N
IK
N E G ER IM
EK A
T L
A
O N
L G
P
Disusun oleh:
Mengetahui,
Pembantu Direktur I,
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan segala kemurahanNya telah
memberi jalan untuk selesainya buku PANDUAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI
DATA ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Terima kasih kami
sampaikan pada Bayu Kurniawan dan Chairul Bahtiar, atas semua bantuannya sehingga
buku panduan beserta program pendukungnya dapat terselesaikan.
Buku panduan ini dimaksudkan untuk membantu dan memfasilitasi peserta
didik melaksanakan praktikum komunikasi data. Dalam mempraktekkan komunikasi
data tidak bisa terlepas dari komputer dan bahasa pemrograman, oleh karena itu dalam
menggunakan buku panduan ini ketersediaan komputer dan bahasa bahasa
pemrograman sangat diharapkan. Untuk menambah pemahaman mahasiswa tentang
bahasa pemrograman, maka pada buku ini digunakan bahasa pemrograman Delphi
sebagai pendukung praktikum.
Kami sangat berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
program studi T. Telekomunikasi yang sedang menempuh matakuliah Praktikum
Komunikasi Data maupun semua pembaca buku ini. Terimaksih bagi siapa saja yang
berkenan memberikan saran dan kritik untuk lebih baiknya buku ini.
Penulis
I. Tujuan Khusus
• Memahami Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital.
• Memahami macam-macam dari Sinyal Analog dan Sinyal Digital.
dengan A = Amplitudo
F = Frekuensi
φ = Phasa
Sinyal digital merupakan sinyal sebagai wujud tampilan data digital. Data
digital merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki
ciri tersendiri. Contoh data digital adalah teks, deretan bilangan, dan karakter-
karakter lain. Terdapat permasalahan dalam mewujudkan data digital menjadi
sinyal digital, yaitu data dalam bentuk karakter-karakter yang dapat dipahami
manusia tidak dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data
harus diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk deretan bit agar dapat
ditransmisikan.
B. Menggambar Sinyal
C. Pengenalan Delphi
1. Mengenal Konsep Pemrograman Visual
Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat
terkenal di lingkungan Windows. Dengan Delphi, dapat dibangun berbagai
aplikasi Windows (game, multimedia, database, dll) dengan cepat dan mudah
karena menggunakan pendekatan visual yaitu tanpa banyak menuliskan kode.
Delphi menggunakan bahasa object Pascal sebagai bahasa dasar. Jika bahasa
Pascal telah dikuasai maka akan dengan mudah memahami program Delphi.
Langkah-langkah pemrograman visual pada Delphi antara lain:
- Merancang antarmuka (form dan komponen pendukungnya) secara visual
- Menuliskan kode untuk melakukan tindakan tertentu
- Mengkompilasi kode Pascal dan form ke dalam bentuk file yang dapat
dieksekusi
Object Inspector
2. IDE Delphi
IDE (Integrated Development Environment) adalah lingkungan
dimana semua tool yang diperlukan untuk merancang, menjalankan, dan
menguji sebuah aplikasi disajikan dan terhubung dengan baik sehingga
memudahkan dalam pengembangan program. IDE Delphi dibagi menjadi 8
bagian utama yaitu main menu, toolbar/speedbar, component palette, form
designer, code editor, code explorer, object inspector, dan object tree view.
Tampilan dari salah satu bentuk jendela Delphi seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.
Main Menu
Main menu merupakan menu pilihan utama yang berisi perintah-
perintah yang diperlukan selama melakukan pemrograman. Main menu terbagi
dalam beberapa sub menu sesuai dengan fungsinya.
Component Palette
Component palette adalah tool yang berupa kumpulan tab (page
control), dimana setiap tab memuat berbagai tombol komponen (VCL / Visual
Component Library) yang dapat diletakkan pada form dan sebagai interface
program aplikasi. Tab tersebut diantaranya adalah Standard, Additional, Win32,
dan lain-lain.
Object Inspector
Object inspector digunakan untuk mengubah properti atau
karakteristik dari suatu komponen. Terdiri atas 2 tab yaitu :
- Properties
Digunakan untuk menentukan seting suatu objek. Satu objek memiliki
beberapa properti yang dapat diatur langsung dari object inspector maupun
melalui kode program. Seting ini mempengaruhi cara kerja objek tersebut
saat aplikasi dijalankan.
- Event
Merupakan bagian yang dapat diisi dengan kode program tertentu yang
berfungsi untuk menangani kejadian-kejadian (berupa sebuah procedure)
yang dapat direspon oleh sebuah komponen. Event adalah peristiwa atau
kejadian yang diterima oleh suatu objek, misal: click, drag, dan lain-lain.
Event yang diterima objek akan memicu Delphi menjalankan kode program
yang ada didalamnya. Misalnya ingin sesuatu dikerjakan pada saat form
ditutup, maka untuk menyatakan tindakan tersebut (berupa sebuah
procedure) menggunakan OnClose.
Panduan Praktikum Komunikasi Data 12
Object Tree View
Object tree view berisi daftar komponen yang sudah diletakkan di
form designer.
Code Editor
Code editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program
menggunakan bahasa object Pascal. Disini tidak perlu dituliskan seluruh kode
sumber karena Delphi telah menyediakan kerangka penulisan sebuah program.
Code Explorer
Digunakan untuk memudahkan berpindah antar file unit di dalam
jendela code editor. Code explorer berisi daftar yang menampilkan semua tipe,
class, properti, method, variabel global, rutin global yang telah didefinisikan di
dalam unit. Saat memilih sebuah item dalam code explorer, kursor akan
berpindah menuju implementasi dari item yang dipilih di dalam code editor.
V. Tugas Praktikum
1. Buat program untuk menggambarkan sinyal analog!
• Buka program Delphi
• Tambahkan pada form dua buah komponen label, satu buah image, satu buah
memo, dua buah edit dan satu buah button. Selanjutnya atur tata letak
komponen-komponen tersebut menjadi seperti tampak pada Gambar 5.
I. Tujuan Khusus
• Memahami macam-macam pengkodean data digital (NRZ-L, NRZ-I,
MANCHESTER, D-MANCHESTER, RZ)
• Memahami teknik pengkodean data digital
• Mampu melakukan simulasi pengodean data digital
3. Biphase
Biphase merupakan format pengkodean yang dikembangkan untuk
mengatasi keterbatasan kode NRZ. Dikenal dua teknik pengkodean biphase, yaitu
Manchester dan Differensial Manchester. Pada pengkodean Manchester, ditandai
dengan terjadinya suatu transisi pada setengah periode bit: transisi rendah ke
tinggi mewakili bit ‘1’ dan tinggi ke rendah mewakili bit ‘0’. Sedangkan
differensial manchester adalah suatu kode dimana bit ‘0’ diwakili oleh adanya
transisi diawal periode dan bit ‘1’ diwakili oleh tidak adanya transisi di awal
periode suatu bit. Gambar 2.4 menampilkan perbedaan kedua tipe pengkodean
tersebut.
y a
b x
0,0
c
1 0 1
b1 b2
a2
Gambar 6. Kondisi sinyal RZ pada posisi bit ‘1’
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa kondisi bit ‘1’ diwakili oleh 4
garis dimana terdapat 2 garis yang mempunyai panjang yang sama (a1=a2, b1=b2).
Sedangkan untuk bit ‘0’ diwakili oleh gambar sebagai berikut :
a2
b1 b2
a1
t a
b x
1 0 1
y 0,0
a1
t
b
b1 2
a2
1
Gambar 9. Penggambaran bit ‘1’ pada komputer
procedure rz_0;
begin
frmrz.imgtampil.Canvas.Pen.Color:=clRed;
frmrz.imgtampil.Canvas.MoveTo(40+x,150);
frmrz.imgtampil.Canvas.LineTo(40+x,200);
frmrz.imgtampil.Canvas.MoveTo(40+x,200);
frmrz.imgtampil.Canvas.LineTo(70+y,200);
frmrz.imgtampil.Canvas.MoveTo(70+y,200);
frmrz.imgtampil.Canvas.lineto(70+y,150);
frmrz.imgtampil.Canvas.MoveTo(70+y,150);
frmrz.imgtampil.Canvas.LineTo(100+y,150);
frmrz.imgtampil.Canvas.Pen.Color:=clBlack;
frmrz.imgtampil.Picture.Graphic:=Form1.bitmap;
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender:
TObject); var i:integer;
data:string;
begin
40+x,100 70+y,100
100+x,150
40+x,150 70+y,150
Gambar 11. Penggambaran gelombang RZ biner 1
40+x,150 70+y,150
100+y,150
40+x,200 70+y,200
Gambar 12. Penggambaran gelombang RZ biner
0 Nilai x = 60 pixel dan y = 60 pixel
• Jalankan program dan perbaiki apabila terdapat kesalahan!
V. Tugas Pengembangan
1. Dengan memanfaatkan komponen-komponen Delphi yang lain sempurnakan
program anda sehingga dapat menampilkan berbagai macam sinyal sesuai
dengan pilihan yang diberikan oleh pengguna program!
2. Buatlah program untuk menggambarkan sinyal pengkodean B8ZS dan HDB3!
3. Sempurnakan program anda sehingga karakteristik sinyal berikut dapat diatur
secara manual oleh pengguna program:
• Perubahan data
• Penghitungan bit rate
4. Jelaskan kelebihan dari pengkodean HDB3!
I. Tujuan Khusus
• Mampu melakukan komunikasi antara dua komputer menggunakan interface
serial RS 232
• Memahami sistem pengkabelan untuk menghubungkan dua komputer melalui
port serial
• Memahami standarisasi komunikasi serial RS 232
• Memahami prosedur untuk melakukan komunikasi serial RS 232
MARK 0 0 0
1 1 0 1 1
SPACE
Panduan Praktikum Komunikasi Data 29
Gambar 2. Arah transmisi komunikasi serial
Sumber : Donny Arius & Rum Andy K. R. , 2008
Sebagai contoh, jika akan dikirim data serial 10011010, maka agar data
tersebut dapat dikirim dan diterima dengan baik, selang waktu yang digunakan
oleh pengirim dari penerima satu dengan yang lain harus sama. Jika penerima
telah menerima penyesuaian bit, maka seharusnya juga harus segera menerima
penyesuaian karakter, dan penerima juga harus mengetahui awal dan akhir blok
data yang dikirim. Penyesuaian yang diperlukan dapat diperoleh secara sinkron
maupun asinkron, data yang dikirim oleh terminal komputer lewat jalur RX
dimasukan ke pengubah seri ke paralel sebelum diteruskan ke komputer.
Pada komunikasi serial data yang dikirimkan berupa bit ‘1’ (high) atau
bit ‘0’ (low), untuk bit ‘1’ diwakili sebagai tegangan +3 s/d +15 volt dan bit ’0’
diwakili sebagai tegangan -3 s/d -15 volt dengan demikian tegangan dalam
komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimal sebesar 30 volt.
Suatu karakter yang akan ditransfer harus didahului oleh kondisi (high) ke
rendah (low) yang dinamakan start bit, yang digunakan untuk mensikronkan
antara pengirim dan penerima. Setelah start bit, selanjutnya berisi karakter yang
diikuti dengan parity bit dan terakhir adalah stop bit. Berikut ini contoh sinyal
informasi komunikasi serial RS232 pada pengiriman huruf ”A” dalam format
ASCII tanpa bit paritas.
1 0 0 0 0 0 1 0 Stop
‐15 Volt
Logic ‘1’
Gambar 3. Gelombang informasi komunikasi serial
Sumber : Forum Komunitas Teknisi Ponsel Indonesia
TX RX
PIN 1 : CD PIN 1 : CD
PIN 2 : RX PIN 2 : RX
PIN 3 : TX PIN 3 : TX
PIN 5 : SG PIN 5 : SG
PIN 6 : DSR PIN 6 : DSR
PIN 9 : RI PIN 9 : RI
10. Buka file CportLib7 pada folder file cport uncrompress ditempatkan, disini
ditempatkan pada C:\Program Files\Borland\Delphi7\comserial
11. Setelah itu tekan tombol install
12. Buka DsgnCport7 pada folder file cport uncrompress ditempatkan, disini
ditempatkan pada C:\Program Files\Borland\Delphi7\comserial
13. Cek di program delphi apakah komponen sudah terinstall, jika proses install
sukses akan tampak seperti gambar dibawah.
V. Tugas Praktikum
1. persiapkan instalasi kabel pada konektor DB9 (female) seperti Gambar 4.
2. Buat program untuk mengirimkan serta menerima pesan (teks) secara serial
dari PC ke PC. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat program untuk
mengirimkan dan menerima pesan (teks) dengan program delphi :
• Bukalah program delphi dan buat aplikasi baru.
• Tambahkan pada form tiga buah komponen button, dua buah komponen
label, dua buah komponen memo, satu buah komponen comport dan satu
buah komponen edit. Selanjutnya atur tata letak komponen-komponen
tersebut seperti gambar dibawah ini.
• Ketikkan kode program dibawah ini untuk mengubah setting dari parameter
koneksi dengan cara melakukan double klik pada btsetup sebagai event on
click.
procedure frmpctopc.btsetupClick(Sender: TObject);
begin
Comserial.ShowSetupDialog;
end;
I. Tujuan
• Mampu menghubungkan komputer dengan komputer menggunakan konverter
RS-232 ke RS-485
• Mampu menghubungkan beberapa komputer dengan menggunakan konverter RS-
232 ke RS-485
• Mampu memahami protokol RS 485 pada komunikasi data menggunakan
topologi bus
II. Tujuan Umum
• Dapat membuat program untuk komunikasi beberapa komputer dengan
menggunakan program delphi
• Dapat mengirimkan teks ke komputer lain menggunakan program Delphi
Control
Enable
IC Max 485 ini digunakan untuk mengubah tegangan TTL (dari IC Max 232) ke
level tegangan pada RS 485 yaitu differential voltage. Pada IC ini terdapat pengontrol
enable pada transmitter yaitu driver enable (DE) yang aktif high dan pada receiver yaitu
receive enable (RE) yang aktif low. Sinyal input TTL akan masuk ke driver input (DI)
yang diubah menjadi differential voltage. Berikut ini gambar rangkaian konverter RS-232
ke RS-485 :
Mater
Rs 232 to rs 485
Kabel TX
Kabel RX
E. Protokol
Perancangan komunikasi beberapa komputer ini dapat digunakan untuk
komunikasi antara dua komputer dimana komputer master dapat memilih komputer slave
untuk melakukan hubungan komunikasi, selain itu dari komputer slave juga dapat
melakukan hubungan komunikasi dengan komputer master. Oleh karena itu harus dibuat
suatu protokol (aturan) sehingga masing-masing slave dapat mengetahui apakah data
yang dikirim oleh master ditujukan kepadanya atau slave yang lain. Berikut ini gambar
dari datalink protokol komunikasi beberapa komputer.
ACK
DATA
ACK
1
Master mengirimkan
Dari bentuk komunikasi yang terjadi maka bentuk format data yang dikirimkan
adalah sebagai berikut :
V. Tugas Praktikum
1. Buatlah instalasi pengkabelan komputer dengan modul konversi RS-232 ke RS-485
seperti pada Gambar 4.
2. Buatlah program untuk mengirim dan menerima pesan dalam bentuk teks dalam
komunikasi beberapa komputer (satu komputer master dan tiga komputer lain sebagai
slave) dengan bantuan flowchart berikut ini : (lampiran)
Pilih Koneksi
Koneksi
Ya
Kirim Konfirmasi
Ada Tidak
Delay 4
Balasan?
Ada
Ya Sesuai Ada Ada
Protokol Balasan?
Tampilan Sukses
Tidak Tidak
Koneksi
Tampilan Gagal
Koneksi
Kirim Pesan
Tidak
Ada Delay
Balasan?
Ada
Tampilkan
Ya Kirim
Pesan?
Tidak
Ya
Ubah
Koneksi?
Tidak 46
Panduan Praktikum Komunikasi Data
End
Lampiran II
Start
dari Master?
Ada
Tidak Cocok dg
Protokol?
Ya
Kirim Jawaban
Ada
Pesan?
Ada
Tampilkan
Ya Kirim
Pesan?
Tidak
Start
I. Tujuan Khusus
• Mampu memahami format gambar (gambar maupun video).
• Mampu memehami unsur-unsur gambar.
• Mampu menghubungkan webcame dengan komputer.
Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Gambar 1 adalah
dua buah citra diam. Sedangkan citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang
ditampilkan secara berurutan (sekuensial) sehingga memberi kesan pada mata kita
sebagai gambar bergerak. Setiap citra didalam rangkaian itu disebut frame.
Gambar-gambar yang tampak pada film layer lebar atau televisi pada hakekatnya
terdiri atas ratusan sampai ribuan frame.
B. Elemen-elemen Citra
Citra mengandung sejumlah elemen dasar. Elemen-elemen dasar tersebut
dapat dimanipulasi dalam pengolahan citra dan dieksploitasi lebih lanjut dalam
komputer vision. Elemen-elemen dasar yang penting diantaranya :
1. Kecerahan (Brightness)
Kecerahan adalah kata lain untuk intensitas cahaya, kecerahan pada
titik (pixel) di dalam citra bukanlah intensitas riil, tetapi sebenarnya adalah
intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya. Sistem visual
manusia mampu menyesuaikan dirinya dengan tingkat kecerahan (brighness
level) mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi dengan
jangkauan 10¹º.
C. Komponen DSPACK
Untuk melakukan captute gambar maupun perekan di delphi, ada
beberapa komponen yang tidak disediakan oleh delphi. Ada banyak komponen
untuk melakukan capture gambar maupun perekaman video, salah satunya adalah
menggunakan komponen DSPACK. Komponen DSPACK dapat didownload di
alamat www.progdigy.com file yang didapatkan berupa file kompresi. Setelah
mendapatkan file DSPACK langkah berikutnya adalah melakukan instalasi
komponen ke program delphi. (Cara penginstalan komponen file DSPACK sesuai
dengan pengintstalan komponen file Cport).
d. Untuk mencari perangkat kamera yang aktif , gunakan prosedur dibawah ini!
procedure Tfrmcapture.btperangkatClick(Sender:
TObject);
var i:integer;
begin
CapEnum:=SysDevEnum.Create(CLSID_VideoInputDevice
Category);
for i := 0 to CapEnum.CountFilters - 1 do
begin
cbperangkat.Items.Add(CapEnum.Filters[i].Fri
endlyName);
end;
end;
VideoWindow1 as IbaseFilter);
FilterGraph1.Play;
end;
f. Ketikkan kode program dibawah ini untuk membuat prosedur captur gambar
dengan cara double klik pada btcapture.
Procedure Tfrmcapture.btcaptureClick(Sender:
TObject);
begin
samplegrabber1.GetBitmap(Imgtampil.Picture.
Bitmap);
imgsave.Picture:=imgtampil.Picture;
timer1.Enabled:=true;
end;
waktu:=TimeToStr(time);
image2.Picture.SaveToFile('E:\project\webcamcapture
\'+waktu+'.bmp');
timer1.Enabled:=false;
end;
I. Tujuan
• Mampu menghubungkan handphone dengan komputer.
• Mampu mengkonversi teks yang dikirim dan diterima ke format Protocol Data
Unit (PDU)
5. Bentuk SMS
0 → 00 → dikirim sebagai SMS
1 → 01 → dikirim sebagai telex
2 → 02 → dikirim sebagai fax
Dalam hal ini, pengiriman dalam bentuk SMS tentu saja memakai 00.
6. Skema Encoding Data I/O
Ada dua skema, yaitu:
a. Skema 7 bit → ditandai dengan angka 0 → 00
b. Skema 8 bit → ditandai dengan angka lebih besar dari 0 yang diubah ke
heksa.
Kebanyakan ponsel/SMS Gateway yang ada di pasaran sekarang menggunakan
skema 7 bit sehingga kita menggunakan kode 00.
7. Jangka Waktu Sebelum SMS Expired
Jika bagian ini di-skip, berarti kita tidak membatasi waktu berlakunya SMS,
sehingga tidak perlu memberikan nilai apapun di PDU headernya. Selain dengan
cara tersebut juga dapat dilakukan dengan memberikan nilai heksa ‘FF’ yang
juga berarti memberikan waktu validitas maksimum. Sementara itu, jika kita
3 2
e 00 11 0010 1
9 B
l 100 1 1011 00
F D
0 6
Oleh karena total 7 bit x 5 huruf = 35 bit, sedangkan yang kita perlukan
adalah 8 bit x 5 bit = 40 bit, maka diperlukan 5 bit dummy yang diisi dengan
bilangan 0.
Setiap 8 bit mewakili suatu pasangan heksa. Setiap 4 bit mewakili suatu
4
angka heksa, tentu saja karena secara logika 2 = 16. Dengan demikian,maka
kata “hello” hasil konversinya menjadi E8329BFD06.
Setelah semua header terbentuk, maka selanjutnya adalah
menggabungkan semua header yang terbentuk, Masing-masing header maupun
subheader untuk mengirim SMS diatas harus digabungkan menjadi sebuah PDU
yang lengkap.
Contoh: jika mengirimkan kata “hello” ke ponsel nomor 628129573337
lewat SMS-Center Indosat-M3, denagan waktu valid maksimum, maka PDU
lengkapnya adalah :
07912658050000F011000C912618927533730000FF05E8329BFD06
Komponen
Gambar 4. Komponen yang telah terinstall
C. AT Command
AT Command merupakan command atau perintah yang digunakan untuk
melakukan pengontrolan / remote handphone dari komputer. Dengan
menggunakan AT Command ini dapat digunakan untuk melakukan test koneksi,
pengiriman pesan, pembacaan pesan (inbox), menghapus pesan, mengetahui
informasi tentang handphone (IMEI) dll. Untuk dapat melakukan AT Command
ini maka diperlukan program hyperterminal yang ada pada windows. Contoh
beberapa perintah AT Command sebagai berikut :
AT + (Enter) = perintah ini digunkan untuk melakukan cek koneksi antara
komputer dengan handphone.
V. Tugas Praktikum
a. Ubahlah pesan teks berikut ke dalam bentuk format
PDU! Teks : Sesuai dengan nama anda!
No. Tujuan : Sesuai dengan nomor handphone anda masing-masing.
Tambahkan parameter-parameter header PDU yang lainnya, sesuai dengan
aturan pengiriman pesan.
b. Ubahlah pesan PDU berikut ke dalam bentuk format teks!
07912658050000F011000D91265846699799F90000FF08F0373BED2EB7C3
c. Lakukan komunikasi (kirim/terima) pesan dalam bentuk PDU dari komputer
dengan menggunakan Hyper Terminal.
Tahapan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Buka program hyper terminal, Start → All Programs → Accessories
→ Communications → Hyper Terminal
2. Berikan nama koneksi sesuai dengan keinginan Anda, misalnya serial,
setelah itu tekan tombol OK. Contoh hasil pengisian nama koneksi seperti
gambar di bawah ini.
procedure KirimSMS;
const
sOK:OK;
sERROR:Error;
var
lkirim : integer;
PDU : string;
begin
PDU:='';
PDU:=PDU+'00'+edinPDU.text;
lkirim:=(length(edinput.text)div 2);
SendGetData('AT+CMGS=' + inttostr(lkirim) + #13,
'>');
SendGetData(PDU + #$1A, sOK);
End;
Daftar Pustaka
Arius D , K. R Rum Andri, Komunikasi Data, Penerbit Andi Yogyakarta, 2008
Komputer Wahana, Panduan Praktis Pemrograman Bornland Delphi 7.0, Penerbit
Andi Yogyakarta , 2003
Wardhana L, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535, Penerbit Andi
Yogyakarta,2006
www.bengkelprogram.com
Zukhri Z, Delphi 2005 Pemrograman Visual bagi Pemula, Graha Ilmu ,2005
Masukan teks
yang dikirim
Pdu_teks=pdu_teks+heksadesimal
jumlah karakter
Geser=0
n=1
Ya geser<7
Geser<>0
Ya
Ya
tmp2 = tmp2 shr geser
tmp2 = tmp2 shr geser
Pdu_teks=bentuk heksadesimal
Geser==7 tidak
end
Ya
tmp3 = 8 - (geser + 1 )
Geser=0
tidak
n=n+1 Tmp3<>0?
Ya
Pdu_teks=bentuk heksadesimal
geser= geser + 1