PUSKESMAS
Dr. M. Amir Fuad
II
NIP 19600217 198309 1 001
KEMRANJEN
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB) lembek atau
cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali
atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman
di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta tenesmus.
Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan volume yang besar (asal
dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus besar). Bila
diare disertai demam maka diduga erat terjadi infeksi.
Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum dari
sumber yang kurang higienenya, GE dapat disebabkan oleh infeksi.
Riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare, riwayat
GASTROENTERITIS
(KOLERA DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
Pada Anak-anak
GASTROENTERITIS
(KOLERA DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
Diagnosis Klinis
Diagnosis Banding
Demam tifoid, Kriptosporidia (pada penderita HIV), Kolitis
pseudomembran
Komplikasi
Syok hipovolemik
Pada diare akut awal yang ringan, tersedia cairan oralit yang hipotonik
dengan komposisi 29 gr glukosa, 3,5 gr NaCl, 2,5 gr Natrium bikarbonat
dan 1,5 KCl setiap liter. Cairan ini diberikan secara oral atau lewat
selang nasogastrik. Cairan lain adalah cairan ringer laktat dan NaCl
0,9% yang diberikan secara intravena.
ANAK
4. Antibiotik Selektif
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi
nasehat tentang:
a. Cara memberikan cairan dan obat di rumah
b. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila
• Diare lebih sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Makan/minum sedikit
• Timbul demam
GASTROENTERITIS
(KOLERA DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
• Tinja berdarah
• Tidak membaik dalam 3 hari.
1. Pemberian ASI
2. Pemberian makanan pendamping ASI
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Pemberian imunisasi campak
Kriteria Rujukan
1. Anak diare dengan dehidrasi berat dan tidak ada fasilitas rawat
inap dan pemasangan intravena.
2. Jika rehidrasi tidak dapat dilakukan atau tercapai dalam 3 jam
pertama penanganan.
3. Anak dengan diare persisten
4. Anak dengan syok hipovolemik
Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang,
ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatannya, sehingga umumnya
prognosis adalah dubia ad bonam. Bila kondisi saat datang dengan
dehidrasi berat, prognosis dapat menjadi dubia ad malam.
6. Diagram -
Alur
7. Unit Balai Pengobatan, rawat inap, IGD,KIA
terkait
8.Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubaha
n