Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

MODUL GASTROINTESTINAL

Anggota Kelompok :

Helen Angelin K. Mandolang FAA 113 008


Novita Devy Alfionita FAA 113 060
Azka Rizky Pamula FAA 113 047
Nadia Marsha FAA 113 024
Muhammad Ridwan FAA 112 011
Ririn Puji Nurhayati FAA 112 022
Mira Aprilia FAA 113 020
Efraim Said Sudarto FAA 113 015
Inda Yanti FAA 113 039
Wahyu Setiawan FAA 113 059
Desta Fransisca FAA 113 058

FASILITATOR:
Astri Widiarti, S.Farm, Apt.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2015/2016
I. Pendahuluan

Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk yang bersifat

mikroskopik yang disebut mikroorganisme atau jasad renik, yaitu mahluk yang mempunyai

ukuran sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Mikroorganisme

merupakan suatu kelompok yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang,

sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup, dan lain-lain.

Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis,

sehingga diperlukan cara pengelompokan atau pengklasifikasikan.

Untuk keperluan identifikasi diperlukan suatu biakan murni sehingga teknik isolasi

mutlak diperlukan. Mikroorganisme yang telah diisolasi ini belum dapat ditentukan sifat atau

jenis bakterinya. Pengamatan mengenai bentuk morfologi, sifat gram, dan pola penataan sel

dapat diketahui dengan cara pewarnaan gram. Akan tetapi, untuk mengetahui jenis bakteri

tidak cukup hanya dengan metode pewarnaan gram.

Seperti halnya mikroorganisme lainnya bakteri mempertahankan kehidupannya

melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan demi kelanjutan generasinya. Untuk itu, bakteri

mampu merombak dan menggunakan bahan kimia (dalam bentuk larutan) yang ada di

linkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangunan. Dua bakteri yang sangat serupa

baik morfologi maupun sifat biakannya dapat menunjukkan perbedaan yang sangat berarti

dalam reaksi metabolismenya. Kemampuan metabolik ini digunakan untuk melakukan

identifikasi maupun klasifikasi bakteri. Identifikasi mikroorganisme sampai pada strain

maupun genotipe dapat dilakukan secara lebih akurat melalui pendekatan molecular. Oleh

karena itu dalam praktikum kali ini dilakukan sifat-sifat biokimia bakteri.
II. Tinjauan Pustaka

Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu yang

diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga selanjutnya dapat

dilakukan identifikasi dan konfirmasi. Setiap mikroba memiliki kebutuhan akan zat

pertumbuhan yang spesifik sehingga hal ini dapat dijadikan acuan dalam pemilihan media

untuk isolasi, identifikasi dan konfirmasi.

Identifikasi mikroba yaitu Untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri, maka

bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi bakteri ini

perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat

fisiologisnya bahkan sifat-sifat fisiologis ini kebanyakan merupakan faktor terentu dalam

mengenal nama spesies suatu bakteri. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk

mengetahui jenis bakteri dan koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan

berbagai pewarnaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, terutama jika identifikasi

menggunakan media masih meragukan/belum memuaskan.

Pada umumnya media yang digunakan untuk membiakkan mikroba mengandung air,

sumber energi (protein dan karbohidrat), zat hara (sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,

oksigen dan hidrogen), serta faktor penunjang pertumbuhan (seperti asam amino, vitamin).

Suatu media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan

melakukan aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba

tertentu. Setiap media spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung

pertumbuhan mikroba tertentu tetapi menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya.


Sebagai contoh Media MCA ( Mac Conkey Agar) mengandung zat warna yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri Gram Positif, sedangkan bakteri Gram Negatif tetap

tumbuh.

Media yang digunakan yaitu MCA (Mac Conkey Agar), Vogel Johnson Agar(VJA),

Cetrimide Agar (CA), Simmon sitrat dan Triple Sugar Iron Agar (TSIA).

Media MacConkey Agar mempunyai keistimewaan memilah bakteri enterik gram

negatif yang memfermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan

neutral red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan

pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah

bata dan bile/ empedu diendapkan. Koloni lain (S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella),

bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain

yang dapat tumbuh pada media ini antara lain Enterobacter; Proteus; Salmonella; Shigella,

Aerobacter; Enterococcus.

Vogel Johnson Agar Medium mengandung mannitol, tellurite dan lithium chloride

yang berperan untuk mengisolasi bakteri yang bersifat koagulase positip, karena semua yang

bersifat koagulase positip akan tumbuh pada media ini. S. aureus mempunyai koloni hitam

sebagai akibat pengendapan hasil reduksi tellurite. Media di sekitar koloni akan berubah

menjadi kuning akibat fermentasi mannitol. Adanya lithium chloride: sangat bermanfaat

untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain termasuk E. coli. Namun demikian media ini

kurang mampu memilah S. aureus karena semua koagulase positip dapat tumbuh termasuk S.

epidermidis dan Proteus.


Cetrimide Agar Medium biasanya digunakan untuk isolasi Pseudomonas. Kandungan

cetrimide yang merupakan quarternary ammonium merupakan senyawa yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri lain, karena menyebabkan kebocoran unsur-unsur di dalam

sel, namun tidak terjadi pada Pseudomonas. Pada media cetrimide konvensional beberapa

bakteri dapat tumbuh seperti Klebsiella, Proteus dan Providencia. Untuk menghambat

pertumbuhan mereka dapat ditambahkan cetrimide. Pada media ini, P. aeruginosa dapat

dibantu dengan menggunakan media Pseudomonas Selective Medium yang mengandung

Nalidixi acid untuk menghambat pertumbunan bakteri lain.

Simmon sitrat atau nama lainnya Simmons Citrate Medium mengandung amonium

dihidrogen fosfat, natrium klorida, natrium sitrat. Magnesium sulfat, agar, bromtimol biru,

aquades dan memiliki pH 6,9.

Triple Sugar Iron Agar medium, biasanya digunakan untuk konfirmasi pengujian E.

coli dan dapat digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif yang memfermentasi

dekstrosa/laktosa/sukrosa dan produksi H2S. Dari fungsi tersebut media ini dapat diusulkan

untuk konfirmasi Salmonella dan memilahkan dari Pseudomonas yang tumbuh pada media

lain BSA dan BGA. Terjadinya fermentasi dekstrosa oleh Salmonella akan menurunkan pH

menjadi asam. Kondisi ini akan menyebabkan perubahan phenol red (media merah) menjadi

kuning. Sedangkan Pseudomonas karena tidak mampu memfermentasi dekstrosa, maka

media akan tetap berwarna merah. Dengan demikian media ini dapat dengan mudah memilah

Salmonella dari Pseudomonas.

A. Salmonella typhi

Pada media

Morfologi koloni : Ukuran : kecil


Warna : bening

Bentuk : Bulat agak cembung

Salmonella sp. adalah bakteri batang lurus, gram negatif, tidakberspora, bergerak

dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 μm x 0.5-0,8 μm. Salmonella sp. tumbuh cepat dalam

media yang sederhana, hampir tidak pernah memfermentasi laktosa dan sukrosa, membentuk

asam dan kadang gas dari glukosa dan manosa, biasanya memporoduksi hidrogen sulfide atau

H2S, pada biakan agar koloninya besar bergaris tengah 2-8 milimeter, bulat agak cembung,

jernih, pada media BAP tidak menyebabkan hemolisis, pada media Mac Conceykoloni

Salmonella sp. Salmonella sp. Suhu pertumbuhan salmonella Sp. Ialah 37° C dan pada pH 6-

8. Salmonella Sp. Bersifat aerob dan anaerob fakultatif. . Habitat Salmonella Sp. Adalah pada

saluran pencernaan ( usus halus ) manusia dan hewan. Salmonellosis adalah istilah yang

digunakan untuk menunjukkan adanya infeksi Salmonella Sp.

B. Escherichia coli

Pada media Mac Conkey

Morfologi: koloni sedang

Warna : Merah

Bentuk :keping sedikit cembung, smooth, berkabut.

Escherichia coli merupakan kuman berbentuk batang pendek (kokobasil) gram negatif

berukuran 0,4 – 0,6 µm. Termasuk Bakteri gram Negatif dan tidak tahan asam. Kuman ini

tidak membentuk spora dan biasanya tidak berkapsul. Escherichia coli tidak dapat

memproduksi H2S tetapi bakteri ini membentuk gas dari glukosa, menghasilkan tes positif

terhadap indol, dan memfermentasikan laktosa. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa

menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah
koloni menjadi merah .Bakteri ini dapat tumbuh baik pada suhu antara 80 C- 460 C

Escherichia coli dapat tumbuh pada ph optimum berkisar 7,2-7,6.

Bakteri ini banyak ditemukan dalam usus besar manusia sebagai flora normal usus.

C. Semi Solid Sukrosa Agar

Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Medium cair/broth/liquid medium

Contoh : air pepton, nutrient broth, lactosa, media kaldu nutrient.

b. Medium setengah padat (semi solid medium)

Contoh : media kaldu agar tegak semi solid.

c. Medium padat (solid medium)

Contoh : media kaldu agar, media plate count agar, media agar sitrat Simmons.

Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum,gelatin,

selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita dapat menggunakanagar-agar dengan

kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengahdari medium padat,

sedangkan pada medium cair tidak diperlukan pemadat. Agar biakan bakteri dapat dibuat,

maka medium dan alat-alat yang diperlukanharus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi

yaitu suatu proses untuk mematikansemua organisme yang dapat menjadi kontaminan.

Metode yang lazim digunakanuntuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan

pemanasan. Jika panasdigunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah

(menggunakanautaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan

oven).
Caranya pindahkan secara aseptik biakan kuman dari biakan padat ke biakan semi padat agar,

dengan cara menusukan ose jarum dengan posisi tegak, kemudian inkubasi 37 derajat celcius

selama 24 jam. Hasil positif ditandai dengan adanya pertumbuhan koloni yang menyebar di

sekitar tusukan.

Perbenihan ini digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme dalam

mendekarboksilse lisin membentuk amin kadaverin yang bersifat basa, dimana warna

perbenihan ini yang mengandung indikator bromkresol ungu dari warna coklaa menjadi

warna ungu.

D. Uji Media MIO ( Motility indole ornithine)

Media ini biasanya digunakan untuk pergerakan bakteri atau menunjukan motilitas,

kemampuan bakteri dalam memproduksi indole dan aktivitas dekarboksilase ornithine untuk

diferensiasi Enterobacteriaceae. Motilitas ditunjukkan oleh pertumbuhan menyebar dari baris

suntikan. Pemecahan ornithine ditunjukkan oleh warna ungu. Produksi indol ditunjukkan oleh

pembentukan warna merah pada permukaan medium setelah penambahan reagen kovac’s.

Perubahan warna media disebabkan karena terjadinya dekarboksilasi ornitin oleh bakter.

Dilepaskannya karbondioksida menyebabkan kenaikan pH media, akibatnya terjadi

perubahan warna indikator brom kresol dari ungu menjadi kuning.

E. Uji Simon Citrat Agar (SCA)

Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat

sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini dapat digunakan medium sitrat-
koser, berupa medium cair, atau medium simon sitrat berupa medium padat. Simon Citrat

Agar merupakan medium sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon,

NH4+ sebagai sumber N dan bromthymol blue sebagai indikator pH, sedangkan medium

sitrat koser tidak mengandung indikator. Bila mikroorganisme mampu menggunakan sitrat,

maka asam akan dihilangkan dari medium biakan, sehingga menyebabkan peningkatan pH

dan mengubah warna medium dari hijau menjadi biru.

Perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa mikroorganisme mampu

menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, sedangkan pada medium sitrat

koser kemampuan menggunakan sitrat ditunjukkan oleh kekeruhan yang menandakan adanya

pertumbuhan.

III. Alat dan bahan

Pada Praktikum Mikrobiologi ini, alat dan bahan yang di perlukan sebagai berikut.

A. Alat :

1. Jarum ose

2. Bunsen

3. Cawan petri

4. Tissue

5. Pipet tetes

6. Objek glass

7. Mikroskop

8. Rak pewarnaan

B. Bahan :
1. NaCl 0,1 N

2. Aquadest

3. Larutan gention violet

4. Larutan fuchsin

5. Larutan lugol

6. Alkohol 96%

IV. Cara Kerja

Pada Praktikum Mikrobiologi Ini Menerapkan Cara Kerja Sebagai Berikut.

1. Siapkan 10 tabung dan beri nama media tes biokimia , masing-masing media 2

tabung.

2. Siapkan media bakteri E.coli dan Salmonella typhi.

3. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi

bakteri E.coli, tanam pada media KIA agar dengan cara zigzag. Lakukan serupa

dengan suspensi bakteri Salmonella typhi dan media KIApada tabung lainnya.

4. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi

bakteri E.coli, tanam pada media semi solid sukrosa dengan cara tusuk tegak lurus.

Lakukan serupa dengan bakteri Salmonella typhi dan media semi solid sukrosa pada

tabung lainnya.

5. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi

bakteri E.coli, tanam pada media LIA dengan cara zigzag dari dalam keluar kemudian

tusuk hingga dasar tabung. Lakukan serupa dengan suspensi bakteri Salmonella typhi

dan media LIA pda tabung lainnya.


6. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi

bakteri e.coli, tanam pada media MIO dengan cara tusuk hingga dasar tabung.

Lakukan serupa dengan suspensi bakteri Salmonella typhi dan media MIO poda

tabung lainnya.

7. Panaskan (fiksasi) jarum ose, tunggu hingga dingin. Setelah dingin ambil suspensi

bakteri e.coli, tanam pada media simon citrat agar dengan cara zigzag. Lakukan

serupa dengan suspensi bakteri Salmonella typhi dan media simon citrat pada tabung

lainnya.

8. Kemudian simpan di inkubator pada suhu 37◦C selama 24 jam.

V. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pemeriksaan Pewarnaan Gram

Eschericia coli :

- Gram (-), tampak gambaran batang pendek (kokobasil) berwarnamerah muda

Salmonela :

- Gram (-), tampak gambaran batang pendek (basil) berwarna merah muda

Pemeriksaan Kimia

Nama Pemeriksaan Salmonella typhi Eschericia coli

Asam Basa K/A A/A


KIA
H2S (+) (-)
(Kligger Iron agar)
Gas (-) (+)

SSS FermentasiSukrosa (-) (-)


(Semi Solid Sukrosa)
Motilitas (-) (+)
DekarboksilasiOrnitin (-) (-)
MIO
(Motilin Indol Ornitin)
Motilitas (+) (+)
Mendekarboksilasi
(-) (-)
LIA Lysin
(Lysine Iron Agar)
H2S (+) (-)
SSA
FermentasiSitrat (-) (-)
(Simon Sitrat Agar)

B. Hasil Pengamatan Identifikasi Koloni

Pada praktikum ini digunakan 5 (lima) media agar dalam bentuk solid dan semi solid

yang kegunaannya berbeda. Untuk sedian Solid, dapat ditemukan lereng-lereng pada tabung.

Untuk sediaan jenis ini bakteri dogerskan dipermukaan agar dan ditusukkian kedalam kecuali

untuk sitrat hanya digireskan. Sementara untuk sediaan semi solid cukup ditukkan hingga

dasar. Bakteri yang telah diinkubasi didiamkan selama 24 jam. Secara biokimia hasil yang

didapatkan adalah :

Jenis Media Agar


Bakteri
KIA SSSA LIA MIO SCA

K/A
K K/A (-) Motilitas (+)
Salmonella thypi H2S (+) (-)
Motilitas (-) H2S (+) Indol (-)
Gas (-)

A/A
K K/A (-) Motilitas (+)
E. coli H2S (-) (-)
Motilitas (+) H2S (+) Indol (-)
Gas (+)
Presentasi Data :

a. KIA (Kriger Iron Agar)

KIA mengandung Glukosa dan laktosa yang jumlah Glukosanya lebih banyak

disbanding dengan laktosa. Pada uji biokimia untuk kedua bakteri ini, dapat dilihat melalui

perubahan warna agar jika bakteri dapat memfermentasikan gula dan menggunakan protein

lain untuk digunakanya. KIA yang awalnya berwarna orangen akan berubah menjadi pink

atau merah muda jika bakteri dapat menfermentasi gula tersebut. K/A menunjukan bahwa

bakteri dapat memfermentasi sebagian gula namun tidak secara keseluruhan. Karena KIA

merupakan media agar berwarna orange dan akan berubah warna menjadi kuning dibagian

bawah sementara bagian atas akan berwarna merah muda terang. K/A berarti terjadi dalam

suasana basa atau alkali (K) dan asam (A). Warna kuning terbentuk menandakan terjadinya

fermentasi dalam keadaan anaerob. Percobaan akan salah jika hasilnya terdapat warna merah

muda dibagian bawah karena bagian merah muda merupakan bagian dari gula yang tidak

difermentasi dan merupakan sisa dari yang tidak digunakan oleh bakteri. Warna hitam yang

terbentuk merupakan hasil dari ada H2S yang berinteraksi dengan besi (iron) dalam agar dan

membentuk fero sulfida.

Pada E. coli status fermentasi adalah A/A berarti bakteri ini dapat memfermentasikan

semua gula pada media agar ini yang membuatnya menjadi berwarna kuning secara

keseluruhan. Terdapat pula ruang yang terjadi akibat produksi gas dari bakteri yang

ditemukan dibagian dasar tabung yang cukup lebar.

b. SSSA (Semi Solid Sucrose Agar)

Media agar ini berwarna pink (merah muda) dan merupakan semi solid agar. Pada

media ini status fermentasi sukrosa hanya ada 2 kemungkinan, yaitu hanya K atau A (kalau
tidak alkali pasti asam). Dan pada percobaan semua menunjukan dalam keadaan Alkali (K).

untuk motilitas, semua bakteri motil namun, Salmonela typhi tidak semotil E. coli. jika

bakteri dapat memfermentasi sukrosa maka warna mudah dari media agar akan berubah

menjadi kuning dan tingkat motilitas dapat dilihat dari keruh atau tidaknya media agar.

c. LIA (Lycin Iron Agar)

Media agar ini dalam keadaan normal akan berwarna cokelat keunguan. Media ini

digunakan untuk melihat dekarboxylasi dari lisin. Pada percobaan ini Salmonela

mengahasilkan warna hitam pada permukaan dan status fermentasi K/A (-) begitu juga utnuk

E. coli.

d. MIO

MIO digunakan untuk melihat motilitas untuk setiap bakteri yang media agarnya

berwarna ungu. Kornitin dekarboxylase akan positif bila ditemukan cinci merah pada

permukaan namun cincin akan tembentuk jika indol (+) direaksikan dengan reagen kovac.

Pada percobaan di kedua bakteri tidak ditemukan cincin merah tersebut, namun motilitas

keduanya (+) walaupun Salmonela tidak semotil E. coli.

e. SCA (Simon’s Citrate Agar)

Sedian ini berwarna hijau dan akan menunjukan hasil positif bila agar berubah

menjadi biru.

Percobaan ini hanya berlaku untuk enterobactericeae dalam waktu pengamatan perubahan

selama 24 jam.
VI. Kesimpulan

Dari Hasil yang di Dapatkan Pada Praktikum Mikrobiologi ini, Dapat di Simpulkan

Bahwa :

a. Berbagai gangguan yang menjadi penyebab penyakit gastrointestinal dapat

disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya adalah infeksi dari mikroorganisme

yang sangat variatif.

b. Di dalam usus besar manusia sebenarnya sudah memiliki flora yang secara normal

hidup disana.

c. Namun, jika bakteri tersebut berkolonisasi dalam jumlah yang berlebihan maka hal

tersebut yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan sistem.

d. Perlu berbagai pemeriksaan mikrobiologi seperti mikroskopik, pewarnaan gram kultur

patogen, pemeriksaan air dan sediaan agar dapat menentukan agen

penyebab/mikroorganisme yang menimbulkan gangguaan tersebut sehingga diagnosis

ditegakkan dengan tepat

e. Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu yang

diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga selanjutnya

dapat dilakukan identifikasi dan konfirmasi.

f. Identifikasi mikroba yaitu Untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri, maka

bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi

bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri.

g. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan koloninya.

Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan berbagai pewarnaan, reaksi ensimatis

atau reaksi biokimia, terutama jika identifikasi menggunakan media masih

meragukan/belum memuaskan.
VII. Daftar Pustaka

1. Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta

2. Jawetz, Melnick, Adelberg / Geo F. Brooks, et al. Mikrobiologi Kedokteran. Ed 25.

Jakarta: EGC. 2012

3. Schegel, H.G dan Karin S. 1994. Mikrobiologi Umum. UGM PRESS: Jogjakarta
VIII. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai