Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya usaha asuransi sebagai salah satu bidang usaha yang
tujuan nya untk memberikan perlindungan terhadap bahaya kerugian yang mungkin menimpa
seseorang/lembaga, yaitu dengan cara memberikan santunan/ ganti rugi kepada para peserta program
asuransi yang terkena peril.
1. Keinginan untuk memberikan kepastian kepada para peserta program asuransi / tertanggung
terhadap risiko kerugian yang dihadapi.
2. Dengan adanya kepastian, maka tertanggung akan merasa aman terhadap bahaya kerugian. Jadi
disamping memberikan kepastian maka asuransi juga bertujuan memberikan rasa aman kepada
para tertanggung.
Teori Hirarki A. Maslow mengatakan bahwa setiap orang selain ingin memenuhi kebutuhan
pokoknya ( makan, minum, pakaian, dan perumahan) juga berusaha untuk melindungi dirinya
dari segala ancaman bahaya (mendapatkan rasa aman ) terhadap diri, harta benda maupun
kepentingan. Setiap orang tentu menginginkan bebas dari segala situasi yang dapat
berpengaruh buruk terhadap kedudukan sosialnya dalam masyarakat. Hal ini dapat dicapai
antara lain dengan mengalihkan situasi tersebut kepada perusahaan asuransi.
3. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan rasa khawatir dan takut
kepada pihak lain (perusahaan asuransi). Jadi di sini tujuan asuransi adalah Menghilangkan
kekhawatiran dan ketakutan tertanggung.
4. Dengan adanya asuransi, orang dapat mengalihkan risiko risiko tersebut kepada perusahaan
asuransi, orang akan berani berusaha di bidang bidang yang berisiko, yang menjanjikan
keuntungan yang lebih besar, sehingga dapat mendorong terciptanya Keseimbangan ekonomi
yang optimal.
Bila menganalisis faktor-faktor yang melatar belakangi timbulnya usaha asuransi dari sisi sosiologi, dapat
tertarikkesimpulan bahwa usaha asuransi sebenarnya berakar pada kebiasaan tertentu yang berlaku
dalam masyarakat.
PENGARUH ASURANSI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI
Berikut akan diuraikan beberapa contoh mengenai manfaat asuransi bagi mereka yang terlibat langsung
dalam asuransi, artinya bagi mereka yang menjadi nasabah dari suatu perusahaan asuransi.
Bila keinginan tersebut tidak terpuaskan maka akan timbul ketegangan yang dapat
menimbulkan reaksi reaksi tidak sehat. Artinya bila rasa aman tidak terpenuhi reaksinya
mungkin akan berbentuk rasa kekhawatiran atau ketakutan. Sebaliknya dengan terpenuhinya
rasa aman akan menghilangkan rasa kekhawatiran , ketakutan terhadap ketidakpastian.
Dimana cara pemenuhan terhadap kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah
melalui asuransi. Dengan adanya asuransi tersebut maka sebagian besar dari ketidak pastian,
yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu akan
dapat dihilangkan, sehingga dapat menimbulkan suasana jiwa yang tenang serta rasa hati yang
damai.
3. Menghilangkan Ketergantungan
Sering kita jumpai bahwa perkembangan yang tidak menguntungkan yang dialami seseorang
adalah disebabkan oleh factor-faktor ekonomi/keuangan yang dialami oleh oranglain, kepada
siapa orang yang bersangkutan tergantung. Misalnya: kesempatan bagi anak-anak untuk
memperoleh kesuksesan dimasa datang akan sangat dikuarangi karena tidak tersediany sumber-
sumber dana yang memadai akibat ketidak mampuan orang tuanya, karena sudah tdak mampu
bekerja,menganggur dan sebagainya.
Orang-orang tua yang kapasitas kerjanya sudah menurun akan dapat mengakibatkan:
menurunya tingkat penghasilannya, yang selanjutnya dapat mengakibatkan menurunya standart
kehidupanny,demolirasi,anak-anaknya tidak dapat melanjutkan sekolah.kehidupannya
menyandarkan diri pada ‘belas kasihan’ orang lain dan sebagainya
Ketergantungan itu akan dapat dikurangi apabila sebelumnya (pada saat kondisi orang tua masih
sehat dan kuat) telah diatur suatu program asuransi untuk mengantisipasi ketergantungan
tersebut. Misalnya melalui program asuransi beasiswa untuk menghindari ketergantungab anak
bidang biaya untuk pendidikannya. Dimana bila ketidak mampuan itu tiba atau orang tua
meninggal dunia sianak-anak akan mendapatkan biaya kelanjutan pendidikannya dari
perusahaan asuransi.
Pada suatu saat mereka akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendanaan untuk
penyediaan sarana pemenuhan kebutuhanannya,terutama yang berkaitan dengan penurunan
produktivitas kerjanya, baik yang berkaitan dengan usia maupun kesehatan, Padahal mereka ini
umumnya juga tidak mau menerima bantuan baik dari keluarganya maupun dari lembaga-
lembaga social pada saat menghadapi masalah tersebut.
Masalah-masalah tersebut , terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk dapat tetap
berdiri sendiri dimasa depan akan dapat dipecahkan melalui program asuransi yang tepat.
dengan demikian para wanita karier dapat meniti kariernya dengan baik, tanpa rasa kuatir
terhadap masa depannya.
Hal ini sebetulnya dialami oleh hampir setiap orang, dimana orang yang sudah berusia senja,
meskipun menerima pensiun, jumlahnya umumnya kurang memandai dibandingkan dengan
kebutuhan. Dalam keadaan ini program asuransi juga mempunyai peranan yang tidak kecil,
sebab dengan santunan yang didapat dari program asuransi akan memperbesar persediaan
dananya untuk menompang kehidupannya.
Aspek lain dalam kaitannya dengan masalah kelanjutan pendidikan, misalnya seorang
mahasiswa yang jauh dari orang tuanya, bila dia pada suatu ketika mengalami kesulitan
memenuhi kebutuhan dana yang mendadak, ( misalnya biaya untuk menyusun skripsi ), maka
bila dia mempunyai polis asuransi kebutuhan tersebut maka akan dapat dipenuhi dengan
mudah, dengan mengadakan polis asuransinya kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan
dan hal ini dapat dilakukan dengan mudah.
Dalam kondisi perekonomian yang penuh dengan ketidak- pastian, mungkin akan
mengakibatkan timbulnya keragu-raguan bagi para donatur untuk tetap memberikan
sumbangan, karena ketakutan akan kehilangan harta kekayaan atau tidak terjaminnya hari
tuanya.
Tetapi bila para donatur tersebut telah mengasuransikan dirinya terhadap risiko-risiko yang
dimaksud, maka keragu-raguan dan ketakutan menjadi tidak ada lagi, sehingga yang
bersangkutan tetap dapat menjadi donatur yang setia, sehingga akibatnya lembaga-lembaga
social tetap dapat melaksanakan aktivitasnya dengan sebaik-baiknya.
Sehubung dengan hal tersebut, seseorang dengan tingkat penghasilannya yang diperoleh saat
ini akan dapat menghitung atau menentukan jumlah kekayaan yang diinginkan, yang dapat
diakumulasikan selama jangka waktu tertentu. Untuk mereralisir keinginan tersebut, salah satu
cara yang dapat ditempuh dengan menutup atau membeli polis asuransi untuk sejumlah
kekayaan ( dana ) yang diinginkan. Dengan demikian kekayaan yang diinginkan tersebut pasti
dapat tersedia pada saat diperlukan, sesuai dengan yang telah direncanakan.
Ketidakpastian dikaitkan dengan penyediaan dana untuk mengatasi kerugian akan dapat diatasi
dengan mudah melalui program asuransi. Sebab dengan membeli polis asuransi maka kapanpun
dan berapapun kerugian yang terjadi akan ditutup dengan santunan dari perusahaan asuransi.
8. Stimulasi Menabung
Secara sempit memang dapat dikatakan bahwa asuransi adalah berhubungan masalah ganti
rugi, tetapi mengingat dalam asuransi jiwa telah ditambahkan klausul dimana unsur
penabungan lebih ditonjolkan, maka unsur ini tidak dapat diabaikan begitu saja dalam
membahas peran asuransi. Bahkan ada sejumlah perusahaan asuransi jiwa yang memberikan
tekanan khusus pada unsur tabungan tersebut. Disamping itu, juga mulai diperkenalkan juga
penggabungan / pengombinasian program asuransi dengan tabungan.
Contoh : “ Taska” (Tabungan Asuransi Berjangka) yang diselenggarakan oleh bank-bank milik
pemerintah ( BUMN).
Kelebihan asuransi jiwa yang disertai dengan elemen tabungan dengan tabungan biasa adalah:
karena premi asuransi (termasuk unsur tabungannya ) mempunyai jatuh tempo secara teratur
(pasti) sistematis, dimana pemegang polis harus menabung/membayar premi secara teratur,
sehingga kewajiban menabung dapat dipandang sebagai hutang.
PENGERTIAN
Dengan munculnya usaha asuransi, maka orang dapat memindahkan risiko-risiko tersebut kepada
perusahaan asuransi. Dengan demikian usaha-usaha untuk mencari keuntungan yang lebih besar
dengan risiko yang lebih besar pula dapat berjalan.
Contoh
Orang mau beli obligasi pemerintah, meskipun bunganya rendah. Sebab risiko obligasi
pemerintah adalah sangat kecil.
Bagi dunia usaha yang berisiko tinggi dan risiko tersebut tidak dapat dialihkan kepada lembaga
lain, maka pemilik modal akan menuntut return atau bunga, yang pada hakekatnya merupakan
biaya modal, yang tinggi atas pemakaian modalnya.
Sebaliknya bila risiko yang dihadapi itu dapat dialihkan/diasuransikan, sehingga risiko yang
dihadapi pemilik modal menjadi lebih kecil, maka pemilik modal akan bersedia menerima
tingkat bunga (return) yang lebih rendah. ini berarti biaya modal yang harus ditanggung oleh
perusahaan (pemakai modal) akan lebih kecil.
5. Dapat Memperhitungkan Besarnya Biaya Insiden dengan Cara yang Lebih Pasti
Hal ini dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :
Perhitungan biaya Tanpa asuransi :
Biaya bahan + Biaya personil + Overhead + Risiko Kerugian (?) = Biaya Total (?)
Biaya bahan + Biaya personil + Overhead + Premi asuransi (pasti) = Biaya Total (pasti).
6. Penyediaan Pelayanan yang Profesional
Usaha asuransi saat ini sudah semakin banyak bergerak di bidang usaha yang bersifat teknis,
lebih-lebih dengan semakin pesatnya perkembangan bidang teknologi, sehingga usaha usaha
untuk memberikan bantuan teknis (yang bersifat professional ) baik kepada individu maupun
perusahaan, semakin disadari oleh perusahaan-perusahaan asuransi, agar individu atau
perusahaan-perusahaan yang di bantu dapat melakukan aktifivitasnya dengan baik dari efisien.
Apabila adanya risiko meningkatnya biaya, mengapa perusahaan asuransi masih dapat menarik
modal yang begitu besar dan memberikan santunan serta memungkinkan perusahaan asuransi
menekan biaya kerugian?
Jawaban
2. Melalui analisis cara kerja “teori nilai guna batas” (marginal utility theory), dimana
dalam suatu periode tertentu unit-unit selanjutnya dari barang yang dikonsumsi akan
memberikan nilai kegunaan yang semakin berkurang. Pernyataan ini dalam teori
ekonomi lebih dikenal dengan “Hukum Gossen I”.
Fungsi Asuransi
Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga memiliki
berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai berikut:
a) Pengalihan Resiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko / kerugian (chance of loss) dari
tertanggung sebagai ”Original Risk Bearer” kepada satu atau beberapa penanggung (a risk
transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian (uncertainty) yang berupa kemungkinan
terjadinya kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi
proteksi asuransi yang pasti (certainty) merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan
klaim dengan syarat pembayaran premi.
b) Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada
mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau biaya ber-
asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga
dana tersebut berkemang, yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang
mungkin akan diderita salah seorang tertanggung.
c) Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh masing –
masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya
kepada penanggung (equitable premium). Dan besar kecilnya premi yang harus dibayarkan
tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarip premi (rate of premium) dikalikan dengan Nilai
Pertanggungan.
2. Fungsi Tambahan (Sekunder) :