POHON
Disusun untuk memenuhi tugas UAS Matematika Diskrit yang diampu oleh :
Farahdilla Andhika Y.F. M.Si
Disusun oleh :
Diska Zubaidir Sholeh NIM : 1755202021
Muhammad Yunus NIM : 1755202039
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan
karunianya kepada kita semua.Karena hanya dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya
jualah penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Mata Kuliah Matematika
Diskrit ,sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan selesainya makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Farahdilla Andhika Y.F. M.Si selaku dosen mata kuliah Matematika Diskrit yang telah
memberikan bimbingan kepada saya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penyusun
sendiri. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan,
oleh karena itu kritik yang membangun untuk penulisan selanjutnya sangat penulis
harapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.3 Tujuan
1. Mengenal macam-macam Pohon
2. Mengetahui cara mengerjakannya
BAB II
PEMBAHASAN
Pohon (tree) merupakan graf tak-berarah yang terhubung dan tidak memiliki
sirkuit.
Ada dua sifat penting pada pohon: terhubung dan tidak mengandung sirkuit.
Pada Gambar dibawah, hanya G1 dan G2 yang pohon, sedangkan G3 dan G4 bukan
pohon. G3 bukan pohon karena ia mengandung sirkuit a,d,f,a sedangkan G4 bukan
pohon karena ia tidak terhubung(dengan persilangan dua buah sisi – dalam hal ini
sisi(a,f) dan sisi (b,e) – karena titik silangnya bukan menyatakan simpul).
G1 G2 G3 G4
Karena definisi pohon diacu dari teori graf, maka sebuah pohon dapat mempunyai
hanya sebuah simpul tanpa sebuah sisipun. Dengan kata lain, jika G=(V,E) adalah
pohon, maka V tidak boleh berupa himpunan kosong, namun E boleh kosong. Pada
sebagian literatur, pohon yang dimaksudkan oleh Definisi 9.1 sering disebut juga
pohon bebas (free tree) untuk membedakannya dengan pohon berakar (rooted
tree).
2.3 Hutan (forest) adalah
- kumpulan pohon yang saling lepas, atau
- graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen di
dalam graf terhubung tersebut adalah pohon.
5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan
membuat hanya satu sirkuit.
Penyelesaian :
a. Gambar (a) merupakan Pohon, karena gambar tersebut tidak memiliki
sirkuit dan merupakan graf yang terhubung;
b. Gambar (b) merupakan pohon;
c. Gambar (c) bukan merupakan pohon maupun hutan, karena terdapat sirkuit
yakni dari titik v3 v4 v5 v3, dan juga merupakan graf terhubung.
d. Gambar (d) merupakan Hutan, karena bukan merupakan Graf terhubung.
Soal 2:
Tentukan daun dan titik cabang pohon pada gambar di bawah ini.
Penyelesaian :
- Titik v4, v5, v6, v7, v8 derajatnya = 1, jadi titik – titik tersebut merupakan
Daun.
- Titik v1, v2, v3 derajatnya masing – masing >1, maka titik – titik tersebut
merupakan titik cabang.
soal 3:
Penyelesaian:
Menurut Lemma Jabat tangan, jumlah derajat semua simpul di dalam graf adalah 2
jumlah sisi di dalam graf tersebut. Jadi,
Menurut Teorema 9.1, jumlah sisi pada sebuah pohon adalah jumlah simpul minus
satu. Jadi
|𝐸| = (2𝑛 + 3𝑛 + 𝑛) − 1 = 6𝑛 − 1
Contoh 1:
Carilah semua pohon rentang yang mungkin dibuat dari graf G yang tampak pada
gambar dibawah ini.
Penyelesaian :
Di dalam graf tersebut terdapat satu buah sirkuit, yakni sirkuit dari titik v1
v2 v5 v4 v1, karena pohon merupakan graf yang tidak memiliki sirkuit dan
pohon rentang adalah subgraf yang harus melibatkan semua titik dalam G,
jadi pohon rentang dari Graf tersebut di atas adalah sebagai berikut:
v1 v2 v3 v1 v2 v3
v4 v5 v6 v4 v5 v6
v1 v2 v3 v1 v2 v3
v4 v5 v6 v4 v5 v6
Misalkan T adalah pohon merentang yang sisi-sisinya diambil dari graf G. Algoritma
Prim membentuk pohon merentang minimum langkah per langkah.pada setiap
langkah kita mengambil sisi 𝑒 dari graf G yang mempunyai bobot minimum dan
bersisian dengan simpul-simpul di dalam T tetapi 𝑒 tidak membentuk sirkuit di
dalam T.
Algoritma Prim :
Algoritma
Cari sisi (p,q) dari E yang berbobot terkecil
T {(p,q)}
for i1 to n-2 do
Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil namun
bersisian dengan simpul di T
T T {(u,v)}
endfor
contoh soal :
Kita akan mencari pohon merentang minimum pada graf yang ditunjukkan pada
Gambar 9.7 algoritma Prim.
Penyelesaian:
10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105
Gambar 9.7 (a) Contoh graf untuk algoritma Prim dan Kruskal. (b) Pohon
merentang minimum dari graf pada Gambar.
Tabel pembentukan pohon merentang minimum dengan algoritma Prim
1 10 2
1 (1, 2) 10
1 10 2
2 (2, 6) 25
25
6
1 10
3 (3, 6) 15
3
25
15
1 10 2
4 (4, 6) 20
3
4
25
20
15
1 10 2
5 (3, 5) 35
45 3
35
4
25
5
20 55
15
- Pohon merentang yang dihasilkan tidak selalu unik meskipun bobotnya tetap
sama.
- Hal ini terjadi jika ada beberapa sis iyang akan dipilih berbobot sama.
Contoh Soal :
Gambarkan 3 buah pohon mrentang minimum yang berbeda beserta bobotnya
untuk graf pada Gambar 9.8 dengan menggunakkan algoritma Prim.
Penyelesaian:
Graf di atas memiliki beberapa sisi yang berbobot sama, maka ada kemungkinan
pohon merentang minimumnya lebih dari satu. Tiga buah di antaranya adalah
seperti di bawah ini :
Ketiga buah pohon merentang minimum di atas sama hanya bentuknya yang
berbeda, namun jumlah bobot seluruh sisinya tetap sama, yaitu 36.
Algoritma Kruskal
( Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik berdasarkan bobotnya –
dari bobot kecil ke bobot besar) .
Algoritma
( Asumsi: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik
berdasarkan bobotnya – dari bobot kecil ke bobot
besar)
T {}
while jumlah sisi T < n-1 do
Pilih sisi (u,v) dari E yang bobotnya terkecil
if (u,v) tidak membentuk siklus di T then
T T {(u,v)}
endif
endfor
contoh soal 4:
Tinjau kembali graf pada Gambar 9.7 (a) di atas. Carilah pohon merentang
minimumnya dengan algoritma Kruskal.
Penyelesaian:
Sisi (1,2) (3,6) (4,6) (2,6) (1,4) (3,5) (2,5) (1,5) (2,3) (5,6)
Bobot 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
0 1 2 3 4 5 6
1 (1, 2) 10
1 2
2 (3, 6) 15
1 2 3 4 5
3 (4, 6) 20
1 2 3 5
4
6
4 (2, 6) 25
1 2 3 5
4
5 (1, 4) 30 ditolak
6 (3, 5) 35
1 2
3
5
4
6
45 3
35
4
25
4 (2, 6) 25 5
55 1 2 3 5
20
15
4
6
Bobot = 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105
Pohon Berakar
Pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan sisi-sisinya diberi
arah sehingga menjadi graf berarah dinamakan pohon berakar (rooted tree).
b e
a e f
b d
g d d f
a c
c
h e b
g h g h
f a c
Pohon dan dua buah pohon berakar yang dihasilkan dari pemilihan
dua simpul berbeda sebagai akar
Contoh9.5(contohsoal2)
Graph pada Gambar 9.11 (a) adalah pohon berakar dengan akar A karena (1)
bila arah pada sisinya diabaikan, graph hasilnya merupakan pohon, dan (2) A
berderajat masuk 0, dan semua titik lainnya berderajat masuk 1. Cara biasa
untuk menggambarkan graph itu ditunjukkan pada Gambar 9.11 (b).
v1 v4 v5
v3
v7 v8
a. Tingkat titik v1 = v4 = v5 = v6 = 1
Tingkat titik v3 = 2
Tingkat titik v7 = v8 = 3
b. Tinggi pohon = 3
c. Anak v1 = v3 ; orang tua v1 = v2; saudara v1 = v4 v5 v6
d. Gambar pohon dengan akar v1
v1
v2 v3
v4 v5 v6 v7 v8
Tingkat titik v2 = v3 = 1
Tingkat titik v4=v5=v6=v7=v8=2
Tinggi pohon = 2
Anak v1 = v2 v3; orang tua dan saudara v1 tidak ada karena v1
merupakan akar.
Daftar Pustaka
http://naelyrizkyyy.blogspot.co.id/2013/05/matematika-diskrit-pohon_15.html
http://nursidratimath.blogspot.co.id/2015/12/makalah-matematika-diskrit-
pohon.html