MODUL GASTROINTESTINAL
Anggota Kelompok :
FASILITATOR:
Astri Widiarti, S.Farm, Apt.
mikroskopik yang disebut mikroorganisme atau jasad renik, yaitu mahluk yang mempunyai
ukuran sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.
merupakan suatu kelompok yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang,
sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup, dan lain-lain.
Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis,
Untuk keperluan identifikasi diperlukan suatu biakan murni sehingga teknik isolasi
mutlak diperlukan. Mikroorganisme yang telah diisolasi ini belum dapat ditentukan sifat atau
jenis bakterinya. Pengamatan mengenai bentuk morfologi, sifat gram, dan pola penataan sel
dapat diketahui dengan cara pewarnaan gram. Akan tetapi, untuk mengetahui jenis bakteri
melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan demi kelanjutan generasinya. Untuk itu, bakteri
mampu merombak dan menggunakan bahan kimia (dalam bentuk larutan) yang ada di
linkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangunan. Dua bakteri yang sangat serupa
baik morfologi maupun sifat biakannya dapat menunjukkan perbedaan yang sangat berarti
maupun genotipe dapat dilakukan secara lebih akurat melalui pendekatan molecular. Oleh
karena itu dalam praktikum kali ini dilakukan sifat-sifat biokimia bakteri.
II. Tinjauan Pustaka
Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu yang
diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga selanjutnya dapat
dilakukan identifikasi dan konfirmasi. Setiap mikroba memiliki kebutuhan akan zat
pertumbuhan yang spesifik sehingga hal ini dapat dijadikan acuan dalam pemilihan media
bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi bakteri ini
perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat
fisiologisnya bahkan sifat-sifat fisiologis ini kebanyakan merupakan faktor terentu dalam
mengenal nama spesies suatu bakteri. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk
mengetahui jenis bakteri dan koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan
berbagai pewarnaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, terutama jika identifikasi
Pada umumnya media yang digunakan untuk membiakkan mikroba mengandung air,
sumber energi (protein dan karbohidrat), zat hara (sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen dan hidrogen), serta faktor penunjang pertumbuhan (seperti asam amino, vitamin).
Suatu media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan
melakukan aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba
tertentu. Setiap media spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung
menghambat pertumbuhan bakteri Gram Positif, sedangkan bakteri Gram Negatif tetap
tumbuh.
Media yang digunakan yaitu MCA (Mac Conkey Agar), Vogel Johnson Agar(VJA),
Cetrimide Agar (CA), Simmon sitrat dan Triple Sugar Iron Agar (TSIA).
negatif yang memfermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan
neutral red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan
pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah
bata dan bile/ empedu diendapkan. Koloni lain (S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella),
bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain
yang dapat tumbuh pada media ini antara lain Enterobacter; Proteus; Salmonella; Shigella,
Aerobacter; Enterococcus.
Vogel Johnson Agar Medium mengandung mannitol, tellurite dan lithium chloride
yang berperan untuk mengisolasi bakteri yang bersifat koagulase positip, karena semua yang
bersifat koagulase positip akan tumbuh pada media ini. S. aureus mempunyai koloni hitam
sebagai akibat pengendapan hasil reduksi tellurite. Media di sekitar koloni akan berubah
menjadi kuning akibat fermentasi mannitol. Adanya lithium chloride: sangat bermanfaat
untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain termasuk E. coli. Namun demikian media ini
kurang mampu memilah S. aureus karena semua koagulase positip dapat tumbuh termasuk S.
sel, namun tidak terjadi pada Pseudomonas. Pada media cetrimide konvensional beberapa
bakteri dapat tumbuh seperti Klebsiella, Proteus dan Providencia. Untuk menghambat
pertumbuhan mereka dapat ditambahkan cetrimide. Pada media ini, P. aeruginosa dapat
Simmon sitrat atau nama lainnya Simmons Citrate Medium mengandung amonium
dihidrogen fosfat, natrium klorida, natrium sitrat. Magnesium sulfat, agar, bromtimol biru,
Triple Sugar Iron Agar medium, biasanya digunakan untuk konfirmasi pengujian E.
coli dan dapat digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif yang memfermentasi
dekstrosa/laktosa/sukrosa dan produksi H2S. Dari fungsi tersebut media ini dapat diusulkan
untuk konfirmasi Salmonella dan memilahkan dari Pseudomonas yang tumbuh pada media
lain BSA dan BGA. Terjadinya fermentasi dekstrosa oleh Salmonella akan menurunkan pH
menjadi asam. Kondisi ini akan menyebabkan perubahan phenol red (media merah) menjadi
media akan tetap berwarna merah. Dengan demikian media ini dapat dengan mudah memilah
A. Salmonella typhi
Pada media
Salmonella sp. adalah bakteri batang lurus, gram negatif, tidakberspora, bergerak
dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 μm x 0.5-0,8 μm. Salmonella sp. tumbuh cepat dalam
media yang sederhana, hampir tidak pernah memfermentasi laktosa dan sukrosa, membentuk
asam dan kadang gas dari glukosa dan manosa, biasanya memporoduksi hidrogen sulfide atau
H2S, pada biakan agar koloninya besar bergaris tengah 2-8 milimeter, bulat agak cembung,
jernih, pada media BAP tidak menyebabkan hemolisis, pada media Mac Conceykoloni
Salmonella sp. Salmonella sp. Suhu pertumbuhan salmonella Sp. Ialah 37° C dan pada pH 6-
8. Salmonella Sp. Bersifat aerob dan anaerob fakultatif. . Habitat Salmonella Sp. Adalah pada
saluran pencernaan ( usus halus ) manusia dan hewan. Salmonellosis adalah istilah yang
B. Escherichia coli
Warna : Merah
Escherichia coli merupakan kuman berbentuk batang pendek (kokobasil) gram negatif
berukuran 0,4 – 0,6 µm. Termasuk Bakteri gram Negatif dan tidak tahan asam. Kuman ini
tidak membentuk spora dan biasanya tidak berkapsul. Escherichia coli tidak dapat
memproduksi H2S tetapi bakteri ini membentuk gas dari glukosa, menghasilkan tes positif
menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah
koloni menjadi merah .Bakteri ini dapat tumbuh baik pada suhu antara 80 C- 460 C
Bakteri ini banyak ditemukan dalam usus besar manusia sebagai flora normal usus.
Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Contoh : media kaldu agar, media plate count agar, media agar sitrat Simmons.
Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum,gelatin,
selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita dapat menggunakanagar-agar dengan
kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengahdari medium padat,
sedangkan pada medium cair tidak diperlukan pemadat. Agar biakan bakteri dapat dibuat,
maka medium dan alat-alat yang diperlukanharus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi
yaitu suatu proses untuk mematikansemua organisme yang dapat menjadi kontaminan.
Metode yang lazim digunakanuntuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan
pemanasan. Jika panasdigunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah
(menggunakanautaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan
oven).
Caranya pindahkan secara aseptik biakan kuman dari biakan padat ke biakan semi padat agar,
dengan cara menusukan ose jarum dengan posisi tegak, kemudian inkubasi 37 derajat celcius
selama 24 jam. Hasil positif ditandai dengan adanya pertumbuhan koloni yang menyebar di
sekitar tusukan.
mendekarboksilse lisin membentuk amin kadaverin yang bersifat basa, dimana warna
perbenihan ini yang mengandung indikator bromkresol ungu dari warna coklaa menjadi
warna ungu.
Media ini biasanya digunakan untuk pergerakan bakteri atau menunjukan motilitas,
kemampuan bakteri dalam memproduksi indole dan aktivitas dekarboksilase ornithine untuk
suntikan. Pemecahan ornithine ditunjukkan oleh warna ungu. Produksi indol ditunjukkan oleh
pembentukan warna merah pada permukaan medium setelah penambahan reagen kovac’s.
Perubahan warna media disebabkan karena terjadinya dekarboksilasi ornitin oleh bakter.
sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini dapat digunakan medium sitrat-
koser, berupa medium cair, atau medium simon sitrat berupa medium padat. Simon Citrat
Agar merupakan medium sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon,
NH4+ sebagai sumber N dan bromthymol blue sebagai indikator pH, sedangkan medium
sitrat koser tidak mengandung indikator. Bila mikroorganisme mampu menggunakan sitrat,
maka asam akan dihilangkan dari medium biakan, sehingga menyebabkan peningkatan pH
Perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa mikroorganisme mampu
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, sedangkan pada medium sitrat
koser kemampuan menggunakan sitrat ditunjukkan oleh kekeruhan yang menandakan adanya
pertumbuhan.
Pada Praktikum Mikrobiologi ini, alat dan bahan yang di perlukan sebagai berikut.
A. Alat :
1. Jarum ose
2. Bunsen
3. Cawan petri
4. Tissue
5. Pipet tetes
6. Objek glass
7. Mikroskop
8. Rak pewarnaan
B. Bahan :
1. NaCl 0,1 N
2. Aquadest
4. Larutan fuchsin
5. Larutan lugol
6. Alkohol 96%
1. Siapkan 10 tabung dan beri nama media tes biokimia , masing-masing media 2
tabung.
3. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi
bakteri E.coli, tanam pada media KIA agar dengan cara zigzag. Lakukan serupa
dengan suspensi bakteri Salmonella typhi dan media KIApada tabung lainnya.
4. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi
bakteri E.coli, tanam pada media semi solid sukrosa dengan cara tusuk tegak lurus.
Lakukan serupa dengan bakteri Salmonella typhi dan media semi solid sukrosa pada
tabung lainnya.
5. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi
bakteri E.coli, tanam pada media LIA dengan cara zigzag dari dalam keluar kemudian
tusuk hingga dasar tabung. Lakukan serupa dengan suspensi bakteri Salmonella typhi
bakteri e.coli, tanam pada media MIO dengan cara tusuk hingga dasar tabung.
Lakukan serupa dengan suspensi bakteri Salmonella typhi dan media MIO poda
tabung lainnya.
7. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi
bakteri e.coli, tanam pada media simon citrat agar dengan cara zigzag. Lakukan
serupa dengan suspensi bakteri Salmonella typhi dan media simon citrat pada tabung
lainnya.
Eschericia coli :
Salmonela :
- Gram (-), tampak gambaran batang pendek (basil) berwarna merah muda
Pemeriksaan Kimia
Pada praktikum ini digunakan 5 (lima) media agar dalam bentuk solid dan semi solid
yang kegunaannya berbeda. Untuk sedian Solid, dapat ditemukan lereng-lereng pada tabung.
Untuk sediaan jenis ini bakteri dogerskan dipermukaan agar dan ditusukkian kedalam kecuali
untuk sitrat hanya digireskan. Sementara untuk sediaan semi solid cukup ditukkan hingga
dasar. Bakteri yang telah diinkubasi didiamkan selama 24 jam. Secara biokimia hasil yang
didapatkan adalah :
K/A
K K/A (-) Motilitas (+)
Salmonella thypi H2S (+) (-)
Motilitas (-) H2S (+) Indol (-)
Gas (-)
A/A
K K/A (-) Motilitas (+)
E. coli H2S (-) (-)
Motilitas (+) H2S (+) Indol (-)
Gas (+)
Presentasi Data :
KIA mengandung Glukosa dan laktosa yang jumlah Glukosanya lebih banyak
disbanding dengan laktosa. Pada uji biokimia untuk kedua bakteri ini, dapat dilihat melalui
perubahan warna agar jika bakteri dapat memfermentasikan gula dan menggunakan protein
lain untuk digunakanya. KIA yang awalnya berwarna orangen akan berubah menjadi pink
atau merah muda jika bakteri dapat menfermentasi gula tersebut. K/A menunjukan bahwa
bakteri dapat memfermentasi sebagian gula namun tidak secara keseluruhan. Karena KIA
merupakan media agar berwarna orange dan akan berubah warna menjadi kuning dibagian
bawah sementara bagian atas akan berwarna merah muda terang. K/A berarti terjadi dalam
suasana basa atau alkali (K) dan asam (A). Warna kuning terbentuk menandakan terjadinya
fermentasi dalam keadaan anaerob. Percobaan akan salah jika hasilnya terdapat warna merah
muda dibagian bawah karena bagian merah muda merupakan bagian dari gula yang tidak
difermentasi dan merupakan sisa dari yang tidak digunakan oleh bakteri. Warna hitam yang
terbentuk merupakan hasil dari ada H2S yang berinteraksi dengan besi (iron) dalam agar dan
Pada E. coli status fermentasi adalah A/A berarti bakteri ini dapat memfermentasikan
semua gula pada media agar ini yang membuatnya menjadi berwarna kuning secara
keseluruhan. Terdapat pula ruang yang terjadi akibat produksi gas dari bakteri yang
Media agar ini berwarna pink (merah muda) dan merupakan semi solid agar. Pada
media ini status fermentasi sukrosa hanya ada 2 kemungkinan, yaitu hanya K atau A (kalau
tidak alkali pasti asam). Dan pada percobaan semua menunjukan dalam keadaan Alkali (K).
untuk motilitas, semua bakteri motil namun, Salmonela typhi tidak semotil E. coli. jika
bakteri dapat memfermentasi sukrosa maka warna mudah dari media agar akan berubah
menjadi kuning dan tingkat motilitas dapat dilihat dari keruh atau tidaknya media agar.
Media agar ini dalam keadaan normal akan berwarna cokelat keunguan. Media ini
digunakan untuk melihat dekarboxylasi dari lisin. Pada percobaan ini Salmonela
mengahasilkan warna hitam pada permukaan dan status fermentasi K/A (-) begitu juga utnuk
E. coli.
d. MIO
MIO digunakan untuk melihat motilitas untuk setiap bakteri yang media agarnya
berwarna ungu. Kornitin dekarboxylase akan positif bila ditemukan cinci merah pada
permukaan namun cincin akan tembentuk jika indol (+) direaksikan dengan reagen kovac.
Pada percobaan di kedua bakteri tidak ditemukan cincin merah tersebut, namun motilitas
Sedian ini berwarna hijau dan akan menunjukan hasil positif bila agar berubah
menjadi biru.
Percobaan ini hanya berlaku untuk enterobactericeae dalam waktu pengamatan perubahan
selama 24 jam.
VI. Kesimpulan
Dari Hasil yang di Dapatkan Pada Praktikum Mikrobiologi ini, Dapat di Simpulkan
Bahwa :
disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya adalah infeksi dari mikroorganisme
b. Di dalam usus besar manusia sebenarnya sudah memiliki flora yang secara normal
hidup disana.
c. Namun, jika bakteri tersebut berkolonisasi dalam jumlah yang berlebihan maka hal
e. Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu yang
diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga selanjutnya
bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi
g. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan koloninya.
meragukan/belum memuaskan.
VII. Daftar Pustaka
3. Schegel, H.G dan Karin S. 1994. Mikrobiologi Umum. UGM PRESS: Jogjakarta
VIII. Lampiran