Anda di halaman 1dari 2

Herpes zoster tanpa komplikasi (4A)

Definisi Infeksi akut yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok
diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah mukokutan.
Etiologi Virus Herpes Simpleks tipe 1 atau tipe 2.
Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab. HSV tipe
1 biasanya dimulai masa anak-anak, sedangkan HSV tipe 2 terjadi
pada decade II dan III, dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas
seksual.
Manifestasi Klinis Anamnesis
- Infeksi primer HSV 1: pada anak dan subklinis pada 90%
kasus, biasanya ditemukan perioral, 10% sisanya terjadi
gingivomatitis akut.
- Infeksi primer HSV 2: setelah kontak seksual pada remaja dan
dewasa, menyebabkan vulvovaginitis akut dan atau
peradangan pada kulit batang penis. Infeksi primer biasanya
disertai dengan gejala sistemik seperti demam, malaise,
myalgia, nyeri kepala, dan adenopati regional.HSV 2 juga bias
mengenai bibir.
- Infeksi rekuren: biasanya didahului gatal atau sensasi terbakar
setempat pada lokasi yang sama dengan lokasi sebelumnya.
Prodormal ini biasanya terjadi mulai dari 24 jam sebelumn
timbul erupsi
- Faktor resiko: individu yang aktif secara seksual dan
imunodefisiensi.
Pemeriksaan Fisik
- Papul eritema yang diikuti dengan vesikel yang berkelompok
dengan dasar eritema.
- Vesikel dapat cepat menjadi keruh, yang kemudian pecah,
membasah dan berkrusta. Kadang timbul erosi dan ulkus.
- Predileksi: pinggang ke atas terutama daerah mulut dan
hidung untuk HSV 1, dan daerah pinggang ke bawah terutama
genital untuk HSV 2. Untuk Infeksi sekunder, lesi dapat
timbul pada tempat yang sama dengan lokasi sebelumnya.
Pemeriksaan Penunjang
- Umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang
Diagnosis utama HSV 1 dan HSV 2
Ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Catatan:
1. Infeksi primer
2. Fase laten: tidak terdapat gejala klinis, tetapi HSV dapat
ditemukan dalam keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis.
3. Infeksi rekurens
Diagnosis Banding 1. Impetigo vesikobulosa
2. Ulkus genitalis pada PMS
Tata Laksana 1. Terapi diberikan dengan antiviral, antara lain:
a. Asiklovir, dosis 5x200mg/hari selama 5 hari, atau
b. Valasiklovir, dosis 2x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
2. Pada herpes genitalis: kie pentingnya abstinensia tidak
melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi atau ada
gejala prodromal.
3. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin
dihindari oleh karena dapat menyebabkan Reye’s Syndrome
KIE - Informasi perjalanan penyakit ini, bisa menimbulkan
rekurensi
- Tidak melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi atau
gejala prodromal
- Pasien memberitahukan pasangannya bahwa terkena infeksi
HSV
- Transmisi seksual dapat terjadi pada masa asimptomatik
- Kondom untuk menutupi daerah terinfeksi, menurunkan
resiko transmisi dan sebaiknya di gunakan konsisten
Komplikasi 1. Infeksi sekunder kulit akibat bakteri
2. Pada daerah mata: keratitis, episkleritis, iritis, papillitis, dan
kerusakan saraf
3. Herpes zoster yang diseminata dapat mengenai organ tubuh
seperti otak, paru, dan organ lain dan dapat berakibat fatal
4. Motor paresis
5. Scar
Prognosis Umumnya bonam, namun quo ad sanationam adalam dubia ad malam
karena dapat risiko berulangnya keluhan serupa.

Herpes zoster merupakan penyakit kulit yang bercirikan timbulnya ruam kulit dengan distribusi
dermatomal dan disertai rasa nyeri yang hebat (Christo, 2007).

Anda mungkin juga menyukai