Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LOKASI


BUS TRANSMETRO DENGAN METODE FUZZY

Oleh :

NAMA : YOGI SETIAWAN


NPM : 11.10.031.802.389

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


STMIK Amik Riau
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PEKANBARU
2016
Yogi Setiawan, 1110031802389
Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Bus Transmetro dengan
Metode Fuzzy,
dibawah bimbingan Tashid, M.Kom.
31 + v hal/ 7 tabel/ 3 gambar/ 12 pustaka (2010-2016).

ABSTRAK
Kemudahan dan kecepatan merupakan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat
modern, baik dibidang pekerjaan maupun tranportasi. Namun kurangnya
informasi yang diberikan oleh pihak penyedia jasa trasportasi, terlalu lamanya
menunggu di halte tanpa informasi yang jelas dan seringnya keterlambatan sampai
ketujuan berdampak pada kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa
transportasi umum seperti transportasi Trans Metro Pekanbaru (TMP). Hal ini
menjadi pokok utama dalam berkurangnya minat masyarakat untuk mengunakan
transportasi ini. Disebabkan tidak adanya sistem yang mampu memberikan
keputusan kepada masyarakat kapan dan dimana Bus transmetro akan berhenti
serta sampai ketujuan. Untuk itu penulis megajukan judul “Sistem Pendukung
Keputusan menentukan Lokasi Bus Transmetro dengan Metode Fuzzy. Yang akan
membantu kepada perusahaan untuk menginformasikan kepada masyarakat guna
sebagai acuan keputusan kapan dan dimana bus akan tiba.

Keyword : SPK, GIS, Geospasial, Menentukan Lokasi, Bus TMP, Fuzzy.

1
DAFTAR ISI

Halaman
Abstrak.....................................................................................................................i
Daftar Isi ................................................................................................................ii
Daftar Tabel ..........................................................................................................iv
Daftar Gambar ......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................I - 1
1.1. Latar Belakang Masalah .........................................................I - 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................I - 2
1.3. Batasan Masalah .....................................................................I - 3
1.4. Tujuan dan Manfaat ...............................................................I - 3
1.4.1. Tujuan Penelitian ........................................................I - 3
1.4.2. Manfaat Penelitian ......................................................I - 3
1.4.3. Manfaat Bagi Objek Penelitian ..................................I - 4
1.5. Sistem Penulisan ....................................................................I - 4
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA .................II - 1
2.1. Landasan Teori ......................................................................II - 1
2.1.1. Geospasial .................................................................II - 1
2.1.2. Google Map ...............................................................II - 1
2.1.3. Sistem ........................................................................II - 1
2.1.4. Informasi ...................................................................II - 2
2.1.5. Sistem Informasi .......................................................II - 2
2.1.6. GIS (Sistem Informasi Geografis) ............................II - 2
2.1.7. Peta ............................................................................II - 2
2.1.8. Logika Fuzzy .............................................................II - 3
2.1.8.1. Himpunan Fuzzy ......................................II - 4
2.1.8.2. Fungsi Keanggotaan .................................II - 5
2.1.9. Konsep Database .......................................................II - 7
2.1.9.1. Definisi Database ......................................II - 7
2.1.9.2. Structured Query Language (SQL) ..........II - 8
2.1.10. Alat Bantu Pengembangan Sistem ............................II - 8
2.1.10.1. UML (Unified Modelling Language) .......II - 8
2.1.10.2. Use Case Diagram ....................................II - 8
2.1.10.3. Activity Diagram ......................................II-10
2.1.10.4. Class Diagram ..........................................II-11
2.1.10.5. Sequence Diagram ....................................II-12
2.2. Tinjauan Pustaka ...................................................................II-13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................III - 1


3.1. Unit Penelitian .....................................................................III - 1
3.2. Metode Pengembangan / Pembangunan Perangkat
Lunak ..................................................................................III – 1

3.2.1. Metodologi Penelitian ..............................................III - 2

2
3.3. Penjadwalan Pelaksanaan Kegiatan ....................................III - 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Simbol-simbol Use Case Diagram .................................................II - 9
Tabel 2.2. Simbol-simbol Activity Diagram ...................................................II-10
Tabel 2.3. Simbol-simbol Class Diagram .......................................................II-11
Tabel 2.4. Simbol-simbol Sequence Diagram .................................................II-13
Tabel 2.5. Tinjauan Pustaka ............................................................................II-14
Tabel 3.1. Penjadwalan Pelaksanaan Kegiatan ..............................................III - 5

4
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Representasi Linear Naik ...........................................................II - 6
Gambar 2.2. Representasi Linear Turun .........................................................II - 6
Gambar 2.3. Kurva Segitiga ...........................................................................II - 7

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi sangat

pesat sehingga memacu setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas

pelayanan sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Saat ini banyak

jasa transportasi yang beroperasi terutama transportasi darat, berbagai penawaran

kenyamanan ditawarkan oleh berbagai perusahaan tersebut. Kemudahan dan

kenyamanan menjadi prioritas utama pihak pengguna untuk memilih jasa

transportasi.

Trans Metro merupakan salah satu jasa transportasi dengan media bus yang

memiliki halte sebagai tempat pemberhentian pada titik-titik tertentu. Namun

kurangnya informasi yang diberikan oleh pihak penyedia jasa trasportasi ini

berdampak pada sedikitnya minat masyarakat menggunakan jasa transportasi

umum ini. Salah satunya yaitu informasi mengenai tentang keberadaan

transportasi TRANS METRO yang semakin di butuhkan oleh pihak pengguna

jasa transportasi ini, terlalu lama menunggu di halte serta ketidak jelasan waktu

tunggu dan posisi Bus Trans Metro terdekat yang akan tiba pada halte manjadi

kendala pada jasa transportasi ini menjadi dominan pilihan. Hal ini disebabkan

tidak adanya sistem yang mampu memberikan keputusan kepada masyarakat

kapan dan dimana Bus Trans Metro akan berhenti serta sampai ketujuan. Dalam

tulisan ini akan di bangun sebuah sistem SIG berbasis WEB untuk menampilkan
I-2

peta digital dan informasi lengkap data Bus Trans Metro serta Halte yang ada

pada suatu kawasan.

Geographical Information System (GIS) atau dikenal dengan Sistem

Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan

informasi geografis tersebut. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS,

WebGis, dan database Spasial yang merupakan wujud pengembangan teknologi

Sistem Informasi Geografis.

Untuk mengatasi hal ini penulis mencari solusi dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi, penulis melakukan penelitian untuk disajikan ke sebuah

Skripsi dalam judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN

LOKASI BUS TRANS METRO DENGAN METODE FUZZY”. Pada

perancangan sistem ini penulis menggunakan Fuzzy dalam pengambilan

keputusan. Fuzzy dapat menentukan dan merubah nilai yang tidak pasti menjadi

sebuah variabel. Variabel kecepatan yang diinputkan dibagi dalam beberapa

keanggotaan seperti “lambat”, “sedang”, “cepat”, dan variabel keberadaan yang

diinputkan yaitu “jauh”, “sedang”, “dekat”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah yang akan

di bahas adalah “Bagaimana membangun Sistem Pendukung Keputusan

Menentukan Lokasi Bus Trans Metro dengan Metode Fuzzy. Yang akan

mempermudah dan membuat nyaman pengguna bus dalam mengetahui lokasi bus

terdekat dan mengetahui perkiraan waktu bus sampai berhenti di halte tersebut.
I-3

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak keluar dari

jalurnya, maka penulis memberikan batasan pada ruang lingkup pembahasan

sebagai berikut:

1. Sistem yang dibuat merupakan sistem informasi geofrafis berbasis web untuk

mengetahui lokasi Bus Trans Metro dan Halte pada kawasan yang diinputkan.
2. Informasi yang keluar ditampilkan sesuai data Halte yang terdaftar dan lokasi

Bus Trans Metro yang terakhir mengirim informasi.

3. Pengambilan keputusan dengan metode fuzzy hanya menetukan apakah

termasuk dalam waktu cepat dan memiliki keberadaan jauh atau dekat sesuai

variabel fuzzy yang diinputkan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi sistem

pendukung keputusan menentukan lokasi Bus Trans Metro dengan metode fuzzy

agar pengguna jasa transportasi ini dapat lebih nyaman, mengetahui informasi

tertang keberadaan Bus Trans Metro terdekat, mengetahui perkiraan waktu tunggu

dan menaikkan minat masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi ini.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :

1. Dapat menguji dan mengimplementasikan ilmu yang penulis peroleh

selama di bangku perkuliahan.


I-4

2. Dapat menjadi bahan informasi dan referensi bagi penelitian-

penelitian selanjutnya yang juga membahas permasalahan yang

sama.

3. Dapat menambah pengetahuan penulis dalam memecahkan masalah

yang sedang dihadapi dan merancang suatu sistem informasi yang

lebih baik untuk dipakai oleh penulis itu sendiri.

1.4.3 Manfaat Bagi Objek Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi Transmetro antara lain :

1. Meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jasa Bus Trans Metro.

2. Meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan Bus Trans

Metro karena telah memiliki informasi lokasi, kecepatan dan

keberadaan yang tidak ada sebelumnya.

1.5 Sistem Penulisan

Dalam penulisan proposal yang nantinya akan menjadi sebuah skripsi ini,

sistematika penulisan sangat mempunyai arti. Sistematika penulisan merupakan

tuntutan dalam skripsi yang dibuat agar tidak jauh menyimpang dari

permasalahan. Penulisan proposal yang nantinya akan menjadi sebuah skripsi ini

terdiri dari 5 (lima) bab, bab tersebut terdiri atas beberapa subbab yang

mempunyai kaitan satu sama lainnya yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
I-5

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang defenisi-defenisi yang berhubungan dengan

sistem pengambilan keputusan, tentang GIS dan metode fuzzy yang perlu untuk

dijelaskan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan, unit

penelitian, metode pengembangan / pengembangan perangkat lunak dan

penjadwalan pelaksanaan kegiatan.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisikan penjelasan analisis dari sistem yang akan dibangun,

perancangan sistem, perancangan database, perancangan antarmuka (user

interface) meliputi perancangan input serta output.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab

sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Geospasial

Menurut UU No.4 Tahun 2011 Tetang Informasi Geospasial, Geospasial

atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak,

dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas

permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

(http://www.bakosurtanal.go.id)

2.1.2. Google Map

Google Map adalah layanan mapping online yang disediakan oleh

google. Layanan ini dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Pada

situs tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah

di bumi. Layana ini interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai

keinginan pengguna, mengubah tinggat zoom, serta mengubah tampilan peta.

(http://lontar.uc.id)

2.1.3. Sistem

Menurut (Mcleod, 2004) yang dikutip dari buku Yakub (2012:1),

memberikan pengertian bahwa sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang

terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

II - 1
II - 2

2.1.4. Informasi

Menurut (Mcleod, 2004) yang dikutip dari buku Yakub (2012:8),

memberikan pengertian bahwa informasi (information) adalah data yang diolah

menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi

juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti. Informasi

merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan.

2.1.5. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Al-Bahra Bin Ladjamudin,

2005:14)

2.1.6. GIS (Sistem Informasi Geografis)

Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah kombinasi perangkat keras dan

perangkat lunak sistem, komputer yang memungkinkan penggunanya untuk

mengelola, menganalisa, dan memetakan informasi spasial berikut data atribut

(data deskriptif) dengan akurasi kartografis. [Basic20] (Eddy Prahasta, 2009:116).

2.1.7. Peta

Peta dalam pengertian kontemporer adalah sarana informasi yang

menggambarkan dunia nyata (permukaan bumi) dalam bentuk penyajian grafis

melalui simbol-simbol. Peta merupakan media untuk penyimpanan dan


II - 3

menyajikan informasi tentang rupa bumi dengan penyajian pada skala tertentu

(http://elib.unikom.ac.id)

2.1.8. Logika Fuzzy

Konsep dasar logika fuzzy diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Astor Zadeh

pada 1062. Logika fuzzy adalah metodologi sistem kontrol pemecahan masalah,

yang cocok untuk diimplementasikan pada sistem, seperti sistem pengambilan

keputusan denga teknik pendekatan. Metodologi ini dapat diterapkan pada

perangkat perangkat keras, perangkat lunak, atau kombinasi keduanya. Dalam

logika klasik dinyatakan bahwa sesuatu bersifat biner, yang artinya adalah hanya

mempunyai dua kemungkinan, “Ya atau tidak”, “Benar atau Salah”, “Baik atau

Buruk”, dan lain lain. Oleh karena itu, semua ini dapat mempunyai nilai

keanggotaan 0 atau 1. Akan tetapi , dalam logika fuzzy memungkinkan nilai

keanggotaan berada di antara 0 dan 1. Artinya, bisa saja suatu keadaan

mempunyai dua nilai “Ya dan Tidak” secara bersamaan. (T.Sutojo, Dkk,2011:hal

211)

Fuzzy logic didefenisikan sebagai jenis logic yang bernilai ganda dan

berhubungan dengan ketidakpastian dan kebenaran parsial. Suatu sistem berbasis

aturan fuzzy yang lengkap terdiri dari tiga komponen utama: Fuzzyfication,

Inference dan Defuzzyfication. Fuzzification mengubah masukan-masukan yang

nilai kebenarannya bersifat pasti (crisp input) ke dalam bentuk fuzzy input, yang

berupa nilai likuistik yang simantiknya ditentukan berdasarkan fungsi

keanggotaan. Inference membedakan dengan First-Order Logic, secara sintak,

suatu aturan fuzzy dituliskan sebagai “IF antecendent THEN consequent”.


II - 4

Sedangkan Defuzzification mengubah fuzzy output menjadi crisp value

berdasarkan fungsi keanggotaaan yang ditentukan. (Suyanto, 2014:hal 103-107)

2.1.8.1. Himpunan Fuzzy

Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam

suatu himpunan A, yang sering ditulis dengan µA (x), memiliki dua kemungkinan,

yaitu:

1. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam

himpunan, atau

2. Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam

suatu himpunan.

Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :

1. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan

atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti:

LAMBAT, SEDANG, CEPAT dan JAUH, SEDANG, DEKAT.

2. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari

suatu variabel seperti: 20, 40, 60, dsb.

Ada perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu :

1. Variabel fuzzy

Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu

sistem fuzzy. Contoh : kecepatan, keberadaan, dsb.

2. Himpunan fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi

atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.


II - 5

3. Semesta pembicaraan

Semesta pembicaraaan adalah keseluruhan nilai yang diperoleh

untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy.

4. Domain

Domain himpunan fuzzy yaitu seluruh nilai yang diizinkan dalam

semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan

fuzzy.

2.1.8.2. Fungsi Keanggotaan

Menurut Sri Kusmadewi dan Hari Purnomo (2010:8-11) Fungsi

Keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan

pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya yang memiliki

interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada

fungsi yang bisa digunakan.

a. Representasi Linear

Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya

digambarkan sebagai suatu garis lurus. Ada 2 (dua) keadaaan

himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai

pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol (0)

bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan lebih tinggi (Gambar 2.1).


II - 6

Gambar 2.1 Representasi Linear Naik

Fungsi Keanggotaan:

{
0 ,∧x ≤ a
µ ( x )= x−a ,∧a< x< b
b−a
1 ,∧x ≥b

Ke dua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari

nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri,

kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan lebih rendah (Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Representasi Linear Turun

Fungsi Keanggotaan:

{
1 ,∧x ≤ a
µ ( x )= b−x ,∧a< x< b
b−a
0 ,∧x ≥ b
II - 7

b. Representasi Kurva Segitiga

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 (dua)

garis (linear) seperti terlihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Kurva Segitiga

Fungsi Keanggotaan:

{
0 ,∧x ≤ a atau x ≥ c
x−a
µ ( x )= b−a ,∧a< x <b
c−x
,∧b ≤ x ≤ c
c−b

2.1.9. Konsep Database

2.1.9.1. Definisi Database

Basis data merupakan kumpulan data yang terdiri dari atribut, entity

dan relationship dari informasi suatu instansi atau perusahaan yang dirancang

untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi (Sintha

Setyaningrum, 2013 : 2).


II - 8

2.1.9.2. Structured Query Language (SQL)

SQL adalah bahasa permintaan yang melekat pada satu basis data atau

DBMS tertentu. SQL dengan kata lain adalah perintah atau bahasa yang melekat

di dalam DBMS. Sebagai suatu bahasa permintaan, SQL didukung oleh DBMS,

seperti MySQL Server, MySQL, PostgreSQL, Interbase, dan Oracle. Selain itu,

SQL juga didukung oleh basis data bukan server seperti MS. Access maupun

paradox. (Sintha Setyaningrum, 2013 : 51)

2.1.10. Alat Bantu Pengembangan Sistem

2.1.10.1. UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan

diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan

pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu,

meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi

berorientasi objek. Ada beberapa diagram yang akan dipakai pada sistem yang

dibuat, yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence

diagram:

2.1.10.2. Use Case Diagram

Use case atau diagram Use Case merupakan pemodelan untuk

kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
II - 9

informasi yang akan dibuat. Secara, Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi

apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi itu.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:155) Use case merupakan

pemodelan pada perilaku (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

case menggambarkan interaksi antara use case dengan aktor pada sistem

informasi yang akan dibangun. Use case berfungsi untuk mengetahui fungsi-

fungsi apa saja yang digunakan dalam sistem informasi.

Tabel 2.1 : Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Nama Keterangan


Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
nama use case
Use Case unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit

atau aktor.
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
Aktor /
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
actor
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
Komunikasi antara actor dan use case yang
Asosiasi/
berpartisipasi pada use case atau use case
association
memiliki interaksi dengan aktor.
Relasi use case tambahan kesebuah use case
Ekstensi /
dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri
extend
sendiri walau tanpa use case tambahan itu.
(Sumber: Rosa A.S, dan M. Shalahuddin, 2013:155)

2.1.10.3. Activity Diagram


II - 10

Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja ) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram

aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi

aktifitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:161) activity diagram

menggambarkan aliran kerja dari suatu sistem atau proses bisnis atau menu

yang ada pada software. Activity diagram menggambarkan aktivitas yang

dapat dilakukan oleh system.

Tabel 2.2 : Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Nama Keterangan


Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
Status awal
aktivitas memiliki sebuah status awal.
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
Aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan / Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan

decision aktivitas lebih dari satu.


Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu

/ join aktivitas digabungkan menjadi satu.


Status akhir dilakukan sistem, sebuah diagram
Status akhir
aktivitas memiliki sebuah status akhir.
(Sumber: Rosa A.S, dan M. Shalahuddin, 2013:161)

2.1.10.4. Class Diagram


II - 11

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:141) class diagram

mendeskripsikan struktur sistem dari sudut pendefenisian kelas-kelas yang

akan dibuat untuk membangun sebuah sistem. Kelas memiliki atribut dan

metode atau operasi.

a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu

kelas.

Tabel 2.3 : Simbol-simbol Class Diagram

Simbol Nama Keterangan

Nama_kelas Kelas Kelas pada struktur sistem


+atribut
+operasi

Antarmuka/ Sama dengan konsep interface dalam

interface pemograman berorientasi objek


Relasi anatar kelas dengan makna umum,
Asosiasi /
asosiasi biasanya disertai dengan
association
multiplicity.
Relasi antar kelas dengan makna
Generalisasi
generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan Kebergantungan antar kelas

/ dependency
Agregasi / Relasi antar kelas dengan makna semua-

aggregation bagian (whole-part)


c. (Sumber: Rosa A.S, dan M. Shalahuddin, 2013:146)

2.1.10.5. Sequence Diagram


II - 12

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:165), menjelaskan tentang

sequence diagram yaitu mengggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikkirimkan dan diterima

antar objek. Sequence Diagram menunjukkkan urutan event kejadian dalam suatu

waktu. Diagram sequence harus diketaui objek-objek yang terlibat dalam sebuah

use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansi menjadi objek

itu. Dan membuat diagram sequence juga dibutuhkan.

Tabel 2.4 : Simbol-simbol Sequence Diagram

Simbol Nama Keterangan


Objek entity, antarmuka yang saling
Life Line
berinteraksi.
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang

Message memuat informasi-informasi tentang aktifitas

yang terjadi.
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang

Message memuat informasi-informasi tentang aktifitas

yang terjadi.
II - 13

(Sumber: Rosa A.S, dan M. Shalahuddin, 2013:165)

2.2. Tinjauan Pustaka

Penulis telah melakukan Tinjauan Pustaka pada beberapa penelitian yang

sejenis dengan permasalahan yang diangkat. Berikut ini adalah penelitian yang

telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan

dibahas, antara lain:


II - 14

Tabel 2.5. Tinjauan Pustaka

No Tahun Sumber Judul Penulis Identifikasi Masalah Teknik/Metode Hasil


Pendekatan
Yang Digunakan
1 2014 Pelita Perancangan Aplikasi Marti Simamora Sulitnya mencari lokasi Metode Fuzzy Penerapan metode
Informatika Sistem Pendukung pemasaran yang strategis Multiple Attribute Fuzzy Multiple
Budi Darma, Keputusan Penentuan di beberapa tempat. Decision Making Attribute Decision
Volume : VI, Lokasi Pemasaran Buah Dalam menentukan (FMADM) Making dengan
Nomor: 2 Anggur Import Dengan lokasi pemasaran yang Simple Additive
Menggunakan Metode strategis dengan tujuan Weighting dalam
Fuzzy Multiple Attribute memaksimalkan hasil penentuan lokasi
Decision Making penjualan. pemasaran buah
(Studi Kasus : Cv.Mutiara anggur import adalah
Capital Medan) dengan mencari
alternatif yang terbaik
berdasarkan
kriteriakriteria yang
telah ditentukan
dengan cara
mencari nilai bobot
untuk setiap atribut
kemudian dilakukan
proses perangkingan
II - 15

No Tahun Sumber Judul Penulis Identifikasi Masalah Teknik/Metode Hasil


Pendekatan
Yang Digunakan
yang akan
menentukan alternatif
yang optimal. dan
Sistem yang
dibangun dapat
membantu
perusahaan dalam
menentukan lokasi
pemasaran yang
strategis yang dapat
memaksimalkan hasil
penjualan.

2 2013 Jurnal Sarjana Pemanfaatan Google Maps Faya Mahdia, Fiftin Proses pendistribusian - 1. Dari penelitian ini
Teknik Api Untuk Pembangunan Noviyanto bantuan dari pemerintah dihasilkan sebuah
Informatika Sistem Informasi seringkali kurang merata, sistem informasi
e-ISSN: 2338- Manajemen Bantuan dan persebaran posko manajemen bantuan
5197 Volume 1 Logistik Pasca Bencana seringkali menumpuk logistik pasca
Nomor 1, Juni Alam Berbasis Mobile pada titik tertentu, bencana alam
II - 16

No Tahun Sumber Judul Penulis Identifikasi Masalah Teknik/Metode Hasil


Pendekatan
Yang Digunakan
2013 Web ( Studi Kasus : Badan sedangkan masih banyak berbasis mobile web
Penanggulangan Bencana korban yang tidak yang dapat
Daerah Kota Yogyakarta ) mendapatkan bantuan. memberikan
Penyebab kurang informasi kepada
meratanya bantuan masyarakat dan
antara lain kurang instansi yang akan
meratanya informasi memberikan bantuan
lokasi korban, dan belum mengenai jarak, rute
memiliki sistem jalan, penunjuk arah
pendataan kebutuhan jalan dan daftar
untuk para korban, kebutuhan logistik
sehingga dapat posko bencana alam.
mempermudah petugas 2. Sistem informasi
bencana alam maupun manajemen logistik
masyarakat untuk yang dihasilkan dapat
mengetahui lokasi dan digunakan untuk
kebutuhan korban mengelola data
logistik yang dimiliki
oleh posko.
Pengelolaan logistik
mencakup
II - 17

No Tahun Sumber Judul Penulis Identifikasi Masalah Teknik/Metode Hasil


Pendekatan
Yang Digunakan
manajemen data
logistik yang masuk,
logistik yang tersedia
dan data penggunaan
logistik.
3 2013 Jurnal Rekursif Penentuan Lokasi Halte Dorestian Demi1, Penentuan jumlah dan Metode Fuzzy 1. Penentuan Lokasi
Program Studi Bus Sekolah Di Kota Ernawati2, Desi lokasi halte memiliki Multy Criteria Pembangunan Halte
Teknik Bengkulu Menggunakan Andreswari peran yang penting Decission Makin Bus Sekolah di
Infomatika, Metode Fuzzy Multy dalam penggunaan moda (FMCDM) Kota Bengkulu
Fakultas Criteria Decission Making Bus. Semakin banyaknya menggunakan metode
Teknik, (FMCDM) jumlah halte yang FMCDM berhasil
Universitas dibangun, berarti dibangun dengan
Bengkulu semakin meningkatnya menggunakan Delphi
Vol 1, No 3
tingkat aksesibilitas 7 dan Script Avenue
(2013)
pelayanan Bus. Tetapi, di ArcView 3.3 serta
sisi lain pembangunan database Oracle XE
halte yang terlalu banyak sudah dapat berjalan
dapat menyebabkan dengan baik.
biaya pembangunan dan 2. Terdapat lima titik
perawatan yang semakin lokasi hate bus saat
besar. ini baik yang
II - 18

No Tahun Sumber Judul Penulis Identifikasi Masalah Teknik/Metode Hasil


Pendekatan
Yang Digunakan
masih terawat
ataupun tidak terawat
yang kurang
efisisen untuk
menjadi alternatif
halte bus sekolah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Unit Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Trans Metro Pekanbaru atau Busway TMP yang

dipusatkan di Terminal AKAP Payung Sekaki yang sekarang sudah beroperasi

melalui beberapa koridor di Pekanbaru. Trans Metro Pekanbaru mempunyai 9

koridor trayek dan halte-halte yang telah disiapkan pada titik-titik pemberhentian.

Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan beberapa halte sebagai

sampel, tidak menggunakan semua halte yang tersedia. Pengambilan koordinat

halte menggunakan Observasi ke halte secara langsung atau pengujian dengan

menggunakan prototype baik data koordinat maupun bus itu sendiri.

3.2. Metode Pengembangan / Pembangunan Perangkat Lunak

Pembangunan perangkat lunak merupakan tahapan pembuatan dari

program atau aplikasi yang nantinya akan digunakan oleh sistem. Pemodelan

proses perangkat lunak akan digunakan pemodelan waterfal yang terdiri dari

analisis, perancangan system, implementasi dan pengujian. Tahapan yang

dilakukan dalam membangun perangkat lunak ada empat yaitu:

1. Spesifikasi perangkat lunak yang meliputi fungsional dan batasan operasi

dari perangkat lunak yang dibuat.

2. Perancangan dan implementasi perangkat lunak.

3. Validasi perangkat lunak untuk mengetahui perangkat lunak sudah sesuai

dengan kebutuhan user atau tidak.

III - 1
4. Evolusi perangkat lunak untuk memperbaiki dan mengembangkan

perangkat lunak sesuai dengan perubahan kebutuhan user.

3.2.1. Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang memuaskan dari pembahasan

suatu masalah serta kesimpulan maka diperlukan data-data yang bersifat objektif.

Adapun metodologi penelitian yang mendukung terhadap data-data yang objektif

dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini terdiri dari :

1. Tahap Pengumpulan Data.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan fakta dan data pada sistem yang

sedang berjalan dengan melakukan pengumpulan data.

a. Bahan atau Materi Penelitian

Yaitu penulis mendapatkan data dari buku, tulisan ilmiah, dan jurnal-jurnal

pendukung yang berkaitan dengan tulisan ini.

2. Tahap Analisis Sistem

Tahap analisa dilakukan guna untuk mengamati kondisi yang ada yaitu

menganalisa sistem yang berkaitan dengan pengembangan sistem yang akan

di rancang serta menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem sesuai data–data,

fungsi dan proses yang terjadi pada sistem sebelumnya, menganalisa proses–

proses yang terjadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada sistem

tersebut.

3. Tahap Desain Sistem.

Dalam tahap ini dilakukan permodelan untuk modul-modul, proses, database

dan alur sistem yang akan dirancang.

III - 1
III - 3

4. Pengkodean (Coding)

Pada tahap ini hasil dari tahap desain sistem dituangkan kedalam penulisan

kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman yang akan di gunakan

yaitu bahasa pemograman PHP dan database yang berbasis SQL.

5. Tahap Pengujian (Testing)

Tahap Pengujian (Testing) terhadap database, aplikasi dan hardware

pendukung dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem yang telah dibangun

berikut dengan komponen yang terkait dengan kinerja sistem tersebut.

Sedangkan untuk data diperolah dari beberapa bagian dengan beberapa

teknik pengambilan data. Berikut ini penjelasan tentang data yang digunakan:

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan berupa data alamat trayek, halte, data yang

dikumpulkan berupa data asli yang bersifat up to date dan dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber data sehingga jenis data penelitian ini

adalah jenis data primer.

2. Sumber Data

Data yang didapatkan bersumber dari Dinas Perhubungan Pekanbaru dan

beberapa bersumber dari website resmi pekanbaru.go.id.

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Observasi, survei atau pengamatan secara langsung ke bagian pengamatan

secara langsung ke bagian halte-halte terdekat untuk menentukan koordinat


III - 4

sampel yang akan digunakan menggunakan alamat halte yang telah didapat

sebelumnya.

b. Wawancara, sesi tanya jawab yang dilakukan untuk mendapatkan data dan

keterangan secara langsung dari staf Dinas Perhubungan Pekanbaru.

c. Tinjuan Pustaka, dilakukan untuk pengumpulan data dan informasi dari

berbagai referensi seperti buku dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.

3.3. Penjadwalan Pelaksanaan Kegiatan

Penjadwalan pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada awal mei 2016 dan di

akhiri September 2016. Adapun rincian kegiatan selama 5 bulan terdiri dari

tinjauan pustaka, survei, wawancara, dan pengumpulan data, penyusunan

proposal, seminar proposal, analisis data, pembuatan program, implementasi

program, finishing laporan skripsi, dan yang terakhir pengumpulan skripsi. Lebih

jelasnya penjadwalan pelaksanaan kegian ini dapat dilihat pada table 3.1.
III - 5

Tabel 3.1. Penjadwalan Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Rincian Mei Juni Juli Agustus September
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan
Data dan
1
Tinjauan
Pustaka

Penyusunan
2
proposal

Seminar
3
Proposal

4 Analisis data

Pembuatan
5
Program

Implementasi
6
Program
Finishing
7 Laporan
Skripsi

Pengumpulan
8
Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadewi, Sri. dan Purnomo, Hari, 2010. “Aplikasi Logika Fuzzy Edisi ke 2”.
Garaha Ilmu: Yogyakarta.
Sutojo, T. Mulyanto,Edi. Suhartono, Vincent, 2011. Kecerdasan Buatan. Andi
Offset: Yogyakarta.
Suyanto, 2014. “Artificial Intelligence”. Informatika: Bandung.
A.S, Rosa, and M. Shalahuddin, 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
Simanora, Marti, 2014. “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Lokasi Pemasaran Buah Anggur Import Dengan
Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (Studi
Kasus : Cv.Mutiara Capital Medan).” Jurnal Pelita Informatika Vol.6,
No.2: Budi Darma Medan.
Mahdia, Faya dan Fiftin Noviyanto, 2013. “Pemanfaatan Google Maps Api Untuk
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik
Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile Web ( Studi Kasus : Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta ).” Jurnal Sarjana
teknik Informatika Vol.1, No.1: Universitas Ahmad Dahlan.
Demi, Dorestian, Ernawati dan Desi Andreswari, 2013. “Penentuan Lokasi Halte
Bus Sekolah Di Kota Bengkulu Menggunakan Metode Fuzzy Multy
Criteria Decission Making (FMCDM).” Jurnal Rekursif Teknik
Infomatika Vol.1, No.3: Universitas Bengkulu.
http://febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.1, Agustus, 2016.
http://www.bakosurtanal.go.id/assets/download/UU_IG/UU%20NO
%204%20THN%202011%20TENTANG%20INFORMASI
%20GEOSPASIAL.pdf, Agustus, 2016.
http://lontar.ui.ac.id/file%3Ffile%3Ddigital/126728-R0308149Implementasi%
2520aplikasi-Literatur.pdf, Agustus, 2016.
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=2173, Agustus, 2016.
http://www.pekanbaru.go.id/informasi-publik/trayek-bus-trans-metro-pekanbaru,
Agustus, 2016

Anda mungkin juga menyukai