Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FENOMENA ALAM DAN AYAT AL-QUR’AN

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

Nama : Nurul Fatimah Azzahra / 26


Kelas : XI - AK 2
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Fenomena Batas Dua Laut dalam Al-Qur’an

(Batas dua laut) – Fenomena laut hanyalah satu dari sekian banyak fenomena alam yang menakjubkan.
Sepanjang manusia mau memfungsikan akalnya dengan baik untuk memikirkan betapa rumit dan
teraturnya alam di sekitarnya. Maka sepanjang itu pula ia akan terbimbing sampai kepada pencipta (al-
Khaliq). Terpikirkah oleh kita bahwa volume air laut yang senantiasa bergerak dapat memudahkan
mobilitas di dalam dan di permukaannya. Dan untuk menjaga suhu tetap stabil sehingga tidak ada lapisan
yang panas terus-menerus, serta mampu membersihkan berbagai limbah alam yang masuk ke laut.

Makhluk-makhluk berjasad renjk baik di darat maupun di laut. Bahkan beberapa diantaranya harus
diperbesar beribu-ribu kali di bawah mikroskop untuk dapat dilihat wujudnya. Ternyata mempunyai
struktur tubuh layaknya makhluk lain, seperti, jantung, paru-paru ginjal, aliran darah, dan organ-organ
lain yang rumit. Semua itu menjadi bahan untuk meyakinkan manusia akan adanya Allah yang Maha Esa
yang menciptakan dan mengatur alam semesta. Kalau manusia sudah menyadari bahwa alam semesta,
termasuk lingkungan tempat kita berada, adalah ciptaan Allah. Maka seharusnya manusia tidak
melakukan perusakan, tetapi berupaya melestarikannya. Allah memberi manusia kesempatan untuk
memanfaatkan apa saja yang ada di bumi sepanjang tidak melakukan perusakan (fasad), melampaui batas
(israf), dan tabzir. Hal ini dalam rangka beribadah kepada-Nya. Laut adalah salah satu sumber pemenuh
kebutuhan hidup manusia yang melimpah atas kemurahan Allah.

A. Batas Dua Laut dalam Al-Qur’an

Hal menakjubkan lain yang disebutkan Al-Qur’an berkaitan dengan laut adalah fenomena pertemuan dua
laut dengan karakteristik berbeda. Masing-masing tetap pada karakteristiknya, meskipun secara kasat
mata bercampur oleh deburan gelombang. Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan hal ini, antara lain
Surah al-Furqan/25:53. (Lihat juga Surah Fatir/35:12, ar-Rahman/55:19, an-Naml/27:61, dan al-
Kahf/18:60-61)

25:53 – ً‫ت وو ههووذاً حمحلجح أجوجاًجج وووجوعول بوحينوهجوماً بوحروزرخاً ووحححجرراً ممححججوُررا‬ ‫ووهجووُ اًلمحذيِ وموروج اًحلبوححورحيحن ههووذاً وعحذ ج‬
‫ب فجوراً ج‬

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain
sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (al-
Furqan/25:53)

Allah menggerakkan dua buah laut yang berbeda, yang satu tawar dan yang lainnya asin. Masing-masing
bergerak berdampingan namun tidak mengalami percampuran. Hal ini merupakan nikmat bagi umat
manusia (al-Muntakhab, tanpa tahun:2/125). Berdasarkan penelitian, para ahli kelautan berhasil
menyingkap adanya batas antara dua lautan yang berbeda. Mereka menemukan bahwa ada pemisah antara
setiap lautan. Pemisah itu bergerak diantara dua lautan dan dinamakan dengan front (jabhah), hal ini
dianalogikan dengan front yang memisahkan antara dua pasukan. Dengan adanya pemisah ini setiap
lautan memelihara karakteristiknya sesuai dengan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan masing-
masing. Di antara pertemuan dua laut itu terdapat lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan antara
keduanya. Dan berfungsi memelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar
garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.

B. Batas Dua Laut Menurut Sains

Perbatasan Air Asin dan Air Tawar

Secara saintifik dapat diterangkan alasan-alasan tidak bercampurnya kedua laut tersebut saat bertemu
sehingga terdapat batas yang jelas yang memisahkan keduanya. Batas dua laut dapat berupa batas
horizontal, yaitu ketika massa air laut yang satu berada di atas massa air laut yang lain. Batas vertikal,
yaitu ketika massa air laut yang satu berada di sisi massa air laut yang lain atau kedua laut itu
berdampingan. Pertemuan dua laut dapat berupa pertemuan massa air laut yang kurang asin dengan massa
air laut yang lebih asin atau seperti yang dinyatakan dalam surah al-Furqan/25:53. Massa air yang tawar
bertemu dengan massa air yang asin.

Pertanyaan yang menarik untuk diajukan adalah mengapa bisa terbentuk bidang batas yang memisahkan
kedua laut yang saling bertemu tersebut. Massa air laut ditentukan oleh nilai temperatur dan salinitas atau
kadar garamnya. Temperatur dan salinitas bersama dengan tekanan air laut yang ditentukan oleh
kedalaman di mana massa air itu berada menentukan densitas atau rapat jenis massa air laut tersebut.
Karena densitas massa air laut berbeda dari permukaan sampai ke dasar laut maka laut menjadi
terstratifikasi atau berlapis-lapis di mana massa air yang ringan berada diatas massa air yang berat.
Kondisi laut yang berlapis-lapis ini membuat kolom air laut menjadi stabil, dan dapat mencegah gerakan
vertikal dari partikel atau massa air.

Hal ini mengakibatkan tidak terjadinya percampuran diantara lapisan-lapisan air yang densitasnya
berbeda. Dengan demikian, air yang ringan tetap berada diatas air yang berat dan tidak saling bercampur.
pencampuran secara horizontal juga akan dihambat bila terdapat perbedaan densitas yang besar dalam
arah horizontal.
C. Macam-Macam Batas Dua Laut

Potongan melintang pertengahan massa air di Laut Tengah (Laut Mediterania) memasuki Lautan Atlantik Utara

Contoh pertemuan dua laut yang membentuk bidang pemisah yang horizontal adalah pertemuan antara
Laut Tengah atau Laut Mediterania yang asin dengan salinitas 38 ppt. Dengan Lautan Atlantik Utara
bagian timur yang kurang asin dengan salinitas 36 ppt. Massa air laut tengah yang asin dan berat mengalir
melalui Selat Gibraltar memasuki Lautan Atlantik Utara bagian timur dan turun ke Lapisan dalam, sampai
ke kedalaman 1500 m. Kemudian menyebar secara horizontal di lapisan dalam Lautan Atlantik Utara
bagian timur. Untuk mengimbangi gerakan massa air Laut Tengah memasuki Lautan Atlantik Utara di
Lapisan dalam. Massa air Lautan Atlantik Utara yang ringan bergerak memasuki Laut Tengah di lapisan
permukaan.

Laut air yang tawar dan segar bertemu dengan laut yang asin dan pahit. Atau massa air yang tawar
bertemu dengan massa air yang asin dapat ditemui di muara sungai atau di estuari. Massa air sungai yang
ringan (tawar) bergerak diatas air laut yang asin dan lebih berat. Bidang batas yang memisahkan air tawar
dan air asin terbentuk karena perbedaan densitas air sungai dan air laut yang mencegah percampuran
vertikal.

Kasus di mana laut yang tawar bertemu dengan laut yang asin ditemui di daerah fjord. Dimana di lapisan
atas mengalir air tawar hasil pencairan glacier ke arah laut dan di lapisan bawah air laut yang asin
bergerak memasuki fjord di lapisan dalam.

Pertemuan batas dua laut yang airnya tawar (mendekati tawar) dengan laut yang asin adalah pertemuan
massa air yang berasal dari Laut Cina Selatan yang kurang asin dengan massa air Lautan Pasifik yang
asin di perairan Laut Jawa.

Sumber: Ensiklopedi Tafsir Ayat Sains Al-Qur’an

Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/www.odcshop.id/artikel/fenomena-batas-dua-laut-dalam-al-
quran/amp/

Anda mungkin juga menyukai