Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Pergaulan Bebas, Penyebab, Akibat & Cara Mengatasi|Secara

Umum, Pengertian Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku


menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan
perasaan malu. atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku
menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma
kesusilaan. Pengertian Pergaulan Bebas diambil karna arti
dari Pergaulan dan bebas. Pengertian pergaulan adalah proses interaksi antara
individu atau individu dengan kelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari
kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang individu baik
pergaulan positif atau negatif.

Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang
bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang
harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil
atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh
serta belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut.

Pengertian Pergaulan Bebas Menurut Agama -Pengertian pergaulan bebas


menurut agama adalah proses bergaul dengan orang lain terlepas dari
ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas tertuang dalam Surat
An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata
dalam bergaul. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

Ciri-Ciri Pergaulan Bebas - Pergaulan bebas dapat diketahui dengan beberapa


ciri-ciri yang menandakannya antara lain sebagai berikut..

 Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya


 Rasa ingin tahu yang sangat besar
 Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi.
 Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan obat-obat terlarang
seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lainnya.
 Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
 Perilaku yang tidak baik
 Pakaian terbuka
 Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, selalu menunjukkan
eksistensi dan kebanggan diri serta selalu ingin mencoba banyak hal.
 Sering mengalami tekanan mental dan emosi
 Ingin mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara
termasuk dengan jalan yang salah, keji dan haram.

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas


Penyebab Pergaulan Bebas - Hal yang terjadi dalam pergaulan bebas banyak
bertolak belakang dengan atran-aturan dan norma-norma dalam etika
pergaulan, hal ini didasari atau disebabkan dari banyak faktor-faktor penyebab
pergaulan bebas antara lain sebagai berikut...
1. Rendahnya Tarah Pendidikan Keluarga
Rendahnya tarah pendidikan keluarga yang berpengaruh besar sebagai
penyebab terjadinya pergaulan bebas. Contohnya, keluarga mengisinkan sang
anak untuk berpacaran dan ditambah tanpa adanya pengawasan yang
menyebabkan anak terjerumus dalam pergaulan bebas.
2. Keadan Keluarga Yang Tidak Stabil (Broken Home)
Keadaan keluaga sangat berpengaruh pada tingkah laku atau perkembangan
psikil remaja yang mana keadaan orang tua yang tidak harmonis yang membuat
perkembangan psikis anak terganggu dan anak cenderung kesenangan diluar
untuk merasa senang, dan melupakan hal yang terjadi di keluarganya karena
orang tua tidak memberi kasih sayang, sehingga sang anak mencari kesenangan
diluar berbuntut pada pergaulan bebas.
3. Orang Tua yang Kurang Memperhatikan
Tidak diperhatikan oleh orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga
anak kurang mendapat perhatian sehingga sang anak bebas dalam beraktivitas.
4. Lingkungan Setempat Kurang Baik
Lingkungan sekitar merupakan faktor pembentuk keperibadian seseorang, jika
dilingkungan tersebut merupakan lingkungan yang kurang kondusif maka sang
anak akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas dimana kitak ketahui bahwa
perkembangan seseorang lebih ditentukan pada lingkungan dari pada keluarga.
5. Kurang Berhati-Hati Dalam Berteman
Teman dapat menuntun kita ke arah yang positif dan negatif dimana sebagian
besar pergaulan bebas terjadi karena berteman dengan orang yang tidak baik.
6. Keadaan Ekonomi Keluarga
Keluarga ekonomi yang rendah, membuat anak tidak dapat bersekolah dan
biasanya banyak pula yang putus sekolah yang membuat pergaulan anak
tersebut dengan remaja yang senasip yang membuat perilaku sang anak
menjadi tambah parah.
7. Kurangnya Kesadaran Remaja
Kurangnya kesadaran remaja terjadi merupakan implikasi dari kurangnya
pengetahuan remaja tersebut akan dampak pergaulan bebas.
8. Adanya Teknologi Informasi (Internet)
Dari adanya internet memudahkan untuk mengakses jenis macam budaya yang
tidak sesuai dengan norma ketimuran.

Akibat Pergaulan/Dampak Pergaulan Bebas


Terjadinya pergaulan bebas memberikan pengaruh besar baik bagi diri sendiri,
orang tua, masyarakat dan juga negara, pengaruh-pengaruh tersebut dari
dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas antara lain sebagai berikut..

 Bahaya dari pergaulan bebas adalah seks bebas. Seks bebas adalah
dua orang yang berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan sampai
dengan kehamilan diluar nikah yang tentu saja memalukan diri sendiri,
orang tua, masyarakat, dan Indonesia dengan adat ketimuran.
 Ketergantungan Obat. Dari ajakan teman karena pikiran yang masih
labil menggiringnya mengkonsumsi obat terlarang sampai membuat
ketagihan dengan ketergantungan obat-obat terlarang hingga berlebihan
dan berdampak overdosis yang diakhiri dengan kematian.
 Menurunnya tingkat kesehatan. Pergaulan bebas dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti HIV AIDS dan banyaknya yang menggugurkan
kandungan yang tentu saja membahayakan kesehatannya serta
mengkonsumsi obat-obat terlarang yang semua hal tersebut dapat
menurunkan kesehatan.
 Meningkatkan Kriminalitas. Bahaya pergaulan bebas yang satu ini
dapat terjadi karena jika pencadu narkoba tidak lagi memiliki uang untuk
membeli maka jalan keluar yang cepat adalah dengan melakukan
tindakan kriminalitas.
 Meregangkan Hubungan Keluarga. Pergaulan bebas dapat
meregangkan hubungan antara keluarga karena beberapa penyebab yang
biasanya karena emosi meledak-ledak dan bahkan sampai rasa hormat
kepada orang tua akan dapat hilang.
 Menyebarkan Penyakit. Pergaulan bebas yang akrap dengan seks
bebas, dan narkoba membuat berbagai penyakit dapat menyerang orang-
orang sekitar yang tidak bersalah.
 Menurunnya Prestasi. Seorang dengan pergaulan bebas lebih
cenderung bersenang-senang dan dapat menghilangkan konsentrasi
belajar akibat dari minuman keras dan narkoba.
 Berdosa. Pergaulan bebas sudah tentu akan mendapat dosa yang belum
rasakan selagi masih hidup, namun saat kematian menjemput yang
dihantarkan kepada balasan atas doa-dosa yang pernah diperbuat yaitu
ke neraka.

Cara Mengatasi Pergaulan Bebas


Cara Mengatasi Pergaulan Bebas - Masalah apapun dapat diatasi, baik itu
pergaulan bebas hal ini dapat diatasi, dan dicegah dengan solusi-solusi
penanganan dan pencegahan pergaulan bebas dengan beberapa cara antara lain
sebagai berikut...
1. Memperbaiki Cara Pandang
Bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan untuk mendidik anak-anak untuk
berusaha dan menerima hasil usaha walaupun tak sesuai dengan apa yang
dinginkan sehingga apabila hasilnya mengecewakan dapat menanggapi dengan
positif.
2. Jujur Pada Diri Sendiri
Menyadari dan mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya sehingga tidak
menganiyaya emosi dan diri mereka sendiri.
3. Menanamkan Nilai Ketimuran
Nilai ketimuran atau nilai keislaman sangat penting dalam membentuk
kepribadian seseorang dengan meningkatkan keimanan sebagai pegangan atau
perisai untuk berpikir ke pergaulan bebas.
4. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Maksudnya adalah dengan manajemen waktu, emosi dan energi agar selalu
berpikir positif dengan kegiatan ositif setiap hari.
5. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Dengan banyak aktivitas positif maka tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal
negatif.
6. Berpikir Masa Depan
Berpikir masa depan adalah agar dapat menyusun langkah-langkahnya dalam
menggapai masa depan yang ia cita-citakan yang dia impikan agar tidak
menjadi seorang yang hampa tanpa harapan dan tanpa cita-cita.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi menjadi sumber informasi yang mendidik, Namun kenyataannya
bertolak belakang, karena kebanyakan televisi hanya menyiarkan hiburan-
hiburan dengan nilai-nilai gaya hidup bebas.
8. Selalu Membaca Buku
Membaca buku memberikan kita wawasan luas baik itu wawasan dalam
pelajaran di sekolah maupun wawasan akan kehidupan yang baik dan
mengetahui lebih cepat hal-hal yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
9. Berkomunikasi dengan Baik
Dengan berkomunikasi dengan baik kita dapat berhubungan baik dengan
masyarakat dan membuat masyarakat tahu akan diri dan tidak mengajak
kepada hal yang negatif karena lingkungan atau masyarakat tidak akan
mengganggu.
10. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dengan sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat terutama
para remaja mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari pergaulan bebas sebagai
langkah pencegahan.
11. Menegakkan Aturan Hukum
Dengan penegakan aturan hukum memberikan efek jera kepada pergaulan
bebas dan sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan generasi muda anak
bangsa Indonesia

Kenakalan remaja
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar
norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada
usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Kondisi ini merupakan kondisi patologis, karena para remaja tersebut berbuat
atau bertindak di luar batas norma-norma hukum yang berlaku, serta merugikan
lingkungan sosialnya.

Mneurut para ahli: 4. Hurlock


Kenakalan remaja ialah tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
remaja, dimana tindakan tersebut dapat memasukkan seseorang ke dalam

penjara

5. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara sosial, sehingga menimbulkan perbuatan criminal

B. MACAM – MACAM JENIS KENAKALAN REMAJA


Terdapat berbagai macam bentuk atau jenis kenakalan yang dilakukan oleh para

remaja. Apalagi memasuki era yang serba modern ini, dengan berbagai budaya
luar yang masuk dan mempengaruhi pola hidup remaja Indonesia. Sebagian

kecil contoh-contoh kenakalan remaja tersebut ialah :


 Penggunaan narkoba
 Minum minuman keras
 Perjudian
 Seks bebas
 Penganiayaan
 Bolos sekolah
 Perkelahian atau tawuran
 Penipuan
 Pemerasan
 Pencurian
 Balapan liar
 Pembunuhan dengan latar belakang geng/kelompok

C. PENYEBAB KENAKALAN REMAJA


Terdapat dua faktor yang menyebabkan seorang remaja terpengaruh dan ikut
bagian dalam berbuat kenakalan, yaitu internal (diri sendiri), dan eksternal

(lingkungan).

1. Faktor Internal

a. Krisis Identitas
Idealnya, seorang remaja akan selalu mencari jati diri di dalam lingkungannya

saat ia beranjak remaja sebelum ia masuk ke usia dewasa. Oleh karena itu,
dalam mencari jati diri ini, seringkali remaja jatuh ke dalam krisis identitas yang
membuat mereka terdorong untuk melakukan tindakan criminal

b. Kontrol Diri yang Lemah


Remaja yang tidak dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk akan
mudah sekali terpengaruh untuk berbuat nakal. Akan tetapi, bagi remaja yang

sudah dapat membedakan perbuatan baik dan buruk juga bisa terjerumus ke

dalam perbuatan buruk, jika tidak dibarengi dengan control diri yang baik dari
dalam batin mereka

2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh seseorang sejak ia

lahir. Keluargalah yang seharusnya membentuk control diri yang kuat sehingga
seorang remaja tidak terjerumus ke dalam kenakalan. Keluarga yang tidak
harmonis seperti perceraian kedua orang tua, tidak adanya komunikasi yang
baik di dalam keluarga, serta keluarg ayang selalu dirundung perselisihan, akan
memicu perilaku negative pada remaja

Keluarga juga sangat berperan penting dalam melakukan edukasi dan


memberikan pengetahuan agama kepada anaknya sedari lahir, sehingga pada

saat mereka beranjak remaja, mereka memiliki kontrol diri yang kuat

b. Lingkungan Sosial
Selain keluarga, seseorang juga akan melakukan proses sosioligis ke lingkungan

sekitar. Jika lingkungan tempat ia tinggal merupakan lingkungan yang rawan


kejahatan, maka potensi seorang anak untuk melakukan tindak kejahatan juga
akan semakin besar

c. Pergaulan
Pergaulan dengan teman sebaya juga wajib menjadi tanggung jawab

keluarganya dalam memberikan pengatahuan kepada remaja untuk memilih


teman yang baik. Teman sebaya seringkali menjadi faktor utama bagi seorang

remaja untuk melakukan tindak kejahatan.

d. Pendidikan
Pendidikan sangat berguna dalam mebentuk kepribadian seseorang agar
memiliki pengetahuan akan baik buruknya suatu perbuatan. Pendidikan baik
harus sejak dini diajarkan oleh kedua orang tua, sebelum melanjutkan ke
sekolah

e. Penggunaan Waktu Luang


Sebaiknya, remaja mempergunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang

bersifat positif, seperti membantu sesama, olahraga, menjalani hobi, dan lain
sebagainya. Hal itu akan menjauhkan remaja untuk mengisi waktu luang untuk
melakukan perbuatan anti normative

f. Masuknya Kebudayaan Luar


Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan adat dan norma yang berlaku di

Indonesia seharusnya harus dihindari atau bahkan tidak diikuti. Apalagi dengan

perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin dinamis, membuat seorang


remaja makin meninggalkan budaya budaya aslinya.

KENAKALAN REMAJA

D. FAKTOR – FAKTOR MUNCULNYA KENAKALAN REMAJA


 Kurangnya disiplin yang diterapkan pada anak
 Kemiskinan dan kekerasan dalam keluarga
 Adanya saudara atau teman sebaya yang terlebih dahulu berbuat
kejahatan
 Perbedaan budaya yang diterima
 Tingginya konflik dan perilaku agresif dalam keluarga
 Orang tua yang tidak memberikan contoh perilaku yang baik
 Kurangnya pengawasan terhadap anak
 Kurangnya sosialisasi kepada anak terkait lingkungan sosial yang baik
E. PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menekan timbulnya perilaku atau

perbuatan kenakalan yang dilakukan oleh para remaja, diantaranya :

1. Usaha Preventif
 Memberikan kasih saying yang cukup kepada anak
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga
 Mendirikan tempat pengembangan kreasi dan inovasi bagi remaja
 Mengembangkan perlengkapan olahraga bagi remaja
 Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif guna memberikan
pengetahuan terhadap tingkah laku remaja

2. Usaha Memberikan Sanksi


 Memberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya
 Memberikan hukuman yang adil dan tidak tebang pilih
 Hukuman yang diberikan seharusnya bersifat edukatif dan mendidik
 Tidak membatasi kreativitas remaja dalam menjalani hukuman tersebut
 Tetap memberikan pengawasan dan pendidikan

3. Usaha Kuratif
 Memberikan pelatihan kepada para remaja untuk hidup teratur dan
disiplin
 Memperbanyak program latihan peningkatan keterampilan
 Melakukan perubahan lingkungan tempat tinggal
 Memberikan fasilitas yang diperlukan untuk perkembangan jasmani dan
rohani
 Menghilangkan atau menekan penyebab-penyebab timbulnya kenakalan
remaja
4. Demoralisasi

Dewasa ini banyak dijumpai keadaan dimana kualitas moral yang terjadi di masyarakat mengalami
penurunan. Hal inilah yang dinamakan demoralisasi. Brooks dan Gable (1997) mengatakan bahwa
demoralsasi berhubungan dengan rendahnya standar moral dan penetapan nilai serta norma dalam
masyarakat.

Beberapa indikasi yang menunjukkan suatu bangsa mengalami gejala demoralisasi, adalah sebagai
berikut:

a. Kuantitas dan kualitas kriminalitas sosial semakin meningkat, seperti pencurian, perampokan,
pembunuhan, dll.
b. Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis, seperti pembakar rumah, perusak fasilitas umum,
penjarahan, dll.

c. Konflik sosial semakin marak, baik vertikal maupun horizontal.

d. Tindakan korupsi merajalela.

e. Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba dikalangan masyarakat.

f. Pergaulan bebas semakin merajalela.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan demoralisasi di kalangan masyarakat, antara lain:

ü Krisis ekonomi yang berkepanjangan.

ü Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sehingga megakibatkan jumlah pencari kerja tidak
sebanding dengan lapangan kerja.

ü Menurunnya kewibaan pemerintah yang ditandai dengan tidak berhasilnya pemerintah memenuhi
tuntutan rakyat.

ü Meningkatnya angka kemiskinan.

ü Menurunnya kualitas aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, dan


kehakiman.

ü Adanya sikap-sikap negatif, seperti: malas, boros, tidak disiplin, serta sikap apatis yang
akhirnya, untuk mencapai sesuatu menggunakan jalan pintas.

ü Keengganan memahami, mendalami, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama.

Beberapa solusi untuk upaya pencegahan ataupun setelah terjadinya demoralisasi:

Ø Mempertebal keimanan dan ketaqwaan dikalangan generasi muda

Ø Memanfaatkan media sosialisasi keluarga, sekolah

 Aktif dalam kegiatan-kegiatan positif

Masalah Sosial – Pengertian masalah sosial adalah suatu masalah yang


berhubungan dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Hal ini berdasarkan tindakan-tindakan yang dapat
mengganggu ketentraman masyarakat
Lesli
Menurut Lesi masalah sosial adalah suatu kondisi yang berpengaruh dalam
kehidupan besar masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, oleh
sebab itu perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi atau memperbaikinya.

Soetomo
Menurut Soetomo masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak
diinginkan terjadi pada sebagian warga masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto faktor penyebab masalah sosial dibedakan


menjadi 4 yaitu:

1. Faktor ekonomi.
2. Faktor biologis.
3. Faktor psikologis.
4. Faktor kebudayaan.
Faktor Ekonomi
Dalam segi ekonomi ini biasanya timbul masalah sosial seperti kemiskinan
dan pengangguran yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah.
Hal seperti ini bisa terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan yang
disediakan oleh pemerintah.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa masalah ekonomi sangatlah sensitif
bagi masyarakat, oleh karena itu permasalahan sosial akan menimbulkan
dampak seperti tindakan kriminalitas merampok, mencuri dll. Dengan
alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Faktor ekonomi juga bisa dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur kemajuan sebuah negara
sekaligus menjadi faktor yang dapat memengaruhi masalah sosial terhadap aspek psikologis
dan biologis dalam masyarakat.

Faktor Biologis
Kemudian yang kedua yaitu faktor biologis, di mana faktor ini juga bisa menimbulkan
permasalahan sosial, misal terjadinya wabah penyakit, kurang gizi, dll.

Itu semua bisa terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai
ditambah lagi dengan kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang
kurang baik. Oleh karena itu perlu diadakan penyuluhan atau hanya
sekedar berbagi informasi yang terkait dengan pentingnya pola hidup sehat
dan menjaga kebersihan lingkungan.

Faktor Psikologis
Faktor psikologis juga dapat berpengaruh terhadap masalah sosial. Faktor
psikologis ini bisa muncul karena beratnya beban hidup yang dirasakan,
sehingga akan mengeluarkan emosi dan memicu konflik di masyarakat.

Faktor Kebudayaan
Yang dimaksud kebudayaan adalah perkembangan budaya yang
mempunyai peran dalam memicu timbulnya permasalahan sosial. Misal,
kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-
lain.

Seharusnya faktor budaya ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan
penanganan yang tepat tanggap, hal seperti ini sebenarnya mencerminkan
tradisi dan kebiasaan masyarakat

Contoh Masalah Sosial yang Ada


di Masyarakat
Sumber gambar: Ikalpedia.blogspot.com

Setelah mengetahui faktor dan penyebab terjadinya masalah sosial, bab


selanjutnya yaitu beberapa contoh yang sering terjadi di dalam masyarakat
kita, terkhusus Indonesia.

Kemiskinan
Yang pertama yaitu kemiskinan, diartikan sebagai suatu keadaan ketika
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan mental
maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Menurut sejarah, kondisi miskin dan kaya secara berdampingan tidak


termasuk masalah sosial, sampai ketika perdagangan berkembang dengan
pesat dan memunculkan nilai-nilai baru. Dengan berkembangnya
perdagangan ke seluruh dunia dan ditetapkannya taraf kehidupan tertentu
sebagai masalah sosial.
Di dalam masyarakat yang mempunyai susunan organisasi bersahaja,
kemungkinan tidak menjadi masalah sosial karena mereka menganggap
bahwa semua ini sudah ditakdirkan.

Kemiskinan menjadi suatu masalah sosial apabila mereka sadar, ternyata


mereka gagal dalam memperoleh lebih dari pada apa-apa yang sudah
dimiliki dan di dalam hati akan timbul perasaan ketidakadilan.

Dalam masyarakat modern, masalah kemiskinan dilihat dari suatu keadaan


di mana seseorang tidak mempunyai kecukupan harta untuk memenuhi
standar kehidupan di lingkungannya.

Contoh, ada salah satu keluarga yang tidak mempunyai televisi, motor,
sementara para tetangga yang ada disekitar mempunyai barang-barang
tersebut. Hal seperti inilah yang bisa menjadikan kemiskinan sebagai
masalah sosial.

Secara sosiologis, penyebab timbulnya problem tersebut karena dari salah


satu lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, lebih tepatnya
lembaga kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang ekonomi.

Kejahatan
Kejahatan terjadi karena sebuah kondisi dan proses sosial yang sama lalu
menghasilkan perilaku sosial yang berbeda. Kejahatan bisa terjadi karena
proses imitasi pelaksanaan peran sosial, kompensasi, asosiasi diferensiasi,
konsepsi diri, identifikasi, dan kekecewaan yang agresif.

Perilaku jahat ini biasa dipelajari melalui pergaulan dengan pelaku


kajahatan. Menurut E. H. Sutherland situasi seperti ini dinamakan sebagai
proses asosiasi yang diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses
tersebut merupakan suatu akibat dari interaksi dengan perilaku kejahatan
tadi.

Anda mungkin juga menyukai