Nah, topik inilah yang akan kami uraikan lewat pembahasan ini. Kami akan menginformasikan
kepada Anda lapisan-lapisan yang menjadi penyusun planet Bumi, selamat membaca.
Lapisan Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut bumi (mantle),
dan inti bumi (core). Secara struktur, susunan ini mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai
kerak, putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi. Berikut ini penjelasan masing-
masing lapisan bumi tersebut:
Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal bagi seluruh
makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang tersusun dari batuan beku dan
juga terdapat batuan metamorf dan sedimen.. Ketebalan rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32
km. Lapisan yang paling tebal berada di bawah benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan
paling tipis berada di bawah samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Permukaannya dicirikan
oleh adanya pegunungan, dataran yang sangat luas dan datar, serta palung laut. Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celsius.
Kerak bumi adalah lapisan yang selalu bergerak. Pada zaman dahulu kala, seluruh daratan di
bumi membentuk suatu massa daratan yang sangat luas sehingga hewan-hewan dapat menjelajah
dengan bebas. Namun massa daratan yang sangat luas itu kemudian terpecah dan pecahan-
pecahannya mengapung membentuk lembaran-lembaran yang disebut lempeng. Menurut ilmu
lempeng tektonik, bumi terdiri dari 16 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil yang
membentuk benua maupun samudera. Lempeng ini sangat aktif bergerak sedikitnya 10
cm/tahun.. Mereka membuat tanah bergetar dan gunung berapi meletus serta membentuk barisan
pegunungan raksasa sewaktu bertumbukan.
Lapisan bumi selanjutnya adalah selimut bumi yang terletak tepat dibawah kerak bumi. Lapisan
ini disebut juga dengan selubung bumi dengan ketebalan mencapai 2.900 km. Bagian atas dari
lapisan ini merupakan lapisan batuan padat dan di bagian bawah merupakan lapisan batuan yang
likuid (cair-cair padat). Suhu di lapisan ini dapat mencapai 3000 derajat Celsius. Lapisan ini
berfungsi sebagai pelindung bagian dalam Bumi. Selimut Bumi ini terbagi lagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
Litosfer: Litosfer adalah lapisan paling luar dari selimut bumi dengan ketebalan
mencapai 50-100 km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat terutama batuan.
Litosfer memiliki 2 lapisan utama, yaitu lapisan sima (silisium dan magnesium) serta
lapisan sial (silisium dan aluminium).
Astenosfer: Astenosfer adalah lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini
memiliki ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga tempat formasi magma
terbentuk.
Mesosfer: Mesosfer adalah lapisan yang memiliki ketebalan 2.400-2.700 km dan berada
di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun dari campuran besi dan
batuan basa.
3. Lapisan Inti Bumi (core)
Lapisan bumi yang terakhir adalah inti bumi (core) yang terletak dibawah selimut bumi atau
tepat ditengah bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan 3.500 km ini menjadi lapisan yang paling
dalam dari bumi. Lapisan ini sangat padat dan menjadi pusat massa dari bumi. Di lapisan ini pula
gravitasi dan aktivitas magnetik bumi dibangkitkan. Kandungan terbesar dalam inti bumi adalah
besi dan nikel. Tekanan dalam inti bumi sangat besar dan suhunya mencapai 6000 derajat
Celsius. Lapisan ini terbagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan
lapisan inti dalam (inner core). Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.000 km dan memiliki suhu
mencapai 3.800 derajat celsius. Lapisan ini sebagian besar tersusun atas besi cair. Sedangkan,
lapisan inti dalam adalah lapisan yang menjadi pusat bumi. Bentuknya seperti bola dengan
diameter 2.700 km dan memiliki suhu 6000 derajat celsius. Bahan utama penyusun lapisan ini
adalah besi dan nikel.
Jenis jenis Batuan : Gambar, Ciri ciri, Penjelasan dan Proses Pembentukannya
Secara garis besarnya, di dalam bumi ini terdapat 3 jenis batuan. Apa saja? Berikut ketiga jenis
batuan yang ada pada lapisan atmosfer bumi :
1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
3. Batuan Metamorf
Dari ketiga jenis itu terdapat berbagai macam pembentukan yang mengakibatkan beraneka
ragam bentuk. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan tentang jenis jenis batuan beserta
contoh gambar, ciri ciri, penjelasan dan juga proses dalam terbentuknya batuan tersebut.
Jenis jenis batuan sedimen, ciri ciri, penjelasan dan proses pembentukannya
A. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terdapat di permukaan bumi baik itu daratan maupun
lautan, yang mana batuan jenis ini telah mengalami proses perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lainnya melalui alat perpindahan alamiah berupa gaya gravitasi, angin dan air sebagai
pengangkut utamanya.
Dinamakan batuan sedimen karena batuan jenis ini telah mengalami pengerasan (membatu)
dengan faktor utama dari proses pengerasan tersebut ialah vegetasi, tofografi, iklim juga susunan
yang terdapat pada batuan tersebut. Adapun dalam proses pembatuan tersebut melibatkan
beberapa proses yaitu pemadatan, sementasi, diagenesa, dan lithfikasi.
Ciri ciri batuan sedimen
Berlapis (stratifiction)
Mengandung fosil
Memiliki struktur sedimenTersusun dari fragmen butiran hasil transfortasi
Secara garis besarnya, batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu :
batuan sedimen autochthonous yang terbentuk dalam cekungan pengendapan dengan kata lain
tanpa adanya proses pengangkutan dengan contoh batuannya yaitu batuan avaporit dan batuan
gamping.
batuan sedimen allochthonous yaitu batuan sedimen yang mengalami proses pengangkutan atau
transfortasi dengan kata lain batuan sedimen jenis ini berasal dari luar cekungan yang diangkut
lalu mengendap didalam cekungan dengan contoh batuannya yaitu batu pasir, breksi,
konglomerat, dan batuan epiklastik.
Para ahli memperkirakan bahwa jumlah batuan sedimen yang ada di permukaan bumi mencapai
75% sedangkan batuan sedimen yang ada didalam kerak bumi berjumlah tidak lebih dari 8%.
Dengan menggali pengetahuan terhadap batuan sedimen akan sangat bermanfaat bagi berbagai
cabang ilmu pengetahuan lain seperti paleografi, geokimia, klimatologi juga berbagai ilmu
pengetahuan lainnya yang sama sama menelaah tentang permukaan bumi.
Karena, dengan mempelajari tentang batuan sedimen maka dapat mengetahui dan
memperkirakan berapa lama umur dari bumi yang sebenarnya.
2. Batu Pasir
Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah
Langkah terjadi : dari beberapa bahan yang terlepas karna style beratnya jadi terpadatkan serta
terikat
Manfaat : jadi material didalam pembuatan gelas/kaca serta sbg kontruksi bangunan
3. Batu Serpih
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning,
merah, abu-abu
Langkah terjadi : dari beberapa bahan yang terlepas serta halus karna style beratnya jadi
terpadatkan serta terikat
Manfaat : sbg bahan bangunan
Jenis batuan sedimen banyak digunakan dalam kehidupan. Untuk beragam pembangunan seperti
rumah dan jalan raya. Khusus untuk jalan raya jenis batuan sedimen biasanya sering dilapisi
terlebih dahulu dengan lembaran geotextile yang menjadi pemisah juga perekat antara batuan
dengan aspalnya.
Hal ini dikarenakan batuan sedimen biasanya memiliki tekstur yang mudah bergeser. Sehingga
dengan adanya geotextile hal seperti pergesekan tanah dan longsoran bisa diminimalisirkan.
B. Batuan Beku
Batuan beku atau nama lainnya batuan igneus ialah jenis abatuan yang dihasilkan dari magma
yang mengalami proses pendinginan atau pembekuan. Terdapat 700 lebih jenis batuan beku yang
telah diidentifikasi yang mana kesemua jenis batuan tersebut biasanya hanya didapati pada
daerah atau kawasan tertentu saja misalnya terdapat pada kerak bumi.
Proses Pembentukan Batuan Beku
Seperti halnya beragam jenis batuan, batuan beku mempunyai beberapa jenis batuan, dimana
beragam bentuk tersebut berdasarkan dari proses awal pembentukannya. Diantara jenis batuan
beku ialah sebagai berikut : batuan beku Interusive, ekstrusif, hipabissal.
Batuan beku Intrusive
Batuan beku type intrusive adalah batuan beku di mana sistem pembentukannya berlangsung
didalam kerak bumi atau dibawah permukaan bumi. Batuan ini adalah bentuk dari pendinginan
magma yang berada di dalam kerak bumi hingga struktur batuan beku umumnya berbentuk
kasar.
Pada batuan beku bahkan juga dapat diliat butiran mineral yang begitu terang serta bisa diliat
oleh mata telangjang. Pada batuan beku ada formasi yang cukup unik yakni batolit, stock, lakolit,
sill, serta dike. Nah waktu batuan telah makin mendingin serta membeku jadi juga akan
menimbulkan batuan yang mempunyai struktur kasar seperti batu granit, diorite ataua grabo.
Umumnya didalam lubang inti pada suatu pegunungan juga akan berisi batuan granit tetapi saat
lubang itu tertimbun oleh material yang lain juga akan membuat batuan batolit. Batuan beku
yang mempunyai struktur butir kasar yang terdapat pada kedalaman cukup didalam kerak
dikatakan sebagai abyssal sedang batuan beku intrusive yang sistem terjadinya telah nyaris ada
di permukaan dikatakan sebagai hypabyssal.
C. Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau yang seringkali dikatakan sebagai batuan malihan. Batuan metamorf
adalah satu batuan yang alami perubahan atau transformasi dari batuan yang lain yang telah ada
terlebih dulu serta dibersamai dengan terdapatnya sistem metamorfosa hingga membuat bentuk
baru yang berlainan dengan type batuan terlebih dulu.
jumlah dari batuan metamorf didalam bumi ini cukup banyak serta pembentukannya begitu
gampang karna ada kedalaman tempat yang begitu dalam, ada desakan udara yang begitu rendah
atau tinggi serta desakan dari batuan yang telah berada di atasnya.
Sistem pembentukan batuan metamorf dapat juga berlangsung karna ada tabrakan lempeng
benua yang dapat mengakibatkan ada desakan horizontal, distorsi serta gesekan pada lempeng
itu. Batuan metamorf dapat juga terjadi karna ada pemanasan dari magma yang berada di dalam
perut bumi.
Terdapat banyak type batuan metamorf serta dapat dibedakan jadi di bawah ini :
Jenis jenis batuan metamorf
Batuan Metamorfosis Kontak
Sistem terjadinya batuan metamorf kontak merupakan ada suntikan magma yang tentang pada
batuan di sekelilingnya. Perubahan ini merupakan perubahan besar di mana nyaris batuan yang
terserang suhu yang begitu tinggi juga akan lakukan sistem metamorphosis.
Karna ada sistem ini dapat juga mengubah biji mineral yang berada di dalam batuan. Makin
dekat letak batu dengan magma juga akan makin besar juga sistem perubahannya dibanding
dengan batuan yang letaknya jauh dari magma.
Saat batuan alami kontak dengan magma juga menyebabkan permukaan mineralnya jadi lebih
keras. Arti untuk mengatakan batuan yang sudah alami sistem metamorphosis ini umumnya
dimaksud dengan batu tanduk (hornfless).
Batuan Metamorf Regional
Batuan metamorf regional adalah satu himpunan batuan metamorf dalam ukuran yang cukup
besar serta luas. Beberapa besar batuan dibawah kerak bumi adalah batuan metamorf yang alami
sistem metamorphosis saat terjadinya tabrakan lempeng benua ini.
umumnya batuan metamorf ini juga akan ada disepanjang sabuk karna ada desakan suhu udara
yang tinggi hingga menyebabkan batuannya alami perubahan susunan di dalamnya. untuk batuan
metamorf regional ini misalnya merupakan singkapan marmer yang begitu luas di Amerika
Serikat.
Batuan Metamorf Katalakstik
Batuan ini berlangsung karna ada sistem mekanisme deformasi mekanis. Jadi, saat ada dua
lempeng yang sama-sama bergesekan jadi juga akan hasilkan panas yang begitu tinggi, nah sisi
yang masih tetap alami gesekan tersebutlah yang juga akan alami perubahan susunan di
dalamnya.
batuan itu juga umumnya juga akan hancur terlebih dulu karna ada tumbukan atau gesekan
spesifik yang begitu lama serta kuat. Pada sistem ini tidak umumnya berlangsung pada zone
sempit di mana berlangsung gerakan sesar dengan mendatar.
Batuan Metamorf Hidrotermal
Batuan ini berlangsung karna ada perbuhana suhu serta desakan udara yang begitu mencolok
Karna ada cairan hidrotermal. Contoh dari batuan ini merupakan batuan basaltic di mana di
dalam batuan itu benar-benar sangat kekurangan cairan hidrat.
Hasil endapan dari batuan ini juga akan bercampur dengan unsure-unsur yang lain seperti talk,
klorit, tremolit, aktinolit serta yang lain. umumnya bila endapan ada bijihnya bermakna adalah
batuan metamorf hidrotermal.
Batuan Metamorf Tindihan
Seperti dengan namanya batuan metamorf tindihan ini adalah hasil dari batuan yang tertimbun
dalam kedalaman yang begitu dalam sampai menjangkau perubahan suhu yang begitu mencolok.
Pada fase ini umumnya didalam batu juga akan keluar satu mineral baru serta umumnya yang
paling banyak dibuat merupakan mineral zeolit.
Batuan ini dapat beralih jadi batuan metamorf regional bila berlangsung perubahan suhu serta
desakan yang berlangsung dengan terus-terusan.
Batuan Metamorf Dampak
Untuk batuan metamorf type ini berlangsung karna ada satu peristiwa seperti saat meteor atau
komet yang jatuh ke bumi sampai mengakibatkan ledakan. Hal ini dapat juga berlangsung karna
ada gempa bumi atau karna ada letusan gunung api yang begitu besar.
Karna ada peristiwa itu jadi menyebabkan desakan yang begitu tinggi pada batuan-batuan yang
terserang efek dari peristiwa itu. Desakan ini menyebabkan ada perubahan mineral di batuan
yang begitu tinggi seperti koesit serta stishofit. Diluar itu batuan dapat juga beralih bentuk jadi
kerucut yang terpercah-pecah.
Contoh, gambar dan ciri ciri batuan metamorf
Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)
Ciri : kombinasi warna tidak sama, memiliki pita-pita warna, kristal-kristalnya tengah hingga
kasar, apabila ditetesi asam juga akan keluarkan bunyi mendesah, keras serta mengkilap bila
dipoles
Langkah terjadi : terbemtuk apabila batu kapur alami perubahan suhu serta desakan tinggi
Manfaat : untuk buat patung serta lantai/ubin
Batuan Sabak
Ciri : abu-abu kehijau-hijauan serta hitam, bisa dibelah-belah jadi lempeng-lempeng tipis
Langkah terjadi : terjadi apabila batu serpih terkena suhu serta desakan tinggi
Manfaat : jadikan sbg kerajinan, sbg batu catat, sbg bahan bangunan, serta untuk buat atap
tempat tinggal (seperti genting)
Gneiss (ganes)
Ciri : berwarna putih kebau-abuan, ada goresan-goresan yang tersusun dari minera-mineral,
memiliki bentuk bentuk penjajaran yang tidak tebal serta terlipat pada beberapa susunan, serta
terjadi urat-urat yang tidak tipis yang terbagi dalam butiran-butiran mineral didalam batuan
tersebut
Langkah terjadi : terjadi ketika batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat
yang dalam alami desakan serta temperatur yang tinggi.
Manfaat : jadikan sbg kerajinan
Itulah pengertian tektonisme yang perlu diketahui oleh orang banyak. Mengapa demikian? Hal
ini karena tenaga tektonisme ini merupakan tenaga yang besar dan apabila terjadi hingga ke
permukaan Bumi dan memiliki skala besar, maka akan sangat mungkin menimbulkan kerusakan
baik berupa kerusakan fisik maupun non fisik. Dan hal ini benar sekali bahwa tektonik atau
tektonisme ini lebih dikaitakan dengan peristiwa gempa Bumi yang menyerang Bumi.
Bentang alam dan relief di muka bumi ini tidak muncul begitu saja. Adanya keragaman bentuk
muka bumi yang selalu berubah dari waktu ke waktu disebabkan oleh tenaga pembentuk muka
bumi yang disebut dengan tenaga geologi. Tenaga geologi tersebut terdiri dari dua jenis yakni
tenaga endogen dan tenaga eksogen. Berikut adalah pembahasan mengenai tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk muka bumi.
Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat
membangun(konstruktif). Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Tektonisme
Gerak epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit bumi yang yang berlangsung dalam
jangka waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas sehingga menyebabkan naik- turunnya
daratan. Epirogenetik terbagi menjadi 2 yaitu epirogenetik positif dan negatif. Epirogenetik
positif menyebabkan turunnya daratan sehingga permukaan laut naik. Sedangkan epirogenetik
negatif adalah gerak naiknya daratan sehingga permukaan laut terlihat turun.
Gerak orogenetik
Gerak orogenetik merupakan gerak yang menyebabkan terjadinya relief muka bumi daratan
seperti gunung dan pegunungan. Gerak ini relatif lebih cepat dari pada gerak epirogenetik. Gerak
orogenetik juga menyebabkan tekanan pada kulit bumi secara vertikal maupun horizontal
sehingga menyebabkan dislokasi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi. Dislokasi tersebut
mengakibatkan lipatan pada kulit bumi yang membentuk relief muka bumi berupa pegunungan.
Selain menimbulkan macam- macam lipatan kulit bumi, dislokasi juga menyebabkan retakan
atau patahan pada kulit bumi. Diantara jenis jenis patahan yaitu tanah turun (graben), tanah naik
(horst), dan tanah bungkuk (fleksur).
2. Vulkasnisme,
Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi yakni berupa
naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma sendiri adalah campuran batu- batuan dalam
keadaan cair dan sangat panas. Penyebab adanya aktivitas magma dalam dapur magma adalah
tingginya suhu dan banyaknya jumlah gas yang terkandung dalam magma. (baca : Proses
Terjadinya Magma) .Gunung berapi terdiri atas beberapa bagian yaitu diaterma (pipa kawah),
kawah, sumber kawah dan batholit. Ada beberapa jenis gunung berapi, yaitu gunung api perisai,
gunung api kaldera, gunung api maar dan gunung api strato. Contoh gunung api di Indonesia
yakni Gunung Sinabung, Gunung Merapi, Gunung Agung dan Gunung Kelud. (baca : Penyebab
Gunung Meletus)
3. Gempa bumi(seisme)
Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan- kekuatan dari
dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3
berdasarkan sebab terjadinya yakni gempa tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.
Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena adanya gerak orogenetik. Gempa
tektonik biasa terjadi di daerah pegunungan lipatan muda yaitu daerah rangkaian
Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik. Indonesia adalah salah satu negara yang
berada dalam deretan pegunungan tersebut. Gempa jenis ini termasuk dalam kategori
gempa dengan bahaya yang sangat besar karena dapat menyebabkan retakan dan
pergeseran tanah. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu cara melakukan mitigasi gempa
bumi untuk mengurangi dampak akibat gempa bumi.
Gempa vulkanis adalah getaran yang terjadi ketika terjadi letusan gunung api maupun
karena aktivitas magma. (baca : Ciri Ciri Gunung Api Akan Meletus)
Gempa runtuhanatau disebut dengan gempa guguran adalah jenis gempa yang terjadi
karena runtuhnya tanah. Gempa ini biasanya terjadi di daerah bertanah kapur dan daerah
pertambangan yang mempunyai terowongan.
3. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yakni berupa tenaga
air, angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup. (baca : Akibat Tenaga Eksogen)
1. Pelapukan
Pelapukan ialah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil
sehingga menjadi tanah. Pelapukan terjadi karena dipengaruhi oleh faktor cuaca, misalnya
suhu. Jenis jenis pelapukan diataranya yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan
biologis.
Pelapukan mekanik yaitu proses melapuknya batuan yang tidak disertai dengan
perubahan susunan kimia. Pelapukan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah pengaruh suhu, sinar matahari, daya erosi dan gelombang laut yang memukul
pantai.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan batuanyang diikuti dengan perubahan susunan
zat dari batuan induk.
Pelapukan biologis ialah proses pelapukan yang disebabkan oleh aktifitas makhluk hidup
seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
2. Pengikisan(erosi)
Pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan
partikel batuan. Berdasarkan penyebabnya, erosi dikelompokkan menjadi 4 yakni :
Erosi air yakni proses pengikisan tanah oleh air yang mengangkut batu- batuan yang telah
hansur. Erosi air juga disebut dengan korasi. Korasi dipengaruhi oleh daya angkut air,
keadaan permukaan yang tererosi dan kecepatan gerak air.
Erosi es, juga disebut dengan erosi glasial yakni erosi yang terjadi di daerah pegunungan
tinggi yang mempunyai salju abadi (es).
Erosi angin merupakan peristiwa pengikisan yang terjadi karena pergerakan
angin. Pengikisan tanah oleh angin mempunyai dampak terbentuknya lubang- lubang
kecil di batuan.
Erosi gelombang laut sering disebut dengan abrasi pantaiatau erosi pantai. Besarnya
kecepatan angin laut atau gelombang dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk
pantai. Bentangan alam yang muncul karena erosi gelombang laut meliputi cliff, relung,
morena, ngarai.
3. Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi merupakan proses pengendapan massa batuan atau material yang terbawa oleh
angin, air atau pun es. Ada beberapa jenis proses sedimentasi menurut tempat mengendapnya,
diantaranya yaitu sedimentasi fluvial dan marine.
Sedimentasi fluvial adalah sedimentasi yang terjadi di sungai dan disebabkan oleh air
sungai.
Sedimentasi marine yakni sedimentasi yang terjadi karena abrasi oleh air laut dan
menghasilkan bentangan alam seperti :
o tombolo – jembatan pasir yang menghubungkan dua buah pulau, yakni pulau
besar dan pulau kecil
o gosong – suatu daratan sempit di tengah- tengah laut
o spit – daratan pasir yang memanjang dengan satu ujung di lautan dan ujung
lainnya menyambung daratan
4. Amblesan
Amblesan merupakan perpindahan material atau pergesaeran tanah secara vertikal dan perlahan
ke arah bawah tanpa adanya permukaan bebas. Penyebab tanah ambles ini diantaranya adalah
hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat. Tanah yang kuragn padat ini biasanya
berupa tanah lempung atau tanah liat yang mudah lembek ketika terkena air. Penyebab lain dari
amblesnya tanah adalah adanya timbunan lahan, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya
beban berat di atas tanah yang kurang tebal dan juga erosi.
Tektonisme yang mengubah relef bentuk bumi, memiliki dampak positif pada kehidupan,
terutama pada manusia. Perbedaan relief bentuk bumi, dimanfaatkan oleh manusia, untuk
memenuhi kebutuhan mereka. dampak positif dari tektonisme adalah:
1. Tektonisme adalah salah satu pembentuk gunung di bumi. Salah satu gunung di bumi
adalah gunung api. Gunung api, memuntahkan tanah yang subur. Hal ini dimanfaatkan
oleh manusia, untuk berkebun. Sedangkan gunung yang lain adalah gunung kapur.
Gunung kapur yang bersifat menyerap air, berfungsi sebagai spon yang menyerap dan
menyimpan air bagi manusia. Sehingga banyak mata air yang ditemukan disekitar
gunung kapur. Akan tetapi, banyak gunung kapur yang sekarang dieksploitasi untuk
pertambangan. Tanpa melihat efek samping, kurangnya air bagi manusia.
2. Gunung adalah salah satu penghasil bahan tambang. Seperti emas, berlian, timah, atau
batu bara. Selain itu, gunung juga penghasil bahan yang dipakai untuk membuat
bangunan yang berguna bagi manusia.
3. Lipatan serta patahan yang terjadi akibat tektoisme, manghasilkan lokasi- lokasi tempat
penyimpanan minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi dan gas alam adalah bahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang berasal dari pelapukan makhluk hidup
yeng terjadi berjuta- juta tahun yang lalu. Bahan bakar fosil dimanfaatkan oleh manusia
di segala bidang (Baca: Kekurangan dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil). Kondisi minyak
bumi serta gas alam yang berada di lipatan dan patahan alami ini, berkualitas baik.
Kondisi tanah yang telah berlubang akibat lipatan maupun patahan, memudahkan
manusia mengambil minyak bumi dan gas alam.
4. Panorama yang dihasilkan oleh tektonisme sangat indah, sehingga biasa dijadikan
sebagai tempat wisata oleh manusia. Salah satu tempat wisata yang terkenan di Indonesia
adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah, atau Wisata Pendakian Gunung Semeru di
Jawa Timur (Baca: Daftar Gunung Tertinggi di Indonesia – Ketinggian dan Letaknya).
Tidak hanya dampak positif atau manfaat yang didapat oleh manusia. Tektonisme juga
menghasilkan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Dampak negatif tektonisme pada
manusia adalah:
1. Gerakan tektonisme berasal dari tekanan panas yang berasal dari dapur magma. Dapur
magma yang tertekan, akan menyebabkan magma berusaha keluar, dan mencari tekanan
yang lebih rendah. Magma yang keluar, menyebabkan ledakan serta awan panas. Daerah
yang dialiri oleh lava akan mati. Ditambah semburan awan panas yang terjadi menjelang
ledakan, dapat membunuh semua makhluk yang dilewatinya. Saat status gunung api
sudah mulai berbahaya, pemerintah biasanya akan mengungsikan penduduk yang hidup
disekitar gunung api. Sehingga roda perekonomian menjadi terhenti (baca: Dampak
Letusan Gunung Berapi terhadap Lingkungan).
2. Lereng yang terbentuk melalui patahan, berbentuk sangat terjal. Sehingga tidak dapat
dipakai sebagai perkebunan. Selain itu, membangun rumah di atas lereng juga sangat
berbahaya. Karena beresiko terjadinya longsor (baca: Proses Terjadinya Longsor dan
Penyebabnya).
3. Selain itu, bencana alam adalah salah satu dampak dari tektonisme. Adanya gempa
tektonik dapat menimbulkan kerusakan pada manusia. Selain itu, gempa tektonik yang
terjadi di dalam laut, dapat berpotensi tsunami. Tsunami terjadi akibat pergerakan dua
lempengan, yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan di dalam laut yang sangat
cepat (baca: Penyebab Tsunami dan Akibatnya). Perbedaan itu, menyebabkan, air
menjadi naik secara cepat, dan menjadi tsunami. Tsunami yang terjadi di Aceh pada
tahun 2004 adalah salah satu tsunami terparah di dunia.