Anda di halaman 1dari 2

Pastikan penderita selalu dalam keadaan berbaring.

Perdarahan berat tidak boleh ditangani sementara


korban dalam keadaan duduk atau berdiri.

b. Jika mungkin, posisikan kepalanya sedikit lebih rendah daripada badan, atau angkat bagian tungkai
kaki. Posisi ini bisa mengurangi risiko pingsan dengan cara meningkatkan aliran darah ke otak.

c. Angkat bagian yang berdarah setinggi mungkin dari jantung. Misalnya, jika yang berdarah bagian
betis, letakkan betis tersebut di atas tumpuan, sehingga posisinya lebih tinggi dari badan.

d. Buang kotoran dari luka, tapi jangan mencoba mencabut benda yang menancap dalam.

e. Berikan tekanan langsung di atas luka. Gunakan pembalut yang bersih. Jika tidak ada, gunakan sapu
tangan atau potongan kain. Jangan sekali-kali “memeriksa” perdarahan dengan cara menyingkap
pembalut.

f. Jika darah masih terus merembes, kuatkan tekanan. Tambahkan sapu tangan lagi di atasnya, tanpa
perlu membuang sapu tangan pertama. Hal ini dilakukan karena di dalam darah yang keluar terdapat
faktor-faktor pembekuan.

g. Pertahankan tekanan hingga perdarahan berhenti. Jika telah mampet, balut luka dengan verban,
langsung di atas kain penyerap. Jika tidak ada verban, gunakan potongan kain biasa. Kemudian segera
bawa korban ke rumah sakit.

Elevasi bagian yang luka

Sedangkan menurut Standard Prosedur Operasional (SPO) RS. Siti Khodijah teknik menghentikan
perdarahan untuk unit terkait Intensive Care Unit dan Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut:

a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

b. Petugas menggunakan alat pelindung diri ( kaca mata safety, masker, handscoen, dan scort )

c. Perawat I menjalankan tugas:


1) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit dengan
menggunakan jari tangan

2) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka

d. Perawat II menjalankan tugas:

1) Mengatur posisi pasien

2) Memakai sarung tangan steril

3) Meletakkan kain kasa steril diatas luka, kemudian ditekan dengan ujung-ujung jari.

4) Meletakkan lagi kain kasa steril diatas kain kasa yang pertama, kemudian tekan dengan ujung jari
bila perdarahan masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan
tanpa mengangkat kain kasa yang ada

e. Melakukan balut tekan

1) Meletakkan kain kasa steril diatas luka

2) Memasang verban balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verban atau kayu balut) di atas luka

3) Membalut luka dengan menggunakan verban balut tekan

f. Memasang tourniquet u

Anda mungkin juga menyukai