Kepri 13 PDF
Kepri 13 PDF
PROFIL INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN UMUM 2013
P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau
KATA PENGANTAR
Sebagai unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan pembinaan,
pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data dan informasi infrastruktur bidang
pekerjaan umum serta penyelenggaraan sistem informasi mendukung manajemen
Kementerian Pekerjaan Umum, melalui salah satu kegiatannya yaitu Penyusunan
Database Literal Infrastruktur Pekerjaan Umum dengan output kegiatan yang
disajikan dalam bentuk Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum untuk 33 (tiga
puluh tiga) provinsi di Indonesia dan dalam bentuk tayangan e-Book dalam Produk
Data Literal pada website PU-net, Pusat Pengolahan Data (Pusdata) telah dan selalu
berupaya menyediakan data dan informasi infrastruktur pekerjaan umum secara
lengkap, akurat dan dengan status terkini.
Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada Pimpinan Pusdata sebagai
Pembina/Pengarah dalam kegiatan ini, serta kepada Tim Pelaksana Teknis kegiatan
yang dilaksanakan oleh Balai Informasi Literal-Pusdata. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada personil-personil kerabat informasi di Sub Direktorat/Bidang
Data dan Informasi pusat, Balai dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah, Badan Pusat
Statistik pusat dan daerah, Badan Perencana Pembangunan Daerah tingkat provinsi,
serta instansi terkait lainnya yang telah memberikan perhatian dan dukungan baik
data dan informasi maupun saran dan arahan yang positif demi terwujudnya
penyajian informasi infrastruktur Pekerjaan Umum di tiap provinsi.
Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum ini disadari masih belum sempurna dan
masih terdapat banyak kekurangan yang perlu dilengkapi. Untuk itu saran dan
masukan dari pengguna informasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas
penyajiannya.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... I-1
B. Tujuan ................................................................................ I-4
BAB V : PENUTUP
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka tugas dan fungsi penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan
pembangunan di bidang prasarana dan sarana ke-PU-an, Kementerian Pekerjaan
Umum melaksanakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang
berwawasan lingkungan dan berdasarkan pada penataan ruang, serta mendukung
percepatan peningkatan perekonomian baik secara makro hingga mikro. Penyediaan
infrastruktur dalam mendukung seluruh kegiatan tersebut memegang peranan yang
sangat penting dalam mempercepat peningkatan ekonomi, meningkatkan kapasitas
wilayah dan memberdayakan masyarakat serta membangun kesejahteraan rakyat
dan ketahanan sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan, sehingga
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat di
seluruh wilayah.
Untuk mendukung tugas tersebut maka Pusat Pengolahan Data (Pusdata) yang
mempunyai visi yaitu terwujudnya pusat pengolahan data yang handal dan mampu
mendukung pelaksanaan tugas Kementerian Pekerjaan Umum yang transparan,
akuntabel, berbasis teknologi informasi, yang dituangkan dalam uraian tugasnya
yaitu melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data
infrastruktur bidang pekerjaan umum serta penyelenggaraan sistem informasi
mendukung manajemen kementerian, telah berupaya untuk mengimplementasikan
tugas tersebut dalam hal penyediaan data yaitu dalam bentuk kegiatan penyusunan
buku informasi infrastruktur pekerjaan umum yang berbentuk Buku Informasi Potensi
Wilayah dan Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum.
Muatan isi dari Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum tahun ini mencakup
gambaran umum daerah yang berisi informasi geografi wilayah yaitu keadaan alam,
iklim, dan tata guna lahan, kemudian informasi administrasi wilayah yaitu pembagian
wilayah administrasi, luas wilayah provinsi dan kabupaten dengan mengikuti status
pemekaran wilayahnya. Sedangkan untuk demografi wilayah dan ekonomi wilayah
dibahas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk wilayah provinsi dan kabupaten,
angkatan kerja, dan sektor-sektor yang memberi kontribusi pada Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Pada bab berikutnya disajikan data infrastruktur pekerjaan
umum yang telah/sedang dibangun di provinsi tersebut, yang mencakup data
infrastruktur sumber daya air (bendungan/waduk, bendung, embung, danau, sungai,
wilayah sungai, daerah irigasi, daerah pengelolaan rawa dan bangunan pengaman
pantai. Data infrastruktur jalan dan jembatan yang disajikan meliputi data ruas jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan strategis nasional, jembatan dan jalan
tol, sedangkan untuk infrastruktur keciptakaryaan yang disajikan adalah data air
minum (SPAM IKK, SPAM Perdesaan, dan PDAM), data penyehatan lingkungan
pemukiman (TPA, TPS, IPAL, IPLT), dan data rumah susun sederhana sewa
(rusunawa). Untuk penataan ruang disajikan informasi dan deskripsi kawasan
andalan, kawasan strategis nasional, kawasan lindung, pusat kegiatan nasional,
pusat kegiatan provinsi dan pusat kegiatan wilayah. Selanjutnya pada bagian yang
bertema potensi daerah dibahas tentang potensi unggulan di wilayah tersebut, yang
dirangkai dengan dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah
yang ada, serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan
B. Tujuan
Penyusunan Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum tingkat provinsi ini bertujuan
untuk menghimpun, mengolah, menyajikan data, dan mensosialisasikan gambaran
yang lebih jelas mengenai potensi dan kondisi suatu wilayah yang dikaitkan dengan
infrastruktur ke-PU-an, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dukungan data
dan informasi atau sebagai input/masukan bagi pimpinan kementerian untuk
menyusun berbagai program pembangunan, serta dapat melengkapi dan
menyediakan data dan informasi infrastruktur ke-PU-an dalam sajian yang lebih
lengkap, akurat dan informatif untuk dapat digunakan oleh unit-unit kerja di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat dan daerah, instansi terkait,
mahasiswa/pelajar dan masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A. Geografi Wilayah
Beberapa pulau di Provinsi Kepulauan Riau berukuran relatif besar. Pulau Bintan
adalah salah satu pulau besar dimana terdapat Ibukota Provinsi yaitu Kota
Tanjungpinang. Selain itu terdapat Pulau Batam yang merupakan pusat
pengembangan industri dan perdagangan, dengan Pulau Rempang dan Pulau
Galang (Barelang) sebagai kawasan perluasan kawasan industri Batam. Kemudian
Pulau Karimun dan Pulau Kundur yang menjadi pusat perekonomian hampir
sebagian besar masyarakat Kabupaten Karimun. Lalu terdapat pula Pulau Lingga di
Kabupaten Lingga, kemudian Pulau Natuna serta gugusan Kepulauan Anambas
yang merupakan lokasi kegiatan pengembangan mega proyek gas alam cair.
pulau. Gunung tertinggi yaitu Gunung Daik berada di Kabupaten Lingga dengan
ketinggian mencapai 1.272 m.
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau secara umum beriklim laut tropis basah yang
terdapat musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba dengan suhu rata-rata
terendah yang tercatat di stasiun Tanjungpinang rmencapai 26,8°C dan suhu rata-
rata tertinggi mencapai 30,9°C kelembaban udara rata-rata di Kepulauan Riau
antara 76 persen sampai 85,2 persen.
Penggunaan lahan di provinsi ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian terdiri dari lahan
pertanian dan lahan bukan pertanian, sedangkan lahan pertanian terdiri dari lahan
sawah dan bukan lahan sawah dan lahan bukan pertanian terdiri dari
pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitar, rawa-rawa, hutan negara
dan lainnya, seperti terlihat pada tabel berikut :
B. Administrasi Wilayah
Jumlah
Luas
Desa /
Kabupaten / Kota Ibukota Wilayah Presentase Kecamatan
Kelurahan
(km2)
Karimun Tanjung Balai 1.524,00 14 9 54
Bintan Bintan Buyu 1.739,44 16 10 51
Natuna Ranai 2.814,26 27 12 73
Lingga Daik 2.117,72 20 5 57
Kepulauan Anambas Tarempa 590,14 6 7 36
Batam Batam 1.570,35 15 12 64
Tanjungpinang Tanjungpinang 239,50 2 4 18
Provinsi
10.595,41 98,00 59 353
Kepulauan Riau
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012
C. Demografi Wilayah
Penduduk Laki-Laki
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
Karimun 108.923 114.476 135.010
Bintan 73.665 77.420 75.542
Natuna 35.741 37.563 39.621
Lingga 44.234 46.489 50.466
Kepulauan Anambas 19.429 20.419 22.935
Batam 484.867 509.586 546.626
Tanjung Pinang 95.285 100.142 107.533
Provinsi Kepulauan Riau 862.144 906.095 977.733
Penduduk Perempuan
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
Karimun 103.638 108.921 125.468
Bintan 68.635 72.134 70.097
Natuna 33.262 34.958 36.985
Lingga 42.010 44.152 47.263
Penduduk Perempuan
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
Kepulauan Anambas 17.982 18.899 21.058
Batam 459.418 482.839 513.683
Tanjung Pinang 92.074 96.768 103.303
Provinsi Kepulauan Riau 817.019 858.671 917.857
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012, BPS Provinsi Kep. Riau
Gambar 2.5. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per abupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012
Kepadatan Penduduk
Kabupaten/Kota (jiwa/km 2)
2008 2009 2010 2011 2012
Karimun 78 81 74 147 171
Bintan 64 65 73 86 84
Natuna 46 30 34 26 27
Lingga 42 42 41 43 46
Kep. Anambas 0 60 63 67 75
Batam 957 1.014 1.226 632 675
Tanjung Pinang 763 783 782 822 880
Provinsi Kepulauan Riau 137 143 158 167 179
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2006 s/d 2012 BPS Provinsi Kep. Riau
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk angkatan kerja di Provinsi
Kepulauan Riau sebanyak 781.824 orang, terdiri dari 645.898 laki-laki dan 135.926
perempuan. Dari jumlah ini sebanyak 40.471 orang diantaranya sudah berstatus
pekerja sedangkan 158.048 orang lainnya termasuk kategori pengangguran terbuka
yaitu orang yang sudah bekerja, pernah bekerja maupun belum pernah bekerja
namun masih mencari pekerjaan lain.
Gambar 2.7. Grafik Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.9. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan
Kegiatan Perdesaan
Laki-Laki + Perempuan
1. Bekerja 645.898 135.926 781.824
2. Pengangguran Terbuka 58.318 7.855 66.173
a. Pernah Bekerja 36.696 3.775 40.471
b. Tidak Pernah Bekerja 21.622 4.080 25.702
Jumlah 704.216 148.781 847.997
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau 2012
Tabel 2.10. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Perkotaan +
Perdesaan Laki-Laki +
Tingkat Pendidikan Perkotaan Perdesaan
Laki- Perempuan
Perempuan
Laki
Tidak/Belum Pernah
9.699 14.468 16.212 7.955 24.167
Sekolah
Tidak/Belum Tamat SD 44.869 25.555 50.178 20.246 70.424
Sekolah Dasar 72.593 46.975 82.556 37.012 119.568
S.M.T.P. 129.747 20.617 102.768 47.596 150.364
S.M.T.A. Umum 220.262 21.061 148.230 93.093 241.323
S.M.T.A. Kejuruan 121.814 5.098 86.402 40.510 126.912
Diploma I/II/III/Universitas 105.232 10007 69.574 45.665 88.404
Jumlah 704.216 143.781 555.920 292.077 115.239
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau 2012
D. Ekonomi Wilayah
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Nilai PDRB harga
berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu daerah pergeseran dan struktur perekonomian daerah.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dapat mencerminkan perkembangan
riil ekonomi secara keseluruhan dari tahun ke tahun yang digambarkan melalui
laju pertumbuhan ekonomi.
Total nilai PDRB Kepulauan Riau Tahun 2011 sebesar 80.242.793,63 juta rupiah.
Kontributor terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar
38.343.836,20 juta rupiah (47,78%), diikuti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
yang memberikan kontribusi sebesar 15.568.076,00 juta rupiah (19,40%). Sektor
lain yang mempunyai andil yang cukup besar dalam struktur perekonomian Provinsi
Kepulauan Riau di Tahun 2011 yaitu Sektor Konstruksi (7,79%) dan Sektor
Pertambangan dan Penggalian (7,63%).
Sementara itu, sektor-sektor lainnya seperti Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Jasa-jasa, dan Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih kontribusinya relatif masih rendah (di bawah 7%) terhadap struktur
perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Keempat sektor tersebut pada Tahun 2011
hanya memberikan kontribusi sebesar 4,99% (Sektor Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan), 4,63% (Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan), 4,49% (Sektor Pengangkutan dan Komunikasi), 2,69% (Sektor Jasa-
jasa) dan 0,60% (Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih). Perkembangan PDRB di
Provinsi Kepulauan Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Gambar 2.8. Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2008-2011
Gambar 2.9. Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2008-2011
BAB III
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
barang dan penumpang. Ketersediaan sarana jalan dan jembatan, perumahan dan
permukiman, air minum dan sanitasi secara luas dan merata diseluruh wilayah, serta
pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan yang secara terintegrasi dengan
sektor lain akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Penggunaan dan kebutuhan air baku untuk berbagai sektor telah mengalami
perubahan yang cukup substansial, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas yang
disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan. Pertumbuhan yang pesat di sektor
industri memerlukan penambahan penyediaan air baku dengan kualitas yang
memadai. Pesatnya laju pertambahan penduduk juga berdampak kepada
bertambahnya tekanan yang sangat besar atas air tanah dan air permukaan karena
kebutuhan air untuk berbagai keperluan juga semakin meningkat, baik untuk irigasi
pertanian dalam upaya ketahanan pangan dan industri, serta air untuk kebutuhan
rumah tangga.
Nama Lokasi
Pulau
Sungai Kecamatan Kelurahan Panjang
Pulau Batam
Ngedan Nongsa Kabil 2,05
Jabi Nongsa Batu Besar 2,17
Tiban Sakupang Tiban Lama 1,19
Muka Kuning Batuaji Muka Kuning 2,11
Tembesi Sagulung Tembesi 12,75
Beduk Sungai Beduk Muka Kuning 1,73
Tering Batuampar Tanjung Buntung 3,72
Seribu Nongsa Batu Besar 4,36
Durungkang Sungai Beduk Muka Kuning 4,04
Bengkong Bengkong Bengkong Laut 3,77
Langkai Sagulung Sungai Langkai 7,47
Dangsi Sagulung Sungai Langkai 6,94
Panas Batam Kota Teluk Tering 6,01
Pancur Beduk Muka Kuning 2,96
Tongkong Beduk Muka Kuning 3,68
Lelai Nongsa Batu Besar 1,75
Baloi Lubuk Baja Baloi Indah 5,26
Patam Sekupang Patam Lestari 3,14
Ladi Lubuk Baja Baloi Indah 2,93
Kasem Nongsa Kabil 3,53
Penambi Batam Kota Belian 3,94
Jodoh Batu Ampar Sungai Jodoh 2,7
Harapan Sekupang Sungai Harapan 3,18
Dekat Sel
Sekupang Sungai Harapan 1,3
Harapan
Taman Cipta
Tembesi Sagulung 2,85
Asri
Daerah
Nongsa Batu Besar 2,23
Nongsa 1
Daerah
Nongsa Sabau 2,02
Nongsa 2
Daerah
Nongsa Sabau 1,38
Nongsa 3
Kabil Nongsa Kabil 4,2
Nongsa Nongsa Sambau 3,89
Pulau Bintan
Bekapur Teluk Bintan Bintan Butu 2,9
Lepah Bintan Utara Tanjung Uban Utara 3,1
Limao Bintan Utara Tanjung Uban Utara 1,7
Timbansi Teluk Sebong Sebong Pereh 1,5
Pandan Kalin Teluk Sebong Sebong Pereh 2,7
Sebong
Teluk Sebong Sebong Pereh 1,4
Pereh
Lad i Kota Tanjungpinang - 4,1
Jang Kota Tanjungpinang 4,4
Karubi Gunung Kijang Teluk Bakau s/d Kawal 6,4
Kawal Gunung Kijang s/d Toapaya - 22,8
Pereh Bintan Utara Lancang kuning 3,8
Jago Bintan Utara Tanjung Uban Utara 5,4
Nama Lokasi
Pulau
Sungai Kecamatan Kelurahan Panjang
Bulan Teluk Sebong Sebong Pereh 15,5
Lakit Bintan Utara Lancang kuning 4,5
Jeram Bintan Utara Lancang kuning 12,2
Elang Teluk Sebong s/d Teluk Bintan - 9,9
Tongkang Teluk Sebong Sri Bintan 5,7
Angus Gunung Kijang Teluk Bakau 8,2
Teluk Lingka Gunung Kijang Malang Rapat 2
Teluk Dalam Gunung Kijang Malang Rapat 3,7
Pengundang Teluk Sebong Pengundang 11,4
Teka Besar Seri Kuala Lobam Kuala Sempang 9,9
Arolsawa Gunung Kijang Malang Rapat 2,2
Batupelandan Teluk Sebong Sri Bintan 7,7
Amol Teluk Sebong Sri Bintan 5,2
Lome Toapaya Toapaya Utara 3,5
Kangbol Toapaya Topaya Utara 13,3
Dompak Bintan Timur- Tanjung pinang - 15,3
Gesek Toapaya Toapaya Selatan 19
Buluh Toapaya Toapaya Selatan 10,6
Cikolek Toapaya Toapaya Asri 9,4
Lekop Bintan Timur Gunung Kijng 6
Jerupit Bintan Timur Gunung Kijang 3,7
Galang Tua Bintan Timur Galang Batang 12
Belading Sungai Enam Kijang 6
Angkual Sungai Enam Kijang 2,6
Kalang Tua Sungai Enam Kijang 5,9
Mengkilo Seri Kuala Lobam Kijang 5,2
Matang Sungai Enam Kijang 9,7
Sumber : BWS Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau April 2012
Adanya keterbatasan sumber air di Pulau Bintan menuntut perlunya dicari alternatif
lokasi yang dapat dijadikan catchment waduk untuk menampung buangan air hujan
dengan kapasitas yang cukup besar. Berdasarkan pembagian DAS untuk Pulau
Bintan yang disusun oleh tim inventarisasi sungai, danau dan prasarananya dengan
melakukan proses deliniasi DAS pada peta topografi Pulau Bintan, jumlah DAS yang
ada di Pulau Bintan adalah sejumlah 197 buah dengan luasan masing-masing DAS
adalah sebagai berikut :
Nama Waduk
Uraian
Sei Harapan Sei Nongsa Sei Baloi
Tahun Pembangunan 1978 1978 1977
Tahun Beroperasi 1979 1979 1978
Nama Waduk
Uraian
Sei Harapan Sei Nongsa Sei Baloi
Investasi Fisik Bendungan (Rp) 2.803.612.087 3.036.197.190 968.335.718
Tipe / Jenis Bendungan Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam
Tipe Pelimpah (Spill Way) Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu
Luas Daerah Tangkapan Air (ha)
Study LAPI-ITB 993,02 212,25 155,32
Data Kan. Peng Air & Limbah 661,11 207,10 139,10
PL Otorita Batam 266,31 Belum Ada PL 86,47
Usulan Luas PL (DTA + Buffer Area)
787,51 282,99 269,13
(Ha)
Luas Permukaan (ha) 87,64 22,23 9,02
Luas Genangan (ha) 74,84 33,35 9,00
Volume Tampungan Desain (m3)
Study LAPI-ITB 3.637.000 724,000 293,000
Study LEMTEK-UI 3.600.000 720,000 270,000
Study USU 2.600.000 500,000 200,000
Study Bathymetri 2.113.990 - 108,900
Laju Sedimentasi (m3)
Study LAPI-ITB 31,782 782 8,008
Study USU 9,060 2,993 2,278
Study Bathymetri -
Koordinat 010 5’ 856'’ LU 10 10’ 163 ‘' LU 1° 7' 42.94" LU
1030 56’ 598’' BT 1040 5’ 875'’ BT 104° 1' 5.80" BT
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Luas Volume
Nama Waduk/Danau Kecamatan
(ha) (m3)
Dam Sekuning/Bintan Enam Teluk Bintan 21 735,000
Danau SBP Seri Kuala Lobam 22,92 1.146,000
Tampungan Kawal 1 Gunung Kijang 10,5 600,000
Tampungan Kawal 2 Gunung Kijang 2,59 155,400
Danau Tembeling Teluk Bintan 8,67 502,000
Danau Beloreng Teluk Bintan 10 500,000
Kolam Keter Teluk Bintan 6 300,000
Danau Sei Tmun Pinang 17,89 1,073,400
Tampungan Ekang Anculai Teluk Bintan 396 1,073,400
Genangan Biru Gunung Kijang 16,69 751,050
Kolong Enam Bintan Timur 7,41 2.400,000
Waduk Sei Jago Bintan Utara 25 1.250,000
Waduk Sei Pulai Bintan Timur 752 18.800,000
Tampungan Waduk Sei Jeram 1 * Seri Kuala 6,70 402,000
Waduk Sei Jeram * Bintan Utara 1,01 60,600
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau April 2012
Catatan : Dalam Perencanaan
Jenis/
Panjang
Kabupaten Kecamatan Desa Nama Pantai Bentuk/
(km)
Desain
Karimun Tanjung Balai Kelarik Pantai Karimun I 0,3 Breakwater
Bintan Teluk Sebong Sebong Pereh Pantai Serbong 0,79 Sea Wall
Pereh
Natuna Pulau Laut Sekatung Pantai Pulau 0,57 Breakwater
Sekating
Lingga Singkep Dabo Lama Pantai Jagoh Dabo 0,4 Breakwater
Karimun Meral Pantai Karimun II 0,2 Sea Wall
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau 2009
Tabel 3.10. Panjang Jalan Nasional Dirinci Menurut Ruas di Kepulauan Riau
Tahun 2011
Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Kota Tanjung Pinang Jl. Hang Tuah 0,80
Jl. Agus Salim 0,61
Jl. Usman Harun 0,93
Jl. Yos Sudarso 1,05
Jl. Wiratno 1,09
Jl. Basuki Rahmat 1,27
Jl. A.Yani 0,91
Jl. RH. Fisabilillah 4,52
Jl. DI. Panjaitan 2,07
Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek 6,27
Jl. RH. Fisabilillah - Sp. Dompak Lama 2,42
Jl. Dompak Lama - Sp. Wacopek 7,78
Jumlah 29,72
Bintan Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam) 7,84
Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Jl. Berdikari 0,14
Jl. Kebun Nanas 0,48
Jl. Tanah Kuning 0,71
Jl. Barek Betawi 0,36
Jl. Hang Jebat 0,46
Jl. Hang Tuah 0,13
Jl. Sribayintan - Pelabuhan 0,59
Jumlah 10,71
Batam Batam Center - Sp. Franky 1,69
Sp. Franky - Sp. Kabil 1,98
Sp. Kabil - Muka Kuning 3,89
Muka Kuning - Tembesi 5,01
Tembesi - Tanjung Berikat 7,92
Tanjung Berikat - Sp. Sembulang 26,28
Sp. Sembulang - Pel. Galang 30,36
Sp. Kabil - Sp. Jam 3,42
Sp. Jam - Sei Harapan 8,96
Sei Harapan - Sekupang 4,30
Sp. Kabil - Sp. Punggur 6,55
Sp. Punggur - Sp. Batu Besar 11,77
Sp. Batu Besar - Nongsa 10,78
Sp. Punggur - Telaga Punggur 10,01
Tembesi - Batu Aji 5,90
Batu Aji - Tanjung Uncang 9,40
Jumlah 148,22
Karimun Tj. Balai - Meral 3,35
Meral - Parit Rampak 6,71
Jl. Parit Rampak - Pelabuhan Roro 3,16
Jl. Parit Rampak - Parit Benut 2,49
Parit Benut - Sp. Jelutung 1,42
Sp. Jelutung - Pasir Panjang 9,52
Selat Lampa - Sp. Sekunyam 14,10
Sp. Sekunyam - Desa Cemaga 23,74
Desa Cemaga - Sei Ulu 22,78
Sei Ulu - Ranai 10,78
Ranai - Sp. Tanjung 11,44
Sp. Tanjung - Tanjung Datuk 32,36
Tanjung Datuk - Teluk Buton 3,50
Jumlah 374,4
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau, Dalam Angka 2012
Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Jl. Gatot Subroto 2,00
Jl. DI. Panjaitan - Sp. Tiga (Pesona) 2,00
Jl. Adi Sucipto (KM10) - Nusantara 2,50
Jl. Sp. Senggarang - Senggarang 11,90
Jl. Tg. Sebauk - Senggarang 6,50
Jl. Sei Carang - Senggarang 9,30
Jl. SM Amin 0,10
Jl. Diponegoro 0,70
Jl. Sunaryo 0,45
Jl. Tugu Pahlawan 0,80
Jl. DR. Sutomo 0,65
Jl. Ir. Sutami 2,00
Jl. Nusantara - KM15 (Perbatasan) 2,90
Sp. KM8 - Tugu Obor (KM13) 3,60
Jl. RE Martadinata 1,10
Jumlah 54,12
Bintan Sp. KM15 - Jl. Nusantara Kijang 12,40
KM 18 Kijang - Bt 20 Gesek 9,50
Sp. Korindo - Kangka 18,20
KM.16 (Lintas Barat) - Sp. Gesek 5,60
Sp. Gesek - Tuapaya 4,80
Tuapaya - KM 46 21,30
KM. 46 - Sei Kecil 27,30
Sp. Gesek - Kangka 8,40
Kangka - Sp. Sialang 30,67
Tuapaya - Tembeling 10,60
Malang Rapat - Lome 14,00
Jumlah 162,77
Batam Muka Kuning - Tg. Piayu 13,50
Sei Harapan - Sp. Temiang 8,20
Sp. UIB - Jodoh - Batu Ampar 5,30
Sp. Frangky - Pelita (Under Pass) 3,80
Sp. Sei Panas - Sp. Bengkong Ratu 2,60
Sp. Bengkong Seken - Golden Prawn 2,20
Sp. Taiwan Industri - Sp. Batu Besar 8,20
Sp. Sagulung - Sp. Polsek Tj. Uncang 12,00
Tembesi - Sp. Base Camp 6,00
Sp. Base Camp - Marina City 5,80
Jumlah 67,60
Karimun Sp. Sei Bati - Sp. Pongkar 2,85
Sp. Pongkar - Pelabuhan Malarko 10,50
Sp. Kapling - RS. RUSD 2,00
Sp. RUSD - Sp. Stadion 7,20
Jl. Lingkar Stadion 0,75
Sp. Urung - Sp. Berlian 18,70
Sp. Berlian - Pel. Berlian 0,50
Tg. Balai - Sei Bati 10,15
Jl. Pesisir Pantai Karimun 10,55
Jl. Sudirman - Jl. Soekarno Hatta 8,40
Tanjung Batu - Sawang 10,00
Sawang - Kundur 10,00
Kundur - Sp. Pel. Sikumbang 3,15
Sp. Berlian - Sawang 13,90
Jumlah 108,65
Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Lingga Daik - Pasar Kp. Cina 1,20
Daik - Sp. BRI - Sp. Limbung 8,10
Sp. Limbung - Musai 8,40
Musai - Sp. Kerandin 7,30
Sp. Resun - Pelabuhan Resun 1,30
Sp. Resun - Pelabuhan Sei Tenam 22,30
Sp. Budus - Kadur 4,10
Sp. Marok Tua - Marok Tua 24,70
Sp. Kuala Raya - Kuala Raya 3,70
Sp. Sei Buluh - Sei Buluh 0,55
Dabo - Sp. Marok Tua 18,00
Sp. Marok Tua - Sp. Kuala Raya 9,80
Sp. Kuala Raya - Sp. Sei Buluh 5,00
Sp. Sei Buluh - Jagoh 8,20
Dabo - Kote 17,00
Kote - Jagoh 9,60
Jumlah 149,25
Natuna Sp. Tanjung - Ceruk 13,70
Trans Batu Ubi - Sebangkar 5,50
Sp. Harapan Jaya - Padang Angus 3,70
Padang Angus - Cemaga 9,00
Sp. Sekunyam - Pian Tengah 6,00
Padang Angus - Binjai 5,10
Sp. Harapan Jaya - Bukit Leman 8,70
Bukit Leman - Trans Batu Ubi 16,20
Trans Batu Ubi - Tg. Kudu 7,40
Trans Batu Ubi - Klarik 16,80
Jumlah 92,10
Kpulauan Anambas Ladan - Pelabuhan Matak 6,80
Sp. Matak - Langir 5,00
Tarempa - Rintis 9,00
Kuala Maras - Sei Hulu 10,50
Sei Hulu - Letung 13,70
Jumlah 45,00
Provinsi Kepulauan Riau 679,49
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau Dalam Angka 2012
Tabel 3.13a. Kondisi Ruas Jalan Provinsi Berdasarkan IRI Hasil Survey
Tahun 2012
Jalan Provinsi
Nama Provinsi/ Panjang (km)
Ruas Jalan (km) Rusak Rusak
Baik Sedang
Ringan Berat
Kabupaten Bintan 40,44 27,83 7,53 4,04 1,03
Jl. Hang Tuah (Tanjung Pinang) 0,8 - - 0,8 -
Jl. Agus Salim (Tanjung Pinang) 0,6 - - 0,6 -
Jl. Usman Harun (Tanjung Pinang) 0,9 - - 0,9 -
Jl. Yos Soedarso (Tanjung Pinang) 1,0 0,9 0,2 - -
Jl. Wiratno (Tanjung Pinang) 1,1 0,9 0,2 - -
Jl. Basuki Rahmat (Tanjung Pinang) 1,3 1,2 0,1 - -
Jl. A. Yani (Tanjung Pinang) 0,9 0,5 0,4 - -
Jl. Rh. Fisabilillah (Tanjung Pinang) 4,5 3,7 0,8 - 0,0
Jl. D.I. Panjaitan (Tanjung Pinang) 2,1 1,8 0,2 0,1 -
Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek (Tanjung 6,3 5,8 0,4 - -
Pinang)
Jl. Rh. Fisabilillah (Kp. Haji) - Sp. Dompak 2,4 2,3 - - 0,1
Lama (Tg. Pinang)
Jl. Sp. Dompak Lama - Sp. Wacopek (Tg. 7,8 4,7 0,9 1,2 0,9
Pinang)
Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam) (Kab. 7,8 4,1 3,4 0,3 -
Bintan)
Jl. Berdikari (Kab. Bintan) 0,1 0,1 0,0 - -
Jl. Kebun Nenas (Kab. Bintan) 0,5 0,4 0,1 - -
Jl. Tanah Kuning (Kab. Bintan) 0,7 0,5 0,2 - -
Jl. Barek Betawi (Kab. Bintan) 0,4 0,1 0,3 - -
Jl. Hang Jebat (Kab. Bintan) 0,5 0,3 0,1 0,1 -
Jl. Hang Tuah (Kab. Bintan) 0,1 0,1 0,0 - -
Jl. Sribayintan - Pelabuhan (Kab. Bintan) 0,6 0,3 0,3 - -
Jalan Provinsi
Nama Provinsi/ Panjang (km)
Ruas Jalan (km) Rusak Rusak
Baik Sedang
Ringan Berat
Sp. Sembulang - Pel. Galang 30,4 25,8 4,6 - -
Sp. Kabil - Sp. Jam (Jl. Jend. Sudirman) 3,4 3,1 0,3 - -
(Batam)
Sp. Jam - Sei Harapan (Jl. Gajah Mada) 9,0 7,8 1,2 - -
(Batam)
Sei Harapan - Sekupang (Jl. Re 4,3 3,4 0,8 0,1 -
Martadinata) (Batam)
Sp. Kabil - Sp. Punggur (Jl. Jend. 6,6 3,7 2,8 - -
Sudirman) (Batam)
Sp. Punggur - Batu Besar (Jl. Hang Tuah) 11,8 11,0 0,8 - -
(Batam)
Batu Besar - Nongsa (Jl. Hang Jebat, Jl. 10,8 6,3 4,5 - 0,0
Hang Lekiu) (Batam)
Sp. Punggur - Telaga Punggur (Jl. 10,0 7,3 1,2 1,5 -
Hasanuddin) (Batam)
Tembesi - Batu Aji (Jln. Letjen Suprapto) 5,9 4,4 1,5 - -
Batu Aji - Tanjung Uncang (Jln. Brigjen 9,4 0,9 0,9 7,5 0,1
Katamso)
Tabel 3.13b. Kondisi Ruas Jalan Provinsi Berdasarkan IRI Hasil Survey
Tahun 2012 (lanjutan)
Tabel 3.14. Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau
Panjang Lebar
Nama Jembatan Lokasi/Nama Ruas (km)
(m) (m)
Kabupaten Bintan
Sei Kolam Sp. Wacopek - Kijang 27+110 5,5 5,5
Sri Bayintan Sri Bayintan - Pelabuhan 29+808 5,1 5,6
Sei Gesek Gesek - Sp. Busung 21+280 63,1 7,2
Panjang Lebar
Nama Jembatan Lokasi/Nama Ruas (km)
(m) (m)
Kabupaten Natuna
Ranai Sei Ulu - Ranai 1 + 414 50,3 7,75
Batu Hitam Sei Ulu - Ranai 2 + 333 11,0 6,3
Bandarsyah Sei Ulu - Ranai 4 + 432 20,0 6,3
Sei Ulu Sei Ulu - Ranai 9 + 894 20,0 6,3
Singgang Bulan Desa Cemaga - Sei Ulu 17 + 374 97,0 4,0
Batu Bayan Desa Cemaga - Sei Ulu 23 + 019 26,9 3,65
Cemaga Darat Desa Cemaga - Sei Ulu 28 + 479 18,3 3,54
Sei Lak-Lak Desa Cemaga - Sei Ulu 29 + 323 21,3 6,6
Cemaga Selatan Desa Cemaga - Sei Ulu 31 + 663 13,4 3,5
Semintan Sp.Sekunyam - Desa Cemaga 35 + 233 26,3 6,5
Setengar Sp.Sekunyam - Desa Cemaga 56 + 028 61,0 6,0
Sei Sempar Selat Lampa - Sp.Sekunyam 69+ 855 10,2 7,0
Jemengan Ranai - Sp.Tanjung 0 + 150 19,8 6,3
Batu Kapal Ranai - Sp.Tanjung 0 + 760 6,7 6,5
Kerani Ranai - Sp.Tanjung 5 + 345 25,7 6,7
Sepempang Ranai - Sp.Tanjung 6 + 941 16,5 6,0
Sejuba Ranai - Sp.Tanjung 9 + 172 8,0 5,0
Teluk Selahang Ranai - Sp.Tanjung 9 + 500 9,0 5,0
Tanjung Ranai - Sp.Tanjung 10 + 563 18,7 6,6
Kelanga Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 13 + 912 32,7 6,0
Silas Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 15 + 937 26,8 3,9
Kudung Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 17 + 603 5,0 6,0
Sei Tedung Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 19 + 069 25,6 6,5
Semitan Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 31 + 449 178 4,0
Sei Baruk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 32 + 486 11,0 4,0
Patupai Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 32 + 649 10,5 4,0
Tanjung Pengadah Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 33 + 239 9,0 4,0
Berlian Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 33 + 709 27,6 4,0
Sei Bemban Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 34 + 215 12,0 4,0
Air Maran Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 34 + 912 24,0 4,0
Sei Panas Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 35 + 624 26,0 4,0
Air Nabal Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 36 + 096 28,0 4,0
Air Parit Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 36 + 694 10,0 4,0
Air Udang Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 37 + 232 12,0 4,0
Muara Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 40 + 820 40,6 4,0
Air Buntu Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 42 + 911 102,4 4,0
Belading Tanjung Datuk - Teluk Buton 45 + 528 24,0 3,0
Kota Batam
Raja Haji Fisabilillah Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 20+ 540 642 2 x 6.35
Nara Singa Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 22+150 420 2 x 6.5
Raja Ali Haji Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 23+700 270 2 x 6.45
Sultan Zainal Abidin Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 29+500 365 2 x 6.5
Tuanku Tambusai Sp.Sembulang - Pel.Galang 53+400 385 2 x 7.0
Raja Kecil Sp.Sembulang - Pel.Galang 61+800 180 2 x 6.5
Sungai Baloi A Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 18,2 7,2
Sungai Baloi B Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 21,2 7,4
Sungai Baloi C Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 18,2 7,0
Sungai Baloi D Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 18,2 7,0
Sungai Ladi Sp.Jam - Sei Harapan 09+021 179,3 7,0
Nusa Batam A Tembesi - Batu Aji 15 + 467 15,0 7,0
Nusa Batam B Tembesi - Batu Aji 15 + 467 15,0 7,0
Nongsa Batu Besar - Nongsa 28+384 162,6 7,0
Panjang Lebar
Nama Jembatan Lokasi/Nama Ruas (km)
(m) (m)
Kota Tanjungpinang
Sei Angus Jl.Wiratno 04 + 439 20,8 11,7
Sei Jang Jl.R.H.Fisabilillah 07 + 930 60,9 7,25
Sei Kecil Jl.R.H.Fisabilillah 11 + 018 6,3 7,73
Blongkeng Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 11 + 300 15,4 6,15
Simpang Kiri Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 13 + 470 80,5 7,0
Sei Wacopek Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 14 + 140 60,0 7,0
Sei Wacopek Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 14 + 140 60,0 7,0
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Kondisi
Nama Jembatan Status Keterangan
0 1 2 3 4 5
Kabupaten Bintan
Sei Kolam N - - √ - - - Beton Bertilang
Sri Bayintan N √ - - - - - Beton Bertulang
Sei Gesek SNR - - - √ - - Beton Bertulang
Kota Batam
Raja Haji Fisabilillah N - - - √ - - Cable Stayed
Nara Singa N - - - √ - - Balance Cant. Box Girder
Raja Ali Haji N - - - √ - - Segmen Conc.Box Girder
Sultan Zainal Abidin N - - - √ - - Balance Cant. Box Girder
Tuanku Tambusai N - - √ - - Busur ( Arch Bridge )
Raja Kecil N - - √ - - - Segmen Conc.Box Girder
Sungai Baloi A N - √ - - - - Beton Bertulang
Sungai Baloi B N - - - √ - - Beton Bertulang
Sungai Baloi C N - √ - - - - Beton Bertulang
Sungai Baloi D N - √ - - - - Beton Bertulang
Sungai Ladi N - - - √ - - Beton Bertulang
Nusa Batam A N - √ - - - - Beton Bertulang
Nusa Batam B N - √ - - - - Beton Bertulang
Nongsa N - - - √ - - Rangka Baja
Kabupaten Natuna
Ranai N - - - √ - - Rangka Baja
Batu Hitam N - - - √ - - Beton Bertulang
Bandarsyah N - - - √ - - Beton Bertulang
Sei Ulu N - - - √ - - Beton Bertulang
Singgang Bulan N √ - - - - - Beton Bertulang
Batu Bayan N - - - √ - - Kayu
Cemaga Darat N - - - - √ - Kayu
Sei Lak-Lak N - - √ - - - Kayu
Cemaga Selatan N - √ - - - - Beton Bertulang
Semintan N - - - √ - - Rangka Baja
Setengar N √ - - - - - Double Box
Sei Sempar N - - √ - - - Beton Bertulang
Kondisi
Nama Jembatan Status Keterangan
0 1 2 3 4 5
Jemengan N - - √ - - - Double Box
Batu Kapal N - - √ - - - Beton Bertulang
Kerani N √ - - - - - Beton Bertulang
Sepempang N - - √ - - - Beton Bertulang
Sejuba N - - √ - - - Beton Bertulang
Teluk Selahang N - - √ - - - Beton Bertulang
Tanjung N - - √ - - - Beton Bertulang
Kelanga N - - - √ - - Kayu
Silas N - √ - - - - Beton Bertulang
Kudung N - - √ - - - Beton Bertulang
Sei Tedung N - - √ - - - Kayu
Semitan N - - - √ - - Kayu
Sei Baruk N - - - √ - - Kayu
Patupai N - - √ - - - Kayu
Tanjung Pengadah N - - - √ - - Kayu
Berlian N - - - √ - - Kayu
Sei Bemban N - - √ - - - Kayu
Air Maran N - - √ - - - Kayu
Sei Panas N - - √ - - - Kayu
Air Nabal N - - √ - - - Kayu
Air Parit N - - √ - - - Kayu
Air Udang N - - - √ - - Kayu
Muara N - - - √ - - Kayu
Air Buntu N - - - √ - - Kayu
Belading N - - - √ - - Rangka Baja
Kabupaten/Kota
Jenis Kendaraan Tanjung
Karimun Bintan Lingga Natuna Batam
-pinang
Kabupaten/Kota
Jenis Kendaraan Tanjung
Karimun Bintan Lingga Natuna Batam
-pinang
Mini/Micro Bus 2.406 832 124 - - 114
Truck/Pick Up 1.360 595 165 161 12.692 1.842
Sepda Motor 276 14.479 7.546 296 - 79887
Pemadam Kabakara - - - - - -
Sumer : BPS Dalam Angka Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2012
Penggunaan air minum yang disalurkan oleh PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang
Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan adanya peningkatan penggunaan dari
2.450.287 m³ di Tahun 2010 menjadi 2.726.350 m³ di Tahun 2011. Sedangkan
untuk di Kota Batam yang dikelola PDAM Adhya Tirta Batam, terdapat penurunan
penggunaan air minum yang cukup siknifikan dibanding Tahun 2010, yaitu dari
109.577.858 m³ menjadi 57.918.802 m³. Hal ini dipicu oleh penurunan
penggunaan air oleh golongan pelabuhan. Jumlah pelanggan air minum juga
mengalami penurunan setahun terakhir ini, dari 17.095 pelanggan menjadi 15.502
pelanggan. Hal ini juga diikuti dengan penurunan kapasitas produksi air dari 200
liter/detik menjadi hanya 188 liter/detik. Namun penurunan tersebut ternyata
diikuti dengan meningkatnya penerimaan pada Tahun 2011.
Tahun
Kabupaten/Kota Satuan
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
Kabupaten/Kota
2007 2008 2009 2010 2011
Perusahaan Niaga 670.446 670.560 551.360 575.729 3.453
Rumah Tangga 2.059.197 2.176.015 1.740.615 1.670.346 11.730
Industri 112.612 9.643 7.621 1.900 5
Sosial 146.529 127.220 84.955 80.580 174
Instansi Pemerintah 59.212 66.035 51.594 53.344 136
Pelabuhan/Bandara 17.401 7.869 10.048 1.200 4
Hotel/Objek Wisata 112.612 108.402 89.595 93.447 -
Jumlah 3.178.009 3.165.744 2.535.788 2.476.546 15.502
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau 2012
Jumlah Tingkat
Jumlah Jumlah Penduduk
PDAM Kabupaten/Kota Produksi Kebocoran
PDAM Pelanggan Terlayani
l/dt (%)
Kota Tanjungpinang/PDAM Tirta 3
Kepri
2009 17.034
2010 17.095
2011 16.182 227 80.910 52
Kabupaten Bintan/PDAM Tirta
Kepri Cabang Tanjung Uban
2009 2.012
2010 2.035
2011 2.035 40 10.175 47
Kabupaten Bintan/PDAM Tirta
Kepri Cabang Kijang
2009 430 20 2.150 35
2010 492 20 2.460 35
Jumlah Tingkat
Jumlah Jumlah Penduduk
PDAM Kabupaten/Kota Produksi Kebocoran
PDAM Pelanggan Terlayani
l/dt (%)
2011 520 20 2.600 30
Kabupaten Lingga/PDAM Lingga 2
2009
2010
2011 2.685 46 10.740
Kabupaten Lingga/PDAM Daik
2009
2010
2011 1.308 41 5.232
Kabupaten Natuna/PDAM Natuna 1
2009
2010
2011 2.320 83 11.600
Kabupaten Tanjung Bali Karimun/ 2
UUAB Tg. Balai Karimun
2009
2010
2011 3.390 58 16.950
Kabupaten Tanjung Bali Karimun/
UUAB Moro
2009
2010
2011 488 61 2.440
Sumber : Satker PKPAM Kepulauan Riau, April 2012
Jumlah Tingkat
PDAM Jumlah Jumlah Penduduk
Produksil/ Kebocoran
Kabupaten/Kota PDAM Pelanggan Terlayani
(l/dt) (%)
2011
Kabupaten Bintan / IKK Busung
2009
2010
2011
Kabupaten Tanjung Balai 1
Karimun / IKK Tanjung Batu
2009
2010
2011
Kota Batam / IKK Belakang 3
Padang
2009 1.000 20 40
2010 1.100 20 30
2011 1.300 20 30
Kota Batam / IKK Pemping
(MBR)
2010 195 20
2011 200 20
IKK Bulang Lintang
2011 200 90
Sumber : Satker PKPAM Kepulauan Riau, 2012
Timbunan Sampah
Kabupaten/ Jumlah Penduduk
Nama TPA Status Sampah Angkut
Kota Penduduk Terlayani
(m3/hari) (m3/hari)
Tanjung Balai Karimun Eksisting
Sei Enam Bintan Eksisting 186,71 74,00 74.685 29.600
Batu Sisir Natuna 97,72 16,00 39.087 6.400
Natuna Natuna Eksisting
Punggur Batam 1.818,43 535,00 727.373 214.000
Telaga Punggur Batam Eksisting
Tanjung
Ganet 470,81 307,97 188.323 123.188
Pinang
Tanjung
Pinang Kencana Eksisting
Pinang
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU
Jumlah
Nama Kabupaten/ Jumlah Type
Kecamatan Tahun Bangunan Pengelola
Rusun Kota (unit) Rusun
(Twin Block)
Tanjung Tanjung 2000- Type
Kota Batam 768 4 Perumnas
Piayu Piayu 2001 21
2002- Type Jamsostek
Batu Ampar Kota Batam Batu Ampar 2003 1.920 10 21 dan Otorita
Batam
2004- Type Otorita
Sekupang Kota Batam Sekupang 768 4
2005 21, 36 Batam
Muka 2004 Type Otorita
Kota Batam Muka Kuning 1.728 9
Kuning I 21 Batam
Muka 2004- Type
Kota Batam Muka Kuning 384 2 Kemen PU
Kuning II 2005 27
Muka 2006- Type
Kota Batam Muka Kuning 192 1 Menpera
Kuning III 2007 27
Tanjung Tanjung 2006- Type
Kota Batam 192 1 Menpera
Piayu Piayu 2007 21
Tanjung Tanjung 2009
Kota Batam 1.152 6 Dinas PU
Uncang Uncang
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU
Nama Kabupaten/
Kecamatan Komoditas Tahun Prasarana
Kawasan Kota
Karet, Palawijaya, 2005 Jalan Usaha Tani,
Kundur
Kundur Utara Karimun Durian, Nanas, Jalan Poros Desa
Utara
Sayuran, Gambir
Toapaya Kepulauan Teluk Bintan Salak, sayur, 2007 Jalan Usaha Tani,
Nama Kabupaten/
Kecamatan Komoditas Tahun Prasarana
Kawasan Kota
Riau pisang, nanas, Saluran Tanah Jalan
palawija
Kepulauan 2009 Jalan Usaha Tani,
Mantang Mantang
Riau Jembatan, Gorong2
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU
Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat
maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya. Provinsi
Kepulauan Riau memiliki dua kawasan andalan yaitu :
Arahan penggunaan ruang dalam peta tata ruang Kepulauan Riau terdiri dari :
Penentuan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
ditetapkan sesuai dengan ketentuan sistem perkotaan nasional berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN). Sedangkan penentuan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditentukan
berdasarkan analisis kebutuhan ruang kawasan perkotaan di Provinsi Kepulauan
Riau hingga akhir tahun perencanaan (tahun 2015).
Sistem hierarki perkotaan PKN, PKW/PKWp dan PKL ditetapkan dengan kriteria
sebagai berikut :
- PKN ditetapkan dengan kriteria :
a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;
b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi;
c. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Pemanfaatan ruang ini hampir serupa dengan pemanfaatan di dalam ruang Pete
RTRW Provinsi Riau yang terdistribusi dalam pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau.
Pulau-pulau d sekitar pulau Batam memiliki Kawasan Budidaya lebih banyak dari
yang lain, termasuk juga di Kepulauan Natuna. Struktur ruang direncanakan
pelayanan utama di Kota Tanjung Pinang yang juga sebagai ibukota Provinsi
Kepulauan Riau. Dengan kondisi wilayah yang terdiri dari beberapa kepulauan maka
prasarana jalan relatif kecil, yang dikembangkan adalah perhubungan laut dengan
berbagai dermaga yang ada untuk menunjang aktifitas antar pulau.
Dari identifikasi peta citra maka wilayah kepulauan ini masih nampak sebagian besar
di tutupi oleh hijauan, sedangkan wilayah terbuka nampak pada kota-kota utama di
Kepulauan Riau. Struktur ruang jika dibandingkan dengan penyediaan prasarana
masih kurang berkembang hal ini karena sedikitnya jumlah pelabuhan yang dapat
dipergunakan untuk aktifitas pergerakan antar pulau.
Gambar 3.1 . Peta Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2000-2015
BAB IV
POTENSI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Provinsi Kepulauan Riau memiliki sumber daya alam yang beragam baik hasil bumi
maupun hasil tambang, kekayaan yang dimiliki ini harus dapat dikelola dengan baik,
sehingga dapat menggerakkan sektor industri dan memacu pertumbuhan serta
menggerakkan perekonomian daerah.
Potensi tersebut dapat diwujudkan jika didukung dengan infrastruktur yang memadai,
sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan seperti yang diharapkan. Tersedianya
infrastruktur yang baik akan mengurangi kendala transportasi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas, selanjutnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut
Kabupaten/
Sektor Komoditi Unggulan
Kota
Karimun Perkebunan Karet, Kopi, Cengkeh, Lada, Kelapa
Pertanian Jagung, Ubi Kayu
Perikanan Budidaya Kolam
Sektor lain pendukung kegiatan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau berasal dari
sektor perikanan, kehutanan, peternakan, dan pariwisata. Potensi perkebunan
meliputi komoditas karet, cengkeh, lada, kelapa sawit, kelapa dalam, dan kopi.
Adapun produksi yang tersebar di Kepulauan Riau masing-masing di Kabupaten
Karimun, Bintan, Natuna, Lingga, Kepulauan Anambas, dan Kota Batam, serta Kota
Tanjungpinang, dan yang terbesar hasil produksinya yaitu perkebunan karet terdapat
di Kabupaten Bintan dengan produksi sebesar 22.219 ribu ton di Tahun 2011, dan
kelapa dalam dengan produksi sebesar 13.806 ribu ton.
Dana alokasi khusus Tahun Anggaran 2013 yang diperuntukkan bagi pembangunan
bidang infrastruktur di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 57,40 milyar rupiah, dengan
pembagian sebesar 51.988 milyar rupiah dialokasikan pada Jalan, dan sebesar
6.011 milyar rupiah diperuntukkan bagi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
(AMS).
Karimun - - - - - - - -
Bintan 11.028 - - 11.028 8,51 - - 8,51
Natuna 9.264 - 1.700 11.138 11,69 - 2,41 14,09
Lingga 8.663 - - 8.863 - - - -
Kepulauan Anambas 6.946 - 1.266 1.212 6,00 - 2,13 8,13
Kota Batam 4.769 - 2.091 6.860 11,20 - 1,48 12,67
Kota Tanjungpinang - - - - - - - -
Total 41.043 - 5.058 46.101 37,40 - 6.011 43,41
Provinsi 15.610 - - 15.610 13,99 - - 13,99
Total Dak 45.711 - 8.277 53.988 51.988 - 6.011 57,40
Sumber : Biro Perencanaan dan KLN, Kementerian PU
Pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan sekaligus persoalan yang penting
bagi keberlangsungan bangsa. Air sebagai sumber kehidupan perlu pengelolaan
yang bijak agar manfaatnya dapat dinikmati tidak hanya oleh generasi saat ini,
melainkan juga generasi selanjutnya. Namun di samping itu, air juga dapat
mendatangkan bencana jika daya rusaknya tidak dikendalikan.
Untuk meminimalisir dampak krisis sumber daya air yang telah dan mungkin akan
terjadi, dilakukan upaya penanganan baik secara fisik maupun non fisik. Upaya-
upaya yang dilakukan diantaranya ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan
dan energi nasional, pengentasan kemiskinan dengan memperluas akses terhadap
air bersih, penyediaan air baku, pengamanan pantai, dan sebagainya. Salah satu
infrastruktur sumber daya air yang berperan penting dalam mendukung ketahanan
pangan nasional adalah irigasi.
Lahan sawah di Provinsi Kepulauan Riau terbagi menjadi dua bagian, sawah irigasi
dan sawah non irigasi. Luas lahan sawah dari Tahun 2006-2010 semakin menurun,
sedangkan produksi padinya semakin meningkat. Hal ini memungkinkan produksi
padi dapat mencapai lebih dari sekali panen per tahunnya.
2006 50 32 82
2007 78 46 124
2008 79 54 133
2009 146 92 238
2010 - 253 253
Sumber : Statistik Pertanian 2012
Perhitungan produktivitas produksi padi yang dilakukan meliputi rasio produksi padi
terhadap luas panen. Data yang diolah dalam perhitungan produktivitas adalah data
yang dirangkum 5 (lima) tahun terakhir. Jika dilihat nilai produktivitas hasil produksi
padi terhadap luas panen padi, maka nilai produktivitasnya meningkat di Tahun 2012
dibandingkan dengan produktivitasnya di Tahun 2011. Produktivitas produksi padi di
Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut dapat dilihat
pada Tabel 4.5. di bawah ini.
Produksi Padi
Tahun (ton)
Sawah Ladang Jumlah
Produktivitas Padi
Tahun (ton/ha)
Sawah Ladang Jumlah
Melihat kondisi serta tingkat perkembangan wilayah di Indonesia yang belum merata,
pembangunan jalan dilakukan dengan pendekatan yang memperhatikan tingkat
perkembangan masing-masing wilayah. Dari jaringan jalan nasional di Indonesia,
diketahui bahwa ada tiga kawasan perkembangan jalan di Indonesia, yaitu wilayah
sudah berkembang, wilayah sedang berkembang, dan wilayah akan berkembang.
Provinsi Kepulauan Riau, bersama dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, Jawa
dan Bali, termasuk dalam wilayah sudah berkembang dengan ciri kegiatan ekonomi
relatif telah maju, begitu pula dengan jumlah penduduk yang besar. Hal ini berakibat
pada mobilitas penduduk di Provinsi Kepulauan Riau juga tinggi.
Tabel 4.9. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
di Provinsi Kepulauan Riau
Dalam Tabel 4.9. disajikan angka rasio/perbandingan jumlah penduduk dan luas
wilayah terhadap panjang jalan di Provinsi Kepulauan Riau menurut kabupaten/kota.
Panjang jalan yang dipergunakan sebagai bahan perhitungan rasio di Provinsi
Kepulauan Riau adalah penjumlahan dari panjang jalan nasional dan jalan provinsi.
Rasio jumlah penduduk terhadap panjang jalan dapat digunakan sebagai informasi
tingkat penggunaan jalan di suatu wilayah. Jika nilai perbandingan antara jumlah
penduduk terhadap panjang jalan tinggi maka volume penggunaan jalan di wilayah
tersebut juga semakin tinggi. Untuk Provinsi Kepulauan Riau perbandingan antara
jumlah penduduk tehadap panjang jalan paling tinggi terdapat di Kota Batam dan
Kota Tanjungpinang seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Nilai rasio berikutnya adalah perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan.
Angka ini dapat digunakan sebagai informasi proporsi panjang jalan terhadap luas
wilayah. Nilai perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan yang besar, berarti
proporsi panjang jalan terhadap luas wilayahnya masih kecil. Dari Gambar 4.7.
terlihat bahwa Kabupaten Natuna merupakan kabupaten yang nilai perbandingan
luas wilayah terhadap panjang jalan paling besar, berarti panjang jalan di kabupaten
ini relatif masih kecil dibandingkan dengan luas wilayahnya.
Perbandingan Perbandingan
Jumlah Penduduk Luas Wilayah
Kabupaten/Kota
terhadap Panjang terhadap Panjang
Jalan Nasional Jalan Nasional
Karimun 863,21 10,49
Bintan 6.545,00 162,41
Natuna - -
Lingga - -
Kepulauan Anambas - -
Kota Batam 3.465,91 10,60
Kota Tanjungpinang 3.475,87 8,06
Jumlah 2.748,16 31,72
Gambar 4.8. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau
Gambar 4.9. Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau
Air sebagai kebutuhan dasar hidup manusia, menjadi salah satu syarat yang harus
dipenuhi dalam mewujudkan permukiman layak huni. Pemerintah bekerja sama
dengan pihak-pihak terkait, yang salah satunya adalah PDAM berupaya untuk
menyediakan air bersih untuk melayani kebutuhan masyarakat. Data mengenai
penyediaan air minum melalui Kinerja PDAM Tahun 2011 menginformasikan tentang
kapasitas terpasang, kapasitas produksi, jumlah penduduk di wilayah pelayanan, dan
jumlah penduduk terlayani. Sebuah analisa dilakukan untuk melihat rasio antara
kapasitas produksi dengan jumlah penduduk terlayani. Nilai rasio tersebut dapat
digunakan sebagai informasi kemampuan PDAM dalam memproduksi air (l/dt) per
1000 pelanggan. Semakin tinggi nilai rasio kapasitas produksi terhadap jumlah
penduduk terlayani, maka kemampuan PDAM dalam memproduksi air untuk
melayani pelanggannya semakin baik dari sisi kuantitas.
Pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.10 terlihat rasio kapasitas produksi dengan jumlah
penduduk terlayani di PDAM Tanjung Balai Karimun UUAB Moro memiliki nilai yang
tinggi, yang berarti PDAM di Tanjung Balai Karimun UUAB Moro tersebut memiliki
kapasitas produksi per pelanggan yang tinggi, sehingga kemampuan PDAM dalam
memenuhi kebutuhan pelanggannya sudah semakin baik.
Rasio
Kapasitas Produksi
Kapasitas Penduduk
PDAM terhadap Jumlah
Produksi Terlayani
Kabupaten/Kota Penduduk Terlayani
(l/dt) (jiwa)
per 1000 pelanggan
(l/dt)
Bintan Tirta Kepri 40 10.175 3,93
Bintan / IKK Kawal 10 1.575 6,35
Bintan Tirta Kepri 20 2.600 7,69
Natuna PDAM Natuna 83 11.600 7,16
Kepulauan Lingga 46 10.740 4,28
Lingga PDAM Daik 41 5.232 7,84
Batam / IKK Belakang Padang 20 - -
Batam / IKK Pemping (MBR) - - -
IKK Bulan Lintang - 90 -
Tanjung Balai Karimun UUAB Moro 61 2.440 25,00
Tanjungpinang Tirta Kepri 227 80.910 2,81
Rasio
Kapasitas Produksi
Kapasitas Penduduk
PDAM terhadap Jumlah
Produksi Terlayani
Kabupaten/Kota Penduduk Terlayani
(l/dt) (jiwa)
per 1000 pelanggan
(l/dt)
Sumber : Buku Kinerja PDAM Tahun 2012, BPPSPAM – PU
BAB V
PENUTUP
Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum berisi informasi gambaran umum daerah
seperti geografi wilayah, administrasi wilayah, demografi wilayah dan ekonomi
wilayah, informasi infrastruktur pekerjaan umum yang mencakup infrastruktur sumber
daya air, jalan dan jembatan, keciptakaryaan, tata ruang, serta informasi potensi
unggulan daerah, dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah,
dan analisa statistik infrastruktur pekerjaan umum. Data dan informasi yang diperoleh
sebagai bahan/input penyusunan buku berasal dari berbagai sumber yaitu dari
kerabat data dan informasi ke-pu-an di unit kerja/sub direktorat/bidang data dan
informasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat, Balai dan Dinas
Pekerjaan Umum di daerah dan instansi terkait lainnya, dengan sajian informasi
dalam bentuk deskripsi, tabel, grafik, dan foto.
Terdapat beberapa kendala dalam penyusunan buku ini yang tidak dapat dihindari
antara lain ketidakseragamannya ketersediaan data di tiap-tiap provinsi, tidak
tersedianya beberapa informasi dengan status terkini, masih kurangnya pengertian
akan arti pentingnya pengelolaan data dan informasi sehingga data dan informasi
yang penting tidak diketahui keberadaannya, data potensi unggulan wilayah yang
masih bersifat global dan kurang detail karena keterbatasan dari sumber datanya,
dan kendala-kendala lain yang berupa keakuratan data yang masih harus dicari
referensinya dari sumber-sumber yang lain.
Berbagai upaya telah dilakukan secara maksimal dalam rangka penyediaan data dan
informasi infrastruktur bidang pekerjaan umum, namun demikian masih dirasakan
masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi yang semakin
meningkat baik dalam jumlah pengguna informasinya maupun dalam hal keragaman
jenis informasinya.
Dengan disusunnya dan diterbitkannya buku ini diharapkan data dan informasi
mengenai dukungan infrastruktur pekerjaan umum di daerah dapat tersedia dengan
lebih lengkap dan akurat sehingga dapat dimanfaatkan oleh unit-unit kerja di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, instansi pemerintah terkait di pusat dan
daerah, serta dapat dimanfaatkan oleh badan usaha swasta, mahasiswa, pelajar dan
masyarakat umum untuk keperluan dukungan dan referensi data dan informasi.