Anda di halaman 1dari 109

UKL & UPL INFRASTRUKTUR

DRAINASE

A
DATA ORGANISASI
PERUSAHAAN

A.1. Latar Belakang Perusahaan

1. Umum

CV. TRI MATRA DISAIN terbentuk dengan dilandasi sikap kerjasama dan
keinginan mengembangkan diri bersama serta tanggungjawab profesi,
dimana didalamnya tergabung beberapa sumber daya manusia dengan
berbekal ilmu pengetahuan dan profesionalisme yang tinggi. CV. TRI
MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada
Tanggal 27 Januari 1992 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang
Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, Mekanikal dan Elektrikal.

Disisi lain, CV. TRI MATRA DISAIN didirikan dengan tujuan untuk
memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di bidang jasa
konsultansi serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang ada.
Perkembangan dunia usaha jasa konsultasi yang sejalan dengan laju
pembangunan bangsa dituntut adanya sumber daya manusia yang handal
dengan profesionalisme tinggi dalam usaha peningkatan kualitas
pembangunan. Meningkatnya profesionalisme telah mampu mengikuti
perkembangan pembangunan, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya
mutu layanan yang diberikan dibidang jasa konsultasi.

Dalam meningkatkan mutu pelayanan CV. TRI MATRA DISAIN didukung


oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
dalam bidangnya masing-masing. Serta dalam hal penanganan berbagai
masalah pekerjaan, CV. TRI MATRA DISAIN ada dalam posisi untuk
mendapatkan solusi teknik terbaik dan pendekatan ekonomis untuk masing-
masing penyelesaian permasalahan.

CV. TRI MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang
didirikan pada tanggal 20 April 1984 di Denpasar - Bali dengan
lingkup

1
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
layanan Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, dan Mekanikal dan
Elektrikal. Konsultan ini didirikan dengan tujuan untuk berpartisipasi
dan mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional
khususnya dalam memberikan pelayanan di bidang jasa konsultansi.

2. Data Administrasi

Data – data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan


untuk memudah bagi pengguna jasa yang akan mempercayakan kepada
kami untuk melaksanakan pekerjaan. Data Administrasi CV. TRI MATRA
DISAIN adalah sebagai berikut :

Nama Perusahaan : CV. TRI MATRA


DISAIN

Bentuk Badan Usaha : Perseroan Komanditer

Alamat Kantor Pusat : Jalan Tunggul Ametung I/9 Denpasar


Bali

Akte Pendirian Perusahaan : No. 63 Tanggal 27 Januari


1992

Notaris Amir Sjarifudin, SH.

Akte Perubahan : Nomor 39 Mei 2007

Notaris Ida Ayu Dwi Lestari, SH.

NPWP Perusahaan : No. 01.543.621.5-901.000

Ijin Usaha : IUJK No. 2203.1.91.92.01153

Keanggotaan Profesi : INKINDO No. 5049/P/0057.BL

(Anggota Penuh)

Sertifikat Badan Usaha : No. A008-2-BL71-000007

3. Organisasi Perusahaan

Untuk operasional perusahaan CV. TRI MATRA DISAIN dilakukan


oleh beberapa pengurus perusahaan yang memiliki pengalaman
manajemen dan pengalaman teknis yang di koordinir oleh seorang Direktur.
A.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan CV. Tri Matra Disain seperti tergambar
pada diagram berikut.

DIREKTUR

DIVISI DIVISI DIVISI


PERENCANAAN PENGAWASAN ADMINISTRASI
TEKNIK TEKNIK

PROYEK
B
DATA PENGALAMAN
PERUSAHAAN

B.1. Pengalaman Perusahaan.

Dalam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa


konsultansi bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis
yang pernah ditangani sesuai dengan Bidang dan Sub Bidang Layanan
yang dimiliki meliputi Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan seperti
Perencanaan dan Pengawasan Embung, Sistem Irigasi, Sarana dan
Prasarana Penyediaan Air Baku, untuk bidang Teknik Lingkungan seperti
penyusunan AMDAL, UKL & UPL dan Perencanaan Kota dan Wilayah.

B.2. Pengalaman dalam Jasa Inspeksi Teknis/Supervisi Bidang Sipil


Keairan

Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan.

Dalam bidang pengembangan dan


pengelolaan sumber daya air CV. TRI
MATRA DISAIN telah berpengalaman
dalam perencanaan embung, bendung,
sistem penyediaan air baku, jaringan
irigasi, pengamanan pantai dan
pengendalian banjir dan bangunan air
lainnya.

Untuk perencanaan Embung untuk rencana penyediaan air baku, CV.


TRI MATRA DISAIN telah melaksanakan kegiatan perencanaan dari
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten karangasem yaitu Perencanaan
Embung Lean di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, dengan
lingkup pekerjaan yaitu survei topografi, investigasi geoteknik,
perencanaan detail embung dan bangunan penunjang, rencana biaya
konstruksi dan penyusunan O & P.

Perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi


meliputi
Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D,I Manduang di
Kabupaten
Klungkung. Adapun lingkup kegiatan yang dilakukan meliputi survei
inventarisasi kondisi eksisting jaringan, survei sosial ekonomi pertanian,
survei kelembagaan, perencanaan pola tanam, perencanaan detail
bangunan dan jaringan irigasi dan penyusunan biaya konstruksi

Pengalaman dibidang perencanaan


pengamanan daerah pantai yang
pernah dilaksanakan yaitu Studi
Kelayakan Rehabilitasi Pantai
Pengaman Pariwisata di Kabupaten
Karangasem dari Pemerintah
Kabupaten Karangasem.

Dalam Bidang Sipil CV. TRI MATRA DISAIN juga telah berpengalaman
dalam desain teknis dan jasa`survei sebagai berikut :

1. Desain Teknis Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya


Air diantaranya :

 Desain Sistem Penyediaan Air


Bersih Telagawaja Di Kabupaten
Karangasem.

 Desain Pengamanan Pantai di


Nusa Penida

 Survei Geolistrik untuk Pengembangan Air Tanah di


Kabupaten Buleleng.

2. Desain Teknis Sarana Transportasi diantaranya :

 Detail Desain Ruas Jalan


Kawasan Pedesaan di Kabupaten
Karangasem, dan Kabupaten
Buleleng Provinsi Bali.

 Master Plan Pengembangan


Pelabuhan Benoa.
 Master Plan Utilitas Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten
Badung.

3. Jasa Survei Topografi,


Geohidrologi dan Geoteknik
diantaranya :

 Survei Topografi Site untuk


Pembangunan Sangrilla Hotel di
Jimbaran – Bali.

 Survei Geolistrik Untuk Pengembangan Air Tanah di Kawasan


Wisata Batuampar Kabupaten Buleleng.

 Survei Geoteknik untuk Perencanaan Pondasi Gedung dan


Bangunan Lainnya.

Bidang Arsitektur

Untuk Desain Teknik dan Supervisi


Konstruksi Bidang Arsitektur, baik
Arsitektur Gedung, Landscape, Interior
dan Ekterior CV. TRI MATRA DISAIN
didukung oleh Arsitektur Tradisional
Bali dan Arsitektur Modern dan telah
menghasilkan beberapa desain Villa,
Hotel, dan Gedung Kantor Instansi
Pemerintah, diantaranya :

Desain Villa The Bale di Jimbaran –


Bali.

 Kumara Sakti Hotel di Ubud –


Gianyar.

 Review Desain Arsitektur dan


Supervisi Konstruksi Cafe dan
Restoran The Wave Inna Kuta
Beach Hotel Kuta – Bali.

 Desain Interior Villa di

6
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Canggu – Bali.

 Desain Gedung Kantor PT. Swadarma Indotama Finance


Denpasar - Bali

Bidang Tata Lingkungan.

CV. TRI MATRA DISAIN dalam pelayanannya di bidang Tata


Lingkungan telah berhasil menyelesaikan beberapa perencanaan seperti
penyusunan UKL & UPL, Kajian Lingkungan. Beberapa pekerjaan yang
telah dilaksanakan yaitu penysunan UKL & UPL Pembangunan Trash
Rack di Tukad Mati dan UKL UPL Normalisasi Alur Tukad Teba.

Dalam bidang Perencanaan Kota dan Wilayah CV. TRI MATRA DISAIN
telah memiliki pengalaman dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Studi Penataan Kawasan.

Dan pengalaman lainnya di bidang pengembangan dan pengelolaan


sumber daya air yang telah banyak dilakukan dalam eksistinsinya di
bidang jasa konsultan ditunjukkan pada bagian B mengenai uraian
Pengalaman Perusahaan pada Data Teknis ini.

Disamping itu CV. TRI MATRA DISAIN telah menyelesaikan beberapa


paket pekerjaan. Bersama ini kami lampirkan daftar pengalaman
perusahaan untuk pekerjaan sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun
terakhir Khusus pengalaman dalam Bidang Tata Lingkungan

7
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
BIDANG TATA LINGKUNGAN

ORANG NILAI KONTRAK


NO. PENGGUNA JASA / SUMBER DANA NAMA PAKET PEKERJAAN LINGKUP LAYANAN LOKASI PERIODE MITRA KERJA
BULAN (MM) (Rp.)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 - Departemen Pekerjaan Umum Fasilitasi Prakarsa Masyarakat Dan Peningkatan - Bidang Tata Lingkungan Kodya Denpasar 19 Agust 2011 S/D 16 Des 2011 15,00 446.363.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya RTH Perkotaan
- PPK Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang
Daerah II

2 - Pemerinah Provinsi Bali Penyusunan RTR Kawasan DAS Tukad Petanu - Bidang Tata Lingkungan Kab. Gianyar 2 Agust 2011 S/D 29 Des 2011 12,00 96.745.000,00 -
Bidang Tata Ruang Dan Cipta Karya
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

3 - Departemen Pekerjaan Umum Kampanye Publik - Bidang Tata Lingkungan Provinsi Bali 11 Agustus 2011 S/D 8 Nop 2011 5,00 96.745.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum Bali

4 - Pemerintah Provinsi Bali Perencanaan Pengamanan Mata Air Jehem - Bidang Tata Lingkungan Kab. Bangli 1 Juli 2011 S/D 28 Oktober 2011 9,50 112.546.000,00 -
Dinas Pekerjaan Umum Mata Air Tirta Bulan Dan Mata Air Tirta Rare
di Kabupaten Bangli

5 - Pemerintah Provinsi Bali Perencanaan Teknik Sistem Penyediaan Air - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 20 Juni 2011 S/D 1 Nop 2011 16,50 213.408.000,00 -
Dinas Pekerjaan Umum Minum Telaga Waja Di Kec. Bebandem Kab.
Karangasem

6 - Departemen Pekerjaan Umum Pekerjaan Rencana Tindak Penataan Permukiman - Bidang Tata Lingkungan Provinsi Bali 31 Mei 2011 S/D 27 Okt 2011 19,00 335.357.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Tradisional/ Bersejarah Kabupaten Buleleng
- PPK Pembinaan Penataan Bangunan
Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan
Dan Lingkungan Bali

7 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Gianyar 31 Mei 2011 S/D 26 Nop 2011 30,00 479.165.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Lingkungan (RTBL) Kabupaten Gianyar
- PPK Pembinaan Penataan Bangunan
Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan
Dan Lingkungan Bali

8
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
8 - Departemen Pekerjaan Umum Pekerjaan Rencana Tindak Penataan RTH - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 31 Mei 2011 S/D 27 Sept 2011 10,00 236.989.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Kabupaten Buleleng
- PPK Pembinaan Penataan Bangunan
Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan
Dan Lingkungan Bali

9 - Departemen Pekerjaan Umum Monitoring dan Evaluasi Tahunan Embung Seraya - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 25 Mei 2011 S/D 21 Okt 2011 10,50 184.706.000,00 -
Dirjen SDA Balai Wilayah Timur dan Muntig di Kabupaten Karangasem
Sungai Bali-Penida
- PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air

10 - Departemen Pekerjaan Umum Monitoring dan Evaluasi Garis Pantai dan Kinerja - Bidang Tata Lingkungan Kab. Klungkung 25 Mei 2011 S/D 20 Nop 2011 9,00 184.277.000,00 -
Dirjen SDA Balai Wilayah Bangunan Pengamanan Pantai di Kab. Gianyar
Sungai Bali-Penida dan Kab. Klungkung
- PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air

11 - Departemen Pekerjaan Umum Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana - Bidang Tata Lingkungan Provinsi Bali 24 Mei 2011 S/D 20 Nop 2011 22,00 668.222.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya PLP
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali

12 - Departemen Pekerjaan Umum Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 23 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011 14,00 372.350.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum Bali

13 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010 - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 12 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011 11,00 167.975.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali

14 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Rencana Tindak Penanganan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Tabanan 12 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011 12,00 167.975.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
- PPK Pembinaan Teknis, Pengembangan Kabupaten Tabanan.
Permukiman, Satker Pengembangan
Kawasan Permukiman Bali.

15 - Departemen Pekerjaan Umum Studi Pengembangan Pemanfaatan Mata Air - Bidang Tata Lingkungan Kab. Jembrana 12 Mei 2011 S/D 8 Oktober 2011 20,50 236.665.000,00 -
Direktorat Sumber Daya Air Pulesai di Kabupaten Jembrana
- Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan
dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Bali-Penida

16 - Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 20 April 2011 S/D 25 Juli 2011 16,00 236.665.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Kabupaten Karangasem
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali
17 - Departemen Pekerjaan Umum UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 14 April 2011 S/D 19 Juni 2011 6,00 74.360.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali

18 - Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 7 April 2011 S/D 15 Agustus 2011 8,50 171.435.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya di Sengkidu
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali

19 - Pemerinah Kabupaten Buleleng Penyusunan Status Lingkungan Hidup - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 5 Oktober 2010 s/d 3 Desember 2010 4,50 39.600.000,00
Kantor Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng
- PPK / PA Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Buleleng

20 - Pemerintah Kota Denpasar Penyesuaian Kajian Teknis dan Draft - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 23 Agustus 2010 s/d 20 Nop. 2010 7,00 86.410.000,00
Badan Perencanaan Pembanguan Daerah Raperda RDTR Kecamatan Denpasar
- Kepala Bappeda Kota Denpasar, selaku Timur
PA/Pengguna Barang

21 - Pemerintah Kabupaten Badung Pemutakhiran/ Updating Data Sarana - Bidang Tata Lingkungan Kabupaten Badung 19 Juli 2010 s/d 16 Sept 2010 3,00 48.999.000,00
Dinas Cipta Karya dan Prasarana Pendidikan
- PPK Kegiatan Pemutakhiran/
Updating Data Sarana dan
Prasarana Pendidikan

22 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 16 Juni 2010 s/d 14 Oktober 2010 12,00 166.863.000,00
Dinas Pekerjaan Umum IKK Abang Kabupaten Karangasem
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

23 - Pemerintah Kabupaten Badung Pemeriksaan Kualitas Lingkungan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Badung 8 Juni 2010 s/d 4 Nopember 2010 14,00 97.900.000,00
Badan Lingkungan Hidup
- Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab.
Badung selaku Pejabat Pengguna
Anggaran Kegiatan Pemantauan Kualitas
Lingkungan dengan Pek. Pemeriksaan
Kualitas Lingkungan

24 - Pemerintah Prov. Bali Konsultasi Publik Pengelolaan Sampah - Bidang Tata Lingkungan Tersebar di Prov. Ba 26 April 2010 s/d 24 Juli 2010 9,00 71.967.000,00
Badan Lingkungan Hidup
- Kegiatan Pengendalian Sampah

25 - Kementrian Pekerjaan Umum Rencana Tindak Penanganan Lingkungan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Gianyar 19 April 2010 s/d 16 Agust 2010 13,00 244.483.000,00
Dirjen Cipta Karya Terbuka Hijau Kabupaten Gianyar
- PPK Penataan Lingkungan
Permukiman (PLP) Sakter
Penataan Bangunan dan
Lingkungan Bali

10
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
26 - Pemerintah Kabupaten Badung Pemantauan Kawasan Suci - Bidang Tata Lingkungan Kabupaten Badung 14 April 2010 s/d 12 Juli 2010 7,00 34.903.000,00
Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
- PPK Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi Pemanfaatan Ruang
di Kabupaten Badung

27 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 08 September 2010 s/d 06 Desember 2010 10,00 97.927.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Kawasan Besakih
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

28 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009 11,90 291.000.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

29 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Air Minum IKK Manggis - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009 15,30 341.000.000,00
Dinas Pekerjaan Umum di Kab. Karangasem
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

30 - Pemerintah Kab. Tabanan Penyusunan Laporan Status Lingkungan - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Tabanan 19 Oktober 2009 s/d 17 Desember 2009 9,50 74.497.500,00
Kantor Lingkungan Hidup Hidup Daerah
- Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Tabanan

31 - Pemerintah Kab. Buleleng Penyusunan Status Lingkungan Hidup - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 3 September 2009 s/d 1 Desember 2009 7,40 87.505.000,00
Kantor Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng
- PPK/Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Buleleng

32 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Statistik Pertambangan - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 9 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009 93.893.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Batuan di Kab. Karangasem
- Kepala Bidang Pertambangan

33 - Departemen Pekerjaan Umum DED Sistem Drainase Kawasan - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan Kuta 7 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009 14,00 283.459.000,00
Dirjen Cipta Karya Wisata Kuta Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung
- PPK Pengembangan Infrastruktur
Metropolitan

34 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 1 Juni 2009 s/d 29 Okt 2009 17,50 284.234.000,00
Dirjen SDA Balai Wilayah Air Baku Telagawaja Di Kabupaten
Sungai Bali-Penida Karangasem
- PPK Perencanaan dan Program
35 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Desain Kawasan Sepanjang - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 11 Mei 2009 s/d 7 Sept. 2009 13,00 211.524.000,00
Dirjen Cipta Karya - Direktorat PBL Tukad Badung Kota Denpasar dan Bidang Inspeksi Teknis
- PPK Pembinaan Teknis Bangunan
Gedung (PTBG) Satker Penataan
Bangunan dan Lingkungan Bali

36 - Dinas Pekerjaan Umum Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Klungkung 28 April 2009 s/d 27 Mei 2009 4,00 30.336.000,00
Kabupaten Klungkung Pengaman Pantai Jungut Batu
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

37 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Penyediaan Air Baku - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 24 April 2009 s/d 22 Juli 2009 6,50 88.716.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Sanggalangit di Kab. Buleleng
- Kepala Bidang Sumber Daya Air
selaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna
Barang DPU. Prov. Bali

38 - Pemerintah Prov. Bali Pembuatan Ded Sistem Distribusi - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 2 April 2009 s/d 3 Juni 2009 13,20 225.420.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Air Bersih Telaga Waja

39 - Pemerintah Kabupaten Badung Penyusunan Database Kegiatan - Bidang Inspeksi Teknis Kabupaten Badung 20 Februari 2009 s/d 21 Mei 2009 5,00 44.660.000,00
Dinas Cipta Karya Keciptakaryaan
- Kepala Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung

40 - Pemerintah Kab. Karangasem Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 12 Pebruari 2009 s/d 12 Maret 2009 5,00 34.806.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Subak di Kec. Manggis dan Abang
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Karangasem / Pengguna
Anggaran

41 - Pemerintah Kab. Karangasem DED Perencanaan Jaringan Air Bersih / Air - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 11 Pebruari 2009 s/d 11 April 2009 3,00 29.914.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Minum di Kecamatan Selat dan Sidemen
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Karangasem / Pengguna
Anggaran

42 Dinas Pekerjaan Umum DED Teknik Pembangunan Tanggul - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Klungkung 11 Nopember 2008 s/d 10 Des 2008 10,00 120.350.000,00
Kabupaten Klungkung Pengaman Pantai Lembongan

43 - Dep. Pekerjaan Umum Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial - Bidang Inspeksi Teknis di Kawasan 10 Nopember 2008 s/d 24 Des 2008 4,50 39.395.000,00
- UPT Balai Pengelolaan di Kawasan Bali Utara Bali Utara
Infrastruktur Kawasan
Bali Utara
44 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Neraca DSDP - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan 9 September 2008 s/d 7 Desember 2008 3,00 46.420.000,00
Dirjen Cipta Karya SARBAGITA
- PPK Pengembangan Infrastruktur
Persampahan dan Sanitasi SARBAGITA

45 - Departemen Pekerjaan Umum DED Pilot Project Composting Bangli - Bidang Inspeksi Teknis 28 Agustus 2008 s/d 6 Okt 2009 3,90 95.865.000,00
- Satker Pengembangan penyehatan dan Bidang Inspeksi Teknis
Lingk Permukiman Bali

46 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Buku Konsep Taman Bali/ - Bidang Inspeksi Teknis 28 Agustus 2008 s/d 11 Nop. 2008 5,50 19.900.000,00
Badan Lingkungan Hidup Bali Menuju pulau Taman
- (BLH)

47 - Pemerintah Prov. Bali Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Bangli 28 Agustus 2008 s/d 25 Nop. 2008 13,00 173.283.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli
- Kepala Bidang Pertambangan

48 - Pemerintah Kab. Buleleng Penyusunan Status Lingkungan Hidup - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 4 Agustus 2008 s/d 2 Oktober 2008 125.050.000,00
Kantor Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng

49 - Departemen Pekerjaan Umum Outline Plan Drainase Kawasan Kuta - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan Kuta 21 Juli 2008 s/d 22 Sept 2008 6,50 93.797.000,00
- Dirjen Cipta Karya dan Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung
Satker Pengembangan
Persampahandan Sanitasi Sarbagita

50 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 24 Juni 2008 s/d 22 Okt. 2008 12,00 172.227.000,00
Dirjen SDA Balai Wilayah Hidrant di Kabupaten Buleleng
Sungai Bali-Penida
- PPK Perencanaan dan Program

51 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 23 Juni 2008 s/d 21 Okt. 2008 14,50 174.718.000,00
Dirjen SDA Balai Wilayah Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng
Sungai Bali-Penida
- PPK Perencanaan dan Program

52 - Pemerintah Prov. Bali Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan - Bidang Inspeksi Teknis Prov. Bali 16 Juni 2008 s/d 12 Nop 2008 20,00 238.060.000,00
Badan Perenc. Pemb. Bali Pengaman Pantai Serta Teknis dan Inspeksi Teknis (tersebar)
Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali

53 - Pemerintah Provinsi Bali Pemantuan pemanfaatan ruang kawasan - Bidang Tata Lingkungan Denpasar, 23 Mei 2008 s/d 19 Sept 2008 7,00 86.806.000,00
Dinas Pekerjaan Umum strategis Kota Denpasar, Kab. Tabanan, Kab. Tabanan,
- Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Kab, Badung Kab. Badung
Barang DPU. Provinsi Bali

54 - Pemerintah Prov. Bali Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 14 Mei 2008 s/d 24 Agustus 2008 8,50 93.582.000,00
Dinas Pekerjaan Umum 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem
55 - Pemerintah Prov. Bali Membuat Petunjuk O&P Untuk - Bidang Inspeksi Teknis Kab Gianyar 9 Mei 2008 s/d 6 Agustus 2008 9,00 47.465.000,00
Dinas Pekerjaan Umum D.I. Cengcengan Kab. Gianyar

56 - Pemerintah Prov. Bali Kajian Penuruan Muka Air Danau Batur - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Bangli 30 April 2008 s/d 27 Agst 2008 91.762.000,00
(Bapedalda) Prov. Bali

57 - Pemerintah Kab. Badung Pemuktahiran Sistem Informasi Tata Ruang - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung 28 April 2008 s/d 28 Agust 2008 8,00 46.596.000,00
Badan Perencanaan di Kab. Badung
Pembangunan Daerah

58 - Dep. Pekerjaan Umum Penyusunan DED Infrastruktur Pulau Kecil - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Klungkung 14 April 2008 s/d 12 Juli 2008 5,50 89.457.500,00
Dirjen Cipta Karya dan Kawasan Perdesaan Tertinggal di
- Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Nusa Penida Kabupaten Klungkung
Permukiman Bali/PPK Pengembangan
Kawasan Permukiman Perdesaan.

59 - Dirjen Cipta Karya Penyusunan UKL dan UPL Trashrack - Bidang Inspeksi Teknis Kota Denpasar 7 April 2008 s/d 6 Mei 2008 7,00 47.355.000,00
Satker PengebanganPersampahan Tukad Loloan
dan Sanitasi Sarbagita

60 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur - Bidang Inspeksi Teknis 9 Kab./Kota 3 April 2008 s/d 25 Nop. 2008 9,00 48.190.000,00
(Bapedalda) Prov. Bali Tentang Lokasi Pembuangan Limbah Prov. Bali

61 - Dinas Pekerjaan Umum FS. Perbaikan Lingkungan Permukiman - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 7 Nopember 2007 s/d 17 Des. 2007 4,50 59.321.000,00
Kab. Karangasem di Kabupaten Karangasem

62 Dinas Pekerjaan Umum FS. Rehabilitasi Pantai Penunjang - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 7 Nopember 2007 s/d 14 Des. 2007 6,50 59.411.000,00
Kab. Karangasem Pariwisata

63 Dinas Pekerjaan Umum Perencanaan 1 Unit Embung Dusun Lean - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 7 Nopember 2007 s/d 16 Des 2007 8,50 84.714.000,00
Kab. Karangasem Desa Bunutan Kecamatan Abang

64 - Pemerintah Kabupaten Klungkung Perencanaan Teknis Rehabilitasi Bendung - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 27 Juli 2006 s/d 12 Oktober 2006 4,50 75.250.000,00
Dinas Pekerjaan Umum dan Jaringan Irigasi DI. Cai
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum /
Pengguna Anggaran

65 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Identifikasi Pra Desain Embung Daerah - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 18 Juni 2005 s/d 20 Oktober 2005 6,00 93.582.000,00
Dirjen Sumber Daya Air Kritis Air Kabupaten Buleleng
- Kepala Satuan Kerja Sementara
Proyek Penyediaan Air Baku Bali
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

C
URAIAN PENGALAMAN
PERUSAHAAN

Berdasarkan daftar pengalaman kerja pada Bab sebelumnya, maka kami


lampirkan uraian pengalaman kerja dari CV. Tri Matra Disain untuk pekerjaan
sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir.

15
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali

2. NAMA PEKERJAAN : Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP

4 LOKASI PROYEK : Kab. Gianyar dan Kab. Klungkung

5 NILAI KONTRAK : Rp668.222.000

6 NO. KONTRAK : KU.08.08/PIPLPM-TMD/11.18 tanggal 24 Mei 2011

7 WAKTU PELAKSANAAN : 24 Mei 2011 s/d 20 Nop 2011

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 9 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1. - - -
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Lingkungan 6,00


2 Ahli Penglolaan Sampah - Teknik Lingkungan 4,00
3 Ahli Struktur Bangunan - Teknik Sipil 4,00
4 Ahli Teknik Drainase - Teknik Sipil 4,00
5 Ahli Air Limbah-1. - Teknik Lingkungan 4,00
6 Ahli Air Limbah-2. - Teknik Lingkungan 4,00
7 Ahli Mekanikal Elektrikal - Teknik Elektro 2,00
8 Ahli Kelembagaan - Hukum 2,00
9 Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil 3,00

JUMLAH 22,00
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010

4 LOKASI PROYEK : Kab. Buleleng

5 NILAI KONTRAK : Rp167.975.000

6 NO. KONTRAK : KU.08.08/PIPLPM-TMD.11.10 tanggal 12 Mei 2011

7 WAKTU PELAKSANAAN : 12 Mei 2011 s/d 18 Nopember 2011

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 5 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1. - - -
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Kimia 6,00


2 Ahli Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan 1,00
3 Ahli Drainase Perkotaan - Teknik Sipil 1,00
4 Ahli Ekonomi Perkotaan/Wilayah - Ekonomi Pembangnan 1,00
5 Ahli Komputer - Teknik Komputer 2,00

JUMLAH 11,00

17
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali

2. NAMA PEKERJAAN : Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS

4 LOKASI PROYEK : Kab. Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp372.350.000

6 NO. KONTRAK : KU.03.08/PKPAM-TMD/120 tanggal 23 Mei 2011

7 WAKTU PELAKSANAAN : 23 Mei 2011 s/d 18 Nopember 2011

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1. - - -
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan 4,00


2 Ahli Air Minum - Teknik Sipil 4,00
3 Ahli Kelembagaan - Hukum 3,00
4 Ahli Keuangan - Ekonomi 3,00

JUMLAH 14,00
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali

2. NAMA PEKERJAAN : UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba

4 LOKASI PROYEK : Kab. Denpasar

5 NILAI KONTRAK : Rp74.360.000

6 NO. KONTRAK : KU.08.08/PIPLPM-TMD/11.02 tanggal 14 April 2011

7 WAKTU PELAKSANAAN : 14 April 2011 s/d 19 Juni 2011

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1. - - -
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan 2,00


2 Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya - Ekonomi Pembangunan 2,00
3 Ahli Kesehatan Masyarakat - Teknik Kesehatan Masyarakat 2,00

JUMLAH 6,00
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali

2. NAMA PEKERJAAN : Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan

4 LOKASI PROYEK : Kab. Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp171.435.000

6 NO. KONTRAK : KU.08.08/PIPLP-TMD/11.05 tanggal 7 April 2011

7 WAKTU PELAKSANAAN : 7 April 2011 s/d 15 Agustus 2011

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1. - - -
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan 4,00


2 Ahli Sosiologi/Kelembagaan Masyarakat - Kesehatan Masyarakat 2,50
3 Ahli Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan 2,00

JUMLAH 8,50
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

URAIAN PENGALAMAN KERJA


SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : Pemerinah Kabupaten Buleleng Kantor Lingkungan Hidup

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Buleleng

5 NILAI KONTRAK : Rp39.600.000

6 NO. KONTRAK : 600/1645/KLH

7 WAKTU PELAKSANAAN : 5 Oktober 2010 S/D 3 Desember 2010

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Biologi / Kimia 2,00


2 Ahli Kimia - Ahli Biologi/Kimia 1,00
3 Ahli Lingkungan - Teknik Lingkungan 1,50

Jumlah 4,50

21
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
1. PENGGUNA JASA : Pemerintah Kabupaten Badung Badan Lingkungan Hidup

2. NAMA PEKERJAAN : Pemeriksaan Kualitas Lingkungan

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Pemeriksaan Kualitas Lingkungan

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Badung

5 NILAI KONTRAK : Rp97.900.000

6 NO. KONTRAK : 027/546/LH/2010 dan 096/TMD/KONT/VI/2010, tanggal 8 Juni 2010

7 WAKTU PELAKSANAAN : 8 Juni 2010 S/D 4 Nopember 2010

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Ketua Tim - Teknik Lingkungan 5,00


2 Ahli Lingkungan - Teknik Lingkungan 4,00
3 Ahli Biologi - Ahli Biologi 2,50
4 Ahli Kimia - Ahli Kimia 2,50

Jumlah 14,00
1. PENGGUNA JASA : Pemerintah Prov. Bali Badan Lingkungan Hidup

2. NAMA PEKERJAAN : Konsultasi Publik RAPERDA Pengelolaan Sampah

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Tersebar di Provinsi Bali

5 NILAI KONTRAK : Rp71.967.000

6 NO. KONTRAK : 027/1010/Bid. Was/2010 dan 26/KONT-CV. TMD/IV/2010, tanggal 26 April 2010

7 WAKTU PELAKSANAAN : 26 April 2010 S/D 24 Juli 2010

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan) - Ahli Hukum / Teknik Lingkungan 3,00
2 Ahli Ilmu Lingkungan - Ahli Hukum 3,00
3 Ahli Kelembagaan - Ahli Hukum 3,00

Jumlah 9,00
ASISTEN AHLI
1 Ass. Ahli Lingkungan 2,50
2 Ass. Ahli Kelembagaan 2,50
1. PENGGUNA JASA : Pemerintah Kab. Tabanan Kantor Lingkungan Hidup

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Tabanan

5 NILAI KONTRAK : Rp74.497.500

6 NO. KONTRAK : 660.1/723/KLH dan 09/TMD-KONT/X/2009, tanggal 19 Oktober 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 19 Oktober 2009 S/D 17 Desember 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 6 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Ketua Tim - Teknik Lingkungan 2,00


2 Ahli Lingkungan - Teknik Lingkungan 1,51
3 Ahli Hidrologi - Teknik Sipil / Pengairan 1,50
4 Ahli Biologi - Teknik Lingkungan 1,50
5 Ahli Sosial budaya - Ahli Sosial & Budaya 1,50
6 Kedokteran - Kedokteran 1,50

Jumlah 9,51
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

URAIAN PENGALAMAN KERJA


SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : Pemerintah Kab. Buleleng Kantor Lingkungan Hidup

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten B uleleng


5 NILAI KONTRAK : Rp87.505.000

6 NO. KONTRAK : 600/1149/KLH/2009 dan 03/CV. TMD/IX/2009, tanggal 3 September 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 3 September 2009 S/D 1 Desember 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :


ALAMAT :
NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan
No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Biologi / Kimia 3,0


2 Ahli Kimia - Ahli Biologi/Kimia 2,0
3 Ahli Sosial Budaya - Ahli Sosial / Antropologi 1,2
4 Ahli Lingkungan - Teknik Lingkungan 1,2

Jumlah 7,4
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur


1. PENGGUNA JASA :
Metropolitan

2. NAMA PEKERJAAN : DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta

4 LOKASI PROYEK : Kawasan Kuta - Badung

5 NILAI KONTRAK : Rp283.459.000

6 NO. KONTRAK : Ku.08.08/PPLP. M-TMD/08.09

7 WAKTU PELAKSANAAN : 7 Juli 2009 S/D 6 Oktober 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 6 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader/Ahli Lingkungan - Teknik Sipil / Pengairan 3,00


2 Ahli Teknik Drainase - Teknik Sipil / Pengairan 3,00
3 Ahli Geodesi / Pemetaan - Teknik Geodesi 2,00
4 Ahli Struktur Bangunan - Teknik Sipil 2,00
5 Ahli Mekanika Tanah / Geologi Teknik - Teknik Sipil 2,00
6 Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil 2,00

Jumlah 14,00
4x2
ASSISTEN AHLI
3,00
1 Ass. Ahli Muda Pengukuran / Geodesi
1,00
2 Ass. Ahli Muda Gambar
1,00
3 Ass. Ahl;I Muda Lab. Aulity Test
1,00
4 Ass. Ahli Muda Bor Master
URAIAN PENGALAMAN KERJA
SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK
1. PENGGUNA JASA : Perencanaan dan Program
Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja Di Kabupaten
2. NAMA PEKERJAAN :
Karangasem

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp284.234.000

6 NO. KONTRAK : HK.02.03/BWS-BP/PPR/09, tanggal 1 Juni 2009,

7 WAKTU PELAKSANAAN : 1 Juni 2009 S/D 29 Okt 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 5 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader - Teknik Sipil/Pengairan/Lingkungan 5,0


2 Ahli Sumber Dya Air - Teknik Sipil/Pengairan 3,0
3 Ahli Lingkungan - Teknik Lingkungan 4,5
4 Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya - Ahli Sosiologi / Ekonomi Pertanian 3,0
5 Ahli Kimia - Ahli Biologi/Kimia 2,0

Jumlah 17,5
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

URAIAN PENGALAMAN KERJA


SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
CV. Tri Matra Disain

Departemen Pekerjaan Umum- Satker Pengembangan Penyehatan Lingk


1. PENGGUNA JASA :
Permukiman Bali

2. NAMA PEKERJAAN : DED Pilot Project Composting Bangli

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : DED Pilot Project Composting Bangli

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Bangli

5 NILAI KONTRAK : Rp95.865.000

6 NO. KONTRAK : KU.08,08/PPLP.M-TMD/10.09

7 WAKTU PELAKSANAAN : 28 Agustus 2008 S/D 6 Okt 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan) - Ahli Hukum / Teknik Lingkungan 1,30
2 Ahli Ilmu Lingkungan - Teknik Lingkungan 1,30
3 Ahli Kelembagaan - Ahli Hukum 1,30

Jumlah 3,90
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur
1. PENGGUNA JASA :
Persampahan dan Sanitasi SARBAGITA

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Neraca DSDP

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Neraca DSDP

4 LOKASI PROYEK : Kawasan SARBAGITA

5 NILAI KONTRAK : Rp46.420.000

6 NO. KONTRAK : KU.08.09/PIPSS-TMD/27.08, tanggal 9 September 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 9 September 2008 S/D 7 Desember 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 2 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader / Ahli Akuntansi - Ekonomi Akuntansi 3,00

Jumlah 3,00
ASSITEN AHLI
1 Ass. Ahli Akuntansi - Ekonomi Akuntansi 3,00
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

URAIAN PENGALAMAN KERJA


SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : DPU-Dirjen Cipta Karya - Satker PengebanganPersampahan dan Sanitasi Sarbagita

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan UKL dan UPL Trashrack Tukad Loloan

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan UKL dan UPL Trashrack Tukad Loloan

4 LOKASI PROYEK : SARBAGITA

5 NILAI KONTRAK : Rp47.355.000

6 NO. KONTRAK : Ku.08.09/PIPSS-TMD/02/2008, Tanggal 7 April 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 7 April 2008 S/D 6 Mei 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader/Ahli Lingkungan - Teknik Sipil 1,00


2 Ahli Teknik Sipil Struktur / Hidrologi - Teknik Sipil/Pengairan 1,00
3 Ahli Sosial - Teknik Kelembagaan 1,00
4 Ahli Sungai - Teknik Sipil/Pengairan 1,00

Jumlah 4,00
ASSITEN AHLI
1 Ass. Ahli Teknik Mekanika dan Elektrikal - Teknik M&E 1,00
2 Ass. Ahli Teknik Kimia - Teknik Kesehatan 0,75
3 Ass. Ahli Teknik Mikrobiologi - Teknik Kesehatan 0,75
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

URAIAN PENGALAMAN KERJA


SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN
CV. Tri Matra Disain

1. PENGGUNA JASA : Pemerintah Prov. Bali - (Bapedalda) Prov. Bali

2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah

4 LOKASI PROYEK : Provinsi Bali

5 NILAI KONTRAK : Rp48.190.000

6 NO. KONTRAK : 027/179/Bid III/Bapedalda, 3 April 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 3 April 2008 S/D 25 Nop. 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan

No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Team Leader (Ahli Lingkungan) - Teknik Lingkungan 3,0


2 Ass. Ahli Hukum - Ahli Hukum 3,0
3 Ass. Ahli Sosial Ekonomi - Ahli Ekonomi 3,0

Jumlah 9,00
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, Satker Pengembangan
1. PENGGUNA JASA : Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi Sarbagita

2. NAMA PEKERJAAN : Outline Plan Drainase Kuta

3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Outline Plan Drainase Kuta

4 LOKASI PROYEK : Kawasan Kuta


5 NILAI KONTRAK : Rp93.797.000,00

6 NO. KONTRAK : KU.08.08/PIPSS-TMD.22.08, tanggal 21 Juli 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 21 Juli 2008 s/d 18 September 2008 (60 hari kalender)

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :


ALAMAT :
NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan


: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Jumlah Tenaga Ahli


10 PERUSAHAAN MITRA KERJA
Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia
Orang Bulan Orang Bulan
No. Nama Perusahaan

1.
2.
3.
dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT


:
No. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 Ketua Team / Team Leader - Teknik Lingkungan 2,0


2 Ahli Drainase Perkotaan - Teknik Sipil / Pengairan 1,5
3 Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan 1,5
4 Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil 1,5

Jumlah 6,50
ASSISTEN AHLI
1 Ass. Ahli Drainase Perkotaan - Teknik Sipil / Pengairan 1,0
2 Ass. Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan 1,0
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

D TANGGAPAN DAN
SARAN TERHADAP KAK

D.1. Umum

Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja


(KAK) yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Umum UKL & UPL Infrastruktur
Drainase yang dikeluarkan oleh Satker PPLP Provinsi Bali. maka Kami sebagai
penyedia jasa telah memahami dan benar-benar mengerti.

D.2. Tanggapan Terhadap KAK

D.2.1. Tanggapan Umum

Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan UKL &
UPL Infrastruktur Drainase yang ada sudah memenuhi alur kerja yang sistematis
dan pada hakikatnya merupakan patokan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan
yang di dalamnya telah dijelaskan secara rinci. Oleh karena itu, pihak Konsultan
akan mengikuti semua ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat – syarat
tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum ini sampai dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan apabila pihak kami mendapat kepercayaan untuk
memenangkan seleksi ini.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan /


kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara
kedua belah pihak dalam hal ini pihak Satker PPLP Provinsi Bali dan Konsultan,
sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan – pertanyaan yang
menyebabkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan.

Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau


pertimbangan bagi pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan
Kerangka Acuan Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap
Kerangka Acuan Kerja.
D.2.2. TANGGAPAN KHUSUS

1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang

Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan


latar belakang yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pekerjaan UKL & UPL Infrastruktur Drainase, pada prinsipnya kerangka
acuan untuk pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan sudah jelas dan
dapat memberikan gambaran mengenai bentuk pelaksanaan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.

2. Tanggapan Terhadap Kegiatan Yang Dilaksanakan dan Cara


Pelaksanaan Kegiatan

Konsultan menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan


tercapai jika memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di
dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan demikian keseluruhan lingkup
pekerjaan yang masuk didalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan
baik, dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa tercapai dengan
tepat waktu. Dan konsultan cukup memahami apa yang disajikan dalam
KAK, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat
penjelasan yang telah dilakukan.

Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam kerangka acuan kerja yang
harus dilaksanakan oleh konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan
yang sudah dirinci tahapan pelaksanaannya, dan setelah dipelajari dan
diamati dengan sebaik - baiknya maka konsultan berpendapat bahwa
lingkup pekerjaan sudah sangat jelas dan mudah dipahami oleh Konsultan.
Hal yang perlu dipertanyakan hanya bersifat teknis pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.

3. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan

Dengan memperhatikan penjelasan mengenai maksud, tujuan dan sasaran


pekerjaan di atas masih perlu diperjelas dengan kondisi eksisting drainase
yang sudah ada pada lokasi kegiatan. Hal ini untuk memperjelas sasaran
yang ingin dicapai untuk UKL & UPL Infrastruktur Drainase secara detail.
Terlepas dari hal ini konsultan berpendapat bahwa maksud, tujuan dan
sasaran dari pekerjaan sudah cukup jelas dan konsultan berkeyakinan
dapat menyelesaikannya dengan sebaik - baiknya.

4. Tanggapan Terhadap Keluaran

Secara jelas keluaran yang harus diperoleh adalah tersedianya


dokumen UKL & UPL Infrastruktur Drainase yang harus diserahkan dalam
akhir masa pelaksanaan pekerjaan dan sudah dapat mengadopsi semua
kebutuhan dalam penyusunan laporan.

5. Tanggapan Terhadap Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Konsultan menyadari pelaksanaan kegiatan UKL & UPL Infrastruktur


Drainase ini akan dapat berjalan dengan baik pada tempat atau Kabupaten /
Kota yang memenuhi persyaratan kriteria yang bisa difasilitasi, sebab
semua perencanaan dan kegiatan yang akan dilakukan selalu berdasarkan
atas ketersediaan sumber daya yang terdapat dilokasi pekerjaan. Dengan
adanya sumber daya yang memadai maka kegiatan akan dapat berjalan
dengan baik.

6. Tanggapan Terhadap Personil

Personil yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan


UKL & UPL Infrastruktur Drainase dirasa sudah mencukupi dari segi
kuantitas maupun kualitas apabila sesuai dengan kriteria yang sudah
ditetapkan.

Jadi semua tenaga ahli yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini
telah sesuai dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti
yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.

7. Tanggapan Terhadap Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang


disediakan selama 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender,
mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan UKL & UPL Infrastruktur
Drainase dengan sebaik - baiknya. Konsultan sanggup
menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan tersebut
dengan bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya.

Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh


konsultan, maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan,
Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan
harus konsekuen dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat
kegiatan yang mundur. Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua
kegiatan yang telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.
E
URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

E.1. Umum

E.1.1. Uraian Pendahuluan

Perkembangan pembangunan yang cepat dengan berbagai fungsinya


(Kota pendidikan, perdagangan dan pariwisata) dan perubahan fungsi lahan di
Denpasar menambah kesulitan untuk mengembangkan Infrastruktur Drainase,
sehingga diperlukan desain khusus untuk menekan kebutuhan akan lahan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan masyarakat membangun di sepadan
sungai, sehingga menambah permasalahan genangan dan mempersempit
aliran
air.
Selain itu alur drainase sudah banyak mengalami penyempitan dan
pendangkalan akibat sampah dan sedimentasi, sehingga akan membutuhkan
pengukuran dengan akurasi tinggi agar limpasan permukaan dapat diarahkan ke
laut sesuai dengan rencana. Tingkat kepadatan bangunan sangat tinggi disertai
tingginya aktifitas ekonomi - masyarakat di kawasan tersebut memerlukan
pemikiran mendalam dalam pemilihan metode pelaksanaan pembangunan
nantinya.
Perubahan tata guna lahan di perkotaan menimbulkan dampak negatif
yaitu berkurangnya daya resap tanah dan meningkatnya ”surface run-off” yang
mengakibatkan kawasan - kawasan genangan dan rawan banjir yang pada
akhirnya menimbulkan keluhan - keluhan dari masyarakat di kawasan tersebut.
Dampak yang ditimbulkan selain berkurangnya daya resap tanah juga terjadi
perubahan pola aliran yang menimbulkan aliran pada saluran pembuangan
menjadi terlambat. Pada kawasan yang cepat berkembang harus mendapatkan
penanganan dengan merencanakan pola aliran dengan batasan daerah
pengaliran yang jelas.
Pada kawasan yang terkena program Land Consolidation (LC/konsolidasi
lahan) sering mengabaikan adanya drainase, sehingga pada lahan LC
yang sebelumnya ada saluran drainase/sungai malah ditutup tanah atau
dimatikan.
Permasalahan genangan yang rutin terjadi setiap musim hujan terkait dengan
masalah persampahan dan sistem drainase. Masalah tersebut bukan merupakan
masalah tersendiri karena di dalamnya terkait faktor manusia, ekonomi, fisik,
administrasi dan faktor - faktor lain yang ada di dalam kawasan yang
memerlukan upaya - upaya pembangunan sistem drainase termasuk normalisasi
sistem yang telah ada untuk mengembalikan fungsi drainase agar dapat
berfungsi optimal dalam mengatasi masalah genangan tersebut.
Untuk lebih memantapkan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan
lingkungan dan dapat meminimalkan dampak negatif yang akan timbul, maka
perlu dilakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL). Kegiatan penyusunan UKL dan UPL terhadap kegiatan
Infrastruktur Drainase mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang
Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan UKL dan UPL, Surat Edaran
Menteri Negara Lingkungan Hidup No.B-1234/MENLH/08/1999, tentang kegiatan
yang wajib UKL dan UPL, Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007 tentang
Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup.
Sedangkan penyusunan terhadap dokumen UKL dan UPL tersebut harus
berpedoman kepada Kep Men LH No. 86 Tahun 2002, tentang penyusunan UKL
dan UPL.

E.1.2. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Sesuai dengan yang tertuang pada pasal 3 ayat (4) PP No. 27/1999
tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka bagi rencana
usaha dan/atau kegiatan yang tidak menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup atau secara teknologi dampak penting yang timbul dapat
dikelola, diwajibkan melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL dan UPL)

E.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Kegiatan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Kota Denpasar


dan Kabupaten Badung dalam melaksanakan tugas pengurangan genangan
air di wilayahnya, melalui upaya pembangunan yang berwawasan
lingkungan sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran
dan
kerusakan lingkungan serta meminimalkan gangguan pada tahap
pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen UKL dan UPL
terkait dengan pelaksanaan kegiatan Penanganan Drainase Kota Denpasar
Sistem IV di Kota Denpasar dan Pembangunan Sodetan Tukad Bualu Nusa
Dua di Kabupaten Badung.

E.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) kegiatan Infrastruktur Drainase
ini antara lain :
1. Tersedianya acuan dalam upaya-upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan terkait dengan pelaksanaan kegiatan
Penanganan Drainase Kota Denpasar Sistem IV dan Pembangunan
Sodetan Tukad Bualu Nusa Dua dimulai dari tahap pra konstruksi,
konstruksi dan pasca konstruksi.
2. Menyusun dokumen UKL dan UPL dari kegiatan Infrastruktur Drainase
yang berisikan mengenai informasi penting setiap jenis kegiatan
pembangunan yang dapat menimbulkan dampak potensial terhadap
lingkungan di sekitar lokasi kegiatan sesuai dengan kaedah - kaedah
penyusunan UKL dan UPL yang berlaku.
3. Melakukan pembahasan materi UKL dan UPL dengan para stakeholder
terkait.
4. Mendapatkan rekomendasi UKL dan UPL dari instansi yang berwenang
mengesahkannya.
5. Menyetorkan dokumen UKL dan UPL tersebut kepada Satuan Kerja
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bali.

E.4. Lokasi Kegiatan


Lokasi Kegiatan dalam rangka penyusunan UKL & UPL Infrastruktur
Drainase ini berlokasi di Denpasar Selatan dan di Nusa Dua Kuta Selatan.

E.5. Lingkup Pekerjaan


Lingkup kegiatan/pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuan
kerja ini adalah :
a. Melakukan persiapan dan koordinasi tim, yang meliputi:
- Melakukan koordinasi dan mengumpulkan data, informasi dan
memahami Master Plan Drainase Kota Denpasar, DED Drainase Kota
Denpasar, DED Sodetan (Short Cut) Tukad Bualu Nusa Dua,
- Pengumpulan data awal, data primer dan sekunder, buku buku
referensi yang berhubungan dengan pekerjaan ini sebagai bahan
referensi medan/lapangan dan untuk penyempurnaan program kerja
sehingga akan dicapai suatu hasil pekerjaan yang maksimal,
- Penyebaran informasi kepada masyarakat luas, terutama pada
kawasan aliran Drainase Sistem IV Kota Denpasar dan Tukad Bualu
Nusa Dua, agar nantinya tidak timbul masalah, khususnya untuk
kawasan yang terkena dampak penting,
- Melakukan penyiapan personil,
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan,
- Melakukan orientasi lapangan dan penyamaan persepsi,
- Menyusun rencana kerja,
b. Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa maupun para stakeholder
terkait masalah pengelolaan lingkungan.
c. Melakukan kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder baik melalui
instansi terkait, masyarakat di sekitar lokasi kegiatan maupun hasil
observasi langsung di lokasi kegiatan.
d. Melakukan identifikasi dan menyajikan informasi komponen - komponen
rencana kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan, antara lain :
- Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan,
- Jenis dampak terhadap lingkungan hidup yang terjadi,
- Ukuran yang menyatakan besaran dampak,
- Hal - hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan
dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan
Infrastruktur Drainase.
e. Menguraikan secara rinci mengenai upaya pengelolaan lingkungan yang
harus dilaksanakan oleh pemrakarsa, antara lain :
- Langkah - langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola
dampak termasuk upaya menangani dan menanggulangi keadaan
darurat.
- Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui
efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan di
bidang lingkungan hidup.
- Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap peraturan
di bidang lingkungan hidup.
f. Menguraikan secara rinci mengenai mekanisme pelaporan dari
pelaksanaan UKL dan UPL pada saat rencana kegiatan dilaksanakan dan
pada saat pengoperasian.
g. Kegiatan penyusunan UKL dan UPL Infrastruktur Drainase dilaksanakan
mulai dari tahapan pengisian formulir isian UKL dan UPL yang berisikan
informasi mengenai identitas pemrakarsa kegiatan, rencana kegiatan,
dampak lingkungan yang akan terjadi, program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup sampai dengan tahap pengesahannya.
h. Melakukan Rapat Pembahasan Pembahasan Laporan dilakukan
sebanyak 2 (dua) kali, dengan peserta dari instansi terkait sesuai
petunjuk Pemberi Tugas. Adapun laporan yang dilakukan pembahasan
adalah :
- Laporan Pendahuluan
- Konsep Laporan Akhir
Pembahasan dilakukan sebelum Laporan-laporan tersebut diserahkan
kepada Pengguna Jasa. Pembahasan dilakukan dengan mengundang
instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas dengan jumlah peserta
diperkirakan sebanyak 25 orang dengan pembiayaan di tanggung
konsultan, terdiri dari biaya transport peserta, konsumsi dan snack serta
penyediaan bahan materi pembahasan
i. Melakukan Rapat Pembahasan dengan Tim Penilai
Pembahasan dengan Tim Penilai dilakukan sebanyak 2 (dua) kali,
dengan peserta dari instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas
dengan jumlah peserta diperkirakan sebanyak 15 orang dengan
pembiayaan di tanggung konsultan, terdiri dari biaya transport peserta,
konsumsi dan snack serta penyediaan bahan materi pembahasan
j. Menyerahkan Dokumen UKL & UPL
Penyedia Jasa harus menyerahkan Dokumen UKL & UPL Infrastruktur
Drainase yang sudah mendapat Pengesahan/Legalitas dari
instansi
41
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
berwenang paling lambat selama 90 (sembilan puluh) hari kalender atau
3 (tiga) bulan kalender dari SPMK.

E.6. Apresiasi dan Inovasi


E.6.1. Apresiasi Lokasi Pekerjaan
1. Denpasar Selatan
a. Jumlah Penduduk
Kecamatan Denpasar Selatan yang terbagi menjadi 10 Kelurahan
memiliki jumlah penduduk mencapai 180.350 jiwa . Data persebaran
jumlah penduduk daerah perencanaan tiap-tiap kecamatan dapat dilihat
pada tabel E.1. Pada tabel adanya perubahan penduduk disebabkan oleh
perubahan alami yaitu : faktor kelahiran dan kematian, juga pula
disebabkan oleh perubahan karena kedatangan dan kepergian penduduk
di suatu wilayah.
Tabel E.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk Kepadatan
No Desa/Kelurahan 2
(jiwa) (Km )
1 Pemogan 26431 2722
2 Pedungan 22435 2995
3 Sesetan 38975 5274
4 Serangan 3486 725
5 Sidakarya 14574 3747
6 Panjer 24858 6924
7 Renon 11967 4711
8 Sanur Kauh 13512 3501
9 Sanur 15573 3874
10 Sanur Kaja 8539 3174
2008 180350 3608
2007 174525 3491
2006 167358 3348
2005 163139 3263
Sumber : BPS, Kecamatan Denpasar Selatan Dalam angka 2010

b. Mata Pencaharian Penduduk


Jumlah Penduduk Kecamatan Denpasar Selatan dirinci berdasarkan
mata pencaharian utama, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.2. Jumlah Peduduk Dirinci Menurut
Sumber Mata Pencaharian Utama

Sumber Mata Pencaharian Utama


Desa/ Angkut
No Perke Pertambang Listrik & Perbankan & Pemerint
Kelurahan Pertani Peterna Perik Perdag Indus an & Lain
buna an/Penggali Air Komun Lembaga ahan &
an kan anan angan tri nya
n an Minum ikasi Keuangan Jasa-jasa

1 Pemogan 365 179 703 292 227 89 2013 723


2 Pedungan 243 428 21 687 432 9 27 197 291 987 542
3 Sesetan 38 180 71 1771 516 4 21 327 278 2120 429
4 Serangan 60 770 300 69 36 20 121 97
5 Sidakarya 66 94 7 429 274 12 88 52 1505 436
6 Panjer 85 128 411 82 39 258 123 1968 480
7 Renon 114 37 322 352 9 41 69 777 521
8 Sanur Kauh 138 54 29 303 297 19 107 39 680 592
9 Sanur 149 98 62 764 351 7 281 90 764 459
10 Sanur Kaja 18 30 88 941 90 5 200 30 1432 2449

2008 1216 1288 1048 6631 2755 25 127 1762 1081 12367 6658
2007 2239 940 443 6502 2662 25 127 1600 1081 12091 6472
2006 2279 940 443 6502 2662 25 127 1600 1081 12091 6472
2005 1816 979 391 26 3357 2061 21 127 1138 643 8853 2503
Sumber : BPS, Kecamatan Denpasar Selatan Dalam angka 2009

c. Sistem Drainase Kota Denpasar


Sistem drainase yang ada di Kota Denpasar terbagi menjadi 5 sistem
pelayanan yaitu Sistem I Tukad Badung, Sistem II Tukad Ayung, Sistem III
Tukad Mati, Sistem IV Niti Mandala Renon dan Sistem V Pemogan.
Sesuai dengan lokasi pekerjaan Denpasar Selatan termasuk dalam sistem
IV Niti Mandala Renon, berikut cakupan pelayanan Sistem IV :
a. Sistem IV
Adalah sistem Niti Mandala – Suwung dan sekitarnya, dimana batas
sistem ini sebelah utara Tukad Klandis, sebelah selatan pantai
Suwung, sebelah timur Sanur dan sebelah barat tukad Pekaseh.
Sistem IV ini terdiri dari beberapa sub sistem antara lain
:
 Sub Sistem Pekaseh
Pelayanan meliputi daerah Sanglah dan sekitarnya, Kelurahan
Pedungan, dan Kelurahan Sesetan
 Sub Sistem Tukad Rangda ( Tukad Buaji )
Dengan daerah layanan Kelurahan Sesetan, Kelurahan Sida
Karya, Desa Pegok dan sekitarnya, Kelurahan Panjer dan
sebagian kawasan Renon melalui anak sungainya yaitu Tukad
Panjer 43
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
 Sub Sistem Tukad Punggawa
Dengan daerah layanan meliputi; Sebagian besar kelurahan Sida
Karya, Sebagian kelurahan Panjer, dan Sebagian kelurahan
Renon
 Sub Sistem Tukad Nganjung
Dengan daerah layanan meliputi; Sebagian kelurahan Sida Karya,
Kelurahan Sumerta Kelod, dan Sebagian keluran Renon
 Sub Sistem Tukad Loloan
Dengan daerah layanan meliputi ; Sebagian desa Sida
Karya,Desa Sanur kauh,Kelurahan Kesiman, Desa Sanur kaja,
dan Desa Kesiman Petilan
Titik banjir dan genangan air yang terjadi pada sistem IV
adalah sebagai berikut :
- Tk. Loloan : Jl. Waturenggong, SD 12 Panjer dan sekitarnya Kel.
Panjer
- Tk. Ngenjung : Jl. Tk. Yeh Penet, Lingkungan Br. Peken
Lingkungan Br. Pande Kel. Renon
- Tk. Panjer : Lingkungan Permukiman Bumi Ayu Kel. Sanur
- Tk. Rangda
Luapan dan genangan air sesaat karena penyumbatan oleh sampah
pada saluran dan gorong-gorong :
- Gorong-gorong Jl. Tjok Tresna
- Gorong-gorong Jl. Hangtuah
- Saluran Jl. Hangtuah
- Saluran Jl. By Pass Ngurah Rai
- Tukad Ngenjung di Jl. Tk. Balian
- Tukad Panjer di Jl. Tk. Pakerisan dan Jl. Bedugul
- Tukad Rangda di Jl. Sidakarya, Jl. Kresek dan Jl. Penulisan
- Tukad Pekaseh di Jl. P. Buton, Jl. P. Saelus, Jl. Gurita dan Jl. Kel.
Serangan
Jl. Satelit, Jl. P.
Serangan /
Desa Dauh
Puri Kelod

Lingkungan Gria Anyar, Br.


Rangkasan Sari Desa
Pemogan, Jl. Sunia Negara,
Jl. Pemogan, Jl. By Pass
Ngurah Rai.
Br. Juwet Sari Pemogan
Jl. P. Kawe dan Jl. By Pass
Ngurah Rai

Gamabr E.1. Peta Sistem Jaringan Drainase Denpasar Serta Lokasi Titik Banjir dan
Genangan Air Pada Drainase Sistem IV

45
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
E.5.2. Inovasi
Dalam pengelolaan lingkungan dampak pembangunan yang digunakan
dalam penyusunan UKL & UPL pada dasarnya dilakukan upaya pencegahan
sebagai berikut :
 Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk menghindari atau
mencegah dampak negatif lingkungan, melalui cara rekayasa
teknologi.
 Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk menanggulangi,
mengeliminir atau mengendalikan dampak negatif yang muncul pada
saat tahap pra konstruksi, konstruksi maupun tahap pasca
konstruksi.
 Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk memberikan
pertimbangan
ekonomis, sebagai dasar pemberian kompensasi atas sumber daya
yang tidak dapat dipulihkan kembali, baik dalam artian fisik, ekonomi
dan sosial.
Program pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan ditunjukan untuk
menekan/meminimalkan dampak negatif yang terjadi dan memaksimalkan
dampak positif terhadap lingkungan hidup. Pendekatan yang dilakukan dapat
berupa pendekatan teknologi, sosial ekonomi- budaya dan institusi, yakni
1. Pendekatan Teknologi
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan teknologi, pada
prinsipnya merupakan upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan
mengembangkan dampak positif yang terjadi, dengan memanfaatkan
rekayasa teknik atau teknologi yang saling menguntungkan antara
pembangunan dengan lingkungan sekitarnya. Pada pendekatan
teknologi, pengelolaan dampak lingkungan dilakukan dengan
memanfaatkan rekayasa teknologi yang tepat, yaitu dengan cara
membatasi atau mengisolasi dampak yang terjadi.

2. Pendekatan Sosial Ekonomi


Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan sosial ekonomi,
merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh pemrakarsa dalam
upaya menanggulangi dampak penting, melalui tindakan-tindakan yang
berlandaskan interaksi sosial, dan bantuan peran dari pemerintah.
Dengan demikian, upaya untuk mengelola dampak dengan pendekatan
sosial ekonomi, diharapkan mampu untuk menanggulangi dampak negatif
akibat pembangunan. Alternatif pengelolaan lingkungan yang dilakukan
dengan cara pendekatan sosial ekonomi, antara lain :
a. Melibatkan masyarakat disekitarnya, untuk ikut serta berperan
aktif dalam pengelolaan lingkungan.
b. Memprioritaskan penggunaan tenaga kerja dari sekitar lokasi,
atau memberikan manfaat kesempatan kerja yang dapat dinikmati
oleh masyarakat sekitarnya.
c. Menjalin koordinasi yang harmonis antara pemrakarsa
dengan masyarakat setempat, dalam pembina hubungan interaksi
sosial.
d. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara berkala
kepada
masyarakat di Kelurahan Bukuan, Pulau Atas dan Sambutan dengan
adanya pembangunanSUTT Palaaran-Sambutan.

3. Pendekatan Institusi
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan institusi, adalah
upaya pengelolaan dengan memanfaatkan mekanisme kelembagaan
yang ada, alternatif yang dilakukan antara lain :
a. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan instansi-instansi
yang
berkepentingan dan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
hidup, terutama dalam hal penanganan dampak negatif.
b. Memberi kewenangan pengawasan yang penuh terhadap hasil unjuk
kerja pengelolaan lingkungan hidup, kepada instansi yang
berwewenang.
c. Memberikan pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup,
secara berkala kepada instansi yang berkepentingan.
d. Menjalin kerjasama dengan instansi teknis, berkaitan
dengan pemberian penyuluhan secara berkala tentang menjaga
kelestarian lingkungan.

E.7. Metodologi
E.7.1. Kewajiban Dokumen UKL dan UPL
Kewajiban ketersediaan dokumen Amdal berikut UKL dan UPL
didasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51Tahun 1993
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang ditetapkan tanggal
23
Oktober 1993. Peraturan Pemerintah ini sering disebut juga sebagai upaya
"deregulasi Amdal", karena umumnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan
peraturan yang lama yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 (yang
kemudian dicabut dengan dikeluarkannyaP P Nomor 51 Tahun 1993 ini).
Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 1993 dokumen Amdal yang ada hanya ANDAL
(Analisis Dampak Ungkungan), RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan). Jadi bentuk dokumen seperti PIL
(Penyajiar. Informasi Lingkungan), PEL (Penyajian Evaluasi Lingkungan). dan
SEL (Studi Evaluasi Lingkungan) sudah tidak digunakan lagi sejak 23
Oktober
1993.
Menurut PP Nomor 51 Tahun 1993 Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha atau
kegiatan. Hasil analisis mengenai dampak lingkungan ini digunakan
sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah. Usaha atau kegiatan yang
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan meliputi:

a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam


b. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tak terbarui
c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan, kerusakan, dan kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya
d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial
dan budaya
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam dan atau perlindungan cagar
budaya

f. Introduksij enis tumbuh-tumbuhanj,e nis hewan,d anj asad


renik g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati
h. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan
i. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan mempengaruhi pertahanan
Negara

Suatu rencana usaha atau kegiatan yang akan dibangun di kawasan


lindung yang telah berubah peruntukannya atau lokasi rencana usaha atau
48
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
kegiatan tersebut berbatasan langsung dengan kawasan lindung, termasuk
dalam kategori menimbulkan dampak penting. Yang dimaksud dengan
kawasan

49
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
lindung menurut Penjelasan Pasal 7 UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang adalah sebagai berikut:

1. Kawasan Hutan Lindung


2. Kawasan Bergambut
3. Kawasan Resapan Air
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai
6. Kawasan Sekitar DanaulWaduk
7. Kawasan Sekitar Mata Air
8. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan
Wisata, Daerah Pertindungan Plasma Nutfah, dan Daerah Pengungsian
Satwa)
9. Kawasan Suaka AMam Laut dan Perairan lainnya (termasuk perairan laut,
perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang atau terumbu
karang, dan atoll yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan/atau
keunikan ekosistim)
10. Kawasan Pantai Berhutan Bakau (mangrove)
11. Taman Nasional
12. Taman Hutan Raya
13. Taman Wisata Alam
14. Kawasan Cagar Budaya dan limu Pengetahuan (termasuk daerah Karst
berair, daerah dengan budaya masyarakat istimewa, daerah lokasi
situs purbakala atau peninggalan sejarah yang bemilai tinggi)
15. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Republik Indonesia
telah mengeluarkan keputusan nomor : KEP 056 Tahun 1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting. Menurut keputusan ini ukuran dampak
penting terhadap lingkungan perlu disertai dengan dasar pertimbangan sebagai
berikut:

a. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan berkaitan secara


relative dengan besar kecilnya rencana usaha atau kegiatan, hasil guna dan
daya gunanya, bila rencana usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan.
b. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan dapat pula
didasarkan pada dampak usaha atau kegiatan tersebut terhadap salah satu
aspek lingkungan saja, atau dapat juga terhadap kesatuan dan tata
kaitannya dengan aspek-aspek lingkungan lainnya dalam batas wilayah
studi yang telah ditentukan.

c. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan atas dasar


kemungkinan timbulnya dampak positif atau dampak negatif tak boleh
dipandang sebagai faktor yang masing-masing bisa berdiri sendiri,
melainkan harus diperhitungkan bobotnya guna dipertimbangkan hubungan
timbal baliknya untuk mengambil keputusan.
Pedoman mengenai ukuran dampak penting menurut keputusan ini
adalah sebagai berikut;
a. Jumiah Manusia yang Akan Terkena Dampak
Setiap rencana usaha atau kegiatan mempunyai sasaran sepanjang
menyangkut jumiah manusia yang diperkirakan akan menikmati manfaat
dari rencana usaha atau kegiatan itu bila nanti usaha atau kegiatan tersebut
dilaksanakan. Namun demikian, dampak lingkungan, baik yang bersifat
negatif maupun positif yang mungkin ditimbulkan oleh suatu usaha
atau kegiatan, dapat dialami oleh baik sejumiah manusia yang termasuk
maupun yang tak termasuk dalam sasaran rencana usaha atau kegiatan.
Mengingat pentingnya manusia yang akan terkena dampak mencakup ,spek
yang luas, maka kriteria dampak penting dikaitkan dengan sendi-sendi
kehidupan yang di kalangan masyarakat luas berada dalam posisi atau
mempunyai nilai yang penting. Karena itu, dampak lingkungan atau suatu
rencana usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada
perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan jumlah
manusia yang terkena dampak menjadi penting bila:
manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi
tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumiahnya sama
atau lebih besar dari jumiah manusia yang menikmati manfaat dari usaha
atau kegiatan di wilayah studi.
Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan adalah
manusia yang secara langsung menikmati produk suatu rencana usaha
atau

50
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
kegiatan dan atau yang diserap secara langsung sebagai tenaga kerja pada
rencana usaha atau kegiatan.
b. Luas Wilayah Persebaran Dampak
Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan. Dengan
demikian dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat
penting bila: rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya
wilayah yang mengalami perubahan mendasar dan segi intensitas
idampak, atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak.
c. Lamanya Dampak Berlangsung
Dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan dapat
berlangsung pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari
kelangsungan usaha atau kegiatan. Dengan kata lain dampak suatu usaha
atau kegiatan ada yang berlangsung relatif singkat, yakni hanya pada tahap
tertentu dari siklus usaha atau kegiatan (perencanaan, konstruksi, operasi,
pasca operasi) ; namun ada pula yang berlangsung relatif lama, sejak tahap
konstruksi hingga masa pasca operasi usaha atau kegiatan. Berdasarkanp
engertian ini dampak lingkungan bersifat penting bila:
rencana usaha atau kegiatan mengakibatkanti mbulnyap erubahan
mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau
segi kumulatif dampak, yang berlangsung hanya pada satu atau lebih
tahapan kegiatan.
d. Intensitas Dampak
Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang
timbul bersifat hebat, atau drastis, serta berlangsung di areal yang
relatif luas, dalam kurun waktu yang relatif singkat. Dengan demikian
dampak lingkungan tergolong penting bila:
1) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-
sifat fisik dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu
lingkungan menurut peraturan perundang-undang yang berlaku
2) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar
pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui,
berdasarkan pertimbangan ilmiah
3) Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkans pesies-spesiesy ang
langka dan atau endemik, dan atau dilindungi menurut
peraturan
perundang - undangan yang berlaku terancam punah ; atau
habitat alaminya mengalami kerusakan
4) Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan
terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional,
suaka margasatwa, dan sebagainya) yang telah ditetapkan rnenurut
peraturan perundang-undangan
5) Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-
benda dan bangunan peninggalan sejarah yang bemilai tinggi
6) Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau
kontroversi dengan masyarakat, pemerintah daerah, atau pemenntah
pusat ; dan atau menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan
masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat
7) Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi area) yang
mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi
e. Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak
Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasamya tidak ada yang
berdiri sendiri, atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan
pengaruh mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen lingkungan
umumnya berdampak lanjut pada komponen lingkungan lainnya. Atas dasar
pengertian ini dampak tergolong penting bila:
Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak
lanjutan lainnya yang jumiah komponennya Iebih atau sama dengan
komponen lingkungan yang terkena dampak primer.
f. Sifat Kumulatif Dampak
Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk, atau
bertimbun. Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat kumulatif
bila. pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau dianggap tidak
penting, tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali atau
terus menerus, maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif. Dengan
demikian dampak suatu usaha atau kegiatan tergolong penting bila:
1) Dampak Iingkungan berdangsung berulang kali dan terus
menerus,
sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi
oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya
2) Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu,
sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang
menerimanya
3) Dampak lingkungan dan berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek
yang saling memperkuat (sinergetik)
g. Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak
Dampak kegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifat dapat
dipulihkan, namun ada pula yang tidak dapat dipulihkan walau
dengan intervensi manusia sekalipun. Dalam hal ini maka dampak bersifat
penting bila: Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen
lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi
manusia.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik


Indonesia Nomor KEP-11/MENLH/3/94 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, daftar
kegiatan wajib Amdal untuk bidang Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Bendungan atau Waduk dengan tinggi ≥ 15 m atau luas
genangan ≥ 100 ha
2. Pengembangan Daerah Irigasi dengan luas yang diairi ≥ 2000 ha
3. Pengembangan Daerah R awa Pasang Surut/Lebakd engan luas ≥ 5000
ha
4. Pengamanan pantai, dikota besar dengan ≥ 500.000 penduduk
5. Perbaikan sungai, dikota besar dengan ≥ 500.000 penduduk
6. Kanalisasi / Kanal banjir dikota besar dengan panjang ≥ 5 km atau lebar
> 20 m
7. Kanalisasi selain no 6 (Pantai, Rawa atau lainnya) dengan panjang ≥
25 km atau lebar ≥ 50 m
8. Pembangunan jalan tol dan jalan layang
9. Pembangunanja lan raya dengan panjang > 25 km
10. Pembangunan dan peningkatan jalan dengan pelebaran diluar daerah
milik jalan kota besar dan metropolitan yang berfungsi arteri atau
kolektor dengan panjang > 5 km atau luas ≥ 5 ha
11. Pengolahan sampah dengan incinerator dengan ≥ 800 ton/hari
12. Pembuangan sampah dengan sistem control landfill dan sanitary landfill
dengan ≥ 800 ton/hari
13. Pembuangan sampah dengan sisten open dumping dengan ≥
80 ton/hari
14. Pembuangan sistem drainase dengan saluran dikota metropolitan
dan besar dengan saturan primer panjang ≥ 5 km
15. Air Limbah : Pembuangan IPAL untuk pemukiman dengan luas ≥ 50 ha,
Pembangunan sistem sewerage dengan pelayanan ≥ 2500 ha
16. Pengambilan air dari danau, sungai, mata air, atau sumber air
lainnya dengan debit ≥ 2 m3/detik
17. Pembangunan perumahan dan pemukiman umum dengan luas ≥ 200 ha
18. Peremajaan kota dengan luas ≥ 5 ha
19. Gedung bertingkat I apartemen dengan tinggi ≥ 60 m

E.7.2. Kewajiban UKL dan UPL


Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor: KEP-12/ MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994, lampiran Mll
dan IV tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Rencana usaha atau kegiatan yang tidak ada dampak
pentingnya, dan atau secara teknologi sudah dapat dikelola dampak pentingnya
diharuskan melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai dengan yang ditetapkan didalam syarat-
syarat perizinannya menurut peraturan yang berlaku.
Berdasarkan ketentuan tersebut, oleh karena itu maka Pembangunan
Infrastruktur Drainase Kota Denpasar Sistem IV dan Sodetan Tukad Bualu Nusa
Dua melakukan penapisan proyek, dengan kriteria yang telah disesuaikan
dengan kondisi Bali, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) bukan merupakan bagian Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan, oleh sebab itu UKL dan UPL tidak dinilai oleh
Komisi AMDAL, melainkan diarahkan langsung oleh instansi teknis yang
membidangi dan bertanggung jawab langsung atas pembinaan usaha atau
kegiatan tersebut melalui suatu petunjuk teknis sesuai jenis usaha atau
kegiatannya. Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Inffrastruktur Drainase berfungsi sebagai
1. Acuan dalam penyusunan Pedoman Teknis Upaya Pengelolaan Lingkungan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan bagi Andal khusus.
2. Acuan pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya
Pemantauan Lingkungan bagi pemrakarsa di lapangan.
3. Instrumen pengikat bagi pihak pemrakarsa untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Dengan adanya pedoman ini, maka pengelolaan lingkungan dapat
dilakukan dengan baik, lebih terarah, efektif dan efisien. Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan perlu disusun sedemikian rupa,
sehingga dapat:
1. Langsung mengemukakan informasi penting setiap jenis rencana usaha atau
kegiatan yang merupakan sifat khas proyek itu sendiri dan dapat
menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungannya
2. Informasi komponen lingkungan yang terkena
dampak.
3. Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang harus dilakukan
oleh pemrakarsa pada tahap prakonstruksi, konstruksi, maupun pasca
konstruksi.

E.7.3. Kaitan Pembangunan Infrastruktur dengan UKL dan UPL


Kecamatan Denpasar Selatan dan Kuta Selatan yang merupakan daerah
pelayanan Drainase Kota Denpasar Sistem IV dan Sodetan Tukad Bualu Nusa
Dua dengan jenis kegiatannya secara umum mempunyai kondisi:
a. Jumlah penduduk di Sekitar lokasi pekerjaan < 500.000 orang
b. Pembangunan sistem drainase dengan saluran dikota metropolitan
dan besar dengan saturan primer panjang < 5 km
c. Tidak ada pembangunan perumahan dan pemukiman umum dengan luas
≥ 200 ha
d. Tidak ada peremajaan kota dengan luas ≥ 5 ha
Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-11/MENLH/3/1994 ta nggal 19
Maret 1994, kegiatan Pembangunan Infrastruktur Drainase Kota Denpasar
Sistem IV dan Sodetan Tukad Bualu Nusa Dua secara umum termasuk kegiatan
yang tidak wajib Amdal, namun sesuai dengan kriteria Bank Dunia Kegiatan
Infrastruktur Drainase Kota Denpasar dan Sodetan Tukad Bualu Nusa Dua
termasuk 'Category A' yang periu Amdal. Sedangkan berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-14/MENLH/3/ 1994, bagi
rencana usaha atau kegiatan yang dengan Amdal tetap diharuskan melakukan
55
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Upaya Penge!olaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan

55
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
(UPL). Dengan demikian jelaslah bahwa kegiatan Infrastruktur Drainase perlu
disusun Andal Payung serta harus melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Pedoman teknis Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Departemen dengan menggunakan pedoman umum sebagai
rujukan. Karena pada saat penyusunan Laporan Umum Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bagi
Pembangunan Infrastruktur Drainase ini belum ditetapkan pedoman teknisnya,
maka menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :
KEP-
12/MENLH/3/1994 Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan
Lingkungan yang dibuat disesuaikan dengan Pedoman
Umum.

E.7.4. Rencana Usaha Atau Kegiatan dan Komponen Lingkungan


Menurut KEP-12/MENLH/3/94, sistematika Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
mencakup:
 Rencana Usaha atau Kegiatan
 Komponen Lingkungan
 Dampak-dampak Yang Akan Terjadi
 Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Upaya Pemantauan Lingkungan
 Pelaporan
 Pernyataan Pelaksanaan
Pada bagian ini hanya akan diuraikan tentang Rencana Usaha atau
Kegiatan dan Komponen Lingkungan. Dampak-dampak yang akan terjadi dan
upaya Pengelolaan Lingkungan serta upaya Pemantauan Lingkungan akan
diuraikan menurut komponen proyek pada bagian berikut. Pada bab
terakhir akan diuraikan tentang Pelaporan dan Pernyataan Pelaksanaan.

E.7.5. Tata Cara Penyusunan UKL dan UPL


E.7.5.1. Pendahuluan
Berikut adalah tata cara penyusunan UKL dan UPL sesuai dengan
Permen LH No. 13 Tahun 2010.
56
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Penapisan terhadap jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan
hidup (UKL-UPL) perlu dilakukan mengingat besarnya rentang jenis
usaha

57
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL. Pasal 34 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki UKL-UPL. Pasal 35 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengatur pula bahwa usaha dan/atau kegiatan yang
tidak wajib dilengkapi UKL- UPL, wajib membuat surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL). Pasal 36 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengatur bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL
dan SPPL diatur dengan peraturan Menteri. Secara skematik, pembagian
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


WAJIB AMDAL Batas AMDAL

USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN WAJIB UKL
DAN UPL
Batas UKL/ UPL
SPPL
Skema pembagian amdal, UKL-UPL dan SPPL

Skema tersebut di atas dalam pelaksanaannya berbeda-beda untuk


setiap daerah sehingga menimbulkan perbedaan pembebanan tanggung jawab
bagi pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan untuk daerah yang berbeda walaupun
jenis usaha dan/atau kegiatannya adalah sama. Untuk menjamin bahwa UKL-
UPL dilakukan secara tepat, maka perlu dilakukan penapisan untuk menetapkan
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL.
Adapun usaha dan/atau kegiatan di luar daftar jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL dapat langsung
diperintahkan melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
sesuai prosedur operasional standar (POS) yang tersedia bagi usaha dan/atau

57
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
kegiatan yang bersangkutan, dan melengkapi diri dengan surat
pernyataan

58
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL).
Disamping itu, mekanisme perizinan telah berkembang ke arah lebih sempurna,
sehingga dengan kondisi tersebut beban kajian lingkungan dapat didorong untuk
dapat menjadi bagian langsung dari mekanisme penerbitan izin. Sebagai contoh,
dalam setiap pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) telah termaktub
kewajiban pemrakarsa untuk melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup
antara lain: wajib membuat sumur resapan, berjarak tertentu dari batas daerah
milik jalan (DAMIJA), dan lain-lain.
UKL-UPL merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam
pelaksanaan penerbitan izin lingkungan, sehingga bagi usaha dan/atau kegiatan
yang UKL-UPLnya ditolak maka pejabat pemberi izin wajib menolak penerbitan
izin bagi usaha dan/atau kegiatan bersangkutan. UKL-UPL dinyatakan berlaku
sepanjang usaha dan/atau kegiatan tidak melakukan perubahan lokasi, desain,
proses, bahan baku dan/atau bahan penolong. Bagi UKL-UPL yang telah
dinyatakan sesuai dengan isian formulir atau layak, maka UKL-UPL tersebut
dinyatakan kadaluarsa apabila usaha dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak rekomendasi atas UKL-UPL diterbitkan.

E.7.5.2. Langkah Dan Kriteria Penapisan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau


Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
Penapisan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan UKL-UPL dilakukan dengan langkah berikut:
1. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak termasuk
dalam jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi amdal.
a. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
termasuk dalam daftar jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi amdal, baik yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup atau keputusan bupati/walikota sesuai kaidah
penetapan wajib amdal;
Catatan : Bupati/walikota atau Gubernur DKI Jakarta atas pertimbangan
ilmiah dapat menetapkan suatu jenis usaha dan/atau kegiatan
menjadi wajib amdal atas pertimbangan daya dukung, daya
tampung dan serta tipologi ekosistem setempat menjadi lebih
ketat dari daftar jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi amdal dalam peraturan Menteri.
b. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
berlokasi di kawasan lindung;
Catatan : Usaha dan/atau kegiatan yang berbatasan dan/atau berlokasi
di kawasan lindung wajib dilengkapi amdal.
c. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
berlokasi di lokasi yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
(RTRW) dan/atau rencana tata ruang kawasan setempat.
Catatan : Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi tidak sesuai tata
ruang wajib ditolak.
2. Pastikan bahwa potensi dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan telah
tersedia teknologi untuk menanggulangi dampak tersebut.
Catatan : Jika tidak tersedia teknologi penanganan dampak dari suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan, maka kemungkinan rencana
usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib dilengkapi amdal.
3. Periksa peraturan yang ditetapkan oleh menteri departemen sektoral atau
kepala lembaga pemerintah non departemen (LPND) tentang jenis usaha
dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL untuk ditetapkan menjadi usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL.
Catatan:
 Dalam hal menteri departemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah
non departemen (LPND) belum menetapkan jenis usaha dan/atau
kegiatan wajib UKL-UPL, maka lakukan penetapan jenis usaha dan/atau
kegiatan wajib UKL-UPL sebagaimana langkah keempat dan langkah
kelima.
 Dalam hal menteri departemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah
non departemen (LPND) telah menetapkan jenis usaha dan/atau kegiatan
wajib UKL-UPL tetapi tidak dilengkapi dengan skala/besaran, atau
skala/besarannya ditentukan tetapi tidak ditentukan batas bawahnya,
maka lakukan penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL
sebagaimana langkah keempat dan langkah kelima.
 Dalam hal terjadi perubahan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh
menteri departemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah non
departemen (LPND) tentang jenis usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-
UPL, maka ketentuan dalam langkah ketiga ini wajib mengikuti peraturan
yang mengalami perubahan tersebut.
4. Lakukan penapisan rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut untuk
memastikan bahwa dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
memerlukan UKL-UPL atau SPPL dengan menjawab pertanyaan berikut:

Apakah Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Tersebut Ya/Tidak


Akan Memberikan Dampak Terhadap Jelaskan!
Lingkungan Hidup Dan Memerlukan UKL-UPL
Berdasarkan Kriteria Berikut:
Jenis Kegiatan
Skala/besaran/ukuran
Kapasitas produksi
Luasan lahan yang dimanfaatkan
Limbah dan/atau cemaran dan/atau dampak lingkungan
Teknologi yang tersedia dan/atau digunakan
Jumlah komponen lingkungan hidup yang terkena
dampak
Besaran investasi
Terkonsentrasi atau tidaknya kegiatan
Jumlah tenaga kerja
Aspek sosial kegiatan
kriteria tersebut, maka diindikasikan kegiatan tersebut wajib dilengkapi
dengan UKL-UPL.
5. Tetapkan jenis dan skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
wajib dilengkapi dengan UKL-UPL atau surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL).
Catatan : Pemerintah daerah dapat menetapkan jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL di luar jenis usaha dan/atau
kegiatan wajib UKL-UPL yang ditetapkan oleh menteri
departemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah non
departemen (LPND).

E.7.6. Manfaat UKL dan UPL


1. Pada Pemerintah :
 Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan lingkungan
dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
 Merupakan bahan masukan dalam perencanaan pembangunan wilayah.
 Mencegah potensi SDA di sekitar lokasi proyek tidak rusak dan
menjaga kelestarian LH.
2. Pada Masyarakat :
 Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya sehingga
dapat mempersiapkan diri untuk berpartisipasi.
 Mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi dan manfaat serta
kerugian akibat adanya suatu kegiatan.
 Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan usaha
dan/atau kegiatan di dalam menjaga dan mengelola kualitas lingkungan.
3. Pada Pemrakarsa :
 Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi
pada masa yang akan datang.
 Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek.
 Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.

E.7.7. Metodologi dan Rancangan Kegiatan Penyusunan UKL & UPL


Infrastruktur Drinase
E.7.7.1. Umum
Penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) pembangunan jalan dan drainase
memerlukan kajian atau studi yang mendalam terhadap berbagai komponen
yang terkait. Mempertimbangkan hal tersebut diatas dan
mempertimbangkan juga tentang tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan
sesuai dengan pedoman penyusunan yang telah ditetapkan serta kepentingan
dokumen UKL-UPL, maka diperlukan suatu metodologi yang memuat proses
penyusunan UKL-UPL dan metode-metode yang akan digunakan dalam studi ini
dengan diskripsi yang lengkap dan berurutan sehingga bisa dijadikan sebagai
acuan dalam penentuan rincian kegiatan studi UKL-UPL.

E.7.7.2. Proses Studi UKL-UPL


Diagram alir proses dalam studi penyusunan dokumen UKL-UPL untuk
proyek Pembangunan Infrastrukutr Drainase dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Identifikasi Identifikasi
Komponen Kegiatan Proyek Komponen Lingkungan

Identifikasi
Dampak Potensial

Identifikasi Interaksi
Kegiatan Lain Dalam
Lokasi Proyek Dengan
Kegiatan Proyek

Penentuan
Isu Pokok

Penentuan
Batas Wilayah Studi

Evaluasi Dampak
Penting

Perumusan
UKL & UPL

Gambar E.2. Diagram Alir Proses Studi Penyusunan UKL-UPL

1. Mengidentifikasi Komponen Kegiatan Proyek


Untuk dapat mengidentifikasi dampak, maka perlu dikaji terlebih dahulu
setiap kegiatan dalam proyek baik pada saat Pra Konstruksi, Kontruksi
maupun Operasi dan Pemeliharaan. Pengumpulan informasi yang bisa
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Mempelajari informasi yang diberikan oleh pemrakarsa dalam hal
ini
Dinas Kimpraswil Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
 Mempelajari pustaka-pustaka dari berbagai
sumber.
 Mengadakan pertemuan dengan staf ahli
Informasi yang harus dikumpulkan untuk identifikasi dampak bisa diperoleh
dari laporan Pra Studi Kelayakan Teknik kegiatan proyek yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
 Perencanaan proyek
 Luas area yang dibutuhkan
 Jadwal pelaksanaan
 Penanggung jawab proyek
 Peta lokasi proyek
 Data lain yang dianggap perlu

2. Mengidentifikasi Komponen Lingkungan Yang Berpotensi Terkena


Dampak

Dampak potensial yang akan diidentifikasi berasal dari benturan antara


komponen kegitan dengan komponen lingkungan. Untuk itu diperlukan juga
identifikasi komponen lingkungan yang diacuhkan dalam lokasi proyek.
Komponen lingkungan yang diacuhkan ini sering disebut sebagai rona
lingkungan. Untuk memperoleh rona lingkungan diperlukan
pengumpulan data yang menggambarkan kondisi awal lingkungan.

3. Identifikasi Dampak Potensial

Untuk dapat mengidentifikasi dampak, maka perhatian perlu diarahkan pada


kegiatan proyek sebagai sumber dampak. Untuk itu perlu dilakukan
pengumpulan informasi dengan cara :

 Mempelajari informasi yang diberikan oleh


pemrakarsa
 Mempelajari pustaka-pustaka dari berbagai
sumber.
 Mengajukan permintaan tambahan informasi secara
tertulis
 Menyusun daftar isian untuk dikirim ke
pemrakarsa
 Mengadakan pembahasan dengan staf ahli penyusun
studi.
4. Mengidentifikasi Interaksi Antara Rencana Kegiatan Yang Diusulkan
Dengan Kegiatan Di Sekitarnya.

Dalam studi UKL-UPL ini diidentifikasi pula semua kegiatan atau aktivitas
yang ada maupun berpotensi terjadi pada lingkungan di sekitar lokasi
proyek. Selanjutnya dikaji hubungan atau interaksinya dengan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga bisa diidentifikasi semua
dampak yang mungkin terjadi. Pengumpulan data yang bisa dilakukan
dalam lingkup kegiatan ini dengan observasi lapangan, wawancara lansung
dan diskusi dengan semua pihak yang terlibat.

5. Penentuan Isu-isu Pokok

Semua dampak potensial yang telah diidentifikasi akan dianalisa dan disortir
untuk menentukan dampak hipotesis. Selanjutnya dampak hipotesis
dijadikan isu pokok dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan tingkat
besarnya dampak.

6. Penentuan batas wilayah studi.

Penentuan batas wilayah studi akan dilakukan dengan memperhatikan


batas tapak proyek, batas ekologis, batas sosial, maupun batas administrasi
yang akan terkena dampak positif maupun negatif dari kegiatan
pembangunan drainase dan jalan dengan mempertimbangkan berbagai
kendala teknis dan kejelasan batas waktu sesuai dengan tahapan kegiatan
studi. Penentuan batas wilayah studi ini sangat penting dilakukan untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam proses identifikasi permasalahan dan
analisisnya.

7. Mengevaluasi Dampak

Evaluasi dampak merupakan upaya untuk memahami sifat dan tingkat


pentingnya dampak dan mengkaji keterkaitan antara dampak primer,
sekunder dan tersier, serta mengkaji alternatif kegiatan yang memberikan
kesetimbangan optimal antara kepentingan kegiatan (proyek) dengan
lingkungan.
Hasil dari evaluasi dampak secara menyeluruh akan digunakan sebagai
dasar untuk mengidentifikasi dan merumuskan arah pengelolaan dampak
besar dan penting bagi lingkungan hidup yang telah ditimbulkan.
8. Perumusan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UPL).

Perumusan upaya pengelolaan lingkungan didasarkan dari hasil evaluasi


akhir yang sifatnya holistik (menyeluruh) sehingga akan terlihat dampak
kegiatan pada komponen lingkungan yang sifatnya dampak primer,
sekunder maupun tersier. Perumusan upaya pemantauan lingkungan
mempertimbangkan 3 (tiga) pendekatan upaya pengelolaan lingkungan
yang dapat dilakukan, yaitu : pendekatan teknologi, pendekatan sosial
ekonomi dan institusi.

Perumusan UPL harus berkesinambungan dengan dokumen UKL dan hanya


dilakukan pada komponen yang mengalami perubahan mendasar dan
sumber dampaknya. Disamping itu upaya pemantauan yang dirumuskan
harus layak secara ekonomi.

E.4.7.3. Metode Studi


A. Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Metode studi yang digunakan dalam penyusunan dokumen UKL-UPL
Pembangunan Infrastruktur Drainase di Kawasan Drainase Sistem IV Kota
Denpasar dan Tukad Bualu Nusa Dua meliputi metode pengumpulan dan
analisa data serta metode pengambilan sampel untuk setiap parameter yang
akan diukur untuk semua komponen lingkungan yang telah ditentukan.
Penentuan metode studi yang digunakan mengacu pada Kerangka Acuan
Kerja dengan beberapa tambahan untuk lebih menyempurnakan kualitas
atau kedalaman studi ini.
Data yang dikumpulkan dalam studi penyusunan dokumen UKL-UPL
pembangunan Infrastruktur drainase meliputi data primer dan data sekunder
yang dibutuhkan dalam melakukan analisa secara mendalam tentang semua
dampak yang mungkin timbul dari setiap rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan. Data primer dikumpulkan melalui pengukuran di lapangan
secara langsung atau dengan pengambilan sampel pada lokasi yang
dianggap representatif untuk selanjutnya dianalisa di laboratorium,
pengamatan visual dan wawancara langsung/konsultasi publik/sosialisasi
dengan masyarakat di wilayah studi. Sedangkan data sekunder
dikumpulkan atau diperoleh dari dinas/instansi terkait maupun data-data dari
hasil studi yang pernah dilakukan di daerah studi.
65
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Semua data primer maupun data sekunder yang telah diperoleh
selanjutnya dianalisa dengan dua cara, yaitu :
a) Metode analisa kuantitatif
Metode analisa kuantitatif adalah suatu metode yang menganalisa
data dari besarnya atau kuantitasnya.
b) Metode analisa kualitatif
Metode analisa kualitatif adalah suatu metode yang menganalisa
data dari sifatnya.
Selanjutnya akan diuraikan metode studi untuk pengumpulan data, analisa
data dan parameter apa saja yang harus diukur dalam setiap komponen
lingkungan
 Komponen Fisik-Kimia
 Tata Ruang
- Parameter yang akan dikaji:
Pada komponen tata ruang ini akan dikaji kondisi tata guna lahan
dengan parameter berupa:
- Jenis/fungsi dan pola penggunaan lahan
- Arahan rencana pengembangan
- Metode pengumpulan data :
Data tata guna lahan dapat berupa data primer dengan pengamatan
visual dengan cara inventarisasi tata guna lahan. Disamping itu bisa
juga berupa data sekunder yang diperoleh dari data Rencana Tata
Ruang dan Wilayah (RTRW) yang ada.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji parameter
tata guna lahan adalah dengan analisis peta dan analogi.

 Iklim
- Parameter yang akan diteliti :
Data iklim yang akan dikaji adalah tipe iklim, suhu udara, curah hujan,
intensitas matahari, kelembaban nisbi, tekanan udara, arah dan
kecepatan angin.
- Metode pengumpulan data :
Data iklim merupakan data sekunder yang bisa diperoleh dari stasiun
metereologi (BMG) di sekitar lokasi kegiatan. Data iklim yang
dikumpulkan dapat mencangkup rentang waktu 10 tahun terakhir.

- Metode analisa data :


Metode analisa data dengan metode trend series, metode analogi atau
metode lain yang relevan seperti metode tabulasi.
 Hidrologi
- Parameter yang akan diteliti :
Indikator hidrologi yang akan dikaji meliputi parameter fisik maupun
kimia dari kualitas air permukaan dan air bawah tanah di daerah lokasi
kegiatan dan sekitarnya. Parameter yang akan ditinjau berdasarkan :
 Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Keputusan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2008 tentang Penggolongan
dan Baku Mutu Air di Provinsi Bali.
 Kondisi perairan yang ada di sekitar
lokasi.
- Metode pengumpulan data :
Metode pengambilan sampel/contoh air berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun 2003 tentang Metode
Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air
Permukaan.
- Metode analisa data :
Metode analisa data kualitas air berdasarkan :
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun 2003
tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan.
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003
tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
 Metode matematik
 Kualitas Udara dan Kebisingan
- Parameter yang akan diteliti :

67
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Kualitas udara yang akan dikaji sangat tergantung pada kondisi
geografis, topografi, klimatologi dan metereologi di daerah lokasi
kegiatan dan rencana kegiatan yang berpotensi menurunkan kualitas

68
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
udara di lokasi studi. Parameter kualitas udara yang berpotensi
mengalami perubahan kualitas dengan adanya kegiatan
proyek meliputi partikulat, karbon monoksida (CO), timbal (Pb), SOx,
NOx. Sedangkan kebisingan dijadikan parameter yang akan dikaji
karena dengan adanya kegiatan pembangunan jalan dan
drainase akan menimbulkan perubahan tingkat kebisingan di lokasi
studi.
Atau parameter yang akan ditinjau bisa berdasarkan Kondisi kualitas
udara dan kebisingan di sekitar lokasi proyek.
- Metode pengumpulan data :
Metode pengambilan sampel/contoh kualitas udara dan kebisingan
dengan mengukur tinggi rendahnya tingkat kebisingan dengan
alat pegukur suara.
- Metode analisa data :
Metode analisa data kualitas udara berdasarkan :
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
35/MenLH/10/1993 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor.
 Metode matematik

 Fisiografi dan Geologi


- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator fisiografi dan geologi di
sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Kondisi topografi
 Geomorfologi dan jenis tanah
- Metode pengumpulan data :
Data topografi, geomorfologi dan jenis tanah dapat berupa data primer
yang diperoleh dengan pengamatan di lapangan. Disamping itu bisa
juga berupa data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji parameter
topografi, geomorfologi dan jenis tanah adalah dengan analisis grafis
dan analogi oleh ahlinya.
 Komponen Biologi
 Keanekaragaman flora
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator keaneka ragaman flora
atau vegetasi di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 populasi
 jenis
 sebaran jenis
 manfaat/fungsi
- Metode pengumpulan data :
Data keanekaragaman flora dapat berupa data primer yang
diperoleh dengan pengamatan di lapangan. Disamping itu bisa juga
berupa data sekunder yang diperoleh dari pihak-pihak yang
mengetahui data tersebut.

- Metode analisa data


Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator keanekaragama adalah
dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Keanekaragaman fauna
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator keaneka ragaman fauna
atau satwa di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 populasi
 jenis
 intensitas kasus
- Metode pengumpulan data :
Data keanekaragaman fauna dapat berupa data primer yang
diperoleh dengan pengamatan di lapangan. Disamping itu bisa juga
berupa data sekunder yang diperoleh dari pihak-pihak yang
mengetahui data tersebut.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator keanekaragaman adalah
dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Keanekaragaman biota air
Sebagai indikator komponen keanekaragaman biota air
adalah keanekaragaman plankton dan benthos.
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator keanekaragaman biota
air /plankton dan benthos di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 jenis
 keanekaragaman
 kelimpahan individu
- Metode pengumpulan data :
Data indeks keanekaragaman plankton dan benthos berupa data
primer yang diperoleh dengan pengambilan sampel di lapangan.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator keanekaragaman plankton
dan benthos adalah dengan analisis matematik.

 Komponen Sosial Ekonomi Budaya


 Demografi/Kependudukan
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator kependudukan meliputi
:
 Jumlah penduduk
 kepadatan
 struktur umur
- Metode pengumpulan data :
Data kependudukan berupa data sekunder yang bisa diperoleh dari
instansi yang terkait.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator kependudukan adalah dengan
analisis tabulasi dan deskriptif.
 Sosial Budaya
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada komponen sosial budaya di
sekitar lokasi kegiatan meliputi :
70
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
 Jumlah pemeluk agama

71
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
 Tingkat pendidikan
 Persepsi dan sikap masyarakat
 Tingkat keamanan dan ketertiban

- Metode pengumpulan data :


Data untuk parameter-parameter sosial budaya dapat berupa data
primer yang diperoleh dengan survei dan wawancara. Disamping itu
bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh dari BPS atau
kantor pemerintahan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam komponen sosial budaya adalah
dengan analisis tabulasi, deskriptif, trend series maupun grafis.
 Sosial Ekonomi
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada komponen sosial ekonomi di
sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Komposisi lapangan pekerjaan
 Jumlah dan jenis pusat kegiatan perekonomian
- Metode pengumpulan data :
Data untuk parameter-parameter sosial ekonomi dapat berupa data
primer yang diperoleh dengan survei dan wawancara. Disamping itu
bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh dari BPS atau
kantor pemerintahan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam komponen sosial ekonomi adalah
dengan analisis tabulasi, deskriptif, trend series maupun grafis.
 Komponen Kesehatan Masyarakat
 Sanitasi lingkungan
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator sanitasi lingkungan di
sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Sarana pembuangan sampah
 Sarana penyediaan air bersih

71
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
 Sarana pembuangan air limbah
 Kondisi rumah tinggal
 Luas dan lama genangan
- Metode pengumpulan data :
Data untuk parameter-parameter kesehatan lingkungan dapat
berupa data primer yang diperoleh dengan survei dan wawancara.
Disamping itu bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh dari
BPS atau kantor pemerintahan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator kesehatan lingkungan adalah
dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Status kesehatan
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada komponen statkesehatan
lingkungan di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Jenis penyakit yang pernah diderita
 Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
- Metode pengumpulan data :
Data untuk parameter-parameter kesehatan lingkungan dapat
berupa data primer yang diperoleh dengan survei dan wawancara.
Disamping itu bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh dari
BPS atau dinas kesehatan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator kesehatan lingkungan adalah
dengan analisis tabulasi, deskriptif, maupun trend series.

B. Metode Identifikasi Dampak


Dalam melakukan identifikasi dampak potensial, metode yang bisa
dipakai atau dipilih antara lain :
 Metode teoritis, yaitu : ad-hoc, daftar uji, matriks, dan bagan alir.
 Melakukan observasi lapangan
 Mengadakan wawancara dengan pemuka masyarakat
 Mempelajari respon masyarakat terhadap rencana kegiatan
 Mempelajari peraturan yang berlaku
 Melakukan penelitian
 Mengadakan rapat dan lokakarya

C. Metode Prakiraan Dampak


Metode prakiraan dampak digunakan untuk memprakirakan besaran
dampak dan tingkat kepentingan dampak. Untuk memprakirakan besarnya
dampak, digunakan metode :
 Formal atau teoritis, yaitu metode perkiraan cepat, metode matematika,
metode fisik, metode eksperimental.
 Informal, yaitu : penilaian para ahli dan
analog
 Khusus untuk dampak sosial tersedia beberapa metode, yaitu : argument
dengan analogi, studi lapangan masyarakat sejenis, Delphi, proses
kelompok nominal, diskusi kelompok terfokus.
Sedangkan untuk memprakirakan tingkat kepentingan dampak
digunakan
Pedoman Penentuan Dampak Besar dan Penting.

D. Metode Evaluasi Dampak


Untuk mengevaluasi semua dampak yang terjadi dengan adanya kegiatan
pembangunan Infrastruktur Drainase digunakan metode evaluasi matriks
antara daftar rencana kegiatan proyek dengan komponen lingkungan yang
potensial menerima dampak dengan menentukan tingkat besaran dan
pentingnya dampak.

E.8. Program Kerja


Program kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan
dari konsultan dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan. Dalam rencana kerja
ini akan diuraikan urutan – urutan pekerjaan, konsep penanganan
masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana
maupun personil pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule
personil. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus
disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-
tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal
pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir Pelaksanaan
Pekerjaan tersebut.
Secara garis besar rencana kerja pelaksanaan pekerjaan diuraikan
sebagai berikut :

A. Pekerjaan Persiapan dan Pendahuluan


1. Melakukan persiapan dan koordinasi tim, yang meliputi :
- Melakukan penyiapan personil
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
- Melakukan orientasi lapangan dan penyamaan persepsi
- Menyusun rencana kerja
2. Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa maupun para stakeholder
terkait masalah pengelolaan lingkungan.
3. Melakukan kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder baik
melalui instansi terkait, masyarakat di sekitar lokasi kegiatan maupun
hasil observasi langsung di lokasi kegiatan.

B. Penyusunan UKL & UPL


1. Melakukan identifikasi dan menyajikan informasi komponen-komponen
rencana kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan, antara lain :
- Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan
- Jenis dampak terhadap lingkungan hidup yang terjadi
- Ukuran yang menyatakan besaran dampak
- Hal-hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan
2. Menguraikan secara rinci mengenai upaya pengelolaan lingkungan
yang harus dilaksanakan oleh pemrakarsa, antara lain:
- Langka-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola
dampak termasuk upaya menangani dan menanggulangi keadaan
darurat
- Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas
pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan di bidang
lingkungan hidup
- Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan lingkungan
- hidup dan ketaatan terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup.
3. Menguraikan secara rinci mengenai mekanisme pelaporan dari
pelaksanaan UKL dan UPL pada saat rencana kegiatan dilaksanakan
dan pada saat pengoperasian.
4. Menyerahkan semua Laporan dan Dokumen UKL-UPL yang telah
mendapat persetujuan/legalitas dari instansi yang berwenang.
C. Penyusunan Laporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, diserahkan 30 (tiga puluh) hari setelah
diterbitkannya SPMK, sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang
berisikan kegiatan konsultan, antara lain :
 Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menangani pekerjaan;
Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan;
 Rencana Kerja Penyedia Jasa (Konsultan) secara menyeluruh
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
 Rencana Mobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung (termasuk
Struktur Organisasi pelaksanaan pekerjaan dan Komposisi dan jumlah
tenaga ahli yang dipakai).
 Hasil Pengumpulan data sementara (study literatur dan data lapangan)
 Hasil koordinasi dengan instansi terkait, dan data pendukung
lainnya

2. Konsep Laporan Akhir


Konsep Laporan Akhir, diserahkan 60 (enam puluh) hari setelah
diterbitkannya SPMK, sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang berisikan proses
penyusunan UKL dan UPL secara keseluruhan serta konsep dokumen UKL
dan UPL Infrastruktur Drainase sebanyak 5 (lima) eksemplar.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir, yang merupakan penyempurnaan dari Konsep Laporan
Akhir diserahkan 90 (sembilan puluh) hari sejak diterbitkannya SPMK,
sebanyak 5 (lima) eksemplar, disertai SOFT FILE seluruh laporan/produk
dicopy ke dalam Flash Disk minimal 4 GB dan Compact Disc (CD)
sebanyak 4 buah.
Menyerahkan Dokumen UKL dan UPL Infrastruktur Drainase yang sudah
mendapat persetujuan/legalitas dari instansi berwenang diserahkan paling
lambat 90 (sembilanpuluh) hari kalender atau 3 (tiga) bulan kalender sejak
diterbitkannya SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk
Penanganan
Drainase Kota Denpasar Sistem IV dan 5 (lima) eksemplar untuk
Pembangunan Sodetan Tukad Bualu Nusa Dua.

E.9. Organisasi dan Personil


Berdasarkan pada pengalaman Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan
studi selama ini, sangat diperlukan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan
yang mantap, disertai pula dengan penempatan personil tenaga ahli yang
berkualitas sesuai dengan spesialisasi masing-masing, disamping penyediaan
sarana peralatan kerja dengan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mencapai tujuan yang diharaOpkan pada akhir pekerjaan studi ini,
maka tim Konsultan telah menyiapkan organisasi pelaksanaan pekerjaan seperti
yang tertera pada Gambar Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan.
Organisasi pelaksanaan pekerjaan menggambarkan hubungan antar personil
Konsultan dan hubungan kerja antara Konsultan dengan Pemberi pekerjaan
sesuai hirarki tugas, tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing.
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum

Satker Pengembangan Penyehatan


Lingkungan Permukiman Bali

CV. Tri Matra Disain

Team Leader
(S1 T. Lingkungan)

Tenaga Ahli Hidrologi Tenaga Ahli Drainase Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat
(S1. T. Sipil) (S1. T. Sipil/Pengairan) (S1. Ilmu Kesehatan Masyarakat)

Tenaga Pendukung / Supporting Staff


1. Tenaga Administrasi & Keuangan
2. Operator Komputer
3. Surveyor

Gambar E.1. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan


F
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Dalam proses pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen UKL & UPL


Infrastruktur Drainase, konsultan akan memperhatikan ruang lingkup kegiatan
serta jangka waktu pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk/ hasil
rencana nantinya tidak bertentangan dengan ketentuan yang terdapat pada
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan oleh Satker PPLP Provinsi
Bali serta dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Sesuai dengan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum


dalam KAK , Konsultan telah mencermati secara sungguh-sungguh ragam
kegiatan dan waktu pelaksanaannya, sehingga perhitungan man - month
personel dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan harus
mampu ditransfer pada sebuah rencana kerja yang matang, yang efisien dan
terkendali oleh sebuah jalur aktifitas yang mantap. Penyusunan Dokumen UKL &
UPL Infrastruktur Drainase secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua)
bagian yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Waktu pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender. Semua kerangka berpikir dalam
program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
dan Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi, jadwal
pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara
konsultan dengan pihak pemberi tugas diselesaikan.
2. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 90
(sembilan puluh) hari kalender sesuai dengan berita acara rapat penjelasan
umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
3. Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan
dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya secara umum
jadwal terinci dari Penyusunan Dokumen UKL & UPL Infrastruktur Drainase
ini dapat dilihat dalam Tabel yang terdapat pada halaman berikut.
Jadwal Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain :

a. Uraian Kegiatan

Kegiatan penyusunan UKL dan UPL Infrastruktur Drainase dilaksanakan


mulai dari tahapan pengisian formulir isian UKL dan UPL yang berisikan
informasi mengenai identitas pemrakarsa kegiatan, rencana kegiatan,
dampak lingkungan yang akan terjadi, program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup sampai dengan tahap pengesahannya.

b. Batasan Kegiatan

Batasan kegiatan penyusunan Upaya pengelolaan Lingkungan (UKL) dan


Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) kegiatan Pembangunan Infrastruktur
drainase.

1. Menyusun dokumen UKL dan UPL dari kegiatan Infrastruktuk Drainase


yang berisikan mengenai informasi penting setiap jenis kegiatan
pembangunan yang dapat menimbulkan dampak potensial terhadap
lingkungan di sekitar lokasi kegiatan sesuai dengan kaedah-kaedah
penyusunan UKL dan UPL yang berlaku.

2. Melakukan pembahasan materi UKL dan UPL dengan para


stakeholder.

3. Mendapatkan rekomendasi UKL dan UPL dari instansi yang berwenang


mengesahkannya.

4. Menyetorkan dokumen UKL dan UPL tersebut kepada Satuan Kerja


Pengembangan Penyehatan Lingkungan Bali.

Lingkup Kegiatan :

Lingkup kegiatan/pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuan


kerja ini adalah :
a. Melakukan persiapan dan koordinasi tim, yang
meliputi:
- Melakukan koordinasi dan mengumpulkan data, informasi dan
memahami Master Plan Drainase Kota Denpasar, DED Drainase Kota
Denpasar, DED Sodetan (Short Cut) Tukad Bualu Nusa Dua,
- Pengumpulan data awal, data primer dan sekunder, buku buku
referensi yang berhubungan dengan pekerjaan ini sebagai bahan
referensi medan/lapangan dan untuk penyempurnaan program kerja
sehingga akan dicapai suatu hasil pekerjaan yang maksimal,
- Penyebaran informasi kepada masyarakat luas, terutama pada
kawasan aliran Drainase Sistem IV Kota Denpasar dan Tukad Bualu
Nusa Dua, agar nantinya tidak timbul masalah, khususnya untuk
kawasan yang terkena dampak penting,
- Melakukan penyiapan personil,
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan,
- Melakukan orientasi lapangan dan penyamaan persepsi,
- Menyusun rencana kerja,
b. Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa maupun para stakeholder
terkait masalah pengelolaan lingkungan.
c. Melakukan kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder baik melalui
instansi terkait, masyarakat di sekitar lokasi kegiatan maupun hasil
observasi langsung di lokasi kegiatan.
d. Melakukan identifikasi dan menyajikan informasi komponen - komponen
rencana kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan, antara lain :
- Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan,
- Jenis dampak terhadap lingkungan hidup yang terjadi,
- Ukuran yang menyatakan besaran dampak,
- Hal - hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan
dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan
Infrastruktur Drainase.
e. Menguraikan secara rinci mengenai upaya pengelolaan lingkungan yang
harus dilaksanakan oleh pemrakarsa, antara lain :
- Langkah - langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola
dampak termasuk upaya menangani dan menanggulangi keadaan
darurat.
- Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui
efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan di
bidang lingkungan hidup.
- Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap peraturan
di bidang lingkungan hidup.
f. Menguraikan secara rinci mengenai mekanisme pelaporan dari
pelaksanaan UKL dan UPL pada saat rencana kegiatan dilaksanakan dan
pada saat pengoperasian.
g. Kegiatan penyusunan UKL dan UPL Infrastruktur Drainase dilaksanakan
mulai dari tahapan pengisian formulir isian UKL dan UPL yang berisikan
informasi mengenai identitas pemrakarsa kegiatan, rencana kegiatan,
dampak lingkungan yang akan terjadi, program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup sampai dengan tahap pengesahannya.
h. Melakukan Rapat Pembahasan Pembahasan Laporan dilakukan
sebanyak 2 (dua) kali, dengan peserta dari instansi terkait sesuai
petunjuk Pemberi Tugas. Adapun laporan yang dilakukan pembahasan
adalah :
- Laporan Pendahuluan
- Konsep Laporan Akhir
Pembahasan dilakukan sebelum Laporan-laporan tersebut diserahkan
kepada Pengguna Jasa. Pembahasan dilakukan dengan mengundang
instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas dengan jumlah peserta
diperkirakan sebanyak 25 orang dengan pembiayaan di tanggung
konsultan, terdiri dari biaya transport peserta, konsumsi dan snack serta
penyediaan bahan materi pembahasan
i. Melakukan Rapat Pembahasan dengan Tim Penilai
Pembahasan dengan Tim Penilai dilakukan sebanyak 2 (dua) kali,
dengan peserta dari instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas
dengan jumlah peserta diperkirakan sebanyak 15 orang dengan
pembiayaan di tanggung konsultan, terdiri dari biaya transport peserta,
konsumsi dan snack serta penyediaan bahan materi pembahasan
j. Menyerahkan Dokumen UKL & UPL
Penyedia Jasa harus menyerahkan Dokumen UKL & UPL Infrastruktur
Drainase yang sudah mendapat Pengesahan/Legalitas dari instansi
berwenang paling lambat selama 90 (sembilan puluh) hari kalender
atau
3 (tiga) bulan kalender dari SPMK.
UKL & UPL INFRASTRUKTUR DRAINASE

Tabel F.1. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Bulan Ke
No. Kegiatan I II III Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. RINCIAN PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN KOORDINASI
A. Mobilisasi Tim Konsultan
B. Koordinasi dan Pengumpulan Data Pelaksanaan Proyek
C. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
D. Observasi Lokasi Pekerjaan
2. Penyusunan UKL & UPL
A. Identifikasi Komponen Kegiatan Proyek
B. Identifikasi Komponen Lingkungan
C. Identifikasi Dampak Potensial
Mengidentifikasi Interasksi Antara Rencana Kegiatan dengan Kegiatan
D.
disekitarnya
E. Penentuan Isu - isu Pokok
F. Penentuan Batas Wilayah
G. Evaluasi Dampak
H. Perumusan UKL & UPL
II. KELUARAN
A. LAPORAN PENDAHULUAN
B. KONSEP LAPORAN AKHIR
C. LAPORAN AKHIR
D. Dokumen UKL & UPL
E. Soft Copy
III. KEGIATAN PEMBAHASAN
A. Rapat Pembahasan Laporan

82
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Selain jadwal pelaksanaan kegiatan diatas, diperlukan jug sarana dan
prasarana pendukung dimana sarana pendukung ini dapat digunakan untuk
mempermudah dan memperlancar pekerjaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan Dokumen UKL & UPL


Infrastruktur Drainase ini, Konsultan menggunakan fasilitas dan sarana
pendukung yang diperlukan sebagai pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut, yang pada dasarnya telah disesuaikan dengan persyaratan yang
tertuang dalam kerangka acuan kerja. Uraian mengenai fasilitas dan sarana
yang digunakan oleh Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini disajikan pada
sebagai berikut.

 Fasilitas Dan Sarana Yang Digunakan


Konsultan akan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan ini, yang meliputi antara lain :
1. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Biaya Komunikasi
3. Komputer dan Alat Tulis Kantor Lainya
4. Kendaraan Operasional
5. Kebutuhan lainnya guna memperlancar dan menyukseskan pelaksanaan
pekerjaan ini
6. Apabila ada yang peralatan yang harus dibeli dalam kegiatan ini, maka
pada akhir penugasan barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus
diserahkan kepada pengguna jasa.

 Ruang Kerja/Kantor
Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan
kantor yang permanen Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan
berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat
asistensi/diskusi dalam penyelesaian pekerjaan. Disamping itu diharapkan
nantinya setelah selesai pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah
menghubungi konsultan.

 Peralatan

83
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan
kapasitas

84
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
alat. Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan
tersaji pada Tabel Daftar Peralatan (Terlampir).

 Jadwal Peralatan
Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu
pemakaian, dan jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule
pelaksanaan dan personil untuk pelaksanaan seluruh kegiatan. Jadwal
peralatan dan volume serta waktu pemakaian tersaji pada Tabel Jadwal
Penggunaan Peralatan (Terlampir).

Tabel F.2. Jadwal Penggunaan Alat


G KOMPOSISI
DAN
PENUGASAN TIM

H.1. Umum
Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan
menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut
dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam
koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait
dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam
pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang
penanganan pekerjaan sejenis dalam pengembangan sumber daya air. Masing-
masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing
sesuai dengan bidang keahliannya.

Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik
mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman
personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut
dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan
pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan
(SKA) yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang
berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani
pekerjaan sejenis.

Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dalam hal ini
perlu adanya penekanan terhadap desain yang akan dilakukan. Dimana masing-
masing Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi dan
permasalahan daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna, sehingga
mampu menghasilkan beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis,
efesiensi pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan
manfaat lebih secara ekonomi kepada masyarakat.
Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa
untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :

1. Ketua Tim (Team Leader)


Satu (1) orang Ketua Tim (Team Leader) yang merangkap sebagai Ahli
TeknikLingkungan dengan latar belakang pendidikan minimal Sarjana
(S1) Teknik Lingkungan/Teknik Sipil, berpengalaman profesional
selama
5 (lima) tahun, bersertifikat Amdal dan berpengalaman dalam
penyusunan Dokumen Amdal, UKL dan UPL, menjalankan tugas selama
3 (tiga) bulan.

2. Tenaga Ahli / Profesional Staff


a. Satu (1) orang Ahli Teknik Drainase dengan latar belakang pendidikan
minimal sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan, berpengalaman
profesional selama 3 (tiga) tahun mengerjakan sistem drainase dan
bersertifikat Amdal,berpengalaman dalam penyusunan Dokumen
Amdal, UKL dan UPL, menjalankan tugas selama 3 (tiga) bulan.
b. Satu (1) orang Ahli Hidrologi dengan latar belakang pendidikan
minimal sarjana (S1) Teknik Sipil, berpengalaman profesional
selama
3 (tiga) tahun di bidang bangunan air dan bersertifikat Amdal,
berpengalaman dalam penyusunan Dokumen Amdal, UKL dan UPL,
menjalankan tugas selama 2,5 (dua setengah) bulan.
c. Satu (1) orang Ahli Kesehatan Masyarakat dengan latar belakang
pendidikan sarjana (S1) ilmu Kesehatan Masyarakat, berpengalaman
profesional selama 3 (tiga) tahun dan bersertifikat Amdal,
berpengalaman dalam penyusunan

3. Tenaga Pendukung / Supporting Staff


Disamping kebutuhan akan tenaga ahli seperti diuraikan tersebut di atas,
dibutuhkan tenaga pendukung, antara lain tenaga administrasi dan
keuangan, operator komputer sebanyak 1 (satu) orang dan diperkirakan
melaksanakan tugas selama 3 bulan dan 1 (satu) orang surveyor
diperkirakan melaksanakan tugas selama 2 bulan.
UKL & UPL INFRASTRUKTUR DRAINASE

Tabel G.1. Komposisi Tim Pekerjaan UKL & UPL Infrastruktur Drainase

TENAGA AHLI JUMLAH ORANG


NO. NAMA PERSONIL PERUSAHAAN LOKAL/ASING LINGKUP KEAHLIAN POSISI DIUSULKAN URAIAN PEKERJAAN BULAN
A Tenaga Ahli

Mengarahkan dan mempersipakan


program kerja, mulai dari suvey lapangan
sampai tahap penyusunan rencana dan
1 Ir. Hj. Titien Setiyo Rini, MT CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Bidang Lingkungan Team Leader 3,00
bersama - sama tim mengidentifikasi
dampak lingkungan serta merumuskan
upaya program pengelolaan lingkungan

Membantu team leader dalam identifikasi


dan telaah lingkup pekerjaan konstruksi
2 I Nyoman Sunartha, ST CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Sipil/Pengairan Ahli Drainase 3,00
khusunya desain pembangunan
Infrastruktur drainase

Melakukan analisa dampak yang


berhubungan dengan kondisi perairan
3 Dewa Ayu Nyoman Sriastuti, ST, MT CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Sipil/Pengairan Ahli Hidrologi 2,50
drainase dan dampak konstruksi
pekerjaan terhadap kondisi pengairan

Melakukan analisa dampak kesehatan


masyarakat akan pelaksanaan pekerjaan
4 I Komang Sunika, S.Km CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Kesehatan Masyarakat Ahli Kesehatan Masyarakat 2,00
konstruksi pembangunan infrastruktur
drainase

B Tenaga Penunjang
Bertugas mengatur keuangan, mengurus
administrasi kantor dan berhubungan
1 Kadek Ari KD CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Kesekretariatan Administrasi dan Keuangan langsung dengan penyedia jasa dalam 3,00
hubungannya dengan penyelesaian
administrasi proyek.

Menyiapkan kelengkapan peralatan,


survey, pengetikan, penggambaran,
penggandaan laporan serta kegiatan lain
2 I Kadek Wika DP CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Operasional komputer Operator Komputer 3,00
yang berhubungan dengan sistem
komputerisasi untuk menunjang
kelancaran kerja tenaga ahli.

Melakukan kegiatan survey sesuai dengan


3 I Made Putu Winata, ST CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Surveyor Surveyor checklist data survey yang telah disusun 2,00
oleh team leader dan tenaga ahli lainnya

87
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
UKL & UPL INFRASTRUKTUR
DRAINASE

H
JADWAL PENUGASAN
TENAGA AHLI

Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaan-


pekerjaan sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Hubungan kerjasama antar personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan
berperan penting dalam menghasilkan kualitas kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu, diperlukan pula pengaturan jadwal
pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan masing-
masing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu pola
tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik.

Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen UKL &


UPL Infrastruktur Drainase ini, mobilisasi tenaga profesional oleh pihak
konsultan dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
dalam kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan memobilisasi
tenaga pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga
penunjang akan selalu memperimbangkan kebutuhan tenaga profesional.

Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bali


adalah pihak yang mengharapkan hasil pekerjaan ini secara optimal. Pemberi
kerja senantiasa akan memberikan instruksi/perintah kerja, serta menyetujui
hasil pekerjaan yang dihasilkan konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim
Konsultan disusun berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang tersurat
didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tim didukung sepenuhnya oleh semua
fungsional dari CV. Tri Matra Disain.

Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal


Penugasan Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama
personil tenaga profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.

88
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
UKL & UPL INFRASTRUKTUR DRAINASE

Tabel H.1. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Bulan Ke
No. Nama Personil Jabatan Yang Diusulkan I II III Orang/Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. TENAGA AHLI
1. Ir. Hj. Titien Setiyo Rini, MT Ketua Tim (Team Leader) 3
2. I Nyoman Sunartha Ahli Drainase 3
3. Dewa Ayu Nyoman Sriastuti, ST. MT. Ahli Hidrologi 2,5
3. I Komang Sunika, S.Km Ahli Kesehatan Masyarakat 2
Sub Total 10,5
II. TENAGA PENUNJANG

1 Kadek Air KD Administrasi & Keuangan 3


2 I Kadek Wika DP Operator Komputer 3
3 I Made Putu Winata, ST Surveyor 2
Sub Total 8
Total 18,5

89
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas

Anda mungkin juga menyukai