Anda di halaman 1dari 17

KEWIRAUSAHAAN

“CARA JITU MEMASARKAN PRODUK”

Oleh:
KADEK AYU YUNITA DEWI YANTI (P07120014039)
NI KADEK ITA PURNAMA SARI (P07120014045)

TINGKAT 3.2
DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2017
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Cara Jitu
Memasarkan Produk” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Terimakasih kepada Dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Makalah ini disusun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai
literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori
yang dibahas. Kami berharap makalah ini berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kewirausahaan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan tugas kami di masa yang akan datang. Demikian
yang dapat kami sampaikan sebagai penulis, kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
“Om Santih Santih Santih Om”

Denpasar, Februari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................

Kata Pengantar ...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan Umum ......................................................................................................
1.4 Tujuan Khusus .....................................................................................................
1.5 Manfaat ...............................................................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Pemasaran ..........................................................................................


2.2 Teori-Teori Pemasaran .........................................................................................
2.3 Cara Pemasaran ....................................................................................................
2.4 Proses Pengambilan Keputusan ...........................................................................
2.5 Evaluasi Pemasaran ..............................................................................................

BAB III Penutup

3.1 Simpulan ..............................................................................................................


3.2 Saran .....................................................................................................................

Daftar Pustaka ............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini yang terjadi di Indonesia adalah maraknya penggalakkan
pertumbuhan ekonomi dan perubahan lingkungan yang cepat sehingga menyebabkan
perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan pasar. Perusahaan kini harus memikirkan kembali misi bisnis dan strategi
pemasaran mereka secara kritis. Perusahaan masa kini tidak bergerak dalam pasar
dengan saingan yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau pilihan pelanggan yang
stabil, melainkan perang antar saingan yang terus berubah, kemajuan teknologi, hukum
baru, kebijaksanaan perdagangan yang terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan.

Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan secara umum, walaupun orientasi
mereka telah menganut consumen satisfied, perusahaan belum tentu mampu
memberikan kepuasan tersebut yang benar-benar dapat diterima konsumen. Faktor
utama dari ketidakpuasan tersebut berasal dari pelayanan yang berkualitas rendah.
Kotler (1997) dalam Hutasuhut (2004) sebagai anggota kehormatan Indonesia
Marketing Association menyatakan di pasar dewasa ini pelanggan makin sulit untuk
dipuaskan. Mereka ingin produk/jasa yang unggul, sesuai dengan kebutuhan mereka,
disediakan dengan waktu cepat dengan harga terendah disertai dengan pelayanan yang
bebas biaya dan loyalitas pelanggan mengalami kemerosotan, mereka akan beralih ke
produk/jasa kompetitor yang menawarkan tambahan nilai tanpa biaya peralihan.
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa masih banyak terdapat masalah-masalah
yang berkaitan dengan pelayanan dan kepuasan konsumen/pelanggan.

Saat ini, kegiatan dalam bidang pemasaran memiliki peranan yang penting
dalam dunia bisnis. Kegiatan pemasaran ini harus memberikan kesan yang baik di mata
konsumen, dimana perusahaan harus memberikan layanan serta hasil produk berupa
barang dan jasa yang terbaik, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur serta
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya
menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk
atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan
laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari pemasaran?
1.2.2 Apa saja teori-teori pemasaran?
1.2.3 Bagaimana cara pemasaran?
1.2.4 Bagaimana proses pengambilan keputusan?
1.2.5 Bagaimana evaluasi pemasaran?

1.3 Tujuan Umum


Untuk menambah wawasan pembaca dalam Kewirausahaan mengenai cara jitu
memasarkan produk.

1.4 Tujuan Khusus


1.4.1 Untuk mengetahui pengertian pemasaran
1.4.2 Untuk mengetahui teori-teori pemasaran
1.4.3 Untuk mengetahui cara pemasaran
1.4.4 Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan
1.4.5 Untuk mengetahui evaluasi pemasaran

1.5 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam makalah ini, yakni untuk menambah wawasan
pembaca mengenai cara jitu memasarkan produk sehingga dapat memahami mengenai
pengertian pemasaran, teori-teori pemasaran, cara pemasaran, proses pengambilan
keputusan, serta evaluasi pemasaran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran atau marketing merupakan bagian kegiatan yang penting bagi


perusahaan, dimana pemasaran sebagai salah satu faktor yang mendukung
perkembangan perusahaan. Perusahaan yang berhasil dalam melaksanakan
pemasarannya akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk terus
berkembang demi tercapainya tujuan perusaaan. Berikut ini beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian pemasaran.
1. Marketing Association of Australia And New Zealand yang dikutip oleh Buchari
Alma memberikan pengertian sebagai berikut : pemasaran adalah aktivitas yang
memfalitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan
melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga dari suatu barang,
jasa dan ide.
2. AMA (The American Marketing Assosiation), Pemasaran didefinisikan sebagai
proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan
penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran –sasaran individu dan organisasi.
3. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar
sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia.
4. Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran


merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang
diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh
keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin
mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh
tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut.

2.2. Teori-teori Pemasaran

Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini
untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot
yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan
seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas pemasaran
organisasi tersebut. Filosofi pemasaran mengalami evolusi dari orientasi internal
(inward-looking) menuju orientasi eksternal (outward-looking). Orientasi internal
tercermin dalam konsep produksi, konsep produk dan konsep penjualan. Sedangkan
orientasi eksternal direfleksikan dalam konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial.
Kendati demikian, setiap konsep memiliki keunikan dan konteks aplikasinya masing-
masing. Seperti yang telah dikemukakan Fandi Tjiptono, Gregoriu Chandra dan Dadi
Adriana (2008:21):

1. Konsep Produksi (Production Concept)


Konsep produksi (production concept) berkeyakinan bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Penganut
konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya menciptakan efesiensi produk, biaya rendah,
dan distribusi massal. Degan demikian, fokus utama konsep ini adalah distribusi dan
harga. Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini
masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan
akan produk lebih besar dari penawarannya; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk
terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi,
perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan fokus
terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga,
yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga
rendah dengan barang yang menarik.
2. Konsep Produk (Product Concept)
Konsep produk (product concept) berpandangan bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik.
Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya penciptaan produk superior dan
penyempurnaan kualitasnya. Jadi fokus utamanya adalah pada aspek produk.

3. Konsep Penjualan (Selling Concept)


Konsep penjualan (selling concept) berkeyakinan bahwa konsumen tidak akan
tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak, jika mereka tidak diyakinkan dan
bahkan bila perlu dibujuk. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada usaha-usaha
promosi dan penjualan yang agresif. Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli
produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha
penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang
tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen,
contoh: ensiklopedia, asuransi, dll. Industri ini harus mahir dalam melacak calon
pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen. Tujuannya adalah menjual
yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen.

4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)


Konsep pemasaran (marketing concept) berpandangan bahwa kunci untuk
mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan,
memberikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan (cutomer value) kepada pasar
sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing. Sementara itu, konsep
pemasaran menekankan pula integrasi antar fungsi pemasaran (seperti wiraniaga,
periklanan, layanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran) dan antar
departemen (misalnya, departemen riset dan pengembangan, departemen keuangan,
departemen sumber daya manusia, dan departemen produksi/operasional). Maka
dibutuhkan keselarasan antara external marketing (pemasaran yang ditujukan kepada
pihak-pihak di luar pemasaran) dan internal marketing (proses merekrut, menyeleksi,
melatih, dan memotivasi para karyawan sehingga mereka dapat melayani pelanggan
secara memuaskan).
5. Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept)
Konsep pemasaran sosial (societal marketing concept) berkeyakinan bahwa
tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan
para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun
pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat
menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu: laba perusahaan,
pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.

2.3. Cara pemasaran

Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar
yang di jadikan target oleh perusahaan. Definisi strategi pemasaran adalah sebagai
berikut: “strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan” (Kotler, 2001: 76).
Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan
analisis terhadap pesaing. Perusahaan membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan
dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan distribusi (marketing mix)
terhadap pesaing dekatnya. Menurut Radiosunu (2001: 27), strategi pemasaran
didasarkan atas lima konsep strategi berikut :
1. Segmentasi pasar. Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang
mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-beda.
Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu
perusahaan harus mengkelompok - kelompokkan pasar yang bersifat heterogen ke
dalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogeny
2. Market positioning. Perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar keseluruhan.
Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola spesifik pemusatan
pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk
mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih
segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba yang paling besar.
3. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran penjualan.
4. Marketing mix strategy. Kumpulan variabel-variabel yang dapat digunakan
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel - variabel yang
dapat mempengaruhi pembeli adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan
product, place, promotion dan price (4P)
5. Timing strategy. Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk merupakan
hal yang pelru diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik.
Terlebih dulu harus dilakukan persiapan baik produksi.

2.4. Proses Pengambilan Keputusan dalam Pemasaran

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer pemasaran akan selalu


berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan penuh dengan ketidak pastian.
Keputusan yang diambil terutama menyangkut masalah :
1. Penetapan harga
2. Produk
3. Distribusi
4. Promosi
Pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor
lingkungan ekstern seperti : demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan, persaingan
dan sebagainya. Semua ini berada diluar pengawasan manajer.
Keputusan-keputusan yang rasional menghendaki adanya proses keputusan yang
selaras dan logis. Metode analisa tradisional dapat membantu sebagai pendekatannya.
Metode analisa tradisional terdiri atas lima tahap, yaitu :

1. Mendefinisikan masalah
Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan
masalah dan kesempatan lebih awal. Agar analisa yang dilakukan dapat lebih efektif
maka manajer harus memiliki arah yang benar.
2. Merumuskan berbagai alternative
Manajer harus menentukan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah yang
dihadapi. Salah satu alternatif yang hampir selalu ada yaitu tidak melakukan apa-
apa. Ini merupakan alternatif yang sulit diukur atau dibandingkan dengan alternatif
lainnya.
3. Menganalisa Alternatif
Faktor-faktor yang diperlukan unuk menilai alternatif harus dikumpulkan dan diatur
rapi. Beberapa faktor mungkin tidak dapat diperoleh dan faktor lainnya mungkin
akan tidak berguna karena terlalu mahal. Dengan suatu analisa manajer diarahkan
untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan
kebaikan maupun keburukannya.
4. Mengusulkan suatu penyelesaian
Setelah melampaui tahapan tadi maka manajer dapat menyarankan suatu
penyelesaian yang logis.
5. Menyarankan rencana tindakan
Pada waktu mengambil keputusan, suatu rencana tindakan untuk melaksanakan
keputusan tersebut harus ditentukan. Rencana tindakan ini mungkin dapat
menemukan beberapa faktor penting yang belum dimasukkan didalam analisa.

Pengambilan keputusan di bidang pemasaran selalu berkaitan dengan varibel-


variabel marketing mix. Pengambilan keputusan dengan marketing mix dapat dilakukan
dengan:
1. Pengenalan faktor pasar dalam marketing mix.
Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar karena pada akhirnya produk yang
ditawarkan oleh perusahaan diarahkan kesana.
2. Hubungan antara keputusan tentang harga, promosi dan distribusi dengan variabel-
variabel tentang produk.
Produk tersebut membawa pengaruh penting terhadap keputusan-keputusan
mengenai harga, promosi dan distribusi, karena terikat pada harga produksi,
peralatan dan proses pembuatannya, juga dalam hal promosi yang tergantung pada
manfaat dan segi penawarannya.
3. Pengaruh usaha Perusahaan dan saingan terhadap volume penjualan.
Semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix untuk
penawaran yang ada, akan semakin besar pula penjualannya. Bagaimanapun,
persentase yang lebih besar dari penjualan total perusahaan akan bertambah dengan
adanya usaha marketing mix yang lebih besar.
4. Marketing Mix untuk beberapa jenis produk (dan Jasa)
Marketing mix yang diterapkan pada setiap jenis produk adalah berbeda. Volume
penjualan dan laba dapat dimaksimumkan jika marketing mixnya sesuai dengan
penawaran perusahaan.

2.5. Evaluasi pemasaran

Pengendalian pemasaran merupakan tahap terakhir dalam strategi pemasaran.


Setelah melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan atau
pengimplementasian strategi pemasaran, selanjutnya dilakukan evaluasi atau
pengendalian terhadap strategi-strategi pemasaran tersebut. Pengendalian pemasaran ini
dilakukan dengan mengamati, memonitori, mengecek, dan membandingkan kinerja
pemasaran dengan strategi-strategi pemasaran yang telah kita buat sebelumnya.
Sehingga dapat diartikan bahwa pengendalian pemasaran adalah usaha mengoreksi dan
selanjutnya memberi petunjuk kepada pemasar dalam melaksanakan strategi pemasaran
agar pemasar selalu bertindak sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga dapat
menghasilkan hasil yang optimal. Jika dalam pengevaluasian ditemukan penyimpangan-
penyimpangan, maka pemasar perlu menemukan dan menyiapkan solusi atau rencana-
rencana cadangan untuk mengatasi hasil yang menyimpang tersebut.
Langkah-langkah dalam pengendalian pemasaran, yaitu:

1. Menentukan apa yang dikendalikan


Umpan balik dari evaluasi keefektifan strategi pemasaran kemungkinan
berpengaruh pada fase lain dalam proses manajemen pemasaran strategis. Sistem
pengendalian yang dirancang baik akan mencakup umpan balik dari informasi
pengendalian untuk individu atau kelompok yang membentuk aktivitas yang terkendali.
Sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari proses dan menjadikan
masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang diinginkan.
Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik adalah bahwa
keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi ditemukan.
Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan pengendalian
umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke depan memantau
masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan
yang direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah agar
memperoleh hasil yang diinginkan.

2. Menetapkan standar
Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar
pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya akan
dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk
mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur
dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima
aspek kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan
perilaku.

3. Mengukur kinerja
Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. Kinerja aktual harus
dibandingkan dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan
hanya untuk pengamatan visual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara teliti
diperlukan. Banyak macam pengukuran untuk fungsi pengendalian didasarkan pada
beberapa bentuk standar secara historis. Standar pengendalian strategis didasarkan pada
praktek competitive benchmarking (patok duga bersaing), yaitu sebuah proses
pengukuran kinerja perusahaan dibandingkan terhadap kinerja terbaik dalam industri
tersebut.

4. Membandingkan kinerja dengan standar


Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika
langkah-langkah sebelumnya telah berjalan baik, maka membandingkan kinerja dengan
standar akan menjadi lebih mudah. Meskipun, kadang-kadang membandingkan kinerja
dengan standar ini sulit untuk membuat perbandingan yang diperlukan, misalnya
standar perilaku. Beberapa penyimpangan dari standar dapat dibenarkan, karena kondisi
lingkungan yang berubah dan alasan lainnya.
5. Menentukan alasan penyimpangan
Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian ”mengapa
kinerja menyimpang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat bergeser menuju
sasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi membutuhkan untuk mencari
penyimpangan baik yang datang dari internal maupun perubahan eksternal di antara
pengendalian organisasi.

6. Melakukan tindakan koreksi


Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan
untuk melakukan tindakan koreksi. Paramanajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal,
yaitu
a. Tidak melakukan apa-apa
b. Melakukan revisi standar
c. Melakukan koreksi kinerja aktual
Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai
dengan standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai
alasan mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk
mengecek standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan
dengan ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya manajer
harus memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan.
Tindakan koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk
mengambil tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harus
ditemukan sebelum tindakan koreksi akan diambil. Karena penyimpangan bergeser dari
sasaran yang tidak realistis ke strategi yang salah.
Perusahaan perlu melaksanakan empat jenis pengendalian pemasaran, yaitu
pengendalian rencana-tahunan, pengendalian atas profitabilitas, pengendalian efisiensi
dan pengendalian strategis.
a. Pengendalian rencana-tahunan terdiri dari tugas memonitor usaha pemasaran yang
sekarang dan hasil-hasilnya untuk memastikan bahwa penjualan tahunan dan
sasaran laba akan bisa dicapai. Perangkat yang penting adalah analisis penjualan,
analisis pangsa pasar, analisis biaya pemasaran dan penjualan, analisis keuangan dan
mengamati/melacak sikap pelanggan. Jika prestasi jelek telah disadari, perusahaan
bisa mengambil beberapa tindakan koreksi, termasuk mengurangi produksi,
mengubah harga, meningkatkan tekanan terhadap gugus wiraniaga dan mengurangi
biaya pengeluaran tambahan.
b. Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas yang
sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan saluran niaga.
Analisis kemampulabaan pemasaran mengungkapkan kegiatan pemasaran yang
lebih lemah, meskipun tidak menunjukkan apakah unit-unit yang lebih lemah itu
harus didukung atau dihilangkan.
c. Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan periklanan, promosi
penjualan dan distribusi. Para manajer harus mengamati rasio-rasio penting tertentu
yang menunjukkan seberapa jauh fungsi-fungsi tadi dilaksanakan secara efektif.
Manajer juga harus memperkenalkan sumber-sumber pemasaran untuk
meningkatkan prestasi.
d. Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan, strategi dan
sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan lingkungan
pemasaran yang diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat yang dikenal
sebagai instrumen untuk menilai efektivitas pemasaran menunjukkan profil
efektivitas pemasaran di seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat
pelanggan,organisasi pemasaran, informasi pemasaran, perencanaan strategis dan
efisiensi operasional. Perangkat lain, yang dikenal sebagai audit pemasaran,
merupakan suatu pengamatan berkala, bebas, sistematis dan menyeluruh terhadap
lingkungan, tujuan-tujuan, strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan pemasaran
perusahaan.
Pengendalian atau evaluasi dari strategi-strategi pemasaran sangatlah penting
dilakukan. Tujuan akhirnya adalah untuk mengevaluasi kinerja dengan strategi yang
telah dibuat dan selanjutnya untuk menentukan strategi yang lebih efektif untuk periode
selanjutnya.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Pemasaran merupakan suatu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui proses penciptaan, penawaran, dan pertukaran nilai bagi produk
dengan yang lain, dimana dalam pemasaran ini kegiatan bisnis dirancang untuk
mendistribusikan barang-barang dari produsen kepada konsumen untuk mencapai
sasaran serta tujuan organisasi.
Teori-teori pemasaran ada lima yaitu: konsep produksi (production concept),
konsep produk (product concept), konsep penjualan (selling concept), konsep
pemasaran (marketing concept), dan konsep pemasaran sosial (societal marketing
concept).
Proses pemasaran terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: memahami
kebutuhan dan keinginan pasar, merancang strategi pemasaran yang berorientasi
pelanggan, mempersiapkan rencana dan program pemasaran terintegrasi, membangun
hubungan dengan pelanggan, dan mendapatkan nilai dari pelanggan.
Pengambilan keputusan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan
ekstern seperti : demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan, persaingan dan
sebagainya. Ada dua proses pengambilan keputusan yaitu dengan analisa tradisional dan
menggunakan marketing mix untuk pengambilan keputusan.
Pengendalian pemasaran adalah usaha mengoreksi dan selanjutnya memberi
petunjuk kepada pemasar dalam melaksanakan strategi pemasaran agar pemasar selalu
bertindak sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga dapat menghasilkan hasil
yang optimal.

3.2. Saran
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan
mempelajari makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mempelajari materi ini dengan
baik dan diharapkan mampu melakukan kegiatan kewirausahaan dalam bidang
pemasaran produk.
DAFTAR PUSTAKA

AMA. 2014. Statement of ethics. Diakses dari


https://archive.ama.org/Archive/AboutAMA/Pages/Statement%20of%20Ethics.a
spx. pada tanggal 10 Februari 2017.

American Marketing Association. 2015. Definition of marketing. Diakses dari


https://www.ama.org/AboutAMA/Pages/Definition-of-Marketing.aspx pada
tanggal 10 Februari 2017.

Carolin, H. 2009. Landasan Teori Pemasaran. Diakses dari http://e-


journal.uajy.ac.id/3440/3/2EM14766.pdf pada tanggal 10 Februari 2017
Darmawan, Dwi. 2012. Manajemen Pemasaran. Diakses dari
https://mdwidarmawan.files.wordpress.com/2012/09/manajemen-pemasaran.pdf
pada tanggal 10 Februari 2017
Daud, Anshar. 2016. Filsafat Manajemen Pemasaran : Kajian Historis dalam Persfektif
Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Diakses dari
www.researchgate.net/publication/303700414_FILSAFAT_MANAJEMEN_PE
MASARAN_Kajian_Historis_dalam_Persfektif_Ontologi_Epistemologi_dan_A
ksiologi pada tanggal 10 Februari 2017
Dewi, RP. 2012. Pemasaran. Diakses dari
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4097/Bab
%202.pdf?sequence=6 pada tanggal 10 Februari 2017
Hidayat, APL. 2013. Pengertian Pemasaran. Diakses dari
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2680/Bab
%202.pdf?sequence=4 pada tanggal 10 Februari 2017
Kurniati, Atmi. 2012. Pemasaran. Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/7732/3/BAB%202-06408144012.pdf pada tanggal 10
Februari 2017
Ruslan, Alan. 2015. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran. Diakses dari
https://www.academia.edu/26298003/PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_DALA
M_PEMASARAN pada tanggal 10 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai