Disusun Oleh :
Rian Nurohman / 23-2014-126
Kelas C
Nama Asisten :
Herdis Dwi Toga (23-2013-071)
Marianus Filipe Logo (23-2014-118)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................2
1.1. Maksud dan Tujuan.............................................................................................................2
1.2. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.............................................................................................2
BAB V KESIMPULAN................................................................................................................14
5.1. Kesimpulan...........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari praktikum adalah mahasiswa dapat melakukan analisis dan pengamatan
data menggunakan metode interpolasi geostatistik Kriging (Simple) di dalam fitur
geostatistik software ArcGIS.
BAB II
DASAR TEORI
Kriging adalah suatu metode geostatistika yang memanfaatkan nilai spasial pada
lokasi tersampel dan variogram untuk memprediksi nilai pada lokasi lain yang belum
dan/atau tidak tersampel dimana nilai prediksi tersebut tergantung pada kedekatannya
terhadap lokasi tersampel. Pada penerapannya, kriging dibawah asumsi kestasioneran
dalam ratarata (μ) dan varians (σ2), sehingga jika asumsi kestasioneran tersebut dilanggar
maka kriging menghasilkan nilai prediksi yang kurang presisif. Selain itu, sebagaimana
pada semua metode analisis data nonspatial (crosssectional, time series, panel, dll.), kriging
juga dapat menghasilkan nilai prediksi kurang presisif jika di antara data yang ada terdapat
pencilan (outlier). Outlier didefinisikan sebagai nilai yang ekstrim dari nilai amatan lainnya
yang kemungkinan dapat disebabkan oleh kesalahan pencatatan, kalibrasi alat yang tidak
tepat atau kemungkinan lainnya. Kriging sebagai interpolasi spasial optimum dapat
menghasilkan nilai prediksi kurang presisif jika di antara data yang ada terdapat pencilan
(outlier). Outlier didefinisikan sebagai nilai yang ekstrim dari nilai amatan lainnya yang
kemungkinan dapat disebabkan oleh kesalahan pencatatan, kalibrasi alat yang tidak tepat
atau kemungkinan lainnya. Pengembangan ordinary kriging (kriging klasik) adalah robust
kriging yang mentransformasi bobot variogram pada variogram klasik sehingga menjadi
variogram yang robust terhadap outlier.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3 Kemudian masukan
shapefile
“Batas_administrasi”
dan “Curah Hujan”
7 Pilih “Geostatistical
Wizard”
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Gambar diatas adalah hasil dari interpolasi geostatistik simple Kriging yang menunjukan
bahwa sebagian daerah dirangkap menjadi satu interpolasi yang sama.
Tampilan diatas adalah hasil dari interpolasi geostatistik ordinary Kriging yang terlihat
bahwa daerah tertentu dipisahkan menjadi daerah interpolasi yang berbeda juga memiliki
“kehalusan” yang cukup baik berbeda dari simple kriging dan IDW
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dengan praktikum ini, kita dapat menggunakan tools yang ada pada fitur
geostatistical analyst, terutama fitur Kriging bahwa tools tersebut juga memiliki tipe yang
berbeda-beda seperti simple Kriging dan ordinary Kriging. Hal ini karena fungsi tiap tools
Kriging memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda bergantung pada kebutuhan. Teknik
interpolasi ini sangat cocok digunakan untuk kebutuhan yang mendetail dan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Materi Statistika Geospasial oleh Dr. Ir. Dewi Kania Sari, M.T.
2. http://berylele.blogspot.co.id/2017/02/interpolasi-geostatistik.html
3. http://zaihooiz.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan-model-kriging.html