02 Bab I PDF
02 Bab I PDF
PENDAHULUAN
perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian
1
2
yang kuat dan koping religius mempunyai hubungan dengan support social
yang baik, sedikitnya beban psikologis, mempunyai kesehatan fisik yang baik
aspek yang ada dalam diri pasien. Pendekatan holisitik memberikan perhatian
seseorang, energi orang tersebut menipis, dan spirit orang tersebut akan
dalam upaya meningkatkan kesehatan pasien. Tanyi (2002; dalam Wu, 2011)
adalah mahluk yang holistik yang tersusun atas body, mind, dan spirit.
Manusia adalah mahluk unik yang utuh menyeluruh, yang tidak saja terdiri
atas aspek fisik, melainkan juga psikologis, sosial, kultural, dan spiritual.
Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia pada salah satu saja diantara dimensi
menarik dari pasien-pasien dewasa yang sedang rawat inap. Ekspresi spiritual
pasien dengan penyakit akut maupun kronis sangat beragam, mulai dari
kondisi pasien yang pasrah dan menerima takdir penyakitnya sampai dengan
mendampingi pasien.
kebutuhan akan arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan
4
tersebut, antara lain karena perawat merasa kurang nyaman dengan kehidupan
agama merupakan sistem keyakinan yang terorganisasi tentang satu atau lebih
kekuatan yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui yang mengatur alam
semesta dan memberi pedoman untuk hidup harmonis dengan alam semesta
dan sesama. Spiritualitas dan agama memberi rasa nyaman dan harapan
kompleks. Spiritualitas berisi satu unsur kunci yang umum yaitu nilai (value),
5
personal mengenai harga atas suatu ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek
yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai individu
hubungan dengan orang tertentu. Persepsi orang lain dan respon kita terhadap
mereka dipengaruhi oleh nilai. Fungsi filter dalam nilai membantu seseorang
untuk membuat banyak keputusan yang penting dan memberikan rasa percaya
diri pada seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Potter & Perry,
2005).
pasien merupakan bagian dari peran dan fungsi perawat dalam pemberian
kesehatan dan rujukan yang mandiri dan bermutu tinggi pada tahun 2015. Visi
Goeteng Taroenadibrata adalah sebanyak 223 orang. Jumlah pasien rawat inap
pada bulan Juli 2012 berjumlah 1347 orang, bulan Agustus 2012 berjumlah
1340 orang, bulan September 2012 berjumlah 1317 orang. Dengan melihat
fluktuasi banyaknya jumlah pasien rawat inap setiap bulannya maka sudah
kepada pasien.
7
dilakukan oleh perawat apakah diperoleh hasil yang baik juga seperti sikap
Taroenadibrata Purbalingga.
didukung oleh tim pembinaan rohani islam yang berjumlah 4 orang dengan
spesifikasi tugas adalah memberikan santunan rohani bagi pasien yang sedang
rawat inap berdasarkan prosedur dari perawat ruangan maupun dilihat dari
perawat dalam asuhan spiritual dan berdasarkan uraian tersebut di atas maka
B. Perumusan Masalah
memberikan asuhan spiritual kepada pasien, salah satu alasannya yaitu karena
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Taroenadibrata Purbalingga.
asuhan spiritual.
Purbalingga.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Responden
b. Bagi Peneliti
d. Bagi Pendidikan
E. Keaslian Penelitian
Ruang Rawat Intensif RS. Dr. M. Djamil Padang”. Desain penelitian yang
intensif RS. DR. M. Djamil Padang yaitu ruang CVCU, HCU Irna B, HCU
data dilakukan secara univariat dan bivariat serta diuji dengan uji korelasi
ini terletak pada variabel terikat yaitu kompetensi asuhan spiritual, analisis
(2009) dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas yaitu kecerdasan
ruang intensif, sementara penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap.
12
Utomo (2011) dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas yaitu
Utomo (2011) dengan penelitian ini terletak pada variabel terikat yaitu
adalah wanita, dengan usia antara 23 sampai 64. Pengalaman kerja klinis
13 tahun. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu adanya hubungan
penelitian ini adalah spiritualitas, variabel yang juga diteliti Wu & Lin
Wu & Lin (2012) adalah t test dan ANOVA sementara dalam penelitian ini
adalah Spearman.