Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL (SPPN)

Ekonomika Terapan
PENDAHULUAN
 Deskripsi singkat
Pokok bahasan ini akan membahas
system perencanaan pembangunan yang
digunakan di Indonesia, peraturan
perundangan yang mendukung, dan
dokumen perencanaan daerah yang
digunakan di daerah sesuai dengan
sistem perencanaan pembangunan
nasionaI
PENDAHULUAN
 Manfaat
Memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang system
perencanaan yang digunakan di
Indonesia dan dokumen perencanaan
yang ada di daerah.
PENDAHULUAN
 Relevansi
Pokok bahasan ini memperkenalkan
kepada mahasiswa system perencanaan
pembangunan di Indonesia sebagai
intepretasi konsep, teori, proses dan
tahapan perencanaan yang telah dibahas
pada pertemuan sebelumnya
PENDAHULUAN
 Learning Outcomes
Mahasiswa mampu memetakan dan
menunjukkan hubungan antar dokumen
perencanaan daerah
Definisi
SPPN adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
negara dan masyarakat di tingkat Pusat
dan Daerah.
Latar belakang
• Amandemen Keempat UUD NRI 1945
• UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden
• Revisi UU 22/1999
• Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara
Asas Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
1. Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan nasional.
2. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan.
3. SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum
penyelenggaraan negara : Asas kepastian hukum,
Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas
kepentingan umum, Asas keterbukaan, Asas
proporsionalitas, Asas profesionalitas, dan Asas
akuntabilitas
Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional

• Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.


• Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-
fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
• Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
• Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
• Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan
Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan
Panjang Nasional Jangka Panjang Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan
Menengah Nasional Jangka Menengah Daerah
Rencana Strategis Rencana Strategis Satuan
Kementerian/Lembaga Kerja Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
Rencana Kerja Rencana Kerja Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga Perangkat Daerah
Pendekatan Proses Perencanaan pembangunan
dalam SPPN

1. Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala


Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil
proses politik (public choice theory of planning),
khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.
2. Proses Teknokratik: menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipatif: dilaksanakan dengan melibatkan seluruh
stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.
4. Proses top-down dan bottom-up: dilaksanakan
menurut jenjang pemerintahan.
Pendekatan Perencanaan Pembangunan

Sumber: Modul PPRG GIZ, 2012


Sinkronisasi
Perencanaan dan Penganggaran
Dokumen-dokumen Perencanaan di Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
• Bappeda menyusun rancangan awal RPJMD.
• Bappeda menyempurnakan rancangan awal RPJMD
menjadi rancangan RPJMD dengan menggunakan
rancangan Renstra-SKPD sebagai masukan.
• Rancangan akhir RPJMD dirumuskan oleh Bappeda
berdasarkan hasil Musrenbang.
• Pembahasan rumusan rancangan akhir RPJMD dipimpin
oleh Kepala Daerah.
• RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Rencana Strategis SKPD
(Renstra SKPD)
• SKPD menyusun Renstra-SKPD.
• Kepala SKPD menyusun Rancangan Renstra-SKPD
sesuai dengan rancangan awal RPJMD
• Rancangan Renstra-SKPD disampaikan oleh Kepala
SKPD kepada Bapppeda.
• Renstra-SKPD ditetapkan dengan keputusan kepala
SKPD.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

• Bappeda menyusun rancangan awal RKPD.


• Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD
menggunakan rancangan Renja-SKPD dengan Kepala SKPD.
• Rancangan RKPD menjadi bahan Musrenbang RKPD.
• Hasil Musrenbang RKPD menjadi dasar perumusan rancangan
akhir RKPD oleh Bappeda. Rancangan akhir RKPD disusun oleh
Bappeda berdasarkan hasil Musrenbang RKPD, dilengkapi dengan
pendanaan yang menunjukkan prakiraan maju
• RKPD Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur, dan RKPD
Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota.
• RKPD dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
PENUTUP
Hasil belajar mahasiswa terkait dengan pokok
bahasan ini akan dievaluasi dengan menilai
hasil kerja kelompok dalam menyusun dokumen
perencanaan dikelas. mahasiswa resume untuk
pokok bahasan di BAB VI.

Anda mungkin juga menyukai