Anda di halaman 1dari 11

BAB I

LATAR BELAKANG

 LATAR BELAKANG

Dalam menyelenggarakan kegiatan berbagai usaha, salah satu tantangan yang


dihadapi perusahaan adalah bagaimana untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
ekonomisasi perusahaan. Tantangan ini selalu ada karena manajemen perusahaan
memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan, tetapi manajemen harus
menghadapi situasi kelangkaan sumber daya.

Oleh karena itu, perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan yang dibuat mencakup batas-batas operasional yang akan


dilakukan, baik luasnya cakupan operasi (volume produksi, promosi, pelayanan
pelanggan, dan sebagainya), maupun konsumsi sumber daya (perolehan kapasitas
produksi, pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta penyelesaian kewajiban
jangka pendek lainnya).

Perencanaan yang disusun secara tepat dapat memberikan arahan berjalannya


operasi yang efisien dan efektif mampu mencapai tujuan perusahaan. Hal ini yang
mendorong perlu adanya audit manajemen untuk mendukung jalannya suatu usaha.

Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas


operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas,
program yang digunakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah
tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak
melanggar ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
Audit manajemen digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik
dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya.
Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai
level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan
rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas
Salah satu yang mendukung audit manajemen adalah konsep dasar, untuk itu penyusun
membahas tentang konsep dasar audit manajemen.

 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah tujuan audit manajemen ?


2. Apa manfaat audit manajemen ?
3. Bagaimana tahap-tahap audit manajemen menururt ahli ?
4. Apa saja tahap-tahap audit manajemen ?
5. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan audit ?
BAB II

TAHAP-TAHAP AUDIT MANAJEMEN

 Gambaran audit manajemen

Sukrisno agoes dalam bukunya Auditing pemeriksaan akuntan oleh KAP (2004: 175)
mengemukakan bahwa, autit manajemen disebut juga oprasioal audit, audit
fungsional, audit sistem, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatn operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
1. Tujuan audit manajemen
a. Penilaian atas pengendalian
Berhubungan dengan pengendalian administrasi (administrative
control) pada suatu perusahaan, yang bertujuan untuk menentukan apakah
pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti efektif dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
b. Penilaian atas pengendalian
Auditor mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah kegiatan
perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.
c. Memberikan bantuan kepada manajemen
Dengan jalan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan
oleh perusahaan. Dan sebagai seorang auditor untuk membantu manajemen
harus memahami dahulu prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan dan
fungsi-fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, staffing, leading, dan
controlling.

2. Manfaat Audit Manajemen

a. Mengevaluasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dari struktur


organisasi yang belum ditentukan sebelumnya.
b. Mengevaluasi kriteria pengukuran pencapaian tujuan organissasi dan
penilaian prestasi manajemen.
c. Secara independen dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan
unit organisasi tertentu.
d. Menilai efisiensi, efektivitas, dan kehematan sistem perencanaan dan
pengendalian manajemen.
e. Menemukan atau mengidentifikasi masalah organisasi yang timbul dan jika
mungkin menentukan penyebabnya.
f. Menilai atau meyakini reliabilitas dan manfaat berbagai laporan
pengendalian manajemen

 Tahap-Tahap Audit Manajemen Menurut Ahli

1. Menurut Hamilton (1986:5)

Definisi ruang lingkup pekerjaan Management audit bisa dilakukan dalam lingkup
yang umum dan audit akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek
operasional organisasi. Management audit juga bisa dilakukan atas suatu masalah
tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi penyebabnya serta merekomendasikan
tindakan koreksi tertentu. Perencanaan, persiapan dan organisasi Ketika suatu lingkup
pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan membuat suatu tindakan perencanaan atas
pelaksaanaan pekerjaan. Perencanaan meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan
dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap pekerjaan. Tiap
sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa harus dianalisa secara
mendalam dan terus diperbaharui.

a. Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan


dengan area lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa diperoleh dari surat
menyurat, kebijakan dan prosedur, serta semua informasi informal lainnya yang
bisa diperoleh secara langsung dari karyawan lewat wawancara.

b. Riset dan analisa.

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses


management audit. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-fakta
yang dianggap penting dalam mendukung laporan akhir yang akan diserahkan
kepada top manajemen.

c. Laporan.

Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan, gambaran


mengenai ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-temuan utama
dan diskusi mengenai alternatif-alternatif yang dapat digunakan top manajemen
untuk mengurangi permasalahan yang ada.

2. Menurut Leo herbert yang dikutip oleh Agoes (1996:176)

Prelimenary Survey (Survei Pendahuluan). Tujuan dari survey pendahuluan adalah


untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif
singkat, mengenai semua aspek organisasi, kegiatan, program, atau sistem yang
dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran
yang memadai mengenai objek pemeriksaan.

a. Review and Testing of Management Control System (Penelaahan dan Pengujian


atas Sistem Pengendalian Manajemen).

Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga


elemen dari tentative audit objective (tujuan pemeriksaan sementara), yaitu
criteria, causes dan effects, dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen
dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan
adalah kompeten jika audit diperluas dalam detailed examination (pengujian
terinci). Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian
dalam perusahaan, causes adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar yang berlaku, dan effects adalah akibat dari tindakan-tindakan
menyimpang dari standar yang berlaku.

b. Detailed Examination (Pengujian Terinci)

Pada tahap ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup,


kompeten, material dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan apa
saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang merupakan
penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam firm audit objective
(tujuan pemeriksaan yang pasti), dan bagaimana effects dari penyimpangan-
penyimpangan tersebut dan besar kecilnya effects tersebut yang menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.

c. Report Development (Pengembangan Laporan)

Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus
direview oleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee. (sebaiknya
secara tertulis).

 Tahap-Tahap Audit Manajemen

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar
dapat dikelompokan manjadi lima menurut IBK Bayangkara dalam bukunya yang berjudul
“Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi” (2008:9) yang menyebutkan lima tahapan
audit manajemen, yaitu :

 Audit Pendahuluan,

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang


terhadap objek audit yang dilakukan. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan
penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan
aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk
mengindentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan
yang diaudit. Auditor mungkin menggunakan daftar pertanyaan, flow chart, tanya
jawab, laporan manajemen, dan observasi dalam pelaksanaan audit pendahuluan.

Daftar pertanyaan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan


masalah yang mempengaruhi efektivitas, efisiensi dan performa operasi. Auditor
kemudian akan menilai jawaban yang diperoleh, kemudian auditor mengumpulkan
bukti-bukti untuk memperkuat jawaban yang diterima.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan audit


manajemen adalah:

a. Pemahaman auditor terhadap objek audit


b. Penentuan tujuan audit
c. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit
d. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan
objek audit
e. Pengembangan kriteria awal dalam audit

 Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian
manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini,
auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga
dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada
berbagai aktivitas yang dilakukan.
Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit
pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan
audit sementara tersebut menjadi tujuan audit sesungguhnya, atau mungkin ada
beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh)
bukti-bukti yang mendukung tujuan audit tersebut.
Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik mencakup:
a. Pernyataan Tujuan
Tujuan perusahaan dapat menunjukkan untuk apa perusahaan didirikan
dan apa yang ingin dicapai. Oleh sebab itu memahami tujuan perusahaan
berarti memahami pula mengapa suatu program/aktivitas dilaksanakan
dan bagaimana seharusnya program tersebut dilaksanakan untuk
mencapai tujuannya.
b. Rencana Perusahaan
Rencana yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan harus
disusun untuk mencapai sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun
jangka panjang, yang biasanya juga diikuti dengan penentuan strategi
untuk mengimplementasikannya. Rencana biasanya disusun
berdasarkan pencapaian terbaik perusahaan pada periode sebelumnya.
Oleh sebab itu perencanaan harus diawali dengan mengidentifikasi
ketersediaan sumber daya alam, berbagai hambatan internal, peluang
yang mungkin dicapai, dan berbagai hambatan eksternal yg dihadapi.
c. Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang Memadai
Keberadaan SDM menjadi sangat penting karena semua wewenang dan
tanggung jawab berhubungan dengan keberadaan sumber daya manusia
tersebut. Kapasitas SDM yang harus tersedia dipengaruhi oleh dua hal
penting yaitu kualitas dan kuantitas. Karyawan yang banyak tanpa
kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan program/aktivitas
yang dilaksanakan akan menimbulkan pemborosan karena
keberadaannya tidak mampu memberikan kontribusi kepada
perusahaan.
d. Kebijakan Praktek yang Sehat
Berbagai kebijakan dibuat untuk mendukung kelangsungan praktik yang
sehat di dalam perusahaan. Untuk mendukung praktik yang sehat,
berbagai kebijakan yang dibuat perusahaan harus dikomunikasikan
kepada seluruh pihak yang berkepentingan agar terjadi komunikasi
timbal balik antarkedua kelompok kepentingan utama yaitu pihak
perusahaan yang diwakili oleh manajemen (direksi) dan karyawan.
e. Sistem Review Yang Efektif
System review menyangkut bagaimana pihak-pihak yang berwenang
melakukan review terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan. Hal ini
merupakan suatu bentuk pengendalian terhadap proses yang
berlangsung. Manajemen harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai
dan tolak ukur pengukuran ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas
pelaksanaan aktivitas. Sementara auditor harus melakukan audit
terhadap semua rencana yang dibuat berkaitan dengan aktivitas yang
dilakukan termasuk ketersediaan sumber daya untuk melakukan
aktivitas tersebut.

 Audit Lanjutan

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten
untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan. Pada tahap ini juga dilakukan
pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan
yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan
yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja
audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang
diberikan.Kertas kerja dapat diorganisir berdasarkan sub unit dari usaha yang diaudit
(seperti berdasarkan cabang, bagian), urutan prosedur audit dilaksanakan (seperti audit
pendahuluan, bukti) atau setiap sistem logis yang mempertinggi pemahaman auditor
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Tujuan mengumpulkan bukti-bukti adalah untuk
mendapatkan dasar faktual dalam menilai kriteria performa yang sebelumnya
diidentifikasi.
a. Mengumpulkan Tambahan Informasi Latar Belakang
Langkah ini menekankan pada usaha untuk mendapatkan data yang
lebih lengkap dalam menganalisis aktivitas yang diaudit sebagai dasar
pembuatan kesimpulan audit. Data yang diperoleh pada tahap ini
memungkinkan juga untuk diperoleh dari luar perusahaan yang
memiliki relevansi dengan kegiatan yang sedang diaudit.
b. Memperoleh Bukti
Dari sudut pandang auditor bukti adalah fakta dan informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Dalam proses
audit, auditor harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dan
informasi yang relevan, andal, dan berkaitan dengan tujuan audit.
Tujuan dari diperolehnya bukti ini adalah untuk menentukan bahwa:
I. Kriteria atas kegiatan yang diaudit sudah sesuai dan dapat
diterima
II. Terdapat pelaksanaan yang menyimpang, merupakan penyebab
dari timbulnya akibat yang kurang menguntungkan bagi kegiatan
yang diudit
III. Terdapat akibat yang cukup penting dan material dari terjadinya
perbedaan antara kondisi dengan criteria yang telah ditetapkan.
c. Membuat Ringkasan dan Mengelompokkan Bukti
Bukti-bukti yang ditemukan dalam audit kemudian diringkas dan
dikelompokkan sesuai dengan elemen tujuan audit yang meliputi:
criteria, penyebab dan akibat. Bukti-bukti yang termasuk dalam criteria
adalah keseluruhan temuan audit yang berkaitan dengan norma standar
yang ditetapkan perusahaan. Sedangkan bukti-bukti yang termasuk
dalam kelompok penyebab biasanya berupa berbagai tindakan
menyimpang atau tindakan positif yang tidak dilakukan yang
merupakan sumber terjadinya ketidakekonomisan, ketidakefisienan
operasi, dan ketidakefektifan pencapaian tujuan. Bukti-bukti yang
merupakan kelompok akibat biasanya ditemukan terlebih daahulu.
Bukti-bukti ini adalah hasil pengukuran antara penyebab yang terjadi
dengan criteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut.
d. Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan
Pengembangan temuan merupakan pengumpulan dan sintesa informasi
khusus yang bersangkutan dengan aktivitas yang diaudit, dievaluasi, dan
yang dianalisis karena diperkirakan akan menjadi perhatian dan berguna
bagi pengguna laporan. Dengan pengembangan temuan ini akan
diketahui secara lebih jelas tentang adanya penyimpangan yang terjadi,
penyebab terjadinya penyimpangan, dan akibat yang ditimbulkan dari
penyimpangan tersebut serta rekomendasi yang akan diberikan untuk
memperbaiki penyimpangan tersebut.
e. Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan
Informasi yang diperoleh selama pengembangan temuan mungkin
mengarahkan perlunya untuk melakukan perubahan arah atau tekanan
terhadap audit yang telah direncanakan atau perlu dilakukannya
perluasan atau pengurangan terhadap ruang lingkup audit. Dengan
mengawasi secara seksama terhadap perkembangan hal-hal yang
mungkin merupakan temuan, auditor akan segera bias mengambil
keputusan tentang wujud kegiatan selanjutnya.

 Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk


rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini
penting untuk meyakinkan pihak manajemen tentang keabsahan hasil audit dan
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap
berbagai kelemahan yang ditemukan.
Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan
penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi).
Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa operasional dan mudah dimengerti serta
menarik untuk ditindaklanjuti. Walaupun laporan formal dapat dianggap sebagai
langkah terakhir dalam manajemen audit. Laporan informal ini harus dibuat selama
audit. Sebagai contoh, apabila auditor menemukan suatu ineffisiensi yang serius selama
survei pendahuluan. Ia harus menyelidiki, menilai dan melaporkan segera daripada
menunggu audit selesai.
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua
cara pelaporan audit manajemen yaitu
a. cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama
tahapan-tahapan audit, dan
b.cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan
penyajian kepaada kepentingan para pengguna laporan hasil audit.

Langkah-langkah audit :

AUDIT
PENDAHULUAN

EKONOMISASI

PELAPORAN EFISIENSI PENGUJIAN DAN


REVIEW SPM
EFEKTIVITAS

AUDIT
LANJUTAN

 Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai
dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk
mengharuskan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena
itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil
diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan
tersebut.
Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat
berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna
apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN

Audit manajemen adalah suatu teknik yang meliputi berbagai bidang yang luas
tentang prosedur, metode penilaian, kelayakan dan pendekatan-pendekatan.
Pemeriksaan manajemen dirancang untuk menganalisis, menilai, meninjau ulang dan
menimbang hasil kerja perusahaan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan
atau pedoman yang ditentukan oleh perusahaan. Tujuan dari pemeriksaan manjemen
adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas perusahaan.
Tujuan dari audit manajemen adalah Penilaian atas pengendalian, Penilaian atas
pelaksanaan dan Memberikan bantuan kepada manajemen. Tujuan atau sasaran dalam
audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam
perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan
perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Tiga elemen
pokok dalam tujuan audit adalah Kriteria (criteria), Penyebab (cause) dan Akibat
(effect).
Ruang lingkup audit manajemen meliputi Audit Manajemen Pada Fungsi
Pemasaran, Audit Manajemen Pada Fungsi Produksi dan Operasi, Audit Manajemen
Pada Fungsi Sumber Daya Manusia dan Audit Manajemen Pada Fungsi Sistem
Informasi.

 SARA

1. Dalam suatu perusahaan perlu adanya pengawasan dan pengendalian


manajemen yang menimbulkan aktivitas audit (pemeriksaan) manajemen.
2. Ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas perlu dilakukan agar sebuah perusahaan
dapat mencapai dan meningkatkan kemampuan daya saingnya.
3. Perusahaan harus menyusun perencanaan secara tepat sehingga dapat
memberikan arahan berjalannya operasional yang efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada, (2009), Bunga Rampat Auditing, Jakarta: Salemba Empat.

IBK. Bayangkara. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi.Jakarta: Salemba


Empat.
https://eightishad.wordpress.com/2013/06/09/ruang-lingkup-audit-manajemen/
https://andinurhasanah.wordpress.com/2012/12/26/definisi-dan-lingkup-audit-manajemen/
http://rhurhy.blogspot.com/2014/04/konsep-dasar-audit-manajemen.html
http://henrich27.blogspot.com/2014/05/langkah-langkah-audit.html

Anda mungkin juga menyukai