Anda di halaman 1dari 8

Bahan Ulangan Biologi Semester 2

1. Pencernaan/Sistem Pencernaan

A. Uji Zat Makanan ( Larutan dan perubahan warna )

a. Uji amilum
larutan lugol � Biru Kehitaman

b. Uji Glukosa
larutan fehling A dan Fehling B � Merah Bata

c. Uji Lemak
Substrat dioleskan dikertas Hvs � bekas transparan/ tembus pandang

d. Uji Protein
larutan buret � ungu

e.uji vitamin c
larutan amilum iodida + bening

2. Proses Pencernaan Karbohidrat


Kelenjar Pencernaan : Hati,Pankreas,Kelenjar ludah,empedu
Saluran : mulut � kerokongan � lambung � usus halus � usus besar � anus

3. Organ Pencernaan

A.Lambung
Letak : di dalam rongga perut sebelah kiri di bawah sekat rongga dada
( diafragma ).
Fungsi : kantung tempat menyimpan makanan untuk sementara, terdiri atas 3 bagian,
yaitu bagian atas ( kardia ) bagian tengah ( fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Zat/Enzim :
Asam Klorida (HCL) fungsi sebagai membunuh kuman dan mengubah pepsinogen menjadi
pepsin
Pepsinogen fungsi sebagai mengubah protein menjadi pepton
Renin fungsi sebagai mengendapkan protein susu atau kasein
Lipase fungsi sebagai mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Lendir/Mukus fungsi sebagai melindungi lambung dari suasana asam serta memudahkan
gerakan mengaduk yang dilakukan oleh lambung.

B. Usus Halus ( instetinum tenue)


Bagian : ada 3 bagian yaitu, usus 12 jari ( duodenum), Usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan
(ileum).
Panjang ; kurang lebih 7,5 m dalam usus halus, pencernaan terjadi scra enzimatis.
Enzim- enzim yang berkerja pada usus halus berasal dari pankreas,hati, dan dinding
usus halus.
Enzim/Zat:
Maltase fungsi sebagai mengubah maltosa menjadi glukosa
Sukrase fungsi sebagai memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Erepsin fungsi sebagai mengubah pepton menjadi asam amino
Laktase fungsi sebagai mengubah latosan menjadi glukosa dan galaktosa
Enterokinase fungsi sebagai mengubah tripsinogen menjadi tripsin yang aktif
C. Usus besar (intestinum crassum)
Proses Pencernaan : 10 jam sampai beberapa hari
Panjang ; dpat mencapai 1,5 meter
Usus besar terbagi menjadi : sekum,kolon,dan rektum
Fungsi : menyerap air dan elektrolit serta menyimpan feses.
usus besar memiliki bagian tambah yang disebut apendiks ( umbai cacing)

D.Pankreas
menghasilkan 3 jenis enzim :
lipase fungsi sebagai mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
amilase fungsi sebagai mengubah amilum menjadi glukosa
tripsinogen mengubah protein menjadi asam-asam amino

hasil akhir dari pencernaan


glukosa,fruktosa,galaktosa

d. gangguan pada organ pencernaan


#Usus Besar
a.diare
terjadi karena ada gangguan penyerapan air di usus besar,infeksi bakteri.
diare menyebabkan dehidrasi/oralit.
b.Sembelit
terjadi karena penambahan di usus besar. Disebabkan kekurangan serat makanan.
F. Kolotis
terjadi karenan gangguan pd usus besar disebabkan infeksi bakteri, colon ( usus
besar ) kekurangan serat.

#Lambung
c.maag
terjadi karena radang pada dinding lambung. Disebabkan makan tidak teratur.
d.Gastritis
terjadi karena radang pada dinding lambung. Disebabkan alkohol,karacunan
makanan,infeksi bakteri

#Anus
e. Wasir
terjadi karenan varises pd otot anus, disebabkan oleh pelebaran pembuluh drah pda
anus.

#Lain sendiri
G. Paratitis : pembesaran pd kelenjar parotis ( infeksi virus )
H.Appendisits ( usus buntu ) tempat berkumpulnya bakteri baik untuk pencernaan,
disebabkan endapan kolestrol

E. Kriteria makanan sehat


Makanan sehat adalah makanan yang memiliki mengandung gizi yang seimbang,
mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang.
Menu makanan sehat harusnya kaya akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein,
mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan
nama menu 4 sehat 5 sempurna.

2. Sistem koordinasi/saraf

A.Kelainan Pda Mata


a. Rabun jauh atau miopi disebabkan lensa mata yang terlalu cembung atau bola
mata yang terlalu panjang. Dpat koreksi dengan lensa cekung atau negatif
b. Rabun dekat atau hipermetropi disebabkan lensa mata yang tidak dapat
mencembung atau bola mata yang terlalu pendek, dpat koreksi dengan lensa cembung
atau positif
c. Presbiopi disebabkan elastisitas mata berkurang karena usia tua. Dpat koreksi
dengan lensa rangkap
d. Astigmatis atau cacat penglihatan disebabkan lengkungan kornea yg tidak sama,
dpat koreksi dengan lensa silindris
e. Konjungtivitis disebabkan radang pada lapisan konjungtiva yang terdapat pada
lapisan luar mata.
f. Glaukoma disebabkan bila terdapat terlalu banyak cairan dalam bola mata, hal
tersebut dpat mengakibatkan kerusakan saraf retina dan saraf optik.
g. Katarak disebabkan pengeruhan lensa mata atau lensa mata jadi gelap, sehingga
chaya tidak dpat menembus mata. Dpat koreksi dengan pembedahan
h. Buta warna dibagai menjadi 2, yaitu buta warna dikromat dan buta warna
monkromat. Mata dikromat bila mata hanya memiliki dua macam sel kerucut yang
normal. Dengan demikian ada buta warna merah (protanopi), buta warna hijau
(deutranopi) dan buta warna biru (tritanopi). Mata Monokromat apabila mata hanya
memiliki satu macam sel kerucut yang normal. Hanya dpat membedakan warna hitam dan
putih.
i. Trakom disebabkan mikroorganisme chlamydia yang menyerang konjungtiva.
B. Bagian- bagian telinga dan fungsinya
Telinga dapat dibagi menjadi 3 bagian :

a. Telinga luar
telinga luar terdiri atas daun telinga (pinna) dan lubang telinga (auditory canal)
yang berfungsi mengumpulkan gelombang suara dan mengalirkannya menuju gendang
telinga atau membran timpani yg terdapat di telinga tengah. Daun telinga terdiri
atas lubang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali cuping telinga. Saluran luar yang
dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus agar benda asing
tidak masuk. Pda bagian itu juga terdapat kelenjar lilin untuk menjaga permukaan
saluran luar dan gendang telinga agar tidak kering.

b. Telinga tengah
telinga tengah dimulai dari gendang telinga dan berakhir pada tingkap bulat dan
tingkap lonjong. Gendang telinga merupakan selaput yang menerima gelombang
suara,sedangkan tingkap lonjong merupakan jendela penghubung antara telinga tengah
dan telinga dalam.
di antara gendang telinga dan tingkap lonjong terdapat tulang-tulang pendengaran
atau osikula, yaitu tulang martil ( malleus ), tulang landasan (incus), dan tulang
sanggurdi ( stapes). Ketiga tulang trsbt membentuk rangkaian tulang yang melintang
pada telinga tengah dan menyatu dengan memberan timpani. Persatuan tulang stapes
dengan membran membentuk tingkap bulat yang menutupi telinga bagian dalam. Tulang-
tulang pendengaran bertugas meneruskan gelombang suara menuju rongga telinga dalam.
pda telinga tengah juga terdapat tabung eustachius atau tabung telinga yang
berhubungan dengan faring dan berfungsi menyeimbangkan tekanan udara antara telinga
tengah dengan lingkungan.

c. telinga dalam atau labirin


telinga dalam berisi cairan dan terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai
saluran-saluran dan dilapisi membran

C. Gerak Refleks

a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari). Terdapat


dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:
Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari,
seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya.
Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat dan
belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan hal
tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.
b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya. Terdapat dua tipe refleks
menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:
Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang
diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh:
refleks mengedipkan mata.
Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua
komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada
dalam sumsum tulang belakang.

D. fungsi pusat saraf

serebrum (otak besar) : berpikir,kemauan,memori,gerakan sadar,pusat indera,gerak


refleks pada wajah
serebellum (otak kecil) : koordinasi otot,keseimbangan
medula oblongata ( batang otak ) : pengatur denyut jantung,pengatur tekanan
darah,pengatur pembuluh darah,refleks menelan,muntah,batuk,dan bersin
hipotalamus : pengaturan suhu tubuh,rasa lapar dan hawa

E. Gangguan pda sistem saraf


Stroke: Kerusakan otak akibat pecah/tersumbatnya pembuluh darah dalam otak,
sehingga saraf tidak cukup oksigen akibatnya sel saraf mati dan penderita mempunyai
masalah dengan pengucapan, gerakan, ingatan.
Hidrocephalus : Pembesaran kepala akibat penimbunan secara aktif cairan otak dalam
bilik otak
Neuritis : Radang saraf tepi karena pukulan, tekanan, patah tulang, defisiensi
vitamin B
Alzheimer : Penyakit kehilangan kemampuan untuk peduli terhadap diri sendiri
Epilepsi : Penyakit yang menyerang pada neuron motorik dan sensorik secara berulang
sehingga menimbulkan kontraksi otot berulang tanpa disadari
Gegar otak : Penyakit yang disebabkan oleh benturan. Benturan ringan menyebabkan
pusing dan muntah sedang benturan berat menyebabkan muntah dan pingsan
Meningitis : Peradangan Meningitis yang akut oleh bakteri
Sifilis : Infeksi bakteri pada otak yang dapat menyebabkan hilangnya daya berpikir,
ingatan,
Amnesia : Kondisi ingatan penderita terganggu dikarenakan kerusakan pada otak
karena benturan, suatu penyakit, guncangan batin dan trauma

3. Sistem Reproduksi

A. Alat reproduksi pria + fungsinya

a. Penis
merupakan organ berbentuk silindris yang menggantung di depan skrotum dan berperan
penting untuk kopulasi atau persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara
pria dan wanita dengan tujuan memindahkan semen ke saluran kelamin wanita. Penis
terdiri dari jaringan� otot,spons yg lembut, pembuluh darah, dan jaringan saraf

b. Skrotum
merupakan kantong luar testis. Berfungsi menjaga suhu testis menjadi lebih rendah
dari suhu normal tubuh. Apabila suhu terlalu panas, skrotum akan mengembang,
sedangkan apabila suhu terlalu dingin, skrotum akan mengerut sehingga testis
menjadi lebih hangat.

c. testis
merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Testis terdiri dari
ruang-ruang yg disebut lobulus. Setiap lobulus mengandung spermatogonium yang masih
bersifat diploid. Selain itu,terdapat pula sel-sel sertoli yang berfungsi
menyediakan makanan bagi spermatozoa.

d. saluran repoduksi
sperma yang dihasilkan oleh testis akan keluar melalui saluran� reproduksi, yg
terdiri atas.
1.epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma untuk sementara
2.vas deferens
berfungsi sebagai mengangkut sperma dari epididimis menuju kantong sperma atau
vesikula seminalis.
3.duktus ejakulatorius
berfungsi sebagai menyemprotkan sperma hingga masuk kedalam uretra
4.uretra
berfungsi sebagai saluran semen dari kantung mani, juga sebagai alat ekskresi,
yaitu untuk membuang urin keluar tubuh.
5.Kelenjar kelamin
berfungsi sebagai menghasilkan getah-getah kelamin yg pda waktu ejakulasi akan
dikeluarkan bersama dengan sperman. Kelenjar kelamin terdiri dari
a.Vesikula seminalis
fungsi sebagai merangsang kontraksi otot uterin untuk mendorong semen mencapai
uterus
b.kelenjar prostat
fungsi sebagai mengaktifkan serta meningkatkan motilitas atau pergerakan sperma
c. kelenjar cowper
fungsi sebagai pelumas.

B. Kontrasepsi via oral


Anda akan diberi beberapa pilihan jenis kontrasepsi oral. Pertama adalah monofasik,
berupa pil berbentuk kemasan tablet yang berisi 21 buah.
Monofasik : berisi estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama didalam 21 buah
pil yang aktif.
Trifasik : mengandung berbagai dosis progestin. Pada sejumlah jenis obat tertentu,
dosis estrogen didalam ke 21 pil aktif bervariasi.
Maksud dari variasi ini adalah mempertahankan besarnya dosis pada pasien serendah
mungkin selama siklus dengan tingkat kemampuan dalam pencegahan kehamilan yang
setara.
�Progestin-only pill� : Berisi progestin dosis rendah pada ke 28 pil yang aktif.
Efek Samping:
mual, muntah, sakit kepala, nyeri payudara, berat badan bertambah, trombosis,
perubahan libido, kloasma, depresi, hipertensi, iritasi pada lensa kontak, gangguan
fungsi hati, tumor hati, perdarahan haid berkurang, perdarahan bercak pada awal
daur, tidak adanya perdarahan putus obat.

C. Perekembangan Embrio setelah fertilisasi

1. Fase Germinal
Fase ini berlangsung ini berlangsung kira-kira dua minggu pertama dari kehidupan
yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma dengan sel telur atau ovum, yang
dinamakan dengan pembuahan atau fertilisasi. Zigot (hasil pembuahan) berkembang
cepat 72 jam setelah pembuahan, membelah diri menjadi 32 sel dan sehari kemudian
sudah menjadi 70 sel. Pembelahan ini berlangsung terus sampai menjadi 800 milyar
sel atau lebih dan dari sinilah manusia tumbuh berkembang.
Dalam fase germinal ini terbentuklah saluran yang menempel pada uterus yang dicapai
selama 3-4 hari yang kemudian berubah bentuk menjadi blastocyst dan terapung bebas
dalam uterus selama satu atau dua hari. Beberapa sel sekitar pinggiran blastocyst
membentuk piringan embrionik (embryonic disk) merupakan massa sel yang tebal
(Suhardjo, 1992:32). Trofoblas terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi membentuk
plasenta.

2. Fase Embrional
Berkembang mulai pada 2-8 minggu setelah pembuahan. Bagian embrioblas membentuk dua
lapisan pada hari kedua belas yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam
(endodermis). Bagian permukaan dari lapisan ektodermis melakukan pelekukan
(invaginasi) ke dalam membentuk lapisan mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi,
dan terjadi pada minggu ketiga.Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan
dasar terbentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Keadaan ini terjadi mulai dari
minggu keempat sampai kedelapan dan saat itu disebut organogenesis (pembentukan
organ).

3. Fase Fetus (janin)


Berkembang mulai dari delapan minggu setelah pembuahan. Tahap-tahap perkembangan
embrio menjadi janin dan menjadi bayi yang siap dilahirkan adalah sebagai berikut:
Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata, telinga & hidung.
8 minggu 2,5 cm Hidung, telinga, jari mulai dibentuk, kepala menekuk ke
dada.
12 minggu 9 cm Daun telinga jelas, kelopak mata melekat leher mulai terbentuk,
alat kandungan luar terbentuk namun belum terdiferensiasi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan II
Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
16 minggu 16-18 cm Genetalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis
dan warna merah.
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, dan rambut
halus (lanugo) tumbuh di kulit.
24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit
keriput. Kepala besar. Bila lahir dapat bernafas tetapi hanya dapat bertahan hidup
beberapa jam saja.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan III
Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi veniks kaseosa. Bila lahir, dapat
bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur.
32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti
orang tua kecil (little old man)
36 minggu 46 cm Muka berseri, tidak keriput. Bayi Prematur
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak,
rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Pada pria testis sudah berada dalam
skrotum, sedangkan pada
wanita, labia mayora berkembang baik.

D. Menopause
adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya
terjadi diatas usia 40 tahun.Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen. Hormon Estrogen
adalah hormon wanita yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita
dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama � 12
bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan
baik fisik maupun psikis.
Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah
osteoporosis (tulang keropos),
penyakit jantung koroner,
stroke,dan pikun.

E. Peristiwa bayi kembar


dibuku saja
F. Menstruasi + hormon yang berpengaruh
dibuku saja

4. Sistem Ekskresi

A. Peristiwa Filtrasi,Reabsorpsi,Augmentasi

a. Filtrasi
Tempat Terjadinya : glomerulus
nama urin yg dihasilkan : filtrat glomerulus atau urine primer
kandungan zat didalam urin : glukosa,ion natrium dan urea,asam
amino,kalium,klor,asam urat, garam air

b. Reabsorpsi
tempat terjadinya : pada bagian tubulus nefron yaitu tubulus kontortus proksimal,
lengkung ulenle dan tubulus distal
nama urin yg dihasilkan : urin sekunder
kandungan zat yg dihasilkan : glukosa, asam amino, urea, asam urat,air,garam

c. Augmentasi
tempat terjadinya : dinding tubulus distal tetapi dengan arah yg berlawanan dengan
reabsorpsi
nama urin yg dihasilkan : urine sebenarnya
Kandungan zat didalam urin : air,urea,pigmen,empedu.

pigmen empedu : membuat air urin menjadi warna kuning.

B. Volume Urin
diinternet

C.Kelainan pda alat ekskresi gangguan


1. Albuminuria
Albuminuria adalah kelainan pada ginjal karena terdapat albumin dan protein di
dalam urine. Hal ini merupakan suatu gejala kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan
terbuang bersama urine. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia
karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
Penyebab albuminuria di antaranya adalah kekurangan protein, penyakit ginjal, dan
penyakit hati.
2. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam
urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan karena
proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah
meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya, glukosa
diekskresikan bersama urine.
Diabetes melitus harus dikelola dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya
dapat merasa nyaman dan sehat, serta dapat mencegah terjadinya komplikasi. Upaya
untuk mengendalikan diabetes melitus di antaranya adalah:
3. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena kekurangan
hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan serta
pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer

D. Penanggulangan gangguan pd alat eksresi ( cuci darah )


hemodialisis merupakan tindakan medis yang merupakan alat terapi untuk pasien
penyakit ginjal dengan kondisi tertentu. Memang ada pasien yang membutuhkan seumur
hidup dilakukan cuci darah namun ada juga yang hanya membutuhkan beberapa kali saja
dan pasien akan kembali normal. Peluang perbaikan melalui hemodialisis tergantung
dari tingkat keparahan penyakit pasien yang disebabkan karena keterlambatan
pengobatan, oleh karena keengganan pasien dan keluarga pasien untuk dilakukan cuci
darah segera. Namun harus diingat bahwa dari 1 juta orang dengan penyakit gagal
ginjal terdapat 400 orang yang membutuhkan terapi cuci darah/hemodialisis.

5. Sistem Respirasi

A. Ciri ciri alveoulus


Ciri ciri alveolus:
- Berbentuk bola bola mungil yang jumlahnya kurang lebih 700 juta di setiap paru-
paru.
- Berdinding tipis dan lembap
- Hanya dilapisi oleh satu lapis sel epitel (agar memudahkan proses difusi oksigen)
-mmpunyai ductus dan saccus atau saluran keluar
-mempunyai banyak pembuluh darah

B. Fungsi udara pernapasan

a. Hidung
berfungsi menyaring kotoran karena terdapat silia, dan juga berfungsi menyesuaikan
suhu luar dengan suhu dalam karena terdapat selaput lendir

b. Faring
saluran makanan (esofagus)
saluran udara ( laring ) terdapat pita suara

c. trakea
terdapat 3 jaringan :
-luar : jaringan ikat
-tengah : otot polos,cincin,t.rawan
-dalam : jaringan epitel silia

d. bronkus,bronkioulus,alveoulus
didalam paru� terdapat kurang lebih 300 juta alveoulus
paru� kanan terdapat 3 lobus sedangkan kiri 2
paru paru dilindungi oleh selaput pleura

C. Mekanisme Pernapasan
dibuku

D.percobaan kecepatan pernapasan


skip

E. Gangguan pda sistem pernapasan


dibuku

Anda mungkin juga menyukai