JUDUL PROGRAM
……………………………………………………..
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Irwanto Siburian (21S14030) Angkatan 2014
Mario Apulizer Manurung (31S14021) Angkatan 2014
Tomy Gultom (21S14025) Angkatan 2014
Brian A Sinaga (31S14022) Angkatan 2014
Marissa Adelia Manik (21S15057) Angkatan 2015
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa
1
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pendamping
Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
2
3
RINGKASAN
Tambak pada awalnya digunakan masyarakat untuk memperoleh hasil ikan yang
memuaskan, tetapi terkadang kurang memerhatikan keadaan lingkungan serta produksi
ikan yang dihasilkan. Dengan alternatif tambak ikan yang ramah lingkungan akan
menambah pengaruh pada lingkungan sekitar. Tujuan dari tambak ikan ini untuk
menciptakan tempat budidaya ikan yang lebih memerhatikan kualitas ikan tersebut dan
keadaan lingkungan sekitarnya. Tumbuhan lumut menjadi alternatif sumber makanan
ikan. Danau Toba menjadi tempat yang cocok untuk penelitian ini karena kesadaran
masyarakat yang masih minim akan kedaan lingkungan
4
DAFTAR ISI
5
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara memilik banyak potensi alam
yang berguna bagi kelangsungan hidup masyarakat, salah satunya adalah Danau
Toba. Masyarakat di Tobasa belum sadar bahwa potensi danau ini sangat besar
manfaatnya, selain sebagai objek wisata masyarakat juga dapat mengolah sumber
daya alam di dalamnya yang dapat meningkatkan perekonomian di daerah Toba
Samosir.
Danau Toba merupakan Danau terbesar di Indonesia yang terletak di
Sumatra Utara. Saat ini, ekosistem di Danau Toba sudah tercemar akibat beberapa
faktor, seperti limbah rumah tangga, juga limbah kapal dan limbah tambak ikan.
Keadaan ini mengakibatkan terganggunya keadaan makhluk hidup terutama
populasi ikan di Danau Toba. Hal ini juga berpengaruh terhadap tangkapan ikan
secara kualitas dan kuantitas. Akibat berkurangnya ikan dewasa, nelayan terpaksa
menangkap ikan kecil.
Tambak ikan di Danau Toba merupakan salah satu penyebab tercemarnya
lingkungan danau. Makanan ikan yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti
hormone colour enhancer yang dapat menyebabkan ikan sakit dan juga mati, pelet
yang tak bervariasi juga menyebabkan umur yang pendek pada ikan, kandungan
pelet juga menyebabkan keadaan air yang keruh sehingga kandungan oksigen dan
cahaya Matahari berkurang. Pelet ikan memang sangat baik bagi perkembangan
ikan tersebut, tetapi mempunyai banyak dampak negatif terhadap kelestarian
lingkungan.
2. RUMUSAN MASALAH
Tambak ikan adalah tempat pemeliharaan populasi ikan yang lebih memerhatikan
lingkungan dan kualitas ikan daripada kuantitas produknya. Tambak ini dirancang dengan
bahan sederhana, ramah lingkungan, dan sumber makanan berupa lumut dan
zooplankton.
3. TUJUAN
Tujuan penelitian adalah :
6
4. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan tambak
ramah lingkungan bagi ikan, sehingga populasi ikan dapat berkembang dengan baik.
Penelitian ini juga dapat mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan dan
menerapkan penelitian ini di sekitaran Danau Toba.
5. MANFAAT
Manfaat dari penelitian adalah:
Rumah ikan ini memiliki banyak manfaat yang digunakan sebagai pelestarian
makhluk hidup di Danau Toba. Dapat memperbaiki ekosistem yang sudah ada
sebelumnya dengan mengisolasi tempat Rumah ikan ini dari nelayan-nelayan nakal dan
dari limbah atau segala hal yang dapat merusak ekosistem ini.
7
BAB 3. METODE PENELITIAN
3. 1 Alat dan Bahan
No Alat No Bahan
1 Bambu air 1 Tetes Tebu
2 Drum/Tong 2 Probiotik
3 Jaring 3 Urea
4 Ember 4 Air Bersih
5 5 Alga
6 Tali Tambang 6 Lumut
7 Paku 7 Gula merah
8 Papan 8
9 Lampu dan alat listrik lainnya
9
10
10
11
3. 3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang disusun dengan rancangan
yang aman bagi lingkungan. Pembuatan tambak ini dilakukan dengan bamboo sebagai
rangka yang membentuk kubus, pada setiap sisinya dilapisi jaring tipis yang membuat
ikan tidak bisa keluar dari tambak, pada bagian atas diletakkan drum agar tambak tidak
tenggelam, pada bagian bawah dilengkapi alat pemberat yaitu batu agar utuh ketika
datang ombak. Tambak juga dikaitkan dengan tali tambang mengarah ke darat agar
tambak tetap pada posisi semula. Awalnya pada setiap sisi tambak diberi bibit lumut dan
dalam jangka waktu sekitar 2 bulan, lumut tumbuh dengan sendirinya. Ukuran tambak
5m×5m×5m disesuaikan agar pertumbuhan lumut lebih cepat, karena setiap bagian
tambak masih mendapat cahaya matahari. Ketika lumut sudah tumbuh maka bibit ikan
siap ditaburkan. Lumut tersebut dapat menjadi sumber makanan ikan selama ± 4 bulan
sebelum akhirnya dipanen.
3. 4 Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati adalah kualitas ikan dengan jumlah dan ukuran ikan
tersebut dan keadaan biota air di sekitar tambak.
3. 5 Analisis Data
Data hasil pengamatan akan dianalisis dengan meneliti keadaann tambak dalam
jangka waktu secara berkala . Apabila ada pengaruh dari tambak tersebut terhadap
8
parameter pengamatan akan dilakukan uji lanjutan dengan daerah yang lebih luas. Data
akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar.
Peralatan Penunjang :
1. Bambu air
2. Drum/Tong
3. Jaring
4. Ember
5. Batu Padas
6. Tali Tambang
7. Paku
8. Papan
9. Lampu dan alat listrik lainnya
1. Tetes Tebu
2. Probiotik
3. Urea
4. Air Bersih
5. Alga
6. Lumut
7. Gula Merah
8. Tumbuhan Lainnya
Perjalanan
1. Transport
2. Tinjau lokasi
3. Penjemputan Alat dan bahan
Lain – lain
1. Kunjungan ke Samosir
2. Biaya Tak Terduga
9
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
10
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
12
Indriyanto, 2010. Ekologi Hutan. Yang Menerbitkan PT Bumi Aksara : Jakarta.
13