Anda di halaman 1dari 49

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

その他 次のブログ» ブログを作成 ログイン

SYAMSUL DESAIN
Blog ini berisi mengenai beberapa desain property yang pernah saya buat berupa desain 3D, Animasi, maupun desain
brosur

S ELA S A , 14 J UNI 20 11 Mengenai Saya


Efektivitas Teknologi Damper Dalam Mereduksi Nama:
Respon Dinamik Akibat Beban Seismik syamsul.maarif03
Lokasi:
Demak, Jawa Tengah,
Efek dari gempa bumi yang terjadi dan yang sangat nyata ada pada Indonesia
konstruksi bangunan. Gedung roboh, rumah ambruk maupun jalan
Lihat profil lengkapku
miring adalah contoh kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi
(pembahasan sebelumnya). Banyak cara yang telah diterapkan untuk
meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi. Jepang sebagai salah
satu negara terdepan dalam teknologi, telah mengaplikasikan salah Link
satu teknologi tahan gempa yakni penggunaan kontrol pada struktur
Google News
bangunan untuk mereduksi respon dinamik yang diakibatkan oleh
beban seismik (gempa bumi).Kontrol pada struktur dibagi menjadi Edit-Me
dua jenis berdasarkan perlu tidaknya energi untuk menghasilkan gaya Edit-Me
kontrol, yaitu :

Kontrol aktif memerlukan arus listrik untuk operasi alat dan Posting Sebelumnya
menghasilkan gaya kontrol. Kelebihan kontrol aktif adalah Efektivitas Teknologi Damper
karakteristik dinamik struktur dapat beradaptasi dengan beban Dalam Mereduksi Respo...
dinamis yang timbul
Strong Column Weak Beam
kontrol pasif menggunakan energi potensial yang dibangkit kan
Concept
oleh respons struktur untuk menghasilkan gaya kontrol.
Kelebihan kontrol pasif adalah karena kesederhanaan dalam Soft Story building ( Lantai
desain, pemasangan, dan terutama pemeliharaannya. Lunak)
KERUSAKAN STRUKTUR AKIBAR
Salah satu alat kontrol pasif (isolasi seismik) pada struktur yang
GEMPA
berdasarkan penggunaan massa tambahan sebagai sistem penyerap
energi adalah penggunaan damper. Alat ini dapat dipasang pada BANGUNAN GEDUNG YANG
bermacam-macam struktur seperti : gedung bertingkat tinggi, RISKAN TERHADAP GEMPA K...
menara, bentangan yang panjang, dan jembatan. Tujuan utama Perhitungan 3D menggunakan
pemasangan damper pada gedung tinggi dan menara untuk SAP 2000
mengurangi goyangan gedung akibat gempa bumi dan angin, pada Penyelesaian Tugas ADS Part 2
struktur berbentang panjang untuk mengurangi getaran akibat lalu dengan Shear Wall
lintas, dan pada jembatan untuk mengurangi goyangan akibat angin
Penyelesaian Tugas ADS Part 2
atau getaran akibat lalu lintas.
tanpa Shear Wall
Pada tulisan ini akan disajikan mengenai perkembangan dan
penggunaan teknologi damper pada struktur bangunan. Struktur TUGAS MATA KULIAHANALISA
bangunan yang ditinjau adalah rumah tinggal dan gedung tinggi DINAMIK STRUKTUR PAR...
dengan penggunaan bantalan karet (seismic bearing). Analisis Soal No. 3 (Perhitungan Modal2)
kelebihan dan kekurangan penggunaan damper akan menunjukkan
efektivitas dalam meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi. Arsip
Azas utama penyediaan bangunan sipil adalah untuk tujuan Mei 2011
syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 1/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

kemanusiaan. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor keamanan Juni 2011
dan kenyamanan bagi penghuninya. Beberapa tahun terakhir,
perancangan isolasi dasar (base isolation) yang digunakan untuk
perlindungan gedung dari bahaya dan kerusakan yang disebabkan oleh
gempa bumi telah digunakan sebagai teknologi dalam perancangan
struktur gedung di wilayah gempa tinggi. Beberapa tipe struktur telah Berlangganan
didesain menggunakan teknologi ini, baik gedung yang telah dibangun Entri [Atom]
maupun yang masih dalam tahap konstruksi.
Dalam pemodelan struktur gedung dengan base isolator diperlukan
pemodelan base isolation yang optimum sehingga akan diperoleh
lateral dan vertikal displacement yang akurat. Adapun alat peredam
gempa tersebut, cukup banyak jenisnya seperti :

1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)


2. Lock Up Device (LUD)
3. Fluid Viscous Damper (FVD)
4. High Damping Device (HIDAM)

Penggunaan peralatan tahan gempa tersebut, pada prinsipnya


berfungsi untuk menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-
elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis
dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah.

Respon antara struktur dengan damper dan tanpa damper ketika


diguncang gempa

1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)


syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 2/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Bantalan karet sering dikenal sebagai base isolation, tampaknya


penggunaannya akan semakin berkembang luas di masa datang.
Berbagai daerah di Indonesia yang dikategorikan rawan gempa,
menjadikan bantalan karet peredam gempa ini sangat diperlukan
untuk melindungi struktur bangunan. Bantalan karet ini tergolong
murah, dan bukan merupakan alat berteknlogi tinggi.

Bantalan karet
Aplikasi bantalan karet
Dalam aplikasinya, bantalan karet tersebut dipasang pada setiap
kolom, yaitu diantara pondasi dan bangunan. Bantalan karet alam ini,
berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa. Sedangkan
lempengan baja, digunakan untuk menambah kekakuan bantalan
karet, sehingga penurunan bangunan saat bertumpu di atas bantalan
karet tidak terlalu besar.
Adapun prinsip kerja dari bantalan karet (base isolation seismic
bearing) ini adalah pengaruh gempa bumi yang sangat merusak
struktur bangunan, merupakan komponen getaran karet horizontal.
Getaran tersebut, dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar.
Bahkan, pada puncak bangunan, dapat terlihat hingga mendekati dua
kalinya. Oleh karena itu, apabila gaya yang sampai pada bangunan itu
lebih besar dari kekuatan struktur maka bangunan itu akan rusak.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 3/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Perletakan bantalan karet pada tiap kolom


Gaya reaksi yang sampai pada bangunan tersebut, dapat dikurangi
melalui penggunaan bantalan karet tahan gempa ini. Pada dasarnya,
cara perlindungan bangunan oleh bantalan karet tahan gempa ini,
dicapai melalui penggunaan getaran gempa bumi ke arah horizontal.
Dengan bantalan tersebut, juga memungkinkan bangunan untuk
bergerak bebas, pada saat berlangsung gempa bumi, tanpa tertahan
oleh pondasi. Bantalan karet tersebut, dapat mengurangi daya reaksi
hingga 70%. Karena, secara alami karet alam memiliki fleksibilitas
yang tinggi dan dapat menyerap energi.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 4/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Uji geser

Uji tekan
Peredam gempa berupa bantalan karet alam ini, kini mulai banyak
diaplikasikan pada bangunan-bangunan hunian maupun gedung-
gedung bertingkat. Dan berdasarkan pengalaman di lapangan.,
bangunan yang menggunakan bantalan karet peredam gempa ini,
tidak mengalami kerusakan yang signifikan, ketika terjadi gempa.
2. Lock Up Device (LUD)
Selain bantalan karet, kini beberapa bangunan publik yang berlokasi
di daerah rawan gempa, juga sudah mulai mengaplikasikan teknologi
peredam gempa berteknologi tinggi dari mancanegara. Salah satunya
adalah jalan layang (flyover) Pasupati, Bandung. Konon, bangunan
publik ini, merupakan jalan layang pertama di indonesia, yang
mengaplikasikan perangkat teknologi peredam gempa shock
transmission unit, dipilih jenis Lock Up Devices (LUD) yang
didatangkan dari Prancis. Teknik yang umumnya dipakai di Tank atau
pesawat angkasa, sekarang ada di jalan Pasupati ini.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 5/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

LUD pada jembatan Rigid


Salah satu alasan pemasangan LUD pada jalan layang Pasupati ini,
karena Bandung termasuk kota rawan gempa. Kekuatan gempa di
Indonesia, terutama Jawa, tercatat masuk region 3 – 4 atau sekitar 8
Ritcher. Karenanya, di sepanjang jalan laying Pasupati, setidaknya
dipasang sekitar 76 unit LUD. Seluruh unit tersebut, dipasang pada
tiang-tiang (pier) jalan layang. Pada setiap tiang yang ditentukan,
dipasang dua unit LUD yang akan bekerja meredam guncangan pada
konstruksi jalan layang ketika terjadi gempa.
Seperti pada produk peredam gempa LUD yang konon harga per-
unitnya lebih dari 100 juta tersebut, jika dilihat dari dekat pada
konstruksi jembatan layang Pasupati ini ada semacam dongkrak atau
shockbreaker pada pertemuan antara tiang dan segmen jalan layang.
Benda itulah yang dinamakan LUD, sebagai alat untuk meredam
guncangan jika terjadi gempa.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 6/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

LUD
Prinsip kerja LUD
Prinsip kerja LUD sangat sangat sederhana, jika diibaratkan tiang dan
badan jalan layang sebagai huruf T. Dimana garis melintang sebagai
badan jalan. Gerak redam LUD pada saat terjadi gempa, akan
berlangsung dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya. Dengan
penggunaan cairan khusus (gel silikon) yang menjadi bantalan pada
LUD, guncangan ekstrem akibat gempa, pada saat tertentu
mengakibatkan LUD terkunci, dan mengakibatkan seluruh badan jalan
dan tiang akan bergerak serentak ke arah yang sama seperti huruf T,
ke kanan dan ke kiri. Sistem ini, juga bisa meredam gerakan liar,
akibat guncangan yang disebabkan oleh getaran lainnya. Kekuatan
LUD dengan gaya horizontal, adalah 3.400 kN/unit.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 7/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Peletakan LUD pada jembatan (tampak atas)

Peletakan LUD pada jembatan (tampak samping)

Supaya awet LUD harus dirawat dengan mengganti cairan LUD (gel
silikon) setiap 25 tahun, dan mengganti cincin karena 10 tahun. Umur
struktur jembatan itu sendiri, diperkirakan bisa mencapai lebih dari
100 tahun.

3. Fluid Viscous Damper (FVD)


Peralatan peredam gempa lain yang cukup terkenal dan banyak
diaplikasikan pada struktur bangunan, adalah fluid viscous damper
(FVD). Fungsi utama dari peralatan ini, adalah menyerap energi
gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul elemen-
elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis
dan mampu meredam guncangan gempa. Dengan mengaplikasikan
peralatan FVD, gempa rencana yang dipikul elemen struktur menjadi
lebih kecil. Sehingga, dengan kondisi tersebut diharapkan tidak
terjadi kerusakan struktur bangunan ketika gempa terjadi.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 8/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Pemasangan FVD pada struktur gedung

Cara Kerja FVD


FVD merupakan alat peredam gempa yang berfungsi sebagai disipator
energi, dengan cara memberikan perlawanan gaya melalui pergerakan
yang dibatasi. Gaya yang diberikan oleh FVD timbul, akibat adanya
gaya luar yang berlawanan arah, bekerja pada alat tersebut. Peralatan
ini bekerja, dengan menggunakan konsep mekanika fluida dalam
mendispasikan energi.

Skema Kerja FVD

Pada perkuatan FVD kolom berfungsi sebagai pegas. FVD mampu


mereduksi tegangan dan defleksi yang terjadi secara simultan
(bersamaan), karena gaya FVD yang bekerja sebanding dengan
perubahan kecepatan stroke-nya (stroking velocity). Mekanisme kerja
ini, dianalogikan seperti suspensi atau shock absorbser pada mobil,
yang digunakan untuk mengatur pergerakan pegas di posisi tumpuan.
Gaya redaman yang dibutuhkan relatif kecil, dibandingkan gaya yang
dipikul pegas, akibat beban kendaraan dan beban guncangan.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 9/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

FVD pada perkuatan struktur gedung

Jika pada struktur dipasang FVD, gaya redaman akan sama dengan nol
pada saat defleksi maksimum, karena kecepatan stroke sama dengan
nol dan kemudian berbalik arah. Saat kolom berbalik arah ke posisi
semula, akan menyebabkan menjadikan kecepatan stroke menjadi
maksimum atau gaya redamannya menjadi maksimum. Pada posisi
kolom normal, tegangan kolom adalah minimum. Dengan, demikian
penggunaan FVD sebagai alat peredam struktur, tidak akan
meningkatkan beban pada kolom akibat gaya yang dikeluarkan FVD,
karena saat terjadi gempa dan gaya damper maksimum, tegangan
kolom justru minimum.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 10/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

FVD pada jembatan

Adapun kelebihan FVD, yaitu

1. Dapat mereduksi tegangan, gaya geser dan defleksi pada


struktur, dapat bekerja secara pasif (tidak membutuhkan
peralatan atau sumber daya dalam penggunaannya).
2. Dapat bekerja dengan tekanan fluida lebih tinggi, sehingga
bentuknya semakin kecil dan praktis.

4. High Damping Device (HIDAM)


Jepang adalah salah satu negara yang sering dilanda gempa, sehingga
para engineer di jepang dituntut untuk dapat mengatasi kerusakan
bangunan akibat guncangan gempa sehingga mengurangi korban jiwa
dan materi. Alat peredam gempa ini adalah hasil penelitian dan
pengembangan laboraturium Kobori, afiliasi perusahaan kontraktor
Kajima. Di Jepang sendiri, alat ini berhasil diaplikasikan pada
gedung-gedung tinggi dan struktur khusus lainnya.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 11/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Prinsip kerja HiDAM

Untuk HiDAM pada bagian struktur atas sebagai respon pasif juga
mulai banyak diaplikasikan. Hal ini penting, karena berdasarkan
simulasi, jika gempa berkekuatan 7-8 magnitude mengguncang
Tokyo, maka lebih dari sepertiga areanya akan luluh lantah, dengan
banyak korban jiwa.

Prinsip Kerja HiDAM


Sekilas mengenai prinsip kerja HiDAM, secara umum hampir sama
dengan FVD taylor device . Yakni kedua alat ini sama-sama
menggunakan prinsip viskositas dalam menciptakan gaya redaman.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat peredam gempa HiDAM ini,
rasio redaman struktur, mampu ditingkatkan oleh HiDAM pada
kisaran 10 – 20 %. Angka ini, sangat signifikan dalam mengurangi
respon struktur terhadap gempa dan kerusakan bangunan, serta telah
memenuhi kriteria konvensional gempa di Jepang.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 12/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Aplikasi HiDAM dalam Bangunan

KESIMPULAN
Penggunaan damper memang sangat penting dalam meredam reduksi
beban dinamik oleh gerakan seismik. Keunggulan damper adalah
karena kesederhanaan dalam desain, pemasangan, dan terutama
pemeliharaannya. Kita akui penggunaan damper membutuhkan biaya
yang sangat mahal dibandingkan membangun tanpa damper. Tetapi,
Biaya untuk memperbaiki kerusakan relatif kecil dan biaya
terhentinya akibat terhentinya aktivitas hampir tidak ada.
Yang perlu diperhatikan tidak selamanya damper dapat digunakan
dengan leluasa di daerah Jepang. Dengan banyaknya daerah yang
tersidementasi (tanah pasir atau lempung) di Jepang perlu juga di
perhatikan kejadian likuifaksi yang menyebabkan degradasi lahan.
Pada daerah ini perlu juga pemakaian pondasi yang sesuai, baru
dapat menerapkan damper pada bangunan.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 13/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Perilaku Struktur dengan dan tanpa Base Isolator

Horizontal Displacement Time History Plot

Diatas dapat kita lihat perbandingan antara bangunan yang


menggunakan damper dan yang tidak menggunakan damper. Dengan
menggunakan damper dapat meminimalisir perpindahan atau
goncangan dimana ditunjukkan oleh difference line. Efektivitas
damper pada saat kejadian gempa di Jepang memang mampu
meminimalisir kerusakan bangunan. Pada kejadian gempa sendai
2011, bangunan di Jepang tidak mengalami kerusakan parah akibat
gempa, melainkan kerusakan parah diakibatkan tsunami.
Damper merupakan solusi yang cocok untuk daerah rawan gempa.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 14/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Baik itu bangunan rumah maupun gedung. Sebagai negara yang maju
dalam teknologi, Jepang telah mampu menerapkan teknologi ini.
Penggunaan damper untuk daerah tertentu di Jepang mampu
mereduksi respon dinamik yang disebabkan beban seismik.
Kerusakan-kerusakan yang dialami pada gempa di Jepang cenderung
merupakan akibat tsunami. Untuk negara-negara yang rawan gempa
patutnya dapat menerapkan teknologi damper khususnya base
isolation untuk mengantispasi dan meminimalisir efek primer maupun
efek sekunder dari gempa bumi.

Pustaka :
http://pustaka-ts.blogspot.com
http://sanggapramana.wordpress.com
http://www.georesources.co.uk
http://factsanddetails.com/japan.php?
itemid=863&catid=26&subcatid=161.
http://www.bridgestone-dp.jp
http://www.wbdg.org
http://www.ndsse.com
http://www.ipard.com
http://rebar.ecn.purdue.edu
http://istgeography.wikispaces.com
dan masih banyak sumber yang lainnya

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 08.26 0 komentar link ke


posting ini

J UMA T , 10 J UNI 201 1

Strong Column Weak Beam Concept

Mengapa harus Kolom Kuat - Balok Lemah…?

Sederhananya, dalam struktur portal/ frame kolom adalah komponen


struktur yang menopang balok, lantai, seluruh beban di lantai , dan
beban lantai-lantai di atasnya. Sedangkan balok hanya komponen
struktur yang menopang dan mendistribusikan beban-beban di lantai
tersebut menuju kolom-kolom.

Kalau sampai kolom runtuh, maka runtuhlah seluruh system struktur di


atasnya. Tapi jika balok yang runtuh maka kerusakan awal hanya
terjadi di bagian balok itu saja kemudian merambat ke elemen balok
yang lain dan seterusnya dan seterusnya hingga struktur benar-benar
runtuh ketika tidak lagi kuat menahan beban (dalam hal ini beban geser
akibat gempa).

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 15/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Maka tak heran jika bangunan- bangunan tingkat tinggi di desain


dengan konsep “strong column weak beam”. Jika pada suatu saat
terjadi goncangan yang besar akibat gempa, kolom bangunan di desain
akan tetap bertahan, sehingga orang- orang yang berada dalam Gedung
masing mempunyai waktu untuk menyelamatka diri sebelum Bangunan
roboh seketika. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendesain
kolom yang kuat antara lain : dengan mengatur jarak antar
sengkang, mininggikan mutu beton, dan memperbesar
penampang. Serta utuk struktur bangunan dengan baja, bisa
dimodifkasi sambungan hubungan antara balok dengan kolom.

Nah, inilah jika kita salah dalam mendesai. Kesalahan kolom yang
lemah dan balok yang kuat

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 16/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Foto diatas adalah foto Gedung DPU, di Padang saat gempa beberapa
tahun lalu. Padahal kantornya orang- orang teknik sipil loh....

Pustaka :
http://www.duniatek nik sipil.web.id
http://www.google.com/image.html
http://www.engineerwork .blogspot.com
http://www.infobangunan.com

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 11.27 0 komentar link ke


posting ini

Soft Story building ( Lantai Lunak)


syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 17/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Soft story adalah istilah yang sering digunakan dalam pembahasan


tentang struktur gedung tahan gempa. Soft story kalo diterjemahkan
mentah-mentah ya artinya lantai lunak . Maksudnya? Apakah berarti
ada juga istilah Hard Story? Sekedar analogi, kita bisa misalkan
gedung bertingkat sebagai lapisan-lapisan batu bata yang ditumpuk di
atas sebuah meja. Tiap lapisan batu bata merepresentasikan lantai
gedung. Sementara itu ada tumpukan batu bata lain. Tapi di tengah-
tengah tumpukan tersebut, ada satu lapisan yang batu batanya
mempunyai rongga yang cukup besar di dalamnya.

ilustrasi soft-story

Sekarang, misalkan kita guncang meja tersebut ke arah horizontal


secara acak dan bolak balik. Dengan goncangan yang sama, ternyata
kedua tumpukan batu mempunyai perilaku yang berbeda. Tumpukan
pertama bisa saja masih bertahan selama goncangan berlangsung.
Akan tetapi tumpukan kedua sudah runtuh akibat lapisan batu bata
“palsu” yang ada di tengah-tengah tadi yang tidak kuat menahan gaya
dorong “fiktif” yang bekerja secara lateral dan bolak balik.
Lapisan batu bata lunak ini bisa direpresentatifkan sebagai soft story.
Jika lapisan lunak ini berada di lantai paling atas, tentu bukan masalah.
Justru yang jadi masalah adalah kalau lantai lunak ini berada pada
lapisan atau lantai yang paling bawah. Dan.. kenyataannya memang
seperti ini yang banyak dijumpai di lapangan. Mengapa demikian?
Berikut ini saya coba berikan dua contoh faktor yang menyebabkan
keruntuhan karena pengaruh soft story.

A. Kekakuan Dinding Bata Diabaikan.


Gedung-gedung tinggi yang bertipe gedung perkantoran, hotel, atau
apartemen, khususnya di kota-kota besar, pada umumnya mempunyai
lobi yang berada di lantai dasar atau lantai ground. Ciri-ciri lantai lobi
adalah :

Tinggi antar lantainya biasanya lebih besar daripada lantai tipikal


di atasnya. Arsitek biasanya menginginkan hal ini agar ruangan
lobi terlihat lebih besar, luas, dan megah.

Karena ingin luas, maka di lantai lobi, penggunaan dinding bata

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 18/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

relatif lebih sedikit daripada di lantai-lantai atas yang memang


membutuhkan dinding-dinding sekat antar ruangan.

Lantai lunak akibat bukaan yang lebih banyak

Akibatnya, seperti yang terlihat pada gambar di atas, lantai paling


bawah menjadi lantai yang paling lunak (kurang kaku) dibandingkan
lantai di atasnya. Salah satu solusinya adalah menambah ukuran
kolom sebesar mungkin sehingga bisa mengimbangi kekakuan-
kekakuan lantai di atasnya.

B. Kekeliruan Antara Desain dan Pelaksanaan

Tumpuan didesain sebagai jepit

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 19/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Kenyataannya, tumpuan berperilaku sendi

Contoh di atas adalah contoh kasus yang sepele namun dampaknya


luar biasa. Tumpuannya didesain jepit, akan tetapi pada
pelaksanaannya, justru tumpuan tersebut berperilaku sendi.
Kenapa sih tumpuan itu bisa sendi? Ada beberapa penyebabnya,
antara lain:

1. Tidak ada yang mentransfer momen dari kolom ke pondasi.


Ketika menentukan sebuah tumpuan itu adalah jepit, maka perlu
diperhatikan bahwa akan ada momen lentur di kaki kolom
(tumpuan), dan.. harus ada yang bisa mentransfer momen
tersebut ke pondasi dan terus ke tanah. Jika pondasinya tipe
tiang (pile) baik itu pancang atau bor, setidaknya harus ada
pilecap yang cukup kuat untuk menahan momen dari kolom
tersebut. Jika pondasinya pondasi tapak, sebaiknya kolom tidak
didesain sebagai jepit. Pondasi tapak tidak efektif dalam
menahan momen lentur akibat reaksi tumpuan jepit.
2. Pondasi tidak didesain untuk menahan momen.
Kadang pondasi tapak sudah didesain untuk menahan momen,
tetapi pada kenyataannya, jika ada momen yang terjadi pada
pondasi, akan ada perbedaan tekanan pada tanah di daerah
ujung-ujung pondasi. Akibatnya bisa terjadi perbedaan
settlement. Jika ada perbedaan settlement di ujung-ujung
pondasi tapak, maka akan timbul rotasi. Adanya rotasi
menyebabkan perilaku jepit menjadi tidak sempurna lagi.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 20/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Rotasi pada pondasi tapak mengurangi kekuatan penjepitan

Kurang lebih 2 hal itulah yang paling banyak menyebabkan kegagalan


soft-story. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan oleh perencana?

Lantai yang dianggap “lunak” sebaiknya kekakuan kolomnya


agak dilebihkan. Berbicara kekakuan artinya kita berbicara
tentang variabel E, I, dan L. Menaikkan E berarti meninggikan
mutu beton, hal ini relatif jarang dilakukan jika hanya mau
meningkatkan kekauan satu lantai saja. Mengurangi nilai L
(tinggi antar lantai) juga sulit dilakukan karena tinggi lantai yang
sudah ditentukan oleh arsitek biasanya tidak bisa diubah lagi.
Yang paling mungkin adalah menambah momen inersia, I, yaitu
dengan memperbesar ukuran kolom. Hal ini memang
membutuhkan koordinasi dengan pihak arsitek.
Yang paling ideal adalah, kekakuan dinding bata juga sebaiknya
dimasukkan ke dalam perhitungan. Akan tetapi di Indonesia
khususnya, belum ada pedoman mengenai hal ini, apalagi dalam
perencanaan bangunan tahan gempa. Sebenarnya boleh saja
kita tidak memasukkan kekauan dinding bata ke dalam
perhitungan, akan tetapi hal ini berarti dalam pelaksanaannya
nanti dinding bata tersebut harus “terlepas” (tidak diikat) dari
struktur utama. Hal ini tentu sangat berbahaya karena dinding
tersebut sewaktu-watu bisa rubuh dan menimpa orang yang ada
di dekatnya.
Jika pondasinya tidak didesain untuk menahan momen,
sebaiknya tidak menggunakan tumpuan jepit.

Pustaka :
http://www.duniatek nik sipil.web.id
http://www.google.com/image.html
syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 21/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

http://www.engineerwork .blogspot.com
http://www.infobangunan.com

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 11.20 0 komentar link ke


posting ini

KERUSAKAN STRUKTUR AKIBAR GEMPA

Gempa bumi bersk ala 7.6 telah meluluh lantak an k ota Padang dan
sek itarnya. Kerusak an terasa masif, terlihat dari berita-berita baik
dimedia cetak maupun elek tronik . Mengapa bangunan bisa sampai
runtuh ak ibat gempa tersebut? Sengaja saya menulis artik el ini dengan
harapan rek an-rek an Tek nik Sipil UNISSULA dapat mengambil
pelajaran dan manfa'at untuk k ebaik an umat manusia dik emudian hari.

Belum terlambat untuk mengucapkan turut berduka cita atas koban


musibah gempa di Padang beberapa waktu lalu (30/09/09). Karena
Gempa padang merupakan salah satu gempa terkuat yang pernah
terjadi di Indonesia, pembicaraan mengenai musibah tersebut pun
sering terdengar di mana-mana, entah itu di pemberitaan TV, radio,
obrolan sehari-hari, infotainment, dan juga di media internet: berita
online, blog, sampai status facebook dan twitter.
Nah, dalam bidang keilmuan khususnya teknik sipil, topik ini juga tidak
sepi dari berbagai macam diskusi, forum, maupun kajian-kajian
keilmuan. Bagaimana tidak? Sebagian besar hasil karya mereka (para
engineer) diuji langsung oleh alam. Tidak sedikit rekan berkomentar, “di
sinilah ketahuan, mana perencana yang benar, mana yang asal-
asalan”. Kalaupun perencananya sudah benar, berarti pelaksananya
yang nggak beres. Dalam dunia kerja, hal seperti ini merupakan hal
yang biasa.
Kerusakan struktur yang sering terjadi akibat gempa antara lain :

A. Kegagalan Soft Story


Hampir semua bangunan yang rubuh saya simpulkan mengalami
keruntuhan soft story. Buat yang belum tahu, sekedar informasi, istilah
soft story menunjuk kepada kondisi keruntuhan gedung (biasanya
berlantai lebih dari satu) di mana lantai di bawah lebih “lunak” daripada
lantai di atasnya, atau kalau dibalik, lantai di atas lebih “keras” atau
kaku dibanding lantai di bawahnya.
Berikut ini adalah gambar beberapa bangunan yang mengalami
kegagalan karena pengaruh soft story.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 22/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

bangunan di atas terpisah dengan ruko di kiri-kanannya

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 23/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

lantai 1 seolah-olah tenggelam ke dalam tanah

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 24/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

kegagalan pada kolom di lantai 1

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 25/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

perhatikan kolom lantai 1...

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 26/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

soft story terjadi di lantai tengah ?

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 27/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

soft story di lantai 2

Pembahasan Tentang Soft Story (Klik disini)

B. Detailing Yang Tidak Tepat

Di dalam perencanaan bangunan tahan gempa, kita harus memahami


filosofi keruntuhan sebuah bangunan (khususnya sistem frame/portal).
Ada konsep yang dinamakan “strong column weak beam” (STWB).
Konsep ini juga insya Allah akan dibahas lebih jauh di artikel lain.
Intinya, pada konsep ini, sesuai namanya, kolom tidak boleh collapse
lebih dulu dibandingkan balok. Bicara tentang STWB berarti bicara
tentang beam-column joint, dan bicara tentang joint tidak lepas dari
yang namanya detailing. Walaupun hitungannya benar, tapi kalau detail
dan penertapannya salah, maka sama saja bo'ong. Beberapa gambar di
bawah menunjukkan detailing yang kurang tepat :

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 28/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

salah satu sisi Hotel Ambacang

Masih ingat dengan Hotel Ambacang yang banyak diekspos media, ini
adalah beberapa petunjuk yang menjelaskan penyebab keruntuhan.
Beam-column joint ini misalnya. Kalau dilihat bentang tengah balok kiri,
kanan, dan bagian tengah kolom di bawah, betonnya masih oke,
tulangannya masih terbungkus aman. Tapi di daerah joint, terjadi
collapse. Kurangnya sengkang (ties) di daerah joint bisa menyebabkan
keruntuhan ini, buktinya adalah tulangan utama sudah tidak terkekang
dan “terlempar” keluar akibat stress yang tinggi yang berasal dari inti
beton.
Kasus yang sama terjadi pada beberapa gedung berikut:

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 29/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

keruntuhan kolom, sengkang tidak cukup kuat

Sengkang yang digunakan pada kolom di atas berukuran sangat kecil.


Sepanjang pengetahuan saya, di SNI Beton 2002 disebutkan bahwa
diameter minimum untuk tulangan sengkang (lateral) elemen kolom
(khususnya dalam memikul beban gempa) adalah 10 mm (boleh polos,
sebaiknya ulir).
Pelanggaran yang kedua adalah, menggunakan tulangan polos pada
elemen penahan gempa, padahal SNI sudah mengatur untuk
menggunakan tulangan ulir untuk semua penulangan (kecuali sengkang
boleh polos). Kenapa tulangan polos “diharamkan”? Karena mekanisme
lekatannya hanya mengandalkan adhesi dan frik si. Menurut data, kuat
lekat ini hanya 10% dari lekatan tulangan ulir dengan diameter yang
sama. Pada saat gempa, di mana gaya gempa bekeja bolak-balik,
gaya lekatan tulangan polos akan menurun drastis, bahkan bisa hilang
(loss) kontak dengan beton, akibatnya sendi plastis yang diharapkan
terjadi pada balok tidak akan terjadi.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 30/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

keruntuhan pada kolom, sengkang kecil dan kurang, tulangan polos

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 31/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

tulangan utama tidak "diikat" dengan baik oleh sengkang

Pembahasan Tentang Strong Colum Weak Beam (Klik disini)

C. Dinding Bata Juga Mendisipasi Energi??

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 32/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

dinding rubuh

Walaupun dinding di atas cuma dinding pembatas dua lahan, tapi bisa
dibayangkan jika dinding tersebut jatuh menimpa orang di sebelahnya.
Kesalahan fatal dinding tersebut adalah, tidak ada struktur yang cukup
untuk menahan dinding tersebut terhadap arah lateral.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 33/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Gambar di atas, sebenarnya dinding bata sudah dikekang dengan baik,


tapi ikatannya terhadap beton kurang begitu kuat sehingga batanya
sudah tidak mampu mendisipasi energi gempa. Struktur betonnya
sendiri masih utuh, hanya beberapa lapisan finishing yang terlepas.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 34/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Dinding di Hotel Bumi Minang

Sementara gambar di atas, dinding batanya ikut mendisipasi energi


gempa dan tidak ambruk. Walopun sudah porak-poranda, tapi dinding
tersebut masih “menempel” pada struktur utama.

D. Mutu Beton Yang Kurang Baik

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 35/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Beton hancur sementara kolom masih berdiri

Pada kolom di atas, tulangan masih terpasang dengan rapi. Sengkang


tidak terlepas, tulangan utama tidak “berhamburan”, tapi justru inti
betonnya yang hancur lebur. Ini menandakan kualitas beton yang
terpasang kurang baik.

E. Keruntuhan Bangunan Baja


syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 36/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Salah satu bangunan struktur baja yang ambruk


Bangunan di atas adalah bangunan hotel yang mempunyai struktur rangka baja.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 37/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Tanah bergeser
Di sekitar bangunan tersebut, ada lapisan tanah yang bergeser. Bisa
jadi pemicu keruntuhan tersebut adalah bergesernya lapisan tanah
yang mungkin membuat (sebagian) pondasi ikut bergeser, sehingga
struktur di atasnya terganggu keseimbangan maupun kestabilannya.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 38/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Sambungan balok yang merobek sebagian kolom

Penutup

Itulah sebagian dari penelusuran saya di internet yang bisa saya share
ke teman-teman. Walaupun banyak gedung yang rubuh, tapi tidak
sedikit juga gedung-gedung serupa yang masih berdiri dengan kokoh
dan tidak mengalami kerusakan yang berarti. Jadi, jangan sesalkan
syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 39/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

gempanya karena masalah gempa adalah masalah musibah yang


sifatnya ghaib (hanya Yang Maha Kuasa yang mengatur semuanya).
Kalaupun harus ada yang disesalkan, maka sesalkanlah konstruksi
bangunannya yang kurang memenuhi syarat baik itu dalam segi
perencanaan maupun pada waktu pelaksanaan.
Itulah sebabnya, perhitungan yang matang, detailing yang tepat, dll
sangat perlu diperhatikan. Soalnya, berbicara masalah bangunan tahan
gempa, artinya kita sebagai structural engineer punya tanggung jawab
untuk mencegah atau mengurangi jatuhnya korban yang bisa saja
muncul akibat konstruksi yang salah dalam perencanaan dan atau
pelaksanaan.

Pustaka :
http://www.duniatek nik sipil.web.id
http://www.ilustri.org
SNI Beton 2002
http://www.google.com/image.html
http://www.engineerwork .blogspot.com
http://www.infobangunan.com

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 11.09 0 komentar link ke


posting ini

BANGUNAN GEDUNG YANG RISKAN TERHADAP


GEMPA KUAT

Indonesia adalah negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap


gempa bumi yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena wilayah
kepulauan Indonesia berada di antara 4 (empat) sistem tektonik yang
aktif. Yaitu tapal batas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia,
lempeng Filipina dan lempeng Pasifik. Di samping itu Indonesia adalah
negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia sehingga
selain rawan terhadap gempa juga rawan terhadap tsunami.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 40/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Kondisi Tektonik Kepulauan Indonesia

Gambar di atas menunjukkan kondisi tektonik Kepulauan Indonesia.


Garis merah, jingga dan hijau menunjukkan batas-batas lempeng
tektonik. Garis merah menunjukkan pemekaran lantai samudra. Garis
jingga menunjukkan pensesaran relatif mendatar. Sedangkan garis
hijau menunjukkan tumbukan/penunjaman antar lempeng tektonik.
Mari kita perhatikan satu per satu. Garis hijau di sebelah barat Pulau
Sumatra dan di sebelah selatan Pulau Jawa, menerus hingga ke Laut
Banda, sebelah selatan Flores kemudian membelok ke utara menuju
Laut Arafuru (utara Maluku) menunjukkan zona penunjaman Lempeng
Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia.
Apa implikasinya dari proses tektonik yang begitu rumit tersebut ? Kita
lihat gambar kedua.

Sebaran Gunung Berapi dan Titik Pusat Gempa di Indonesia

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 41/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Gambar di atas menunjukkan sebaran gunungapi (segitiga merah), titik


gempa (tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga). Apa yang
terjadi mudah ditebak k an! Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu
berasosiasi dengan zona penunjaman. Animasi proses penunjamannya
bisa dilihat pada video di bawah ini :

Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, Sulawesi dan bagian utara


Papua akan rawan dengan gunungapi dan gempa. Emang sudah dari
sono-nya begitu. Berikut ini adalah peta gempa yang digunakan dalam
Peraturan Gempa untuk Gedung di Indonesia tahun 2002 dengan judul
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung
SNI-1726. Wilayah Indonesia dibagi dalam 6 zona gempa yang setiap
zona memiliki intensitas kuat gempa yang berbeda. Gempa paling kuat
terjadi pada Zona-6 (wilayah dengan warna merah) dan Zona-1 adalah
zona yang gempanya paling kecil (relative tidak ada) seperti di terdapat
di sebagian besar Kalimantan.

Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar


syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 42/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

dengan perioda ulang 500 tahun

Dengan semakin majunya sosial-ekonomi Indonesia dewasa ini,


semakin banyak pula bangunan-bangunan yang berdiri atau dibangun
dengan selera artistik yang semakin tinggi pula cita rasanya. Sehingga
dapat kita saksikan banyak sekali gedung-gedung bertingkat tinggi
yang menjulang dengan seni arsitektural mencengangkan. Kadang
bentuknya aneh, monumental atau unik.
Dari segi estetika-arsitektur bangunan semacam ini memiliki daya tarik
yang luar biasa, namun bila ditinjau dari segi ketahanan gempa bentuk-
bentuk struktur yang aneh ini sangat rentan dan beresiko tinggi. Kalau
pun ingin mempertahankan bentuk semacam ini, sudah tentu
konstruksinya harus jauh lebih kuat dan jauh lebih mahal.
Seyogyanya, menurut kaidah-kaidah ketahanan gempa, suatu struktur
bangunan haruslah berbentuk sebuah bangunan yang teratur. Yakni
berbentuk persegi empat, tidak banyak tonjolan, simetris dalam dua
arah sumbu utamanya; secara vertical bentuk struktur haruslah
menerus secara kontinu, dan berbagai batasan yang tertuang di dalam
peraturan bangunan tahan gempa untuk gedung di Indonesia (SNI-
1726). Bentuk ideal dari sebuah bangunan yang memiliki ketahanan
terhadap gempa dapat di-ilustrasikan dalam gambar 3D di bawah ini :

Bangunan yang teratur sesuai persyaratan Bangunan Tahan Gempa untuk Gedung.
dengan tampak depan seperti ini :

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 43/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Bangunan dengan keteraturan dalam arah vertical maupun horisontal

Sedangkan bangunan yang beresiko tinggi ketahanan gempanya dapat


dijumpai pada gedung-gedung dengan pola seperti berikut ini :

Bangunan di atas adalah bangunan dengan loncatan muka yang rentan terhadap
gempa

atau tampak depan bangunan terlihat seperti ini :

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 44/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Bangunan dengan ketidak-teraturan dalam arah vertical (loncatan muka)

Denah atau tampak atas dari bangunan yang simetris (yang dianjurkan)

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 45/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Denah atau tampak atas dari bangunan yang tidak-simetri dan tidak beraturan (rentan)

Di samping itu bahkan banyak sekali bangunan yang tata letaknya


lebih ekstrim daripada contoh yang saya sebutkan di atas ini.
Dengan demikian, untuk tetap mempertahankan bentuk arsitektural
yang secara struktur “rentan terhadap resiko gempa”, diperlukan “biaya
konstruksi” yang jauh lebih besar pula.
Kegagalan struktur bangunan pasca gempa sebagai ilustrasi dapat
dilihat dari foto-foto berikut ini :

Pasca gempa Aceh 2004

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 46/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Pasca gempa Yogya

Di samping kerusakan bangunan, kerugian materi, kegagalan struktur


gedung pasca-gempa terutama mengancam keselamatan jiwa
penghuninya.

Mari kita perhatikan beberapa bentuk bangunan yang rentan terhadap


goncangan gempa bumi.

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 47/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 48/49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN

Foto 1 dan 2 secara struktur sangat riskan jika dilanda gempa,


sedangkan foto 3 cukup baik ketahanan gempanya.
Semoga apa yang telah saya sampaikan dalam tulisan ini dapat
bermanfaat dan mengakomodasikan informasi tentang resiko gempa
bumi terhadap bangunan-bangunan di Indonesia.
Jadi pertanyaannya, bila anda ingin tinggal di gedung bertingkat atau
apartemen, bentuk bangunan mana yang akan anda pilih ? Silahkan
tentukan pilihan anda dengan mempertimbangkan resiko-resikonya.

Pustaka :
http://rumahdangedungtahangempa.blogspot.com
http://www.google.com/image.html
http://www.youtube.com/watch?v=wkc4lbhhSRs
http://yudi81.wordpress.com
STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG (SNI – 1726 - 2002)

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 10.06 0 komentar link ke


posting ini

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 49/49

Anda mungkin juga menyukai