OLEH :
WIDYAWATI HABU
( 841414089)
PENDAHULUAN
Seorang bayi sesaat setelah lahir mempunyai naluri untuk menetek pada ibunya. Ibu
mempunyai hasrat untuk menyayangi buah hatinya, memberikan yang terbaik, melindungi
dan seterusnya. Persoalan muncul dengan adanya ibu yang tidak menyusui bayinya,
sedangkan yang diharapkan adalah minimal enam bulan ibu menyusui anaknya,sedapat
mungkin secara eksklusif.
UNICEF (2013) mewartakan bahwa menyusui merupakan penyelamat hidup anak yang
paling murah dan efektif dalam sejarah kesehatan manusia. Ironisnya, hanya kurang dari
setengah dari anak di dunia menikmati kesempatan emas ini. Negara-negara Indonesia,
Afrika Selatan, Nigeria, dan Tunesia, dilaporkan mengalami penurunan dalam angka
keberhasilannya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, cakupan pemberian
ASI eksklusif bayi 0-5 bulan sebesar 27,2 persen. Jika dilihat lebih detail, pemberian ASI
eksklusif pada bayi usia 5 bulan bahkan hanya 15,3 persen. Berdasarkan riset 2010, jenis
makanan prelaktal yang paling banyak adalah susu formula (71,3%).
pilihan untuk menyusui anak atau tidak bagi ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti air susu ibu tidak keluar sama sekali atau air susu ibu yang keluar hanya sedikit
sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. (Mustofa & Prabandari, 2010)
peningkatan produksi ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin dan hormon prolaktin
(Lany,2010). Peningkatan kedua hormone tersebut dipengaruhi oleh protein yaitu polifenol
dan asam amino. yang ada pada kacang hijau yang juga mempengaruhi hormon prolaktin
untuk memproduksi ASI dengan cara merangsang alveoli yang bekerja aktif dalam
pembentukan ASI. Peningkatan hormon oksitoksin akan membuat ASI mengalir deras
dibanding dengan biasanya. Selain itu kacang hijau mempunyai kandungan B1 yang sangat
bermanfaat untuk ibu menyusui. (Widyastuti, 2014)
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa pengaruh pemberian sari
kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.
2. Tujuan khusus
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mengidentifikasi produksi ASI ibu sebelum pemberian sari kacang hijau.
2) Mengidentifikasi produksi ASI ibu sesudah pemberian sari kacang hijau.
3) Mengidentifikasi dan menganalisa pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap
produksi ASI pada ibu menyusui.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat menjadi suatu kajian teoritis dan mendapatkan pembuktian bahwa
terdapat pengaruh sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.
2. Manfaat praktisi
1) Manfaat peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
pengaruh sari kacang hijau terhadap produksi ASI.
2) Manfaat instansi
Penelitian ini semoga dapat dijadikan bahan rujukan bagi institusi keperawatan
terhadap pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif pada ibu menyusi,dan
menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan salah satu tumbuhan dalam upaya
meningkatkan produksi ASI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI adalah air susu yang keluar dari seorang ibu pasca melahirkan bukan sekedar
sebagai makanan, tetapi juga sebagai suatu cairan yang terdiri dari sel - sel yang hidup
seperti sel darah putih, antibodi, hormon, faktor - faktor prtumbuhan,enzim,serta zat yang
dapat membunuh bakteri dan virus. ASI eksklusif adalah peberian hanya ASI saja tanpa
makanan dan minuman lain,berupa susu formula, jeruk, madu, air teh, air puth, maupun
makanan padt seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. ASI
merupakan makanan yangideal untuk bayi terutama pada bulan - bulan pertama, karena
(Khasanah,2012) .
ASI merupakan bahan makanan terbaik untuk bayi. ASI mengandung semua zat gizi
yag diperlukan bayi dalam 4-6 bulan kehidupan sengga dianjurkan pada masa ini bayi hanya
1. Kolostrum
Mengandung kadar protein yang sangat tinggi. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada
hari pertama dan kedua setelah melhirkan, berwarna kekuning- kuningan dan lebih kental,
lebih banyak yang mengandung potein dan vitamin berfungsi untuk melindungi bayi dari
penyakit infeksi.
2. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa (gula susu) adalah karbohidrat utama dalam ASI
dan berfungsi sebagai salah satu sumber nutrisi untuk otak. Jumlahnya meningkat
3. Protein
Protein berguna untuk pembentukan sel pada bayi yang baru lahir. Kandungan protein
ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu
formula. Protein dalam ASI lebih bisa diserap oleh usus bayi dibandingkan dengan susu
formula.
4. Taurin adalah suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat pada ASI. Taurin
berfungsi sebagai nuro transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
5. Lemak berfungsi untuk pertumbuhan otak bayi. Kandungan lemak dalam ASI ekitas 70-
78 %.
6. Mineral dalam ASI berfungsi sebagai pembentukan atau pembuatan darah dan
pembentukan tulang.
7. Vitamin yang terdapat dalam ASI adalah vitamin K, vitaimin A,vitamin D, vitamin E,
dan vitamin B.
Memberikan ASI secara Eksklusif berarti beruntung bagi semua, baik untuk
1. Aspek gizi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
mengandung semua zat gizi yang paling baik untuk tumbuh kembang bayi, terutama pada
6 bulan pertama. ASI adalah makanan bayi paling sempurna, baik kualitas dan
kuantitasnya. Dengan melaksanakan tata laksana menyusui yang tepat dan benar,
produksi ASI seorang ibu akan cukup sebagai makanan tunggal bagi bayi normal sampai
usia 6 bulan.
2. Aspek imunologi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapatkan zat kekebalan atau daya tahan
tubuh dari ibu melalui plasenta. Tetapi kadar zat tersebut akan cepat menurun setelah
kelahiran bayi. Sedangkan kemampuan bayi membantu daya tahan tubuhnya sendiri
menjadi lambat. Selanjutnya akan terjadi kesenjangan daya tahan tubuh, kesenjangan
tersebut dapat diatasi apabila bayi diberi ASI sebab ASI mengandung sel – sel hidup dan
zat – zat kekebalan yang dapat mengurangi terjadinya infeksi. Dengan kata lain, selain
menjadi makanan atau minuman bayi ASI sekaligus berfungsi sebagai imunisasi alami
bagi bayi.
3. Aspek psikologik
Kemauan yang besar dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi asi
- Hubungan atau interaksi ibu – bayi
Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi, yang
tergantung pada kesatuan ikatan bayi – bayi tersebut. Hubungan interaksi antara ibu –
bayi paling mudah terjadi selama setengah jam pertama dan mulai disusui sedini
Ikatan kasih saying antara ibu – bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperi
sentuhan kulit dan mencium aroma yang khas antara ibu dan bayi. Bayi merasa aman
dan puas karena melalui sentuhan kulit dapat merasakan kehangatan tubuh ibu dan
dapat mendengar denyut jantung ibu,sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu – bayi dan kandungan nilai gizi ASI yang dibutuhkan untuk
1. Memberikan ASI segera etelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang
6. ASI tidak akan basi karena selalu diproduksi oleh payudara ( Ambarwaty, 2011)
3. ASI kaya akan antibodi yang membantu melawan infeksi dan penyakit lainnya.
4. ASI menurunkan resio diare, ISK dan menurunkn resiok kematian bayi mendadak (
Ambarwaty, 2011)
1. Bayi sehat, sehingga keluarga bisa berhemat untuk biaya perawatan kesehatan.
2. Mengatur jarak kelahiran karena efek kontrsepsi alamiah dari menyusui ( Ambarwaty,
2011)
Pada proses laktasi perlu diketahui terdapat reflex pada ibu yang sangat pentig
dalam proses laktasi yaitu refleks prolaktin dan refleks oksitosin atau aliran yang timbul
Rangsangan isapan bayi melalui serabut syaraf akan memicu hipofisa anterior
untuk mengeluarkan hormone prolaktin kedalam aliran darah. Prolaktin memacu sel
kelenjar untuk sekresi ASI. Makin sering isapan bayi, makin banyak produksi ASI
b. Refleks Oksitosin
Rangsangan isapan bayi melalui serabut syaraf memicu hipofisa posterior untuk
melepas hormone oksitosin dalam darah. Oksitosin memacu sel – sel myoepitel yang
mengelilingi alveoli dan duktus untuk berkontraksi, sehingga mengalirkan ASI dari
alveoli dan duktuli menuju sinus dan putting. Dengan demikian sering menyusui
Beberapa tanda adanya refleks oksitosin adalah rasa diperas atau “tingling” pada
payudara sebelum dan selama menyusui. ASI keluar bila ibu memikirkan bayinya
atau mendengar tangisan bayinya. ASI menetes pada payudara yang lain bila bayi
menyusu, rasa sakit karena kontraksi rahim yang kadang – kadang disertai dengan
keluarnya darah pada waktu menyusui, isapan pelan dan dalam serta menelan pada
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 22 % atau
sebanyak 22g/100g. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh
sebanyak 73% sehingga aman dikonsumsi untuk membentuk kolesterol baik yang
dibutuhkan oleh tubuh.. Kacang hijau juga mengandung vitamin B1 yang berguna untuk
62,90g/100g.
Kandungan nutrisi yang ada dalam kacang hijau termasuk komplit, Karbohidrat
merupakan komponen terbesar pada biji kacang hijau, yang terdiri dari pati, gula dan serat.
Dibandingkan jenis kacang lainnya, kandungan metionin dan sistein pada kacang hijau
kaya akan asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin dan lisin. Kualitas protein kacang
hijau seperti halnya kacang-kacangan yang lain dibatasi oleh kandungan asam amino
bersulfur seperti metionin dan sistein. Kacang hijau juga mengandung vitamin (A, B1, dan
C), serta beberapa mineral. Kelebihan kacang hijau adalah kecambahnya (tauge)
mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan kedelai. Dalam kacang
lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Lemak kacang hijau
sebagian besar tersusun atas asam lemak tidak jenuh oleat (20,8 persen), linoleat (16,3
persen) dan linolenat (37,5 persen). Linoleat dan linolenat merupakan asam lemak esensial
yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita. Selain itu
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Kalsium banyak terdapat pada bagian kulit biji, diikuti bagian lembaga dan paling sedikit
pada bagian kotiledon. Sebaliknya fosfor banyak terdapat pada bagian lembaga. Zat besi
paling banyak terdapat pada bagian embrio dan kulit biji. Vitamin yang paling banyak
terkandung pada kacang hijau adalah thiamin (B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3).
Prinsip gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Dalam tbuh terdapat cadangan berbagai zat gizi
yang dapat digunakan bila sewktu - waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus
menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar -
kelenjar pembuat air susu tidak dapat bekerja dengan sempurna dan akan berpengaruh
Kualitas dan jumlah zat makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpngaruh pada jumlah
ASI yag dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal
yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri,ibu harus
mendapat tambahan makanan untuk membuat ASI. Tambahan makanan tersebut bisa di
dapat dari kacang - kacangan salah satunya yaitu kacang hijau yang mengandung vitamin E
yng tidak terdapat pada kacang tanah dan kedelai, juga membantu mencukupi kebutuhan
1. Karbohidrat
makanan yang menunjang nutrisi ibu menyusui salah satunya adalah. sari pati pada kacang
hijau akan mengubah kalori menjadi energi yang sangat bermanfaat bagi tubuh selama
menyusui.
2. Protein
Ibu menyusui membutuhkan asupan protein tinggi untuk memproduksi ASI lebih
3. Lemak
Selain itu, lemak tak jenuh juga akan membantu meningkatkan jumlah panjang akson,
dendrite serta neuron yang bisa meningkatkan kecerdasan otak pada bayi yang menyusu asi.
Kacang hijau juga mengandung fitosterol yang mampu mencegah penyakit jantung selain
4. Vitamin
Kacang hijau mengandung banyak sekali vitamin seperti vitamin A, B, B1 dan C. Dengan
mengkonsumsi kacang hijau, anda memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh bayi dan
5. Mineral
Kalsium, fosfor dan zat besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui. Kalsium dan
fosfor membantu pembentukan tulang pada janin dan mencegah osteoporosis pada ibu
akibat kekurangan dua zat penting ini. Sedangkan zat besi membantu mengencerkan darah
yang kental agar tidak terjadi pendarahan saat proses kelahiran yang bisa berakibat fatal
seperti kematian. Zat besi juga mampu menghilangkan anemia yang kerap melanda ibu
ABSTRAK
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik
yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi.
Dalam 100 gram kacang hijau mengandung 124 mg kalsium dan 326 mg fosfor, bermanfaat
untuk memperkuat kerangka tulang. Serta 19,7-24,2 % protein dan 5,9-7,8 % besi
dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Pengaruh Pemberian Sari Kacang hijau pada Ibu Nifas dengan
sampling total yaitu 7 orang Pengumpulan data dengan menggunakan check list
ASI. Dari hasil uji Chi Square yang dilakukan menggunakan pre dan post SPSS Versi 13 α<
0,05 maka H0 ditolak berarti H1 diterima yang berarti ada pengaruh pemberian sari kacang
hijau pada ibu Nifas dengan kelancaran produksi ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
4 (57,1%) responden yang ASInya keluar dengan lancar, sedangkan 3 (42,9%) responden
yang ASInya tidak bisa keluar dengan lancar. Kesimpulan bahwa semakin sering
mengkonsumsi sari kacang hijau maka ASI akan semakin lancar keluarnya.
Nutrisi Ibu
Pemberian makanan
tambahan sari kacang
hijau
Nutrisi adekuat
Produksi ASI
2.6 Kerangka Konsep
Keterangan :
: variabel 1
: variabel 2
: hubungan
2.7 Hipotesis
Terdapat pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu menyusui
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan desain One Group Pratest Postest dimana pengukuran
diakukan setelah perlakuan (postest) dengan sebelumnya telah dilakukan tes awal (pratest).
Variable penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai cirri,sifat,atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian (Notoatmodjo
,2012 ).
Variabel pada penelitian ini adalah pemberian sari kacang hijau sbagai variabel
independent dan produksi ASI pada ibu menyusui adalah variabel dependen.
Definisi operasional bertujuan agar variabel dapat diukur dengan menggakan istrumen
menyusui.
Varabel ASI adalah air susu Lembar ceklist Pra test : Ordinal
dependen : produksi ASI
yang keluar dari produksi ASI
produksi ASI ibu sedikit
seorang ibu pasca Ibu
pada ibu atau tidak
menyusui melahirkan bukan keluar sama
sekali
sekedar sebagai
antibodi, hormon,
faktor - faktor
prtumbuhan,enzim,serta
3.4.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di PKM Limboto pada
saat penelitian.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari pupolasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Besarnya sampel ditentukan dengan rumus dan
memenuhi criteria inklusi dan eksklusi, dimana criteria tersebut menentukan dapat tidaknya
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 66
responden.
Validitas merupakan pertanyaan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu
kuisioner dapat mengukur apa yang ingin diukur (Hidayat, 2008). Menurut Notoatmodjo
(2010) validitas adalah suatu indeks yang menjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur
3.5.3Uji Reliabilitas
oleh orang atau waktu yang berbeda. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2012) reliabilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan.
menghitung distribusi, selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan tentang produksi ASI ibu
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat hubungan antara variabel
H0 : Ada pengaruh pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada ibu
menyusui.
H1 : Tidak ada pengaruh pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap produksi ASI pada
ibu menyusui.