Skizo
Skizo
DEFINISI
pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih
kelompok, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif berupa
delusi, halusinasi, kekacauan pikiran, gaduh gelisah dan perilaku aneh atau
mendatar, menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan, ‘miskin’ kontak
emosional (pendiam, sulit diajak bicara), pasif, apatis atau acuh tak acuh,
II. EPIDEMIOLOGI
populasi dewasa dan biasanya onsetnya pada usia remaja akhir atau awal
masa dewasa.
Pada laki-laki biasanya gangguan ini mulai pada usia lebih muda
yaitu 15-25 tahun sedangkan pada perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-
laki dan perempuan, perbedaan di antara kedua jenis kelamin dalam hal
dengan laki-laki.
III. ETIOLOGI
a) Faktor Genetik
kesakitan bagi saudara tiri ialah 0,9 - 1,8%; bagi saudara kandung 7 –
15%; bagi anak dengan salah satu orangtua yang menderita skizofrenia
7 – 16%; bila kedua orangtua menderita skizofrenia 40 – 68%; bagi
(monozigot) 61 – 86%.
yang disebut quantitative trait loci. Skizofrenia yang paling sering kita
mengalami gangguan ini (dari ringan sampai berat) dan mengapa risiko
b) Faktor Biokimia
anaknya.
dibutuhkannya.
somatik, seperti nyeri kepala, nyeri punggung dan otot, kelemahan dan
masalah pencernaan.
secara klinis, yaitu adanya kekacauan dalam pikiran, perasaan dan perilaku.
atau dua gejala sisa yang tidak terlalu nyata secara klinis, yaitu dapat
V. TIPE-TIPE SKIZOFRENIA
DSM-IV dan DSM-IV-TR. Berikut ini adalah tipe skizofrenia dari DSM-
a) Tipe Paranoid
afektif yang relatif masih terjaga. Waham biasanya adalah waham kejar
atau waham kebesaran, atau keduanya, tetapi waham dengan tema lain
kacau, tingkah laku kacau dan afek yang datar atau inappropriate.
hidup sehari-hari.
c) Tipe Katatonik
d) Tipe Undifferentiated
menunjukkan ketakutan.
e) Tipe Residual
VI. GEJALA
1. Gejala Positif
Gejala positif dialami sensasi oleh pasien, padahal tidak ada yang
a. Delusi (Waham)
yang salah pada pasien. Pada skizofrenia waham sering tidak logis
sama sekali tetapi pasien tidak menginsyafi hal ini dan dianggap
sebagainya.
b. Halusinasi
2. Gejala Negatif
atau proses perilaku (Behavior).Hal ini dapat menganggu bagi pasien dan
orang disekitarnya.
menjadi acuh tak acuh terhadap hal-hal yang penting untuk dirinya
sama, umpamanya mencintai dan membenci satu orang yang sama atau
emosional yang meliputi ekspresi wajah, nada suara, kontak mata, dan
b. Alogia
berhenti bicara, dan baru bicara lagi setelah tertunda beberapa waktu.
c. Avolisi
dan bertahan dalam perilaku yang memiliki tujuan. Penderita gejala ini
e. Gejala Psikomotor
maka dapat dilihat adanya gerakan yang kurang luwes atau agak kaku,
1. Didapatkan dua gejala atau lebih di bawah ini, setiap gejala spesifik dialami
- Waham
- Halusinasi
- Inkohorensia
fungsi level satu atau dua lebih area seperti pekerjaan, hubungan dengan relasi
4. Gangguan skizoaktif dan depresi atau gangguan bipolar, tetapi tidak sering.
Skizofrenia ditandai adanya distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan
khas, dan adanya afek yang tidak wajar atau tumpul. Pedoman Penggolongan dan
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):3
a. Thought echo: isi pikiran diri sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama,
Thought insertion or withdrawal: isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu
influence), atau "passivity", yang jelas merujuk pada pergerakan tubuh atau
pergerakan anggota gerak, atau pikiran, perbuatan atau perasaan
mereka sendiri. atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu
bagian tubuh.
2. Atau paling sedikit gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas
a. Halusinasi yang menetap dalam setiap modalitas. apabila disertai baik oleh
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun oleh ide-ide berlebihan (over
valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
b. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan (interpolasi) yang
neologisme;
dan stupor;
d. Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat masa bodo (apatis), pembicaraan
yang terhenti, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,
menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut
persyaratan gejala tersebut tetapi yang lamanya kurang dari satu bulan (baik
diobati atau tidak) harus didiagnosis pertama kali sebagai gangguan psikosis
fungsional.
paranoid:
2. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual atau lain-
lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
3. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan atau
paling khas.
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Biologis
sekalipun dalam dosis yang sangat tinggi (orang tersebut dapat dengan
mudah terbangun). Obat ini cukup tepat bagi penderita skizofrenia yang
skizofrenia.
dilakukan hingga saat ini. Sebelum prosedur ECT yang lebih manusiawi
pasien. Pasien seringkali tidak bangun lagi setelah aliran listrik dialirkan
2. Terapi Psikososial
Gejala-gejala gangguan skizofrenia yang kronik mengakibatkan
dialami di usia dini. Pada terapi psikosial terdapat dua bagian yaitu
Pada terapi ini, beberapa klien berkumpul dan saling berkomunikasi dan
kelompok. Terapi ini digunakan untuk penderita yang telah keluar dari