Anda di halaman 1dari 4

6 Cara Mendapatkan Prestasi di Kampus Saat Kuliah di Perguruan Tinggi

Secara umum prestasi di kampus saat kuliah bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu prestasi
akademik dan prestasi non akademik. Bila kita mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi maka
baik itu prestasi akademik maupun non akademik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Jadi profil mahasiswa berprestasi akan dikatakan sempurna prestasinya bila dia mampu mencapai
prestasi di bidang akademik dan prestasi di bidang non akademik secara bersamaan. Tulisan ini akan
mengulas macam-macam contoh prestasi mahasiswa dan bagaimana cara menjadi mahasiswa
berprestasi.

Prestasi Akademik

Prestaasi akademik merupakan jenis prestasi yang berhubungan dengan bidang disiplin ilmu yang
dipelajari secara resmi di Perguruan Tinggi. Prestasi jenis ini erat kaitannya dengan proses belajar
mengajar yang selama ini diikuti di kampus tempat seorang mahasiswa kuliah. Berikut ini adalah
beberapa jenis prestasi akademik:

1. IPK tinggi

Prestasi akademik dengan mendapatkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tinggi secara umum telah
menjadi semacam patokan utama. Hal ini karena memang IPK tinggi merupakan parameter yang
mudah digunakan untuk menilai kemampuan akademis hasil belajar para mahasiswa. Kompetensi
seorang mahasiswa di bidang disiplin ilmu yang dipelajarinya secara global tercermin dari IPK yang
diperolahnya.

2. Juara lomba bidang disiplin ilmu

Selain prestasi akademik IPK tinggi, masih ada satu lagi jenis prestasi akademik lainnya. Prestasi
akademik tersebut adalah juara lomba bidang keilmuan pada masing-masing jurusan, misalnya
adalah juara lomba rancang bangun jembatan dan kekuatan beton bagi mahasiswa teknik sipil. Juara
lomba robot bagi mahasiswa teknik elektro dan teknik mesin. Cara mendapatkan prestasi akademik
jenis ini maka salah satunya perlu bergabung dengan organisasi-organisasi mahasiswa intra kampus
yang berfokus pada perlombaan-perlombaan seperti itu tadi. Karena yang dikirim menjadi kontingen
perlombaan biasanya adalah dari unit aktivitas mahasiswa yang bergerak di bidang tersebut. Selain
itu kakak-kakak angkatan senior juga akan memberikan bimbingan kepada adik-adik juniornya
sebagai salah satu program kegiatan organisasi kemahasiswaan mereka.

Selain itu kompetisi di bidang disiplin keilmuan juga tersedia berupa lomba karya ilmiah mahasiswa
yang saat ini biasanya berupa Program Kreativitas Mahasiswa. Saat ini (berdasarkan pedoman PKM
2016) terdapat beberapa jenis Program Kreativitas Mahasiswa yang dilombakan, diantaranya yaitu:
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P), yang terdiri dari Program Kreativitas Mahasiswa
Penelitian Eksakta (PKM-PE) dan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM-
PSH)

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K)

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M)

Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T)

Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC)

Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI)

Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT)

Prestasi akademik jenis ini cara mendapatkannya adalah dengan memperbanyak diri dalam
memikirkan permasalahan yang ada di masyarakat kemudian mencarikan solusinya sesuai bidang
keilmuan yang dikuasai. Selain itu juga memerlukan kreativitas dan daya nalar analitis seorang
mahasiswa. Biasanya di kampus-kampus tertentu juga terdapat organisasi mahasiswa intra kampus
atau unit aktivitas mahasiwa yang bergerak di bidang karya ilmiah, sehingga di sini para mahasiswa
junior banyak dibimbing oleh para mahasiswa senior untuk dilatih bagaimana cara membuat karya
ilmiah yang baik untuk diikutkan lomba.

3. Publikasi Ilmiah

Sebagai insan yang bergerak di bidang ilmiah maka sudah sewajarnya bila prestasi-prestasi dinilai
dari sisi kontribusi pada komunitas ilmiah. Salah satu yang bisa dinilai adalah jumlah publikasi ilmiah
yang telah dihasilkan. Meskipun terkadang juga bukan pada jumlah publikasi ilmiah saja, namun
pada kualitas publikasi ilmiah. Misalnya adalah dengan mengukur impact factor dari publikasi ilmiah
yang telah dihasilkan. Atau seberapa besar efek dari publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan baik
itu secara skala regional maupun secara skala global.

Saat ini diwajibkan publikasi ilmiah sebagai syarat kelulusan di jenjang S1, S2, dan S3. Salah satunya
adalah publikasi artikel di jurnal-jurnal ilmiah. Di kalangan akademisi seperti professor juga
diwajibkan untuk menghasilkan karya ilmiah dalam jumlah tertentu per tahunnya.

Cara meraih prestasi jenis ini adalah dengan melatih diri dan membiasakan diri untuk terus belajar
secara terus-menerus menulis ilmiah. Cara termudah salahsatunya adalah dengan bersungguh-
sungguh dalam mengerjakan laporan praktikum (untuk yang dari jurusan keilmuan alam) dan jangan
hanya menyontek laporan praktikum kawan-kawan lainnya. Selain itu juga bisa dilatih perlahan
dengan mengerjakan tugas-tugas pembuatan makalah yang diberikan dosen. Pengerjaan laporan
praktikum dan pengerjaan tugas-tugas kuliah pembuatan makalah secara sungguh-sungguh tanpa
saling mencontek akan memberikan dasar-dasar yang kuat dalam pembuatan karya yang bisa
dipublikasikan di jurnal ilmiah.

Cara lainnya untuk mengasah keterampilan menulis publikasi ilmiah adalah dengan sering-sering
mengikuti perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa seperti yang telah dijabarkan sebelumnya
(poin 2). Penulisan naskah Program Kreativitas Mahasiswa juga memberikan latihan dalam menulis
untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah. Bahkan jenis Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah
(PKM-AI) secara langsung mengkhususkan pada hasil berupa publikasi ilmiah.

Prestasi Non Akademik

Prestasi non akademik merupakan prestasi di luar bidang akademik yang secara tidak langsung juga
menunjang kegiatan akademik. Seperti yang telah dibahas di bagian pembukaan tulisan ini, yaitu
bahwa Tridharma Perguruan tinggi secara umum meliputi akademik dan non akademik, oleh karena
itu prestasi-prestasi di bidang non akademik juga diperhitungkan di lingkungan pendidikan tinggi.

4. Juara Lomba Unit Kegiatan Mahasiswa

Banyak kejuaraan-kejuaraan seperti kejuaraan olahraga atau kesenian yang pesertanya adalah para
mahasiswa. Biasanya yang dikirim untuk mengikuti perlombaan-perlombaan tersebut adalah dari
organisasi intra kampus Unit Aktivitas Mahasiswa yang berkaitan dengan jenis lombanya. Lomba-
lomba pada Pekan Olah Raga Mahasiswa tentunya kemungkinan besar juga pesertanya adalah dari
organisasi mahasiswa Unit aktivitas keolahragaan. Lomba-lomba di bidang seni maka kontingen yang
dikirim kemungkinan besar adalah dari anggota organisasi intra kampus Unit Aktivitas Mahasiswa di
bidang seni tertentu.

Cara mendapatkan prestasi jenis ini maka bisa dirintis dengan bergabung dengan organisasi unit
aktivitas mahasiwa sesuai dengan bidang yang diminati. Oleh karena itu jangan ragu untuk
bergabung ke unit kegiatan mahasiswa seperti kegiatan mahasiswa keagamaan, koperasi
mahasiswa, pers mahasiswa, pramuka, Palang Merah (KSR), Resimen Mahasiswa, drum band, seni
tari, serta di bidang olahraga seperti atletik, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, basket, bola voli
berbagai macam jenis beladiri dan lain sebagainya.

5. Aktif di organisasi mahasiswa (leadership)

Aktif dan terlibat di organisasi mahasiswa juga merupakan prestasi yang tidak bisa dipandang
sebelah mata. Mahasiswa yang aktif di organisasi kemahasiwaan akan memiliki keterampilan dan
pengalaman kepemimpinan yang memadai. Apalagi bila mahasiswa tersebut menjadi pengurus
harian seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan ketua sie, maka itu merupakan suatu
nilai tambah bagi kualitas seorang mahasiswa.

Beberapa lembaga pemberi beasiswa juga memperhitungkan dan mengutamakan calon penerima
beasiswanya adalah yang memiliki keterampilan kepemimpinan dengan dibuktikan aktif di kegiatan
organisasi mahasiswa serta pendampingan masyarakat. Cara mendapatkan prestasi jenis ini adalah
dengan bergabung serta terlibat aktif di organisasi mahasiswa baik itu yang intra kampus maupun
juga bisa organisasi mahasiswa ekstra kampus.

6. Pendampingan masyarakat (pengabdian masyarakat)

Prestasi non akademik lainnya adalah aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Bentuknya bisa
pendampingan masyarakat di bidang-bidang tertentu. Semacam pemberian pelatihan keterampilan
kepada masyarakat. Atau juga bantuan advokasi masyarakat pada kasus-kasus masyarakat yang
tertindas. Cara mendapatkan prestasi yang seperti ini adalah dengan bergabung dan aktif di
organisasi mahasiswa atau organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat.

Mahasiswa akan diasah kepekaan sosialnya dengan terlibat berhadapan dan mengatasi secara
langsung pada realita permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Berhubungan
dengan poin 2, kegiatan pendampingan masyarakat ini juga bisa sekalian diintegrasikan dengan
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), sehingga inilah titik
relevansi kolaborasi dan pengoptimalan prestasi akademik dan prestasi non akademik bisa berjalan
beriringan. Karena memang pendekatan-pendekatan holistik seperti inilah yang diperlukan untuk
pembangunan masyarakat luas dan hasilnya bisa langsung dirasakan.

Demikianlah sebagian prestasi-prestasi yang bisa diperoleh di kampus saat kuliah di perguruan
tinggi. Semoga setelah membaca tulisan ini kita bisa terbuka pikiran dan wawasan bahwa prestasi
saat kuliah itu tidak hanya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) saja. Masih ada jenis-jenis prestasi lain
yang bisa diraih dan didapatkan. Selamat berjuang! Hidup Mahasiswa!

Anda mungkin juga menyukai