Redoks = reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapat
serah terima elektron antar zat.
Permanganometri
Permanganometri merupakan titrasi redoks menggunakan larutan standar Kalium
permanganat. Reaksi redoks ini dapat berlangsung dalam suasana asam maupun dalam suasana
basa. Dalam suasana asam, kalium permanganat akan tereduksi menjadi Mn2+ dengan
persamaan reaksi :
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O
Berdasarkan jumlah ellektron yang ditangkap perubahan bilangan oksidasinya, maka berat
ekivalen Dengan demikian berat ekivalennya seperlima dari berat molekulnya atau 31,606.
Dalam reaksi redoks ini, suasana terjadi karena penambahan asam sulfat, dan asam sulfat cukup
baik karena tidak bereaksi dengan permanganat.
Larutan permanganat berwarna ungu, jika titrasi dilakukan untuk larutan yang tidak berwarna,
indikator tidak diperlukan. Namun jika larutan permangant yang kita pergunakan encer, maka
penambahanindikator dapat dilakukan. Beberapa indikator yang dapat dipergunakan seperti
feroin, asam N-fenil antranilat.
Analisa dengan cara titrasi redoks telah banyak dimanfaatkan, seperti dalam analisis vitamin C
(asam askorbat). Dalam analisis ini teknik iodimetri dipergunakan. Pertama-tama, sampel
ditimbang seberat 400 mg kemudian dilarutkan kedalam air yang sudah terbebas dari gas
carbondioksida (CO2), selanjutnya larutan ini diasamkan dengan penambahan asam sulfat encer
sebanyak 10 mL. Titrasi dengan iodine, untuk mengetahui titik akhir titrasi gunakan larutan kanji
atau amilosa.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa (TAT) redoks dapat dilakukan dengan megukur potensial
larutan dan dengan menggunakan indicator. TAT dengan mengukur potensial memerlukan
peralatan yang agak lebih banyak deperti penyediaan voltameter dan elektroda khisus, dan
kemudian diikuti dengan pembuatan kurva maka dengan alasan kemudahan dan efisiensi maka
TAT dengan menggunakan indicator yang lebih banyak untuk diaplikasikan.