Anda di halaman 1dari 8

1.

Gambaran Umum
Kanker prostat adalah jenis kanker yang paling umum di kalangan laki-laki, dan
menduduki tempat sebagai penyebab kematian kedua setelah kanker paru di Amerika
Serikat. Dalam hal, di tahun 2003 The American Society memperkirakan terjadinya
220.900 kasus baru kanker protat dan 28.900 pria mati kerenanya.
Kelenjar prostat, tempat di mana tumbuh (leher bawah) kandung kemih (visica
urinaria). Prostat mengeliling bagian atas pertama saluran kemih (utrethra). Salah satu
peran prostat dalam perkemihan adalah membantu menyalurkan urine keluar dari kandung
kemih. Peran utamanya yang penting adalah berkaitan dengan fungsi mengeluarkan semen
(cairan sperma) dan hormon seksualnya.

Kelenjar prostat terdiri dari 5 lobus (lowsley, 1912). Lobus posterior, salah satu lobus
yang lebih disenangi untuk pertumbuhan kanker. Ada juga yang membagi prostat atas
komponen kelenjar dan non kelenjar (Mc.Neal, 1969). Komponen kelenjar terbagi atas 4
zone. Zone parifer yang tersebar (70%) dan merupakan tempat yang disukai oleh kanker.
Komponen kelenjar dengan sel-sel sekretoriusnya menghasilkan berbagai substansi,
antara lain prostate specific anti-gen (PSA). PSA ini merupakan suatu glicoprotein yang
mempunyai berat 33.000 dalton. PSA yang dihasilkan oleh kelenjar prostat normal,
maupun yang hiperplastik (HP) dan kanker prostat sendiri.
2. Gambaran Umum Gejala Kanker Prostat
a) Simptom (keluhan)
Didapatkan 75% mengeluh obstruksi (kesulitan/tidak dapat berkemih) plus infeksi.
Keluhan utama lainya berupa sering kencing-kencing, pencacaran lemah.
b) Sign (gejala)
Colok dubur teraba prostat membesar, permukaan berbenjol/nodul, konsistensi keras,
tidak simetris.

Sebagian umumnya kanker, diagnosis awal sangat dibutuhkan dalam penanggulangan


kanker prostat. Sebagai tanda bahaya kanker prostat adalah :
a. Sering merasa sering kencing, terutama di malam hari
b. Nyeri atau rasa terbakar selama miksi
c. Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing atau kencing lemah
d. Masalah disfungsi seks atau nyeri seks
e. Urine atau semen yang berdarah
f. Nyeri daerah punggung belakang, paha atau panggul
Staging menurut Whitmore-Jewet :
Stage A : Kanker nonpalpabel
Stage B : Kanker palpabel, terbatas dalam kelenjar prostat
Stage C : Kanker sudah invasi lokal ke dalam kapsul atau vesika seminalis
Stage D : Sudah metastasis
3. Distribusi Kanker Prostat
Estimasi Persentase Kasus Baru dan Kematian Akibat Kanker pada Penduduk Laki-
laki dan Perempuan di Dunia Tahun 2012

Sumber : GLOBOCAN, IARC, 2012

Menurut data GLOBOCAN (IARC) kanker prostat memiliki persentase kematian


yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase kasus baru, sehingga jika
penyakit kanker tersebut dapat dideteksi dan ditangani sejak dini maka kemungkinan
sembuh akan lebih tinggi.
Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker pada Penduduk Semua
Umur Menurut Provinsi Tahun 2013
Sumber: Diolah berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan
Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI

Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker Serviks dan Payudara pada
Perempuan, Kanker Prostat pada Laki-laki (‰) Menurut Provinsi Tahun 2013

Sumber: Diolah berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI
dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI

Prevalensi kanker prostat di Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 0,2‰ atau
diperkirakan sebanyak 25.012 penderita. Provinsi yang memiliki prevalensi kanker
prostat tertinggi adalah D.I. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara,dan Sulawesi Selatan
yaitu sebesar 0,5‰, sedangkan berdasarkan estimasi jumlah penderita penyakit kanker
prostat terbanyak berada pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah.
Prevalensi Penyakit Kanker pada Penduduk (‰) Menurut Kelompok Umur Tahun 2013

Sumber: Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI

Penyakit kanker dapat menyerang semua umur. Sebagaimana terlihat pada Gambar
di atas, hampir semua kelompok umur penduduk memiliki prevalensi penyakit kanker
yang cukup tinggi. Prevalensi penyakit kanker tertinggi berada pada kelompok umur 75
tahun ke atas, yaitu sebesar 5,0‰ dan prevalensi terendah pada anak kelompok umur 1-
4 tahun dan 5-14 tahun sebesar 0,1‰. Terlihat peningkatan prevalensi yang cukup
tinggi pada kelompok umur 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45-54 tahun.

4. Beban Kanker Prostat


Walaupun kejadian kanker prostat tinggi, catatan kematian karena kanker prostat ini
rendah karenanya laporan kematian tidak menyatakan kanker ini sebagai penyebab
kematian. Biasanya kematian berkaitan dengan metatase. Kanker prostat berada pada
urutan ke enam dari daftar kanker dalam memberikan kontribusi penyebab kematian dari
seluruh penyebab kematian pada pria usia 40 tahun di Amerika Serikat.
Distribusi insiden kanker prostat dapat dibagi 3 kelompok insiden tertinggi 100 per
100.000 (bagian-bagian tertentu AS & Eropa), insiden sedang 30-50 per 100.000 (Canada,
AS), dan insiden rendah 1 per 100.000 (Japan, Cina)
5. Faktor Risiko Kanker Prostat
Faktor apa saja yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menjalani penyakit
termasuk dalam faktor risiko. Sementara itu, sebaliknya ada pula faktor proteksi yang
dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit.
Untuk prostat walaupun belum ditemukan faktor penyebab utamanya, beberapa faktor
risiko yang dicurigai dan masih dalam proses studi adalah :
a. Rokok : efek rokok terhadap prostat dimediasi oleh efeknya terhadap peningkatan
sirkulasi hormon adrogen.
b. Diet tinggi lemak dan rendah buah dan sayuran
c. Konsumsi vitamin E atau selenium dan kadmium
d. Penyakit infeksi tertentu
e. Faktor hormonal tersendiri pria (androgen) hormon androgen adalah male sex
hormone yang merangsang perkembangan dan pertumbuhan kejantanan. Bentuk
utama androgen adalah testosteron. Hormon yang di diproduksi oleh testis.
Selain itu secara epidemiologi telah diterima berbagai kondisi sebagai faktor risiko dan
beberapa lainnya sementara dalam studi dengan beberapa bukti, adalah :
a. Usia Tua (≥60 tahun) ; rata-rata usia penderita adalah 61 tahun (Keetch, 1994),
dengan risiko kanker prostat meningkat sesuai peningkatan umur
b. Chemoprevention : berbagai bahan kimiawi obat dan zat lainnya yang didefenisikan
dapat merangsang kanker
c. Pola makan, jenis makanan, terutama lemak hewani berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker prostat
d. Hormonal prevention : ditemukan bukti obat seperti finasteride, yang dapat
menurunkan hormon lelaki yang dapat mencegah kanker
e. Race : ditemukan tinggi pada orang kulit hitam, dikarenakan ditemukan titer
hormone testosteron tinggi di kalangan kulit hitam
f. Genetik : diturunkan dari orang tua, merupakan faktor yang tidak bisa dihindari dan
diubah. Salah satu gen yang dicurigai penyebab kanker prostat adalah mutasi gen p53
g. Virus : jenis retrovirus, dikenal sebagai XMRV diidentifikasi kemungkinan sebagai
penyebab kanker prostat

6. Pencegahan Kanker Prostat


Lebih dari 30% penyakit kanker dapat dicegah dengan cara mengubah faktor risiko
perilaku dan pola makan penyebab penyakit kanker (Dinkes RI, 2015). Kanker yang
diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penanganan lebih baik.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam mengenali gejala dan risiko penyakit kanker sehingga dapat
menentukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini yang tepat.
Keseulitan manajemen kanker, khususnya pencegahan berkelanjutan berkaitan
dengan :
a. Kesulitan diagnosis dini : belum ada cara dan diagnosis yang menyakinkan dan
tes skrining yang dipercayai penuh. Hal ini karena sifat kanker prostat yang
biasanya pertumbuhannya relatif lambat dan tersembunyi. Keberadaanya
diketahui biasanya setelah pasien mengeluh obstruksi kemih atau gangguan
perkemihan lainnya.
b. Belum diketahui jelas penyebab, sehingga tidak jelas hal-hal apa yang perlu
dihindari dan dijauhi.
c. Belum diketemui obat pilihan
Jika faktor risiko dapat diidentifikasi, maka prevensi kanker ditujukan kepada
pengurangan atau penghindaran keterpaparan terhadap faktor risiko yang dapat
dimodifikasi seperti :
a. Umur : ketika usia mulai lebih 40 tahun, melakukan permeriksaan skrening,
membatasi makanan yang tinggi lemak (hewani) dan menghindari hidup yang
tinggi stress
b. Kemoterafi : beberapazat kimiawi/obat dapat dipergunakan untuk menekan atau
mencegah pertumbuhan kanker seperti selenium dan difluoromethylomithine
(DFMO)
c. Diet : kurangi atau hindari makanan tinggi lemak binatang, makan banyak buah-
buahan dan sayuran
d. Hormonal : misalnya finasteride, dapat menurunkan kadar hormon seks pria
Diagnosis dini kanker prostat dapat dilakukan dengan :
a. Colok dubur (CD). Cara ini mudah dan sederhana tetapi nilai positifnya hanya
25-50% , sangat subjektif terhadap dokter pemeriksanya
b. TransRectal UltraSonografi (TRUS): validitasnya cukup tinggi dan bahkan
dapat dipakai untuk menentukan stadium kanker dan menentukan tindakan
biopsi jika diperlukan. Hanya saja sangat selektif karena biaya mahal, dan
diperlukan tenaga khusus
c. PSA : sejenis protease yang disekresikan oleh kelenjar prostat, merupakan salah
satu tumor marker. Secara garis besar timbangan kelebihan dan kekurangan
skrening dengan PSA
Kekurangan PSA
Kelebihan PSA
Skrening dengan PSA dapat
Sering positif palsu
mendeteksi kanker prostat lebih awal
Pengobatan atau kasus PSA positif Menimbulkan masalah overdiagnosis,
mungkin efektif dan belum jelas dampaknya
Diperkirakan dapat menurunkan angka Cukup sering terjadi efek sampingan
kematian, tapi belum terbukti jika diberikan pengobatan
Daftar Pustaka

Bustan M.N, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, PT Rineka Cipta, Jl. Matramam
Raya No.148, Jakarta : 2007

Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan Ri https//depkesri.go.id (akses 16


Mei 2016)
Epidemiologi

Kanker Prostat

Oleh :

Ida Bagus Tresna Mayadi

1420025018

Progam Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana

2016

Anda mungkin juga menyukai