Anda di halaman 1dari 19

PERLINDUNGAN PADA KEKERASAN FISIK

I. Pengertian
Pengertian perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi
Kekerasan Fisik pada pasien/pengunjung/karyawan adalah tindakan fisik yang
dilakukan terhadap orang lain atau kelompok yang mengakibatkan luka fisik, seksual dan
psikologi.
II. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya adanya kekerasan fisik
pada pasien/pengunjung/karyawan selama berada di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya serangan dari pihak luar pada
pasien/pengunjung/karyawan. Serangan ini dapat berupa: Tindakan itu antara lain
berupa memukul, menendang, menampar, menikam, menembak, mendorong (paksa),
menjepit Mengurangi kejadian cidera pada pasien/pengunjung/karyawan selama berada
dalam rumah sakit
II. Ruang Lingkup
• Panduan ini diterapkan kepada semua pasien/pengunjung/karyawan selama berada dalam
rumah sakit.
• Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekerja di rumah sakit (medis
ataupun non medis).
III. Prinsip
1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama berada dirumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan
tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name tag
karyawan.
3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
4. Gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung, atau name tag karyawan ini digunakan
pada proses untuk adanya pasien/pengunjung/karyawan masuk dalam rumah sakit.

1
IV. Kewajiban dan Tanggung
Jawab
1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien/pengunjung/karyawan
b. Memastikan identifikasi pasien/pengunjung yang benar ketika
pasien/pengunjung selama berada di rumah sakit
c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien/pengunjung/karyawan; termasuk
hilangnya gelang pengenal/tanda visitor/name tag.
2. SDM yang bertugas
Perawat :
a. Bertanggung jawab memberikan tanda gelang identifikasi pasien dan
memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal.
b. Memastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan
data, gelang identifikasi harus diganti, dan bebas coretan.
Petugas Keamanan/Security
a. Bertanggung jawab memberikan tanda visitor pengunjung dan memastikan adanya
pencatatan data berdasarkan tanda pengenal yang masih berlaku (KTP, SIM, Paspor)
yang tercatat pada buku tamu.
b. Memastikan tanda visitor pengunjung terpasang dengan baik (tidak rusak dan bebas
coretan). Jika rusak maka harus segera diganti.
HRD
a. Bertanggung jawab memberikan name tage karyawan dan memastikan adanya
pencatatan data berdasarkan CV yang ada dalam file karyawan (hasil rekruitement).
b. Memastikan name tage karyawan terpasang dengan baik (tidak rusak dan bebas
coretan).
Jika rusak maka harus segera diganti.
3. Kepala Instalasi / KepalaRuang
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi
pasien/pengunjung/karyawan dan memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang
pengenal/buku laporan keamanan/data karyawan di HRD,
b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien/pengunjung/karyawan
dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali

2
kejadian tersebut.

3
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien/pengunjung/karyawan
dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi
pasien/pengunjung/karyawan.

V. Tatalaksana Identifikasi Pasien


Sudah tercantum pada buku Pedoman Identifikasi Pasien
Pengunjung
1. Tatalaksana Identifikasi Pengunjung
a. Semua pengunjung harus diidentifikasi dengan benar sebelum masuk dalam
lingkungan rumah sakit dengan menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku
(KTP, SIM, Parpor).
b. Pastikan pemakaian tanda visitor pada pengunjung di daerah dada (tempat yang
mudah terlihat), jelaskan dan pastikan tanda visitor terpasang dengan baik dan
nyaman untuk pengunjung
c. Tanda visitor harus diberikan pada semua pengunjung tidak ada pengecualian dan
harus dipakai selama berada dalam lingkungan rumah sakit
d. Jika tidak dapat diberikan pada pengunjung karena merupakan tamu penting (sudah
ada janji dengan pihak manajemen) maka pastikan pengunjung tersebut dikenali oleh
pihak manajemen sebelum bertemu dengan pihak manajemen rumah sakit.
Pada situasi di mana tidak dapat diberikan tanda visitor maka tanda pengenal yang
masih berlaku (KTP/SIM/Paspor) harus dipastikan dititipkan/ditinggal pada pihak
e. Tanda visitor hanya boleh dilepas saat pengunjung keluar/pulang dari lingkungan
rumah sakit. Tanda visitor tersebut hanya boleh dilepas di depan dan dikembalikan
pada pihak keamanan dengan menukar tanda pengenal yang masih berlaku
(KTP/SIM/Paspor) yang sudah dititipkan/ditinggalkan pada saat akan memasuki
dalam lingkungan rumah sakit
f. Tanda visitor sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat mengidentifikasi
pengunjung, yaitu:
i. Berwarna terang,mudah dikenali
ii. Tercantum nomor kedatangan/kunjungan
4
g. Pada saat meninggalkan tanda pengenal (KTP/SIM/Paspor) di pos keamanan
sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pengunjung, yaitu:
i. Tanda pengenal masih berlaku
ii. Tanda pengenal harus asli/bukan fotocopy
h. Pada saat mendata pengunjung di pos keamanan sebaiknya mencakup 3 detail
wajib
yang dapat mengidentifikasi pengunjung, yaitu :
i. Nama pengunjung harus ditulis sesuai dengan tanda pengenal/tidak
boleh disingkat/nama nama panggilan (minimal dua suku kata)
ii. Alamat pengunjung harus ditulis berdasarkan tempat tinggal saat ini
iii. Nomor telepon pengunjung harus ditulis yang digunakan saat ini/masih
berfungsi i. Jangan pernah mencoret dan merobek tanda visitor
j. Jika tanda visitor rusak dan tidak dapat dipakai, segera berikan tanda visitor yang
baru. k. Jelaskan prosedur tanda visitor dan tujuannya kepada pengunjung
l. Periksa ulang 2 (dua) detail data di buku laporan sebelum pengunjung menerima
tanda visitor
m. Saat menanyakan identitas pengunjung, selalu gunakan pertanyaan terbuka,
misalnya:
‘Siapa nama Anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti ‘Apakah
nama anda Ibu Susi?’)
n. Jika pengunjung tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pengunjung
tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pengunjung kepada
keluarga / pengantarnya. Jika mungkin, tanda visitor jangan dijadikan satu-satunya
bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan alamat
pengunjung, kemudian bandingkan jawaban pengunjung dengan data yang tertulis
dibuku laporan
o. Semua pengunjung menggunakan hanya 1 gelang tanda visitor
p. Pengecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga
petugas keamanan
q. Unit yang menerima pengunjung harus menanyakan ulang identitas pengunjung dan
membandingkan data yang diperoleh dari laporan verivikasi pihak keamanan
r. Pada kasus pengunjung yang tidak menggunakan tanda visitor:

5
1) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:

6
i. Menolak penggunaan tanda
visitor
ii. Pengunjung melepas gelang
identifikasi
2) Tanda visitor harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika tanda visitor
tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada buku laporan petugas keamanan.
3) Jika pengunjung menolak menggunakan tanda visitor, petugas harus lebih waspada
dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pengunjung dengan benar sebelum
dilakukan pengunjung masuk dakam rumah sakit

2. Tindakan/ prosedur yang membutuhkan identifikasi


a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pengunjung :
i. Pada saat terjadi bencana (kebakaran,
gempa) i. Pada saat evakuasi karena terjadinya
bencana ii. Pada saat terjadi kasus pencurian
b. Para staf RS Royal Progress harus mengkonfirmasi identifikasi pengunjung
dengan benar dengan menanyakan nama dan keperluan kunjungan, kemudian
membandingkannya dengan data berdasarkan informasi yang didapat dari laopran
petugas keamanan. Jangan menyebutkan nama dan keperluan kunjungan dan
meminta pengunjung untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak memakai tanda
visitor.
Tanda visitor harus di pastikan diberikan ulang oleh petugas keamanan yang
bertugas menangani pengunjung secara personal pada saat pengunjung datang.

Karyawan
1. Tatalaksana Identifikasi Karyawan
a. Semua karyawan harus diidentifikasi dengan benar sebelum masuk dalam
lingkungan rumah sakit dengan melalui proses kelulusan masa percobaan
b. Pastikan pemakaian name tag pada karyawan di daerah dada (tempat yang
mudah terlihat), jelaskan dan pastikan name tag terpasang dengan baik dan
nyaman untuk karyawan. Name tag harus diberikan pada semua pengunjung tidak
ada pengecualian dan harus dipakai selama berada dalam lingkungan rumah sakit

7
c. Name tag hanya boleh dilepas saat karyawan keluar/pulang dari lingkungan rumah
atau dalam kondisi lepas dinas.

8
d. Name tag sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat mengidentifikasi
karyawan, yaitu:
i. Karyawan menggunakan baju sesuai Unit
Kerjanya ii. Terdapat tulisan nama dan gelar
karyawan tersebut iii. Terdapat Nomor Induk
Karyawan (NIK)
iv. Terdapat Unit Kerja karyawan
tersebut f. Jangan pernah mencoret dan merobek
Name tag
g. Jika Name tag rusak dan tidak dapat dipakai, segera berikan Name tag yang baru
oelh
Unit HRD.
h. Jelaskan prosedur Name tag dan tujuannya kepada karyawan
i. Periksa ulang 2 (dua) detail Name tag sebelum karyawan menerima Name
tag j. Semua karyawan menggunakan hanya 1 (satu) Name tag
k. Pada kasus karyawan yang tidak menggunakan Name Tag
1). Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
i. Menolak penggunaan Name
Tag ii. Karyawan melepas Name
Tag
2). Name Tag harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika tanda visitor
tidak dipakai. Alasan karyawan harus dicatat pada buku pelanggaran disiplin Unit
HRD.
2.Tindakan/ prosedur yang membutuhkan Name
Tag
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan Name Tag :
i. Pemberian hak karyawan
ii. Pemberlakuan kewajiban
karyawan
iii. Pada saat terjadi bencana (kebakaran,
gempa) iv. Pada saat evakuasi karena
terjadinya bencana v. Pada saat terjadi kasus
pencurian
9
b. Para staf RS Royal Progress harus mengkonfirmasi Name Tag dengan benar
dengan menanyakan nama karyawan sersebut pada Unit HRD.

c. Jangan melakukan prosedur apapun jika karyawan tidak memakai Name tag.
Name Tag harus di pastikan diberikan ulang oleh staf Unit HRD yang bertugas
menangani karyawan pada saat karyawan tersebut mulai pertama kali bekerja di
rumah sakit.

1
0
VI. Macam-macam Identifikasi
Identifikasi yang tersedia di RS Royal Progress adalah sebagai berikut :
1. Gelang identifikasi pasien
2. Tanda visitor pengunjung
3. Name tag karyawan
VII. Melepas Identifikasi
Pelepasan Identifikasi yang tersedia di RS Royal Progress adalah sebagai berikut :
Pasien
Sudah tercantum pada buku Pedoman Identifikasi Pasien
Pengunjung
Tanda visitor hanya dilepas saat pengunjung pulang atau keluar dari rumah sakit.
Karyawan
Tanda visitor hanya dilepas saat karyawan pulang atau keluar dari rumah sakitsetelah
jam dinas.
VIII. Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Identifikasi
Pasien
Sudah tercantum pada buku Pedoman Identifikasi Pasien
Pengunjung
1. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
i. Kesalahan penulisan tanda pengenal yang masih berlaku di buku
laporan ii. Tidak adanya tanda visitor pada pengunjung
iii. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
2. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah:
a. Kesalahan pada administrasi / tata
usaha i. Salah memberikan tanda
visitor
ii. Kesalahan mengisi buku laporan
iii. Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah
iv. Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak
terbaca b. Kegagalan verifikasi
i. Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol
verifikasi ii. Tidak mematuhi protokol verifikasi
1
1
c. Kesulitan komunikasi
i. Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi, atau keterbatasan
bahasa pengunjung
ii. Kegalan untuk pembacaan kembali
iii. Kurangnya kultur / budaya
organisasi
d. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pengunjung pastikan keamanan
dan keselamatan pengunjung

IX. Revisi Dan Audit


Pasien
Sudah tercantum pada buku Pedoman Identifikasi Pasien
Pengunjung
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan panitia kesehatan keselamatan kerja serta
akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan. Audit ini
meliputi:
a. Jumlah persentase pengunjung yang menggunakan tanda
visitor b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di
buku laporan c. Alasan mengapa pengunjung tidak
menggunakan tanda visitor
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan
ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
Karyawan
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun oleh Unit HRD serta akan dilaksanakan dalam waktu 6
bulan setelah implementasi kebijakan. Audit ini meliputi:
a. Jumlah persentase karyawan yang menggunakan name
tag
b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di buku
laporan d. Alasan mengapa karyawan tidak menggunakan nama
tag
1
2
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan
ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

1
3
Algoritma Identifikasi
Pengunjung
Pengunjung
masuk rumah
sakit

Melalui pos
keamanan

Apakah sudah ada


perjanjian
sebelumnya?

Ya Tidak

1
4
• Identitas pengunjung
Algoritma Identifikasi • Identitas pengunjung
dikonformasi pada pihak
manajemen/unitPengunjung
dikonformasi pada pihak
terkait
manajemen/unit terkait
• Minta bukti tanda pengenal yang
• Minta bukti tanda pengenal
masih berlaku asli
yang masih berlaku asli
(KTP/SIM/Paspor)
(KTP/SIM/Paspor)
• Berikan tanda visitor berisi
• Berikan tanda visitor berisi
nomor kunjungan
nomor kunjungan
• Tulis data berdasarkan tanda
• Tulis data berdasarkan tanda
pengenal tersebut pada buku
pengenal tersebut pada buku
laporan
laporan
• Tinggal dan simpan tanda
pengenal tersebut untuk proses • Tinggal dan simpan tanda
penukaran tanda visitor pada pengenal tersebut untuk proses
saat pengunjung akan keluar penukaran tanda visitor pada saat
ruma sakit pengunjung akan keluar ruma
sakit

Tanda visitor diberikan pada pengunjung dan harus


dipakai di bagian dada atau tempat yang mudah
terlihat

Tanda visitor diperiksa, pengunjung diminta


untuk menyebutkan nama lengkap sebelum masuk
rumah sakit

• Ganti tanda visitor jika terdapat


kesalahan data
• Jangan mencoret atau menimpa
tulisan sebelumnya dengan data baru

• Lepas tanda visitor saat


pengunjung pulang / keluar dari
rumah sakit

1
5
Algoritma Identifikasi
Karyawan
Karyawan masuk
rumah sakit untuk
dinas

Karyawan tetap/kontrak Karyawan baru lulus


proses recruitment

10
10
Melalui ruang Algoritma Identifikasi Ke HRD untuk
absensi Karyawan proses administrasi

Menggunakan
atribut/perlengkapan
kerja (seragam)

Name tag diberikan pada semua karyawan dan harus


dipakai di bagian dada atau tempat yang mudah
terlihat

Name tag diperiksa oleh Unit HRD

• Ganti Name Tag jika terdapat kesalahan data


• Jangan mencoret atau menimpa
tulisan sebelumnya dengan data baru

Lepas Name tag saat karyawan pulang


/
keluar dari rumah
sakit

11
11
Audit Tanda Visitor

Tanggal: Pos Keamanan: Shift :


Pertanyaan Pilihan jawaban 1 2 3 4 5
Apakah pengunjung menggunakan tanda visitor? Ya / tidak
Apakah tanda visitor ini benar? Ya / tidak
Posisi tanda visitor Dada ya / tidak
Lainnya sebutkan

Audit Name Tag

Tanggal: HRD: Shift :


Pertanyaan Pilihan jawaban 1 2 3 4 5
Apakah karyawan menggunakan Name Tag? Ya / tidak
Apakah Name Tag ini benar? Ya / tidak
Posisi Name Tag Dada ya / tidak
Lainnya sebutkan
DAFTAR
PUSTAKA

Departement of Health, Government of Western Australia. (2010). Western Australian


patient identification policy.

World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions. (2007).
Patient identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2.

-------. (2009). Critical Management Solutions. Patient identification


policy. http//www.kraskerhc.com. Diperoleh 25 Februari 2012.

Mid Western Regional Hospital. Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid Western
Regional Maternity Hospital. (2010). Patient identification policy and

procedure. Tameside Hospital NHS Foundation Trust. (2010). Patient identification

policy.

Royal United Hospital Bath. (2010). Policy for the positive identification of patients.

-------. (2009). Primary Care Provision. Patient identification policy. http//


www.bolton.nhs.uk.
Diperoleh 25 Februari 2012.

Bath and North Somerset. (2009). Patient identification policy and procedure.

California Association for Medical Laboratory Technology Distance Learning Program.


(2010).
Patient identification.

Royal Free Hampstead NHS Trust. (2008). Patient identification policy.

Anda mungkin juga menyukai