Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping
sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang
merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk
dinding sel-sel dalam tubuh.
Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan
kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai
pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di
selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
1.2. Tujuan
Untuk memberitahukan kepada rekan-rekan agar dapat memahami dan mempelajari
Pengertian Kolesterol, Jenis Kolesterol, Penyebab Kolesterol dan lain - lain.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping
sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang
merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk
dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan
hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi
sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena
asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan
sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam
dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu
penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal
terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density
Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot
jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan
kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density
Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang
ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak
lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang
membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang
"jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia
membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya
kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein).
HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi
sehingga lebih berat.
Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks.
Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh
(di hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan.
Meski tampak "jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di
antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh
tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein.
Lipoprotein dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan
begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat
terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah
akan meningkat.
2.2. Jenis Kolesterol
Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui.
1. Kolesterol LDL (low density lipoprotein)
Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol
di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang
tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL
merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan merupakan target utama
dalam pengobatan
2. Kolesterol HDL (high density lipoprotein)
Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut
kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah
arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah
kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis
(terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai
organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan
kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah
seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar trigliserida
yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas.
2.3. Penyebab Kolesterol
Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan
berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.
Penyebab Kolesterol Tinggi. Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada
yang pernah mengalami kolesterol tinggi ? Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal
di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan
gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab
Kolesterol Tinggi.
Sebelum kita bahas mengenai Penyebab Kolesterol Tinggi, perlu diperhatikan dan
dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan lemak bisa menyumbat
aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan jantung atau stroke...
mengerikan!! Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di seluruh dunia.
Penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan
ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
1. Makanan sehari-hari
Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski
tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa.
Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak
mengandung kolesterol.
Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi,
sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak
berlebih.
Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur, mentega dan
keju karena mengandung lemak jenuh.
Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega
juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan
ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue.
2. Berat badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek
buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
3. Kurang bergerak (baca: 5 tanda tubuh perlu olah raga)
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk atau
tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol
jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada
pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada
wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya
cenderung tinggi seperti pada pria.
5. Penyakit tertentu
Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata
kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
6. Sejarah keluarga
Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-
hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.
7. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh
hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat
fatal.
Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi
pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol
normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di
atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.
2.4. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya
penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan
mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada
pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke
otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina. Dan
bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika
infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung
adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit tekanan darah
tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung
berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), yang diketahui memiliki
riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.
Adapun gejala penyakit jantung adalah :
 Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat
menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
 Tercekik atau sesak
 Berlangsung lebih dari 20 menit.
 Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
 Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas
Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala
serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
 Gejala stroke ringan : Bicara tiba-tiba jadi pelo
 Gejala yang sifatnya berat :
- kelumpuhan anggota gerak tubuh
- wajah menjadi tidak simetris
- jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan KEMATIAN.
Gejala-gejala stroke memerlukan tindakan yang cepat agar jangan sampai jatuh pada
derajat yang lebih berat.
2.5. Hubungan kolesterol dan penyakit lain Diabetes Melitus
Diabetes merupakan suatu keadaan dimana kadar gula darah melebihi batas
normal. Diabetes ini juga merupakan faktor risiko terhadap PJK. Bila kadar gula darah
naik dan berlangsung lama, maka akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri
koroner. Pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang
masih muda. Diabetes yang tidak terkonrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung
meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Bentuk kolesterol LDL pada penderita
diabetes lebih padat dengan ukuran yang lebih kecil yang sering disebut Small Dense
LDL, sehingga mudah sekali masuk kedalam lapisan pembuluh darah yang lebih dalam.
Bentuk kolesterol LDL ini lebih jahat lagi karena lebih bersifat aterogenik (lebih mudah
menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak).
2.6. Penanganan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated fatty
acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin
antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Apabila pengatura gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu :
a. Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk
di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL
memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
b. Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin,
Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang
ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang
digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
d. Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah
e. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara
mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
2.7. Cara Menyikapi Kolesterol
Ada yang bilang bahwa seiring dengan semakin baik tingkat ekonomi maka
kesempatan untuk makan enak pun semakin besar. Makan enak dapat diartikan dengan
makan makanan yang rasanya enak. Tapi istilah makanan enak di kota-kota besar ternyata
berupa makanan yang gurih, gorengan, berlemak, serta minim serat.
Semua orang pasti suka makan enak. Namun, jangan sampai kebablasan karena
berbahaya bagi kesehatan. Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak tersebut
dapat meningkatkan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah melalui proses
penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa hiperkolesterol merupakan faktor risiko
penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada
tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9%
dari jumlah total kematian di usia muda.
Padahal hiperkolesterol atau hiperlipidemia termasuk faktor risiko utama penyakit
gangguan pembuluh darah seperti PJK yang dapat diubah. Jangan tunggu penyakit datang
tapi lakukanlah cara untuk memperbaikinya. Tidak cukup cara biasa untuk mengatasi
hiperkolesterol, diperlukan cara cerdas untuk menyikapi kolesterol.
2.8. Cara Mengontrol Kolesterol
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang
perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL.
Sementara untuk Trigliserida sendiri pnting pula diperhatikan untuk terpantau harus
diangka yang tetap rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang
kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah
terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai
apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman
umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National
cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan
bahwa :
1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi > 190 mg/d
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200 –
499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl

Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat
berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor
risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing
manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor bawaan.
Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau
memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah
raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan
kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan gangguan.
2.9. Cara Mencegah Kolesterol
Kolesterol ditengarai sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti
hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan
berbagai penyakit.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah.
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan
agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL
(kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika
hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung
menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera
menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat
badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak.
Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan
kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 � 4,5 kg dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat
sebanyak 0,3 � 0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin.
Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu
meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap
hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter
biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan
menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda
mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai
kacang, avokad, minyak Zaitun dan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah
membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan
trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan
menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi
kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pilihlah
multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena
ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung.

BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan
begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat
terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah
akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan
ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas
fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.
3.2. Saran & Kritik
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
- Lars Heslet.1991.kolesterol(judul asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc.jakarta
- Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K), IBCLC. 1987. Tumbuh Kembang Remaja Dan
Permasalahannya. Penerbit CV. SAGUNG SETO, Jakarta
High Desert International Product Suplement
- www.infopenyakit.com
- www.addaun.com

Anda mungkin juga menyukai