(MDA) dan Gambaran Histopatologi Jejunum Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
hiperkolesterolemia
ABSTRAK
Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme yang disebabkan tingginya kolesterol
didalam darah. Peningkatan metabolisme lipid menyebabkan timbulnya peroksidasi lipid yang
mengakibatkan kerusakan sel, sehingga dibutuhkan antioksidan pada flavonoid ekstrak air daun sukun
(Artocarpus altilis) yang berfungsi membantu sintesis kolesterol berlebih di dalam tubuh. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi ekstrak air daun sukun terhadap penurunan kadar
MDA dan perbaikan gambaran histopatologi tunika mukosa jejunum tikus hiperkolesterolemia.
Penelitian ini menggunakan hewan model tikus dengan 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol,
hiperkolesterolemia, terapi ekstrak air daun sukun dosis 500 mg/kg BB, 1000 mg/kg BB dan 2000
mg/kg BB. Pengukuran kadar MDA menggunakan metode uji Thioarbituric Acid Reactive Substance
(TBARC), dianalisa secara kuantitatif menggunakan one way ANOVA dan uji lanjutan tukey.
Pengamatan histopatologi dilakukan dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) diamati menggunaan
miskroskop dan dianalisa secara kualitatif deskripstif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian
terapi ekstrak air daun sukun dengan dosis 500 mg/kg BB, 1000 mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB
menurunan kadar MDA organ jejunum tikus hiperkolesterolemia secara signifikan (p<0,05). Dosis
terapi 2000 mg/kg BB menurunkan kadar MDA sebesar 43,57% dan menunjukan perbaikan gambaran
histopatologi tunika mukosa jejunum tikus hiperkolesterolemia. Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak
air daun sukun dapat menurunkan kadar MDA dan memperbaiki gambaran histopatologi tunika mukosa
jejunum tikus hiperkolesterolemia.
Kata kunci : hiperkolesterolemia, daun sukun, MDA, jejunum, Thioarbituric Acid Reactive Substance
(TBRAC)
ABSTRACT
Hypercholesterolemia is a metabolic disorder due to high cholesterol in the blood. Increasing of
lipid metabolism causes damaged cell by high lipid peroxidase. Breadfruit leaf extract as antioxidant is
needed to reduce high cholesterol level in the blood. The purpose of this research was to know the effect
of breadfruit leaf extract therapy toward MDA level and jejunum histopathology on
hypercholesterolemia. This research used rats which were divided into five groups: control,
hypercholesterolemia, hypercholesterolemia treated with breadfruit leaf extract dosage of 500 mg/Kg
BW, 1000 mg/Kg BW and 2000 mg/Kg BW group. Malondyaldehide (MDA) level was measured by
Thioarbituric Acid Reactive Substances (TBARC) test and analyzed quantitatively by oneway ANOVA
and continued by tukey test. Jejunum histopathology was staining by Hematoksilin-eosin (HE) and
analyzed qualitatively. The result showed that breadfruit leaf extract therapy dosage of 500 mg/kg BW,
1000 mg/kg BW and 2000 mg/kg BW decreased MDA level of jejunum hypercholesterolemia rats
significantly (p<0.05). The dose 2000 mg/kg BW therapy was best dosage that decreasing MDA level of
43.57% and repairing of jejunum histopathologycal appearance noticed by cell proliferation in tunica
mucosa. The conclusion of this research was breadfruit leaf extract could reduce MDA level and repair
the jejunum histopathology of tunica mucosa on hypercholesterolemic rats.
2
dosis 500 mg/Kg BB (C), dosis 1000 pewarnaan Hemaktosilin-Eosin (HE).
mg/Kg BB (D) dan 2000 mg/Kg BB (E). Pengamatan dilakukkan dengan
menggunakan mikroskop cahaya Olympus
Metode BX51. Perubahan yang diamati adalah villi
Pembuatan Tikus Hiperkolesterolemia dan lamina propia pada bagian Tunica
Mucosa yang mengalami degenerasi sel
Tikus B, C, D dan E diberikan diet oleh radikal bebas.
hiperkkolesterolemia secara oral. Diet
hiperkolesterolemia dibuat dari minyak Pengukuran MDA
babi sebanyak 2 gram, asam kolat 0,02
gram, dan kuning telur puyuh rebus 1 • Pengukuran kurva standar MDA
gram. Bahan-bahan tersebut ditambah Pengukuran kurva standar MDA
aquades hingga 2 ml diberikan dengan dilakukan sesuai dengan metode yang
sonde lambung dan ditambah pakan digunakan Agnes dkk., (2013) dan Shofia
standar selama 14 hari (Gani, 2013 dan dkk., (2013). Larutan stok kit MDA
Aulanni’am, 1993). konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6. 7 dan 8
μg/mL diambil 100 μL, dimasukan dalam
Persiapan Ekstrak Air Daun Sukun ependrof yang berbeda, ditambahkan
aquades 550 μL, 100 μL TCA 10%, 250
Simplisia daun sukun kering μL HCl 1 N, 100 μL Na-Thio 1 % dan
diberikan untuk tikus kelompok C dihomogenkan. Kemudian disentrifugasi
sebanyak 500mg/kg BB dikalikan 5 tikus, dengan kecepatan 500 rpm selama 10
untuk kelompok D sebanyak 1000mg/kg menit. Supernatan diambil, dipanaskan
BB dikalikan 5 tikus dan untuk kelompok dalam waterbath suhu 100°C selama 30
E sebanyak 2000mg/kg BB dikalikan 5 menit, dibiarkan dalam suhu ruangan,
tikus. Masing-masing ditambahkan dengan diukur absorbansinya mengunakan
aquades hingga volume 50 mL pada spektofotometer UV-Vis pada λ maks (532
beaker glass kemudian dipanaskan diatas nm). Hasil absorbsi kemudian dibuat kurva
waterbath (70°C) hingga volume tinggal standar MDA dan dihasilkan persamaan
10 mL, disaring dan didinginkan. Ekstrak linear.
diberikan 2ml/tikus selama 14 hari (Fita,
2008). •Pengukuran kadar MDA dengan uji TBA
Pengukuran kadar MDA dilakukan
Pengambilan Jaringan Jejunum sesuai dengan metode yang digunakan
Agnes dkk., (2013) dan Shofia dkk.,
Tikus didislokasi pada bagian leher (2013). jejunum dengan berat 0,5 gram
dan dilakukan pembedahan. Jejunum dimasukkan ke dalam mortar dingin dan
diambil dan dicuci dengan NaCl-fisiologis digerus hingga halus. Kemudian 500 μl
0,9% serta dipotong menjadi dua bagian NaCl 0,9% ditambahkan dan dilakukan
secara melintang, setengah bagian homogenasi. Homogenat diambil dan
dimasukkan dalam larutan PBS-azida dipindahkan ke dalam tabung ependorf.
untuk pengukuran kadar MDA dan Selanjutnya dilakukan sentrifugasi dengan
setengah bagian ke dalam PFA untuk kecepatan 8000 rpm selama 20 menit dan
pembuatan preparat histopatologi dengan diambil supernatannya. Supernatan
pewarnaan HE. sebanyak 100 μL dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, ditambah 550 μl,100 μl
Pewarnaan Hemaktosilin-Eosin (HE) TCA, 100 μL HCL 1 N ,100 μL Na-Thio 1
% dan dihomogenkan kembali. Setelah itu
Jejunum tikus dilakukan perlakuan disentrifugasi 500 rpm selama 10 menit,
preparat histopatologi dengan metode dipanaskan dalam water bath 1000C
3
selama 30 menit. Sampel kemudian diukur Windows serta analisis gambaran
absorbansinya dengan spektrofotometer histopatologi jejunum dilakukan secara
pada panjang gelombang maksimum ( λ deskriptif.
maks = 532 nm ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun
Penelitian ini mengunakan Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap
Rancangan acak lengkap (RAL) dengan Kadar Malondyaldehide (MDA)
hewan tikus terbagi menjadi lima
perlakuan dengan lima kali ulangan. Hasil penelitian kadar MDA
Analisis kadar MDA mengunakan uji Jejunum dianalisis statistika mengunakan
ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji
(p<0,05) mengunakan SPSS 16.0 For Tukey disajikan pada Tabel 1.
4
lipid dan mencegah oksidasi. Flavanoid Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun
merupakan senyawa fenolik alam yang Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap
bersifat antioksidan (Metwally et a.l, 2009 Gambaran Histopatologi Jejunum tikus
dan Terao et al., 2008). Antioksidan (Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia
berfungsi mereduksi radikal bebas,
sehingga kandungan flavanoid daun sukun Hasil gambaran Histopatologi
mampu menekan terbentuknya radikal Jejunum menggunakan pewarnaa
bebas berlebih dalam tubuh (Giorgio, Hematoksilin-Eosin (HE) disajikan pada
2000). Gambar 1.
5
Histopatologi jejunum kelompok tidak bekerja secara normal menyebabkan
tikus kontrol terlihat pada tunika mukosa keseimbangan metabolisme terganggu, sel
yaitu sel epitel silindris sebaris tidak yang megalami perubahan fungsi
mengalami ruptur, erosi dan proliferasi sel, menyebabkan kerusakan DNA yang
sedangkan kelompok tikus berefek pada lesi atau nekrosis (Sunil dan
hiperkolesterolemia terlihat kerusakan Dinesh. 2009).
pada tunika mukosa yaitu sel epitel Flavanoid dalam ekstrak air daun
silindris sebaris mengalami proliferasi dan sukun mampu memperbaiki gambaran
erosi. Perbandingan kelompok tikus histopatolgi jaringan jejunum yang
kontrol terhadap kelompok tikus mengalami kerusakan dengan menekan
hiperkolesterolemia yaitu terjadinya sifat reaktif radikal bebas dan mencegah
perubahan kerusakan sel epitel silindris kerusakan sel oleh radikal bebas melalui
sebaris mengalami erosi dan proliferasi menunjang kerja sel didalam jaringan
sel. tubuh (Giorgio, 2000).
Gambaran histopatologi jejunum
kelompok tikus terapi ekstrak air daun KESIMPULAN
sukun dengan dosis 500 mg/Kg BB terlihat
adanya kerusakan sel pada tunika mukosa 1. Terapi ekstrak air daun sukun
jejunum yaitu sel epitel silindris sebaris (Artocarpus altilis) dosis 500 mg/kg
mengalami ruptur, erosi, proliferasi sel dan BB, 1000 mg/kg BB dan 2000 mg/kg
sel goblet yang membesar. Kelompok BB menurunkan kadar
tikus terapi ekstrak air daun sukun dosis Malondyaldehide (MDA) jejunum serta
1000 mg/Kg BB terlihat keadaan tunika penurunan terbaik pada dosis 2000
mukosa yaitu sel epitel silindris sebaris mg/kg BB sebesar 43,57%.
tidak mengalami ruptur, erosi dan 2. Terapi ekstrak air daun sukun
proliferasi sel, sedangkan kelompok tikus (Artocarpus altilis) memperbaiki
terapi ekstrak air daun sukun dosis 2000 gambaran histopatologi tunika mukosa
mg/Kg BB terlihat keadaan tunika mukosa jejunum tikus hiperkolesterolemia
yaitu sel epitel silindris sebaris mengalami dengan semakin tinggi pemberian dosis
proliferasi sel. memberikan hasil yang semakin baik.
Kerusakan pada tunika mukosa
jejunum tikus hiperkolesterolemia UCAPAN TERIMAKASIH
disebabkan oleh peningkatan metabolisme
kolesterol pada usus. Kolesterol Peneliti mengucapkan terimakasih
merupakan bagian dari lipid yang dapat kepada Laboratorium Biokimia dan
memicu terjadinya oksidasi radikal bebas Laboratorium Molekuler FMIPA
dan menyebabkan kerusakan sel (Sholilah Universitas Brawijaya serta staf
dan Mohammad, 2008; Xenolius and laboratorium yang telah membantu dalam
steiner, 2010). penelitian ini.
Proses oksidatif oleh radikal bebas
dan kolesterol yang mengakibatkan DAFTAR PUSTKA
kerusakan sel melaui proses pembentukan
Aulanni’am. 1993. Effect Des Fibres duriz
radikal bebas dengan oksigen reaktif
Sur Le Profil Lipidique Du Rat
sehingga terjadinya reaksi pada bagian sel
Comparison Entre Le Riz Cargo Et
seperti reticulum mengalami oksidasi,
Les Fibres du Son. These USTL.
mitokondria terjadi oksidasi rantai
Montpellier. France.
respirasi, didalam membran plasma plasma
Agnes, R. Y, Aulanni’am dan P. Sasangka.
NADH dioksidasi dan didalam lisosom
2013. Kadar Malondialdehid (MDA)
yang berfungsi sebagai fagositosis
dan Gambaran Histologi Pada Ginjal
membentuk sintesis NO. Sel jaringan yang
Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
6
Pasca Induksi Cylosporine-A.1. coromandelica) terhadap Kadar
Kimia Student Journal. (2):222-228. Malondialdehid (MDA) dan
Fita, D. A. 2008. Uji toksisitas Akut Aktivitas Protease pada Ileum Tikus
Bahan Obat Herbal “X” Ditinjau Putih (Rattus norvegicus)
Dari Nilai LD50 Serta Fungsi Ginjal Inflammatory Bowel Disease (IBD)
pada Mencit Putih [skripsi]. Fakultas Akibat Paparan Indometasin.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Veterinaria medika, 5(3);187-194.
Alam. Universitas Indonesia. Sufiati, B dan Muryati. 2010. Hubungan
Gani, N, L. I Momuat dan M. M. Pitoi. Komsumsi Lemak dengan Kejadian
2013. Profil Lipida Plasma Tikus Hiperkolesterolemia pada Pasien
Wistar yang Hiperkolesterolemia Rawat Jalan di Poliklinik Jantung
pada Pemberian Gedi Merah Sakit Umum Daerah Kraton
(Abelmoschus manihot L.). Jurnal Kabupaten Pekalongan. Jurnal
Mipa Unsrat, 2 (1): 44-49. kesehatan masyarakat Indonesia,
German, A. J. 2006. The Growing 6(1): 85-90.
Problem of Obesity in Dogs and Susi, D, Rimbawan, Faisal, Winarto dan
Cats. The Journal of Nutrition, 136: Adi. 2012. Efek Bubuk Tempe
1940S-1946S. Instan Terhadap Kadar
Girotti, A.W. 1998. Lipid hydroperoxide Malonaldehid (MDA) Serum Tikus
generation, turnover, and effector Hiperglikemik. Jurnal Kedokteran
action in biological systems. The Hewan, 6(2): 72-74.
Journal of Lipid Research, 39:1529- Sunil, K and K. Dinesh. 2009. Antioxidant
1542. dan free radical scavenging activities
Giorgio, P. 2000. Flavonoid Antioxidant. of edible weeds. Afjand Online 9: 1-
Journal National Product, 63: 1035- 17.
1045. Syah, Y. M, S. A. Achmad, E. Bakhriar, E.
Metwally, M. A. A, A. M. El-Gellal and S. H. Hakim, L. D. Juliawaty dan J.
M. El-Sawaisi. 2009. Effects of Latip. 2006. Dua Flavonoid
silymarin on lipid metabolism in Tergeranilasi dari Daun Sukun
rats. World App Sci J, 12: 1634- (Artocarpus altilis). Jurnal
1637. Matematika dan Sains, 11(3) :100-
Rosyid, F. N. 2009. Peranan Lipoprotein 104.
Terhadap Terjadinya Aterosklerosis Terao, J, K. Yoshichika and M. Kaeko.
Pada Arteriokoronaria. Jurnal Ilmu 2008. Vegetable flavonoids and
Kesehatan, 2(4): 1979-3812. cardiovascular disease. Asia Pac J
Sarastani, D, S. T. Soekarto, T. R. Clin Nutr, 17: 291-293.
Muchtadi, D. Fardiaz dan A. Umar, A, Jenie, L. B. S. Kardono, T.
Apriyanto. 2002. Aktivitas Mozef, C. Jiaan, Z. Xiaoxiang dan P.
Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Yuanjiang. 2007. Ekstrak Total
Ekstrak Biji Atung. Jurnal Teknologi Flavonoid dan Fitosterol Daun
dan Industri Pangan, 8(2):149-156. Sukun (Artocarpus altilis) sebagai
Sholilah, Q dan A. W. Muhammad. 2008. Obat Kardiovaskular dan Teknik
Pembentukan Radikal Bebas Akibat Produksinya. Paten Indonesia
Gangguan Ritme Sirkadian dan terdaftar No. P00200700707.
Paparan Debu Batubara. Jurnal Xenoulis, P. G and J. M. Steiner. 2010.
Kesehatan Lingkungan, 4(2): 89- Lipid Metabolism and
100. Hyperlipidemia in Dog. Veterinary
Sholichah, N. A, Aulanni’am dan C. Journal, 183: 12-21.
Mahdi. 2012. Efek Terapi Ekstrak
Air Daun Kedondong (Lannea