Anda di halaman 1dari 14

Rumusan Campuan Kerja (JMF )

1. Campuran beraspal panas merupakan kombinasi campuran antara agregat


dengan bahan pengikat ASPAL KERAS PEN 60 atau ASPAL YANG
DIMODIFIKASI ASPAL ALAM atau ASPAL POLIMER atau ASPAL
MULTIGRADE, dicampur di Unit Pencampur Aspal, dihampar dan dipadatkan
dalam keadaan panas pada temperatur tertentu.

2. Komposisi harus direncanakan sehingga setelah terpasang, campuran


menjadi perkerasan beraspal memenuhi kriteria:
 Kadar aspal yang cukup untuk menjamin keawetan dari perkerasan.
 Stabilitas yang cukup untuk menerima beban lalu-lintas tanpa terjadi
perubahan bentuk;
 Kadar rongga yang cukup untuk mengijinkan pemadatan tambahan akibat
lalu-lintas dan pengisian rongga oleh aspal akibat temperatur tanpa
mengalami bliding, flushing dan mengakibatkan hilangnya stabilitas;
 Kadar rongga maksimum campuran yang memberikan kekedapan
terhadap air dalam campuran;
 Proses pencampuran dan pemadatan dengan tingkat kemudahan yang
cukup;
 Kekesatan yang cukup untuk dapat dilalui lalu-lintas dengan aman.
1. Pembuatan formula campuran kerja meliputi :

– Penentuan proporsi dari beberapa fraksi agregat


– Kombinasi antara agregat dan aspal keras dalam campuran
sedemikian rupa agar dapat memberikan kinerja perkerasan yang
awet.

2. Prosedur pembuatan campuran kerja mencakup beberapa tahapan:

– Penentuan gradasi agregat gabungan yang sesuai persyaratan.


– Membuat formula rancangan campuran rencana yang dilakukan
– di laboratorium.
– Percobaan pencampuran dan percobaan pemadatan di lapangan.
– Apabila memenuhi persyaratan maka dapat disetujui sebagai
formula campuran kerja.
PEMBUATAN FORMULA CAMPURAN KERJA (JMF)

Tahap-tahap pembuatan campuran kerja yang perlu dilakukan


meliputi kegiatan – kegiatan :

 Menentukan spesifikasi campuran beraspal yang digunakan.

 Melakukan pengujian mutu aspal dari stockpile.

 Melakukan pengujian mutu dan gradasi agregat dari stock pile


atau dari bin dingin.

 Menentukan kombinasi beberapa fraksi agregat sehingga


memenuhi spesifikasi gradasi yang ditentukan.

 Menentukan kadar aspal rencana perkiraan.


 Melakukan pengujian Marshall untuk mengetahui sifat-sifat
dari campuran beraspal.

 Mengevaluasi hasil pengujian Marshall dan menentukan kadar


aspal optimum dari campuran, formula hasil evaluasi ini
disebut formula campuran rencana (FCR/JMF).

 Melakukan kalibrasi bukaan pintu bin dingin dan menentukan


besarnya bukaan sesuai dengan proporsi yang diperoleh dari
hasil pengujian Marshall.

 Melakukan pengujian gradasi agregat dari tiap bin panas.


 Menentukan kombinasi fraksi agregat yang diambil dari bin panas
sehingga memenuhi spesifikasi gradasi yang ditetapkan.

 Melakukan pengujian Marshall untuk mengetahui sifat-sifat dari


campuran beraspal.

 Mengevaluasi hasil pengujian Tes Marshall dan menentukan


kadar aspal optimum dari campuran.

 Melakukan percobaan pencampuran menggunakan unit


pencampur aspal (UPCA) dan mengevaluasinya.

 Melakukan percobaan pemadatan di lapangan dan


membandingkannya dengan kepadatan laboratorium serta
mengevaluasinya,formula hasil evaluasi ini disebut formula
campuran kerja (FCK)
JENIS CAMPURAN
• Jenis campuran beraspal serta peruntukkannya di lokasi
penghamparan di lapangan yang dapat dipertimbangkan yang
disesuaikan dengan spesikasi yang akan digunakan

• Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir, Sand Sheet )

• Lapis Tipis Beton Aspal (Lataston, HRS)

• Lapis Beton Aspal (Laston, AC)



PERSYARATAN LATASTON  LL < 1 JUTA ESA

Lataston
Sifat-sifat Campuran
WC Base
Penyerapan Aspal (%) Max 1,7

Jumlah tumbukan per bidang 75

Min 3,0
Rongga dalam campuran (%) (3)
Max 6,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min 18 17
Rongga terisi aspal (%) Min 68
Stabilitas Marshall (kg) Min 800
Pelelehan (mm) Min 3
Marshall Quotient (kg/mm) Min 250
Stabilitas Marshall Sisa (kg) setelah
Min 75
perendaman selama 24 jam, 60 °C (4)
Rongga dalam campuran (%) pada (2)
Min 2
Kepadatan membal (refusal)
TAHAPAN KEGIATAN
1. Pengujian Mutu Bahan
• Kumpulkan Data hasil pengujian MUTU aspal dan Agregat
• Check terhadap spesifikasi
• Siapkan data gradasi agregat

2. KARAKTERISTIK AGREGAT YANG PERLU DIKETAHUI


• Kekerasan
• Penyerapan
• Kelekatan terhadap aspal
• Ukuran butir
• Gradasi
• Bentuk partikel
• Tekstur permukaan
• Kebersihan
3. Penyesuaian Gradasi Agregat Campuran (Gabungan)

• Tentukan jenis campuran beraspal yang akan


digunakan sesuai rencana
• Gabungkan beberapa fraksi agregat, mineral Asbuton
dengan cara analitis, Grafis, atau menggunakan
komputer
• Sesuaikan dengan spesifikasi campuran dan gradasi
agregat gabungan dapat lewat di atas atau memotong
kurva fuller
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT GABUNGAN

Ukuran % Berat Yang Lolos


Ayakan Latasir (SS) Lataston (HRS) LASTON (AC)
ASTM (mm) Kelas A Kelas B WC Base WC BC Base
1½” 37,5 100
1” 25 100 90 - 100
¾” 19 100 100 100 100 100 90 - 100 Maks.90
½” 12,5 90 - 100 90 - 100 90 - 100 Maks.90

3/8” 9,5 90 - 100 75 - 85 65 - 100 Maks.90


No.8 2,36 75 - 100 50 - 72 35 - 55 28 - 58 23 - 49 19 - 45
No.30 0,600 35 - 72 15 - 35
No.200 0,075 10 - 15 8 - 13 6 - 12 2-9 4 - 10 4-8 3-7
DAERAH LARANGAN
No.4 4,75 39,5
No.8 2,36 39,1 34,6 26,8 - 30,8
No.16 1,18 25,6 - 31,6 22,3 - 28,3 18,1 - 24,1
No.30 0,600 19,1 - 23,1 16,7 - 20,7 13,6 - 17,6
No.50 0,300 15,5 13,7 11,4
4. Campuran Rancangan
TENTUKAN
Kadar aspal optimum perkiraan dengan persamaan:

Pb = 0,035 (% AK) + 0,045 (% AH) + 0,18 (%F) + K

Keterangan :
Pb : Kadar aspal total optimum perkiraan
AK : Agregat kasar ( tertahan # 2,36 mm)
AH : Agregat Halus ( lolos # 2,36 mm tertahan # 0,075 mm)
F : Filler (lolos # 0,075)
K : Nilai konstanta 0,5 sampai 1,0 untuk Laston (AC)
5. Rentang Kadar Aspal
• Pada grafik tersebut (point 9) gambarkan rentang kadar aspal
yang masing-masing parameter memenuhi persyaratan
spesifikasi
• Tentukan bahwa kadar aspal rencana berada pada titik
tengah dari rentang kadar aspal yang memenuhi seluruh
rentang kadar aspal
Rentang kadar aspal yang memenuhi
Sifat-sifat campuran
Spesifikasi
4 5 6 7 8

Kepadatan (gr/cc)
Rongga diantara Agrgat (%)
(VMA)
Rongga terisi aspal (%)
(VFB)
Rongga dalam campuran (%)
(VIM Marshall)
Rongga dalam campuran (%)
pada kepadatan mutlak
Rentang
Stabilitas (kg) yang
m em enuhi
Kelelehan (mm) param eter
Cam puran
Beraspal
Hasil bagi Marshall (kg/mm)

Kadar aspal Rencana


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai