Berbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para wanita yang telah
menikah. Namun, dengan proses pengobatan yang dilakukan oleh dokter saat ini bisa
meminimalisir berbagai macam penyakit tersebut. Kehamilan ektopik diartikan sebagai
kehamilan di luar rongga rahim atau kehamilan di dalam rahim yang bukan pada tempat
seharusnya, juga dimasukkan dalam kriteria kehamilan ektopik, misalnya kehamilan yang
terjadi pada cornu uteri. Jika dibiarkan, kehamilan ektopik dapat menyebabkan berbagai
komplikasi yang dapat berakhir dengan kematian (2).
Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih
banyak dipakai. Diantara kehamilan-kehamilan ektopik, yang terbanyak terjadi di daerah
tuba, khususnya di ampulla dan isthmus. Pada kasus yang jarang, kehamilan ektopik
disebabkan oleh terjadinya perpindahan sel telur dari indung telur sisi yang satu, masuk ke
saluran telur sisi seberangnya .
Prognosis Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dengan
persediaan darah yang cukup. Hellman dkk., (1971) melaporkan 1 kematian dari 826 kasus,
dan Willson dkk (1971) 1 diantara 591 kasus. Tetapi bila pertolongan terlambat, angka
kematian dapat tinggi. Sjahid dan Martohoesodo (1970) mendapatkan angka kematian 2 dari
120 kasus.
Penderita mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik
kembali. Selain itu, kemungkinan untuk hamil akan menurun. Hanya 60% wanita yang
pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagi, walaupun angka
kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan
berkisar antara 0 – 14,6%. Kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan adalah sekitar 50% .
Berhenti merokok akan menurunkan risiko kehamilan ektopik. Wanita yang merokok memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik. Berhubungan seksual secara
aman seperti menggunakan kondom akan mengurangi risiko kehamilan ektopik dalam arti
berhubungan seks secara aman akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada
akhirnya dapat menjadi penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul dapat menyebabkan
jaringan parut pada saluran tuba yang akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.
Kita tidak dapat menghindari 100% risiko kehamilan ektopik, namun kita dapat mengurangi
komplikasi yang mengancam nyawa dengan deteksi dini dan tatalaksana secepat mungkin. Jika kita
memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, maka kerjasama antara dokter dan ibu sebaiknya
ditingkatkan untuk mencegah komplikasi kehamilan ektopik.
Prognosis
Umumnya penyebab kehamilan ektopik (misalnya penyempitan tuba atau pasca penyakit radang
panggul) bersifat bilateral. Sehingga setelah pernah mengalami kehamilan ektopik pada tuba satu
sisi, kemungkinan pasien akan mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba sisi yang lain.
Apabila saluran tuba ruptur (pecah) akibat kehamilan ektopik dan diangkat melalui operasi, seorang
wanita akan tetap menghasilkan ovum (sel telur) melalui saluran tuba sebelahnya namun
kemungkinan hamil berkurang sebesar 50 %. Apabila salah satu saluran tuba terganggu (contoh
karena perlekatan) maka terdapat kemungkinan saluran tuba yang di sebelahnya mengalami
gangguan juga. Hal ini dapat menurunkan angka kehamilan berikutnya dan meningkatkan angka
kehamilan ektopik selanjutnya. Pada kasus yang berkaitan dengan pemakaian spiral, tidak ada
peningkatan risiko kehamilan ektopik apabila spiral diangkat.
Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik memiliki peluang untuk hamil normal
hingga 90%. Wanita yang pernah mengalami KET membutuhkan beberapa waktu untuk siap
menjalani kehamilan berikutnya. Waktu yang dibutuhkan untuk program hamil bervariasi
bergantung pada kesiapan psikologis dan kondisi masing-masing pasien. Pada umumnya
program hamil boleh dimulai setelah 3 bulan pasca suntikan atau operasi laparoskopi. Namun
apabila operasi dilakukan dengan laparotomy / operasi perut, dibutuhkan waktu hingga 6
bulan sebelum melakukan program hamil. Kehamilan ektopik tidak bisa dicegah sepenuhnya.
Untuk mengurangi resiko terjadinya kehamilan ektopik berulang, anda dapat melakukan hal-
hal di bawah ini: