Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI


(SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VSD

Oleh:
I Gede Redika A.U¹, Ign. Suwatra², Made Suarjana³

¹,²,³Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia.

e-mail: dhikaloveariz@rocketmail.com¹, suwatra_pgsd@yahoo.co.id2,


pgsd_undiksha@yahoo.co.id³,

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah :Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Matematika setelah diterapkan model SAVI (Somatis, Auditori, Visual,
Intelektual) pada siswa kelas V di Sekolah Dasar No. 1Sembiran kecamatan Tejakula
kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian
ini adalah 28 orang siswa kelas V Sekolah Dasar Nomor 1 Sembiran yang terdiri dari
12 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Penelitian Tindakan Kelas ini
dirancang dalam dua siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II, setiap siklus dari
rancangan ini terdiri dari lima tahapan yaitu : 1) Tahap refleksi awal, 2) tahap
perencanaan tindakan (planning), 3) tahap pelaksanaan tindakan (acting), 4) tahap
observasi (observing) dan evaluasi (evaluating), dan 5) tahap refleksi (reflecting).
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan metode tes. Kemudian
data dianalisis dengan tekhnik deskriptif kuantitatif
Hasil penelitian ini adalah : 1) pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 68,68 dan
ketuntasan belajar 68,68%, 2) Pada siklus II dengan peningkatan hasil belajar siswa
menjadi 82,36 dan ketuntasan belajar 82,36%., 3) peningkatan hasil belajar dari siklus I
ke siklus II : 68,68 % siklus I dan 82,36 % siklus II. Dalam siklus II ternyata ada
peningkatan 13,68 %.

Kata-kata kunci : model pembelajaran SAVI, hasil belajar.

Abstract
he purpose of this study were: Knowing the increase in the learning outcomes of
students in learning mathematic as applied method of SAVI learning model in class V
semester academic year 2013/2014 on the basis of the number 1 Sembiran elementary
school Districts Tejakula Buleleng Regency. This research is Classroom Action
Research ( CAR ) with the subject of this study is 28 Elementary School fourth grade
students of Sembiran elementary school consisting of 12 boys and 16 girls . Classroom
Action Research is designed in two cycles consisting of the first cycle and second cycle
, each cycle of this design consists of five stages , namely : 1 ) first reflection, 2) the
action planning stage ( planning) , 3 ) the implementation phase of the action ( acting ) ,
4 ) observation phase ( observing ) and evaluation ( evaluating ) , and 5 ) the stage of
reflection ( reflecting ) . Data was collected through observation and testing methods .
Then the data were analyzed with descriptive quantitative techniques. The results of
this study are : 1 ) in the first cycle of student learning average of 68,68 and a mastery
of learning outcomes study 68,68 % , 2 ) In the second cycle of which is also coupled
with improved learning outcomes be 82,36 and 82,36 % mastery learning . , 3 ) an
increase learning outcomes from cycle I to cycle II : 68,68 % and 82,36 % first cycle
second cycle . In the second cycle turns out there is an increase of 13,68%.
Key words : SAVI learning model, learning outcomes .
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

PENDAHUULUAN sehingga itu tidak akan mengolah daya


Pendidikan merupakan salah satu berpikirnya. Belajar merupakan proses aktif
wahana dalam upaya menghasilkan dan bukan merupakan kegiatan yang pasif.
mengembangkan sumber daya manusia Para siswa adalah pencari tahu jawaban.
yang berkualitas dan memiliki kesiapan Apalagi pada mata pelajaran matematika.
untuk menghadapi serta mengimbangi Penerapan pembelajaran yang pasif seperti
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sepertinya kurang berhasil untuk
(IPTEK). Pendidikan harus menyiapkan meningkatkan prestasi siswa.
generasi yang berkualitas dan mampu Berdasarkan hasil observasi yang
bersaing, memiliki ketangguhan dalam dilakukan di SD No.1 Sembiran, ditemukan
berpikir, bersikap, dan bertindak. Bidang beberapa permasalahan dalam
pendidikan memang menjadi tumpuan pembelajaran matematika. Kegiatan
harapan bagi peningkatan kualitas sumber pembelajaran masih didominasi oleh guru,
daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, siswa masih bersifat pasif dan interkasi
pendidikan sepatutnya mendapat perhatian yang terjadi antara guru dengan siswa
secara terus menerus dalam upaya maupun interaksi antarsiswa masih sangat
peningkatan mutunya. Peningkatan mutu kurang. Di samping itu, berdasarkan hasil
pendidikan berarti pula peningkatan kualitas wawancara dengan guru kelas V ditemukan
sumber daya manusia. beberapa permasalahan yang dialami
Kedudukan matematika dalam dunia selama pelaksanaan pembelajaran, yaitu:
pendidikan memiliki manfaat yang sangat 1) siswa kurang antusias dalam mengikuti
besar sebagai alat dalam perkembangan pembelajaran matematika, 2) siswa masih
pendidikan dan kecerdasan akal. Hudojo belum memiliki keberanian untuk
(2003) menyatakan bahwa “matematika mngerjakan soal di depan kelas. Selain
merupakan alat utama untuk memberikan melalui observasi dan wawancara,
cara berpikir, yakni menyusun pemikiran berdasarkan pencatatan dokumen
yang jelas, tepat, teliti, dan taat azas”. Gita ditemukan bahwa hasil belajar yang dicapai
(2008) juga menambahkan bahwa siswa masih di bawah KKM. KKM yang
“matematika merupakan alat yang efisien ditetapkan, yaitu 60 dengan tingkat
dan diperlukan oleh semua ilmu ketuntasan yang dicapai siswa masih 50%.
pengetahuan dan tanpa bantuan Berdasarkan kajian permasalahan
matematika semuanya tidak akan yang diuraikan di atas, maka penelitian ini
mendapat kemajuan yang berarti”. Dengan dilaksanakan di SD No. 1 Sembiran pada
demikian, pendidikan dalam bidang siswa kelas V semester II dengan
matematika berpotensi memainkan peranan menempatkan penerapan model
strategis dalam menyiapkan sumber daya pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori,
manusia yang berkualitas. Mengingat Visual, Intelektual) untuk meningkatkan
pentingnya peranan matematika dalam hasil belajar matematika. Peneliti
kehidupan dan pengembangan menerapkan model pembelajaran SAVI
pengetahuan, sudah sepantasnya konsep- dalam pembelajaran matematika karena
konsep matematika perlu dikuasai dengan model pembelajaran SAVI merupakan
baik. model pembelajaran yang menyatakan
Menurut Gagne, dkk., (dalam bahwa belajar yang baik adalah belajar
Suwatra, dkk., 2007:5) menyatakan bahwa yang melibatkan emosi, seluruh tubuh,
“pembelajaran adalah serangkaian kegiatan semua indera, dan segenap kedalaman
yang dirancang untuk memungkinkan serta keluasan pribadi.
terjadinya proses belajar pada siswa”.
Dalam pernyataan tersebut tersirat bahwa METODE
siswalah yang aktif belajar. Siswa menjadi
pusat belajar. Guru bukan lagi menjadi Subjek dalam penelitian ini adalah
pusat belajar. Segala aktivitas belajar siswa kelas V semester II SD No. 1
dilakukan oleh siswa. Namun, seringkali Sembiran tahun pelajaran 2013/2014
terjadi siswa tidak diberikan aktif untuk dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang,
mencari apa yang ingin mereka pelajari,
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

dengan rincian, yaitu laki-laki 14 orang dan 6) Menyiapkan instrumen berupa tes dan
perempuan 14 orang. Menyiapkan materi, bahan, dan media
Objek sasaran yang akan diteliti yang digunakan dalam pembelajaran.
dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran SAVI, hasil belajar 2. Pelaksanaan Tindakan
matematika. Sesuai dengan rencana tindakan di
Jenis penelitian yang dilakukan atas, pelaksanaan tindakan dalam
adalah penelitian tindakan kelas (classroom penelitian ini akan dilaksanakan secara
action research) yang dilaksanakan dalam kolaborasi antara guru matematika dan
beberapa siklus. Masing-masing siklus peneliti. Tahap pelaksanaan tindakan ini
terdiri dari empat tahapan, yaitu 1) dilaksanakan pembelajaran berdasarkan
perencanaan tindakan, meliputi: menyusun RPP yang telah disusun, yaitu RPP yang
rumusan masalah, menentukan tujuan, dan mengacu pada sintaks model pembelajaran
metode penelitian serta membuat rencana SAVI. Adapun langkah-langkah
tindakan; 2) pelaksanaan tindakan, apa pelaksanaan tindakan yang dilakukan
yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya adalah sebagai berikut.
perubahan yang dilakukan; 3) evaluasi, 1) Memberikan penjelasan tentang
untuk mengamati hasil atau dampak dari kegiatan yang harus dilakukan siswa
tindakan yang dilakukan terhadap siswa, selama pelaksanakan pembelajaran
serta 4) refleksi, yaitu peneliti mengkaji, dalam kaitannya dengan penerapan
melihat, dan mempertimbangkan hasil atau model pembelajaran SAVI.
dampak dari tindakan yang dilaksanakan. 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Siklus I dilakukan dalam beberapa Pada akhir pertemuan, siswa diberikan
langkah antara lain: perencanaan tindakan, tes evaluasi secara individual.
pelaksanaan tindakan, observasi dan
evaluasi, serta melakukan refleksi pada 3. Evaluasi
akhir siklus. Evaluasi atau penilaian merupakan
1. Perencanaan Tindakan suatu proses yang sengaja direncanakan
Sebelum terjun ke lapangan, untuk memperoleh informasi atau data,
diperlukan beberapa persiapan. Persiapan berdasarkan data tersebut kemudian dibuat
perlu dilakukan agar pelaksanaan tindakan keputusan. Evaluasi ini dilaksanakan
di lapangan berjalan lancar. Persiapan ini terhadap hasil belajar yang dicapai siswa
dilakukan dengan menyusun perencanaan pada akhir siklus.
tindakan. Dalam tahap perencanaan
tindakan dilakukan beberapa kegiatan, 4. Refleksi
sebagai berikut. Pada akhir siklus I, peneliti melakukan
1) Berkoordinasi dengan kepala sekolah refleksi terhadap pelaksanaan proses
dan guru untuk membahas persiapan pembelajaran.
sebelum melakukan penelitian. Metode pengumpulan data
2) Menyesuaikan jadwal penelitian merupakan teknik yang digunakan dalam
dengan jadwal pelajaran di sekolah. penelitian untuk memperoleh data yang
3) Menganalisis silabus untuk dibutuhkan agar dapat menjawab
menyesuaikan pokok bahasan agar permasalahan yang telah dirumuskan.
sesuai dengan tujuan pembelajaran Setiap metode memiliki pedoman yang
yang harus dikembangkan. digunakan untuk memperoleh data yang
4) Peneliti menjelaskan kepada guru dibutuhkan. Adapun data yang dibutuhkan
mengenai prosedur penerapan model dalam penelitian ini adalah data mengenai
pembelajaran SAVI. hasil belajar siswa. Untuk memperoleh
5) Menyusun RPP sebagai acuan saat data-data tersebut digunakan metode
melaksanakan proses belajar mengajar pengumpulan data. Metode pengumpulan
yang berorientasi pada model data yang digunakan dalam penelitian ini
pembelajaran SAVI dan adalah metode tes. Metode tes digunakan
mempersiapkan LKS. untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai
siswa.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

1. Metode Tes HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode tes pada hakikatnya
merupakan cara pengumpulan data dengan Penyajian hasil penelitian
memberikan berbagai pertanyaan atau memberikan gambaran secara menyeluruh
tugas yang semuanya harus dikerjakan tentang berhasil atau tidaknya suatu
atau dijawab oleh peserta tes dan hasil tes penelitian. Dalam penyajian hasil penelitian
berupa skor atau bersifat interval. Dalam ini akan tergambar data yang telah
penelitian ini, metode tes digunakan untuk dikumpulkan dengan metode dan teknik
mengumpulkan data mengenai hasil belajar tertentu serta langkah-langkah yang dipakai
siswa. untuk menganalisis data yang diperoleh
Pelaksanaan tes dalam penelitian ini dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan
dimaksudkan untuk mengukur penguasaan dalam dua siklus untuk menentukan
siswa terhadap materi yang diajarkan tindakan terbaik dengan penerapan model
dalam bentuk hasil yang diperoleh siswa. SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam bentuk tes tulis. Jadi, data yang kelas V mata pelajaran Matematika dengan
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah materi energi dan penggunaannya.
data hasil belajar matematika siswa setelah
diterapkannya model pembelajaran SAVI 1. Perencanaan Tindakan Siklus I
secara efektif. Kegiatan yang dilakukan dalam
Langkah-langkah analisis data yang perencanaan tindakan, yaitu: 1)
dilakukan dalam penelitian ini adalah mensosialisasikan mengenai prosedur
sebagai berikut. penerapan model pembelajaran SAVI
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa kepada guru; 2) menyusun RPP sebagai
Menghitung Skor Rata-rata Hasil acuan saat melaksanakan proses belajar
Belajar mengajar yang berorientasi pada model
X pembelajaran SAVI dan mempersiapkan
M= LKS; 3) menyiapkan instrumen berupa tes
N dan lembar observasi; serta 4) menyiapkan
Keterangan: materi, bahan, dan media yang digunakan
M = skor rata-rata hasil belajar dalam pembelajaran.
X = jumlah skor hasil belajar
N = jumlah siswa
(Sumber: Agung, 2005:95) 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Setelah mendapatkan skor rata-rata Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali
hasil belajar (M), kemudian dilanjutkan pertemuan. Dua kali pertemuan untuk
dengan menghitung persentase hasil kegiatan pembelajaran dan satu kali
belajar (M%), dengan rumus sebagai pertemuan untuk tes akhir siklus I.
berikut. 1) Pertemuan Pertama
M Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
M% x 100% Selasa, 25 Februari 2014. Kegiatan
SMI pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
Keterangan: RPP I dan LKS I. Materi yang dibahas
M% = rata-rata persen hasil dalam pertemuan ini adalah menghitung
belajar keliling persegi panjang. Kegiatan
M = rata-rata skor pembelajaran dimulai dengan kegiatan
SMI = skor maksimal ideal pendahuluan, yaitu siswa dikoordinasikan
(Sumber: Agung, 2005:96) dan dipusatkan perhatiannya untuk belajar,
Secara keseluruhan penelitian ini dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran
dikatakan berhasil apabila kriteria yang hendak dicapai, dan siswa diberikan
keberhasilan ketuntasan hasil belajar siswa pertanyaan yang berkaitan dengan keliling
secara klasikal, yaitu memenuhi kriteria persegi panjang dan siswa menanggapi
tinggi dengan persentase minimal 80%. pertanyaan tersebut.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan eksplorasi yang meliputi siswa mengkaji


dengan melaksanakan kegiatan inti. buku mengenai keliling persegi. Selanjutnya
Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan siswa diorganisasikan ke dalam tujuh
eksplorasi yang meliputi siswa mengkaji kelompok belajar dengan anggota masing-
buku mengenai keliling persegi panjang. masing kelompok empat orang. Sebelum
Tahap selanjutnya adalah elaborasi. melaksanakan diskusi kelompok, disajikan
Pada tahap ini, siswa melakukan diskusi materi yang berkaitan dengan keliling
untuk menyelesaikan permasalahan yang persegi.
terdapat dalam LKS I dan menggunakan Tahap selanjutnya adalah elaborasi.
media pembelajaran yang telah dibagikan Pada tahap ini, siswa melakukan diskusi
untuk membantu dalam menyelesaikan untuk menyelesaikan permasalahan yang
permasalahan yang berkaitan dengan terdapat dalam LKS II dan menggunakan
keliling persegi panjang serta siswa juga media pembelajaran yang telah dibagikan
melibatkan media benda konkret berupa untuk membantu dalam menyelesaikan
meja dan papan tulis untuk lebih permasalahan yang berkaitan dengan
memahami mengenai konsep keliling keliling persegi serta siswa juga melibatkan
persegi panjang. media benda konkret berupa lantai untuk
Tahap selanjutnya setelah elaborasi lebih memahami mengenai konsep keliling
adalah konfirmasi. Pada tahap ini siswa persegi.
menyajikan hasil kerja kelompok di depan Tahap selanjutnya setelah elaborasi
kelas. Setiap kelompok yang tampil adalah konfirmasi. Pada tahap ini siswa
diberikan penguatan dan meluruskan menyajikan hasil kerja kelompok di depan
apabila ada konsep yang masih kelas. Tiap-tiap kelompok secara bergiliran
menyimpang dari materi keliling persegi menyampaikan hasil kerjanya dan siswa
panjang. Siswa juga masih belum memiliki pada kelompok lain diberikan kesempatan
keberanian untuk menyampaikan untuk menyampaikan tanggapan dan
tanggapan dan pertanyaan, hanya pertanyaan terhadap hasil kerja kelompok
beberapa siswa yang berani. yang tampil. Setiap kelompok yang tampil
Kegiatan pembelajaran yang terakhir diberikan penguatan dan meluruskan
adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup apabila ada konsep yang masih
yang dilaksanakan meliputi menyimpulkan menyimpang dari materi keliling persegi
mengenai keliling persegi panjang, siswa panjang.
mengerjakan tes invidu, serta siswa Kegiatan pembelajaran yang terakhir
diberikan tugas rumah (PR) dan adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup
menyampaikan pokok bahasan yang akan yang dilaksanakan meliputi menyimpulkan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya. mengenai keliling persegi, siswa
2) Pertemuan Kedua mengerjakan tes invidu, serta siswa
Pertemuan kedua dilaksanakan pada diberikan tugas rumah (PR) dan
hari Selasa, 4 Maret 2014. Kegiatan menyampaikan pokok bahasan yang akan
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
RPP II dan LKS II. Materi yang dibahas 3) Pertemuan Ketiga
dalam pertemuan ini adalah menghitung Pertemuan ketiga dilaksanakan pada
keliling persegi. Kegiatan pembelajaran hari Selasa, 11 Maret 2014. Pada
dimulai dengan kegiatan pendahuluan, pertemuan ini siswa diberikan tes akhir
yaitu siswa dikoordinasikan dan dipusatkan siklus I untuk mengetahui tingkat hasil
perhatiannya untuk belajar, dijelaskan belajar matematika yang dicapai siswa.
mengenai tujuan pembelajaran yang Hasil analisis data hasil belajar siswa
hendak dicapai, dan siswa diberikan menunjukkan bahwa untuk skor tertinggi
pertanyaan yang berkaitan dengan keliling adalah 96 dan skor terendah adalah 56.
persegi dan siswa menanggapi pertanyaan Berikut analisis data mengenai hasil belajar
yang tersebut. siswa pada siklus I.
Kegiatan pembelajaran dilanjutkan Jumlah skor hasil belajar ( X ) =
dengan melaksanakan kegiatan inti. 1923
Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Jumlah siswa (N) = 28 sebesar 68,68% yang berada pada kategori


SMI = 100 sedang. Berdasarkan data tersebut, maka
X dapat direfleksikan beberapa hal sebagai
M= berikut.
N 1) Siswa belum terampil menggunakan
Berdasarkan rumus di atas maka media pembelajaran
dapat dicari skor rata-rata hasil belajar 2) Dalam mengerjakan LKS siswa masih
siswa pada siklus I, yaitu: kurang aktif untuk melakukan diskusi
X kelompok.
M= 3) Dilihat dari tingkat kemampuan siswa
N dalam kelompok, rata-rata anggota
1923 setiap kelompok memiliki kemampuan
=
28 yang sama.
= 68,68 4) Hasil tes akhir siklus I menunjukkan,
Setelah mendapatkan skor rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa sudah
hasil belajar (M), kemudian dilanjutkan meningkat, namun belum memenuhi
dengan menghitung persentase hasil indikator keberhasilan yang ditetapkan.
belajar (M%), dengan rumus sebagai Hal ini disebabkan siswa belum mampu
berikut. mengerjakan soal yang bersifat
M penerapan.
M% x 100% Berdasarkan hasil refleksi siklus I,
SMI
penelitian ini dipandang perlu dilanjutkan ke
68,68 siklus II untuk lebih mengoptimalkan hasil
= x 100%
100 yang diperoleh. Upaya-upaya yang
= 68,68% dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah
Jadi skor rata-rata persen hasil sebagai berikut.
belajar matematika siswa pada siklus I 1) Menekankan kembali kepada siswa
adalah 68,68%. Tingkat skor rata-rata bahwa pada saat belajar pergunakan
persen hasil belajar dapat ditentukan waktu seoptimal mungkin untuk belajar,
dengan membandingkan M% ke dalam 2) Selama kegiatan pembelajaran
PAP skala lima. M% = 68,68% dan jika berlangsung dan pada saat berdiskusi
dikonversikan ke dalam PAP skala lima, memberikan perhatian penuh kepada
maka skor rata-rata hasil belajar semua siswa dan memberikan
matematika siswa pada siklus I masuk ke penguatan
dalam kategori sedang. 3) Saat pembelajaran berlangsung,
bimbingan dilaksanakan dengan lebih
3. Refleksi Siklus I intensif kepada setiap kelompok dan
Refleksi dilaksanakan pada akhir siswa dalam kelompok. Selain itu, siswa
siklus I, pedoman yang digunakan dalam lebih banyak diberikan latihan soal,
refleksi ini adalah lembar observasi pada sehingga siswa bisa memecahkan
setiap kegiatan pembelajaran dan nilai yang apapun bentuk soal yang diberikan dan
diperoleh siswa pada tes akhir siklus I. hasil belajar yang diperoleh siswa pun
Pada siklus I, nilai yang diperoleh siswa optimal.
sudah ada peningkatan dari hasil observasi
dan pencatatan dokumen hasil ulangan
matematika siswa pada semester I yang 1. Perencanaan Tindakan Siklus I
dilakukan sebelum tindakan. Tetapi, hasil Sebagai upaya perbaikan tindakan
belajar tersebut belum memenuhi indikator pada siklus II, peneliti mempersiapkan hal-
keberhasilan yang ditargetkan, hal ini hal yang pada dasarnya sama seperti hal
disebabkan siswa belum terbiasa dengan yang ada pada siklus I. Perencanaan
model pembelajaran yang diterapkan. Pada tindakan pada siklus II disesuaikan dengan
tes siklus I ketuntasan klasikal pada rumusan hasil refleksi pada siklus I.
aktivitas sebesar 70,8% yang ada pada Perbaikan yang dilaksanakan untuk
kategori cukup aktif dan pada hasil belajar mengatasi kendala yang ditemui pada
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

siklus I adalah dengan merevisi RPP, persegi panjang serta siswa juga
merevisi LKS, meningkatkan pengelolaan melibatkan media benda konkret berupa
kelas, menyajikan permasalahan yang lebih meja dan papan tulis untuk lebih
kontekstual yang sesuai dengan memahami mengenai konsep luas persegi
kemampuan dan pengalaman siswa, serta panjang. Dalam melaksanakan diskusi
menyiapkan materi dan media kelompok, siswa dibimbing dan diarahkan
pembelajaran, yaitu bangun persegi dan secara intensif agar siswa bisa
persegi panjang (kertas manila) untuk memecahkan permasalahan mengenai luas
memecahkan masalah yang berkaitan persegi panjang dan bisa mengerjakan
dengan luas persegi dan persegi panjang. semua jenis soal yang diberikan.
Tahap selanjutnya setelah elaborasi
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II adalah konfirmasi. Pada tahap ini siswa
Siklus II dilaksanakan dalam tiga kali menyajikan hasil kerja kelompok di depan
pertemuan. Dua kali pertemuan untuk kelas. Tiap-tiap kelompok secara bergiliran
kegiatan pembelajaran dan satu kali menyampaikan hasil kerjanya dan siswa
pertemuan untuk tes akhir siklus II. pada kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menyampaikan tanggapan dan
1) Pertemuan Pertama pertanyaan terhadap hasil kerja kelompok
Pertemuan pertama dialaksanakan yang tampil. Setiap kelompok yang tampil
pada hari Selasa, 18 Maret 2014. Sesuai diberikan penguatan berupa pujian dan
dengan RPP III dan LKS III dengan materi tepuk tangan, serta meluruskan apabila ada
luas persegi panjang. Kegiatan konsep yang masih menyimpang dari
pembelajaran dimulai dengan kegiatan materi luas persegi panjang.
pendahuluan, yaitu siswa dikoordinasikan
dan dipusatkan perhatiannya untuk belajar, 2) Pertemuan Kedua
dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran Pertemuan kedua dilaksanakan pada
yang hendak dicapai, dan siswa diberikan hari Kamis, 20 Maret 2014. Kegiatan
pertanyaan yang berkaitan dengan luas pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
persegi panjang dan siswa menanggapi RPP IV dan LKS IV. Materi yang dibahas
pertanyaan tersebut. dalam pertemuan ini adalah menghitung
Kegiatan pembelajaran dilanjutkan luas persegi. Kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan kegiatan inti. dimulai dengan kegiatan pendahuluan,
Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan yaitu siswa dikoordinasikan dan dipusatkan
eksplorasi yang meliputi siswa mengkaji perhatiannya untuk belajar, dijelaskan
buku mengenai luas persegi panjang. mengenai tujuan pembelajaran yang
Selanjutnya siswa diorganisasikan ke hendak dicapai, dan siswa diberikan
dalam tujuh kelompok belajar dengan pertanyaan yang berkaitan dengan luas
anggota masing-masing kelompok empat persegi dan siswa menanggapi pertanyaan
orang yang terdiri dari siswa yang memiliki tersebut.
kemampuan heterogen. Masing-masing Kegiatan pembelajaran dilanjutkan
kelompok diberikan LKS III untuk dengan melaksanakan kegiatan inti.
didiskusikan dan dibantu dengan media Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan
bangun persegi panjang (kertas manila). eksplorasi yang meliputi siswa mengkaji
Sebelum melaksanakan diskusi kelompok, buku mengenai luas persegi. Selanjutnya
disajikan materi yang berkaitan dengan luas siswa diorganisasikan ke dalam tujuh
persegi panjang. kelompok belajar dengan anggota masing-
Setelah melakukan eksplorasi, tahap masing kelompok empat orang. Masing-
selanjutnya adalah elaborasi. Pada tahap masing kelompok diberikan LKS IV untuk
ini, siswa melakukan diskusi untuk didiskusikan dan dibantu dengan media
menyelesaikan permasalahan yang bangun persegi (kertas manila). Sebelum
terdapat dalam LKS III dan menggunakan melaksanakan diskusi kelompok, disajikan
media pembelajaran yang telah dibagikan materi yang berkaitan dengan luas persegi.
untuk membantu dalam menyelesaikan Tahap selanjutnya setelah elaborasi
permasalahan yang berkaitan dengan luas adalah konfirmasi. Pada tahap ini siswa
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

menyajikan hasil kerja kelompok di depan mengenai luas persegi, siswa mengerjakan
kelas. Tiap-tiap kelompok secara bergiliran tes invidu, serta siswa diberikan tugas
menyampaikan hasil kerjanya dan siswa rumah (PR) dan menyampaikan pokok
pada kelompok lain diberikan kesempatan bahasan yang akan dipelajari pada
untuk menyampaikan tanggapan dan pertemuan selanjutnya.
pertanyaan terhadap hasil kerja kelompok 3) Pertemuan Ketiga
yang tampil. Setiap kelompok yang tampil Pertemuan ketiga dilaksanakan pada
diberikan penguatan dan meluruskan hari Selasa, 1 April 2014. Pada pertemuan
apabila ada konsep yang masih ini siswa diberikan tes akhir siklus II untuk
menyimpang dari materi luas persegi. mengetahui tingkat hasil belajar matematika
Kegiatan pembelajaran yang terakhir yang dicapai siswa.
adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup
yang dilaksanakan meliputi menyimpulkan 3. Evaluasi Siklus II
1) Data Hasil Belajar Matematika Siswa adalah 82,36%. Tingkat skor rata-rata
Data hasil belajar matematika persen hasil belajar dapat ditentukan
dikumpulkan dengan memberikan tes esai. dengan membandingkan M% ke dalam
Banyak soal yang diberikan adalah 8 butir PAP skala lima. M% = 82,36% dan jika
soal. Berikut ini disajikan data mengenai dikonversikan ke dalam PAP skala lima,
hasil belajar matematika siswa. maka skor rata-rata hasil belajar
Hasil analisis data hasil belajar siswa matematika siswa pada siklus II masuk ke
menunjukkan bahwa untuk skor tertinggi dalam kategori tinggi.
adalah 100 dan skor terendah adalah 68.
Berikut analisis data mengenai hasil belajar 4. Refleksi Siklus II
siswa pada siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus
Jumlah skor hasil belajar ( X ) = II merupakan penyempurnaan atau
2306 perbaikan dari siklus I. Melalui perbaikan
Jumlah siswa (N) = 28 dan penyempurnaan proses pembelajaran
SMI = 100 serta pelaksanaan penilaian tindakan pada
X siklus I. Dalam siklus II telah tampak hal-hal
M= sebagai berikut.
N 1) Secara umum kegiatan pembelajaran
Berdasarkan rumus di atas maka sudah berjalan sesuai dengan RPP.
dapat dicari skor rata-rata hasil belajar 2) Kondisi pembelajaran tampak lebih
siswa pada siklus II, yaitu: kondusif. Antusiasme siswa dalam
X mengikuti pembelajaran sudah
M= meningkat.
N 3) Siswa sudah terampil menggunakan
2306 media pembelajaran.
=
28 4) Hasil tes akhir siklus II menunjukkan
= 82,36 hasil belajar siswa sudah mencapai
Setelah mendapatkan skor rata-rata indikator keberhasilan yang ditetapkan
hasil belajar (M), kemudian dilanjutkan dan nilai yang diperoleh sudah
dengan menghitung persentase hasil memenuhi KKM yang ditetapkan di
belajar (M%), dengan rumus sebagai sekolah.
berikut. Adapun kekurangan-kekurangan
M yang dialami dalam implementasi model
M% x 100% pembelajaran SAVI, yaitu masih ada
SMI beberapa siswa yang kurang dalam
82,36 kegiatan somatis (melakukan gerakan
= x 100%
100 pindah tempat saat mengeksplorasi media)
= 82,36% dan kegiatan intelektual (memecahkan soal
Jadi skor rata-rata persen hasil yang bersifat penerapan).
belajar matematika siswa pada siklus II
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Berdasarkan refleksi hasil siklus II ini belajar secara klasikal telah memenuhi
dapat disimpulkan bahwa implementasi indikator keberhasilan yang ditetapkan
model pembelajaran SAVI dalam sebelumnya, maka penelitian ini dihentikan.
pembelajaran matematika dapat Berikut ini disajikan mengenai rekapitulasi
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V hasil penelitian pada siklus I dan siklus II.
SD No.1 Sembiran. Hal ini berarti hasil

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil PTK Siklus I dan Siklus II


Jenis Data
No Tahap
Hasil Belajar
1 Siklus I 68,68%
2 Siklus II 82,36%

Berdasarkan data tersebut diatas, maka


dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil
belajar siswa adalah 68,68 % pada siklus I
yang termasuk ke dalam kategori sedang
meningkat pada siklus II menjadi 82,36 % DAFTAR PUSTAKA
yang termasuk kategori tinggi. Besarnya
Abas. 2010. “Model-model Pembelajaran”.
peningkatan tersebut adalah 13,68%.
Tersedia pada Error! Hyperlink
Berdasarkan hasil tersebut dapat
reference not valid. (diakses
disimpulkan bahwa implementasi model
tanggal 10 Pebruari 2012).
pembelajaran SAVI dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Agung, A.A. Gede. 1999. Metodologi
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua Penelitian Pendidikan. Singaraja:
siklus. Berdasarkan hasil penelitian STKIP.
menunjukkan bahwa hasil belajar -------. 2005. Metodologi Penelitian
matematika siswa kelas V SD No. 1 Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu
Sembiran pada semester II tahun pelajaran Pendidikan, IKIP Negeri Singaraja.
2013/2014 sudah mengalami peningkatan.
Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan
SIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran Matematika SD.
Berdasarkan hasil penelitian dan Jakarta: Direktorat Jenderal
pembahasan yang telah diuraikan pada bab Pendidikan Tinggi Departemen
sebelumnya, maka dapat disimpulkan Pendidikan Nasional.
beberapa hal sebagai berikut. Anitah, Sri, dkk. 2008. Strategi
Implementasi model pembelajaran SAVI Pembelajaran di SD. Jakarta:
dapat meningkatkan hasil belajar siswa Universitas Terbuka.
pada mata pelajaran matematika pada
pokok bahasan keliling dan luas persegi Junaidi, Wawan. 2010. “Aktivitas Belajar
dan persegi panjang siswa kelas V SD No. Siswa”. Tersedia pada Error!
1 Sembiran, Kecamatan Tejakula, Hyperlink reference not valid.
Kabupaten Buleleng tahun pelajaran (diakses tanggal 10 Pebruari 2012).
2013/2014. Hal ini terlihat dari skor rata-rata Meier, Dave. 2002. The Accelerated
persen hasil belajar siswa pada siklus I Learning Handbook. Bandung:
adalah 68,68% yang temasuk ke dalam Kaifa.
kategori sedang mengalami peningkatan
sebanyak 13,68% pada siklus II, yaitu Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
menjadi 82,36% yang termasuk ke dalam Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
tinggi. Rosda Karya.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1990.
Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil


Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Suherman, H, Erman. 2008. “Model belajar
dan Pembelajaran”. Tersedia pada
http://pkab.wordpress.com/2008/04/2
9/model-belajar-dan-pembelajaran-
berorientasi-kompetensi-siswa/
(diakses tanggal 10 Pebruari 2014).

Anda mungkin juga menyukai