Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA HUBUNGAN INOVASI

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

1. Konsep Filosifi Knowledge Management


a. Konsep Ontologi (membicarakan tentang hakikat sesuatu)
Setiap tahun dunia mengalami banyak perubahaan era. Dahulu sekitar tahun 1800 yaitu
adalah era agraris atau agriculture. Namun setelah mengalami banyak perubahaan sekitar
tahun 1970 hingga tahun 2000 adalah era informasi yang dimana orang-orang mulai
mengenal yang nama nya jaringan internet dan mulai tersebar luas diseluruh dunia dan
hingga saat ini internet menjadi suatu hal yang sangat penting bagi hidup manusia untuk
mencari informasi dan mendapatkan informasi secara akurat dan juga cepat. Pada tahun
2000 keatas adalah era knowledge hingga sekarang dan Knowledge Management yang
membuat era knowledge ini masih bertahan hingga sekarang.
Knowledge (pengetahuan) merupakan aset intelektual. Secara tradisional, pengetahuan
ditransfer melalui: interaksi face-to-face dan mentoring. Pada era modern, diperlukan
proses yang lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan pengetahuan, sehingga digunakan
dukungan teknologi informasi Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu
perusahaan dalam mengelola pengetahuan.

- Progresi Data Menjadi Pengetahuan


 Data adalah suatu angka atau kata atau huruf tanpa konteks maupun referensi
pada ruang dan waktu yang Tidak memiliki arti pada ruang dan waktu. Sebagai
contoh contoh: angka 1, 7, 100, merah, A, C
 Informasi adalah Kumpulan dari data yang memiliki keterhubungan. Terdapat
konteks khusus yang menjadikan data dalam informasi menjadi bermakna sebagai
Contoh: dalam 1 minggu terdapat 7 hari
 Knowledge (Pengetahuan) adalah Informasi yang diproses lebih lanjut. Terdapat
pola keterhubungan dan implikasi antar data dan informasi yang diproses. Ada
tendensi untuk memiliki konteksnya sendiri, karena polanya cenderung dinamik.
Pola terus berubah, namun setelah dipahami akan dapat diprediksi. Sebagai
contoh: dalam 1 minggu, secara umum terdapat 5 hari kerja, dan 2 hari libur

Dalam Bukunya Innovate We Can, Avanti Fontana mengatakan bahwa Management


pengetahuan atau Knowledge Management yang biasa disingkat KM sangat berperan
penting terhadap inovasi. KM diartikan debagai proses dimana perusahaan menghasilkan
nilai dari asset perusahaan berbasis pengetahuan dan intelektual yang diimplementasikan
dalam praktik-praktik unggulan perusahaan atau dalam bentuk ide, produk barang ataupun
jasa yang kemudian ditawarkan kepada konsumen atau masyarakat. Proses mengasilkan
nilai dari asset intelektual dan pengetahuan ini melibatkan proses sharing atau proses
membagi dengan cara menyampaikan atau mentransfer asset-aset berbasis pengetahuan,
misalnya bagaimana cara bank mengurangi keluhan pelanggan dalam sebuah layanan
perbankan dan lain sebagainya. Intinya bagaimana menginformasikan dengan efisien dan
efektif tentang inisiatif dan implementasi inovasi kepada semua pihak atau unit yang
berkepentingan misalnya para pimpinan, manajer, karyawan dalam suatun unit atau antar
unit dalam satu perusahaan atau antar perusahaan kepada masyarakat luas.

b. Konsep Epistimologi (cara memperoleh pengetahuan itu/kenapa perlu)


KM penting dalam perusahaan karena untuk memanfaatkan aset-aset berharga di bawah
ini dengan cara yang sistematis yang kemudian diterapkan didalam perusahaan.
Antara lain keahlian yang dimiliki individu, hubungan antara individu didalam perusahaan,
teknik dalam mendalami KM, sarana, proses, strategi bisnis yang digunakan dalam
menjalankan KM serta keterampilan SDM yang dimilik disuatu perusahaan.
KM juga sangat perlu diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk meningkatan kompetisi
pada marketplace serta peningkatan laju inovasi, untuk menggantikan pengetahuan
informal menjadi metoda formal. Pengetahuan yang telah dibangun oleh perusahaan lama
kelamaan hilang begitu saja apabila tidak dikembangkan dan disebarkan dan apabila
Semakin berkembangnya suatu perusahaan, semakin kompleks pula perusahaan tersebut
dalam transaksi dan transformasi data. Karena Tujuan dari KM sendiri adalah untuk
menghemat waktu dan biaya; untuk meningkatkan asset pengetahuan dalam perusahaan;
untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dan untuk meningkatkan produktivitas dalam
perusahaan.
KM bersifat sistemik, ada salin keterkaitan antara input dan output yang dihasilkan dengan
input dan output sebagai sebuah hasil interaksi internal organisasi dengan lingkungannya.
Sebagai praktik, KM adalah interaksi adalah interaksi dan hasil dari interaksi sosial: interaksi
sosial dalam organisasi, antar individu dalam organisasi dari berbagai tingkatan organisasi,
unit atau departemen atau bagian, misalnya PLN berinteraksi dengan wilayah, cabang,
rayon, rating, sub-rating, atau antar individu dari organisasi yang berbeda atau dari unit-unit
yang berbeda dalam satu organisasi membangun dan menentukan nilai hasil dari
implementasi KM.
KM dalam prakteknya perlu dilaksanakan untuk mewadahi kreativitas sosial sebagai proses
yang mendahului penciptaan nilai yang berasal dari asset-asset pengetahuan yang sudah
dimiliki organisasi dan individu-individu dalam organisasi. Dengan adanya praktek KM,
reatifitas sosial dalam organisasi dan antar organosasi dan para pemangku kepentingan
(termasuk masyarakat atau pasar yang dilayani) dapat ditata kelola dengan efektif. Disinilah
sisi manajemen KM.
Jadi Pertama, KM adalah proses penciptaan nilai yang berasal dari aset-aset pengetahuan
dan asset-aset intelektual dalam organisasi. Kedua, KM adalah praktek penciptaan nilai itu
sendiri, Ketiga, KM adalah interaksi sosial yang menghasilkan kreatifitas sosial, Keempat,
praktik penciptaan nilai itu perlu ditata kelola dengan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi, Itulah sisi dari management pengetahian (Knowledge Management).

c. Konsep Aksiologi (membicarakan guna pengetahuan itu)


Penerapan dari KM dinilai sulit karena adanya perubahan paradigma dimana untuk
mendapatkan manfaat dari penerapan KM dan karena KM lebih dari sekedar informasi,
diperlukan kerangka pemikiran yang baru atas peran knowledge sebagai asset strategis
yang unggul. Faktor lain adalah perlu adanya Integrasi yaitu sarana dan metode dalam
menerapkan KM perlu diintegrasikan dengan aspek strategis dari kebijakan organisasi dan
perspektif pasar.
Manfaat KM diantaranya adalah untuk meningkatkan suatu nilai dari sebuah perusahaan,
Efektifitas dalam pengelolaan knowledge yang memungkinkan anggota organisasi untuk
menyelesaikan permasalahan saat ini dan merancang masa depan. Kemudian untuk
meningkatkan inovasi, pelayanan kepada pelanggan, pendapatan, professional karyawan
dan efisiensi operasional dan biaya.
Menurut Avanti Fontana dalam bukunya Innovate We Can dalam menata kelola KM yang
menunjang inovasi dalam organisasi yang menerapkan KM perlu juga menerapkan delapan
prinsip manajemen inovasi, antara lain :
 KM membutuhkan kepemimpinan disemua lapisan organisasi sehingga KM dapat
mendarahdaging atau menjadi habitus didalam sebuah organisasi.
 KM membutuhkan manajemen resiko yang terkalkulasi dengan baik.
 Kreativitas sosial memicu atau yang menjadi landasan KM
 Membutuhkan integrasi dalam organisasi
 Sukses dalam KM membutuhkan keunggulan dalam manajemen proyek.
 Informasi dan pengetahuan (informasi yang berkonteks) menjadi sumber daya penting
untuk keberhasilan KM.
 Hasil atau manfaat KM perlu dihargai dan dilindungi
 KM yang berhasil berakar pada pemahaman yang baik tentang pasar, tentang
masyarakat yang dilayani dan yang akan dilayani.
Menurut Chase International Survey (Widayana,2005, p.21) ada beberapa manfaat
knowledge management dalam perusahaan, diantaranya adalah :
 Meningkatkan pengambilang keputusan
Artinya dengan jelas bahwa setiap keputusan yang diambil atas dasar informasi dan
pengalaman yang ditinjau dari berbagai aspek. Misal: Knowledge sharing yang selalu
membahas dinamika pasar dan tuntutan kebutuhan pelanggan, membuat perusahaan
selalu berorientasi untuk menjual apa yang benar - benar disukai dan di butuhkan oleh
pasar.
 Meningkatkan respon terhadap pelanggan
Selanjutnya, orientasi dan respon terhadap pelanggan tidak lagi hanya menjadi
tanggung jawab pemasaran dan costumer service, namun menjadi bagian dari seluruh
organisasi.
 Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses
Efisiensi cara kerja dan proses yang selalu dievaluasi akan membuat organisasi dapat
bekerja lebih cerdas dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dari waktu
ke waktu.
 Meningkatkan jumlah produk atau jasa, dan meningkatkan kemampuan dalam
berinovasi
Selain itu, produk dan jasa yang melebihi harapan pelanggan dapat lebih mudah dan
cepat untuk di ciptakan. Maka dari itu timbul sebuah inovasi. Inovasi tidak lagi hanya
menjadi tanggung jawab bagian penelitian dan pengembangan, tetapi melainkan
semua orang atau kelompok dalam organisasi.

Tujuan penerapan Knowledge Management, antara lain :


 Penghematan waktu dan biaya.
Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan
akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya,
sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
 Peningkatan aset pengetahuan.
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan
perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan
terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
 Kemampuan beradaptasi
Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan
bisnis yang terjadi dalam jangka panjang dan pendek
 Peningkatan Produktifitas
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang
akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat

2. Main Concept Knowledge Management


a. Definisi Knowledge
Menurut Turban et al (2001, p17), pengetahuan (knowledge) berisi informasi yang telah
diorganisasikan dan diproses untuk memberikan pengertian, pengalaman, pembelajaran
lebih lanjut, dan keahlian sebagaimana digunakan untuk masalah atau proses bisnis
tertentu. Sumber pengetahuan dapat berasal dari berbagai bentuk, contohnya: Koran,
majalah, mailing daftar, e-book, e-article, iklan dan manusia.
Menurut Housel dan Bell (2001, p110) knowledge adalah sesuatu yang memungkinkan
orang atau mesin guna memecahkan masalah untuk beberapa tipe.
Menurut Probst et al (2000, p24), knowledge adalah gabungan keseluruhan pengertian dan
keahlian yang digunakan individu untuk menyelesaikan masalah, teori dan praktek, aturan
sehari-hari dan instruksi untuk tindakan. Knowledge dibuat oleh individu, dan menampilkan
keyakinan mereka tentang hubungan kasual.
Diantara ini terdapat jneis-jenis pengetahuan, antara lain :
- Tacit Knowledge
o Pengetahuan personal dalam benak manusia: dapat berupa pandangan subjektif,
intuisi, tebakan
o Diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman
o Dikembangkan melalui interaksi antar manusia
o Spesifik pada konteksnya, sehingga sulit dikomunikasikan, direkam maupun
diartikulasikan
o Merupakan aset unik perusahaan yang sulit ditiru, namun sulit juga ditransfer
o Merupakan dasar dari pengambilan keputusan
- Explicit Knowledge
o Pengetahuan dapat didokumentasikan dalam berbagai media
o Mudah dibagikan dalam bentuk yang sistematis dan formal
o Termasuk laporan, memo, rencana bisnis, paten, gambar, trademarks, metodologi,
daftar customer, dsb.
o Biasanya disimpan dalam suatu basis data yang terkomputerisasi dan disokong
teknologi informasi

Interaksi Antar Jenis Pengetahuan :

b. Management
Richard L.Daft (2002:8) “Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.
Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39) “Menyatakan bahwa manajemen merupakan
metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai
tujuan tertentu.
Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2) “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai satu tujuan.”

c. Definisi Knowledge Management


ORIENTASI HASIL Untuk memperoleh pengetahuan yang
tepat pada tempat, waktu dan format
yang tepat
ORIENTASI PROSES Suatu proses manajemen sistematis di
mana suatu pengetahuan diidentifikasi,
diciptakan, dikumpulkan, dibagikan, dan
diaplikasikan
ORIENTASI Business intelligence + mesin pencari +
TEKNOLOGI agen intelijen

Tahapan dalam membangun Knowledge Mangement


 Tahap 1 : Identification
Tahapan awal dimana perusahaan dituntut secara lengkap untuk dapat mengidentifikasi
Knowledge Management yang dimilikinya.
 Tahap 2 : Acquisition
Mengidentifikasi lingkungan sekitar perusahaan yang berguna untuk dapat dimanfaatkan
dalam mengembangkan knowledge management.
 Tahap 3 : Development
Tahapan dalam membangun dan mengelola knowledge yang telah diidentifikasi baik
internal maupun eksternal perusahaan
 Tahap 4 : Sharing/Ditribution
Tahapan dalam mengelola knowledge yang telah dibangun dengan menggunakan seefektif
mungkin dan secara merata dalam sutau organisasi/perusahaan.
 Tahap 5 : Utilization
Tahapan untuk menjaga efektifan dari knowledge untuk menjaga kestabilan dan target
perusahaan.
 Tahap 6 : Retention
Tahapan dalam memastikan knowledge yang dimiliki agar tidak hilang dalam perusahaan
dan memanfaatkannya sebagi knowledge yang dapat proses dalam organisasi.

KM adalah Suatu disiplin yang memungkinkan individu-individu dalam organisasi untuk secara
kolektif, memperoleh, berbagi dan meningkatkan pengetahuan untuk mencapai tujuan bisnis
(Duffy, 2001). Kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan dari pengalaman mereka sendiri
dan dari pengalaman orang lain dan dengan bijaksana menerapkan pengetahuan tersebut untuk
mencapai misi organisasi. Sederhananya, Knowledge management adalah konversi tacit
knowledge menjadi explicit knowledge dan membagikannya dalam organisasi.

Setelah mempelajari knowledge management, dapat memberikan kita pengetahuan dalam hal
bagaimana dan apa yang akan dilakukan dalam mengatur berjalannya sebuah proses kerja, dan
mematangkan pola pikir suatu individu agar bisa lebih bergerak kreatif dan inovatif dalam hal
dalam membantu proses kerja untuk dapat lebih menghemat waktu, biaya, dalam proses
produksi. Mempelajari knowledge management juga membuat kita lebih efisien dalam
memikirkan strategi apa yang akan kita gunakan dalam memajukan sebuah perusahaan. Oleh
karena itu sangat pentinglah kita dalam mempelajari knowledge management.

3. Model Konsep PENGARUH KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA HUBUNGAN INOVASI


TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

INOVASI

H1 H2

KNOWLEDGE KINERJA
MANAGEMENT PERUSAHAAN
H3
4. Hubungan Antar Variabel
a. Hubungan Antara Knowledge Management Terhadap Inovasi
Dalam penelitian Knowledge management practices and innovation performance in
Finland, Henri Tapio Inkinen, Aino Kianto dan Mika Vanhala mengatakan : Pada tahap
praktis, KM strategis adalah tentang menilai pengetahuan terkini dan kebutuhan akan
pengetahuan masa depan. Kemudian, strategi KM diformulasikan untuk menjembatani
kesenjangan antara apa yang sudah ada dan apa yang seharusnya ada. Praktik yang sama
pentingnya adalah mengkomunikasikan dan menyebarkan strategi ke seluruh organisasi,
untuk memastikan bahwa setiap orang bekerja untuk tujuan bersama. Akibatnya, KM
strategis mendukung kinerja inovasi karena membantu mengidentifikasi kesenjangan
pengetahuan strategis yang menekankan pada kebutuhan akan penciptaan pengetahuan
dan dalam arus pengetahuan terkait.

Lorraine Uhlaner; Andre van Stel; Joris Meijaard; Mickey Folkeringa dalam penelitiannya
The relationship between knowledge management, innovation and firm performance:
evidence from Dutch SMEs mengatakan pembuat kebijakan yang tertarik untuk
merangsang pertumbuhan perusahaan dapat melakukannya dengan sangat baik dengan
mendorong difusi pengetahuan kepada UKM dari organisasi lain dan di antara UKM itu
sendiri. Perusahaan harus didorong untuk berpartisipasi dalam jaringan (universitas,
pesaing, pemasok, penasihat) dan untuk bekerja sama satu sama lain. Bagi perusahaan
kecil khususnya, pertukaran pengetahuan sangat penting dalam keberhasilan upaya inovasi
KM. Ini harus menjadi perhatian perhatian pengusaha. Perusahaan kecil sering kekurangan
kapasitas finansial untuk memanfaatkan sepenuhnya metode dan inovasi baru yang
dikembangkan oleh para peneliti akademis.

Mohamed Khalifa; Angela Yan Yu; Kathy Ning Shen dalam penelitiannya Knowledge
management systems succes : a contingency perspective mengatakan Hasil empiris
memberikan dukungan kuat secara signifikan terhadap model penelitian yang diajukan.
kecerdasan dan inovasi yang ditemukan untuk secara signifikan memediasi efek
penggunaan KMS pada kinerja organisasi. Untuk aplikasi KMS, kemampuan pengetahuan-
intensif seperti kecerdasan dan inovasi merupakan indikasi adanya perubahan organisasi
yang diperlukan yang diperlukan untuk mencapai peningkatan kinerja organisasional yang
diharapkan.
Fatima Guadamillas Gomez dan Mario Donate dalam penelitiannya Knowledge
management strategies, Innovation and Firma Performance - an Empirical study
mengatakan bahwa kelompok usaha memperoleh KMS yang homogen dan mengambil
keputusan yang berbeda mengenai orientasi strategis inovasi mereka, usaha inovasi dan
kebijakan mereka mengenai penggabungan dan perlindungan teknologi. Selain itu, hasil
manajemen inovasi di perusahaan akan meningkatkan basis pengetahuan dan pengaruh
KMS. Hasil dan efisiensi usaha inovator sangat erat kaitannya dengan efisiensi dalam
penciptaan pengetahuan. Semua ini memungkinkan kita untuk menilai konsistensi
hubungan antara KMS dan usaha inovator dan sebaliknya. Hasil ini mendukung gagasan
bahwa pengetahuan adalah sumber daya strategis yang penting (Drucker, 1999; Grant,
1996) dan bahwa KMS terkait erat dengan kinerja perusahaan, manajemen inovasi dan
pengembangan kemampuan dinamis (Teece, Pisano dan Shuen, 1997). Karya empiris juga
menunjukkan bahwa kompleksitas strategi manajemen pengetahuan mempengaruhi kinerja
global organisasi. Hasil ini dapat digunakan untuk mengembangkan tindakan strategis
spesifik dalam manajemen inovasi dan di KMS untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,
yang merupakan tujuan strategis utama.

Dalam Penelitiannya Management of Knowledge, Innovation and Performance in


SMEs, Luis Enrique V.; Domingo G.; Gonzalo M. mengatakan UKM harus terus melanjutkan
penetapan kebijakan dan strategi, baik dalam akuisisi maupun penggunaan knowledge
managementnya bdan penyebaran budaya organisasi, berdasarkan nilai untuk
memungkinkan penguatan lebih lanjut dari kegiatan inovasi

H1 : Knowledge Management berpengaruh positif terhadap inovasi

b. Hubungan Antara Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan


Dalam penelitian The effects of Innovation on Firm Performance of Supporting
Industries in Hanoi – Vietnam. Nham Tuan; Nguyen Nhan; Pham Giang; Nguyen Ngoc
mengatakan : Pertama, inovasi proses, organisasi dan pemasaran masing-masing memiliki
dampak positif yang signifikan terhadap kinerja inovatif. Lebih khusus lagi, semakin tinggi
tingkat aktivitas inovasi, semakin besar pula kinerja inovatif, yang berarti semakin tinggi
tingkat aktivitas inovasi Proses, organisasi dan pemasaran, semakin tinggi tingkat kinerja
inovatif. Sementara itu, kegiatan inovasi produk tidak memiliki dampak statistik terhadap
kinerja inovatif. Kedua, proses, organisasi dan pemasaran pertunjukan inovatif memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja produksi, pasar dan keuangan. Untuk lebih spesifik,
tingkat kinerja Proses, organisasi dan pemasaran yang lebih tinggi, tingkat kinerja
perusahaan yang lebih baik cenderung meningkat. Sekali lagi, kinerja inovatif produk tidak
berdampak pada semua jenis kinerja perusahaan. Singkatnya, untuk meningkatkan kinerja
inovatif dan perusahaan, perusahaan-perusahaan di industri pendukung harus sangat
berkonsentrasi pada proses, pemasaran, dan kegiatan inovasi organisasi, bukan kegiatan
inovasi produk.

Dalam Penelitian Innovation types and performance in growing UK SMEs. Adegoke


Oke; Gerard Burke; Andrew Myres mengatakan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan antara inovasi dan pertumbuhan penjualan omzet di UKM merupakan kontribusi
penting dan memiliki implikasi penting dalam kinerja perusahaan. Ini menegaskan
pentingnya inovasi dan memberikan dukungan untuk dorongan inovasi di UKM. Inisiatif
kebijakan dan pemerintah yang diarahkan pada UKM cenderung mendorong
pengembangan inovasi radikal (misalnya, hibah untuk litbang) dan memasuki pasar
geografis baru (misalnya, berbagai program untuk mendorong ekspor). Dengan demikian,
mungkin inisiatif kebijakan juga dapat dilakukan untuk mendorong UKM untuk fokus pada
inovasi inkremental berdasarkan konsentrasi, fokus, pemahaman mendalam dan respon
cepat terhadap pasar inti yang ada. Kami mendapati bahwa usia UKM tidak terkait dengan
fokus pada radikal atau inovasi tambahan. Ini adalah temuan lain yang menarik karena
secara intuitif, dapat dikatakan bahwa UKM yang baru berdiri cenderung berfokus pada
inovasi radikal daripada UKM yang lebih tua. Hal ini didasarkan pada premis bahwa UKM
dibentuk untuk mengeksploitasi inovasi baru atau radikal (Simon et al., 2002).

Dalam Penelitian Exploratory innovation, exploitative innovation, and performance. Yi


Li; Nan Zhou; Youhe Si. mengatakan bahwa baik inovasi eksplorasi maupun inovasi
eksploitatif berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Dalam Penelitian Investigating The Mediating Role Of Service Innovation In Firm


Performance : An Empirical Research. Arif Mohammad; Xi’an J; Jie Wang mengatakan :
bahwa inovasi dalam proses dan produk berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan maupun berpengaruh positif terhadap kinerja non-keuangan perusahaan.
Dalam penelitian Knowledge management, innovation and firm performance. Jenny
Darroch mengatakan Hubungan antara inovasi dan kinerja tidak didukung sehingga
hipotesis yang dibuat ditolak. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilaporkan di
daerah tersebut. Alasan yang mungkin untuk kontradiksi yang nyata dengan literatur yang
ada adalah bahwa studi kinerja inovasi lainnya yang dilaporkan sebelumnya tidak
mempertimbangkan kategori inovasi, namun sebaliknya, mempertimbangkan karakteristik
umum dari perusahaan inovasi (misalnya Atuahene-Gima, 1996; Capon et al., 1992; Manu
dan Sriram, 1996; Mavondo, 1999, Va'zquez et al., 2001), jumlah inovasi (misalnya Han et
al, 1998; Va'zquez et al., 2001) atau keuntungan dari yang baru produk (misalnya Li dan
Calantone, 1998). Dengan demikian, perbandingan langsung kurang relevan mengingat
operasionalisasi konstruksi yang berbeda. Namun, terlepas dari hasil yang mengecewakan
yang dilaporkan di sini, tidak bijaksana bagi manajer yang ingin meningkatkan kinerja agar
tidak mengejar inovasi karena di lingkungan saat ini; inovasi mungkin diperlukan untuk tetap
kompetitif. Tanpa inovasi, perusahaan berisiko kehilangan posisi kompetitif mereka dengan
tertinggal (Veryzer, 1998).

H2 : Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

c. Hubungan Antara Knowledge Management Terhadap Kinerja Perusahaan


Dalam penelitian The effect of knowledge management practices on firm performance,
Daniel P.; Fernando Jose mengatakan ada hubungan yang kuat secara positif antara KM
dan kinerja perusahaan. (page 151)

Dalam Penelitian Effect of knowledge kanagement and organizational learning on firm


performance. Abbas Al Refaie dan M.D. Al Tahar mengatakan Penelitian ini menguji faktor
- faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan dengan menggunakan pemodelan
persamaan struktural. Model struktural dikembangkan dengan beberapa faktor, termasuk
kinerja karyawan, knowledge management, dan strategi pembelajaran organisasi,
diferensiasi dan strategi cost leaderhip, dan manajemen hubungan pelanggan. Seratus tiga
puluh perusahaan Yordania disurvei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa knowledge
management secara positif mempengaruhi kinerja perusahaan melalui inovasi secara
langsung dan tidak langsung melalui inovasi pembelajaran organisasi.
Dalam penelitian mereka Customer knowledge management, innovation capability and
business performance: a case study of the banking industry, Nastaran T.; Reza E.;
Mohammad Dostar mengatakan bahwa adanya pengaruh antara customer knowledge
management dengan kinerja bisnis. Lee et al. (2011) melaporkan dampak positif CKM
terhadap kinerja perusahaan. Mereka menjelaskan bahwa dengan menggunakan CKM,
perusahaan dapat mengidentifikasi fitur unik dari segmen pasar dan merumuskan strategi
yang tepat untuk segmen ini dan oleh karena itu, memiliki kinerja yang superior di pasar.
Selanjutnya, Ngo dan O'Cass (2012) mengeksplorasi pengaruh tidak langsung dari
partisipasi pelanggan terhadap kinerja operasional. Temuan kami menunjukkan bahwa
CKM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis. Ini berarti bahwa
penerapan CKM dapat menciptakan keunggulan kompetitif baru bagi perusahaan, yang
pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Dalam penelitian The effect of knowledge management capability and customer


knowledge gaps on corporate performance. Shu-Mei Tseng mengatakan dari hasil
penelitian mereka Menurut hasil model struktural (Tabel V dan Gambar 2), nilai β untuk
KMC (knowledge management capability) pada kinerja perusahaan adalah 0,251 (po0.05)
dan menunjukkan bahwa KMC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Ini berarti bahwa jika KMC perusahaan lebih unggul, ini akan meningkatkan
kinerja perusahaan secara signifikan.

Pada penelitian The linkage between knowledge management practices and company
Performance : empirical evidence. Nausheen Syed; Lin Xiaoyan mengatakan Kebutuhan
akan knowledge management dimulai saat pengetahuan diciptakan dan kemudian dibagi.
Bukti empiris yang disajikan di sini menunjukkan bahwa berbagi praktik terbaik, membangun
proses yang konsisten dan pengelolaan kompetensi inti adalah praktik pengelolaan
Pengetahuan yang paling penting, dalam penelitian ini untuk perusahaan telekomunikasi
dan farmasi kecil / menengah dan besar di Pakistan, yang dapat memfasilitasi keberhasilan
knowledge management dengan dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Perusahaan yang memfasilitasi pengelolaan pengetahuan secara baik dan
mempromosikan praktik pengetahuan efektif saat ini akan memiliki keunggulan kompetitif
dimasa yang akan datang.

H3 : Knowledge Management berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan

5. Landasan Teori
a. Knowledge Management
KM menurut Para Ahli, antara lain :
 Karl Erik Sveiby (1997). Menurut Karl Erik Sveiby, Knowledge Management adalah
sebuah seni untuk menciptakan nilai organisasi dari aset intangible yang dimilikinya.
 Delphi (1998). Menurut Delphi, Knowledge Management adalah praktik dan teknologi
untuk memfasilitasi proses penciptaan dan pembagian pengetahuan.
 Davenport dan Prusak (1998). Menurut Davenport dan Prusak, Knowledge
Management adalah sebuah upaya untuk mencatat pengetahuan eksplisit faktual dan
pengetahuan taksit yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai objektif bisnis.
 Newman dan Conrad (1999). Menurut Newman dan COnrad, Knowledge Management
adalah suatu disiplin yang mencari peningkatan kinerja individual dan organisasi
dengan mengelola dan mengungkit nilai saat ini dan nilai yang akan datang dari aset
pengetahuan.
 Harvard College (1999). Menurut Harvard College, Knowledge Management adalah
suatu proses terhormat dan terarah dalam mencerna informasi yang telah dimiliki suatu
perusahaan, dan mencari apa yang dibutuhkan oleh masing-masing individu di dalam
perusahaan tersebut, untuk kemudian memfasilitasinya agar mudah diakses dan
selalu tersedia bilamana dibutuhkan.
 UNDP. Menurut UNDP, Knowledge Management adalah program kerja untuk
menjalankan proses penangkapan, penyimpanan dan berbagi pengetahuan,
karenanya kita akan dapat melakukan proses belajar dari pengalaman kerjanya yang
digunakan untuk menyongsong masa depannya.
 Bock (2001). Menurut Bock, Knowledge Management adalah program manajemen
untuk mengelola dan menyatukan sekumpulan aktivitas akuisisi, penciptaan, dan
pembagian pengetahuan.
 Townley (2001). Menurut Townley, Manajemen Pengetahuan adalah serangkaian
proses menciptakan dan berbagi pengetahuan di seluruh organisasi untuk
mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan organisasi.
 Dimttia dan Oder (2001). Menurut Dimttia dan Oder, Manajemen Pengetahuan adalah
proses menangkap keterampilan organisasi kolektif, tidak peduli di mana pengetahuan
yang baik dalam database, di koran, atau di kepala orang, dan kemudian
mendistribusikan pengetahuan bahwa di mana pun yang mungkin mengarah pada
pencapaian terbesar.
 Bryan Bergeron (2003). Menurut Bryan Bergeron, Knowledge Management adalah alat
bantu manajemen untuk mendukung suksesnya strategi bisnis perusahaan, untuk
memaksimumkan capaian kinerja perusahaan, dengan pendekatan sistematik dalam
mengelola aset intelektual perusahaan dan/atau pengetahuan sehingga perusahaan
memiliki competitive advantages.
 Carl Davidson dan Philip Voss (2003). Menurut Carl Davidson dan Philip Voss,
Knowledge Management adalah cara bagaimana organisasi mengelola karyawan
mereka, mengidentifikasi pengetahuan yang dimiliki, menyimpan dan membagikannya
kepada tim, meningkatkan kualitas dan nilai dari pengetahuan tersebut untuk
menghasilkan inovasi berbasis pengetahuan.
 CWA (2004). Menurut CWA, Knowledge Management adalah aktivitas manajemen
dan proses untuk mengungkit tumbuh kembangnya pengetahuan dalam organisasi
dengan mengelola pengetahuan untuk meningkatkan daya kompetisi perusahaan
melalui perbaikan proses penciptaan dan penggunaan pengetahuan individual
maupun organisasional.
 Jann dan Lantu (2006). Menurut Jann dan Lantu, Knowledge Management adalah
proses sistematik untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, menyarikan dan
menyajikan pengetahuan dengan cara tertentu, sehingga para pekerja mampu
memanfaatkan dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang
kajian yang spesifik, untuk kemudian ada proses institusionalisasi agar pengetahuan
yang diciptakan menjadi pengetahuan perusahaan.
 American Productivity and Quality Centre (Foo dkk, 2007). Menurut American
Productivity and Quality Centre, Knowledge Management adalah strategi dan proses
identifikasi, penangkapan, dan pengungkitan pengetahuan organisasi.
 David Gurteen (2012). Menurut David Gurteen, Knowledge Management adalah
perasaan manusia untuk melakukan proses berbagi pengetahuan, serta belajar dan
bekerja bersama secara lebih efektif, sebagai sebuah proses yang secara mental
menyenangkan (fun mentality).

Meski dalam beberapa tahun terakhir KM telah menjadi bidang penelitian yang cukup
penting, masih sulit untuk menemukan konseptualisasi yang biasa diterima oleh siapa saja.
Literatur menekankan penerapan pengetahuan di perusahaan, melalui sumber daya
manusia atau aset yang ditempatkan di perusahaan sebagai paten, rutinitas, basis data,
dan lain-lain untuk menciptakan nilai.
Definisi yang diajukan oleh Lei dkk. (1996) dan Beckman (1997) sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini, karena mereka menghubungkan KM dengan penciptaan
kompetensi yang khas. Namun, sebagian besar definisi menganggap KM sebagai
seperangkat fase, tidak memperhitungkan hubungan dengan kompetensi khasnya.
Konsepsi KM yang digunakan tidak relevan. Dalam pengertian ini, KM memasukkan unsur-
unsur baru yang menentukan metode manajemen, walaupun KM tidak dianggap sebagai
paradigma manajemen baru, karena tidak memiliki metodologi yang terstruktur dengan baik
dan juga kerangka kerja preskriptif untuk pengelolaan yang berhasil dari semua jenis
organisasi (Johannessen dan Olsen, 2003). KM dianggap sebagai sistem manajerial yang
menangkap model organisasi yang mapan dan memperluasnya untuk menyediakan
metodologi praktis.
Praktik KM mengacu pada tingkat penelitian yang lebih praktis dan mudah dipahami. Dari
dimensi ini, KM dapat dipandang sebagai inovasi organisasi yang melibatkan perubahan
penting dalam pengenalan strategi dan dalam praktik pengelolaan tradisional. Pekerjaan
yang berpusat pada yang paling relevan sehingga sistem dapat diterapkan secara efektif.
Tinjauan terhadap literatur memungkinkan kita untuk mengidentifikasi rangkaian praktik
berikut ini:
- orientasi terhadap pengembangan, pengalihan dan perlindungan pengetahuan;
- Pembelajaran terus menerus dalam organisasi;
- pemahaman tentang organisasi sebagai keseluruhan sistem;
- Pengembangan budaya inovatif untuk mendorong proyek Litbang;
- pendekatan berdasarkan individu; dan
- Pengembangan kompetensi dan manajemen berdasarkan kompetensi.
Dibella dan Nevis (1998) mengakui bahwa keseluruhan konsepsi organisasi sebagai faktor
sukses dalam pengenalan KM di perusahaan. KM dapat dipahami dari pandangan global
yang menyatukan bukan hanya fungsi organisasi, tapi juga semua anggotanya, serta
semua organisasi yang memiliki hubungan langsung dengannya.

b. Inovasi
Studi literatur inovasi menunjukkan bahwa setiap perusahaan membutuhkan inovasi untuk
sukses dan bertahan (Jimenez & Sanz-Valle, 2011; Bell, 2005; Cho & Pucik, 2005;
Gopalakrishnan & Damanpour, 1997; Damanpour, 1996; Fiol, 1996; Wolfe, 1994) dan
mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Standing & Kiniti, 2011; Bartel &
Garud, 2009; Johannessen, 2008; Mumford & Licuanan, 2004). Faktanya tetap ada
sejumlah besar definisi inovasi dalam literatur, namun definisi pastinya persis dijelaskan
secara global (Amara & Landry, 2005). Dalam arti luas, istilah ini berasal dari bahasa Latin
- innovare - yang berarti 'membuat sesuatu yang baru'. Departemen Perdagangan dan
Industri Inggris (2007) mengasumsikan bahwa inovasi adalah proses mengubah peluang
menjadi gagasan baru dan menerapkannya dalam praktik yang banyak digunakan.
Selanjutnya, inovasi pertama kali dideskripsikan oleh ekonom Jerman dan ilmuwan politik -
Schumpeter (1934) mendefinisikannya sebagai "kekuatan pendorong untuk
pembangunan".
Lima manifestasi inovasi diajukan dalam definisinya (Vyas, 2009):
• Penciptaan produk baru atau perbaikan kualitatif pada produk yang ada
• Penggunaan proses industri baru
• Bukaan pasar baru
• Pengembangan sumber bahan baku baru atau masukan baru lainnya
• Bentuk baru organisasi industri
yang merupakan dasar utama global pedoman untuk menentukan dan menilai kegiatan
inovasi, telah dijadikan referensi dasar untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan inovasi di tingkat perusahaan. Dalam edisi ketiga Manual Oslo, inovasi
didefinisikan sebagai "penerapan produk atau layanan baru atau peningkatan secara
signifikan (barang atau jasa), proses, teknik pemasaran baru atau metode organisasi baru
dalam praktik bisnis, organisasi tempat kerja atau hubungan eksternal" , (OECD & Eurostat,
2005). OECD, (2005) juga mengklasifikasikan inovasi menjadi empat tipe yang berbeda
yaitu inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran dan inovasi organisasi.
c. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan menurut para ahli :
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh
kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya - sumber daya
yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk
sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode
dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya - biaya masa lalu atau yang
diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggung jawaban atau akuntabilitas manajemen
dan semacamnya (Srimindarti, 2004).

 Moerdiyanto : Menurut Moerdiyanti (2010), mengungkapkan bahwa kinerja


perusahaan adalah hasil dari serangkaian proses bisnis yang mana dengan
pengorbanan beragai macam sumber daya yaitu bisa sumber daya manusia dan juga
keuangan perusahaan. Apabila kinerja perusahaan meningkat, bisa dilihat dari
gencarnya kegiatan perusahaan dalam rangka untuk menghasilkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Keuntungan atau laba yang dihasilkan tentu akan berbeda
tergantung dengan ukuran perusahaan yang bergerak. Berdasarkan dari proses
meningkatkan penghasilan laba atau keuntungan ini, Nakamura (2011:102)
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran yang besar memiliki potensi
yang lebih besar pula untuk menginvestasikan sumber daya yang dimiliki. Di dalam
pengelolaan investasi ini, perusahaan sebisa mungkin harus mampu menciptakan nilai
bagi para pemegang saham.
 Helfert : Helfert (1996:67) kinerja perusahaan adalah sebuah hasil yang dibuat oleh
pihak manajemen secara terus menerus. Dalam hal ini, hasil yang dimaksud
merupakan hasil dari keputusan banyak individu.
 Chariri dan Ghozali : Sedangkan menururt Chariri dan Ghozali bahwa kinerja
perusahaan dapat diukur dengan menggunakan informasi keuangan atau juga
menggunakan informasi non keuangan. Informasi non keuangan ini dapat berupa
kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Meskipun
begitu, kebanyakan kinerja perusahaan diukur dengan rasio keuangan dalam periode
tertentu.
6. Tabel 1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator

NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR


 Identifikasi Pengetahuan
Aktivitas perusahaan atau
 Refleksi Pengetahuan
Knowledge organisasi dimana terjadi
1  Berbagi Pengetahuan
Management pengembangan dan
 Penggunaan
pemanfaatan pengetahuan
Pengetahuan
 Pengembangan produk
Ciptaan baru yang memiliki  Memberikan pelayanan
2 Inovasi
nilai ekonomi yang signifikan  Pengembangan proses
 Pengembangan pasar
Refleksi atas pencapaian
kuantitas dan kualitas  Pertumbuhan Pelanggan
pekerjaan yang dihasilkan oleh  Pertumbuhan penjualan
3 Kinerja Perusahaan
perusahaan dan dapat diukur  Pertumbuhan laba
berdasarkan obyektif maupun  Pertumbuhan Aset
persepsi

7. Tabel 2 Justifikasi Teori (Jurnal)

NO JUDUL & PENELITI MASALAH TEMUAN


Hubungan Antara Knowledge Management Terhadap Inovasi
H1 : Knowledge Management berpengaruh positif terhadap inovasi
Perusahaan mampu
Judul : Knowledge mendukung kinerja
Kurangnya keterlibatan praktik KM
management inovasi melalui
dalam perusahaan, menyebabkan
practices and pengelolaan
1 berkurangnya daya inovasi
innovation pengetahuan dan
perusahaan. Sehingga
performance in kompetensi strategis
mempengaruhii kinerja perusahaan.
Finland dan praktik teknologi
informasi.
Peneliti : Henri Tapio
Inkinen, Aino Kianto
dan Mika Vanhala
Judul :
The relationship
betwen knowledge Penyerapan
management, Dengan adanya perkembangan pengetahuan
innovation and firm ekonomi yang buruk pada beberapa manajemen dan
performance: perusahaan, seperti biaya tenaga penciptaan
2 evidence from Dutch kerja dan operasi yang tinggi. pengetahuan sangat
SMEs. Sehingga dibutuhkan penting terhadap
Peneliti : pengembangan pengetahuan keberhasilan usaha
Lorraine Uhlaner eksplisit melalui inovasi TIK. inovatif di perusahaan
Andre van Stel kecil.
Joris Meijaard
Mickey Folkeringa
Hasil empiris
memberikan dukungan
kuat untuk model
Judul :
Besarnya investasi pada penelitian yang
Knowledge
Knowledge management system diajukan. Penggunaan
management
tidak mencapai sasaran atau gagal KMS ditemukan
systems succes : a
mencapai tujuan yang diharapkan memiliki efek langsung
contingency
3 untuk meningkatkan kinerja dan tidak langsung
perspective
perusahaan. Sehingga dibutuhkan terhadap kinerja
Penulis :
variabel intervening, yang mana organisasi. Secara
Mohamed Khalifa
bisa mencapai tujuan yang khusus, ketangkasan
Angela Yan Yu
diharapkan dalam penerapan KMS. organisasi dan inovasi
Kathy Ning Shen
dipastikan sebagai
mediator penting efek
KMS.
Upaya dalam mengukur Adanya perbedaan
4 Judul :
pengetahuan untuk efisiensi inovasi penting dalam teori
Knowledge dan kinerja perusahaan belum KMS dan implementasi
management memuaskan, karena sulitnya KMS, dan hubungan
strategies, Innovation mengukur pengetahuan. yang signifikan antara
and Firma kinerja beberapa
Performance - an perusahaan dan
Empirical study efisiensinya dalam
Penulis : penerapan
Fatima Guadamillas pengetahuan yang
Gomez ada.
Mario Donate
KM memiliki pengaruh
Judul : yang signifikan
Management of terhadap inovasi
Knowledge, namun pengaruh
KM tidak cukup banyak meluas di
Innovation and terhadap tingkat
kalangan UKM, terutama karena
Performance in kinerja UKM tidak
kurangnya perencanaan strategis,
5 SMEs signifikan. Namun,
kurangnya sumber daya keuangan,
Penulis : melatih karyawan
tidak suka mengubah budaya, dan
Luis Enrique V. sebagai bagian dari
ketidakmatangan teknologi.
Domingo G. KM tidak menunjukkan
Gonzalo M. pengaruh yang
signifikan terhadap
inovasi di UKM.
Hubungan Antara Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan
H2 : Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
Judul : adanya efek positif dari
The effects of Kurangnya pemahaman peran inovasi proses,
Innovation on Firm inovasi dalam organisasi pemasaran, dan
Performance of menyebabkan penurunan kinerja organisasi terhadap
1
Supporting Industries perusahaan. Baik dari segi kinerja perusahaan di
in Hanoi - Vietnam produksi, pasar dan kinerja perusahaan
Penulis : keuangan. pendukung. Lebih
Nham Tuan khusus lagi, semakin
Nguyen Nhan tinggi tingkat aktivitas
Pham Giang inovasi, semakin besar
Nguyen Ngoc pula kinerja inovatif,
yang berarti semakin
tinggi tingkat aktivitas
inovasi Proses,
organisasi dan
pemasaran, semakin
tinggi tingkat kinerja
inovatif. Kedua, tingkat
kinerja Proses,
organisasi dan
pemasaran yang lebih
tinggi, tingkat kinerja
perusahaan yang lebih
baik cenderung
meningkat.
Judul :
UKM cenderung lebih
Innovation types and
berfokus pada
performance in Kurangnya fokus dalam penerapan
inkremental daripada
growing UK SMEs inovasi, sehingga kurang
2 inovasi radikal dan
Penulis : memberikan dampak dampak pada
bahwa fokus ini terkait
Adegoke Oke kinerja perusahaan.
dengan pertumbuhan
Gerard Burke
omset penjualan.
Andrew Myres
Judul : Inovasi eksplorasi dan
Exploratory Kurangnya kemampuan inovasi eksploitatif
innovation, perusahaan dalam berpengaruh positif
exploitative mengembangkan kemampuan terhadap kinerja
3
innovation, and ekplorasi inovasi dan eksploitasi perusahaan;
performance inovasi dalam meningkatkan kinerja Kesesuaian internal
Penulis : perusahaan. antara inovasi
Yi Li eksplorasi dan inovasi
Nan Zhou eksploitatif tidak
Youhe Si berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
perusahaan;
Kesesuaian antara
aktivitas inovasi dan
strategi bisnis
perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
perusahaan dan
kesesuaian antara
aktivitas inovasi dan
lingkungan eksternal
memiliki sedikit
pengaruh terhadap
kinerja perusahaan.
Daya saing lingkungan
dapat meningkatkan
hasil inovasi eksplorasi
namun mengurangi
hasil inovasi
eksploitatif.
Judul : Hubungan positif tapi
Investigating The lemah diamati antara
Mediating Role Of inovasi layanan dan
Service Innovation In kinerja organisasi.
Praktik TQM pada perusahaan
Firm Performance : Hubungan langsung
4 kurang memberikan dampak positif
An Empirical antara TQM dan
pada kinerja perusahaan
Research kinerja organisasi lebih
Peneliti : baik daripada
Arif Mohammad; hubungan tidak
Xi’an J; Jie Wang langsung antara
inovasi layanan dan
kinerja organisasi.
Perusahaan dengan
Judul : kemampuan
Knowledge manajemen
management, pengetahuan akan
Kurangnya peranan manajemen
5 innovation and firm menggunakan sumber
pengetahuan di dalam perusahaan
performance daya secara lebih
Peneliti : efisien dan akan lebih
Jenny Darroch inovatif dan berkinerja
lebih baik.
Hubungan Antara Knowledge Management Terhadap Kinerja Perusahaan
H3 : Knowledge Management berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan
Judul : Perusahaan yang
The effect of menerapkan praktik
knowledge pengelolaan
management manajemen
Konsep KM yang digunakan tidak
1 practices on firm pengetahuan yang
relevan
performance baik, berdampak
Peneliti : mendapatkan hasil
Daniel P. kinerja yang baik
Fernando Jose dibanding pesaing.
Kelangkaan sumber daya yang
Pengetahuan
Judul : nyata menghalangi pengembangan
Manajemen secara
Effect of knowledge bisnis di Yordania, perusahaan
positif mempengaruhi
kanagement and harus mempertahankan proses
kinerja bisnis melalui
organizational yang terus berkembang yang dapat
inovasi dan melalui
2 learning on firm membawa mereka pada
inovasi pembelajaran
performance keunggulan kompetitif di antara
organisasi. Namun,
Peneliti : pesaingnya. Perusahaan perlu
pembelajaran
Abbas Al Refaie menyesuaikan dan memperbarui
organisasi tidak
M.D. Al Tahar manajemen pengetahuan mereka.
signifikan terhadap
Selain itu, perusahaan perlu segera
menerapkan pembelajaran penerapan strategi
organisasi untuk memungkinkan diferensiasi dan
perusahaan memperoleh strategi kepemimpinan
pengetahuan yang dibutuhkan biaya. Diferensiasi
untuk bersaing, mengelola dan strategi
pengetahuan untuk memastikan kepemimpinan biaya
keuntungan maksimal yang memediasi hubungan
mengarah pada inovasi produk dan antara CRM dan
layanan baru yang memenuhi atau kinerja. Pengaruh
melampaui kepuasan pelanggan. kinerja karyawan
terhadap inovasi dan
bisnis tidak signifikan
kinerja.
pengetahuan dari
pelanggan memiliki
dampak positif
terhadap kecepatan
Judul :
inovasi dan kualitas
Customer knowledge
inovasi serta kinerja
management,
operasional dan
innovation capability
keuangan. Dengan
and business Adanya kesenjangan hubungan
menggunakan arus
performance: a case antara Customer knowledge
3 pengetahuan
study of the banking management, kemampuan inovasi
pelanggan,
industry dan kinerja bisnis.
perusahaan akan
Peneliti :
menyadari lingkungan
Nastaran T.
eksternal dan
Reza E.
perubahan baru dalam
Mohammad Dostar
kebutuhan pelanggan
dan akan lebih inovatif
dan berkinerja lebih
baik.
Judul : KMC adalah faktor
The effect of utama untuk
knowledge meningkatkan kinerja
management perusahaan, dan
Adanya kesenjangan antara
capability and menyarankan agar
4 customer knowledge management
customer knowledge CKG menjadi faktor
dengan kinerja perusahaan.
gaps on corporate intervensi yang
performance signifikan antara KMC
Penulis : dan kinerja
Shu-Mei Tseng perusahaan.
KM memiliki hubungan
positif dengan kinerja
perusahaan. Prediktor
Judul :
kinerja perusahaan
The linkage between
yang terkuat adalah
knowledge
pengelolaan
management
kompetensi, disusul
practices and Praktik pengelolaan manajemen
pengembangan
5 company pengetahuan tidak memberikan
budaya yang inovatif,
Performance : pengaruh pada kinerja perusahaan.
pengelolaan
empirical evidence
pengetahuan,
Penulis :
pengembangan proses
Nausheen Syed
yang konsisten dan
Lin Xiaoyan
yang terakhir
pembelajaran
karyawan.

Anda mungkin juga menyukai