Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

BAB

1.1 Latar Belakang

Dikeluarkannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah membuka


wacana baru dalam sistem perencanaan pembangunan di Indonesia. Sistem
perencanaan pembangunan yang semula berorientasi pada pembangunan yang
bersifat sentralisasi berubah menjadi desentralisasi. Sejalan dengan desentralisasi ini
maka sebagian besar kewenangan dan tanggung jawab pembangunan dilimpahkan ke
daerah, termasuk perencanaan pembangunan dan perencanaan spasial yang
merupakan acuan dalam proses pelaksanaan pembangunan.

Agar suatu pembangunan dapat berjalan efektif, maka antara perencanaan


pembangunan yang tertuang dalam dokumen rencana pembangunan (Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)/ Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM)) dengan perencanaan spasial yang tertuang dalam dokumen rencana tata
ruang (Rencana Tata Ruang dan Rencana Detail Tata Ruang) dibutuhkan suatu
sinergitas dan keterpaduan. Namun dalam implementasinya dalam suatu wilayah,
sinergitas dan keterpaduan tersebut seringkali tidak terjadi. Kondisi yang terjadi adalah
kebijakan penataan ruang yang tertuang dalam dokumen rencana tata ruang seringkali
tidak sejalan dengan visi misi pembangunan. Adapun ketidaksinergisan dan
ketidakterpaduan tersebut tidak hanya terjadi dalam lingkup substansi dalam suatu
wilayah, namun juga antar hirarki wilayah (pusat/nasional, provinsi, kota/ kabupaten)
dan antar substansi antar hirarki wilayah.

Adanya ketidaksinergisan ini menyebabkan perlunya suatu payung makro dan rencana
teknis untuk penerapannya yang diwadahi dalam suatu strategi pengembangan dan

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -1


LAPORAN AKHIR

suatu rencana operasional. Dalam konteks pengembangan permukiman dan


infrastruktur perkotaan sebagai aspek utama pembentuk ruang dan keterkaitan ruang
kota, payung dan rencana operasional tersebut terwadahi dalam Rencana
Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

1.2 Tujuan dan Sasaran

1.2.1 Tujuan

Pekerjaan penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas


Kabupaten Karo adalah sebagai wujud bantuan pemerintah pusat dalam menangani
masalah permukimandi KabupatenKaro. Adapun tujuan dari pekerjaan RPKPP
Kabupaten Karo iniyaitu untuk menyiapkan rencana aksi program penanganan
permasalahan permukiman berikut infrastruktur keciptakaryaan yang ada di
dalamkawasan prioritas sesuai dengan arahan strategi penanganan kawasan.

1.2.2 Sasaran

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran pekerjaan dijabarkan menjadi tiga
hal penting yaitu :

 Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan pada kawasan


permukiman yang berbasis kawasan yang dapat diacu oleh seluruh pemangku
kepentingan di Kabupaten Karodan bersifat operasional;

 Tersedianya rencana aksi program penanganan yang bersifat strategis dan


berdampak pada penyelesaian persoalan pembangunan yang lebih luas; dan

 Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengoptimalkan


investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan yang
dapat mendukung dan mempercepat penanganan persoalan pembangunan.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Lingkup Kegiatan

Lingkup Kegiatan penyusunan RPKPP meliputi 4 (empat) kegiatan, yaitu:

1) Persiapan

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -2


LAPORAN AKHIR

2) Identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan permukiman dan


infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas
3) Perumusan rencana aksi program
4) Perumusan rencana penanganan kawasan pembangunan kawasan tahap 1.

Keseluruhan rangkaian kegiatan erat kaitannya dengan pemangku kepentingan pada


wilayah perencanaan dari proses awal hingga proses akhir. Selanjutnya berdasarkan
tiga kelompok kegiatan besar tersebut, lingkup kegiatan dapat dipahami sebagai
berikut:

1.3.1.1 Kegiatan penyusunan Rencana Strategis Penanganan Kawasan


Prioritas

Tahapan kegiatan penyusunan rencana strategis penanganan kawasan prioritas adalah


sebagai berikut:

1. Melakukan kaji ulang/review dan evaluasi terhadap berbagai produk rencana yang
telah dimiliki Pemerintah Kabupaten Karo diantaranya SPIPP dan Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) untuk dioptimalkan dan disinergikan
sesuai dengan karakteristik dan kekhasanKabupaten Karo yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu.

2. Melakukan kaji ulang, evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan kedudukan
kawasan-kawasan permukiman di Kabupaten Karo dan tingkat pelayanannya
dalam lingkup wilayah kota.

3. Melakukan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman prioritas


dalam skala kota berdasarkan arahan Strategi Pengembangan Permukiman
Perkotaan (SPPIP), dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)
atau dokumen sejenis lainnya yang telah digunakan sebagai acuan
pengembangan permukiman di daerah.

4. Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi
terkait permasalahan, kebijakan, strategi dan program pengembangan kawasan
permukiman prioritas dalam konstelasi kota, serta data dan informasi pendukung
analisa dan penyusunan RPKPP.

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -3


LAPORAN AKHIR

5. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 5.000 yang akan
digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan strategi
penanganan dan pengembangan kawasan sesuai arahan strategi pengembangan
kota maupun Rencana Pembangunan permukiman terkait lainnya, melakukan
analisa serta menuangkan konsep dan strategi pengembangan kawasan
permukiman prioritas dan infrastruktur keciptakaryaannya ke dalam bentuk spasial.

6. Identifikasi potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pembangunan


permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas tersebut.
Proses identifikasi ini dilakukan di atas peta dasar yang bersumber dari citra satelit
dan atau foto udara.

7. Melakukan analisa kebutuhan penanganan dan pengembangan kawasan


permukiman prioritas beserta kebutuhan infrastruktur keciptakaryaannya dan
komponen pengembangan kawasan terkait lainnya.

8. Menetapkan kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan pembangunan


permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas. Penetapan
kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan ini dilakukan dengan diskusi
terfokus (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan di Kabupaten Karo.

9. Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk penanganan dan


pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan
prioritas terpilih. Proses penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program ini
dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan
di Kabupaten Karo.

1.3.1.2 Kegiatan penyusunan Rencana Aksi Kawasan Pengembangan Tahap I

Tahapan kegiatan penyusunan rencana aksi kawasan pengembangan tahap I adalah


sebagai berikut:
1. Berdasarkan proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan skala
prioritas penanganan dan pengembangan pada kawasan prioritas, dilakukan
pemilihan 2 (dua) kawasan di dalam kawasan permukiman prioritas yang akan
dilakukan penanganan dan pembangunannya pada tahap pertama. Pada kawasan
pengembangan tahap I (pertama) ini dilakukan penyusunan rencana penanganan

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -4


LAPORAN AKHIR

secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat kedalaman skala perencanaan
1:1.000.

2. Penyusunan rencana aksi programpenanganan dan pembangunan permukiman


berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk
Community Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas. Rencana aksi program ini
meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya, dan
disusun sampai dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional yang siap
diimplementasikan pada tahun berikutnya.

3. Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detailed Engineering Design/DED) untuk


komponen program penanganan prioritas di dalam kawasan yang meliputi
infrastruktur keciptakaryaan.

4. Penyusunan tahapan pelaksanaan darirencana aksi programpenanganan dan


pembangunan permukiman pada kawasan prioritas, yang meliputi infrastruktur
keciptakaryaan maupun dan sektoral terkait lain.

1.3.1.3 Kegiatan koordinasi, pembahasan dan penyepakatan.

Tahapan kegiatan koordinasi, pembahasan dan penyepakatan meliputi:

1. Melakukan sosialisasi hasil penyusunan RPKP melalui diseminasi kepada


dinas/instansi terkait di daerah.

2. Menyusun materi visualisasi hasil rencana (RPKP) yang akan digunakan untuk
kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet. Materi visualisasi ini
berisikan konsep, rencana, strategi dan rencana aksi program penanganan dan
pembangunan permukiman baik pada kawasan prioritas maupun kawasan
pengembangan tahap I (pertama).

3. Melakukan kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut:

 Focus Group Discusion (FGD), dilakukan untuk setiap kegiatan bersama


antara Tim Ahli Konsultan dengan pemangku kepentingan kawasan dan kota,
dan instansi/pihak terkait dalam menyusun dan merumuskan setiap kegiatan
yang membutuhkan penyepakatan bersama. FGD ini dilakukan sebanyak 5
(lima) kali untuk kegiatan berikut:

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -5


LAPORAN AKHIR

- Identifikasi kawasan prioritas

- Penyusunan kebutuhan dan skala prioritas penanganan

- Penyusunan konsepsi dan rencana strategis penanganan kawasan

- Identifikasi kebutuhan kawasan prioritas pengembangan

- Rencana aksi dan RPJM Kawasan Prioritas

Setiap kegiatan FGD diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta, dan dilakukan di
dalam kawasan prioritas.

 Kolokium, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat


Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang
ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari kegiatan
penyusunan RPKP yang dilakukan di Kabupaten Karo. Pihak Konsultan akan
mengikuti kegiatan Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan
maupun hasil kesepakatan yang telah dicapai dalam penyusunan RPKP.
Kegiatan Kolokium ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali masing masing
selama 1 (satu) hari untuk kegiatan berikut:

o Dilakukan pada awal bulan ke-3 (tiga) setelah SPMK, setelah dilakukan
kegiatan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman
prioritas

o Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, setelah dilakukan
kegiatan penyusunan konsep, rencana, strategi dan program
penanganan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur
keciptakaryaan pada kawasan prioritas, dan pada saat penyusunan
Rencana Aksi Program.

 Konsultasi Publik, merupakan suatu mekanisme pembahasan dengan


melibatkan masyarakat luas agar semua pemangku kepentingan di
Kabupaten Karo dapat diberdayakan dan dikembangkan kemampuannya
untuk memberikan peran aktif dan dinamis dalam proses pengambilan
keputusan dan perumusan RPKPP yang secara lansung atau tidak lansung
akan berpengaruh kepada kehidupan mereka.

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -6


LAPORAN AKHIR

 Diseminasi, dilakukan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk


mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan dan produk RPKP, serta rencana
aksi program yang telah disepakati, kepada dinas/instansi terkait dan
pemangku kepentingan daerah lainnya. Diseminasi dilakukan di Kabupaten
Karo.

Kegiatan Diseminasi diikuti oleh 50 (lima puluh) orang peserta yang mewakili
pemangku kepentingan Kabupaten Karo, baik lembaga eksekutif, legislatif,
akademisi maupun perwakilan masyarakat, dan pihak Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.

 Diskusi Pembahasan, dilakukan untuk setiap pembahasan laporan


pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi Pembahasan dilakukan
di Kabupaten Karotempat dilakukannya penyusunan RPKP. Diskusi
pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan, laporan
antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir.

1.3.2 Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas


(RPKPP) Kabupaten Karodilakukan untuk kawasan permukiman prioritas yang terdapat
di Kabupaten Karodan mengacu pada arahan yang terdapat dalam SPPIP Kabupaten
Karo.

Lokasi Kawasan prioritas 1 terdapat diwilayah administrasi kelurahan Lau Cimba dan
Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Luas Kawasan Prioritas
145,42 ha, 2276 unit bangunan, kepadatan = 16 unit/ha. Adapun batas kawasan
tersebut yaitu sebagai berikut:
 Batas Utara : Koridor Sungai Lau Cimba dan Lau Berneh, serta Desa Rumah
Kabanjahe.
 Batas Barat : Gg. Rejekinta Ras dan Desa Kacaribu
 Batas Timur : Gg. Pemda dan Kantor Bupati Karo
 Batas Selatan : Koridor Jl. Kota Cane, Jl. Kptn. Bangsi Sembiring, dan Jl.
Veteran

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -7


LAPORAN AKHIR

Gambar 1.
1.1 Peta Orientasi Kawasan Pusat Kabupaten Karo

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -8


LAPORAN AKHIR

Gambar 1. 2Peta Orientasi Kawasan Pusat Kabupaten Karo


Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -9
LAPORAN AKHIR

1.4 Metoda Pelaksanaan Kegiatan

Metoda pelaksanaan kegiatan dipahami sebagai pendekatan yang dilakukan dalam


pelaksanaan pekerjaan, baik untuk kegiatan studio maupun kegiatan yang dilakukan di
lapangan. Terdapat tiga metoda pendekatan yang dilakukan dalam pekerjaan ini, yaitu :

a) Pendekatan Normatif

Pelaksanaan penyusunan RPKP ini dilakukan dengan mengacu pada strategi dan
kebutuhan pengembangan permukiman pada skala kota secara komprehensif dan
mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan (development plan) dan
dokumen perencanaan penataan ruang (spatial plan) yang terkait dengan
pengembangan kawasan permukiman prioritas, ataupun ketentuan peraturan dan
perundangan terkait dengan substansi penyusunan RPKP.

b) Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif

Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan


yang terkait dengan pengembangan kota maupun pengembangan permukiman dan
infrastruktur perkotaan, baik di tingkat kawasan, kota, maupun propinsi. Hal ini
dimaksudkan agar hasil penyusunan dapat dirasakan dan dimiliki oleh seluruh
pemangku kepentingan terkait di Kabupaten Karo dan Provinsi Sumatera Utara,
khususnya di dalam kawasan permukiman prioritas. Pendekatan Fasilitatif
dilakukan dalam bentuk memberikan pendampingan dalam proses penyusunan
RPKP kepada pemangku kepentingan di Kabupaten Karo khususnya di dalam
kawasan permukiman prioritas. Hal ini selain ditujukan untuk mendapatkan proses
pembelajaran bersama di tingkat pemangku kepentingan daerah, juga untuk
mendapatkan hasil dan keputusan yang disepakati bersama seluruh pemangku
kepentingan di Kabupaten Karomaupun di dalam lingkup kawasan.

c) Pendekatan Teknis - Akademis

Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan metodologi yang dapat


dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik identifikasi, analisa,
penyusunan rencana, perumusan strategi dan rencana aksi program maupun
proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan.

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -10


LAPORAN AKHIR

1.5 Positioning RPKPP Dalam Struktur Kebijakan Pembangunan Daerah

Sebagaimana telah disebutkan pada bagian di atas, RPKPP merupakan turunan dari
SPIPP dengan mengacu pada Strategi Pengembangan Kota. RPKPP dan SPIPP
diharapkan mampu mengintegrasikan antara Development Plan dan Spatial Plan yang
sering kali tidak sinergis satu sama lainnya.

Dalam konteks perencanaan tata ruang, RPKPP dapat dipandang pula sebagai
perencanaan strategis untuk sektor permukiman dan infrastruktur perkotaan yang pola
dan struktur ruang nya telah ditetapkan dalam RDTR. Dalam konteks perencanaan
pembangunan, RPKPP dapat dipandang sebagai rencana aksi untuk mengalokasikan
RPJM bidang permukiman ke besaran dan luasan kawasan yang lebih terukur.

Gambar 1. 3Positioning RPKPP terhadap Kebijakan Pembangunan Daerah

Pada Gambar 1.3 dapat dilihat kedudukan RPKPP sebagai penjembatan antara
Development Plan dengan Spatial Plan. Panah bergaris putus-putus merupakan
keterkaitan antara Spatial Plan dengan Development Plan yang terkoneksikan dengan
RPKPP. Pada gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa perencanaan kawasan secara
keruangan melalui RDTR dengan output utama pola dan struktur ruang, selanjutnya
operasionalisasi sektor permukiman dan infrastrukturnya akan direncanakan melalui
RPKPP. Misalnya komponen jalan lingkungan dalam RDTR yang telah diplot dalam
Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -11
LAPORAN AKHIR

peta rencana, dalam RPKPP akan diatur bagaimana tahapan pengembangannya


hingga spesifikasi teknis dari jalan tersebut. Komponen program sebagai
operasionalisasi dari pola dan struktur ruang yang direncanakan, selanjutnya akan
disusun menjadi rencana aksi sebagai input bagi RPJM Bidang Permukiman.

1.6 Keluaran

Keluaran adalah materi teknis/substansi yang dihasilkan hingga berakhirnya kegiatan


ini, yang terdiri dari 3 (tiga) hal sebagai berikut :

a. Dokumen Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP),


yang memuat mengenai:

- Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait, yang didalamnya
memuat kesimpulan rumusan strategi penanganan pembangunan permukiman
dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud.

- Peta potensi, persoalan, hambatan, dan tantangan pembangunan dan


pengembangan permukiman dan delapan infrastruktur keciptakaryaan di
kawasan prioritas yang dituangkan dalam peta spasial.

- Peta kebutuhan dan skala prioritas penanganan pembangunan permukiman


dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas yang di maksud.

- Konsepsi, strategi, rencana dan indikasi program prioritas untuk penanganan


pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan
prioritas tersebut.

- Rencana program aksi strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur


keciptakaryaan pada kawasan prioritas.

- DED untuk komponen infrastruktur keciptakaryaan dan sektor terkait lainnya


pada kawasan permukiman prioritas

- Tahapan pelaksanaan pembangunan fisik dan kegiatan sektoral terkait lain.

b. Dokumen Penyelenggaraan Kegiatan (Proceeding Kegiatan), merupakan


dokumen proses penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam pengambilan
keputusan dan menghasilkan output hasil diskusi, sehingga menjadi sebuah bukti
laporan proses secara utuh dalam penyusunan dokumen RPKPP.

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -12


LAPORAN AKHIR

c. Dokumen Rencana Detail Desain (DED), merupakan dokumen rencana rinci


(detail) berupa pembuatan Site Plan dan gambar kerja sebagai pendetailan
komponen prioritas yang ditentukan, gambar rinci sebagai acuan untuk
pelaksanaan dilapangan,serta perhitungan volume pekerjaan dan RAB.

d. Dokumen Profil Kawasan Permukiman Prioritas, merupakan dokumen yang


memuat karakteristik pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman
perkotaan pada kawasan prioritas terkait dengan kondisi fisik, sosial budaya, dan
ekonomi.

e. Dokumen Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas, merupakan


dokumen konsepsi penanganan kawasan permukiman prioritas RPKPP berupa
rencana konseptual penataan kawasan yang memuat tujuan pengembangan
kawasan, tahapan penanganan kawasan secara spasial, langkah-langkah strategis
yang dilakukan beserta bentuk program-program penataan kawasan yang akan
dilakukan. Konsepsi tersebut berdasarkan arahan dalam program-program yang
disusun dalam SPPIP.

1.7 Sistematika Pembahasan

Laporan Pendahuluan ini terdiri dari beberapa bab, yang masing-masing memuat hal
yang berbeda. Adapun penjelasan dari tiap bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab yang menjelaskan mengenai latar belakang pekerjaan,
pemahaman tujuan dan sasaran, ruang lingkup kegiatan dan wilayah, metoda
pelaksanaan kegiatan, dankedudukan RPKPP .

BAB 2 ARAHAN KEBIJAKAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai Kebijakan Dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Karoyang terdiri dari Kebijakan dan Strategi, Rencana Struktur,
Rencana Sistem Pusat Kegiatan, Rencana Sistem Jatingan, Rencana Pola Ruang, dan
Indikasi Program serta Strategi Pembangunan kawasan prioritas yang tercantum dalam
Dokumen SPPIP

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -13


LAPORAN AKHIR

BAB 3 POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai profil kawasan, dan persoalan permukiman dan
infrastruktur permukimannya.

BAB 4 KEBUTUHAN PENANGANANAN KAWASAN PRIORITAS

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis potensi dan masalah kawasan
perkotaan, analisis fisik kawasan, kebutuhan penanganan kawasan prioritas.

BAB 5 KONSEP DAN RENCANA AKSI PENANGANAN KAWASAN PRIORITAS

Pada bab ini akan dijelaskan konsep penanganan kawasan prioritas berdasarkan hasil
identifikasi kebutuhan penanganan kawasan.

BAB 6PENENTUAN KAWASAN TAHAP I

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penilaian atau penentuan bobot terhadap
kawasan prioritas terkait dengan penanganan kawasan Tahap I.

BAB 7KONSEP DAN RENCANA AKSI PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

Pada bab ini akan dijelaskan kegiatan penanganan kawasan tahap I terkait dengan
program kegiatan yang akan dilakukan.

BAB 8 RENCANA DETAIL ENGINEERING

Pada bab ini dijelaskan Rencana Detail Engginering program-program kegiatan fisik
yang akan dilaksanakan di Kawasan Tahap I.

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -14


LAPORAN AKHIR

Contents
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................................................... 2

1.2.1 Tujuan............................................................................................................... 2

1.2.2 Sasaran ............................................................................................................ 2

1.3 Ruang Lingkup ........................................................................................................ 2

1.3.1 Lingkup Kegiatan............................................................................................. 2

1.3.2 Lingkup Wilayah .............................................................................................. 7

1.4 Metoda Pelaksanaan Kegiatan............................................................................ 10

1.5 Positioning RPKPP Dalam Struktur Kebijakan Pembangunan Daerah ........... 11

1.6 Keluaran................................................................................................................. 12

1.7 Sistematika Pembahasan..................................................................................... 13

Gambar 1.1 Peta Orientasi Kawasan Pusat Kabupaten Karo ...................................... 8

Gambar 1. 2 Peta Orientasi Kawasan Pusat Kabupaten Karo .......................................... 9

Gambar 1. 3 Positioning RPKPP terhadap Kebijakan Pembangunan Daerah............... 11

Rencana Pembangunan Kawasaan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kabupaten Karo 1 -15

Anda mungkin juga menyukai