Evaluasi Program Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Evaluasi Program Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
1 April 2016
Muslihin*
Abstract: The purpose of this research is to explain the program implementation quality
and efectivity of the leadership training and education of forth level of the Government
of West Nusa Tenggara Province. This research includes evaluation research program with
Kirkpatrick’s model (reaction, learning, behaviour, result) by using descriptive qualitative
approach. Data collection instruments used were interview, observation guidelines, the
study documents, and questionnaires. Data analysis using models Miles and Huberman
through the display of data, data reduction, and data verification. The results showed that
the participants’ reactions to learning by training trainers in the category adequate with a
score of 76.67%, reaction training participants towards learning lectures by speakers that
are in adequate category with a score of 75.17%, according to the coach’s ability partici-
pants with a score of 82.93 %, both in terms of system management and operational admin-
istration by 70.62%. Participants’ reactions to the energy aspects of training and education
that is equal to 79.03%. The effectiveness of the program in terms of the reaction of partici-
pants was on the score of 65.52 or the adequate category and questionnaire results 91.67%
of participants consider the information given during the training is less practical nature.
Keywords: Program evaluation, Kirkpatrick model, leadership, training and education
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kualitas dan efektivitas peny-
elenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV pada Pemerintah Provinsi NTB. Penelitian
ini termasuk jenis penelitian evaluasi program dengan model Kirkpatrick (reaction, learn-
ing, beaviour, result) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Instrumen pen-
gumpulan data yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, studi
dokumen, dan kuesioner. Analisis data mengunakan model Miles dan Huberman melalui
display data, reduksi data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi
peserta diklat terhadap pembelajaran oleh widyaiswara berada pada kategori memadai
dengan skor 76,67 %, reaksi peserta diklat terhadap pembelajaran ceramah oleh nara-
sumber berada pada kategori memadai dengan skor 75,17 %, kemampuan coach menurut
peserta dengan skor 82,93 %, sistem pengelolaan baik dari segi administrasi dan opera-
sional sebesar 70,62 %. Reaksi peserta terhadap aspek tenaga kediklatan yaitu sebesar
79,03%. Efektivitas program dari segi reaksi peserta adalah pada skor 65,52 atau pada
kategori memadai dan hasil kuesioner 91,67% peserta menganggap pengetahuan yang di-
berikan selama diklat kurang bersifat praktis.
Kata kunci: Evaluasi program, model kirkpatrik, kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan
* Ismail, IAIN Mataram, Jl. Lestrai Gg. Manalagi XI No.6 Pejeruk, Ampenan Lombok, NTB. Tele-
pon:08123706275/087865555560, email: ismail_thoib@yahoo.com
.
22
23
kurikulum pola baru kepemimpinan perubahan yang Evaluasi, merupakan tahap berbagi pengetahuan dan
mulai diterapkan sejak tanggal 2 Januari 2014. pengalaman dalam memimpin implementasi proyek
Kebermaknaan program Diklat Kepemimpinan perubahan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam
Tingkat IV akan efektif jika kegiatan tersebut diakhiri bentuk seminar. Mata diklat pada tahap ini adalah
dengan evaluasi. Evaluasi dalam aktivitas diklat Seminar Laboratorium Kepemimpinan dan Evaluasi.
dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi Secara khusus evaluasi program pada lembaga
program. Evaluasi hasil belajar lebih difokuskan pemerintah dan pendidikan merupakan proses
untuk menilai hasil belajar yang dicapai oleh peserta untuk menjamin akuntabilitas dan peningkatan
setelah mengikuti program diklat. Sedangkan berkelanjutan (Edward, Scott dan Nambury, 2007:
evaluasi program dilakukan untuk menilai efektivitas 3). Kualitas penyelenggaraan diklat kepemimpinan
dan efisiensi program. Evaluasi program bersifat harus dilihat secara menyeluruh terhadap keseluruhan
lebih holistik daripada evaluasi hasil belajar. tahapan mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai
Semua aspek dan komponen sistem diklat dapat kepada hasil penilaian serta dampak diklat terhadap
dinilai efektivitas dan efisiensinya melalui evaluasi peningkatan produktivitas atau kinerja layanan
program. Evaluasi diklat dilaksanakan dengan organisasi.
tiga alasan khusus, yaitu: (1) untuk menentukan Evaluasi model Kirkpatrik sangat relevan
efektivitas suatu program diklat dan mendapatkan dengan komponen yang melekat dalam pelaksanaan
informasi untuk mengembangkan program diklat diklat. Penerapan model Kickpatrick dalam penelitian
pada masa yang akan datang; (2) untuk menentukan ini meliputi level reaksi (reaction), pembelajaran
apakah program diklat diteruskan, dimodifikasi, (learning), perilaku (behaviour), dan hasil (result).
atau dihentikan; (3) untuk memberikan bukti nyata Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mengenai keberadaan lembaga pelatihan dengan mengetahui keberhasilan penyelenggaraan program
menunjukkan kontribusinya terhadap sasaran serta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah
tujuan perusahaan (Kirkpatrick, 2005: 17). Provinsi NTB. Secara operasional penelitian evaluasi
Diklat mencakup tiga aspek pokok yaitu ini memiliki tujuan: (1) Mengetahui kepuasan
perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta terhadap pelaksanaan program Diklat
perilaku dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah Provinsi NTB
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. (reaction); (2) Mengukur pencapaian pengetahuan,
Struktur kurikulum Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sikap, dan keterampilan peserta setelah mengikuti
disusun menjadi lima tahap pembelajaran: (1) Tahap Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah
Diagnosa Kebutuhan Perubahan, tahap penentuan Provinsi NTB (learning); (3) Mengetahui penerapan
area pengelolaan kegiatan organisasi yang akan perubahan perilaku peserta Diklat Kepemimpinan
mengalami perubahan; (2) Tahap Taking Ownership Tingkat IV Pemerintah Provinsi NTB (behaviour);
(Breakthrough I), pembelajaran yang mengarahkan dan (4) Mengetahui dampak perubahan perilaku
peserta membangun organizational learning peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah
atau kesadaran dan pembelajaran bersama akan Provinsi NTB (result).
pentingnya mereformasi area kegiatan organisasi Evaluasi reaksi merupakan tahap evaluasi yang
yang bermasalah. Mata diklat pada tahap ini adalah melihat efektivitas program diklat berdasarkan
couching and counseling; (3) Tahap Merancang reaksi atau tanggapan peserta terhadap pelaksanaan
Perubahan dan Membangun Tim, membekali program yang diikuti. Evaluasi reaksi ini disebut juga
peserta dengan pengetahuan membuat rancangan lembar kepuasan pelanggan (customer satisfaction
perubahan yang komprehensif menuju kondisi ideal sheet) karena bertujuan mendapatkan masukan
pengelolaan organisasi yang dicita-citakan; (4) Tahap dan komentar peserta terhadap program diklat
Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II), berdasarkan kepuasan peserta terhadap pelayanan
tahap ini mengarahkan peserta untuk menerapkan dari penyelenggara program menyangkut kurikulum,
dan menguji kapasitas kepemimpinannya di tempat tenaga kediklatan, dan fasilitas yang mereka terima.
kerjanya dan memimpin implementasi perubahan Aspek kurikulum meliputi pengaturan jadwal,
yang telah dibuatnya. Mata diklat pada tahap pengembangan materi, penggunaan metode,
ini adalah couching and counseling; (5) Tahap pemilihan media, kegiatan benchmarking, dan
24
pelaksanaan praktik kepemimpinan. Aspek tenaga level hasil merupakan produk akhir berupa dampak
kediklatan mencakup widyaiswara, narasumber, diklat terhadap tingkat produktivitas organisasi yang
penyelenggara, coach, dan mentor. Aspek fasilitas dapat ditingkatkan setelah alumni dapat menerapkan
diklat meliputi ruang kelas, asrama, sarana pendukung, pengetahuan dan keterampilan yang didapat
dan konsumsi. Evaluasi Tingkat kepuasan peserta selama diklat. Perubahan perilaku kerja diharapkan
sangat bergantung kepada kualitas produk atau jasa memberikan dampak positif terhadap tempat kerja
yang didapatkannya. Montgomery dalam Supranto terutama berhubungan dengan pelayanan publik.
(2011: 2) membedakan mutu atau kualitas menjadi
dua, yaitu mutu desain dan mutu kecocokan (quality METODE PENELITIAN
of design and quality of conformance). Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Evaluasi pembelajaran dalam diklat mencakup: evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi
knowledge, skills, and attitudes (Blanchard dan James, kualitatif digunakan untuk mengevaluasi karakter,
W.T. (2007: 348). Mc Alpine dalam Gagne (2005: petunjuk, dan efisiensi staf berdasarkan latar belakang
265) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan dan pengetahuan kegiatan yang relevan (Jacobs &
refleksi dari authentic assessement dalam berbagai Christine, 2010: 424). Proses evaluasi kebanyakan
cara, meliputi: (1) produk seperti buku, permainan, memerlukan deskripsi rinci tentang berjalannya
peta, dan pameran; (2) proses kognitif seperti berpikir suatu program. Deskripsi berdasarkan pada observasi
level tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi, dan dan atau wawancara dengan staf, peserta diklat,
kreativitas sebaik perolehan, pengorganisasian, dan petugas administrasi program. Proses evaluasi
dan penggunaan informasi; (3) kinerja seperti menggambarkan secara tepat dan rinci jalannya
pelaksanaan eksperimen dan penelitian, presentasi program menggunakan metode kualitatif (Patton,
temuan, pertunjukan permainan; dan (4) sikap dan 2009: 31). Dilakukan terhadap penyelenggaraan
keterampilan sosial seperti sains berbeda budaya Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah
dan wawancara individu dan kelompok. Sudjana Provinsi NTB yang dilaksanakan pada BKD dan
(2009: 22) menjelaskan bahwa hasil belajar sebagai Diklat Provinsi NTB. Peserta Diklat Kepemimpinan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta diklat Tingkat IV sebanyak 60 orang yang terbagi dalam
setelah menerima pengalaman belajarnya. dua angkatan. Penelitian dilaksanakan dari bulan
Evaluasi perilaku difokuskan pada perilaku Juli 2014 sampai dengan Desember 2014. Metode
kerja (pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan kualitatif dalam evaluasi ini bersifat deskriptif.
perilaku) peserta diklat setelah kembali ke dalam Evaluasi kualitatif deskriptif lebih diarahkan
lingkungan kerjanya. Perilaku yang dimaksud untuk menentukan efektivitas program Diklat
berupa perilaku kerja yang ada hubungannya Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah Provinsi
langsung dengan materi diklat, dan bukan perilaku NTB. Efektivitas program diklat mencerminkan
dalam konteks hubungan personal dengan rekan- kualitas layanan penyelenggaraan program dengan
rekan kerjanya. Perubahan yang ingin diketahui melihat kepuasan terhadap layanan yang diberikan
dalam evaluasi ini adalah seberapa jauh perubahan kepada peserta diklat serta perubahan perilaku dan
sikap mental (attitude), perbaikan pengetahuan, dan hasil program bagi peningkatan kinerja organisasi.
atau penambahan ketrampilan peserta membawa Evaluasi dilakukan terhadap empat level evaluasi
pengaruh langsung terhadap kinerja peserta ketika model Kirkpatrick yang terdiri atas reaksi (reaction),
kembali ke lingkungan kerjanya. Apakah perubahan pembelajaran (learning), perilaku (behaviour), dan
tersebut diimplementasikan dalam lingkungan kerja hasil (result).
peserta ataukah dibiarkan berkarat dalam diri peserta Pengumpulan data dilakukan melalui
tanpa pernah diimplementasikan. wawancara, observasi, studi dokumentasi dan
Evaluasi hasil difokuskan pada hasil akhir (final kuesioner. Observasi dilakukan secara langsung
result) yang terjadi karena peserta telah mengikuti ke lokasi penelitian pada saat penyelenggaraan
suatu program (Widoyoko, 2012: 178). Evaluasi program. Wawancara dilakukan dengan berinteraksi
level result atau hasil dilakukan untuk mengukur dan berkomunikasi langsung dengan peserta diklat,
kontribusi program secara keseluruhan terhadap atasan dan bawahan peserta diklat pada unit kerjanya,
kinerja perusahaan (Pribadi, 2014: 165). Evaluasi penyelenggara diklat, widyaiswara, narasumber
25
dan coach. Studi dokumentasi ini dimaksudkan atau sebesar 63,33% dan 11 orang perempuan atau
untuk melihat dan menganalisis data tertulis yang sebesar 36,67%. Pangkat dan jabatan peserta diklat
digunakan dalam penyelenggaraan diklat. Dokumen bervariasi mulai dari golongan III/b sampai kepada
yang diteliti berupa berbagai macam baik dokumen golongan IV/a. Peserta dengan pangkat dan golongan
primer maupun dokumen sekunder. Kuesioner Penata Muda Tingkat I (III/b) sebanyak 1 orang atau
diberikan kepada peserta diklat untuk mengukur sebesar 1,67%; Penata (III/c) sebanyak 21 orang
tingkat kepuasan terhadap proses pelaksanaan diklat atau sebesar 35%; Penata Tingkat I (III/d) sebanyak
yang diikuti menyangkut aspek kurikulum, tenaga 34 orang atau sebesar 56,67%; dan Pembina (IV/a)
kediklatan, dan fasilitas diklat. sebanyak 4 orang atau sebesar 6,66%. Pengalaman
Analisis data dilakukan dengan menggunakan kerja Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
tiga alur kegiatan secara bersamaan dari methode bervariasi mulai dari 10 tahun atau kurang sampai 26
Miles dan Huberman (2009: 20), yaitu reduksi data, tahun. Masa kerja 10 tahun atau kurang sebanyak 3
penyajian data, penyimpulan dan verifikasi data. orang atau sebesar 5%; masa kerja antara 11 – 14 tahun
Prosedur Analisis data melalui reduksi, display, sebanyak 20 orang atau sebesar 33,33%; masa kerja
dan verifikasi data dalam bentuk naratif. Proses antara 15 – 18 tahun sebanyak 14 orang atau sebesar
pengolahan data hasil penelitian, mulai dari menyusun, 23,33%; masa kerja antara 19 – 22 tahun sebanyak
mengelompokkan, menelaah dan menafsirkan data 16 orang atau sebesar 26,67%; dan masa kerja antara
dalam pola, serta menghubungkannya dengan fokus 23 – 26 tahun sebanyak 7 orang atau sebesar 11,67%.
evaluasi. Data mentah hasil observasi dan wawancara Tingkat pendidikan peserta dikelompokkan sebagai
ditabulasi dalam bentuk tally kemudian dihitung berikut: (1) tingkat pendidikan SMA sebanyak 3 orang
persentase yang dijadikan dasar dalam pemberian atau sebesar 5%; (2) Diploma III sebanyak 2 orang
keputusan. atau sebesar 3,33%; (3) S1/DIV sebanyak 46 orang
Setelah melalui proses pengumpulan dan atau sebesar 76,67%; dan (4) tingkat pendidikan S2
analisis data, peneliti harus memastikan bahwa sebanyak 9 orang atau sebesar 15%.
hasil temuan dan interpretasi sudah akurat. Validasi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah
temuan dilakukan melalui berbagai strategi member Provinsi NTB diselenggarakan oleh BKD dan Diklat
checking dan triangulasi. Cara ini dimaksudkan untuk Provinsi NTB. Lembaga tersebut merupakan salah
mengurangi bias yang melekat pada suatu metode satu lembaga diklat terakreditasi yang diberikan
dan memudahkan melihat keluasan penjelasan yang kewenangan untuk menyelenggarakan diklat
dikemukakan. Dalam proses penelitian, peneliti prajabatan, diklat kepemimpinan, diklat teknis, dan
menanyakan kepada satu atau beberapa sumber diklat fungsional umum pada lingkup Pemerintah
data atau partisipan yang terlihat untuk mengecek Provinsi NTB.
keakuratan data yang telah dianalisis. Cara ini
untuk memberikan keobjektifan dan kebenaran data Evaluasi Reaksi
sehingga informasi yang diperoleh dan disimpulkan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Provinsi
dapat dipertanggungjawabkan. Member checking NTB dilaksanakan selama 97 hari kerja yang terbagi
dilakukan secara tertulis melalui terhadap kuesioner, dalam 282 Jam Pelajaran (JP) atau 32 hari kerja
wawancara atau teknik dokumentasi. untuk pembelajaran klasikal, dan 585 JP atau 65
hari kerja untuk pembelajaran non klasikal yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN diistilahkan dengan breakthrough. Pembelajaran
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pemerintah breakthrough tersebut dilaksanakan sebanyak dua
Provinsi NTB Tahun 2014 dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu tahap taking ownership selama 5
angkatan, yaitu angkatan II dan III. Peserta diklat hari dan tahap laboratorium kepemimpinan selama
merupakan PNS yang sedang menduduki Jabatan 60 hari. Selama pembelajaran klasikal peserta
Eselon IV lingkup Pemerintah Provinsi NTB. Peserta diasramakan dan diberikan kegiatan penunjang
diklat angkatan II sebanyak 30 orang terdiri atas 20 kesehatan jasmani/mental sebanyak 14 JP. Jadwal
orang laki-laki atau sebesar 66,67% dan 10 orang pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
perempuan atau sebesar 33,33%. Angkatan III diikuti Angkatan II dan III Pemerintah Provinsi NTB sesuai
oleh 30 orang peserta terdiri atas 19 orang laki-laki tahapan pembelajaran diklat kepemimpinan seperti
26
terlihat pada tabel di bawah ini. mandiri dan bahan kompilasi. Setiap bentuk
kegiatan instruksional di atas membutuhkan bahan
Tabel1.1.Jadwal
Tabel JadwalTahapan
Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan Diklat
Diklat instruksional yang
instruksional di berbeda.
atas membutuhkan
Untuk kepentingan bahan
Kepemimpinan
Kepemimpinan Tingkat IV Tingkat IV instruksional yang berbeda. Untuk kepentingan jurnal
jurnal dg jumlah halaman yang terbatas (lebih
dg jumlah halaman yang terbatas (lebih kurang
Tahapan Angkatan II Angkatan kurang
maksimal maksimal 10 halaman)
10 halaman) perlu diringkas
perlu diringkas untukuntuk
bagian
Pembelajaran III bagian
pembahasan, bagian di atas tidak perlu masuk
pembahasan, bagian di atas tidak perlu masuk
I. Tahap Diagnosa 11 s.d. 22 12 s.d. 23 pembahasan.
pembahasan. Sebaiknya langsung Sebaiknya ke
langsung
Kebutuhan Agustus 2014 Agustus pembahasan
ke pembahasan intiinti
sajasaja
tidak perlu
tidak panjang
perlu panjanglebar.
lebar.
Perubahan 2014 Kedalamandan dankeluasan
keluasanmaterimateripembelajaran
pembelajaran
Kedalaman
II. Tahap Taking 23 s.d. 28 24 s.d. 29
yang diberikan
yang diberikanwidyaiswara
widyaiswara sangat bergantung
sangat kepada
bergantung
Ownership Agustus 2014 Agustus
(Breakthrough I) 2014
pemahaman dan pengalamannya
kepada pemahaman dan pengalamannya yang yang berhubungan
dengan mata diklat yang diajarkan. Hal ini berarti
III. Tahap Merancang 29 Agustus 30 Agustus berhubungan dengan mata diklat yang diajarkan.
Perubahan dan s.d. s.d. bahwa cakupan materi sangat bergantung kepada
Hal ini berarti bahwa cakupan materi sangat
Membangun Tim 19 September 20 siapa yang memberikan materi tersebut.
Efektif 2014 September
bergantung
Widyaiswaralah kepada yang siapa yang memberikan
memiliki peran materidalam
2014 tersebut.
memperkaya Widyaiswaralah
materi diklat yang memiliki
dengan peran dalam
teori-teori terbatu
IV. Tahap 20 September 22 memperkaya
atau pengkayaan materi diklat
materi dengan
dengan teori-teorikerja
pengalaman terbatuatau
Laboratorium s.d. 18 September dengan
atau memberikan
pengkayaan materi ilustrasi
dengandari contoh real
pengalaman kerjadi
Kepemimpinan November s.d. 20 birokrasi
atau dengan pemerintahan.
memberikanHaris Mujiman
ilustrasi (2011:real
dari contoh 59-60)
di
(Breakthrough II) 2014 November
2014 birokrasi pemerintahan. Haris Mujiman (2011: 59-di
menjelaskan bahwa program pelatihan PNS
Indonesia
60) lebih bahwa
menjelaskan bersifatprogram
spesifik.pelatihan
Kebutuhan PNSdiklat
di
V. Tahap Evaluasi 19 dan 20 21 dan 22
ditetapkan setelah dilakukan analisis terhadap
November November Indonesia lebih bersifat spesifik. Kebutuhan diklat
2014 2014 deskripsi tugas tiap jenjang jabatan. Hasil analisis
ditetapkan
mengarah setelah
pada dilakukan
identifikasianalisis terhadap
kebutuhan deskripsi
pengetahuan,
tugas
sikap,tiapdanjenjang jabatan. Hasil
keterampilan yang analisis mengarah
diperlukan untuk
Materi diklat
Materi diklat pada
pada Diklat
Diklat Kepemimpinan
Kepemimpinan
pada identifikasi kebutuhan pengetahuan,
menjalankan pekerjaan pada jenjang tersebut. sikap, dan
Tingkat IV Pemerintah Provinsi
Tingkat IV Pemerintah Provinsi NTB diserahkanNTB diserahkan
pengembangannya kepada tenaga keterampilan
Kebutuhan itulah yang yangdiperlukan untuk
dijadikan menjalankan
acuan penentuan
pengembangannya kepada tenaga khususnya
pengajar pengajar bahan
pekerjaan diklat.
pada jenjang Semua peserta
tersebut. Kebutuhandiasumsikan
itulah
widyaiswara. Lembaga Administrasi Negara tidak
khususnya widyaiswara. Lembaga Administrasi membutuhkan materi-materi tersebut
yang dijadikan acuan penentuan bahan diklat. Semua walaupun
menyiapkan bahan diklat. Pengembangan materi
Negara
diklat harus tidak sesuai
menyiapkandengan bahan tujuan diklat.
diklat. karakteristik
peserta peserta membutuhkan
diasumsikan berasal dari materi-materi
latar belakang
Pengembangan
Pengembangan materi materi mengarah
diklat harus sesuaipencapaian
kepada dengan tersebut walaupun karakteristik pesertayang
pengalaman kerja serta kemampuan berasal berbeda.
dari
tujuan diklat.
diklat, Pengembangan
tujuan kurikuler, materi danmengarah
tujuan Asumsi lainnya adalah peserta diklat memiliki
latar belakang pengalaman kerja serta kemampuan
kepada pencapaian
institusional. Tujuan tujuan diklat, tujuan
institusional kurikuler,
mengarah dan
kepada kemampuan yang sama dalam menyerap materi
yang berbeda. Asumsi lainnya adalah peserta diklat
pelajaran.
harapaninstitusional.
tujuan dan kebutuhan lembaga
Tujuan terhadap kompetensi
institusional mengarah memiliki kemampuan yang sama
yang ingin dicapai. Metode pembelajaran yang dalam menyerap
digunakan selama
kepada harapan dan Sitepu
kebutuhan(2012: 20) menjelaskan
lembaga terhadap materi pelajaran.di dalam kelas oleh widyaiswara
pembelajaran
bahwa kehadiran buku baik
kompetensi yang ingin dicapai. Sitepu dalam bentuk
(2012:cetakan
20)
maupun dalam bentuk elektronik telah memberikan dikatakan
Metode oleh peserta diklat
pembelajaran yangsudah cukupselama
digunakan bagus.
menjelaskan bahwa kehadiran buku baik dalam Widyaiswara memiliki keterampilan
pembelajaran di dalam kelas oleh widyaiswara dalam mengelola
pengaruh besar dalam proses belajar dan
bentuk cetakan maupun
membelajarkan. dalam bentuk
Hal tersebut elektronik telah
juga disampaikan oleh kelas dalam
dikatakan pembelajaran.
oleh peserta diklat Metode
sudahpembelajaran
cukup bagus. yang
memberikan pengaruh besar dalam
Atwi Suparman (2012: 283) bahwa kegiatan proses belajar sering digunakan oleh widyaiswara
Widyaiswara memiliki keterampilan dalam mengelola adalah metode
dan membelajarkan.
instruksional ada tiga Halmacam
tersebutsehingga
juga disampaikan
melahirkan diskusi, Tanya jawab, ceramah, pemutaran film
kelas dalam pembelajaran. Metode pembelajaran
oleh Atwi Suparman
tiga bentuk (2012: 283)Pertama,
bahan instruksional. bahwa kegiatan
mengajar pendek, dan disertai game-game ringan untuk
yang sering digunakan
mempertahankan oleh widyaiswara
konsentrasi peserta. adalahMetode
sebagai fasilitator
instruksional dan macam
ada tiga peserta sehingga
didik belajar mandiri
melahirkan metode diskusi, Tanya jawab, ceramah, pemutaran
dengan menggunkan bahan instruksional mandiri pembelajaran yang disarankan dalam pembelajaran
tiga bentuk bahan instruksional. Pertama, mengajar film
diklatpendek,
adalahdanberbasis
disertai game-game
pengalamanringan untuk
(experiential
yang didesain
sebagai secara
fasilitator pesertaKedua,
dankhusus. pengajarmandiri
didik belajar sebagai
mempertahankan
learning). Auerbach konsentrasi
(2013: peserta. Metode
143) pendekatan
penyaji bahan instruksional yang dipilihnya
dengan menggunkan bahan instruksional mandiri dengan
menggunakan bahan instruksional kompilasi. Ketiga, pembelajaran yang
pembelajaran eksperiensial
disarankan (pembelajaran bersumber
dalam pembelajaran
yang didesain secara khusus. Kedua, pengajar sebagai pengalaman)
diklat adalahsangat
berbasiscocokpengalaman
untuk pelatihan efektif dan
(experiential
pengajar sebagai fasilitator dan atau penyaji bahan
penyaji bahan dengan
instruksional instruksional yang dipilihnya
menggunakan dengan
kombinasi dua behavioral. Metode tersebut
learning). Auerbach (2013: 143) pendekatan membantu para peserta
menggunakan bahan instruksional kompilasi.
bentuk bahan instruksional yaitu bahan instruksional Ketiga, menyadari perasaan dan reaksi mereka terhadap isu
pembelajaran eksperiensial (pembelajaran bersumber
pengajar
mandiri dansebagai
bahanfasilitator
kompilasi.dan atau bentuk
Setiap penyajikegiatan
bahan dan ide baru serta memungkinkan peserta untuk
pengalaman) sangat cocok untuk pelatihan efektif
instruksional dengan menggunakan kombinasi dua dan behavioral. Metode tersebut membantu para
bentuk bahan instruksional yaitu bahan instruksional peserta menyadari perasaan dan reaksi mereka
2726
yaitu angkatan
September 2014,II dilaksanakan
dan angkatantanggal III pada 9 sampai
tanggal128 practice mpinan
September
sampai 2014, dan 2014.
13 September angkatan III pada
Daerah yangtanggal 8
dijadikan
Series1 68,48 74,6 78,56 77,11 73,87 80,15 75,46
28
27
Kepemimpinan Tingkat IV berasal dari akademisi memadai yaitu dengan skor rata-rata sebesar 79,03%.
Perguruan Tinggi Negeri di Mataram dan praktisi Selengkapnya, reaksi peserta terhadap kemampuan
dari perusahaan. reaksi peserta diklat terhadap tenaga kediklatan seperti dilihat pada gambar di
perusahaan.
pembelajaran ceramahreaksi oleh peserta diklatberada
narasumber terhadap
pada Gambarini.
bawah 2. Reaksi Peserta terhadap Aspek Tenaga
pembelajaran ceramah oleh narasumber
kategori memadai dengan skor 75,17. Penilaian berada pada Kediklatan
kategori memadai dengan skor 75,17. Penilaian reaksi
reaksi peserta diberikan terhadap 6 aspek kinerja
peserta diberikan terhadap 6 aspek kinerja narasumber 84 82,93
narasumber
meliputi: meliputi:penguasaan
keahlian, keahlian, penguasaan materi,
materi, sistematika
82,53
82
sistematika penyajian, penggunaan bahasa,
penyajian, penggunaan bahasa, dan gaya komunikasi. dan gaya 79,88 79,17
79,03
80
komunikasi.
Jumlah coach pada Diklat Kepemimpinan 78
TingkatJumlah coach NTB
IV Provinsi pada Tahun
Diklat 2014
Kepemimpinan
sebanyak 5 76
orang yang
Tingkat IVterbagi
Provinsidalam
NTB2 angkatan.
Tahun 2014 Setiap angkatan
sebanyak 5 74
dibimbing
orang yangoleh terbagi dalam 2coach
3 orang yangSetiap
angkatan. masing-masing
angkatan 72 70,62
membimbing
dibimbing oleh 103 orang peserta.yang
orang coach kemampuan
masing-masing coach
70
menurut peserta berada pada kategori
membimbing 10 orang peserta. kemampuan coach sangat memadai
68
atau dengan skor 82,93%. Indikator penilaiannya
menurut peserta berada pada kategori sangat memadai 66
meliputi pemahaman perannya, cara membimbing,
atau dengan skor 82,93%. Indikator penilaiannya 64
pemberian saran, motivasi, dan komunikasi yang Widyais Narasum Penyelen Rata-
meliputi dengan
dibangun pemahaman perannya, cara membimbing,
peserta. wara ber
Coach Mentor
ggara rata
pemberian saran, motivasi,
Mentor adalah atasan langsung dan komunikasi yang
peserta Diklat. Series1 79,88 79,17 82,93 82,53 70,62 79,03
dibangun
Atasan denganberupa
langsung peserta.pejabat eselon III dan secara
Mentor
struktural adalah atasan
langsung beradalangsung
di ataspeserta
peserta Diklat.
pada Gambar 2. Reaksi
Fasilitas Peserta
diklat terhadap Aspek
merupakan alat Tenaga
bantu dan
instansinya yaitu sedang menduduki jabatan
Atasan langsung berupa pejabat eselon III dan secara Kepala Kediklatan
penunjang yang digunakan untuk menjamin
Bidang, Kepala
struktural Bagian,
langsung Sekretaris,
berada di atasataupeserta
Kepala pada
UPT. efektivitas agenda pembelajaran. Fasilitas diklat
Jumlah mentor pada Diklat Kepemimpinan
instansinya yaitu sedang menduduki jabatan Kepala Tingkat Fasilitas
meliputi saranadiklat
dan merupakan
prasarana alat bantu sesuai
kediklatan dan
IV Provinsi
Bidang, NTB Bagian,
Kepala Tahun 2014 sebanyak
Sekretaris, atau58Kepala
orang. standar persyaratan
penunjang yang setiap jenis, jenjang,
digunakan untuk dan program
menjamin
Jumlah tersebut lebih sedikit dari jumlah. reaksi diklat sertaagenda
efektivitas jumlahpembelajaran.
peserta. Komponen fasilitas
Fasilitas diklat
UPT. Jumlah mentor pada Diklat Kepemimpinan
peserta terhadap kemampuan mentor dalam (sarana dan prasarana) diklat dianalisis berdasarkan
Tingkat IV Provinsi meliputi sarana dan prasarana kediklatan sesuai
pelaksanaan perannyaNTB Tahun
berada 2014
pada sebanyak
kategori 58
sangat ketersediaan serta setiap
kelayakan sarana dan dan program
prasarana
orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dari jumlah.
memadai. standar persyaratan jenis, jenjang,
dalam mendukung proses Diklat Kepemimpinan
reaksiPenyelenggara
peserta terhadap kemampuan
diklat memilikimentor dalam
kemampuan diklat serta jumlah peserta. Komponen fasilitas
Tingkat IV di BKD dan Diklat Provinsi NTB.
pelaksanaan
dalam mengelolaperannya danberada pada kategori sangat
menyelenggarakan diklat. (sarana dan prasarana)
Ketersediaan sarana dandiklat dianalisis
prasarana berdasarkan
merupakan bagian
tenaga
memadai. penyelenggara yang sudah mengikuti ToF ketersediaan
yang tidak sertadapatkelayakan
dipisahkan saranadari dan prasarana
proses Diklat
diklat Penyelenggara
kepemimpinan diklat pola baru hanya Kabid
memiliki kemampuanDiklat dalam
terutamamendukung proses Diklat
untuk menunjang Kepemimpinan
tercapainya tujuan yang
Penjenjangan sendiri dan 2 orang
dalam mengelola dan menyelenggarakan diklat. Kasubidnya. Tingkat IV di BKD dan Diklat Provinsi NTB.
diinginkan.
Sementara staf belum pernah
tenaga penyelenggara yang mengikuti ToF. Kondisi
sudah mengikuti ToF Ruang kelas
Ketersediaan saranamerupakan
dan prasaranatempat merupakan
belajar yang
tersebut memberikan kesulitan terutama dalam sistem memungkinkan peserta diklat bergerak
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses leluasa
Diklatdan
diklat kepemimpinan pola baru hanya Kabid Diklat
pengelolaan tahapan kegiatan diklat baik dari sisi tidak berdesak-desakan serta saling mengganggu
terutama untuk menunjang tercapainya tujuan yang saat
Penjenjanganmaupun
administrasi sendiri operasionalnya.
dan 2 orang reaksi Kasubidnya.
peserta melakukan pembelajaran. Besarnya ruang kelas
diinginkan.
Sementara staf belum pernah mengikuti
sebesar 70,62%. Keberhasilan institusi Diklat dalam ToF.
tergantung
Ruang pada jenis dan tempat
kelas merupakan jumlah belajar
pesertayangyang
Kondisi tersebut
mengemban misinya memberikan kesulitan oleh
sangat ditentukan terutama
mutu mengikuti diklat. Different kinds of learnings require
dalam sistem unsur-unsur
keinterelasian pengelolaansistemik
tahapanyangkegiatan diklat
memberikan memungkinkan peserta diklat bergerak leluasa dan
different environments (Laird, 2003: 195). Jenis
kontribusi
baik dari terhadap peningkatan
sisi administrasi maupunkualitas transformasi
operasionalnya. tidak berdesak-desakan
pembelajaran yang lebih sertamengarah
saling mengganggu
kepada skill
dan mutu
reaksi hasil sebesar
peserta kerjanya70,62%.
(Danim,Keberhasilan
2008: 275). institusi saat melakukan
memerlukan pembelajaran.
lingkungan belajar Besarnya
yang mendukungruang
DiklatSecara umum, reaksi
dalam mengemban peserta
misinya terhadap
sangat aspek
ditentukan kelas
percepatan pencapaian skill yang diinginkan. yang
tergantung pada jenis dan jumlah peserta
tenaga kediklatan yang mencakup
oleh mutu keinterelasian unsur-unsur sistemik yang kemampuan mengikuti diklat. Different kinds of learnings require
widyaiswara, narasumber, coach, mentor, dan different environments (Laird, 2003: 195). Jenis
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas
kapasitas penyelenggara berada pada kategori pembelajaran yang lebih mengarah kepada skill
transformasi dan mutu hasil kerjanya (Danim, 2008:
memadai yaitu dengan skor rata-rata sebesar 79,03%.
275). memerlukan lingkungan belajar yang mendukung
Selengkapnya, reaksi peserta terhadap kemampuan
tenagaSecara umum,seperti
kediklatan reaksi dilihat
peserta pada
terhadap aspekdi
gambar percepatan pencapaian skill yang diinginkan.
tenagaini.kediklatan yang mencakup kemampuan
bawah
widyaiswara, narasumber, coach, mentor, dan
kapasitas penyelenggara berada pada kategori
29
28
kategori
memuaskan.cukup Halmemuaskan. Haljumlah
tersebut berarti tersebut berarti
peserta yang
72,83 jumlah peserta yang mendapatkan
80 66,56 65,52 mendapatkan kategori kelulusankategori kelulusan
memuaskan pada
64,9
70 57,8 angkatan IIpada
memuaskan danangkatan
III adalah sebanyak
II dan 38 sebanyak
III adalah orang atau
60 63%
38 danatau
orang kategori
63% dan cukup memuaskan
kategori sebanyak 22
cukup memuaskan
50 orang atau
sebanyak 22 37%.
orang Rentang
atau 37%.nilai kategori
Rentang nilaimemuaskan
kategori
40 adalah antara >80,00 – 90,00, sedangkan
memuaskan adalah antara >80,00 – 90,00, sedangkan kategori
30 cukup memuaskan berada pada antara nilai >70,00 –
kategori cukup memuaskan berada pada antara nilai
20 80,00.
>70,00 – 80,00.
10
Inti kompetensi kepemimpinan dalam diklat
Inti kompetensi
kepemimpinan kepemimpinan
adalah membentuk dalampemimpin
diklat
0 kepemimpinan adalah membentuk pemimpin
Ruang Asrama Sarana Konsu Rata- perubahan. Filosofi pemimpin perubahan ini diilhami
kelas Penduk msi rata perubahan.
oleh konsep Filosofikepemimpinan
pemimpin perubahan ini diilhami
adaptif (adaptive
ung
leadership)
oleh konsepyang kepemimpinan
dikembangkanadaptif (adaptive
oleh Heifetz (2009:
Series1 64,9 57,8 66,56 72,83 65,52
14). Adaptive leadership is the practice
leadership) yang dikembangkan oleh Heifetz of mobilizing
people14).
(2009: to Adaptive
tackle tough
leadershipchallenges and thrive.
is the practice of
Gambar 3. 3.Reaksi
Gambar ReaksiPeserta
Pesertaterhadap
terhadap Aspek Fasilitas
Aspek Fasilitas Kebutuhan perlunya pemimpin adaptif
mobilizing people to tackle tough challenges and karena adanya
tantangan
thrive. yang perlunya
Kebutuhan kompleks dan tidak
pemimpin adaptif cukupnya
karena
Hasil analisis kuesioner pada aspek fasilitas improvisasi operasional untuk menghadapi tantangan
Hasil analisis kuesioner pada aspek fasilitas adanya tantangan yang kompleks dan tidak cukupnya
diklat terhadap empat komponen yaitu ruang kelas, perubahan yang kompleks tersebut. Oleh karena itu,
diklat terhadap empat komponen yaitu ruang improvisasi
asrama, sarana pendukung, dan konsumsi pemimpin operasional
perubahan untuk
yang menghadapi
dibentuk dalam tantanganDiklat
kelas, asrama, bahwa
menunjukkan sarana pendukung, dan konsumsi
tingkat keberhasilan atau perubahan yang kompleks tersebut. Oleh karena itu,
Kepemimpinan Tingkat IV adalah pemimpin yang
menunjukkan
efektivitas bahwadaritingkat
program keberhasilan
segi reaksi atau
peserta adalah pemimpin perubahan yang dibentuk
mampu melakukan adaptasi dan inovasi terhadap dalam Diklat
efektivitas
berada padaprogram dari atau
skor 65,52 segi pada
reaksi pesertamemadai.
kategori adalah Kepemimpinan
perubahan yang Tingkat
terjadiIV diadalah pemimpin
lingkungan yang
organisasi.
beradaselengkapnya
Hasil pada skor 65,52 atau pada
seperti kategori
terlihat pada memadai.
gambar di Perubahan
mampu tersebut
melakukan dilakukan
adaptasi dan inovasi dalam rangka
terhadap
bawah ini,
Hasil selengkapnya seperti terlihat pada gambar di mempertahankan dan mengembangkan
perubahan yang terjadi di lingkungan organisasi. organisasi
bawah ini, menuju tingkat
Perubahan kinerjadilakukan
tersebut yang tinggi sesuairangka
dalam dengan
2. Evaluasi Pembelajaran harapan dan visinya.
mempertahankan dan mengembangkan organisasi
Evaluasi
2. Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk
Pembelajaran
mengukur peningkatan pengetahuan, sikap, dan menuju tingkat kinerja yang tinggi sesuai dengan
3. Evaluasi Perilaku
Evaluasi yang
keterampilan pembelajaran
diperoleh dimaksudkan
sebagai hasil untuk
diklat. harapanEvaluasi
dan visinya.
perilaku mengukur penggunaan atau
mengukur
Hasil diklat peningkatan
diketahui selama pengetahuan, sikap, dan
proses penyelenggaraan penerapan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
keterampilanmelalui
berlangsung yang diperoleh
mekanismesebagai hasil
penilaian yangdiklat.
diatur 3.dalam
Evaluasi Perilaku
bekerja berdasarkan apa yang diperoleh selama
Hasil diklat
dalam Perkadiketahui
LAN nomorselama13 proses penyelenggaraan
tahun 2013 dan telah Evaluasi
diklat. perilaku mengukur
Hasil kuesioner menunjukkanpenggunaan atau
bahwa 91,67%
diubah
berlangsungdalammelalui
Perka mekanisme
LAN No. 22 Tahun yang
penilaian 2014. peserta menganggap
penerapan pengetahuan,pengetahuan
sikap, dan yang diberikan
keterampilan
Penilaian akhir peserta diperoleh melalui
diatur dalam Perka LAN nomor 13 tahun 2013 dan nilai pada selama
dalam diklatberdasarkan
bekerja kurang bersifat praktis.
apa yang Ketika
diperoleh hal itu
selama
saat
telah seminar I (perencanaan
diubah dalam Perka LAN inovasi)
No. 22dan
Tahunseminar
2014. II ditanyakan secara langsung, sebagian
diklat. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 91,67% besar peserta
(manajemen perubahan). Indikator
Penilaian akhir peserta diperoleh melalui nilai padadan bobot menganggap bahwa pengetahuan
mata diklat tersebut semuanya
peserta menganggap yang diberikan
penilaian setiap seminar menunjukkan kompetensi penting dan sangat membantu pelaksanaan tugas di
saat seminar I (perencanaan inovasi) dan seminar selama diklat kurang bersifat praktis. Ketika hal itu
yang dibangun sesuai tujuan diklat yaitu kompetensi kantor. Setelah dikaji lebih lanjut dengan mengamati
II (manajemen perubahan). Indikator dan bobot ditanyakan secara
kepemimpinan operasional yang merupakan tempat tugas dan langsung,
tugas pokoksebagian besar peserta
dari beberapa peserta
penilaian setiap seminar perencanaan
menunjukkan kegiatan
kompetensi menganggap
kemampuan membuat dan bahwa wajarbahwa mata diklattersebut
ada perbedaan tersebutkarena
semuanya
adanya
yang dibangun sesuai tujuan diklat yaitu
memimpin keberhasilan implementasi pelaksanaan kompetensi penting
perbedaandan persepsi.
sangat membantu
Beberapapelaksanaan
peserta yang tugas di
bekerja
kepemimpinan
kegiatan tersebut. operasional yang merupakan kantor. Setelahteknis
pada instansi dikaji menganggap
lebih lanjut dengan
bahwa mengamati
selama diklat
kemampuan
Peserta membuat perencanaan kegiatan
Diklat Kepemimpinan TingkatdanIV akan mendapatkan
tempat tugas dan tugas pengetahuan
pokok dariteknis sesuai
beberapa bidang
peserta
Angkatan
memimpin II dengan kualifikasi
keberhasilan implementasi kelulusan
pelaksanaanyaitu pekerjaannya.
bahwa wajar ada perbedaan tersebut karena adanya
sebanyak 22
kegiatan tersebut. orang atau 73% termasuk kategori perbedaanPerubahan
persepsi.perilaku dimaksudkan
Beberapa peserta yangsebagai akibat
bekerja
memuaskan
Pesertadan 8 orang
Diklat atau 27% termasuk
Kepemimpinan Tingkatkategori
IV dan konsekuensi dari keikutsertaan peserta dalam
pada instansi teknis menganggap bahwa selama
cukup memuaskan. Peserta diklat angkatan
Angkatan II dengan kualifikasi kelulusan yaitu III dengan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sekaligus sebagai
kualifikasi memuaskan sebanyak 16 orang atau 53% diklat akan mendapatkan pengetahuan teknis sesuai
sebanyak 22 orang atau 73% termasuk kategori bentuk keberhasilan dalam mengikuti diklat. Penilaian
dan 14 orang atau 47% mendapatkan kategori cukup bidang pekerjaannya.
penerapan perilaku yang diperoleh selama diklat
memuaskan dan 8 orang atau 27% termasuk kategori Perubahan perilaku dimaksudkan sebagai
cukup memuaskan. Peserta diklat angkatan III akibat dan konsekuensi dari keikutsertaan peserta
dengan kualifikasi memuaskan sebanyak 16 orang dalam Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sekaligus
atau 53% dan 14 orang atau 47% mendapatkan sebagai bentuk keberhasilan dalam mengikuti
29
30
31
32