Anda di halaman 1dari 1

Coffeepedia Class Resume – Kelas #AkberSBY45

Sejarah kopi

Kopi ditemukan 200 tahun lalu di daerah Eutopia. Pada saat itu, biji kopi secara tidak sengaja
dikonsumsi oleh seekor kambing dan membuat hewan berkaki empat tersebut terus terjaga dan tidak
merasa lelah. Lalu budidaya tanaman kopi pertama kali dilakukan oleh bangsa Yaman, selanjutnya
menyebar ke Arab dan munculah kopi jenis Arabica yang begitu terkenal. Dari awalnya dimakan,
teknik konsumsi kopi juga terus berkembang hingga dipanggang dan direbus dengan air. Cukup lama
bertahan di Arab, tanaman yang bijinya berwarna coklat tersebut berhasil dibudidayakan di India
bahkan pada tahun 1615 sukses masuk dataran Eropa, khususnya Belanda.

Dari Belanda inilah kopi mulai ditanam di Indonesia, kurang lebih pada tahun 1696 di
kawasan Jawa Barat, tepat pada masa-masa penjajahan bangsa ini oleh kaum kompeni. Proses
perkembangan tanaman kopi di Indonesia tidak serta merta berjalan mulus. Empat tahun pertama,
kegagalan panen justru terjadi. Lalu pada penanaman kedua, hasil panen pun hanya mencapai 450 kg.
Hasil yang tak seberapa itu pun menjadi cikal bakal adanya sistem tanam paksa VOC, yakni perintah
bagi warga pribumi untuk memberikan lahan dan menanam kopi, demi mengejar keuntungan
berlimpah bagi para penjajah. Dan memang benar, produksi kopi masa-masa itu mengalami
peningkatan signifikan hingga 60.000 – 400.000 ton per tahun.

Setelah 70 tahun menguasai perdagangan kopi dunia, VOC akhirnya jatuh bangkrut karena
kasus-kasus korupsi. Produksi kopi Indonesia pun juga terus menurun akibat kurang lebih 85%
tanaman kopi jenis Arabica mati. Hingga kemudian produksi kembali merangkak dengan keberadaan
varietas baru yakni Robusta, meski memiliki kualitas lebih rendah. Saat ini, Indonesia masuk dalam
kategori lima besar negara penghasil kopi terbesar di dunia, setelah Brazil, Mexico, Eutopia.

Teknik menyeduh kopi (Metode Saring)

Teknik ini tepat digunakan bagi penikmat kopi yang menginginkan secangkir kopi beraroma
kuat dan rasa tajam. Faktor yang perlu diperhatikan ialah pengenalan alat dan bahan beserta
fungsinya, sekaligus faktor kebersihan alat itu sendiri. Bahan-bahan terdiri dari kopi dan air panas.
Langkah pertama, dibilas alat seduh, kertas filter, dan cangkir kopi dengan air panas. Selanjutnya
dimasukkan 14-15 g kopi bubuk (telah dihaluskan) ke dalam alat seduh berfilter. Langkah ketiga,
dituangkan secara perlahan 30-40 mL air mendidih (bersuhu 80-90°C) tepat diatas bubuk kopi. Proses
tersebut dinamakan ‘blooming’, yakni peristiwa pelepasan gas CO2. Idealnya, blooming dilakukan
sebanyak dua kali dengan durasi masing-masing 30 detik. Tahap berikutnya, dituangkan 150 mL air
mendidih dan ditunggu hingga filtrat kopi melewati filter. Terakhir, dituang cairan kopi ke dalam
cangkir dan kopi pun telah siap dinikmati.

Anda mungkin juga menyukai