Anda di halaman 1dari 6

Kompressor Dinamik

Sumber : Henry Cohen, G. F. C. Rogers, H. I. H. Saravanamuttoo. Gas Turbine Theory.


Addison Wesley Longman (1996).

Kompressor dinamik menaikkan tekanan fluida dengan terlebih dahulu


meningkatkan kecepatan fluida, sehingga energi kinetik fluida bertambah. Setelah
dipercepat, energi kinetik fluida kemudian diubah menjadi tekanan melalui rumah volute
atau difuser.

berdasarkan arah aliran, kompresssor dinamik dibagi menjadi 2 golongan utama :

1. Radial (Sentrifugal kompressor). Fluida masuk searah dengan sumbu rotasi kemudian
keluar tegak lurus pada arah radial. Kompressor radial bisa memiliki rasio kompresi
yang lebih besar dibanding kompressor axial untuk ukuran yang sama. Namun untuk
debit aliran, kompressor axial mampu mengalirkan debit yang lebih besar.
2. Axial. Arah aliran fluida searah dengan sumbu rotasi. Dibuthkan multi stage
kompressor aksial untuk memberikan rasio kompresi total yang besar.

Berdasarkan jumlah susunan impellernya, kompressor terbagi atas

1. Single stage. Menggunakan 1 impeler.


2. Multi stage. Beberapa impeler disusun secara seri, sehingga head yang dihasilkan
bisa lebih tinggi. Pada pompa multi stage axial, untuk mencegah aliran balik fluida,
antara 1 stage dengan stage berikutnya dipasang dinding isolasi yang biasa disebut
interstage diaphragm. Sedang pada pompa radial digunakan 2 casing, yaitu inner dan
outer casing.

Sentrifugal Kompressor (Chapter 4)


Gambar 1. Nomenklatur dan segitiga kecepatan Sentrifugal kompresor
Konvensi yang digunakan pada segitiga kecepatan kompressor dalam buku referensi sebagai
berikut:

 C merupakan kecepatan absolut fluida,


 V merupakan Kecepatan relatif fluida,
 U kecepatan tangensial,
 Cr merupakan kecepatan absolut fluida dalam arah tegak lurus tangensial.
 r radius
Segitika kecepatan masuk fluida dapat dilihat di gambar 1 sisi kiri, segitiga kecepatan
keluar dapat dilihat di gambat 1 sebelah kanan. Secara ideal kecepatan relatif keluar
kompressor dimaksudkan radial sempurana namun karena ada slip disepanjang sudu
impeller Cw2<U. Penyimpangan ini dapat dinyatakan dalam faktor slip (Cw2/U) :

Jika kerja teoritik pada kompressor dapat dinyatakan dengan W = Cw2r2ω maka

dalam U, kerja teoritik dinyatakan . Dengan


mempertimbangkan rugi-rugi yang lain, kerja aktual kompressor sentrifugal dinyatakan

. Dimana ψ adalah power input factor, faktor pengali akibat rugi-rugi.

Gambar 2. Impeller kompressor sentrifugal dengan lengkungan ke belakang


Penggunaan impeller yang melengkung ke belakan dengan β 30° s.d. 40◦ akan
meningkatkan efisiensi kompressor. Dapat dilihat pada gambar 2 bahwa Cw2 menjadi lebih
pendek lagi dibanding Cw2 pada gambar 1 yang digambarkan putus-putus pada gambar 2.
Sehingga jika Cw2 << maka kerja yang dibutuhkan juga turun.
Gambar 3. Impeller dan diffuser kompressor sentrifugal

Gambar 4. Rumah volute komprssor sentrifugal


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk menaikkan tekanan pada kompresor
dinamik tidak bisa hanya dipercepat saja, tapi setelah dipercepat energi kinetik fluida
kemudian diubah menjadi tekanan melalui rumah volute atau difuser. Rumah volute dan
diffuser memanfaatkan penambahan luas penampang yang semakin besar untuk menaikkan
kecepatan fluida. Hal ini berlaku untuk kecepatan fluida kompresible < 1 Mach (subsonic).
Sehingga untuk penggunaan pada pesawat dengan kecepatan aliran masuk > 1 Mach
(supersonic), kecepatan fluida dapat diturunkan menggunakan diffuser sebelum kompressor
dan untuk mengarahkan arah aliran digunakan inlet guide vane (IGV).

Inlet guide vane (IGV) dapat mengarahkan fluida masuk kompresor sehingga pada
impeller eye tidak terjadi separasi dan shockwave. Selain itu sudut inlet guide vane juga
dapat digunakan untuk menurunkan kecepatan fluida seperti ditunjukkan gambar 5.
Gambar 5. Inlet guide vane kompresor sentrifugal

Kompressor aksial (Chapter 5)

Gambar 6. Nomenklatur dan segitiga kecepatan kompresor aksial


Kompressor aksial, kenaikan tekanan terjadi baik pada rotor maupun stator. Rasio
satu stage kompressor aksial tekanan dapat dinyatakan dengan :
dimana

dan kerja yang

dibutuhkan adalah .

Gambar 7. Kurva karakteristik kompressor aksial maupun radial


Gambar 7 (a) meggambarkan kurva tak berdimensi antara rasio tekanan dengan
aliran masa untuk berbagai kecepatan putar kompressor. Dapat dilihat di batas kiri terdapat
garis surging (surge line) dan di batas kanan terdapat titik ujung terjadinya chocking/cekikan
yang menunjukkan batas operasi kompressor baik aksial maupun radial. Ketika aliran udara
terlalu rendah, mencapai surge line, fenomena surging atau aliran balik dapat terjadi.
Surging dapat mengakibatkan getaran pada impeler dan merusak impeler. Sedangkan pada
batas chocking, ketika aliran terlalu tinggi dan mencapai 1 Mach (Sonic) , aliran tidak dapat
dipercepat lagi.
Gambar 7 (b) menunjukkan kurva efisiensi isentropik terhadap aliran masa untuk
berbagai kecepatan putar kompresor. Dapat dilihat bahwa terdapat daerah optimum
efisiensi untuk kecepatan aliran tertentu. Letaknya diantara garis surging dan chocking.
Kompresor sebaiknya bekerja di daerah ini.

Anda mungkin juga menyukai