Modul Praktikum Lanjut PDF
Modul Praktikum Lanjut PDF
A. TUJUAN
Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter.
a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian
penggantinya.
b. Membandingkan hasil-hasil perhitungan dan pengukuran rangkaian pengganti (Rp), serta
menghitung kesalahan (error) di antara keduanya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Rangkaian Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
a. Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam satu simpul.
b. Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu simpul (terpisah).
Jika kita memiliki rangkaian seri dari n buah resistor seperti gambar di bawah, maka kita
dapat mengganti resistor-resistor ini dengan satu resistor tunggal atau tahanan pengganti, di
mana:
2.Rangkaian Paralel
Dua elemen dikatakan paralel, jika dan hanya jika:
a. Ujung dari dua elemen terhubung dalam satu simpul.
b. Ujung-ujung elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain pula.
Jika kita mempunyai rangkaian paralel dari n resistor, seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah, maka kita dapat mengganti resistor ini dengan satu tahanan tunggal:
1 1 1 1
Re k R1 R 2 Re k
C. ALAT DAN BAHAN
- Resistor
Modul Praktikum
- Multimeter
- Kabel jumper
- Papan rangkaian
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Tentukanlah R1 R2 R3.. dst.
b. Ukurlah masing-masing nilai resistor sebelum dirangkai.
c. Setelah diukur masing-masing resistor buatlah seperti pada masing-masing gambar
rangkaian.
d. Kemudian ukurlah hambatan total menggunakan multimeter.
e. Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
f. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan.
R1 R2
R3 R1 R2 R3
Rangkaian. 1
Rangkaian. 2
R3 R1
Rangkaian. 3 Rangkaian. 4
R2
R3 Rangkaian. 6
Rangkaian. 5
Tabel Pengamatan
Modul Praktikum
No Rp (Hitungan) Rp (Pengukuran)
Rangkaian 1
Rangkaian 2
Rangkaian 3
Rangkaian 4
Rangkaian 5
Rangkaian 6
Tanggal 20
TTD Asisten
( )
Modul Praktikum
MODUL II
RANGKAIAN LOOP
A. TUJUAN
a. Menjelaskan pemakaian hukum kirchoff pada rangkaian listrik
b. Menentukan arus yang didapat secara praktikum dan teori
B. TINJAUAN PUSTAKA
Hukum kirchhoff merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa lebih lanjut
tentang rangkaian elektronika. Menggunakan hukum kirchhoff analisa lebih lanjut tentang
arus yang mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat pada titik-titik rangkaian
elektronika dapat dilakukan. Hukum kirchhoff ini berlaku untuk analisis rangkaian loop
tertutup seperti pada contoh rangkaian berikut.
Gambar 1. Rangkaian loop tertutup
Dalam hukum kirchhoff dikenal 2 teori yang dapat digunakan untuk analisis rangkaian
elektronika yaitu Hukum Kirchhoff Arus (KCL, Kirchhoff Current Law) dan Hukum
Kirchhoff Tegangan (KVL, Kirchhoff Voltage Law).
Hukum kirchhoff arus merupakan hukum kirchhof pertama (1) yang menyatakan bahwa
“Arus total yang masuk pada suatu titik sambungan atau percabangan adalah nol“. Hukum
kirchhoff arus ini dapat dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut.
i n 0
Arah setiap arus ditunjukkan dengan anak panah, jika arus berharga positif maka arus
mengalir searah dengan anak panah, demikian sebaliknya. Dengan demikian untuk
rangkaian seperti pada gambar diatas dapat dituliskan persamaan matematik berdasarkan
hukum kirchhoff arus sebagai berikut:
i1 i2 i3 0
Modul Praktikum
Tanda negatif pada I3 menunjukkan bahwa arus keluar dari titik cabang dan jika arus
masuk titik cabang diberi tanda positif.
Pada hukum kirchhoff tegangan atau yang sering disebut hukum kirchhoff ke II ini
menyatakan “Pada setiap rangkaian tertutup (loop), jumlah penurunan tegangan adalah
nol”. Hukum kirchhoff tegangan ini dapat juga dinyatakan dengan persamaan matematika
sebagai berikut
V n 0
Dari contoh rangkaian pada gambar 1 dapat dituliskan persamaan hukum kirchoof
tegangan sebagai berikut :
Loop 1 : 1 3 i1.R1 i3 .R3 i2 .R2 0
Modul Praktikum
Tabel pengamatan
Sumber 1 Sumber i1 (mA) i2 (mA) I3 (mA)
2
Teori praktikum Teori Praktikum Teori Praktikum
Tanggal 20
TTD Asisten
( )
Modul Praktikum
MODUL III
TEOREMA SUPERPOSISI
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, praktikan diharapkan dapat memahami dan
menggunakan teorema superposisi pada rangkaian listrik.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dari sekian banyak teorema yang mempermudah analisis rangkaian listrik, salah satunya
adalah teorema superposisi. Teorema ini pada dasarnya adlah menghitung atau mengukur
bagian tertentu rangkaian yang dipengaruhi oleh masing-masing sumber yang bebas,
kemudian hasil tersebut dijumlahkan. Secara formal bunyi dari teorema superposisi adalah
sebagai berikut:
“di dalam setiap jaringan hambatan linear yang mengandung beberapa sumber, tegangan atau
arus yang melalui setiap hambatan atau sumber dapat dihitung dengan melakukan
penjumlahan aljabar semua tegangan atau arus sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap
sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber bebas tegangan lain diganti oleh
rangkaian-rangkaian pendek (terhubung singkat) dan semua sumber arus bebas yang lain
diganti oleh rangkaian terbuka.”
C. ALAT DAN BAHAN
- Adaptor - Bread board
- Hambatan - Multimeter
- Kabel jumper
D. PROSEDUR KERJA
1. Dalam keadaan kedua saklar off (kabel jumper terlepas) buatlah rangkaian seperti
gambar 1. Gunakan kabel jumper sebagai saklar.
I3
Gambar 1. Gambar Rangkaian
2. Hidupkan kedua saklar (kabel jumper terhubung) dan ukur arus I dan tegangan V serta
catat hasilnya pada tabel 1.
3. Dalam keadaan kedua saklar terputus, ubah rangkaian gambar 1 menjadi seperti gambar
2 . pada rangkaian ini sumber tegangan 5V diputuskan.
Modul Praktikum
R1 R3
RT R2
R1 R3
V2
I2
RT
R1
I1 xI 2
R1 R3
R3
I3 xI 2
R1 R3
Gambar 2. Gambar rangkaian
4. Hidupkan saklar S2 tetapi saklar S1 jangan dihidupkan. Ukur arus I1 dan tegangan Va
serta catat hasilnya pada tabel 1.
5. Dalam keadaan kedua saklar terputus, ubah rangkaian gambar 1 menjadi seperti gambar
3. Pada rangkaian ini, sumber tegangan 1,5 V diputuskan.
RR
RT R1 2 3
R2 R3
V1
I1
RT
R2
I2 xI1
R2 R3
R3
I3 xI1
R2 R3
Gambar 3
6. Hidupkan saklar S2 tetapi S1 jangan dihidupkan. Ukur arus I1 dan tegangan Vb serta catat
hasilnya pada table 1.
7. Lakukan langkah 3 sampai dengan langkah 7 untuk hambatan 100 Ω dan catat hasilnya
pada table 2.
Modul Praktikum
Tabel Pengamatan
Gambar V1 V2 S1 S2 I1 I2 I
1 on on
2 off on
3 on off
.
Tanggal 20
TTD Asisten
( )
Modul Praktikum
MODUL IV
RANGKAIAN THEVENIN DAN NORTON
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Setelah melakukan praktikum, setiap praktikan diharapkan dapat mengaplikasikan &
menganalisa teorema Thevenin.
b. Praktikan diharapkan dapat membuat rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton
II. TEORI DASAR
2.1. Teorema Thevenin
Teorema Thevenin menyatakan bahwa sembarang jaringan linier yang terdiri atas sumber
tegangan dan resistansi, jika dipandang dari sembarang 2 simpul dalam jaringan tersebut dapat
digantikan oleh resistansi ekivalen RTH yang diserikan dengan sumber tegangan ekivalen VTH.
(a) (b)
Gambar 2.1. Rangkaian ekivalen Thevenin
RTH merupakan resistansi yang melihat ke simoul a dan b dengan semua sumber tegangan
internal digantikan oleh hubung singkat. VTH adalah tegangan Thevenin yang akan muncul di
simpul a dan b jika tidak ada beban yang dihubungkan padanya. Oleh karena itu tegangan
Thevenin disebut juga sebagai tegangan rangkaian terbuka. Penggunaan teorema thevenin ini
sangat menyerderhanakan perhitungan – perhitungan dalam banyak situasi dimana jaringannya
dihubungkan pada jaringan eksternal yang terus berubah.
Analisa rangkaian dasar Thevenin ditunjukan seperti rangkaian berikut ini,
(a) (b)
Gambar 2.2. Rangkaian ekivalen Thevenin
Dari rangkaian pada gambar 2.2 di atas, maka dapat tentukan resistansi Thevenin (RTH) sebesar,
R R
RTh 1 2 ………………………………………..(2.1)
R1 R2
R2
VTh x Vin …………………………………...(2.2)
R1 R2
2.2. Teorema Norton
Teorema Norton menyatakan bahwa sembarang jaringan yang dihubungkan ke terminal a
dan b dapat digantikan dengan sumber arus tunggal IN yang parallel dengan resistansi tunggal RN,
yang digambarkan seperti berikut ini:
Modul Praktikum
Gambar 2.3. Rangkaian ekivalen Norton
Dari gambar rangkaian Norton diatas, nilai RN dapat ditentukan sebesar,
RR
RN RTh 1 2 ….……………………………………(2.3)
R1 R2
Arus Norton dapat ditentukan sebesar,
V
I N Th …………………………………………………...(2.4)
RN
III. PERLENGKAPAN PRAKTIKUM
a. Multimeter analog atau digital
b. Tegangan sumber DC
c. Resistor
d. Kabel penghubung
IV. LANGKAH – LANGKAH PRAKTIKUM
4.1. Percobaan 1 : Mengukur arus dan tegangan dengan memasang beban RL.
a. Buat rangkaian seperti gambar berikut ini :
Gambar 2.4. Gambar rangkaian
b. Buat rangkaian pengganti Thevenin dari rangkaian gambar 2.4. di atas dengan cara
lepaskan hambatan RL sehingga menjadi seperti rangkaian berikut
c. kemudian Tentukan nilai VTh,
Modul Praktikum
d. Selanjutnya berikan hungungan pendek pada sumber tegangan untuk menentukan nilai
RTh.
e. Isikan hasilnya ke dalam table 2.2. berikut ini:
Tabel 2.2.
Vs Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
VTh RTh IN VTh RTh IN
5v
Tanggal 20
TTD Asisten
( )
Modul Praktikum
MODUL V
RLC PARALEL DAN RESONANSI PARALEL
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, praktikan diharapkan dapat memahami
gejala resonansi pada rangkaian yang terdiri dari hambatan, kapasitor, dan kumparan
yang tersusun paralel, bila rangkaian itu diumpan sinyal AC
B. TINJAUAN PUSTAKA
Gabungan komponen pasif penghambat, kapasitor, dan kumparan dapat
menghasilkan gejala yang disebut resonansi. Resonansi ini bergantung pada bentuk
rangkaiannya. Karena itu pada percobaan ini akan digunakan bentuk rangkaian yang
paling mendasar, yaitu resonansi paralel. Dalam rangkaian ini ketiga komponen
tersebut disusun secara paralel. Pada percobaan ini akan diperlihatkan sifat-sifat
rangakaian resonansi tersebut.
C. ALAT DAN BAHAN
- Resistor - Kapasitor
- Induktor - Power Supply
- Multimeter - Kabel penghubung
D. LANGKAH KERJA
1. Menentukan nilai induktansi pada induktor
a. Buatlah rangkaian seperti gambar 1
b. Ukurlah arus dan tegangan yang mengalir pada induktor dan lengkapi tabel 1
yang telah disedikan.
Modul Praktikum
2. Resonansi dan Tegangan pada RLC Paralel
a. Buatlah rangkaian seperti gambar 2.
Gambar 2. Rangkaian RLC Paralel
b. Lengkapilah tabel pengamatan dengan cara mengukur arus yang mengalir pada
rangkaian.
c. Kemudian ukurlah VS(tegangan sumber ), VR (tegangan pada resistor ), VC
(tegangan pada Kapasitor ) dan VL (tegangan pada Induktor).
Modul Praktikum
Tabel Pengamatan
Tabel 1. Menentukan nilai induksi pada induktor
50
= = XL XC
+( − )
Tanggal 20
TTD Asisten
( )
Modul Praktikum