Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iklan adalah sebuah media komunikasi yang dibayar dengan tujuan untuk
menyakinkan para penerima pesan dari iklan yang ditampilkan melakukan
tindakan. Dengan definisi tersebut, kriteria sesuatu disebut iklan adalah ada
seseorang atau perusahaan membayar untuk sebuah iklan, lalu iklan dibawakan
dengan berbagai media yang telah disediakan seperti majalah, brosur, poster dan
lain – lain, kemudian ada pesan yang ingin dikomunikasikan dengan penerima
dan terakhir pesan yang diterima oleh penerima dapat menyakinkan mereka
untuk melakukan berbagai tindakan yang diharapkan (Thorson, 2012).

Pertumbuhan pembelanjaan iklan di Indonesia menunjukan pergerakan ke


arah yang positif, karena berdasarkan referensi data dari Nielsen, pertumbuhan
belanja iklan di tahun 2016 untuk Indonesia tumbuh sebesar 18% di semester
pertama pada tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan total belanja iklan
meningkat menjadi Rp. 67,7 Triliun. (Nielsen, 2016)

Tidak hanya berdasarkan referensi data dari Nielsen, menurut refensi data
dari eMarketer, total belanja iklan di Indonesia bernilai $2,69 milyar pada tahun
2016 atau meningkat sebanyak 8,9% dibandingkan dengan tahun kemarin. Di
prediksi, total belanja iklan di Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai $3,56
milyar. (eMarketer, 2016)

Hal ini tentunya merupakan angin segar bagi industri periklanan di


Indonesia, dan tentu stabilitas ekonomi Indonesia bisa meningkat. Berdasarkan
referensi data dari Nielsen tersebut, mayoritas pemberlanjaan iklan di Indonesia
masih didominasi oleh perusahaan – perusahaan besar seperti perusahaan rokok,
perusahaan makanan dan minuman serta perusahaan besar lainnya. Sedangkan
untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kurang mendapatkan
kesempatan untuk mengiklankan produk – produknya dikarenakan di dominasi
oleh perusahaan – perusahaan besar serta biaya memasang iklan yang mahal.
Padahal menurut Jokowi Widodo, Presiden Republik Indonesia menyatakan
bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan
ASEAN, sehingga seharusnya mereka harus dapat mengakses pasar tidak hanya
di Indonesia saja, tetapi dapat mengakses pasar secara global. (Kominfo, 2016)

Berdasarkan kajian dari Bank Indonesia, UMKM adalah jenis perusahaan


yang memiliki omset dari yang paling kecil di bawah Rp 100 juta dan maksimal
Rp 50 miliar. UMKM dengan omset tersebut tentunya bisa membeli iklan sesuai
dengan omsetnya masing – masing. Akan tetapi, UMKM masih memliki kendala
dalam pemasaran yaitu masih mengandalkan cara sederhana dengan mouth to
mouth marketing (pemasaran dari mulut ke mulut) dan belum menggunakan
media – media pemasaran baik itu offline advertising maupun online advertising.
(Bank Indonesia, 2015)

Menurut data dari riset dari PLUT-KUMKM (Pusat Layanan Usaha


Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Surakarta, permasalahan
terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah pemasaran dengan angka sebesar
38%.

Frekuensi dan Prosentase Masalah


UMKM PLUT SURAKARTA

4% 3% Pemasaran

Pemodalan
8%
Bahan Baku
38%
10% Manajemen Pembangunan
Keuangan
Legalitas Keuangan
8%
Tenaga Kerja

2% Inovasi
27%
Packaging

Pengumpulan data Januari- Maret 2016

Gambar 1.1 Prosentase Masalah UMKM

Sumber : PLUT (2016)


Permasalahan ini tidak hanya terjadi pada tahun 2016 saja, bahkan di tahun
2015 permasalah ini juga menjadi masalah paling besar untuk UMKM
selesaikan.

KOMPARASI IDENTIFIKASI MASALAH UMKM (5 BESAR)

Agustus – Desember 2015 Januari – Maret 2016


NO MASALAH NO MASALAH
1 Pemasaran 1 Pemasaran
2 Pemodalan 2 Pemodalan
3 Tenaga Kerja 3 Tenaga Kerja
4 Mesin/Peralatan 4 Mesin/Peralatan
5 Bahan Baku 5 Bahan Baku

Tabel 1.1 Masalah UMKM 2015 - 2016

Sumber : PLUT (2016)

Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan UMKM akan pemasaran dan
tidak adanya pilihan pemasaran yang sesuai dengan keinginan para pelaku
UMKM dan kesulitan pemasaran untuk UMKM di Indonesia mencapai 22%.
(Irjayanti & Aziz, 2012), angka yang cukup besar, ditambah lagi dengan proses
pemasaran yang cukup panjang.

Menurut Hackley & Hackley (2015), proses pemilihan agensi iklan sampai
dengan melakukan pemasaran memakan waktu kurang lebih 3-6 bulan.
Prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan klien 5. Chemistry meetings


2. Mengidentifikasi agensi 6. Pitch briefing sessions
iklan yang potensial 7. Tissue sessions
3. Mengumpulkan 8. Pitch day
kredensials 9. Field Testing
4. Menetapkan daftar 10. Decision and meetings.
pendek agensi iklan
Proses yang sangat memakan waktu, dan tentunya tidak akan cocok
dengan para pelaku UMKM, karena mereka kebanyakan melakukan proses
pemasaran sendirian. Menurut data survey dari Leadpages & Infofusionsoft,
jumlah pelaku UMKM yang melakukan proses pemasarannya sendiri ada
sebanyak 46,8%. (Leadpages & Infofusionsoft, 2016) dan hal ini tentunya akan
memakan waktu bagi para pelaku UMKM yang ingin melakukan pemasaran
dengan proses pemasaran yang begitu panjang sampai memakan waktu berbulan
– bulan.

Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia sekitar 96.5 juta orang di


tahun 2016 (Statista, 2016) dan terus meningkat, menandakan bahwa masyarakat
indonesia banyak yang sudah menggunakan internet, dan hal ini adalah peluang
besar untuk para pelaku industri iklan, karena semakin banyak orang – orang
yang menggunakan internet dan dapat dijadikan sebagai target untuk pemasaran.
Akan tetapi, hal ini tidak diikuti dengan sarana yang dapat membantu para
pelaku UMKM untuk dapat mencari dan menyediakan media – media pemasaran
yang cocok untuknya, mereka masih kesulitan untuk menemukan tempat yang
menyediakan banyak pilihan – pilihan pemasaran sesuai dengan budget, target
konsumen dan produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Gambar 1.2 Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2016 - 2021

Sumber : Statista, 2016


Menurut data yang dikeluarkan oleh PwC, menunjukan bahwa
pertumbuhan pasar pemasaran melalui internet tumbuh mencapai 21,3% setiap
tahunnya, dengan ukuran pasar pada tahun 2013 yang bernilai $10,2 Milyar
dan tingkat pertumbuhan industri iklan yang mencapai 10,1% setiap tahunnya
sampai dengan tahun 2018 menunjukan bahwa pasar industri iklan Indonesia
sangatlah besar, terutama untuk pemasaran melalui internet yang bertumbuh
dengan sangat cepat. (PwC, 2016)

1.1.1. State of The Art

Judul Jurnal Penulis Hasil Kesimpulan


Open Innovation Jahja Hamdani & Faktor – faktor yang Dari jurnal
Implementation to Christina Wirawan mempengaruhi tersebut,dapat
Sustain Indonesian kesuksesan UMKM disimpulkan bahwa
SMEs adalah pemasaran, pemasaran begitu
teknologi, akses penting untuk para
modal dan kualitas UMKM agar dapat
sumber daya manusia berhasil.
Marketing and Ernani Hadiyati Permasalahan Berdasarkan jurnal
Government Policy on fundamental yang tersebut, dapat
MSMEs in Indonesian: dihadapi oleh disimpulkan bahwa
A Theoretical UMKM agar dapat permasalahan UMKM
Framework and sukses adalah dalam pemasaran
Empirical Study permasaran. adalah kompetisi
pasar dan produk,
akses informasi pasar
yang terbatas dan
institusi yang dapat
mendukung
pemasaran UMKM.
An Assessment of SME Setyawan Agus Permasalahan yang Berdasarkan jurnal
Competitiveness Anton, Isa dihadapi oleh tersebut, dapat
in Indonesia Muzakan, Wajdi UMKM di Indonesia disimpulkan bahwa
Farid Muhammad, salah satunya adalah memperkuat
Syamsudin, kesulitan dalam pemasaran dapat
Nugroho Permono pemasaran. meningkatkan
Sidiq performa bisnis
UMKM
Comparative analysis Viral Pandya Peran UMKM untuk Dari jurnal tersebut,
of development of sebuah negara untuk dapat disimpulkan
SMEs in developed and pertumbuhan bahwa untuk dapat
developing countries ekonomi akan tetapi membuat UMKM
UMKM memiliki dapat bertahan dalam
berbagai faktor yang jangka waktu yang
membuat UMKM panjang adalah
dapat bertahan yaitu dengan
aspek keuangan, mengimplementasikan
aspek pemasaran, dan mengembangkan
aspek sumber daya strategi untuk semua
manusia, aspek riset aspek tersebut.
dan pengembangan,
aspek teknologi dan
aspek pemerintah.
Barrier Factors and Maya Irjayanti & Menganalisa faktor – Faktor – faktor yang
Potential Solutions for Anton Mulyono faktor yang menghalangimenghalangi UMKM
Indonesian SMEs Azis UMKM Indonesia untuktersebut dapat
tumbuh dengan diselesaikan dengan
signifikan. Salah satu kinerja pemerintah
faktor tersebut adalah yang baik. Dengan
kesulitan dalam menghilangkan
melakukan pemasaran halangan – halangan
bagi UMKM. tersebut dapat
memberikan
kesempatan yang
besar untuk UMKM
dapat tumbuh lebih
besar lagi.

Kesimpulan dari kumpulan jurnal di atas, bahwa permasalahan UMKM


adalah kesulitan dalam melakukan pemasaran dan beriklan. Ini dapat dilihat
dari setiap permasalahan yang dialami oleh UMKM selalu menyebutkan
kesulitan dalam melakukan pemasaran.

Dengan kehadiran aplikasi website yang akan kami buat akan dapat
membantu dengan cepat para pelaku UMKM untuk membeli iklan dalam
pemasarannya dengan media – media iklan yang kami akan sediakan. Aplikasi
website ini dapat memberikan berbagai macam pilihan media – media iklan
baik itu offline maupun online dan juga dapat memberikan media iklan sesuai
dengan preferensi dari para pemasang iklan. Selain itu, ini dapat mendukung
para penyedia media – media iklan untuk mendapatkan konsumen baru dan
sumber pendapatan baru. Oleh karena itu, kami merasa penting untuk dapat
membuat aplikasi website yang bernama Forbizz.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah – masalah yang dapat


diidentifikasi sebagai berikut :

1. UMKM mencari tempat untuk memasang iklan dengan harga


terjangkau
2. UMKM tidak mengetahui prosedur – prosedur yang harus
dilakukan untuk memasang iklan, baik iklan offline maupun iklan
online.
3. Prosedur mencari dan memasang iklan yang memakan waktu yang
panjang, sehingga sulit dilakukan oleh UMKM.
4. Tidak mengetahui tempat – tempat yang cocok untuk beriklan
sesuai dengan target konsumen, budget, lalu produk dan jasa yang
mereka tawarkan.
5. Masih sedikitnya aplikasi website di internet yang dapat membantu
para UMKM untuk melakukan membeli iklan.

1.3 Ruang Lingkup

Dalam Skripsi ini, ruang lingkup yang kami buat adalah sebagai berikut :

1. Analisa masalah dan kebutuhan pasar untuk memberikan solusi dari


permasalahan yang dihadapi oleh pasar.
2. Merancang model bisnis dengan menggunakan alat Business Model
Canvas yang dapat memberikan gambaran mengenai bisnis yang
sedang dibuat secara keseluruhan.
3. Membuat analisa dan merancang sistem informasi pada bisnis yang
dibuat dengan menggunakan unified modeling language (UML).
4. Membuat aplikasi website prototype untuk bisnis Forbizz.
5. Fitur yang dapat memberikan informasi – informasi tempat – tempat
iklan sesuai dengan pencarian para konsumen.
6. Tidak membahas dan membuat sistem pembayaran dalam aplikasi
website prototype untuk bisnis Forbizz.
7. Tidak membahas pengukuran efektifitas dan konversi iklan yang telah
dipasang melalui Forbizz.

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1. Tujuan

Tujuan pembuatan bisnis ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi – informasi mengenai tempat –


tempat iklan yang terjangkau bagi para UMKM.
2. Memberikan informasi – informasi prosedur pemasangan
iklan yang mudah bagi para UMKM.
3. Membuat sebuah bisnis yang dapat mempercepat prosedur
– prosedur pencarian dan pemasangan iklan yang memakan
waktu bagi para UMKM.
4. Memberikan rekomendasi tempat – tempat bagi para
UMKM untuk membeli iklan sesuai dengan target
konsumen, budget, lalu produk dan jasa yang mereka
tawarkan.
5. Merancang aplikasi website yang dapat membantu UMKM
mencari informasi – informasi tempat - tempat iklan baik itu
iklan offline maupun iklan online dan membeli tempat –
tempat iklan tersebut melalui internet.

1.4.2. Manfaat

Manfaat yang didapatkan dalam aplikasi yang dibuat sebagai berikut:

1. UMKM akan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan


informasi tempat - tempat iklan terjangkau.
2. Mendapatkan informasi tempat – tempat untuk beriklan dengan
mudah.
3. Mempersingkat prosedur pencarian dan pemasangan iklan bagi
para UMKM.
4. Memberikan kemudahan bagi para pemasang iklan untuk mencari
tempat – tempat beriklan yang sesuai dengan target konsumen,
budget, serta produk dan jasa yang mereka tawarkan.
5. Memberikan kemudahan bagi para UMKM untuk dapat mencari
informasi mengenai tempat – tempat untuk beriklan, serta membeli
tempat – tempat iklan tersebut melalui internet dengan
menggunakan aplikasi website Forbizz.

1.5 METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data


dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Metode
penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, metode
penelitian kualitatif dan metode perancangan yang digunakan untuk mengumpulkan
data untuk pemecahan masalah.
1.5.1 Metode Penelitian Kualitatif

1.5.1.1 Studi Pustaka

Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang relevan


menggenai topik atau permasalahan yang sedang dibahas.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku - buku ilmiah,
laporan penelitian, tesis, artikel - artikel di internet dan berbagai
sumber lainnya.

1.5.2 Metode Penelitian Kuantitatif

1.5.2.1 Metode Survey

Metode Survey adalah metode yang digunakan dalam penelitian


dengan melakukan pengamatan langsung terhadap suatu gejala
dalam populasi yang besar ataupun kecil. Teknik yang
digunakan biasanya adalah dengan menggunakan survey.

1.5.3 Metode Perancangan

Metode perancangan bisnis untuk Forbizz adalah Business Model Canvas,


dan SWOT Analysis. Dengan metode SWOT Analysis (Fine, 2009) yang
merupakan akronim dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats yang
dapat membantu dalam menganalisa kompetitor dari produk atau jasa yang
akan dibuat. Sedangankan untuk Business Model Canvas (Osterwalder &
Pigneur, 2010) dapat digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana bisnis yang
akan dibuat. Dengan adanya Business Model Canvas ini dapat memudahkan
kami dalam memahami bisnis akan kami buat, sehingga dapat membuat,
mendistribusikan dan mendapatkan nilai dari bisnis kami tersebut.

Merancang sistem bagi Forbizz kami akan menggunakan analisa sistem


informasi berorientasi objek pendekatan Satzinger Unified Modelling
languange (UML) (Satizinger, et al., 2012) yang dapat memungkinkan untuk
melihat sistem dalam satu set objek yang saling berinteraksi. Diagram –
diagram yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
 Activity Diagram
 Usecase Diagram
 Usecase Description
 Domain Class Diagram
 Multilayer Design Sequence Diagram

1.6 Pernyataan Misi


1.6.1 Visi
Menjadi aplikasi website iklan yang merubah cara memasang iklan di
Indonesia yang sesuai.

1.6.2 Misi
a. Membantu para pelaku usaha di Indonesia dalam pemasaran di
Indonesia.
b. Menyediakan aplikasi website iklan yang mudah digunakan untuk para
user di Indonesia.
c. Memudahkan para pelaku UMKM untuk melakukan bisnis iklan di
mana saja dan kapan saja.
1.7 Struktur Penulisan
Struktur penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang secara garis besar
berisi uraian dengan pembahasan sebagai berikut :
a BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang bisnis yang ingin dibuat,
permasalah yang sedang dihadapi, ruang lingkup, tujuan dan
manfaat, metodologi penelitian, dan struktur penulisan.
b BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan – landasan teori yang berhubungan dan
mendukung topik yang sedang dibahas dan didiskusikan.
c BAB 3 : ANALISA BISNIS
Bab ini berisi analisa pasar, kompetitor, rencana pemasaran dan
model bisnis dari Forbizz.
d BAB 4 : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisa dan perancangan sistem yang akan digunakan
oleh Forbizz dalam melaksanakan proses bisnisnya.
e BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini, berisi kesimpulan terakhir dan saran yang
membantu pembaca dalam memahami permasalahan bisnis yang
sedang dibahas dan Forbizz.

Anda mungkin juga menyukai