UMINAH117855402PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASARUNIVERSITAS NEGERI SURABAYASURABAYA
BAB IPENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Jika kita mencermati hakikat PKn, sudah seharusnya PKn menjadipelajaran penting, bukan dipandang sebagai mata
pelajaran sampingan. Matapelajaran PKN merupakan mata pelajaran yang tidak kalah pentingnyadibandingkan dengan
mata pelajaran lainnya.Namun, mengapa PKN menjadi pelajaran yang cenderung kurangdiminati oleh siswa? Mengapa PKN
kurang mendapat perhatian sepertihalnya pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia? Apakah karenaPKn
tidak di UAN kan di tingkat SD?Pertanyaan-pertanyaan itu muncul manakala melihat kenyataan dilapangan, bahwa sebagian besar
siswa bahkan orang tua sepertinyamenganggap remeh pelajaran ini. Sesuatu yang dianggap remeh akanberdampak pada hasil yang
diharapkan. Akibat dari ini semua, apa yangmenjadi tujuan pendidikan Kewarganegaraan inipun tidak pernah bisaberhasil.Tapi, apakah
kita lantas akan menyalahkan siswa? Tentu tidak. Sudahsaatnya kita sebagai pendidik melakukan introspeksi diri. Apakah selama
inikita sudah mengajar dengan baik? Mengapa siswa tidak tertarik belajar PKn?mengapa belajar PKn katanya membosankan? Dan
masih banyak pertanyaanyang bisa menjadikan kita mereview kembali cara kita mengajar.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnyasebagai berikut
1.
Solusi apa yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala ataupermasalahan dalam pembelajaran PKn?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah1.
Mencari solusi dalam rangka mengatasi kendala atau permasalahan dalampembelajaran PKn.
BAB IIPEMBAHASAN
A.
2.
Kurangnya kemampuan dalam menangkap kata kunci dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .
Dalam melakukan penelaahan terhadap SK dan KD selama inipenulis sendiri masih banyak kekeliruan. Akibatnya apa yang
disampaikanmenjadi salah sasaran. Kesalahan tersebut misalnya terjadi pada StandarKompetensi kelas VI semester I.Standar
Kompetensi: 1 Menghargai nilai-nilai juang dalam prosesperumusan Pancasila sebagai Dasar NegaraKompetensi Dasar:1.1
Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam prosesperumusan Pancasila sebagai Dasar Negara1.2 Menceritakan secara
singkat nilai kebersamaandalam proses perumusan Pancasila sebagai DasarNegara1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh
yangberperan dalam proses perumusan Pancasilasebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hariKarena kesalahan dalam
menangkap esensi dari SK dan KD makapembelajaran cenderung hanya mengarah pada pencapaian aspek kognitif.Seperti contoh
SK dan KD di atas, selama ini penulis hanya menekankanpada bagaimana Proses Perumusan Pancasilanya saja
(kognitif), sehinggaketika evaluasi pertanyaan yang muncul ya sekitar proses perumusanPancasilanya, misalnya
“
siapa tokoh yang merumuskan, tanggal berapa,bagaimana bunyi rumusannya
”.
Kondisi semacam ini menyeababkan kompetensi yang diharapkandicapai oleh siswa justru terabaikan, misalnya bagaimana siswa
mampu
menghargai semangat para pejuang dalam merumuskan Pancasila,bagaimana menghargai perbedaan pendapat dalam
suatu musyawarah, danbagaimana meneladani nilai juang para tokoh yang oleh siswa dapatdiaplikasikan dalam belajar. Dan
ternyata ini juga terjadi pada tim penyusunsoal Ujian tingkat Kabupaten. Padahal kata kunci dari SK dan KD
tersebut(Menghargai dan Nilai-Nilai Juang) maka pembelajaran akan menekankanpada aspek Afektif dan Perilaku siswa.
3.
Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakatMateri ini sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan siswa. Jikamateri
ini kemudian disajikan dengan ceramah saja, maka yang terjadi kemudian kompetensi yang terdapat dalam Standar Kompetensi
tersebuttidak akan tercapai. Tujuan pembelajaran lagi-lagi hanya mengarah padapencapaian kemampuan kognitif.
Padahal materi ini menuntut adanyaaplikasi, bukan sekedar teori atau penerapan, bukan hafalan.
5.
Menangkap esensi atau kata kunci dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan benar.
UMY-INSIGHCORNER.BLOGSPOT.COM
9
Kesalahan dalam menangkap esensi dari SK dan KD akan sangatmempengaruhi penyusunan tujuan dan evaluasi. Kesalahan ini juga
akanberdampak pada pencapaian kompetensi itu sendiri.Dalam menelaah SK dan KD kita harus mampu melihat danmembaca
dengan cermat apa yang diinginkan dalam SK dan KD tersebut.Kalau kita sudah mampu menangkap kata kuncinya maka
akan kitarumuskan indikator apa yang menunjukkan pencapaian kompetensi itu.Seperti contoh di depan, untuk
Standar Kompetensi kelas VI semester Iyaitu Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan
Pancasilasebagai Dasar Negara.Jika kita dapat menangkap kata kunci dalam SK ini makapenekananya bukan pada
sejarah proses perumusan Pancasilanya, tetapilebih menekankan bagaimana siswa mampu menghargai nilai-
nilai juangpara to
koh tersebut dan meneladaninya. Apa indikator dari “menghargai”dan “apa saja nilai
-
nilai juang” y
ang bisa dicontoh oleh siswa, misalnyatentang nilai kebersamaannya, semangatnya, menghargai perbedaanpendapat, dan lain-
lain.Terkait dengan hal di atas, maka bentuk penilaiannya tidak harusdalam bentuk tes tertulis. Sehingga tidak akan terjadi
lagi ketika evaluasipertanyaan yang muncul ya sekitar proses perumusan Pancasilanya,misalnya
“siapa tokoh yang merumuskan, tanggal berapa, bagaimana bunyirumusannya”
, yang semuanya hanya bersifat kognitif saja. Nilai-nilai afeksiyang sebenarnya menjadi arah dalam SK ini.
3.
MAKALAH
“PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN”
Disusun Oleh:
SUTRYANY
1447042002
M 3.1
1. Latar Belakang
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar sekolah
sebagai bagian integral dari masyarakat yang dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang mampu memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran demokratis. Mata pelajaran PKN berfungsi sebagai wahana pengembangan
karakter yang demokratis dan bertanggung jawab, serta melalui PKN sekolah dikembangkan sebagai pusat
pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dalam kehidupan demokratis.
Pengetahuan dan kemampuan sangat penting bagi setiap guru sekolah dasar guna mengetahui sejauh
mana seorang siswa benar-benar telah mencapai tujuan pengajaran PKN di sekolah dasar. Pendidikan tidak
dapat lepas dari sebuah proses dimana guru membantu dalam perubahan siswa ke arah yang dianggap baik.
2. Rumusan Masalah
A. Apa hakikat PKN disekolah dasar ?
B. Apa fungsi PKN ?
C. Apa Tujuan PKN ?
D. Apa karakteristik PKN sebagai nilai dan moral di SD?
E. Apa keterkaitan PKN ?
3. Tujuan
A. Dapat mengetahui hakikat dari PKN di sekolah dasar.
B. Dapat mengetahui fungsi dari PKN.
C. Dapat mengetahui tujuan dari PKN.
D. Dapat mengetahui karakteristik dari nilai dan moral di SD.
E. Dapat mengetahui keterkaitan dari PKN.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hakekat PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai program pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai
pancasila untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari hari. Fungsi PKn
di Sekolah Dasar adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang
demokratis dan bertanggung jawab. Serta adapun fungsi lainnya yakni membantu generasi muda memperoleh
pemahaman cita-cita nasional tujuan negara, dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung
jawab dalam menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.
Menurut Branson, tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam
kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, dan nasional. Pendidikan Nilai cakupannya
lebih luas daripada pendidikan moral karena konsep nilai mencakup segala macam nilai seperti nilai
religius,ekonomi,praktis,etis dan estetis Pendidikan moral pada dasarnya berkenan dengan proses pendidikan
nilai etis, yakni persoalan baik dan buruk. PKN merupakan bagian dari bidang studi IPS yang dimana materi
pengajaran erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut
warga Negara dan pemerintah.
2. Saran
Dalam hal ini, pkn sangatlah berperan penting karena untuk membentuk karakter para peserta didik
sebagai warga negara yang baik dan memiliki komitmen tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari hal itulah untuk membentuk karakter tersebut guru adalah cerminan yang harus mencerminkan sesuatu hal
yang baik sehingga dapat di contoh oleh peserta didiknya, karena guru yang baik pastilah peserta didiknya .
DAFTAR PUSTAKA
https://stkip.files.wordpress.com/2011/05/ppkn1.pdf
http://cenatcenutpgsd.blogspot.co.id/p/hakikat-dan-fungsi.html
http://teguh-gooo-enjoe.blogspot.co.id/2013/02/karakteristik-pkn-sebagai-pendidikan.html\
http://wiwitna.blogspot.co.id/2013/03/keterkaitan-antara-pkn-sebagai.html