Anda di halaman 1dari 23

KXMKK,MZLM

LARUTAN
PENYANGGA

DISUSUN OLEH:NNISHA FYOGA SWIETANIA


MARET 2016

DISUSUN OLEH : MARET 2016


ANNISHA FYOGA SWIETANIA

MIA 3

SMAN 1 SITUBONDO
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan laporan proyek kimia tentang peran larutan penyangga dalam berbagai
bidang di SMAN 1 SITUBONDO :

Nama : Annisha Fyoga Swietania

No : 07

Kelas : XI MIA 3

Prodi : Kimia

Telah menyelesaikan tugas proyek kimia tentang larutan penyangga yang telah
dibimbing dan diajukan sebagai tugas akhir proyek pada bidang kimia.

Guru Pembimbing, Penyusun,

Anik Yuni H. Annisha Fyoga Swietania

NIP: NIS:13145

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta
petunjuk-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan proyek kimia tentang larutan
penyangga .

Makalah ini memberikan gambaran tentang bagaimana fungsi, komponen dan reaksi dari
larutan penyangga.Tujuan utamanya, adalah untuk memberikan informasi tentang hal tersebut.

Dalam menyusun makalah ini tentu banyak hambatan-hambatan yang saya hadapi.Baik
hambatan internal yang datang dari saya sendiri, maupun hambatan eksternal. Namun, meski ada
kekurangan, berkat kerja sama dan pertolongan Allah S.W.T serta bimbingan dari guru-guru
pembimbing makalah ini berhasil saya buat.

Di dalam penyusunan ini, saya mengerti banyak kekurangan. Baik dari segi pemilihan
kata dan dalam penyusunannya. Maka dari itu, saya menanti anjuran dari guru pembimbing serta
kritik dan saran dari pembaca sebagai acuan bagi saya untuk perbaikan yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.

Semoga makalah yang saya buat, dapat memperluas wawasan dan memberikan inspirasi
bagi pembaca, khususnya bagi warga SMA Negeri 1 Situbondo. Dan segala hormat saya ucapkan
terimakasih kepada segala pihak yang terkait

Situbondo, 8 Maret 2016

Hormat Saya

Annisha Fyoga S.

NIS:13145

ii
DAFTAR ISI

 Lembar Pengesahan ............................................................................................ i


 Kata Pengantar ................................................................................................... ii
 Daftar Isi ............................................................................................................. iii
 Larutan Penyangga Karbonat Dalam Darah .................................................. 1
A. Latar belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
D. Pembahasan .................................................................................................... 2
E. Kesimpulan ...................................................................................................... 4
 Larutan Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel ................................................. 3
A. Latar belakang Masalah ................................................................................... 5
B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan .............................................................................................................. 6
D. Pembahasan ..................................................................................................... 6
E. Kesimpulan ....................................................................................................... 7
 Larutan Penyangga Pada Bidang Industri Obat-Obatan ............................... 8
A. Latar belakang Masalah ................................................................................... 8
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 8
C. Tujuan ............................................................................................................... 8
D. Pembahasan ..................................................................................................... 8
E. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
 Larutan Penyangga Pada Bidang Industri Biokimia ...................................... 11
A. Latar belakang Masalah ................................................................................... 11
B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 11
C. Tujuan ............................................................................................................... 11
D. Pembahasan ...................................................................................................... 11
E. Kesimpulan ....................................................................................................... 14
 Larutan Penyangga Pada Analisa Kimia ......................................................... 15
A. Latar belakang Masalah ................................................................................... 15
B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 15
C. Tujuan .............................................................................................................. 15
D. Pembahasan ..................................................................................................... 16
E. Kesimpulan ...................................................................................................... 18
 Daftar Pustaka .................................................................................................... 19

iii
LARUTAN PENYANGGA KARBONAT DALAM DARAH
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa
konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena
fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari
adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer
pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll.
Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat,
larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan
Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil.
Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari
kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam
bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia
tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH suatu zat.

B. PERUMUSAN MASALAH

a. Jelaskan mengapa perlu larutan penyangga karbonat dalam darah.


b. Tuliskan komponen-komponen larutan penyangga dalam darah.
c. Tuliskan reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat asam. Jelaskan proses kerja larutan penyangga tersebut.
d. Tuliskan reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat basa. Jelaskan proses kerja larutan penyangga tersebut.C. TUJUAN
a. Mengetahui mengapa perlu larutan penyangga karbonat dalam darah.
b. Mengetahui komponen-komponen larutan penyangga dalam darah.
c. Mengetahui reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat asam dan proses kerja larutan penyangga tersebut.
d. Mengetahui reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat basa dan proses kerja larutan penyangga tersebut.

1
D. PEMBAHASAN

Larutan buffer dalam darah adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambahkan
sedikit asam/basa atau ketika di encerkan. Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam,
yaitu larutan penyangga karbonat, larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat.
Larutan peyangga karbonat dan Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan
mengatur pH darah agar tetap stabil. Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses
mengikatan oksigen oleh darah.
Buffer dalam darah termasuk buffer asam. Buktinya, jika darah tidak memiliki buffer, maka
ketika minum jus jeruk yang kecut, tubuh kita dapat mengalami asidosis (pH darah asam). pH
pada plasma darah berada pada pH berkisar 7,3 – 7,4, yaitu dari ion HCO3- dengan ion Na+.
Apabila pH darah lebih dari 7,4 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/
bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,3 akan mengalami acidosis akibatnya
jantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu. Kesetimbangan asam basa darah
dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan efek
yang serius terhadap beberapa organ.
Kondisi darah ber-pH asam menunjukkan gejala-gejala berikut:
1. Kulit tidak bersinar.
2. Penyakit kaki karena kutu air.
3. Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik bis.
4. Setelah naik turun tangga terengah-engah.
5. Gemuk dengan perut buncit.
6. Lamban bergerak dan lesu.

Sistem buffer bicarbonate merupakan buffer ekstrasesuler utama dan bertanggung


jawab mempertahankan ph darah. Karbondioksida yang terbentuk selama respirasi sel
akan larut dalam air (plasma) untuk membentuk asam karbonat. Asam karbonat ini akan
berdisosiasi sebagian menghasilkan ion hydrogen dan ion bicarbonate. Ion bicarbonate
akan berperan sebagai akseptor ion hydrogen. Jika ion hydrogen ditambahkan ke dalam
tubuh, seperti asam laktat yang dihasilkan saat olahraga, maka ion bikarbonat dan ion
hydrogen yang terbentuk dari asam laktat akan membentuk asam karbonat. Asam
karbonat berperan sebagai donor ion hydrogen, jika ion hydrogen hilang dari tubuh,
seperti pada kasus muntah-muntah berat, asam karbonat akan berdisosiasi lebih banyak
untuk melepaskan ion hydrogen dan ion bikarbonat. dalam Dua buah reaksi
kesetimbangan penyangga asam karbonat bikarbonat tersebut dituliskan sebagai berikut :
bukan reaksi asam basa
H3O+(aq) + HCO3-(aq) → H2CO3(aq)
Reaksi asam basa.

2
Asam karbonat (H2CO3) merupakan asam dan air merupakan basa. Basa konjugasi untuk
H2CO3 adalah HCO3- (ion karbonat). Asam karbonat juga terurai dengan cepat untuk
menghasilkan air dan karbondioksida. Meskipun kesetimbangan antara gas CO2 dengan asam
karbonat bukan merupakan reaksi asam basa, tetapi reaksi ini berperan dalam mempertahankan
perbandingan konsentrasi H2CO3 dengan konsentrasi HCO3- dalam darah 20 : 1. Selain itu, hal
ini juga dipengaruhi oleh keseimbangan kelarutan gas CO2 dari paru-paru dengan gas CO2 yang
terlarut dalam darah.
Ketika suatu senyawa asam dimasukkan ke dalam darah, maka ion H+ dari asam tersebut
segera bereaksi dengan ion karbonat (HCO3-) dalam darah yang menghasilkan asam karbonat
menurut reaksi sebagai berikut:
H+(aq) + HCO3-(aq) H2CO3(aq)
Jika dalam darah banyak terlarut H2CO3, maka pH darah menjadi lebih rendah, sehingga
H2CO3 segera terurai menjadi air dan CO2, dimana gas CO2 ini dibuang ke paru-paru.
Akibatnya pH darah relatif tetap. Akan tetapi, ketika suatu asam basa dimasukkan ke dalam
darah, mak ion OH- dari basa tersebut segera bereaksi dengan asam karbonat (H2CO3) dalam
drah yang menghasilkan ion bikarbonat dan air menurut reaksi sebagai berikut :
OH-(aq) + H2CO3(aq) HCO3-(aq) + H2O(l)
Akibatnya, asam karbonat dalam darah berkurang dan untuk menggantinya, gas CO2 disuplai
dari paru-paru ke dalam darah.
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan kesetimbangan asam basa darah :
a. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk ammonia. Ginjal
memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang. Yang biasanya
berlangsung beberapa hari.
b. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah manusia sebagai pelindung
terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH
bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan penyangga, pH
yang paling penting dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat suatu komponen
basa berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida suatu komponen asam. Jika lebih
banyak asam yang masuk kedalam aliran darah maka akan dihasilkan lebih banyak
bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk kedalam
aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikir
bikarbonat.
c. Pembuangan karbondioksida, karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari
metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa
karbondioksida keparu-paru dan diparu-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan. Pusat
pernapasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan
mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernapasan. Jika pernapasan meningkat, kadar
karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur
3
kecepatan dan kedalaman pernapasan, maka pusat pernapasan dan paru-paru mampu
mengatur pH darah menit demi menit. Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme
pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam
keseimbangan asam basa, yaitu asidosis/alkalosis.
d. Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan turunnya pH darah. Alkalosis adalah
suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (sedikit mengandung asam)
dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

E. KESIMPULAN
Larutan penyangga karbonat dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,3-7,4.
Apabila pH darah lebih dari 7,4 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjadi hiperventilasi /
bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,3 akan mengalami acidosis akibatnya
jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.

4
LARUTAN PENYANGGA FOSFAT DALAM CAIRAN SEL
A. LATAR BELAKANG
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa
konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena
fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari
adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer
pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll.
Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat,
larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan
Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil.
Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari
kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam
bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia
tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH suatu zat.

B. PERUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan mengapa perlu larutan penyangga fosfat dalam cairan sel.
b. Tuliskan komponen-komponen larutan penyangga dalam cairan sel.
c. Tuliskan reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat asam. Jelaskan proses kerja larutan penyangga tersebut.
d. Tuliskan reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat basa. Jelaskan proses kerja larutan penyangga tersebut.

5
C. TUJUAN
a. Mengetahui mengapa perlu larutan penyangga fosfat dalam cairan sel.
b. Mengetahui komponen-komponen larutan penyangga dalam cairan sel.
c. Mengetahui reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat asam dan proses kerja larutan penyangga tersebut.
d. Mengetahui reaksi kesetimbangan saat proses metabolisme banyak menghasilkan zat yang
bersifat basa. Jelaskan proses kerja larutan penyangga tersebut.

D. PEMBAHASAN
Pada cairan intra sel buffer fosfat yang paling umum digunakan, terdiri dari campuran
- 2-
dihidrogen monobasa fosfat (H 2 PO 4 ) dan berbasa dua monohydrogen fosfat (HPO 3 ).
Kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah.
H 2 PO 4-(aq) + H +(aq) --> H 2 PO 4(aq)
H 2 PO 4 - (aq) + OH -(aq) --> HPO 42-(aq)) + H 2 O (aq)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit
jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin.
Larutan penyangga fosfat terdiri dari asam fosfat (H3PO4) dalam kesetimbangan dengan ion
dihidrogen fosfat (H2PO4-) dan H+. Larutan penyangga fosfat ini hanya berperan kecil dalam
darah, hal ini karena H3PO4 dan H2PO4- ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah
dalam darah.

Fosfat memiliki sangat tinggi kapasitas buffer dan sangat larut dalam air. Namun, mereka
memiliki sejumlah potensi kelemahan :

* Fosfat menghambat banyak reaksi enzimatik dan prosedur yang merupakan dasar dari
molekul
kloning, termasuk pembelahan DNA oleh banyak enzim restriksi, ligasi DNA, dan bakteri
transformasi.
* Karena fosfat mengendap dalam etanol, tidak mungkin untuk mengendapkan DNA dan
RNA dari buffer
yang berisi jumlah yang signifikan dari ion fosfat.
* Fosfat menyerap kation divalen seperti Ca2 + dan Mg2 +
0.5 l 1M K 2 HPO 4 di 174.18g mol -1 = 87.09g
0.5 l 1M KH 2 PO 4 di 136.09g mol -1 = 68.045

6
Penyusunan 0,1 M kalium fosfat buffer pada 25 ° C

E. KESIMPULAN
Larutan penyangga fosfat terdiri dari asam fosfat (H3PO4) dalam kesetimbangan dengan ion
dihidrogen fosfat (H2PO4-) dan H+. Larutan penyangga fosfat ini hanya berperan kecil dalam
darah, hal ini karena H3PO4 dan H2PO4- ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah
dalam darah. Campuran penyangga tersebut berperan juga dalam ekskresi ion H+ pada ginjal.

7
LARUTAN PENYANGGA PADA BIDANG INDUSTRI OBAT-
OBATAN

A. LATAR BELAKANG
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa
konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena
fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari
adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer
pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll.
Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat,
larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan
Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil.
Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari
kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam
bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia
tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH suatu zat.
B. PERUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan mengapa perlu larutan penyangga dalam bidang industri obat obatan.
b. Tuliskan komponen-komponen larutan penyangga dalam bidang industri obat obatan.
c. Tuliskan contoh obat obatan yang mengunakan larutan penyangga tersebut.
d. Akibat perubahan PH dalam obat yang menggandung larutan penyangga.

C. TUJUAN
a. Mengetahui mengapa perlu larutan penyangga dalam bidang industri obat obatan.
b. Mengetahui komponen-komponen larutan penyangga dalam bidang industri obat obatan.
c. Mengetahui contoh obat obatan yang mengunakan larutan penyangga tersebut.
d. Mengetahui akibat perubahan PH dalam obat yang menggandung larutan penyangga.

8
D. PEMBAHASAN

Buffer pada bidang farmasi banyak digunakan untuk menetralkan darah atau biasanya
pada kasus keracunan. Contohnya pada keracunan asam jengkolat. Asam jengkolat yang
terbentuk saat kita terlalu banyak mengonsumsi jengkol ini harus di kurangi karena akan
membetk kristal kristal yang menyumbat saluran kecing. Caranya dengan memasukan larutan
bisa Natrium karbonat(biasanya) yang sifatnya basa yang nantinya akan membentuk garam ketika
bereaksi dengan asam dan kemudian akan keluar melalui urin (karena garam sifatnya adalah
mudah larut dalam air).

Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH
stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama
sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan
pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air mata agar tidak
menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik harus
disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.

Perubahan pH pada larutan obat dapat merusak komposisi, fungsi, dan efektivitas
obattersebut. Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk larutan sering kali bertindak sebagai
sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk mempertahankan kadar larutan obat tetap berada
dalam trayek pH tertentu.

CONTOH LARUTAN PENYANGGA DALAM OBAT OBATAN :

A. TABLET ASPIRIN

Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat
penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada
perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang
penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.

9
B. OBAT TETES MATA

Obat tetes mata yang kita gunakan sehari hari juga menggunakan sistem buffer agar pada
sat diteteskan ke mata manusia., dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH
pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak
menimbulkan bahaya.

E. KESIMPULAN
Buffer pada bidang farmasi banyak digunakan dalam berbagai obat obatan. Contohnya
dalah tablet aspirin dan obat tetes mata. Peran larutan penyangga ini kebanyakan untuk
menetralkan darah atau biasanya pada kasus keracunan. Dalam bidang farmasi (obat-obatan)
banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan
khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali.

10
LARUTAN PENYANGGA PADA BIDANG INDUSTRI BIOKIMIA
A. LATAR BELAKANG
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa
konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena
fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari
adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer
pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll.
Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat,
larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan
Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil.
Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari
kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam
bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia
tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH suatu zat.

B. PERUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan mengapa perlu larutan penyangga dalam bidang industri biokimia.

b. Tuliskan pH larutan penyangga dalam bidang industri biokimia.

c. Tuliskan contoh biokimia yang mengunakan larutan penyangga tersebut.

C. TUJUAN
a. Mengetahui mengapa perlu larutan penyangga dalam bidang industri biokimia.
b. Mengetahui pH larutan penyangga dalam bidang industri biokimia.
c. Mengetahui contoh biokimia yang mengunakan larutan penyangga tersebut.

D. PEMBAHASAN
Kebanyakan reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh makhluk hidup hanya dapat berlangsung
pada harga pH tertentu. Oleh karena itu, cairan tubuh harus merupakan larutan penyangga, agar
pH senantiasa konstan ketika reaksi metabolisme berlangsung. Kegunaan larutan penyangga tidak
hanya terbatas pada tubuh makhluk hidup. Reaksi-reaksi kimia di laboratorium dan di bidang
industri juga banyak menggunakan larutan penyangga. Reaksi kimia tertentu ada yang harus

11
berlangsung pada suasana asam ( pH < 7 ) atau suasana basa ( pH > 7 ). Buah-buahan dalam
kaleng perlu dibubuhi asam sitrat dan natrium sitrat untuk menjaga pH agar tidak mudah rusak.
Buah-buahan yang bisa disebut dengan larutan adalah buah yang mengandung asam sitrat.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan
genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami,
selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Keasaman
asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam
larutan.Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat.Sitrat sangat baik digunakan
dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.Ion sitrat dapat bereaksi dengan
banyak ion logam membentuk garam sitrat. Misalnya seperti tomat, jeruk dan nanas.
Air soda (berkarbonasi) adalah air dikarbonasikan dengan penambahan gas karbondioksida
dibawah tekanan. Air soda mendapatkan namanya dari garam natrium yang dibandingnya yang
menyatakan senyawa “bergaram” dan menambah kualitas berbeda bagi sejumlah minuman tanpa
alkohol.
Di dalam minuman bersoda ini terdapat buffer yaitu ion phosphat yang mempertahankan pH
minuman tersebut, sehingga minuman bersoda ini dapat lebih lama (hingga bertahun-tahun)
selama dalam masa penyimpanannya.
Garam sitrat yang salah satunya terdapat dalam komposisi air bersoda ini dihasilkan ion
sitrat yang dihasilkan dari pelepasan proton oleh tiga gugus karboksil COOH dalam asam sitrat,
sitrat sangat baik dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan ion sitrat dapat
bereaksi dengan banyak ion logam yang membentuk garam sitrat tersebut.
Beberapa komposisi minuman bersoda :
- Air
- CO2
- Gula
- Kafein
- Flavour buatan (rasa jeruk, lime, strawberry dan sebagainya)
- Bahan soda pol sprite = asam phosphat, kalium sitrat, asam sitrat, kalium benzoat, aspartam,
gula, natrium.
Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan bakteri mengalami proses yang sangat sensitif
terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45,
dan apabila pH darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak,
sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga.

 Kebanyakan reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh makhluk hidup hanya dapat berlangsung
pada pH tertentu.
 Oleh karena itu, cairan tubuh harus merupakan larutan penyangga agar pH senantiasa
konstan ketika metabolisme berlangsung.

12
 Dalam keadaan normal, pH dari cairan tubuh termasuk darah kita adalah 7,35 – 7,5.
Walaupun sejumlah besar ion H+ selalu ada sebagai hasil metabolisme dari zat-zat, tetapi
keadaan setimbang harus selalu dipertahankan dengan jalan membuang kelebihan asam
tersebut.
 Hal ini disebabkan karena penurunan pH sedikit saja menunjukkan keadaan sakit.
 Untuk itu tubuh kita mempunyai hal-hal berikut.

1. Sistem buffer, untuk mempertahankan pH tubuh agar tetap normal.


2. Sistem pernapasan.

 Di sini dipakai buffer H2CO3/HCO3–

Misalnya konsentrasi H3O+ dalam darah naik, berarti pH-nya turun.


H3O+ + HCO3– ←⎯⎯⎯⎯→ H2CO3 + H2O

 Bila pH turun maka pusat pernapasan kita akan dirangsang, akibatnya kita bernapas lebih
dalam sehingga kelebihan CO2 akan dikeluarkan melalui paru-paru. Sedangkan bila
konsentrasi OH– naik

H2CO3 + OH– ←⎯⎯⎯⎯→ HCO3– + H2O

 Karena kemampuan mengeluarkan CO2 ini, maka bufer H2CO3 dan HCO3– paling baik
untuk tubuh.

3. Ginjal
· Ginjal kita juga menolong untuk mengatur konsentrasi H3O+ dalam darah agar tetap konstan,
dengan jalan mengeluarkan kelebihan asam melalui urine, sehingga pH urine dapat berada sekitar
4,8 – 7,0.
· Kegunaan larutan penyangga tidak hanya terbatas pada tubuh makhluk hidup.
· Reaksi-reaksi kimia di laboratorium dan di bidang industri juga banyak menggunakan larutan
penyangga. Reaksi kimia tertentu ada yang harus berlangsung pada suasana asam atau suasana
basa.
· Buah-buahan dalam kaleng perlu dibubuhi asam sitrat dan natrium sitrat untuk menjaga pH
agar buah tidak mudah dirusak oleh bakteri.
· Didalam setiap cairan tubuh terdapat pasangan asam-basa konjugasi yang berfungsi sebagai
larutan penyangga. Cairan tubuh, baik sebagai cairan intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel
(luar sel) memerlukan system penyangga tersebut unutk mempertahankan harga pH cairan
tersebut. System penyangga ekstra sel yang penting adalah penyangga karbonat ( H2CO3/HCO3-
) yang berperan dalam menjaga pH darah, dan system penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-) yang
berperan menjaga pH cairan intra sel.

13
E. KESIMPULAN
Cairan tubuh harus merupakan larutan penyangga, agar pH senantiasa konstan ketika
reaksi metabolisme berlangsung. Kegunaan larutan penyangga tidak hanya terbatas pada tubuh
makhluk hidup. Reaksi-reaksi kimia di laboratorium dan di bidang industri juga banyak
menggunakan larutan penyangga. Reaksi kimia tertentu ada yang harus berlangsung pada suasana
asam ( pH < 7 ) atau suasana basa ( pH > 7 ).

14
LARUTAN PENYANGGA PADA BIDANG ANALISA KIMIA
A. LATAR BELAKANG
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa
konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena
fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari
adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer
pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll.
Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat,
larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan
Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil.
Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari
kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam
bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia
tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH suatu zat.

B. PERUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan komponen komponen larutan penyangga.
b. Jelaskan cara kerja larutan penyangga.
c. Jelaskan perhitungan larutan penyangga
d. Jelaskan pembuatan larutan buffer.

C. TUJUAN
a. Mengetahui komponen komponen larutan penyangga.
b. Mengetahui cara kerja larutan penyangga.
c. Mengetahui perhitungan larutan penyangga
d. Mengetahui pembuatan larutan buffer.

15
D. PEMBAHASAN

Larutan Penyangga ( Kimia Analisis )

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

 Larutan penyangga yang bersifat asam


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang
digunakan seperti natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

 Larutan penyangga yang bersifat basa


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat
dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya
yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya
dicampurkan berlebih.

Cara kerja larutan penyangga[sunting | sunting sumber]


Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya,
sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat
atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan
penyangga:
Larutan penyangga asam[sunting | sunting sumber]
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

 Pada penambahan asam


Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)

 Pada penambahan basa


Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion
H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga
konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya
komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan
asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

16
 Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat
dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa
(NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk
ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)

 Pada penambahan basa


Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen
asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Perhitungan pH Larutan Penyangga[sunting | sunting sumber]


Larutan penyangga asam[sunting | sunting sumber]
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:

[H+] = Ka x a/valxg

atau

pH = p Ka - log a/g

dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah

a = jumlah mol asam lemah


g = jumlah mol basa konjugasi
Larutan penyangga basa[sunting | sunting sumber]
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:

[OH-] = Kb x b/valxg

atau

pOH = p Kb - log b/g

pH = 14 - pOH

dengan, Kb = tetapan ionisasi basa lemah

b = konsentrasi basa lemah


g = konsentrasi asam konjugasi

Pembuatan Larutan Buffer

Caranya Sebelum Kita membuat Larutan Buffer Kita Harus memilih pKa (tetapan
kesetimbangan asam) / pKb (Tetapan Kesetimbangan Basa) Yang Mendekati pH Buffer Yang
Mau Di Buat .

17
Contoh = Buatlah Larutan Buffer dengan pH 5 , Menggunakan Bahan HCOOH dengan Ka : 2.0
X 10-4
dan CH3COOH dengan Ka : 2.0 X 10-5 ?

Jawaban =
- Kita Harus Mencari pKa Masing-Masing Larutan dengan Rumus
pKa HCOOH = -log (Ka)
= -log (2.0 X 10-4)
= 4-log 2 = 3,7
pKa CH3COOH = -log (Ka)
= -log (2.0 X 10-5)
= 5-log 2 = 4,7
- Yang Paling Mendekati pH Buffer 5 adalah CH3COOH , Jadi Kita Memakai Larutan
CH3COOH
Sebagai Pembuatan Buffer Dengan pH 5 Tersebut ..

-pH Buffer = kurang lebih (+-) 1 pKa


= pKa : 4,7 kurang lebih (+-) 1
Maksimum = 4,7 + 1 : 5,7
Minimum = 4,7 - 1 : 3,7

E. KESIMPULAN
Larutan penyangga yang bersifat asam mempertahankan pH daerah asam dengan cara
mencampurkan asam lemah dan basa kuat yang menghasilkan garam yang merupakan basa
konjugasi dari asam lemah. Larutan penyangga yang bersifat basa mempertahankan pH daerah
basa dengan cara mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.

18
DAFTAR PUSTAKA
o http://fitriadewi80.blogspot.co.id/
o http://caramudahuntukcantik.blogspot.co.id/2014/06/buffer-carbonat.html
o http://nature.berkeley.edu/soilmicro/methods/phosphate%20buffer.pdf
o https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120805150514AAxrQKV
o http://yekti18.blogspot.co.id/2015/03/fungsi-larutan-penyanggabuffer-
dalam.html?m=1
o http://fitriadewi80.blogspot.co.id/2013/05/larutan-penyangga.html
o http://syaifulaguero.blogspot.co.id/2015/03/pembuatan-larutan-buffer.html

19

Anda mungkin juga menyukai