Anda di halaman 1dari 18

CIRI, KLASIFIKASI, ORGANISME MAKHLUK HIDUP

KLASIFIKASI ZAT (UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN)


ORGANISME MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH :

M. RIZQI ANUGRAH
KELAS : VII. C

SMP NEGERI 1 KELAPA KAMPIT


TAHUN PELAJARAN
2015/2016
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu bergerak, peka terhadap
rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh
dan berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi.
Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap :

1.Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian.
Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang
dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika
disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak
membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga
terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak
berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan
gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)


Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang
(iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

 Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan
menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
 Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
 Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang,
misalnya bersin.

3 . Memerlukan Makan (nutrisi)


Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk
hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan.
Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan
dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada
makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga
memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan
vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang,
cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata,
pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas
dengan paru-paru.
5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang
irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi
oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :

 Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur


dan sel sperma.
 Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak
melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

7.Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

 Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.


Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam
mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas
bidang penguapan.
 Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan
fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah
merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya
kental
 Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan
tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus
muncul ke permukan secara periodik.

8 . Re g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang
diatur oleh syaraf dan hormon.

9.Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses
oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut
tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan
karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui
insang.
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Makhluk hidup di alam semesta/bumi ini sangat beragam, kucing ada ragamnya
contoh seperti kucing kampung/biasa, kucing persia, atau kucing anggora dan
masih banyak lagi, atau sayur-sayuran juga ada banyak ragamnya. Untuk
memudahkan kita mempelajari atau membedakan antara semua makhluk hidup itu
maka dibutuhkan suatu klasifikasi makhluk hidup.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi
golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan
cirinya. Tujuan klasifikasi makhluk hidup ialah untuk mempermudah dalam
mengenal, mempelajari, dan mengetahui hubungan antar makhluk hidup.
Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa
individu yang memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-
kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut
disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat
dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi
memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari
tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.

Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan klasifikasi
makhluk hidup yang berkelanjutan. Perkembangan tersebut diantaranya.
1. Klasifikasi dua kingdom
2. Klasifikasi tiga kingdom
3. Klasifikasi empat kingdom
4. Klasifikasi lima kingdom
5. Klasifikasi enam kingdom

Ke lima klasifikasi yang sudah disebutkan tadi ialah buatan manusia, jadi sistem
klasifikasi yang terbaik bergantung pada kesepakatan bersama dan kebutuhan,
karena setiap sistem klasifikasi memiliki dasar tersendiri.

1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom


Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, organisme dikelompokkan menjadi dua
dunia besar, yaitu dunia tumbuhan (Kingdom Plantae) dan dunia hewan (Kingdom
Animalia).

Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)

Dunia tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari bahan
selulosa dan berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Ganggang, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan. Dalam
sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam
kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.
Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Dunia hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.
Contohnya adalah hewan bersel satu (Protozoa), hewan berpori (Porifera), cacing
(Vermes), hewan berongga (Coelenterata), hewan berbuku-buku (Arthropoda),
hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan
bertulang belakang (Chordata).

2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom


Klasifikasi tiga kingdom memisahkan jamur yang pada klasifikasi dua kingdom
termasuk dunia tumbuhan. Jamur dibedakan karena dinding sel jamur bukan
terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel tumbuhan melainkan dari bahan
kitin. Perbedaan lainnya juga jamur tidak dapat membuat makanan sendiri
(Hererotrof) seperti tumbuhan.

Dunia Jamur (Kingdom Fungi)

Dunia jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan secara


heterotrof dengan cara menyerap makanan (Absorpsi). Jamur mendapatkan
makanan dari makhluk hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari
makhluk hidup yang telah mati (Saprofit).

Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)

Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya


sendiri (Autotrof) dengan melalui fotosintesis.

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara


heterotrof dengan cara memakan organisme lain.

3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom


Sistem klasifikasi empat kingdom berkembang setelah ditemukannya inti sel
(Nurkleus). Ada organisme yang inti selnya tidak memiliki selaput, ada juga
organisme yang inti selnya diselubungi selaput.

Kingdom Monera

Semua anggota kingdom Monera tidak mempunyai selaput inti, sehingga disebut
organisme prokariotik. Contoh dari kingdom Monera adalah bakteri dan
ganggang biru-hijau.

Kingdom Fungi

Semua jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi

Kingdom Plantae

Semua ganggang (Kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan lumut, tumbuhan


paku, dan tumbuhan biji dimasukkan kedalam kingdom ini.
Kingdom Animalia

Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom
animalia.

4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom


Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Whittaker (1969)
mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera,
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pada sistem klasifikasi lima kingdom,
ganggang yang sebelumnya dimasukkan pada kingdom Plantae, dan Protozoa
yang semula dimasukkan di dalam kingdom Animalia selanjutnya dikelompokkan
menjadi satu kingdom, yaitu Kingdom Protista.

Kingdom Monera

Kingdom ini terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop
kebanyakan bakteri tampak memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Namun, dari
bukti biologi molekular dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga
ahli mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.

Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber
karbon yang sederhana dan hidup di lingkungan biasa

Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim,


misalnya pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi, atau di
tempat yang asam.

Kingdom Protista

Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti dan bersel tunggal.
Protista dapat ditemui di mana saja, baik di air tawar, air laut, daerah lembab, atau
pun hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Protista dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan
(Ganggang), dan protista menyerupai jamur. Hampir semua protista hidup di air
karena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari
kekeringan.

Kingdom Fungi

Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran
sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara
saprofit atau parasit.

Kingdom Plantae

Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai membran inti


(Eukariotik) yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Pada
umumnya plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan
tidak kawin.
Kingdom Animalia

Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk
kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan ada
yang tinggal di laut, di air tawar, dan juga di darat.

5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom


Keempat sistem klasifikasi yang sudah disebutkan sebelumnya tadi belum
memsukkan virus dalam klasifikasinya. Virus memang berbeda dengan
organisme lain. Tubuh virus tersusun atas asam nuklea yang diselubungi oleh
protein. Di luar sel hidup, virus merupakan benda mati. Virus hanya dapat hidup
dan memperbanyak diri dalam sel hidup inangnya. Jadi sistem klasifikasi enam
kingdom merupakan sistem klasifikasi lima kingdom dengan penambahan
kingdom Virus.

Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup.
Klasifikasi disusun dalam bentuk bertingkat berdasarkan banyak sedikitnya
persamaan dan perbedaan yang ada pada makhluk hidup. Tingkatan tersebut
disebut sebagai takson.

Tingkatan terkecil dari klasifikasi makhluk hidup adalah species dan yang
terbesar adalah kingdom. Species yang berkerabat dekat ditempatkan dalam satu
tingkatan yaitu genus. Beberapa genus dimasukkan ke dalam satu famili.
Beberapa famili dimasukkan ke dalam satu ordo. Beberapa ordo dimasukkan ke
dalam satu kelas. Beberapa kelas dimasukkan ke dalam satu divisio untuk
kelompok tumbuhan atau ke dalam satu filum untuk kelompok hewan. Beberapa
divisio atau filum dimasukkan ke dalam satu kingdom.

Tabel urutan Takson dari yang tertinggi hingga terendah

Bahasa Latin Bahasa Inggris Bahasa Indonesia


Regnum Kingdom Kerajaan
Diviso/Phylum Division/Phylum Divisi/Filum
Classis Class Kelas
Ordo Order Bangsa
Familia Family Suku
Genus Genus Marga
Species Species Jenis

1. Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi. Semula makhluk hidup di dunia
ini hanya dikelompokkan menjadi dua kingdom, yaitu plantae dan animalia.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini makhluk hidup
dikelompokkan menjadi enam kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae,
Animalia, dan Virus.
2. Divisi atau Filum
Setiap kingdom dapat dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Kelompok ini pada tumbuhan disebut dengan Divisi, sedangkan pada hewan
disebut Filum.
Divisi Kingdom plantae

1. Thallophyta
2. Bryophyta
3. Pteridophyta
4. Spermatophyta

Filum Kingdom Animalia

1. Hewan berpori (Porifera)


2. Hewan berongga (Coelenterata)
3. Cacing pipih (Platyhelminthes)
4. Cacing gilig (Nemathelminthes)
5. Cacing gelang (Annelida)
6. Hewan Lunak (Moluska)
7. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
8. Hewan berkulit duri (Echinodermata)
9. Hewan bertulang belakang (Chordata)

3. Kelas
Setiap divisi atau filum dapat dipecah lagi menjadi kelompok yang lebih kecil
yang dikenal kelas. Dasar pengelompokannya menggunakan sifat atau ciri yang
masih umum. Misalnya, divisi spermatophyta dibedakan lagi menjadi beberapa
kelas berdasarkan keping bijinya, menjadi kelas monokotil dan kelas dikotil.

4. Ordo
Setiap kelas dapat dipecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil yang
disebut ordo. Dasar pengelompokannya adalah sifat atau ciri khusus dari ciri yang
digunakan sebagai dasar pengelompokan tingkat kelas. Misalnya, kelas monokotil
dapat dibedakan menjadi beberapa ordo, di antaranya :

1. Rumput-rumputan (Poales)
2. Rumput teki (Cyperates)
3. Jahe-jahean (Zingiberales)
4. Bakung-bakungan (Liliales)
5. Pandan-pandanan (Pandanales)

5. Famili
Berdasarkan sifan dan ciri yang lebih khusus, setiap ordo dapat dibedakan lagi
menjadi beberapa famili. Misalnya, ordo liliales dapat dibedakan menjadi famili
lili-lilian (Liliaceae), dan amarilis (Amaryllidaceae).

6. Genus
Setiap famili dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yaitu
dikenal dengan Genus. Anggota-anggota genus mempunyai persamaan ciri yang
lebih banyak bila dibandingkan tingkatan takson di atasnya. Misalnya, famili
liliceae terbagi menjadi, genus lili (Lilium), lidah buaya (Aloe), dan bawang-
bawangan (Allium).

7. Species
Spesies merupakan tingkatan takson terendah dalam klasifikasi. Setiap genus
dapat memiliki beberapa species. Misalnya, genus allium mempunyai dua spesies,
yaitu Allium cepa (Bawang merah) dan Allium sativum (Bawang putih).

Untuk memperjelas klasifikasi dari kingdom hingga spesies, coba perhatikan


bagan klasifikasi dari spesies Allium Sativum (Bawang putih) dan Allium Cepa
(Bawang merah) berikut ini.

Pada klasifikasi yang sangat khusus, selain tujuh tingkatan takson yang sudah
disebutkan masih ada pengelopokan lebih lanjut, yaitu dengan menambahkan
awalan super-, sub-, atau infra-. Perhatikan klasifikasi berikut ini.

 Regnum : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Subdivisio : Gymnospermae
 Classis : Dicotyledoneae
 Subclassis : Dialypetalae
 Ordo : Aristolochiales
 Familia : Rafflesiaceae
 Genus : Rafflesia
 Species : Rafflesia Arnoldi

Kunci determinasi adalah kunci untuk mengelompokkan makhluk hidup ke dalam


kelompok tertentu. Dalam kunci tersebut terdapat sejumlah deskripsi/keterangan
mengenai ciri-ciri bagian tubuh makhluk hidup. Kunci determinasi yang biasa
digunakan adalah kunci dikotomi yang berisi sejumlah keterangan yang disusun
secara berpasangan. Pada setiap pasangan keterangan, organisme dipisahkan
menjadi dua kelompok dengan ciri-ciri yang berlawanan atau berbeda.
Tingkat Organisasi Makhluk Hidup (Organisme)

tingkat organisasi organisme

Makhluk hidup atau organisme


memiliki tingkat organisasi yang
berkisar dari tingkat yang paling
sederhana (protoplasma) ke tingkat
organisasi yang paling kompleks
(biosfer). Tingkat organisasi dari bawah
ke atas, semakin kompleks.

1. Protoplasma
adalah zat hidup dalam sel dan terdiri
atas senyawa organik yang kompleks
seperti lemak, protein, dan
sejenisnya.
2. Sel
adalah satuan dasar suatu
organisme dan terdiri atas
protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran.
3. Jaringan
adalah kumpulan sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama,
misalnya jaringan otot.
4. Organ
adalah bagian dari suatu
organisme yang mempunyai
fungsi tertentu, misalnya kaki atau
telinga pada hewan dan manusia,
daun atau akar pada tumbuhan.
5. Sistem organ
adalah kerja sama antara struktural
dan fungsional yang harmonis,
misalnya kerja sama antara mata dan
telinga, antara daun dan batang pada
tumbuhan.
6. Organisme
adalah suatu benda hidup, atau
makhluk hidup.

7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan


berkembang biak pada suatu daerah tertentu. Misalnya, populasi manusia di
Jakarta, populasi banteng di Baluran, atau populasi badak di Ujung Kulon
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati
suatu daerah tertentu. Pada daerah tersebut tiap populasi saling
berinteraksi. Misalnya, populasi harimau berinteraksi dengan populasi gajah di
Sumatra Selatan, populasi ikan emas berinteraksi dengan populasi ikan mujaer
di kolam.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan
lingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara), yang
secara bersamasama membentuk suatu sistem ekologi. Misalnya, ekosistem
hutan mangrove di Segara Anakan atau ekosistem air tawar di danau Toba.
KLASIFIKASI ZAT

A. UNSUR

Konsep: Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain dengan reaksi kimia biasa.

Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para


ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi dua kelompok, yaitu:
zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat
tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam dan non
logam.

Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur
hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya
tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak
pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis
unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan
unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.

Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :

1. Unsur logam

Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai
titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat
menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat,
namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa
unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:

a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja
menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran
dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel
kereta api.
c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa,
oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan
cara disepuh.
d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan
uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan
perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah
tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan
dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan
dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik
berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai
bahan koin.

2. Unsur non logam

Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus
listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan
penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat
menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:

a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi


berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br) Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf,
film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka,
tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes
amilum (karbohidrat) dalam industri tepung

3. Unsur semi logam (Metaloid)

a. Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur
semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si) Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28
%dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam
peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta
bahan untuk membuat gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge ) Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh
dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan
bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai
isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.

Seorang ahli kimia yang bernama Demitri Mendleev (1834 ~ 1907) mengajukan
susunan tabel sistem periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang
unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita
untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara
untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut.

Jons Jacob Berzelius (1779 ~ 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama
dan lambang unsur, yaitu :
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal
nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan
dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf
kecil.

Contoh: Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis O, Aluminium ditulis


Al, Kalsium ditulis Ca.

B. SENYAWA

Konsep: Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk


melalui reaksi kimia.

Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal,


dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk
molekul air (H2O). Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar,
sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan
tubuh kita untuk pembakaran.

Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh
lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur
natrium dan unsur klor. Natrium memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan
klor adalah suatu gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk garam
dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.

Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan
perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air
(H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam.

Bagaimanakah tata cara penulisan senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud


rumus kimia. Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang-
lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan
yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa
terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika angka indeks
masing-masing atom unsur adalah 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang
dibentuk sebagai berikut :

Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut


adalah NaCl ( Natrium klorida ).

Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul
adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat.
Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus empiris adalah rumus kimia yang
menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal,
rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2.

Joseph Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan


hukum perbandingan tetap atau sering dikenal dengan hukum Proust, yaitu :
perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap. Eksperimen yang
dilakukan Proust adalah reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga
terbentuk air (H2O). Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik
kesimpulan bahwa:

1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur
oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1
2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.

Senyawa-senyawa baru ditemukan dan dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan. Misal,


jeruk diketahui mengandung vitamin C, setelah dilakukan pemisahan ternyata
jeruk mengandung asam askorbat. Struktur vitamin C ditemukan, maka dilakukan
sintesis untuk membuat vitamin C di laboratorium. Rumus senyawa merupakan
gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur pembentuk senyawa dan
jumlah atom masing-masing unsur. Misal, sukrosa memiliki rumus senyawa
C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11
atom oksigen.
C. CAMPURAN

Konsep: Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak


tetap tanpa melalui reaksi kimia.

Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kamu
melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat
kamu amati? Nah, simak penjelasan berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan
garam, larutan gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat
dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam
udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen,
oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita
hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang
tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap
dan deb

Perbedaan Campuran dan Senyawa

Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Campuran Homogen

Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat
dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut
dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan
gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan
garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m,
dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di
atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran antar logam,
sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara logam
dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless
steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga.
Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.

Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam


dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu
dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang
lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk
dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu
tembaga. Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat.
Apa arti kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas
yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat,
atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak
kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam campuran emas
dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar
menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga
dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.

Jenis campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas
dalam zat cair, campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair,
dan campuran zat padat dalam zat cair. Coba kamu klasifikasikan zat-zat di
sekitarmu yang termasuk campuran homogen!

2. Campuran Heterogen

Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya
masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh
campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue,
adonan beton cor, dll. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih
dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan
pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.

Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Koloid

Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran
partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.

b. Suspensi

Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa.


Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan
air, air keruh, dan air kapur.

Anda mungkin juga menyukai