Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi saat ini sudah mengalami perubahan kemajuan teknologi
yang sangat pesat dan itu memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia.
Semakin banyak masyarakat dapat mengakses apapun dengan mudah karena adanya
teknologi yang canggih. Pada bidang kesehatan perkembangan pelayanan kesehatan
di Indonesia merupakan bentuk tercapainya masyarakat tersebut untuk hidup sehat
dalam mewujudkan derajat kesehatan. Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan
bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia. Oleh sebab itu pemerintah
memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia (Maramis,
2005).
Kemajuan teknologi mengharapkan manusia beradaptasi dengan perubahan dan
harus bersaing untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini memberikan tekanan bagi
manusia sendiri dan apabila tidak ditangani dengan baik akan menjadi faktor
peningkatan masalah kesehatan baik secara fisik maupun mental yang menjadi
dampak negatif perkembangan teknologi.
Perubahan masyarakat yang tidak diinginkan contohnya seperti kehilangan
sesuatu yang berharga, tekanan pekerjaan, masalah-masalah yang terjadi tersebut
akan membuat perasaan sedih. Apabila perasaan sedih ini berlarut-larut akan terjadi
depresi. Kehilangan harapan, kesepian, isolasi, keputusasaan akan mengusai
perasaan seseorang yang mengalami depresi.
Prevalensi depresi di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 17-27%. Prevalensi
depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence bisa
mencapai dua kali lipatnya. Hasil survei di 14 negara tahun 1990 menunjukkan
depresi merupakan masalah kesehatan dengan urutan ke-4 terbesar di dunia yang
mengakibatkan beban sosial. WHO memperkirakan bahwa depresi akan menjadi
penyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung
iskemik pada tahun 2020. Para peneliti menduga tingginya angka depresi pada
remaja terkait dengan meningkatnya angka perceraian, tuntutan akademis, dan
tekanan sosial.
Banyak pengobatan yang mampu meredakan depresi, meskipun obat-obatan
dapat meredakan gejala yang muncul. Tetapi tidak sepenuhnya obta-obatan dapat
meredakan depresi. Kebanyakan terapi obat membutuhkan biaya yang mahal.
Adapula terapi lainya yang sudah mulai dilupakan yaitu meditasi. Meditasi dapat
membuat seseorang memiliki perkembangan insight yang paling dalam tentang
proses mental didalam dirinya. Apabila dapat mengabungkan antara meditasi dan
imajinasi yang terarah dan jenis musik yang tepat akan berpengaruh baik bagi
penderita depresi (Mucci and Kate, 2002).

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan praktek meditasi?
2. Apa pengertian dan definisi meditasi?
3. Bagaimana mekanisme meditasi?
4. Apa manfaat meditasi?
5. Apa saja macam-macam meditasi?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui meditasi terdahulu
2. Untuk mengetahui pengertian dan definisi meditasi.
3. Untuk mengetahui mekanisme meditasi.
4. Untuk mengetahui manfaat meditasi.mengenai meditasi
5. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang meditasi
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Perkembangan Praktek Meditasi


Praktek meditasi telah dikenal di setiap bangsa dan budaya sejak jaman dulu
hingga sekarang. Mulai dari bangsa-bangsa besar seperti mesir kuno, Yunani,
Romawi, China, Jepang, India, sampai pada suku-suku bangsa di Afrika, suku
Indian di Amerika maupun suku Aborigin di Australia. Demikian juga orang
Eskimo kontemporer telah mengenal teknik-teknik meditasi juga (Ornstein, 1985).
Menurut Walsh (1983) awal mula praktek meditasi dapat ditelusuri sampai
kira-kira 3000 tahun silam. Tidak dijelaskan siapa yang memulai latihan ini, yang
jelas praktek ini kemudian menyebar ke seluruh bangsa dan berbagai budaya. Pada
mulanya praktek meditasi dilaksanakan dalam konteks ritual suatu agama atau
tradisi spiritual tertentu. Tujuan pelaksanaan meditasi adalah untuk meningkatkan
kehidupan rohani dan mencapai kesadaran ketuhanan. Oleh karena itu praktek
meditasi tidak bisa dilepaskan dengan ajaran-ajaran agama dan selalu terkait dengan
masalah ritualitas dan teologis suatu agama.
Pada pertengahan abad 20 praktek meditasi dari tradisi agama dan spiritual di
Timur mulai banyak dipelajari dan dipraktekan di Barat. Jutaan orang di Amerika
dan Eropa melaksanakan meditasi baik dikalangan orang awam maupun di kalangan
para ilmuwan. Salah satu metode meditasi yang sangat terkenal adalah Trancendetal
Meditation (TM) yang dikembangkan dan disebarluaskan ke Eropa dan Amerika
oleh Maharishi Mahes Yogi. Melalui metode TM ini latihan meditasi menjadi suatu
aktivitas yang mudah dilakukan oleh siapa saja, sehingga menstimulasi berbagai
meditasi yang lain. Lebih jauh lagi berbagai penelitian ilmiah dilakukan untuk
melihat efek meditasi dari berbagai aspek, mulai dari aspek biologis, psikologis,
sampai social, ekonomi dan politis. Wulff (1991) mengungkapkan bahwa sebagian
besar penelitian meditasi dilakukan dengan mengacu pada teknik meditasi TM dan
dilakukan oleh para ilmuwan yang mendukung teknik TM. Disatu sisi hal ini sering
menimbulkan kecurigaan bahwa penelitian ilmiah itu sebaga alat propaganda TM.
Tetapi di sisi lain yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa melalui penelitian-
penelitian ini literature ilmiah di bidang meditasi meningkatnya secara tajam.
Menurut Walsh (1983) ada beberapa factor yang menyebabkan oran Barat
banyak tertarik dengan meditasi. Pertama adalah mulai tumbuhnya kesadaran dan
minat terhadap budaya-budaya dan filsafat di Timur. Ini dipicu oleh kehidupan
masyarakat Barat yang sangat materialistic dan hedonistic yang ternyata tidak bisa
memberi kepuasan batin. Mereka lalu mencarinya pada tradisi spiritual di Timur.
Dikalangan ilmuwan minat terhadap meditasi banyak dipengaruhi karena adanya
human potential movement dan penelitian-penelitian tentang adanya kesadaran lain
diluarkesadaran normal sehari-hari yang disebut dengan ASC ( Altered States of
Consciousness).
Pekembangan praktek meditasi menjadi semakin menyebar dan kokoh di
kalangan psikologi, setelah muncul gerakan Psikologi Transpersonal. Aliran ini
memproklamirkan diri sebagai mazhab ke empat, setelah psikoanalitis,
behaviorisme dan humanistik. Psikologi Transpersonal memang memfokuskan diri
pada bentuk –bentuk kesadaran memang memfokuskan diri pada bentuk-bentuk
kesadaran manusia, khususnya taraf kesadaran ASC. Taraf kesadaran ini antara lain
dapat dicapai melalui latihan meditasi. Berdasarkan kajian-kajian psikologi
transpersonal, mulai muncul beberapa teori psikologi yang mencoba menjelaskan
pengalaman-pengalaman para mediator. Tetapi pengalaman meditasi tidak selalu
yang bersifat mistik dan transcendental. Dapat juga merupakan pengalaman
menghadapi realitas sehari-hari. Oleh karena itu latihan meditasi tidak hanya
dilaksanakn oleh orang dewasa atau yang sudah lanjut usia. Bahkan akhir-akhir ini
ada usaha untuk memasukkan latihan meditasi ke dalam kurikulum di sekolah,
seperti yang disarankan oleh Miller (1981) dan yang sudah diterapkan secara
intensif oleh Herzog (1986).

II.2 Pengertian dan Definisi Meditasi

Meditasi adalah pendekatan psikologis untuk pengembangan, pelatihan dan


pemikiran yang positif. Dalam hal berdoa, umat Buddha mempraktekkan meditasi
untuk pelatihan batin dan pengembangan spiritual. Secara alamiah, batin yang tak
terlatih sangat sulit untuk dikendalikan. imajinasi dan emosi selalu menjerumuskan
manusia jika batin tidak dilatih dengan benar. Seseorang yang tahu bagaimana cara
bermeditasi akan dapat mengendalikan batinnya
Meditasi dalam cara pandang orang Cina adalah sebuah pendidikan, sebuah
proses belajar. Meditasi itu seperti ilmu pengetahuan yang lainnya, anda bisa
mempelajari dan melatihnya. Di sana diajarkan bahwa manusia harus bersedia
menerima kebijaksanaan yang akan diberikan kepada dirinya. Seperti ilmu
pengetahuan atau pelajaran yang lain, kita belajar dengan mendengarkan dan
berlatih. Ketika kita duduk diam dalam keheningan, kelak akan ada banyak
informasi, berkah, cinta kasih dan kekuatan yang dilimpahkan ke dalam diri kita.
Kita akan merasa berbeda setelah bermeditasi. Semakin lama kita bermeditasi, kita
akan menjadi lebih bijaksana dan lebih damai. Inilah salah satu cara agar dunia ini
menjadi lebih damai.
Meditasi adalah pendidikan yang mengajarkan bahwa masalah apapun bisa
diselesaikan dengan jalan yang lebih manusiawi, menyelesaikannya tanpa
kekerasan. Jauh daripada itu, seseorang bisa memfokuskan pandangan, analisis dan
kecerdasan emosinya melalui meditasi. Kalau anda merasa berhasil dan memiliki
posisi yang benar, meditasi dapat menolong anda untuk melihat kesuksesan dan
mampu menggunakan dengan sewajarnya untuk kebahagiaan anda sendiri maupun
kebahagiaan orang lain.
Jika anda merasa resah, meditasi dapat menolong anda agar anda memiliki rasa
syukur dan ketenangan batin. Anda akan terhindar dari keinginan untuk
melampiaskan rasa iri hati kepada orang lain yang lebih mampu atau yang lebih
dalam banyak hal daripada anda karena pastinya pastilah kita punya kelebihan
dibanding dengan orang lain.
Meditasi memberi anda kesempatan untuk mengenal diri sendiri dan
mengembangkan pengetahuan yang sangat berguna bagi kesejahteraan sendiri,
keluarga dan lingkungan. Kalau anda sungguh-sungguh melaksanakan latihan
meditasi, semua ego dan nafsu anda tidak punya kesempatan untuk mengendali diri
anda, karena andalah raja dan ratu untuk diri pribadi anda sendiri.

II.3 Mekanisme Meditasi

Meditasi itu alami, organis, dan bukan barang impor. Ada banyak cara untuk
bermeditasi, termasuk meditasi sebagai gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi,
musik, dan imajeri visual. Ada yang melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang
melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya tentang
cinta, kasih sayang, persahabatan, atau Tuhan), ada yang melakukannya sambil
merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan diri dengan mengucapkan
kalimat-kalimat yang dapat memberikan motivasi), ada yang melakukannya sambil
memandangi cahaya lilin, dan ada juga yang bermeditasi sambil mempertajam
sensitivitas indra tubuh dan menghayatinya. Untuk melakukan meditasi, Anda harus
dapat menurunkan frekuensi gelombang otak terlebih dulu dengan cara relaksasi.
Kenali irama gelombang yang mengalir yang sering mengacaukan peningkatan
kesadaran dalam meditasi agar dapat menemukan cara yang khas untuk
membuatnya menjadi selaras.
 Waktu untuk meditasi
Sebaiknya duduk saat subuh untuk meditasi atau juka itu tidak memungkinkan pada
jam tertentu yang cocok dengan abhyasi. Jangan merasa terganggu dengan hal-hal
di luar tetapi tetap sibuk dengan pekerjaan kamu sendiri, pikirkan bahwa mereka
sedang menolong kamu untuk merasakan kebutuhan akan penyerapan yang lebih
besar di dalam praktekmu. Baik untuk meditasi antara jam 2 dan jam 4 pagi karena
itulah saat yang paling baik selam 24 jam.
 Tempat untuk meditasi
Milikilah suatu tempat khusus untuk meditasi, mempunyai sikap tubuh khusus,
mempunyai waktu yang khusus. Ini menciptakan suatu lingkungan di dalam mana
begitu kita datang, secara otomatis kita masuk dalam suasana meditasi, suasana hati
merenung sehingga tempat khusus tersebut yang kita sediakan untuk meditasi dapat
kamu katakan sebagai sebuah ashram juga.
 Sikap tubuh
Duduk dalam sikap tubuh yang cocok untuk satu jam di pagi hari dengan cara yang
paling alami. Sikap tubuh harus selalu sama. Alasannya adalah dengan cara ini dia
mendapati dirinya sendiri dihubungkan dengan kekuatan yang besar sekali. Satu-
satunya yang dia terima pada permulaan untuk mencapai tujuannya yang khusus.
Jadi suatu keadaan dimana dia dihubungkan dengan yang nyata menolong dia
banyak sekali sebagai permulaan yang utama. Posisi tulang punggung tegak
lurus,leher dan kepala dalam satu garis tegak lurus selama meditasi telah diajarkan
merupakan posisi yang paling menguntungkan sejak jaman dahulu kala. Karena
aliran keagungan suci dipercaya turun langsung pada abhyasi dalam sikap tubuh
demikian. Di dalam cara atau praktek kami, bagaimanapun ini tidak dituntut.
Biasanya saya menganjurkan abhyasi untuk duduk sewajarnya dengan sikap tubuh
yang enak. Selain itu bahkan mereka yang mengambil posisi benar-benar lurus,
sering ditemukan memberikan jalan secara otomatis kepada seorang pemohon,
perlaha-lahan posisinya jatuh ke depan, sebagai bentuk timbulnya suatu penyerapan
kebahagiaan. Dengan begitu mungkin dianggap lebih alamiah bahkan untuk tujuan
naik ke keadaan kesadaran yang lebih tinggi. Sebenarnya suatu perdebatan terhadap
suatu hal yang termasuk lebih kecil artinya , nampaknya tidak ada hubungannya.

II.4 Manfaat Meditasi

Meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama dengan melamun


sehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak ada gunanya.
Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena orang yang melakukan
meditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia lakukan. Manfaat meditasi yang
kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung kita rasakan secara fisik.
Salah satu manfaat tersebut adalah kesembuhan yang kita peroleh, jika kita
menderita sakit tertentu. Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres
yang paling baik. Saat anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah
meningkat, pernapasan menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalain
memompa hormon-hormon stres. Selama anda melakukan meditasi, detak jantung
melambat, tekanan darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat
hormon stres menurun. Selama meditasi, lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan
denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama
denyut jantung dengan irama keluar masuknya napas.
Manfaat meditasi:
• Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan sel tubuh
akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
• Mampu mengatur dan mengendalikan orang lain serta memaafkannya.
• Mampu mengerti orang lain dan memaafkannya.
• Selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi sesama.
• Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan
baik.

II.5 Macam-Macam Meditasi

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Happy, M.L. 2000. Pengaruh Meditasi Terhadap Agresivitas Remaja


Laki-laki. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Psikologi . UGM.
Ajahn Brahm, Superpower Mindfulness (Jakarta Barat: Ehipassiko
Foundation, 2011), hlm. 2.
Dr. Sri Dhammananda, Keyakinan Umat Buddha (Jakarta Barat :
Ehipassiko Founfation, 2012), hlm. 288.
Ryan Sugiarto, Rahasia Sukses Bisnis Orang Cina (Jakarta Selatan :
Jenius Publisher, 2012), hlm. 22.
Ibid. hlm. 23 Diddi Agephe, The Power Of Sound (Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), hlm. 179.

Anda mungkin juga menyukai