DEFINISI
Suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Etiologi
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah: bangsa, umur dan paritas
2. faktor obat-obat induksi ovulasi: profertil, clomid dan hormon
gonadotropin dapat meenyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih
dari dua.
3. faktor keturunan
frekuensi
menurut hukum Hellin, frekuensi antara kehamilan ganda dan tunggal adalah:
gemelli (2) 1:89
triplet (3) 1:89
quadruplet (4) 1:89
quintuplet (5) 1:89
sextuplet (6) 1:89
jenis gemeli
a. gemeli dizigotik (kembar 2 telur, heterolog, biovuler dan fraternal) kedua
telur bisa berasal dari:
1 ovarium dan dari 2 folikel de Graff
1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff
1 dari ovarium kanan dan 1 dari ovarium kiri
b. gemeli monozigotik (kembar 1 telur, homolog, uniovuler, identik) terjadi
karena:
1 telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula
hambatan pada tingkat segmentasi
hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum
primitive streak
perbedaan ciri, sifat dan lainnya antara kembar monozigotik dan dizigotik :
Gambar.
1. anamnesis
a. perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan
umur tuanya kehamilan
b. gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
c. uterus lebih cepat membesar
d. pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan
kembar
3. auskultasi
terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang
agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya
10 denyut permenit atau bila dihitung bersamaan
terdapat selisih 10
5. ultrasonografi
tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang telah
dapat ditentukan pada trimester I
6. EKG total
terdapat gambaran 2 EKG yang berbeda dari kedua
janin
7. reaksi kehamilan
pada umumnya ada 2 plasenta pada kehamilan kembar
sehingga produksi HCG meningkat. Hal ini bisa
dikacaukan oleh mola hidatidosa karena titrasi reaksi
kehamilan bisa positif.
Kadang diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama
lahir, uterus masih besar dan ternyata masih ada 1 janin
lagi didalam rahim. Kehamilan sering terjadi bersaman
dengan hidramnion toxemia gravidarum.
1. Terhadap Ibu
a. Kebutuhan akan zat-zat bertambah, sehingga dapat
menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya
b. Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10x lebih
besar
c. Frekuensi terjadinya pre-eklamsia dan eklamsia lebih
sering
d. Ibu mengeluh sesak napas dan sering miksi karena uterus
yang besar serta terdapat edema dan varises pada tungkai
dan vulva
e. Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan pp, dan solusio
plasenta sesudah anak pertama anak lahir
2. Terhadap Janin
a. UK bertambah singkat dengan bertambahnya jumlah
janin pada kehamilan kembar: 25% pada gemeli, 50%
pada triplet, 75% pada quadruplet. Jadi, kemungkinan
terjadinya bayi prematur akan tinggi.
b. Jika sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta,
maka angka kematian bayi kedua tinggi
c. Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan
mempertinggi angka kematian janin
Prognosis
Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada kehamilan tunggal, karena
seringnya terjadi toxemia gravidarum, hidramnion, anemia, pertolongan obstetri
operatif dan perdarahan pp.
Angka kematian perinatal tinggi terutama karena prematur, prolapas tali pusat,
solusio plasenta dan tindakan obstetrik karena kelainan letak janin.s