PENDAHULUAN
normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel- sel normal
(Anoname I, 2012).
pada tahun 1993 memperkirakan bahwa jumlah kasus baru di seluruh dunia
pada tahun 1985 mencapai 720.000 orang. Angka insiden tertinggi dapat
dari sepuluh kanker tebanyak setelah kanker mulut rahim ditempat pertama.
Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berusia lebih dari
berkepanjangan.
Ditinjau dari tingkat provinsi,Jawa tengah memiliki prevalensi
penduduk
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NH
Usia : 31 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Baktiya
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Suku : Batak
Agama : Islam
Masuk Puskesmas : 25 Januari 2018
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : benjolan pada payudara sebelah
ini sebenarnya sudah lama dirasakan oleh pasien tetapi makin cepat
kelereng.
Keluhan disertai dengan nyeri, nyeri dirasakan pasien seperti
puskemas. Keluhan juga disertai benjolan pada ketiak dan dada kiri
bagian atas.
paha.
Riwayat persalinan
Riwayat haid :
Pasien haid pertama pada usia 15 tahun, siklus > 30 hari, tidak teratur.
Riwayat menyusui :
Pasien mengaku tidak menyusui anak selama 2 tahun dengan alasan tidak
Riwayat pemakaian KB :
Riwayat habituasi :
Pasien sering menggunakan penyedap saat memasak dan ini sudah dari
pasien kecil
Riwayat operasi :
Pasien pernah dioperasi dan dilakukan kemoterapi 4 bulan yang lalu pada
area payudara yang sakit.
Riwayat pengobatan :
Pasien sering minum obat-obat penghilang rasa nyeri
Riwayat alergi :
Tidak ada alergi makanan dan obat.
Status Generalis
a. Pemeriksaan kepala
Rambut :pasien tidak lagi memiliki rambut
Mata : pupil isokor, R.cahaya +/+, ukuran 2mm/2mm
Hidung : tidak ada secret, tidak ada deviasi.
Bibir : mukosa bibir basah, sianosis -
Gigi : terdapat ada caries
b. Pemeriksaan leher:
Tidak ada pembesaran KGB, thyroid dan tidak ada peningkatan JVP
c. Pemeriksaan thoraks
a. Paru-paru :
Inspeksi : simetris +/+, tidak ada ketertingaalan nafas,
Tampak massa di mammae sinitra (lihat
status Lokalis)
Palpasi :vokal fremitus normal +/+, tidak ada
krepitasi.
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi : vesikuler +/+. Rh -, wh -.
b. Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : teraba ictus cordis, massa -
Perkusi :batas jantung : normal, tidak ada pembesaran
Batas jantung kanan : ICS IV linea
parasternal dextra
Batas jantung kiri : ICS V linea
midclavikularis sinistra
Batas jantung atas : ICS II linea parasternal
sinistra
Pinggang jantung : ICS III parasternal
sinistra
Auskultasi : BJ I dan II murni reguler
d. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising usus normal, tidak ada bunyi tambahan.
Palpasi : Soepel, tidak teraba massa, defans muscular -, nyeri
tekan-
Perkusi : Tympani seluruh lapang abdomen
e. Pemeriksaan ekstrimitas
Kekuatan otot : 5555
5555
Sensibilitas : dextra dan sinistra tidak ada kelainan
Refleks fisiologis : (+/+)
Refleks patologis : (-/-)
Edema : (-/-)
STATUS LOKALIS :
Pemeriksaan mammae sinistra :
Inspeksi : Tampak massa jaringan parut yang panjangnya
barukuran sekitar 5 cm a/r mammae sinitra, retraksi +, peau
d’orange -, abses -, darah-. Tidak tampak benjolan a/r axila
sinistra, retraksi putting +
Palpasi : pada pemeriksaan ini tidak lagi teraba massa.
V. DIAGNOSA KERJA
Post op + kemoterapi Ca mammae sinitra
VI. PENATALAKSANAAN
Konservatif
Umum
o Diet biasa
pada payudara
berpenyedap
Khusus
Asam mefenamat 3x1
Vitamin B complex 1x1
Omeperazol 2x1
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
dari dinding depan dada. Dasar dari payudara terbentang dari iga kedua di
sebelah atas sampai iga keenam atau ketujuh di sebelah bawah, dan dari
externus. Pada 95% wanita terdapat perpanjangan dari kuadran lateral atas
sampai ke aksila. Ekor ini (tail of Spence) dari jaringan mammae memasuki
suatu hiatus (dari Langer) dalam fascia sebelah dalam dari dinding medial
dari duktus dalam papilla merupakan bagian duktus yang tersempit. Oleh
karena itu, sekresi atau pergantian sel-sel cenderung untuk terkumpul dalam
fiksasi atau lesung dari kulit yang khas. Ini berbeda dengan penampilan
kulit yang kasar dan ireguler yang disebut peau d'orange, dimana pada peau
Suplai darah
dari iga pertama, vena ini menjadi vena subclavia. Di belakang, vena
pusat.
Aliran limfatik
Klasifikasi utama
nodes), juga dikenal sebagai anterior pectoral nodes. Ini terletak sepanjang
sepanjang sisi medial dari aksila mengikuti aliran lateral thoracic artery
pada dinding dada, mulai dari iga 2-6. Di bawah areola terdapat perluasan
Sappey.
aksila karena ukurannya yang besar. Ketika KGB ini membesar, dapat
kelompok KGB terkecil dari KGB aksila dan tidak dapat ditemukan
dan kaudal dari bagian medial vena aksilaris. These lie on the caudal and
limfatik timbul dari tepi medial mammae pada fascia pectoralis. KGB ini
diafragma, rectus sheath, bagian atas rectus abdominis. KGB sekitar 4-5
setiap sisinya, kecil, dan biasanya dalam lemak dan jaringan ikat dari ruang
beberapa tingkat :
a. Level I (low axilla): KGB lateral dari tepi lateral M pectoralis minor
c. Level III (apical axillary): KGB medial dari tepi medial M pectoralis
Persarafan
3.3 . Epidemiologi
Serikat lebih dari 160,000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun, dan
walaupun 1% kasus terjadi pada pria. Risiko meningkat dengan usia, dan
meningkat pesat saat menopouse. risiko besar. Terjadi pada wanita usia 60
tahun ke atas, dan memiliki kesempatan 3-4% menderita kanker payudara
penyakit dominan peradaban Barat. Ini adalah kanker paling umum pada
wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan antara usia 35
dan 55. Di Inggris setiap tahun, lebih 24.000 kasus baru yang didiagnosis
tumbuh cukup besar, baik dirasakan atau dilihat pada mamografi. Gejala
kanker payudara sering belum terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam
tahap lanjut, dan mungkin sudah metastasis ke daerah vital tubuh.Untuk itu,
penting bagi wanita memeriksakan diri secara teratur. Gambaran klinis yang
siklus haid
3. Perubahan pada kulit payudara:
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau d'orange
4. Gangguan puting:
- Putting discharge.
3,4 :
• Umur :
ratarata pada wanita usia 45 tahun ke atas. Kanker jarang timbul sebelum
tumor yang lebih tinggi, dan stadiumnya lebih lanjut, sehingga survival
• Riwayat Keluarga :
Risiko untuk menjadi kanker lebih tinggi pada wanita yang ibunya
• Perubahan Genetik :
terjadinya kanker payudara, antara lain BRCA1, BRCA2, dan beberapa gen
lainnya. BRCA1 and BRCA2 termasuk tumor supresor gen. Secara umum,
gen BRCA1 dan BRCA2 akan mempunyai risiko kanker payudara 40-85%.
epitel payudara yang terjadi pada akhir kehamilan akan memberi efek
kanker.
• Ras :
panjang.
intraductal cancer, merujuk pada sel kanker yang telah terbentuk dalam
massa yang secara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada
tubuh.
DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu
terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan bentuk tak beraturan.
Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang
2. Invasive carcinoma
sebagai erupsi eksim kronik dari papilla mammae, dapat berupa lesi
pagetoid). Patognomonis dari kanker ini adalah terdapatnya sel besar pucat
invasif
(80%) Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker payudara dan pada
massa soliter dan keras. Batasnya kurang tegas dan pada potongan
kanker payudara, berkisar 4% dari seluruh kanker payudara yang invasif dan
Peningkatan ukuran yang cepat dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis dan
aktif;
(3) pola pertumbuhan seperti rantai, dengan minimal atau tidak ada
mempunyai 5- year survival rate yang lebih baik dibandingkan NST atau
dari semua kanker payudara yang invasif, biasanya muncul sebagai massa
pada wanita yang lebih tua. Karena komponen musinnya, sel-sel kanker ini
dari kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif.
wanita non kulit putih. Ukurannya kecil dan jarang mencapai diameter 3 cm.
aksila yang rendah dan 5- and 10-year survival rate mirip mucinous dan
tubular carcinoma.
e. Tubular carcinoma (2%) Tubular carcinoma merupakan tipe khusus lain
dari kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif.
dideteksi.
3.7. Diagnosis
susunya
daerah ketiak
3. Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu Pada awal kanker payudara
biasanya penderita tidak merasakan nyeri. Jika sel kanker telah menyebar,
biasanya sel kanker dapat ditemukan di kelenjar limfe yang berada di sekitar
payudara. Sel kanker juga dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh lain,
paling sering ke tulang, hati, paru-paru, dan otak. Pada 33% kasus kanker
berupa retraksi atau keluar sekret, ulserasi atau eritema kulit payudara,
b. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
terdapat edema (peau d’orange), retraksi kulit atau puting susu, dan eritema.
2. Palpasi
c. Pemeriksaan penunjang
1. Mammografi
sejak tahun 1960 dan teknik ini terus dimodifikasi dan diimprovisasi untuk
mammae yang lebih luas, termasuk kuadran lateral atas dan axillary tail of
baik pada aspek medial dan memungkinkan kompresi payudara yang lebih
mammae antara lain massa padat dengan atau tanpa gambaran seperti
tingkat akurasi sebesar 90%. Protokol saat ini berdasarkan National Cancer
mammae stadium II, III dan IV pada populasi yang dilakukan skrining
dengan mammografi.
2. Ultrasonografi (USG)
mempunyai gambaran dengan batas yang tegas dengan batas yang halus dan
menunjukkan kontur yang halus, berbentuk oval atau bulat, echo yang
lemah di bagian sentral dengan batas yang tegas. Karsinoma mammae
disertai dengan dinding yang tidak beraturan, tetapi dapat juga berbatas
jarum pada lesi payudara. USG merupakan pemeriksaan yang praktis dan
sangat dapat diterima oleh pasien tetapi tidak dapat mendeteksi lesi dengan
diameter ≤ 1 cm.
pada mammografi, lesi payudara lain dapat dideteksi. Akan tetapi, jika pada
sangat sensitif tetapi tidak spesifik dan tidak seharusnya digunakan untuk
mammae yang rekuren atau jaringan parut. MRI juga bermanfaat dalam
4. Biopsi
juga dalam masalah pengambilan sampel, karena lesi yang dalam mungkin
mencurigakan jika hasil sitologi FNA adalah negatif, kecuali secara klinis,
jaringan dengan jarum yang besar. Alat biopsi genggam menbuat large-core
needle biopsy dari massa yang dapat dipalpasi menjadi mudah dilakukan di
klinik dan cost-effective dengan anestesi lokal. Open biopsy dengan lokal
merupakan cara diagnosis yang paling dapat dipercaya. FNAB atau core-
needle biopsy, ketika hasilnya positif, memberikan hasil yang cepat dengan
biaya dan resiko yang rendah, tetapi ketika hasilnya negatif maka harus
biopsy atau massa tersebut hanya menunjukkan gambaran DCIS saja atau
epidermal growth factor receptor (EGFr) dan (5) p53. 2.8. Skrining
Society :
(orang tua, kakak-adik) yang memiliki gen mutasi dari BRCA1 atau
3.8. Penatalaksanaan
untuk stadium I, II, dan III. Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan
metastasis jauh atau untuk karsinoma lokal yang tidak dapat direseksi.
atau II.Wanita dengan DCIS hanya memerlukan reseksi tumor primer dan
radioterapi adjuvan.Ketika lumpectomy dilakukan, insisi dengan garis
jaringan mammae normal yang adekuat sejauh 2 mm dari tepi yang bebas
merupakan prosedur staging yang dipilih pada aksilla yang tidak ditemukan
minor dan diseksi KGB axilla level III. Batasan anatomis pada Modified
lateral, garis tengah sternum pada bagian medial, bagian inferiornya 2-3 cm
mastektomi dan diseksi KGB aksilla, sekitar 30% dari semua kasus.
1. Radioterapi
dilakukan untuk stadium I, IIa, atau IIb setelah lumpectomy. Radiasi juga
karsinoma mammae lanjut (Stadium IIIa atau IIIb), dimana resiko rekurensi
2. Kemoterapi
a. Kemoterapi adjuvan
kurang dari 0,5 cm dan tidak dianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6 sampai 1 cm
termasuk invasi pembuluh darah atau limfe, tingkat kelainan histologis yang
hormonalnya negatif dan lebih besar dari 1 cm, kemoterapi adjuvan cocok
15, untuk stadium IIIa yang operabel adalah modified radical mastectomy
b. Neoadjuvant chemotherapy
3. Terapi anti-estrogen
Dalam sitosol sel-sel karsinoma mammae terdapat protein spesifik
hormon ini ditemukan pada lebih dari 90% karsinoma duktal dan lobular
tetapi lebih rendah yaitu sekitar 10% pada reseptor hormonal yang negatif.
berat. Nyeri tulang, hot flushes, mual, muntah dan retensi cairan dapat
yang baru didiagnosis, saat ini direkomendasi. Hal ini digunakan untuk
adjuvan.
3.9.Prognosis
epidemiologi dan hasil akhir program data, didapatkan bahwa angka 5-year
survival untuk stadium I adalah 94%, stadium IIa 85%, IIb 70%, dimana
pada stadium IIIa sekitar 52%, IIIb 48% dan untuk stasium IV adalah 18%.
DAFTAR PUSTAKA
Burkitt, H.G., Clive R.G., Gatt, D., 1990. Essential Surgery Problem,
Diagnosis, and Management. New York.
Rasjidi, I., 2009. Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Pelita Harapan