Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belerang adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam industri. Belerang di
Indonesia banyak terdapat bebas di daerah gunung berapi. Selain terdapat sebagai unsur
bebas, juga terdapat dalam bentuk senyawa logam dalam bijih belerang. Belerang digunakan
terutama untuk membuat asam sulfat. Pada industri ban, belerang digunakan untuk
vulkanisasi karet yang bertujuan agar ban bertambah ketegangannya serta kekuatannya.
Sebagai bagian dari ilmu kimia, kimia anorganik mempelajari berbagai macam kriteria dari
belerang itu sendiri, mulai dai pengertian,sumber, hingga siklus belerang. Dengan tujuan agar
kita tahu memanfaatkan belerang sesuai dengan sifatnya, sehingga tidak merugikan makhluk
hidup khususnya manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelimpahan belerang di alam?
2. Bagaimana sifat belerang?
3. Apa sajakah kegunaan belerang bagi kehidupan?
4. Bagaimana cara pengekstrasian belerang?
5. Bagaimana sifat dan cara pembuatan senyawa-senyawa belerang?
6. Bagaimana siklus belerang?
7. Dampak apa yang ditimbulkan dari pemakaian belerang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kelimpahan belerang di alam
2. Untuk mengetahui sifat belerang
3. Untuk mengetahui kegunaan belerang
4. Untuk mengetahui cara pengekstrasian belerang
5. Untuk mengetahui sifat persenyawaan belerang serta pembuatannya
6. Untuk mengetahui siklus belerang
7. Un tuk mngetahui dampak yang ditumbulkan dari penggunaan belerang

Laporan Sulfur
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELIMPAHAN BELERANG

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan
multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida
dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida.1[1]
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah terbakar.
Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara.2[2]
Dalam keadaan bebas, umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun
dalam bentuk senyawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi
sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang terkandung dalam gas
alam seperti H2S dan SO2.3[3]

B. KEGUNAAN BELERANG

1) Belerang bersama KNO3, karbon digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu.


2) Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh
dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
3) Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi pulp
kayu yang digunakan di dalam kertas dan karton.
4) untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah kulit
lainnya seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebihan di kulit.

Laporan Sulfur
2
5) Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai
fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton
belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.

6) Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan
insultor yang baik
C. EKSTRASI BELERANG
Bagaimana proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut.
1. Proses Frasch.
Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan
tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan
belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam
pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa
terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama. Mula-mula air bersuhu 165oC
dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di
sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa
melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke
permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan
air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang
berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan
dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat
lain.

2. Proses Claus.
Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2
dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan,
campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian
dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas
SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air. 2H2S + 3O2→ 2SO2 +
2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O
3. Pemanasan Pirit.
Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan
FeS. FeS2 → FeS + S

Laporan Sulfur
3
Laporan Sulfur
4
Laporan Sulfur
5
D. SENYAWA BELERANG
1. Asam sulfat
Senyawa belerang yang penting adalah asam sulfat. Asam sulfat banyak digunakan dalam
industri pupuk, detergen, bahan peledak, obat-obatan, zat pewarna, plastik, pembersih minyak
bumi, pembersih logam dari karat, dan menetralkan basa. Ada dua macam proses untuk
membuat asam sulfat, yaitu proses kamar timbale dan proses kontak.

a. Pembuatan
1) Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak)
Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang
berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal
dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:
a) Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida
b) Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.
c) Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam
pirosulfat.
d) Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.
Reaksi:
S(s) + O2(g) → SO2 (g)

2SO2 + O2(g) (g)

H2S2O7(aq)+H2O→2H2SO4
Kadar asam sulfat yang dihasilkan = 98%

2) Pembuatan H2SO4 dengan proses kamar timbal


Proses kamar timbale sudah digunakan lebih kurang 200 tahun yang lalu.
Proses tersebut menggunakan ruang reactor yang dinding nya dilapisi timbale
(Pb), oleh sebab itu dinamakanproses kamar timbale. Dalam ruang itu, dihasilkan
H2SO4. Lapisan Pb akan bereaksi dengan H2SO4 membentuk endapan atau
lapisan tipis PbSO4 yang menahan reaksi lebih lanjut dengan H2SO4.4[12]
Bahan dasar pembuatan H2SO4 tersebut adalah belerang yang dibakar,
membentuk gas SO2. Gas SO2 yang bertemperatur tinggi kemudian direaksikan

Laporan Sulfur
6
dengan uap nitrogen dioksida yang berfungsi sebagai katalisator dan selanjutnya
digunakan untuk membuat gas SO3. Selanjutnya gas SO3 dimasukkan atau
dipompakan kedalam kamar timbale dan direaksikan dengan air, membentuk
H2SO4.
b. Sifat
Asam sulfat bukanlah oksidator yang sangat kuat, namun merupakan dehydrator yang
sangat kuat bagi karbohidrat dan zat organik lainnya, sering kali memecahkan senyawa
karbohidrat menjadi unsur karbon.
Sifat korosif asam sulfat dapat merusak benda-benda dari logam, karena logam akan
teroksidasi baik dengan asam sulfat encer maupun pekat. Asam sulfat pekat dapat
menarik molekul air dari senyawa-senyawa lain dalam proses dehidrasi.
Biasanya asam sulfat dipikirkan hanya sebagai asam saja, namun sesungguhnya asam
sulfat dapat bereaksi menurut lima cara yang berbeda, yaitu sebagai suatu asam,
pengering terhadap air, pengoksidasi, agen sulfonasi dan sebagai suatu basa.
2. Hidrogen sulfida
a. Kejadian dan pembuatan
Hydrogen sulfida terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam
labolatorium, hydrogen sulfida biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi
(II) sulfide dengan asam klorida encer .
b. Sifat-sifat hydrogen sulfida
i. Sifat fisika
Hydrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam.
Bila konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian.

ii . Sifat kimia
a) Sebagai asam
Merupakan asam lemah. Bila terdpat ion-ion hidroksil akan
terbentuk hydrogen sulfida dan sulfida.
b) Sebagai pereduksi
Hydrogen sulfida terbakar di udara dan menghasilkan belerang,
namun belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida.
3. Sulfida
Sulfida logam kurang bersifat ion dari pada oksidanya. Hidrolisis sulfida bersifat
parsial pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas hydrogen

Laporan Sulfur
7
sulfida yang terbentuk cepat menguap. Sebagian besar sulfida-sulfida logam bersifat kovalen,
dan tidak larut dalam air .
4. Belerang oksida
a. Belerang dioksida
i. Pembuatan
Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara. Dalam
labolatorium, dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam sulfat encer,
atau hydrogen sulfit dengan asam kuat encer .
ii . Sifat fisika
Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk . Titik didihnya
-10 OC dan mencair pada suhu 2 OC dengan tekanan 3 atm.
iii . Sifat kimia
Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi
membentuk asam sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara merupakan
sumber hujan asam.
b. Belerang trioksida
i. Pembuatan
Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan oksigen
melalui katalisator platina apad suhu + 400 OC, kemudian dikondensasikan
sebagai padatan putih.
ii . Sifat fisika
Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik .

iii . Sifat kimia


Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap ketika udara
lembab, dan bereaksi secara keras dengan air membentuk asam sulfat.
E. SIKLUS BELERANG
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfide dan sulfate .Belerang (S) adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam bentuk senyawa asam amino unit kecil dari protein. Protein ini penting
pertumbuhan .
Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat an organik
(SO4)Dari mekanismemetabolism ditubuhnya dibentuklah sulfat organik entah dalam protein
atau yang lainnya yang kemudian bisa berpindah ke tingkat tropi kehidupan lainnya.

Laporan Sulfur
8
Tumbuhan yang mengandung sulfat organik itu jika dimakan hewan sehingga sulfur
berpindah ke hewan lewat rantai makanan begitu seterusnya , jika masih berada di Tubuh
mahkluk hidup maka sulfat masih dalam kondisi Sulfat Organik.
Jika manusia , hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi
sulfat an organnik lagi. gitu .Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang
terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada
umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan
sulfur dan oksigen.Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti
Thiobacillus. Begitu seterusnya
F. DAMPAK PENGGUNAAN BELERANG
Belerang bersifat mudah terbakar yang menghasilkan gas belerang dioksida. Gas ini dapat
menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam jumlah besar, belerang
dioksida dapat merusak saluran pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan serta
kerusakan paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer adalah kecendrungan untuk
teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Laporan Sulfur
9
Lampiran
Lokasi pengambilann sampel mineral sulfur berada di Gunung Sibayak Desa Semangat
Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo.

A. Xampel mineral sulfur

Gambar: sampel mineral sulfur

Gambar: sampel mineral sulfur

Laporan Sulfur
10
Gambar: mineral sulfur di lapangan

B. Titik kordinat
Titik kordinat pengambilan sampel mineral sulfur di Gunung Sibayak Desa
Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

Gambar: Lokasi tititk pertama Gambar: Lokasi titik kedua Gambar: Lokasi titik ketiga
N 03 14’19.9” E 098 30’12.7” N 03 14’19.5” E 098 30’14.1” N 03 14’19.2” E 098 30’13.2”

Gambar: Lokasi titik ke empat Gambar:Lokasi titik ke lima Gambar: Lokasi titik ke enam
N 03 14’20.6” E 098 30’13.3” N 03 14’20.0” E 098 30’13.1” N 03 14’20.9” E 098 30’13.8”

Gambar: GPS pas pengambilan titik koordinat

Laporan Sulfur
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sulfur merupakan salah satu unsur kimia dalam tabel priodik dengan simbol S, nomor

atom 16 dan termasuk dalam periode tiga. Unsur belerang di alam di temukan sebagai unsur

bebas dan sebagai senyawaan. Cara pembuatan sulfur dilakukan dalam dua tahap yaitu

dengan cara proses kontak dan proses pompa frasch

Sulfur dalam bentuk senyawa sangat penting dalam kehidupan diantaranya sebagai

pembuatan bahan baku asamsulfat dan vulkanisasi karet. Selain berguna untuk kehidupan,

sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-senyawa

belerang yang bertindak sebagai zat pencemar yang berbahaya adalah SO2 dan SO3 yang

dapat menyebabkan radang paru-paru dan tenggorokan (merusak saluran pernapasan ) dan

hujan asam.

B. Saran
Belerang sangat berguna dan sangat perlu bagi tanaman untuk memperkuat
kekebalan tubuh tanaman dan mengusir hama-hama pada tanaman.
Belerang juga juga bisa kita gunakan untuk mengobati jerawat seperti bagi kita kaum muda
dan juga bisa mengobati panu, alergi, ketombe, dan masalah kulit berminyak, jadi apabila
kita terkena kendala tersebut, maka kita bisa mengobatinya dengan sulfur.
Akan tetapi apabila kita mendekat kelubang pusat sulfur janganlah kita sampai menghirup
asap sulfur tersebut karna bisa mengganggu ksehatan paru-paru.

Laporan Sulfur
12
DAFTAR PUSTAKA

http://ml.scribd.com/doc/39008359/BELERANG&ei=3cBNUOqOLYngxAL0pYHgCg&wsc

=bf&ct=pg1&whp=30

http://ml.scribd.com/doc/51737426/makalah-belerang2

http://muhammadrizky17.wordpress.com/2012/09/14/unsur-dan-senyawaan-belerang/

http://www.tohib.web.id/2012/05/daur-sulfur-atau-

belerang.html&ei=8MJNUKayG4nKxQK7k4HYAw&wsc=bf&ct=pg1&whp=30

http://www.4shared.com/file/SIMUDnli/BELERANG.htm

Laporan Sulfur
13

Anda mungkin juga menyukai