Anda di halaman 1dari 19

ANALISA PENGOPERASIAN DAN

PEMELIHARAAN ARRESTER PADA GARDU


INDUK 150 KV BEKASI DI PT.PLN CAWANG

Disusun oleh :

Nama : Fredy Nababan


NPM : 12411965
Fakultas : Teknologi Industri
Jurusan : Teknik Elektro
Pembimbing : Alona, ST., MT.
PENDAHULUAN
 LATAR BELAKANG :
1. Teknologi Kelistrikan
2. Sambaran Surja
3. Arrester
 BATASAN MASALAH :
Analisa pengoperasian dan pemeliharaan Arrester Gardu Induk 150 KV
Bekasi.
 TUJUAN PENULISAN :
Menganalisa pengoperasian dan pemeliharaan Arrester Gardu Induk 150
KV Bekasi.
 Sistematika Penulisan :
> Bab I.Pendahuluan > Bab II.Gamabaran Umum Perusahaan
> Bab III.Landasan Teori > Bab IV. Analisa Pembahasan
> Bab V.Kesimpulan
LANDASAN TEORI
1. Gardu Listrik
Pada prinsipnya sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian yaitu sistem
pembangkitan, sistem transmisi, dan distribusi.Sistem penyaluran tenaga listrik
yang diterima konsumen tidak langsung dari pembangkit tetapi melalui beberapa
tahapan mulai dari Tegangan Tinggi (TT), Tegangan Menengah (TM), dan
Tegangan Rendah (TR).
2. Gardu Induk
- Gardu Induk Pasangan Dalam
- Gardu Induk Pasangan Luar
- Trafo Daya
- Peralatan Penghubung
- Alat Pelindung
3. Arrester
Arrester adalah alat proteksi (pelindung) bagi peralatan listrik terhadap tegangan
lebih, yang disebabkan oleh sambaran surja (switching surge). Alat ini bersifat
sebagai by-pass disekitar lokasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus
kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi
dan tidak merusak isolasi peralatan listrik.
By-pass ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem
frequensi 50Hz.
LANDASAN TEORI
 Karakteristik Arrester
Karakteristik Arrester pada umumnya digunakan untuk melindungi peralatan
sistem tenaga listrik maka perlu diketahui karakteristiknya sehingga Arrester
dapat digunakan dengan baik didalam pemakaiannya. Arrester mempumyai dua
karakteristik dasar yang penting dalam pemakaiannya yaitu :
>Tegangan Rated 50 c/s yang tidak boleh dilampaui.
>Batas Termis.
Sebagaimana diketahui bahwa arrester adalah suatu peralatan tegangan yang
mempunyai tegangan rating. Maka jelas bahwa Arrester tidak boleh dikenakan
tegangan yang melebihi tegangan yang melebihi rating ini, baik didalam
keadaan normal maupun dalam keadaan tidak normal. Oleh karena itu dalam
menjalankan fungsinya Arrester menanggung tegangan sistem normal dan
tegangan lebih transiens 50 c/s.
LANDASAN TEORI
 Tipe-Tipe Arrester
> Arrester Tipe Tabung Pelindung
Pada prinsipnya Arrester tipe tabung pelindung ini terdiri dari beberapa sela
yang terdapat didalamnya yaitu sela percik yang berada dalam tabung serat dan
sela percik yang berada di luar di udara atau disebut juga sela seri.
> Arrester Tipe Katup
Arrester jenis tipe katup ini memiliki beberapa sela percik yang dihubungkan
seri dengan resistor tak linier. Resistor tak linier akan memiliki tahanan yang
rendah ketika dialiri arus besar dan tahanan akan menjadi besar ketika arus
kecil.
LANDASAN TEORI
 Konsep Dasar Arrester
> Ragam Tegangan Lebih
Ragam tegangan lebih merupakan sistem proteksi yang digunakan untuk
memproteksi dari lonjakan tegangan pada titik yang diproteksi sehingga
mencegah komponen pada titik yang diproteksi terbakar akibat tegangan yang
berlebihan, sistem proteksi ini biasanya juga diterapkan untuk mencegah
tabung CRT mengeluarkan sinar-x atau terputusnya kumparan panas karena
tegangan panas yang berlebihan.
LANDASAN TEORI
>Proses Gelombang Berjalan
Kenaikan secara cepat pada nilai tegangan berlebih akan menyebar dalam bentuk
gelombang berjalan pada saluran. Pada kondisi demikian, dimana nilai surge
impedance (impedansi relevan) selama proses terjadinya gelombang berjalan di
dalam saluran transmisi) berubah, terjadi peristiwa refraksi dan refleksi.
 Cara Penempatan Arrester
>Berdasarkan Level Tegangan Peralatan Yang Dilindungi
>Berdasarkan Letak Pemasangan
a. Arrester GIS (Gas Insulated Surge)
Gas Insulated Surge (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan
yang terpasang didalam sebuah metal enclouser dan diisolasi oleh gas
bertekanan. GIS saat ini banyak di gunakan karena memberikan kehandalan
serta keamanan yang tinggi,di samping itu Gas Insulated Surge (GIS)
membutuhkan ruang yang lebih kecil di bandingkan dengan switctgear yang
konvensional. Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah sulfur
hexaflouride (SF6).
LANDASAN TEORI
b. Arrester Saluran Transmisi
Arrester saluran transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu
tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun pembangkit ke substation (gardu induk).
Pemakaian sistem transmisi didasarkan atas besarnya daya yang harus disalurkan
dari pusat‐pusat pembangkit ke pusat beban dan jarak penyaluran yang cukup jauh
antara sistem pembangkit dengan pusat beban tersebut. Sistem transmisi
menyalurkan daya dengan tegangan tinggi yang digunakan untuk mengurangi
adanya rugi‐rugi akibat jatuh tegangan. Sistem transmisi dapat dibedakan menjadi
sistem transmisi tegangan tinggi (high voliage, HV), sistem transmisi tegangan
ekstra tinggi (extra highvoltage, EHV), dan sistem transmisi ultra tinggi (Ultra high
voltage, UHV).
c. Arrester Gardu Induk
Arrester gardu induk merupakan Arrester yang terpasang di Gardu Induk,
menurut material penyusun perubahan, material Gardu Induk dibedakan
menjadi:
>Insulator Porselen
>Insulator Polimer
LANDASAN TEORI
 Bagian-Bagian Penting dari Arrester
> Elektroda
Elektroda-elektroda ini adalah terminal dari Arrester yang dihubungkan dengan
bagian yang bertegangan di bagian atas, dan elektroda bawah dihubungkan dengan
tanah.
> Sela Percikan
Apabila terjadi gangguan lebih oleh sambaran petir atau surja hubung pada
Arrester yang terpasang, maka pada sela percikan akan terjadi loncatan busur api.
 Cara Kerja Arrester
Arrester mempunyai cara kerja yang berbeda satu dengan yang lainnya. Cara
kerjanya seperti berikut ini :
> Arrester Tipe Expulsion
> Arrester Tipe Valve
> Arrester Tipe Gapless
PEMBAHASAN
 Pengoperasian Arrester
Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang
disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Arrester membentuk
jalan yang mudah dilalui oleh arus surja. Pada kondisi tegangan normal
Arrester bersifat sebagai isolator yang mampu mengalirkan beberapa
miliampere arus bocor ke tanah, dan pada saat terjadi gangguan surja Arrester
bersifat sebagai konduktor ataupun disebut sebagai by-pass yang berfungsi
untuk melewati aliran arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang,
perubahan fungsi Arrester ini harus berlangsung secara cepat mungkin untuk
membuka kembali sehingga pemutus daya tidak sempat membuka. Ada dua
jenis Arrester yang umum dipakai, yaitu Arrester jenis ekspulsi dan jenis katup.
 Evaluasi Program Pemeliharaan
Pemeliharaan terhadap Arrester adalah sangat penting, sehingga dalam
pemeliharaannya harus diperhatikan secara khusus agar terlindung dari korosi
dan handal terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh surja.
PEMBAHASAN
Program pemeliharaan harus mencakup kondisi-kondisi sebagai berikut :
>Melakukan pemeriksaan untuk konduktor dan komponen dari proteksi petir.
>Melakukan pemeriksaan seluruh sambungan pada Arrester.
>Melakukan pengukuran tahanan tanah pada terminal elektroda pentanahan.
>Melakukan pemeriksaan atau pengujian pada surge suppressor untuk
mengetahui efektifitasnya dan membandingkan dengan Arrester baru.
>Menguji kekuatan dan ketebalan seluruh komponen dan konduktor yang
dibutuhkan.
Pada daftar di bawah ini tentang pemeliharaan Arrester petir yang terdiri dari :
>Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba – tiba dan untuk
mempertahankan unjuk kerja optimal sesuai umur teknisnya.
PEMBAHASAN
> Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan pemeliharaan secara berkala.
Berdasarkan periodenya, pemeliharaan rutin pada arrester terdiri dari:
a.Pemeliharaan harian.
b.Pemeliharaan bulanan.
c.Pemeliharaan tahunan.
d.Pemeliharaan pencegahan.
> Pemeliharaan Prediktif
Pemeliharaan prediktif merupakaan pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
melakukan memonitor dan membuat analisa terhadap hasil pemeliharaan untuk
dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan secara dini.
PEMBAHASAN
a. Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan Harian adalah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari atau
setiap digunakan yang berfungi untuk memantau kerja dari Arrester .
Kegiatan pemeliharaan harian ini dilakukan seperti :
>Pencegahan beban lebih
>Pencegahan korosi
>Pelumasan bagi peralatan yang memerlukan
>Keselamatan dan Keamanan fasilitas
>Kebersihan
b. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan Bulanan adalah pemeliharaan yang dilakukan satu bulan
sekali, atau tiga bulan sekali, ataupun setiap enam bulan sekali. Hal ini
berfungsi untuk memantau kerja dari Arrester.
PEMBAHASAN
c. Pemeliharaan Tahunan
Pemeliharaan Tahunan adalah pemeliharaan yang dilakukan setiap tahun sekali
ataupun dua tahun sekali yang berfungsi untuk memantau kerja dari Arrester.
d. Pemeliharaan Pencegahan
Pemeliharaan Pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan agar fasilitas
ataupun peralatan terhindar dari laju kerusakan yang cepat (tidak wajar).
Didalam pemeliharaan pencegahan ini Arrester akan dikirim ke laboratorium
untuk diuji kembali. Hasil uji ini dibandingkan dengan data-data uji dari pabrik.
Pengujian yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
>Pengujian tegangan spark-over (kering)
>Pengujian menentukan arus pengatur pada tegangan.
>Pengujiantahanan isolasi pada arus discharge nominal.
PEMBAHASAN
 Tabel Pemeliharaan Arrester Harian,Bulanan,dan Tahunan
No Peralatan/komponen yang diperiksa
1 Lightning Counter Periksa lighning counter
dan catat bila ada kenaikan
serta lakukan pengujian.
2 Isolator Bersihkan debu dan periksa
isolator apakah ada
keretakan.
3 Arus Bocor Ukur dan catat besarnya
arus bocor.
4 Sistem Pentanahan Periksa dan ukur sistem
pentanahan serta
kencangkan baut-baut yang
kendor.
5 Partial Discharge Ukur dan catat besarnya
partial discharge.
6 Terminal Utama Ukur dan catat besarnya
terminal utama serta
PEMBAHASAN
 Pada tabel diatas merupakan tabel pemeliharaan Arrester
dimana peralatan ataupun komponen yang diperiksa terdiri
dari : lightning counter, isolator, arus bocor, sistem
pentanahan, partial discharge dan terminal utama. Keenam
komponen atau peralatan tersebut diperiksa secara bertahap
di karenakan untuk menjaga sistem kerja dari Arrester agar
tidak terjadi gangguan dalam pengoperasiannya.

 Lightning Counter merupakan peralatan canggih yang


dipergunakan untuk mengetahui jumlah sambaran petir
yang mengenai instalasi penyalur petir yang terpasang di
sebuah bangunan, biasa disebut event counter/ligthning
counter. Alat ini dirancang untuk menunjukkan sambaran
petir yang mengenai instalasi anti Petir dan struktur logam
yang terpasang secara akurat.
PEMBAHASAN
 Isolator adalah bahan yang tidak bisa atau sulit
melakukan perpindahan muatan listrik.
 Arus Bocor adalah adanya arus yg terjadi bila isolasi
dari penghantar tidak memenuhi standar atau syarat,
baik itu antar penghantar maupun dengan tanah
ataupun ground.
 Sistem Pentanahan atau biasa disebut sebagai
grounding adalah sistem pengamanan terhadap
perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll.
PEMBAHASAN
 Partial Discharge adalah peristiwa pelepasan atau loncatan
bunga api listrik yang terjadi pada suatu bagian isolasi (pada
rongga dalam atau pada permukaan) sebagai akibat adanya beda
potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut. Partial discharge
dapat terjadi pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair maupun
bahan isolasi gas.
 Terminal Utama merupakan titik awal tempat dimana setiap
melakukan pemeliharaan harus memperhatikan kondisi fisik dari
suatu bangunan yang akan di periksa. Hal ini bertujuan untuk
melihat kondisi-kondisi awal yang berada di bangunan tersebut
apakah ada terjadi kerusakan ataupun keroposan pada bangunan
tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan melihat betuk dari
tiang, baut, dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil Analisa Pengoperasian dan Pemeliharaan Arrester Gardu
Induk 150 KV. Bahwa Arrester adalah alat proteksi (pelindung) bagi peralatan
listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh sambaran surja
(switching surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass disekitar lokasi yang
membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan
sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak
isolasi peralatan listrik.
Pemasangan Arrester jaraknya harus dekat dengan peralatan atau komponen.
Hal ini dikarenakan semakin besar tegangan kerja Arrester maka faktor
perlindungan yang diberikan Arrester terhadap peralatan semakin kecil. Metode
pengamanan pada Arrester terjadi ketika surja petir dan sela Arrester akan
terpecik maka akan ada arus masuk yang cukup besar pada Arrester.
Pemeliharaan sarana instalasi merupakan salah satu proses kegiatan yang
bertujuan menjaga kondisi peralatan, sehingga dalam pengoperasiannya
peralatan selalu dapat berfungsi sesuai dengan karakteristik desainnya.
Pemeliharaan Arrester dilakukan secara bertahap mulai dari pemeliharaan
harian, pemeliharaan bulanan, pemeliharaan pencegahan, dan pemeliharaan
tahunan. Pemeliharaan Arrester harus diperhatikan jika di kontrol panel terjadi
kerusakan maka harus cepat-cepat diperbaiki, tidak harus menunggu jadwal
pemeliharaan untuk memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai