Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEPRESI DAN PERAN SERTA KELUARGA


Di Ruang 23 Psikiatri

Disusun Oleh:
(Kelompok 11)

1. SISKA DWI S (201510300511004)


2. FADLILAH NUR A (201510300511005)
3. MEI RENDRA F (201510300511018)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DEPRESI DAN PERAN SERTA KELUARGA
Di Ruang 23 Psikiatri

Disusun Oleh:
TIM PKRS
Ruang : 23 Psikiatri
IRNA : I

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
Paket Penyuluhan Dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

DEPRESI DAN PERAN SERTA KELUARGA


Telah disetujui dan disahkan Pada

Hari/Tanggal :

Oleh Kelompok 11

Pembimbing Institusi Mengetahui,


Pembimbing Lahan

Tutu April Ariani, M.Kep Saiful Fuji Mas, S.Kep.Ns


NIP: 11414100565 NIP: 19680911 198901 1 003

Mengetahui,
Kepala Ruang 23 Psikiatri

Rus Yuliati, S.Kep.Ns


NIP: 196207281986032005
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama pada saat ini. Hal ini sangat penting
karena orang dengan depresi produktivitasnya akan menurun, dan ini sangat buruk akibatnya bagi
suatu masyarakat, bangsa dan negara. Orang yang mengalami depresi adalah orang yang sangat
menderita. Depresi merupakan penyebab utama tindakan bunuh diri dan menduduki urutan ke enam
dari penyebab kematian utama di masyarakat.
Organisasi kesehatan sedunia (WHO), 1974 mengatakan bahwa 17 % pasien-pasien yang
berobat kedokter adalah pasien-pasien dengan depresi. Sedangkan di Indonesia pada tahun 2000,
penelitian tentang depresi belum ada. Namun berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu kasus-
kasus depresi ini jumlahnya semakin bertambah.

1.2 Tujuan Umum


Setelah mengikuti penyuluhan, pengunjung mampu memahami tentang konsep Depresi.

1.3 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit diharapkan keluarga pasien mampu menyebutkan
tentang :
1) Pengertian depresi.
2) Tingkat depresi.
3) Penyebab depresi.
4) Tanda dan gejala depresi.
5) Upaya penatalaksanaan depresi.
6) Upaya pencegahan depresi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan
kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairaan hidup, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/ RTA, masih baik),
kepribadian tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting of personality) perilaku
dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal (Hawari, 2008).
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa, dan tidak bahagia, serta komponen somatik :
anoreksia, kostipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi menurun
(Hidayat, dalam Yosep, 2009).

2.2 Tingkat Depresi


a. Depresi Ringan
Sementara, alamiah, adanya rasa pedih perubahan proses pikir komunikasi sosial dan rasa tidak
nyaman.
b. Depresi Sedang
1. Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangis
2. Proses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat, berkurang komunikasi verbal, komunikasi
non verbal meningkat.
3. Pola komunikasi : bicara lambat, berkurang komunikasi verbal, komunikasi non verbal
meningkat
4. Partisipasi sosial : menarik diri tak mau bekerja/ sekolah, mudah tersinggung
c. Depresi Berat
1. Gangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa, murung, inisiatif berkurang.
2. Gangguan proses pikir.
3. Sensasi somatik dan aktivitas motorik : diam dalam waktu lama, tiba-tiba hiperaktif,
kurang merawat diri, tak mau makan dan minum, menarik diri, tidak peduli dengan
lingkungan

2.3 Penyebab Depresi


a) Faktor biologis
Seperti genetik, proses menua secara biologis, penyakit fisik tertentu.
b) Faktor psikologis
Seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada kepribadian introvert akan
berusaha mewujudkan tuntutan dari dalam dirinya dan keyakinannya, sedangkan kepribadian
ekstrovert membentuk keseimbangan dirinya dengan menyesuaikan keinginan - keinginan
dari orang lain atau karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap
suatu situasi sosial.
c) Faktor sosio-lingkungan
Misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak
situasi kehidupan sehari-hari lainnya.
d) Efek samping obat.

2.4 Tanda dan Gejala Depresi


Gejala dan juga pengaruh depresi berbeda-beda pada berbagai orang. berikut:
a. Gejala psikologi akibat depresi:
1. Kehilangan selera untuk menikmati hobi.
2. Merasa bersedih secara berkepanjangan.
3. Mudah merasa cemas.
4. Merasa hidup tidak ada harapan.
5. Mudah menangis.
6. Merasa sangat bersalah.
7. Tidak percaya diri.
8. Menjadi sangat sensitif atau mudah marah terhadap orang di sekitar.
9. Tidak ada motivasi untuk melakukan apa pun.
10. Resiko kekerasan dan bunuh diri
b. Gejala fisik akibat depresi:
1. Badan selalu merasa lelah.
2. Gangguan pada pola tidur.
3. Merasakan berbagai rasa sakit.
4. Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.
c. Gejala sosial akibat depresi:
1. Menyendiri
2. Sulit bersosialisasi
2.5 Pohon masalah
Resiko tinggi bunuh diri

Resiko tinggi terjadi kekerasan
yang diarahkan pada diri sendiri

Depresi  Core problem

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif koping keluarga tidak efektif

2.6 Upaya Penanganan Depresi


a. Obat
Ada beberapa obat antidepresan yaitu:
1. Lithium. Lithium adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.
2. MAOIs
3. Tricyclics.
4. SSRIs

b. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan
dengan kesulitan emosional dan psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu klien
mengubah pikiran-pikiran atau pernyataan diri negative dan keyakinan-keyakinan pasien yang
tidak rasional.jadi focus teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis menjadi
logis.

c. Terapi Interpersonal
Terapi Interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus kepada
hubungan antara orang-orang dengan perkembangan simtom penyakit kejiwaan.
d. Konseling kelompok dan dukungan sosial
Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan wawancara konseling yang dilakukan
antara seorang konselor professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok kecil

e. Berolahraga
Keadaan mood yang negative seperti depresi, kecemasan, dan kebingungan disebabkan
oleh pikiran dan perasaan yang negative pula. Salah satu cara yang dapat dilakuakan untuk
menghasilkan pikiran dan perasaan positifyang dapat menghalangi munculnya mood negative
adalah dengan berolahraga.

f. Diet (mengatur pola makan)


Simtom depresi dapat diperparah oleh ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh.
Ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi semakin parah yaitu:
1. Konsumsi kafein secara berkala.
2. Konsumsi sukrosa (gula)
3. Kekurangan biotin, asam folat dan vitamin B, C, kalsium, tembaga, magnesium
4. Kelebihan magnesium
5. Ketidakseimbangan asam amino
6. Alergi makanan

g. Terapi Humor
Sudah lama professional medis mengakui bahwa pasien yang mempertahankan sikap
mental yang positif dan berbagai tawa merespons lebih baik terhadap pengobatan. Respons
psiologis dari tertawa termasuk meningkatkan pernapasan, sirkulasi, sekresi hormone dan enzim
pencernaan, dan peningkatan tekanan darah.

h. Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk berpaling pada agama dalam
memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya,keyakinan yang kuat dan menjadi anggota
aliran agama tertentu serta tujuan yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi.
Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi depresi. Mengambil waktu untuk
berdoa member I kesempatan kepada kita menghentikan kegiatan kita dan jalan arus hidup kita.
i. Hidroterapi dan Hidrotermal
Hidroterapi adalah penggunaan air untuk pengobatanpenyakit.terapi hidrotermal adalah
penggunaan efek temperature air misalnya mandi air panas, sauna, dan lain-lain.
Pengobatan dari hidroterapi berdasarkan efek mekanis dan/atautermal dari air. Tubuh
bereaksi pada stimulus panas dan dingin. Saraf mengantarkan rangsangan yang dirasakan kulit
kedalam tubuh, dimana merangsang system imun, memengaruhi hormone stres, meningkatkan
aliran tubuh dan mengurang rasa sakit.

2.7 Tips-Tips Untuk Mencegah Depresi


Adapun tips yang disarankan dan juga dianjurkan untuk mencegah terjadinya depresi antara
lain :
a. Terbuka dan jangan suka memendam masalah. Di dunia ini tidak ada orang yang luput dari
masalah. Orang yang tidak mempunyai masalah cenderung tidak mempunyai pegangan. Sedikit
sekali ada orang yang selalu bisa mengatasi masalahnya sendiri, jadi berbagilah kepada teman
dekat.
b. Curhat dan Sharing. Kalau masalah tidak bisa dipecahkan secara sendiri lebih baik mengajak
temam untuk sharing, atau siapa pun orang yang kita percayai. Karena dengan begitu siapa tahu
kita bisa mendapat bantuan solusi untuk memecahkan masalah. Kalaupun enggak, paling tidak
dengan berbagi cerita, perasan jadi lebih enteng dan pikiran tidak stres. Kalau beginim jadi bisa
mikirin solusinya lagi kan.
c. Kerjakan banyak hal. Saat waktu senggang dan masih muda, banyak cara untuk
menghilangkan beban perasaan. Selain olahraga, membaca buku, menonton dan istirahat adalah
pentung artinya dalam hidup.
d. Mencoba yang belum pernah. Bukan berarti coba-coba sesuatu yang mengundang risiko, akan
tetapi menguji nyali diri untuk melakukan tantangan yang dapat men-supprt diri.
e. Banyak cara untuk meraih cita-cita, mewujudkan keyakinan dan harapan asal dengan sungguh
dan pantang menyerah. Cara berserah diri dan sabar adalah pegangan supaya tidak terpeleset ke
jurang kebimbangan.

2.8 Peran Keluarga


a. Membujuk untuk berobat segera.
b. Segera membawa ke rumah sakit jika terdapat gejala untuk mengakhiri hidup.
c. Mendukung proses penyembuhan atau pengobatan meski keadaan sedikit membaik.
d. Selalu siap menghadapi kekanmbuhan dan tetap berdiskusi dengan dokter atau tenaga medis
lainnya.
e. Menggunakan komunikasi yang baik seperti bicara tenang, fokus satu bahan pembicaraan,
bersabar menunggu respon, menjadi pendengar aktif, kurangi komunikasi jika mudah
tersinggung.
BAB III
PENGORGANISASIAN

3.1 Materi Penyuluhan


1. Pengertian depresi.
2. Tingkat depresi
3. Penyebab depresi .
4. Tanda dan gejala depresi.
5. Upaya penatalaksanaan depresi
6. Upaya pencegahan depresi

3.2 Pembagian Tugas


1. Siska Dwi Saputri
a. Pemateri
b. Evaluator
2. Fadlilah Nur Annisa
a. Moderator
b. Evaluator
c. Dokumentator
3. Mei Rendra Fatkhul
a. Operator
b. Evaluator
c. Dokumentator

3.3 Jadwal Penyuluhan


Hari/ tanggal : Rabu, 10 Januari 2018
Topik : Depresi
Sasaran : Keluarga pasien
Jam : 10.00 WIB sampai selesai
Waktu : 1 x 35 menit
Tempat : di Ruang 23 Empati Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar

3.4 Metode Penyuluhan


1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
3.5 Media Penyuluhan
a. Microsoft Office PowerPoint
b. LCD
c. Leaflet
d. Pertanyaan Pre Test & Post Test

3.6 Susunan Acara Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam.  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri.  Mendengar dan
 Menjelaskan kontrak waktu Memperhatikan
,topik dan tujuan
penyuluhan.
 Menyebutkan materi yang
akan disampaikan.
 Pre Test
2 15 menit Pelaksanaan :
 Review pengetahuan  Beberapa orang pengunjung
tentang depresi dan berusaha menjawab sesuai
reinforcement positif pada kemampuan.
pengunjung.

 Menjelaskan tentang :  Mendengarkan dan


1) Pengertian depresi memperhatikan penjelasan.
2) Menjelaskan tingkat-
tingkat depresi.
3) Menjelaskan penyebab
depresi.
4) Menjelaskan tanda dan
gejala depresi.
5) Menjelaskan
penatalaksanaan depresi.
4 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada klien  Menjawab pertanyaan.
tentang materi yang
disampaikan, dan Post Test.
5 5 menit Penutup :
Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan dan membalas
waktu yang diluangkan, ucapan terimakasih.
perhatian serta peran aktif  Menjawab salam
klien selama mengikuti
kegiatan penyuluhan,
menjelaskan rencana tindak
lanjut untuk minggu depan
yaitu penyuluhan tentang
“Kenakalan Remaja”
Salam penutup,

3.7 Strategi Penatalaksanaan Tindakan Keperawatan


A. Proses keperawatan
1. Kondisi Audience
DS :  Audience mengatakan belum mengetahui tentang depresi.
DO :  Audience tampak bingung.

2. Diagnosa keperawatan

3. Tujuan khusus
a. Dapat membina hubungan saling percaya
b. Memberikan dukungan keluarga
c. Menjelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
d. Menjelaskan alasan pasien diisolasi,difiksasi dan kapan fiksasi dilepas
e. Menjelaskan cara merawat klien dengan manajemen krisis
4. Tindakan keperawatan
a. Menyapa keluarga pasien dengan baik dan ramah
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan pertemuan
d. Melakukan kontrak waktu dan tempat
e. Menyebutkan pengertian restrain
f. Menyebutkan indikasi restrain
g. Menyebutkan prinsip tindakan restrain
h. Menyebutkan teknik restrain
i. Menyebutkan jenis-jenis restrain
j. Dampak di restrain
k. Menyebutkan pengertian peran keluarga
l. Menyebutkan peran keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
m. Menyebutkan larangan bagi keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa
n. Menyebutkan penatalaksanaan peran keluarga

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum wrwb.. Selamat pagi bapakbapak dan ibuibu, Perkenalkan kami
mahasiswa D3 keperawatan UMM”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini ? Alhamdulillah sehatsehat yah..”

c. Kontrak
 Topik : “Jadi kami berlima disini akan melakukan penyuluhan tentang
restrain/pengikatan, peran keluarga serta penatalaksanaannya. “
 Waktu : “ Waktu yang kami butuhkan untuk penyuluhan ini sekitar 0 menit yah
bapakbapak ibuibu”
 Tempat : “ Untuk tempatnya akan dilakukan disini, ruang Rehabilitasi 23 Empati.”

2. Fase Kerja
“Jadi bapakbapak ibuibu, disini kami berlima akan berbagi sedikit pengetahuan yang
kami miliki kepada bapakbapak dan ibuibu sekalian disini. Sebelumnya terlebih
dahulu kami akan memperkenalkan diri kami masingmasing, yang pertama disini
saya, mbak husna sebagai moderator yang akan memimpin jalannya acara penyuluhan
hari ini. Kemudian ada mbak anggi sebagai penyaji yang akan menjelaskan materinya,
setelah itu ada mas chahya selaku operator, dan mas labek selaku fasilitator yang akan
mendampingi bapakbapak dan ibuibu sekalian. Sebelu lanjut ke penyajian materi,
disini kami punya selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan yang bapak dan ibu
harus isi, supaya kami mengetahui seberapa jauh pengetahuan bapak dan ibu tentang
restrain. Pretest selesai). Selanjutnya, langsung saja kegiatan kita mulai, waktu dan
tempat kami persilahkan ke mbak Anggi. Anggi mengambil alih ). Assalamualaikum
wrwb.. Selamat pagi bapakbapak dan ibuibu, Bagaimana kabarnya hari ini ?
Alhamdulillah sehatsehat yah. Baiklah, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya,
materi penyuluhan hari ini adalah restrain atau pengikatan. Sebelumnya saya ingin
bbertanya, disini sudah ada yang tau apa itu restrain/pengikatan ? Belum ada yah ?
Baiklah kalau begitu langsung saja mari samasama kita perhatikan materinya. Penyaji
menyampaikan materi dari awal hingga akhir) Baiklah, materi sudah selesai
disampaikan, saya kembalikan ke moderator. Moderator mengambil alih). Baiklah
bapakbapak dan ibuibu sudah jelas yah materi yang disampaikan, jika ada yang
belum jelas silahkan jika ingin bertanya. Peserta memberikan pertanyaan dan penyaji
menjawab pertanyaan).

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon
Baiklah, jika sudah pertanyaan lagi, tadi kan sebelum penyuluhan kita mulai, kami
sudah memberikan beberapa pertanyaan diselembar kertas untuk mengetahui seberapa
jauh pengetahuan bapak dan ibu tentang restrain. Nah sekarang karena sudah
disampaikan materinya, kami akan menanyakan kembali satu persatu pertanyaan yang
sama untuk mengevaluasi. Pertanyaan dibahas sat persatu). Bagaimana, diantara
bapakbapak dan ibuibu ada benar semua jawabannya. ? Bagus sekali !!! “

b. Rencana Tindak Lanjut


“Baiklah bapakbapak dan ibuibu, kegiatan penyuluhannya sudah selesai, terimakasih sudah
meluangkan waktunya untuk menggikuti kegiatan ini. Diharapkan ilmu yang sudah kita saling berbagi
hari ini bisa bermanfaat untuk kedepannya. Aamiin.”

BAB IV
KESIMPULAN

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik
: rasa susah, murung, sedih, putus asa, dan tidak bahagia, serta komponen somatik : anoreksia,
kostipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi menurun. Untuk mengatasi depresi
adalah dengan obat, CBT, terapi interpersonal, konseling kelompok, diet, berolahraga, terapi humor,
dan berdoa. Peran keluarga sangat penting dalam proses penyembuhan depresi, sehingga keluarga
dihimbau untuk selalu mendampingi selama proses penyembuhan serta memberi dukungan dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan.
DAFTAR PERTANYAAN
PENYULUHAN DI RUANG 23 PSIKIATRI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TANGGAL
NO NAMA PERTANYAAN JAWABAN
LEMBAR KEHADIRAN PESERTA
PENYULUHAN DI RUANG 23 PSIKIATRI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TANGGAL
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
DAFTAR PUSTAKA

Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri, Jakarta: FKUI; 2010. hal, 209-22.
Sanock BJ, Sadock VA. Buku ajar psikitri Klinis. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2010.hal, 189-97
Amir N. Depresi. Aspek neuobiologi diagnosis dan tatalaksana. Jakarta: Fakultas Kedoteran
Universitas Indonesia; 2005
Maslim R. Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika Atma Jaya; 2001. Hal. 50-60.
Maslim R. penggunaan Klinis obat psikotropik. Edisi ke-3. Jakarta: Ilmu Kendokteran Jiwa FK
Unika Atma Jaya; 2007.hal, 23-30.

Anda mungkin juga menyukai