PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah
tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh, maka dari itu peran ideologi sangat
penting untuk sebuah negara. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita
sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi nasional, menguraikan pengertian dari ideologi,
menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat. Pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini juga dapat
dijadikan bekal keterampilan menganalisis dan bersikap kritis terhadap sikap para
penyelenggara negara yang menyimpang dari cita-cita dan tujuan negara.
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
pancasila, juga sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari dan
dengan tujuan sebagai berikut:
ISI
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya
Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Ditinjau dari kausalitasnya, asal mula Pancasila dibedakan menjadi dua
macam yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun
pengertiannya adalah sebagai berikut:
2.1.1. Asal Mula yang Langsung
Pengertian asal mula secara ilmiah dibedakan atas empat macam yaitu : kausa
materialis, kausa formalis, kausa efficient dan kausa finalis (Bagus, 1991 :158).
Teori kausalitas ini dikembangkan oleh Aristototeles, adapun berkaitan dengan asal
mula yang langsung tentang pancasila adalah asal mula yang langsung terjadinya
Pancasila sebagai dasar filsafat negara yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang
Proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri negara sejak
sidang BPUPKI pertama, Panitia Sembilan, sidang BPUPKI kedua serta sidang
PPKI sampai pengesahannya.
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila. Sehingga Pancasila
itu pada hakikatnya nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur Pancasila digali dari
bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai
religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
(b) Asal Mula Bentuk (Kausa Formalis)
Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk atau bagaimana bentuk
Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD 1945.
maka asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno bersama-sama Drs. Moh.
Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila
terutama dalam hal bentuk, rumusan serta nama Pancasila.
Kausa efisien atau asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari
calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah.
Asal mula tidak langsung Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi
kemerdekaan yang terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari-
hari bangsa Indonesia. Adapun rincian asal mula tidak langsung Pancasila adalah
sebagai berikut:
a. Nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila sebelum secara langsung
dirumuskan menjadi dasar negara yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
sebelum membentuk negara dan dijadikan pedoman dalam memecahkan problema
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
c. Dengan demikian asal mula tidak langsung Pancasila adalah bangsa Indonesia
sendiri sebagaiKausa Materialis yaitu sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai
Pancasila.
Berdasarknan tinjauan kausalitas tersebut, pada hakikatnya Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk
Negara, nila-nilai tersebut telah tercermin dan teramalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu tinjauan tersebut memberikan bukti bahwa terbentuknya pancasila
bukan merupakan hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang
dan bukan hasil pengaruh dari paham-paham besar dunia, melainkan nilai-nilai
Pancasila secara tidak langsung telah terkandung dalam pandangan hidup bangsa
Indonesia.
2.2.3 Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam ‘Tri Prakara’
Berdasarkan tinjauan Pancasila secara kausalitas tersebut
memberikan pemahaman bahwa proses terbentuknya Pancasila memerlukan
proses yang cukup panjang dalam konsep kesejarahan bangsa Indonesia.
Sebelum disahkan sebagai dasar negara, unsur-unsur Pancasila telah melekat
dalam bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari berupa nilai-nilai adat-
istiadat, kebudayaan, serta nilai-nilai religius. Dengan demikian Pancasila
sebagai dasar negara terwujud dalam tiga asas atau ‘Tri Prakara’ yaitu sebagai
berikut :
1.Pancasila asas kebudayaan, bahwasanya unsur unsur pancasila sebelum
disahkanmenjadi dasar filsafat Negara secara yuridis sudah dimiliki bangsa
Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat dan kebudayaan.
2. Pancasila asas religius, atau unsur unsur pancasila telah terdapat pada
bangsa Indonesia sebagai asas asas dalam agama agama ( nilai nilai religious).
3. Pancasila sebagai asas kenegaraan. Dari unsur unsur tadi diolah, dibahas
dan dirumuskan secara seksama oleh para pendiri Negara dalam siding
BPUPKI, panitia Sembilan, setelah Indonesia merdeka.
Ketiga asas tersebut tidak dapat dipertentangkan karena merupakan unsur unsur
yang membentuk Pancasila (Notonagoro, 1975).
Pancasila, yaitu suatu negara Persatuan, suatu negara Kebangsaan serta suatu
negara yang bersifat Integralistik. Hakikat serta penertian sifat-sifat tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Paham Negara Persatuan
Bangsa dan negara Indonesia adalah terdiri atas berbagai macam
unsur yang membentuknya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan,
golongan serta agama yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Hakikat negara persatuan dalam pengertian ini adalah negara yang
merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu
rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis suku bangsa, golongan,
kebudayaan serta agama. Negara persatuan adalah merupakan satu negara,
satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara
serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasionak,
satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.
Pengertian ‘Persatuan Indonesia’ lebih lanjut dijelaskan secara
resmi dalam Pembukaan UUD 1945 yang termuat dalam berita republik
Indonesia Tahun II No 7, bahwa bangsa Indonesia mendirikan negara
Indonesia. ‘Negara persatuan’ yaitu negara yang mengatasi segala paham
golongan dan paham perseorangan.
2. Bhineka Tunggal Ika
Hakikat makna Bhineka Tunggal Ika yang memberikan suatu
pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas
bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat, kebudayaan
serta karakter yang berbeda-beda, memilki agama yang berbeda-beda dan
terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia, namun
keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa
dan negara Indonesia.