KONSEP DASAR
A. DEFINISI
infeksi akut yang biasanya mengenai saluaran cerna dengan gejala demam
lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna dan ganggguan kesadaran. (Arif
Mansjoer, 2003).
Demam typhoid adalah infeksi demam sistemik akut yang nyata pada
1995).
Atau demam typhoid adalah penyakit infeksi akut pada usus halus
dengan gejala demam satu minggu atau lebih di sertai ganggguan pada saluran
yang di sebabkan salmonella typhi dengan gejala demam naik turun selama
B. ETIOLOGI
merupakan bakteri gram negatif yang motil, bergerak dengan rambut getar,
yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70 °C maupun oleh anti septik.
A. antigen O (somotik).
B. antigen H ( flagel).
C. anti Vi (virulen).
aglutinin.(Ngastiah,2000).
C. PATHOFISIOLOGI
banyak terdapat dimasyarakat dengan higiene dan sanitasi yang kurang baik.
makanan atau minuman yang tercerna, dan dapat pula dengan kontak langsung
jari penderita yang terkontiminasi tinja, urin, sekret saluran nafas atau dengan
menembus mukosa usus dan masuk peredaran darah melalui pembuluh limfe.
oksidatif. Kuman dapat menetap / bersembunyi pada satu tempat dalam tubuh
penderita, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya relap atau pengidap
(corrier).
PATHWAY
Organ tubuh
Demam
(hati, limpa, empedu) Suplai nutrisi tidak
Panas
adekuat (berat badan
Muka merah
menurun, mual, muntah,
Hati membesar Kulit terasa kering
porsi makan tidak habis)
(kembung, perut
tegang)
Peningkatan suhu Gangguan pemenuhan
Nyeri tekan tubuh kebutuhan nutrisi
Gangguan
integritas kulit
(Nelson, 2000)
D. GAMBARAN KLINIK
Gambaran klinik demam typhoid pada anak biasanya lebih ringan dari
pada orang dewasa. Masa tunas : 10-20 hari yang tersingkat 4 hari jika infeksi
perasaan tidak enak, badan lesu, nyeri, kepala pusing dan tidak bersemangat,
adalah :
1. Demam
Pada kasus ini khas demam berlangsung tiga minggu. Bersifat febris
remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur – angsur naik tiap hari, biasanya menurun pada pagi hari,
meningkat lagi pada sore hari dan malam hari. Dalam minggu kedua
pasien terus berada dalam keadaan demam; pada mingu ketiga suhu
2. Gangguan Kesadaran
Pada mulut terdapat mulut berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah.-
pecah (rogoden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue) ujung
apatis sampai somnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah (kucuali
merah karena emboli basil dalam kapiler kulit, yang dapat ditemukan
E. KOMPLIKASI
pekak hati menghilang dan terdapat udara diantara hati dan diafragma
Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding
sekunder dan dapat timbul dan dapat timbul pada awal sakit atau fase
akut lanjut. Komplikasi lain yang terjadi adalah abses paru efusi dan
empiema.
2.2. Kolesistitis
Pada anak jarang terjadi, bila terjadi umum pada akhir minggu kedua
dengan gejala dan tanda klinis yang tidak khas, bila terjadi kolesistitis
maka biasanya prognosanya jelek dan bila sembuh sering di ikuti oleh
klinis tidak khas. Insidennya terutama pada anak umur 7 tahun ke atas
serta sering terjadi pada minggu kedua dan ketiga. Gambaran EKG
ventrikular takikardi.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah
limfositosis relatif.
2. Uji Serologis
Sampai saat ini test widal merupakan reaksi serologis yang di gunakan
yang terdapat pada serum penderita. Untuk dapat memberikan hasil yang
akurat, test widal sebaiknya tidak hanya di lakukan satu kali saja
setempat.
antigen salmonella typhi dalam darah dan urin melalui, antara lain dengan
lain seperti tangan dan kaki. Peningkatan drastis dalam kekuatan dan
pada kondisi biologis dan fisik anak tersebut dan interaksinya tergantung pada
kondisi biologis dan fisik anak tersebut dan lingkungan sosial (Nelson, 1999,
226).
kembang usia sekolah, hal ini disesuaikan dengan umur anak (8 tahun) yang
a. Karakteristik fisik
tahun secara proposional lengan tumbuh lebih panjang dari pada badan,
tinggi bertambah pada usia 9 tahun. Gigi susu mulai tanggal, memiliki 10-
11 gigi permanen saat berusia 8 tahun dan kira-kira 26 gigi permanen saat
berusia 12 tahun.
musik.
c. Kognitif
sejak awal, memahami konsep dulu sekarang dan yang akan datang, dapat
d. Bahasa
depan.
e. Psikososial
minat pribadi, aktivitas dan hobi berkembang pada saat ini (Cecily L. Betz,
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pengobatan
2. Pemberian Antibiotik
2.2. Tramfenikol dengan dosis oral 50-100 mg/kg BB/hari. Demam turun
2.4. Ampisilin 100-200 mg/kg BB/hari dan amoxilin 100 mg/kg BB/hari
oral tiga kali sehari selama 14 hari. Dengan ampisilin atau amoxilin
I. PENCEGAHAN
c. Pemberantasan lalat.
J. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh b.d proses peradangan pada usus halus di tandai
dengan muka merah, kulit terasa kering dan panas, haus, bibir kering dan
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi dan suhu tubuh normal (37° C).
tebal.
1.4 Beri penjelasan pada pasien dan keluarga tentang hal-hal
(Doenges, 2000)
perawatan.
menggambar).
(Doenges, 2000)
nafsu makan di tandai dengan mual, muntah, porsi makan tidak habis,
yang di habiskan.
berikan.
(Doenges, 2000)
percahar.
(Carpenito, 1998).
hari di bantu.
(Carpenito, 1992).